Penarikan saham itu bukan dimaksudkan sebagai penghapusan hak pemilik sehingga
penarikan saham tidak bersifat permanen. Oleh karena itu setiap saat saham yang
ditarik dapat dijual kembali tanpa perlu otorisasi baik dari pemilik maupun dewan
direksi. Saham yang ditarik sementara oleh perusahaan yang menerbitkan itu biasa
disebut dengan treasury stock.
Standar akuntansi keuangan tidak memperkenalkan adanya pengakuan laba ataupun rugi
pada transaksi yang menyangkut modal. Oleh karena itu jika terdapat perbedaan antara
jumlah yang dibayarkan perusahaan waktu membeli kembali sahamnya sebagai treasury
stock dengan jumlah yang diterimanya pada waktu saham dikeluarkan dan dijual maka tidak
diperkenankan diakui sebagai laba atau rugi. Untuk keperluan pencatatan terhadap treasury
stock, standar akuntansi keuangan memperkenankan untuk memilih salah satu metode,
yaitu metode harga perolehan dan metode nilai nominal.
3. A. Opsi saham adalah hak beli saham untuk karyawan perusahaan biasa. Opsi saham
merupakan hak istimewa yang diberikan kepada karyawan perusahaan yang
memenuhi kriteria tertentu untuk dapat membeli saham perusahaan dalam jumlah
dan harga tertentu selama jangka waktu yang telah ditetapkan. Sedangkan, Waran
adalah hak untuk membeli saham atau obligasi dari satu perusahaan dengan harga
yang telah ditentukan sebelumnya oleh penerbit waran/perusahaan emiten. Harga
pasar saham dapat berubah-ubah setelah penawaran umum perdana. Harga pasar
saham dapat berubah-ubah setelah penawaran umum perdana.
Opsi saham dan waran yang beredar dimasukkan dalam perhitungan EPS dilusian, kecuali
jika mereka bersifat antidilutive. Opsi dan waran dan yang sejenisnya dimasukkan dalam
perhitungan EPS dilusian dengan menggunakan metode saham treasury. Metode saham
treasury mengasumsikan bahwa opsi atau waran diterapkan pada awal tahun dan bahwa
proses dari diberlakukannya opsi dan waran digunakan untuk membeli saham biasa dalam
treasury. Jika harga berlakunya lebih rendah daripada harga pasar saham maka proses dari
diterapkannya opsi dan waran tidak cukup untuk melakukan pembelian kembali seluruh
saham. Saham incremental yang masih tersisa ditambahkan ke rata-rata tertimbang jumlah
saham beredar untuk tujuan perhitungan EPS dilusian.
Jadi jika harga berlakunya opsi atau waran lebih rendah daripada harga pasar saham maka
dilusi terjadi. Jika harga berlakunya opsi dan waran lebih tinggi daripada harga pasar saham
maka jumlah saham beredar akan berkurang. Dalam kasus ini opsi atau waran bersifat
antidulative karena diasumsikan bahwa menerapkan opsi dan waran tersebut menyebabkan
meningkatnya nilai EPS. Baik opsi ataupun waran tidak diasumsikan berlaku jika harga pasar
rata-rata saham di bawah harga berlakunya opsi dan waran tersebut.