Anda di halaman 1dari 22

INDEKS HARGA

SAHAM DAN
CORPORATE ACTION
PERTEMUAN 10 DAN 11
FITRI HIDAYATI, SE.,MM
A. JENIS INDEKS HARGA SAHAM

Setiap Bursa Efek menetapkan angka basis indeks yang


berbeda yaitu ada yang dimulai dengan basis 100, 500, atau
1.000. jenis indeks yang dikelompokkan menjadi 3 yaitu :
1. Indeks harga saham individu
2. Indeks harga saham parsial
3. Indeks harga saham gabungan
B. INDEKS HARGA SAHAM INDIVIDU

Harga perdana yang digunakan sebagai nilai dasar (uinit base value) dalam
menghitung indeks harga saham. Jika terjadi corporate action, misalnya split,
pembagian saham bonus atau deviden saham, maka nilai dasar harus disesuaikan.
Perhitungan indeks harga saham individu dilakukan dengan rumus berikut :

IHSI = x 100 atau

IHSI = x 100
CONTOH
Pada tanggabl 27/8/1990 saham GGRM dicatatkan di Bursa Efek sebagai berikut :
a. Jumlah saham sebanyak 481.022.000 unit saham
b. Harga perdana Rp. 10.250
c. Nilai nominal Rp. 1.000
Pada periode berikutnya harga pasar saham GGRM berubah setiap hari. Berikut ini
data harga penutupan harian
12/12/1990 Rp. 6.200
23/12/1991 Rp. 5.000
29/12/1992 Rp. 3.050
23/12/1993 Rp. 8.400
28/12/1994 Rp. 13.125
28/12/1995 Rp. 24.100
Lanjutan

d. Pada tanggal 3/6/1996 dilakukan split dari nomina Rp.1000 menjadi Rp. 500 dan pembagiansaham
bonus sebanyak 962.044.000. harga pasar adalah Rp. 24.000per 28 Desember 1995
e. Data closing price
Tanggal 27/12/1996 Rp. 10.200
Tanggal 30/12/1997 Rp. 8.250
Tanggal 30/12/2000 Rp. 13.000
Diminta :
1. Hitunglah nilai dasar per unit sebelum Tindakan split dan pembagian saham bonus !
2. Hitunglah nilai dasar per unit sesudah Tindakan split dan pembagian saham bonus!
3. Hitunglah indeks saham GGRM pada tanggal closing price di atas!
Jawaban

Split sebanyak 481.022.000 unit


Saham bonus 962.044.000 unit
Total tambahan 1.443.066.000 unit
Jumlah saham awal 481.022.000 unit
Total saham setelah split/SB 1.924.088.000 unit
(4 kali dari awal atau 4 x 481.022.000 unit = 1.924.088.000 unit
Jadi nilai dasar turun menjadi = ¼ x 10.250 = Rp. 2.562,50
LANJUTAN
3. Indeks harga saham sebelum split dan pembagian saham bonus :
12/12/1990 = (6.200 : 10.250) x 100 = 60,48
23/12/1991 = (5.000 : 10.250) x 100 = 48,78
29/12/1992 = (3.050 : 10.250) x 100 = 29,76
23/12/1993 = (8.400 : 10.250) x 100 = 81,95
28/12/1994 = (13.125 : 10.250) x 100 = 128,05
28/12/1995 = (24.100 : 10.250) x 100 = 235,12

Indeks harga saham sesudah split dan pembagian saham bonus :


27/12/1996 = (10.250 : 2.562,5) x 100 = 398,05
30/12/1997= (8.250 : 2.562,5) x 100 = 321,95
30/12/2000 = (13.000 : 2.562,5) x 100 = 507,32
Manfaat Indeks

Sesudah split dan pembagian saham bonus, harga saham dalam rupiah turun dari
Rp. 24.100 menjadi Rp. 10.250, Rp. 8.250, dan Rp 13.000 sehingga investor tampak
menderita arugi. Sebenarnya investor mendapatkan keutungan yang besar karena
jumlah saham yang diterima lebih banyak 3 nkali lipat, sesuai kenaikan jumlah
saham. Jadi jumlah saham yang dimiliki investor menjadi 4 unit saham dengan
harga pasar Rp. 10.200 atau total Rp. 40.800. keuntungan investor dari adanya split
dan pembagian saham bonus adalag Rp. 40.800 – Rp 24.100 = Rp. 16.700 atau
69,3%.
Lanjutan

Apabila terjadi corporate action, maka ada dua cara yang dapat ditempuh untuk
menghitung return saham yaitu :
1. Membandingkan indeks harga saham individu
Contoh sebelumnya
Return = (IHSI271296 : IHSI281295) -1
= (398,05 : 235,12 ) -1
= 69,3%
INDEKS HARGA PARSIAL

Setiap pihak dapat menciptakan harga saham yang terdiri dari beberapa jenis saham
untuk kepentingan sendiri. Apabila indeks harga saham parsial tersebut ternyata
baik digunakan sebagai pedoman oleh investor maka indeks tersebut akan laris
diperdagangkan. Pada Bursa Efek Indonesia, indeks harga saham gabungan parsial
dijumpai dalam indeks LQ45, yaitu indeks saham gabungan dari 45 jenis saham
terpilih. Jenis saham yang terpilih ini harus memenuhi syarat yang ditetapkan oleh
Bursa dan LQ45 selalu disesuaikan setiap periode 6 bulan sekali.
INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG)

Indeks harga saham gabungan (composite stock price index =CSPI) merupakan
indeksgabungan dari seluruh jenis saham yang tercatat dibursa efek. IHSG
diterbitkan oleh Bursa Efek. Sementara itu, pihak diluar bursa efek tidak tertarik
menerbitkan IHSG karena indeks tersebut masih kalah manfaatnya dengan indeks
harga saham parsial, seperti untuk keperluan hedging. Cara perhitungan sama
dengan ideks harga parsial yang berbeda hanya jumlah emitennya.
CORPORATE ACTION

Corporate action adalah Tindakan perusahaan untuk melakukan :


1. Panggilan RUPS
2. Pengeluaran saham baru melalui Right issue
3. Pengeluaran saham baru melalui warrant
4. Pengeluaran saham baru melalui convertible bonds
5. Menambah jumlah saham melalui split
6. Menambah jumlah saham melalui saham bonus
7. Menambah saham melalui dividen saham
1. RIGHT ISSUE

Rihgt Issue merupakan salah satu bentuk Corporate action dengan cara
mengeluarkan saham baru. Tindakan ini dilakukan apabila perusahan sudah
melakukan IPO di Bursa Efek. Tindakan ini dilakukan oleh perusahaan /emiten
yang masih kekurangan modal dengan tujuan untuk meningkatkan ekuitas dan
menambah jumlah saham yang beredar tetapi akan menurunkan harga saham
dipasar. Penurunan itu disebabkan karena harga pelaksanaan atau strike price atau
exercise price selalu lebih rendah daripada harga pasar saat penerbitan right issue.
CONTOH KASUS RIGHT ISSUE
LANJUTAN PENYELESAIAN CONTOH RIGHT ISSUE
2. PENERBITAN WARRANT

Waran (warrant) sangat mirip dengan right issue yiutu pemegang saham lama
berhak untuk membeli saham baru pada harga tertentu. Hak tersebut diberikan
kepada pemegang saham lama secara Cuma-cumahanya saja pada waktu akan
ditukarkan dengan saham baru harus membayar sejumlah harga yang sudah
ditetapkan Ketika waran diterbitkan.
Harga tebusan atau harga pelaksanaan biasa disebut strike price atau exercise price
yang besarnya lebih tinggi daripada harga pasar pada saat waran diterbitkan,
misalnya 2 atau 3 kali harga pasar. Pemegang waran akan menukarkan dengan
saham baru apabila harga pasar saham sudah berada diatas strike price.
3. PENERBITAN CONVERTIBLE BONDS

Seperti halnya right issue dan waran, convertible bonds juga dapat mengubah
jumlah modal disetor, agio saham ekuitas dan jumlah saham. Mekanisme dari
convertible bonds adalah sejak awal sudah ada klausal bahwa perlunasan obligasi
dapat dilakukan dengan dua cara dan pemegang obligasi berhak memilihnya, yaitu
(1) pelunasan secara tunai dan (2) dikonversi dengan saham pada perbandingan
tertentu. Misalnya obligasi senilai Rp. 1.000.000 dapat ditukar dengan 400 saham
biasa. Ini berarti harga saham biasa diharga Rp.2.500 per lembar harga pasar pada
saat convertible bonds . Apabila pada saat pelunasan harga saham masih dibawah
Rp. 2.500 maka pemegang obligasi memilih penukaran dengan tunai. Tetapi apabila
harga pasar saham di atas Rp. 2.500 pemegangobligasi memilih menukarkan dengan
saham baru. Misalnya jika harga pasar Rp. 3.000 maka keuntungan yang diperoleh
dari penukaran tersebut adalah 400 x (Rp.3.000 – Rp. 2.500) = Rp.200.000. paritas
konversi= 400 x Rp. 3.000 = Rp. 1.200.000
4. TINDAKAN SPLIT

Split (pemecahan) saham dilakukan dengan bebrapa alas an, tergantung pada tujuan
split apakah untuk memperbanyak jumlah saham (split up) atau mengurangi jumlah
saham (split down). Jika harga pasar dianggap terlalu tinggi disbanding saham2
lainnya maka dapat dilakukan split up dengan tujuan meningkatkan jumlah
sahamberedar dan menurunkan harga saham dipasar sehingga terjangkau oleh
investor. Split up 1:2 berarti satu saham lama ditarik dari peredaran dan diganti
dengan 2 saham baru dengan nominal saham baru itu lebih kecil yaitu ½ dari
nominal sebelumnya. Tindakan split up hanya akan menaikkan jumlah saham baru
dan menurunkan nominal saham. Tetapi tidak mengubah total modal disetor dan
total ekuitas
CONTOH SPLIT UP

Perseroan GGRM melakukan split pada


bulan April 1996 dengan cara menarik 1
saham lama nominal Rp. 1.000 dan
mengganti dengan 2 saham baru nominal Rp.
500. harga pasar sebelum split up Rp. 24.100
dan harga perdana Rp. 10.250 dengan
jumlah saham beredar 481.022.000 unit
saham. Berapakah harga pasar dan indeks
harga saham sesudah split up? Apakah
indeks harga pasar akan berubah?
SPLIT DOWN
5. TINDAKAN PENERBITAN SAHAM BONUS
6. PENERBITAN DEVIDEN SAHAM
TUGAS!
BUATLAH RINGKASAN, CONTOH KASUS DAN PENYELESAIAN DARI
TINDAKAN CORPORATE ACTION UNTUK POIN 5 DAN 6 DIATAS
(PENERBITAN SAHAM BONUS DAN DEVIDEN SAHAM) KUMPULKAN DI
KOLOM TUGAS PADA GCR SESUAI JADWAL YANG DITENTUKAN!

Anda mungkin juga menyukai