Anda di halaman 1dari 4

Nama : Icha Pitaloka

Nim : 043686198
Prodi : Akutansi Keuangan Publik
Mata Kuliah : Akutansi Keuanganan Menengah II
Tutor : Crescentiano Agung Wicaksono, S.E., M.Si., Ak, CA.
1. Jelaskan bagaimana akuntansi untuk mencatat akuisisi kembali (penarikan)
saham beredar perusahaan (treasury stock)

 Untuk keperluan pencatatan terhadap treasury stock, SAK memperkenankan


untuk memilih salah satu metode berikut :
1. Metode harga perolehan (cost method)
2. Metode nilai nominal (par value method)
 Metode harga perolehan diterapkan berdasarkan asumsi penarikan pembelian
saham sendiri dan bukan dimaksudkan sebagai pelunasan saham, melainkan
lebih dianggap sebagai pembelian suatu “aktiva”. Dengan demikian, pembelian
saham sebagai treasury stock dicatat sebesar harga perolehannya sebagaimana
halnya dengan dengan pembelian aktiva. Pencatatan sebesar harga perolehannya
juga dilakukan pada saat treasury stock dijual kembali.
 Aturan dalam treasury stock :
1. Jika harga jual treasury stock lebih tinggi dari harga perolehannya selisih lebih
tersebut diakui sebagai tambahan setoran modal dan dimasukkan ke dalam
rekening modal disetor – penjualan treasury stock.
2. Jika harga jual treasury stock lebih rendah dari harga perolehannya maka
selisihnya dibebankan kepada akun modal disetor – penjualan steasury stock
dari penjualan treasury stock sebelumnya, dan apabila masih belum
mencukupi dibebankan ke akun laba yang ditahan. Dengan demikian apabila
sebelumnya belum ada penjualan treasury stock atau tidak terdapat saldo
pada akun modal disetor – penjualan treasury stock maka selisih kurang harga
dari harga jual dari harga perolehan treasury stock yang dijual dibebankan
seluruhnya ke akun laba yang ditahan.
 Adakalnya perusahaan memperoleh treasury stock dengan harga perolehan yang
berbeda-beda. Jika terjadi hal seperti itu, kita dapat menggunakan harga
perolehan rata-rata stau dengan metode masuk pertama ke luar pertama
(MPKP).
2. PT. Jaya baru menerbitkan 300 lembar saham biasa dengan nilai nominal $10
dan 100 lembar saham preferen dengan nilai nominal $50 dengan harga lump
sum sebesar $13.500. saham biasa memiliki nilai pasar $20 per saham, dan
nilai saham preferen tidak diketahui. Hitunglah alokasi harga jual ke masing-
masing jenis shaam dan buat ayat jurnal pada saat penerbitan saham tersebut.
Jawab :
Dari data, dengan menggunakan metode inkremental harga jual setiap jenis
saham hasil alokasi adalah sebagai berikut :

Jumlah saham Nilai Total


Saham biasa 300 X $20 = $6.000
Saham Prioritas 100 X - = -
Harga jual gabungan = $6.000

Perhitung : Saham Biasa Saham


prioritas
- Harga jual saham secara lumsum = $ 13.500
- Harga pasar saham biasa = ($6.000)
- Harga jual saham prioritas = $7.500
Sehingga jurnal untuk transaksi diatas adalah sebagai berikut :
Kas.....................................................................................................$13.500
Modal saham prioritas (100 x $50).....................................$5.000
Agio saham biasa..........................................................................$2.500
Modal saham biasa.......................................................................$3.000
Agio saham biasa...........................................................................$3.000
(mencatat penjualan saham secara gabungan)

Sumber : BMP EKMA4313/AKUTANSI KEUANGAN MENENGAH II Modul 6 kb 2


3. Jawablah soal berikut :
a. Apa yang dimaksud dengan opsi saham, apa bedanya dengan warrant?
b. Mengapa dan bagaimana opsi saham dan warrant memengaruhi
perhitungan EPS dilusian?

Jawab :
a. Opsi saham merupakan hak istimeah yang diberikan kepada karyawan
perusahaan yang memenuhi kriteria tertentu untuk dapat membeli saham
perusahaan dalam jumlah dan harga tertentu selama jangka waktu yang telah
ditetapkan. Harga saham yang ditawarkan kepada karyawan pemegang opsi
saham disebut harga opsi (option price). Sedangkan masa berlakunya opsi
saham disebut periode opsi (option period).

 Harga opsi bisa lebih rendah, lebih tinggi atau sama dengan harga pasar
saham. Apabila harga opsi lebih rendah dari harga pasar saham, jelas opsi
saham mempuyai nilai ekonomis. Namun apabila harga opsi lebih itnggi
atau sam dengan harga pasar saham, opsi saham tidak memiliki nilai
okonomis.
 Terdepat 4 (empat) kriteria yang harus ada, agar opsi saham dapat dapat
disebut sebagai opsi saham bukan kompensasi, yaitu berikut ini :
1. Semua karyawan tetap yang memenuhi kualifikasi tertentu berhak untuk
mendapatkannya.
2. Harga saham yang ditawarkan kepada karyawan yang berhak adalah sama
atau berdasarkan presentasi tertentu dari gaji atau upah
3. Jangka waktu berlakunys opsi saham dibatasi selama periode tertentu.
4. Selisih kurang antara harga opsi dengan harga saham pasar tidak lebih
besar dari yang ditawarkan kepada pemegang saham atau pihak lain pada
umumnya.
 Opsi saham yang tidak memenuhi keempat ciri diatas merupakan opsi
saham sebagai kompensasi.
 Warrant adalah opsi untuk membeli sejumlah saham biasa dengan harga
yang telah ditetapkan terlebih dahulu.Warrant mirip dengan opsi tarik,
perbedaannya hanya warrant diterbitkan langsung oleh perusahaan dan
memiliki jatuh tempo yang lebih lama.
 Pada saat utang, saham preferen, atau saham biasa diemisikan; masing-
masing dapat dijual dalam unit di mana tercakup satu atau beberapa
warrant untuk membeli saham biasa atau surat berharga lainnya.
 Perbedaannya utama warrant dan opsi saham adalah pihak yang
mengeluarkannya dan jenisnya. Opsi dikeluarkan oleh investor sedangkan
warrant dikeluarkan oleh perusahaan penerbit. Saham dan warrant
merupakan jenis yang call option.
 Opsi saham dan waran yang beredar dimasukkan dalam perhitungan EPS
dilusian, kecuali jika mereka bersifat antidilutive. Opsi dan warran dan
yang sejenisnya dimasukkan dalam perhitungan EPS dilusian dengan
menggunakan metode saham treasury (treasury stock method). Metode
saham treasury mengasumsikan bahwa opsi atau waran diterapkan, pada
awal tahun (atau tanggal diterbitkannya jika diterbitkan setelah awal
tahun) dan bahwa proses dari diberlakukannya opsi dan waran digunakan
untuk membeli saham biasa dalam treasury. Jika harga berlakunya lebih
rendah daripada harga pasar saham maka proses dari diterapkannya opsi
dan waran tidak cukup untuk melakukan pembelian kembali (buy back)
seluruh saham. Saham inkremental yang masih tersisa, ditambahkan ke
rata- rata tertimbang jumlah saham beredar untuk tujuan perhitungan EPS
dilusian.

Anda mungkin juga menyukai