Anda di halaman 1dari 38

AKSI KORPORASI

(CORPORATE ACTION)
DEFINISI & TUJUAN
 Corporate Action adalah tindakan yang dilakukan
suatu perusahaan dalam hal ini adalah
perusahaan publik atau emiten yang dapat
berpengaruh terhadap jumlah saham maupun
harga saham suatu perusahaan.

 Tujuan dari Corporate Action:


- Memperkuat struktur permodalan
- Menambah likuiditas perdagangan saham
- Meningkatkan harga saham
- Memberikan return kepada investor
- Mengurangi kepemilikan saham publik
JENIS-JENIS
 Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (Right
Issue)
 Waran (Warrant)
 Deviden (Dividend)
 Saham Bonus (Stock Grant)
 Pemecahan Saham (Stock Split)
 Penggabungan Saham (Reverse Stock)
 Pembelian Kembali Saham (Buy Back)
RIGHT ISSUE
 Merupakan hak untuk membeli saham baru yang
diterbitkan emiten sehubungan perlunya
penambahan modal perusahaan, namun terlebih
dahulu ditawarkan kepada pemegang saham
lama.

 Penambahan saham baru mengakibatkan


terdilusinya pemegang saham lama. Dilusi
(dilution) artinya berkurangnya porsi kepemilikan,
akibat bertambahnya jumlah saham beredar.
RIGHT ISSUE
Istilah-istilah yang terkait dengan jadwal right issue:
 Cum-date, tanggal terakhir perdagangan saham yang
masih memiliki hak untuk mendapatkan right.
 Ex-date, tanggal dimana perdagangan saham sudah
tidak mengandung hak untuk mendapatkan right.
 Recording date, tanggal penentuan para pemegang
saham yang berhak mendapatkan right.
 Trading period of right certificate, periode
pelaksanaan right dicatatkan di bursa dan kapan
berakhirnya
 Exercise date, tanggal jatuh tempo pelaksanaan right
issue
 Allotment date, tanggal penentuan jatuh
tempo investor yang mendapatkan right
dan berapa besar tambahan saham baru
akibat right issue
 Listing date, tanggal right pertama kali
diperdagangkan di bursa efek atau
tanggal dimana penambahan saham
akibat right tersebut diperdagangkan di
bursa efek
WARRANT
 Merupakan hak untuk membeli saham
baru yang diterbitkan emiten sehubungan
adanya penerbitan efek (saham/obligasi)
oleh emiten yang ditawarkan kepada
investor baru.
 Waran diberikan sebagai bonus
(sweetener) untuk menarik investor
membeli efek yang diterbitkan emiten
RIGHT ISSUE & WARRANT
Harga Teoritis = (RSL X Kurs Akhir Cum-Date)+(RSB X HP)
saham ex date (RSL + RSB)

RSL = Rasio/lbr saham lama


RSB = Rasio/lbr saham baru
HP = Harga pelaksanaan
Kurs akhir cum-date = Harga saham pada cum-
date
RIGHT ISSUE & WARRANT
 Harga teoritis right/warrant merupakan
harga acuan dari right/warrant ketika
diperdagangkan di bursa.

 Harga teoritis per lbr right/warrant


= Harga teoritis saham – Harga pelaksanaan
RIGHT ISSUE
Contoh 1:
Right Issue dengan rasio 20:30 dengan harga
pelaksanaan Rp. 2.000,- setiap saham. Kurs
akhir cum-right Rp. 3.000,-.
Berapa harga ex-date saham tsb?

Harga Teoritis = (20 X 3.000)+(30 X 2.000)


saham (20+30)
= Rp. 2.400,-
RIGHT ISSUE
Harga teoritis right
= 2.400 – 2.000
= Rp. 400 per lbr right
WARRANT
Contoh 2:
PT Intan akan menerbitkan 50.000 obligasi nominal
Rp. 1 juta yang disertai waran. Waran memberikan hak
kepada setiap pembeli 1 obligasi untuk membeli saham
100 lbr seharga Rp. 8.000/lbr 1 thn yad. Sebelum
penerbitan obligasi jumlah saham yang beredar 20 juta
lbr dengan nominal Rp. 1.000, agio saham Rp. 20 M
dan laba ditahan Rp. 30 M
Jika kurs akhir cum Rp. 8.500, berapa harga ex-date
saham tsb dan harga waran?
WARRANT
RSB = 50.000 X 100 lbr = 5 juta lbr
Harga Teoritis = (20 X 8.500)+(5 X 8.000)
Saham ex date (20+5)
= Rp. 8.400,- per lbr saham

Harga teoritis warrant


= 8.400 – 8.000
= Rp. 400 per lbr waran
Pengaruh Penerbitan Right & Waran
Terhadap Jumlah Lembar Saham
 Jumlah lembar saham setelah penerbitan right /
waran = lembar saham lama + lembar saham
baru

Dari contoh 2:
 Jumlah lembar saham setelah penerbitan waran
= 20 juta lembar + 5 juta lembar
= 25 juta lembar saham
Pengaruh Penerbitan Right &
Waran Terhadap Indeks Harga
Saham Individu
Harga dasar sblm right/waran
(harga perdana saham)
= modal disetor + agio saham
lembar saham lama

IHSI sebelum right / waran


= Harga pasar saham sblm right or waran X 100
Harga dasar sblm right or waran
Pengaruh Penerbitan Right &
Waran Terhadap Indeks Harga
Saham Individu
Harga dasar saham setelah right or waran
= (RSL X Harga perdana)+(RSB X HP)
(RSL + RSB)

IHSI setelah right / waran


= Harga pasar saham stlh right or waran X 100
Harga dasar saham stlh right or waran
Dari contoh 2:
Harga perdana saham
= Rp. (20 miliar + 20 miliar)
20 juta lembar
= Rp. 2000

IHSI sblm penerbitan waran


= Rp. 8500 X 100
Rp. 2000
= 425
Dari contoh 2 jika harga pasar saham
setelah penerbitan waran Rp. 8.450:
Harga dasar saham stlh penerbitan waran
= (20 X Rp. 2000)+(5 X Rp. 8000)
(20 + 5)
= Rp. 3200

IHSI stlh penerbitan waran


= Rp. 8400 X 100
Rp. 3200
= 262,5
DEVIDEN
 Deviden merupakan pembagian sisa laba
perusahaan yang didistribusikan kepada
pemegang saham atas persetujuan RUPS.
 Bentuk deviden:
- Deviden tunai (cash dividend)
Deviden dibagikan dalam bentuk kas.
- Deviden saham (stock dividend)
Deviden dibagikan dalam bentuk saham
perusahaan tersebut.
DEVIDEN
Istilah-istilah yang terkait dengan jadwal pembagian
deviden:
 Declaration date, tanggal pengumuman pembagian
deviden.
 Cum-date, tanggal terakhir perdagangan saham yang
masih memiliki hak untuk mendapatkan deviden.
 Ex-date, tanggal dimana perdagangan saham sudah
tidak mengandung hak untuk mendapatkan deviden.
 Recording date, tanggal penentuan para pemegang
saham yang berhak mendapatkan deviden.
 Payment date, tanggal pembayaran deviden kepada
pemegang saham yang berhak.
DEVIDEN
Deviden Saham
Harga Teoritis
= RSL X Kurs akhir cum-date
RSL + RSB

Contoh:
Deviden Saham dengan rasio 1000:500. Harga Cum-
Deviden Rp. 3.000,-.
Berapa Harga Ex-Deviden saham tsb?

Harga Teoritis = (1.000 X 3.000) = Rp. 2.000,-


saham 1.000 + 500
DEVIDEN
Deviden Kas

Harga teoretis saham stlh pembagian


deviden kas
= Kurs akhir cum date – deviden kas
SAHAM BONUS
 Pada dasarnya, bagi investor saham bonus sama
dengan deviden saham. Perbedaanya jika
deviden saham berasal dari laba perusahaan,
saham bonus berasal dari kapitalisasi agio
saham atau dapat pula dari selisih kembali
penilaian aktiva tetap.

 Saham bonus dan deviden saham dibagikan


secara gratis
SAHAM BONUS
Contoh:
Saham bonus dengan rasio satu saham
lama mendapat 4 saham baru dan harga
terakhir saham (cum date) Rp. 3.000,-.
Berapa harga ex-date saham tsb?

Harga Teoritis = 1 X 3.000 = Rp. 600,-


saham (1+4)
 Perhitungan jumlah lembar saham dan
indeks harga saham individu sebelum atau
setelah pembagian deviden saham dan
saham bonus sama dengan perhitungan
right issue dan waran
STOCK SPLIT
 Pemecahan nominal saham menjadi nominal
yang lebih kecil. Biasanya dilakukan oleh emiten
karena harga sahamnya sudah terlalu mahal,
sehingga tidak menarik lagi bagi investor.

 Harga Teoritis Saham


= RSL X Kurs akhir cum-date
RSB
STOCK SPLIT
Contoh:
Stock split dengan rasio 1:4 saham baru
dan harga terakhir saham (cum date) Rp.
3.000,-.
Berapa harga ex-date saham tsb?

Harga Teoritis = 1 X 3.000 = Rp. 750,-


saham 4
REVERSE STOCK
 Merupakan kebalikan dari stock split, yaitu
penggabungan nominal saham lama menjadi
nominal yang lebih besar, sehingga menurunkan
jumlah lembar saham beredar. Tujuan dari
reserve stock adalah untuk meningkatkan harga
saham di pasar agar image perusahaan
meningkat.

 Rumus perhitungan sama dengan stock split


REVERSE STOCK
Contoh:
Reverse Stock dengan rasio 4:1 saham
baru dan harga terakhir saham (cum date)
Rp. 3.000,-.
Berapa harga ex-date saham tsb?

Harga Teoritis = 4 X 3.000 = Rp. 12.000,-


1
SPLIT
Jumlah lembar saham setelah split
= RSB X lbr saham lama
RSL

Harga dasar saham stlh split


= RSL X Harga perdana
RSB
Perhitungan indeks harga saham sama dengan
right atau waran
BUY BACK
Pembelian kembali saham merupakan
tindakan emiten untuk membeli kembali
sebagian saham yang telah beredar atau
berada di tangan pemegang saham publik.
BUY BACK
ERP = HPL + JDD
JLS
ERP = ekuilibrium harga pembelian kembali
HPL = harga pasar per lembar saham
JDD = jumlah dana yang didistribusikan
JLS = jumlah lembar saham sebelum
pendistibusian dana
BUY BACK
Berikut data PT Persada Jaya yang terkait dengan
rencana pembelian kembali saham
Laba stlh pajak (EAT) Rp. 50.000.000
Saham biasa yg beredar 100.000 lbr
Laba per saham (EPS) Rp. 500
Harga pasar saham Rp. 2.350/lbr
Rasio harga thdp laba (PER) 4,7 X
Jumlah dana untuk pembelian kembali saham
Rp. 15.000.000.
ERP = 2.350 + 15.000.000 = Rp. 2.500
100.000
Soal-Soal
1. Harga saham sebelum emisi right Rp.5.000. Setiap 2
saham berhak membeli 1 saham baru pada harga
pelaksanaan Rp.3.000, hitung harga teoritis saham ex
right dan harga teoritis right?

2. PT ABC memiliki modal disetor Rp. 50 M, nominal


saham Rp. 1000, dan agio saham Rp. 30 M. Emiten
mengeluarkan saham baru 100 juta lbr nominal Rp.1000
dengan harga pelaksanaan Rp. 2.000. Jika harga pasar
saham sblm right issue Rp. 3.200, brp harga teoritis
saham stlh right issue dan harga teoritis right?
3. Perusahaan memiliki modal disetor 100 juta
lbr saham nominal Rp. 1000, saldo laba
ditahan Rp. 25 M, dan agio saham Rp. 500 M.
Perusahaan berencana membagi deviden
saham 10 juta lbr saham nominal sama. Kurs
akhir cum Rp. 2.250, brp harga ex date saham
perusahaan tersebut?

4. Emiten mengeluarkan saham bonus dengan


rasio 1:1. Harga pasar saham sebelum ada
saham bonus Rp 10.200. Brp harga pasar
saham stlh ada saham bonus?
5. Emiten melakukan split dengan menarik 1
lbr saham lama nominal Rp. 2000 dan
mengganti dengan 2 lbr saham baru. Harga
pasar saham sblm split Rp. 24.100, brp
harga pasar saham stlh dilakukan split?

6. Perseroan melakukan split 5:1 pada


saham dengan nominal Rp. 500. Jika harga
pasar saham sblm split Rp. 750, brp harga
pasar saham stlh dilakukan split?
7. PT Indah akan menerbitkan 10.000 obligasi
nominal Rp. 5 juta yang disertai waran.
Waran memberikan hak kepada setiap
pembeli 1 obligasi untuk membeli saham 40
lbr seharga Rp. 7.500/lbr 6 bln yad. Sebelum
penerbitan obligasi jumlah saham yang
beredar 50 juta lbr dengan nominal Rp.
2.000, agio saham Rp. 30 M dan laba ditahan
Rp. 20 M
Jika kurs akhir cum Rp. 9.000, berapa harga
ex-date saham tsb, nilai waran, IHSI sblm
dan stlh penerbitan waran?
8. Berikut data PT Persada Jaya yang terkait dengan
rencana pembelian kembali saham
Laba stlh pajak (EAT) Rp. 100.000.000
Saham biasa yg beredar 300.000 lbr
Laba per saham (EPS) Rp. 2.500
Harga pasar saham Rp. 7.750/lbr
Rasio harga thdp laba (PER) 7,7 X
Apabila perusahaan akan membayar deviden Rp.
150.000.000 dengan cara pembelian kembali saham, brp
harga equibrium saham?

Anda mungkin juga menyukai