Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN


PENDIDIKAN

Mata Kuliah : Ilmu Filsafat

Dosen Pengampu:
Dr. Yusni Arni, M.Pd

Disusun Oleh:
Desi Subadra (20226013081)
Faulin Martita (20226013082)
Firdiansyah (20226013084)

PROGRAM STUDI PASCA SARJANA


JURUSAN MANAJEMEN PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI PALEMBANG
TAHUN 2023
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

BAB 1
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

1.1 Pendahuluan
Pendidikan merupakan salah satu hal terpenting dalam kehidupan
seseorang. Pendidikan lah yang menentukan dan menuntun masa depan
dan arah hidup seseorang. Walaupun tidak semua orang berpendapat
seperti itu, namun pendidikan tetaplah menjadi kebutuhan manusia nomor
wahid. Bakat dan keahlian seseorang akan terbentuk dan terasah melalui
pendidikan. Pendidikan juga umumnya dijadikan tolak ukur kualitas setiap
orang. Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan,
kesatuan, organis, harmonis, dinamis guna mencapai tujuan hidup
kemanusiaan.
Menurut Ki Hajar Dewantara (Bapak Pendidikan Nasional Indonesia)
menjelaskan tentang pengertian pendidikan yaitu: Pendidikan yaitu
tuntutan di dalam hidup tumbuhnya anak-anak, adapun maksudnya,
pendidikan yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak-
anak itu, agar mereka sebagai manusia dan sebagai anggota masyarakat
dapatlah mencapai keselamatan dan kebahagiaan setinggi-tingginya.
Kalau kita perhatikan pengertian yang luas dari pendidikan sebagaimana
yang dikemukakan oleh lodge, yaitu ” life is education” akan berarti bahwa
seluruh proses hidup ini adalah proses pendidikan. Selanjutnya dalam
artinya yang sempit  Lodge menjelaskan pengertian pendidikan
mempunyai fungsi yang terbatas, yaitu memberikan dasar dasar dan
pandangan hidup kepada generasi yang sedang tumbuh, yang dalam
prakteknya identik dengan pendidikan formal di sekolah dan dalam situasi
dan kondisi serta lingkungan belajar serba terkontrol. Dan pendidikan
formal hanyalah bagian kecil saja daripadanya. Tetapi merupakan inti dan
tidak bisa lepas kaitanya dengan proses pendidikan secara keseluruhan.
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

Pada dasarnya setiap ilmu pengetahuan mempunyai keunikan tersendiri


yang saling membedakan, selain itu juga memberi manfaat dan memiliki
kegunaan dalam kehidupan. Bisa dibilang filsafat merupakan bidang
pemikiran manusia yang paling penting karena memiliki tujuan yang
sangat krusial bagi kehidupan manusia.
Adapun yang dimaksud dengan filsafat pendidikan adalah sebagaimana
yang diungkapkan al-Syaibany, filsafat pendidikan adalah aktivitas pikiran
yang teratur, yang menjadikan filsafat sebagai jalan untuk mengatur,
menyelaraskan dan memadukan proses pendidikan.  Artinya, filsafat
pendidikan dapat menjelaskan nilai-nilai maklumat yang diupayakan untuk
pengalaman kemanusiaan merupakan faktor yang integral (Jalaludin,
2013). Sedangkan menurut Imam Barnadib filsafat pendidikan merupakan
ilmu yang pada hakikatnya merupakan jawaban dari pertanyaan-
pertanyaan dalam bidang pendidikan. Baginya filsafat pendidikan
merupakan aplikasi suatu analisis filosofis terhadap bidang pendidikan
(Annas Salahuddin, 2011)

1.1.1 Pengertian Filsafat

Filsafat berasal dari kata Yunani yaitu ”philosophia” yang berarti cinta


kebijaksanaan, filsafat merupakan bidang pemikiran manusia yang paling
penting karena bercita-cita untuk mencapai makna hidup paling hakiki.
Meskipun bagi sebagian orang cara berpikir dalam ilmu filsafat dipandang
sebagai suatu hal yang berbelit-belit dan membosankan.
Filsafat adalah ilmu pengetahuan paling tua, dikarenakan filsafat adalah
dasar dari segala dasar berpikir yang membutuhkan pemecahan dari
pertanyaan dan persoalan hidup di dalam olah pikir manusia, kemudian
melahirkan berbagai cabang ilmu. Filsafat menyentuh berbagai dimensi
hidup manusia, realitas hidup, kejujuran hati dan refleksi suasana jiwa.
Cara berpikir dalam ilmu filsafat terbilang sangat membuka wawasan,
pemikiran-pemikiran dasar yang dikemukakan para filsuf dahulu juga
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

masih menjadi rujukan dalam melihat berbagai masalah yang muncul di


dunia modern. Tak salah jika ilmu filsafat dikatakan sebagai ilmu tentang
bagaimana pencarian makna dalam berbagai macam hal.
Menurut Bertrand Russel Filsafat bisa dikatakan sebagai suatu usaha
seseorang untuk menjawab pertanyaan tidak secara dogmatis atau
dangkal seperti ketika melakukan aktivitas sehari-hari. Namun memberi
jawaban secara kritis, yakni dengan menyelidiki permasalahan yang
ditimbulkan dari pertanyaan yang muncul, jawaban tersebut nantinya
menjadi dasar menjalani kehidupan.
Menurut Immanuel Kant Filsafat ilmu pengetahuan yang menjadi pangkal
dan puncak segala pengetahuan yang tercakup dalam empat persoalan,
yakni apa yang bisa diketahui (metafisika), apa yang seharusnya
dilakukan (etika), sampai mana harapan kita (agama) dan apa hakikat
manusia (antropologi).

1.1.2 Filsafat Ilmu


Kata ilmu berasal dari bahasa Arab, yaitu alima yang berarti pengetahuan.
Pemakaian kata ilmu dalam bahasa Indonesia merujuk pada
kata science dalam bahasa inggris. Science sendiri berasal dari bahasa
Latin: Scio, Scire yang artinya juga pengetahuan.
Ilmu adalah pengetahuan, namun ada berbagai macam pengetahuan,
seperti: pengetahuan biasa dan pengetahuan ilmu. Pengetahuan biasa
adalah pengetahuan keseharian yang kita dapatkan dari berbagai sumber
bebas dan belum tentu benar atau berdasarkan kenyataan. Sementara
pengetahuan ilmu adalah pengetahuan yang pasti, eksak, berdasarkan
kenyataan dan terorganisir (Salam, Burhanuddin. (2003).
Filsafat ilmu adalah cabang filsafat yang mempelajari dan
mempertanyakan secara sistematis mengenai hakikat pengetahuan ilmu
yang berhubungan dalam masalah-masalah filosofis dan fundamental
yang terdapat pada ilmu untuk mencapai pengetahuan yang ilmiah
(Hanurawan. (2012).
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

Intinya, filsafat ilmu adalah filsafat dengan pokok bahasan ilmu sebagai
inti dari apa yang dipertanyakan mengenai kebenaran. Masalahnya,
mudah untuk mengingat dan menjelaskan apa definisi dari filsafat ilmu
namun terhitung cukup sulit untuk benar-benar memahami esensi apa
yang dipelajari dalam filsafat ilmu (Suaedi : 2016).
Contoh nyatanya dijelaskan oleh Lacey (1996) yang membuat beberapa
poin bahasan yang akan dieksplorasi dalam filsafat ilmu, poin-poin pokok
bahasan tersebut adalah:

1. Hakikat ilmu itu sendiri


2. Tujuan dari ilmu
3. Metode ilmu
4. Bagian-bagian ilmu
5. Jangkauan ilmu
6. Hubungan ilmu dengan masalah kehidupan atau filosofi yang lain
seperti: nilai, etika, moral dan kesejahteraan manusia
Menurut Robert Ackerman (2021) Filsafat ilmu dalam satu sisi adalah
suatu tinjauan kritis mengenai pendapat-pendapat ilmiah, dewasa ini,
melalui perbandingan terhadap kriteria-kriteria yang dikembangkan dari
pendapat-pendapat tertentu, tetapi filsafat ilmu juga jelas bukan suatu
kemandirian cabang ilmu dari praktek ilmiah secara aktual.

1.1.3 Filsafat Manajemen

Filsafat manajemen merupakan pengetahuan tentang hakikat manajemen,


serta prisip-prinsip yang diterapkan dalam proses administrasi, dengan
proses pemikiran yang mendalam, sistematis, radikal, rasional, terhadap
sumber pengetahuan administrasi dan tujuan administrasi.

Filsafat manajemen adalah kumpulan pengetahuan dan kepercayaan


yang memberikan dasar atau basis yang luas untuk menentukan
pemecahan terhadap masalah-masalah manajer. Manajemen dapat
diterapkan di dalam berbagai bentuk organisasi dan setiap organisasi
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

memiliki norma sendiri dalam menerapkan manajemen sebagai sistem


yang menjalankan roda organisasi.

Menurut Davis dan Filley dalam Ukas (1978) terdapat faktor-faktor dasar


dalam filsafat manajemen yang diperlukan dan memiliki hubungan saling
ketergantungan   satu sama lain dalam mencapai tujuan. Faktor-
faktor  dasar tertentu meliputi hal-hal berikut .

1.   Kepentingan umum

Hal ini dimaksudkan bahwa dalam penyelenggaraan suatu organisasi


harus terlihat adanya cermina deskripsi berbagai kepentingan, baik
kepentingan pemilik, manajer, para bawahan, maupun kepentingan
masyarakat lingkungannya.

2.   Tujuan usaha

Tujuan usaha adalah perwujudan aktivitas yang spesifik dari


organisasi, baik organisasi yang bertujuan  mencari laba maupun
organisasi yang tidak bertujuan mencari laba. Tujuan usaha pada
umumnya dapat dikategorikan dalam tiga bentuk, yaitu tujuan utama,
tujuan kedua, tujuan tambahan.

3.   Pimpinan pelaksana

Pemimpin pelaksana adalah individu yang memberikan kepercayaan


untuk memimpin suatu usaha dengan menggunakan otoritas yang
telah diberikan kepadanya.

4.   Kebijakan

Kebijakan adalah pernyataan atau ketentuan umum yang menuntun


atau menyalurkan pemikiran menjadi pengambilan keputusan oleh
bawahan, serta memberikan  arah kemana organiasi tersebut akan
dikemudikan.
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

5.   Fungsi

Fungsi adalah aktifitas yang berhubungan denga tujuan yang akan


dicapai. Setiap organisasi sebagaimana halnya individu pasti memiliki
tujuan yang akan dicapai.

6.   Faktor dasar

Faktor dasar memiliki faktor-faktor produksi asli atau turunan, baik


berupa alam, tenaga, modal, serta pendukungnya yang merupakan
elemen yang harus ada dalam penyelenggaraan organisasi.

7.   Struktur organisasi

Struktur organisasi  adalah saluran yang menunjukan hubungan kerja


antara manajer dan bawahan dalam melaksanakan pekerjaan yang
disertai dengan otoritas dan tanggung jawab serta kesanggupan untuk
tanggung gugat/ mempertanggung-jawabkan (accountability).

8.   Prosedur

Prosedur adalah tahapan tindakan yang harus ditempuh untuk


menyelesaikan suatu pekerjaan tertentu.

9.   Moral kerja

Moral kerja adalah kondisi mental dari individu atau kelompok yang
menentukan sikap bawahan dalam menerima pekerjaan dan
pengoperasikannya dengan sebaik-baiknya sesui dengan tujuan akhir.

1.1.4 Filsafat Manajemen Pendidikan

Filsafat pendidikan mempelajari berbagai macam permasalahan


pendidikan secara menyeluruh dan mendasar. Karena filsafat memberikan
pengetahuan yang bersifat menyeluruh tentang hakikat pendidikan. Oleh
karena itu, pendidikan sudah seharusnya dikelola dengan efektif juga
efisien. Disinilah peran manajemen dalam pendidikan diperlukan.
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

Manajemen pendidikan merupakan seni dalam mengelola suatu lembaga


pendidikan. Dengan menggunakan ilmu dan teori yang ada dalam
manajemen, diharapkan dalam penyelenggaraannya dapat berjalan
dengan baik. Namun, nyatanya tidak semua permasalahan di lembaga
pendidikan dapat diselesaikan dengan baik walaupun dengan bantuan
teori manajemen.
Oleh karena itu, diperlukan pendekatan filosofis terkait permasalahan
tersebut untuk mencari jalan keluarnya. Karena masalah pendidikan juga
masalah filsafat itu sendiri. Filsafat menjadi metode dan kaidah baru yang
bisa diimplementasikan dalam manajemen pendidikan agar proses dan
pelaksanaan pendidikan dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
Manajemen pendidikan harus mengacu pada filsafat ilmu yang memiliki 3
aspek utama, yang pertama ada ontologi (mempelajari keberadaan
sesuatu yang esensial), yang kedua ada epistemologi (teori pengetahuan,
asal mula, metode, cara) dan yang ketiga ada aksiologi (membahas
hakikat nilai suatu pengetahuan). Lalu bagaimana penerapannya dalam
manajemen pendidikan?
Ontologi dalam pendidikan menguji kita untuk memahami, mengapa
pendidikan ada dan harus kita jalani, mengapa harus ada manajemen
pendidikan. Ontologi harus menjawab terkait perencanaan,
pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan dalam manajemen
pendidikan. Manusia yang utuh sebagai objek material pendidikan, harus
bertanya-tanya dan menjangkau itu semua. Dengan begitu, landasan dan
tujuan pendidikan menjadi kuat.
Epistemologi dalam pendidikan menjelaskan terkait pelaksanaan dan
proses pendidikan. Bagaimana metode, cara, atau kaidah apa yang baik
dalam kurikulum, bagaimana cara agar ilmu tersampaikan dengan baik
untuk peserta didik. Hal ini menjadi fokus utama epistemologi dalam
mencapai pendidikan yang berkualitas.
Aksiologi dalam pendidikan memberikan kita pandangan tentang nilai-
nilai (value) yang bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik. Produk dari
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

pendidikan haruslah mempunyai nilai-nilai pengetahuan yang bukan


hanya bisa dinikmati oleh peserta didik dan pendidik, tetapi juga bagi
lingkungan sekitar, dan yang terpenting demi kemajuan bangsa dan
negara ini.
Dengan menerapkan aspek filsafat dalam manajemen pendidikan,
diharapkan bagi semua komponen yang ada di dalam lembaga pendidikan
dapat lebih arif dan bijaksana dalam mengelola, dalam hal ini manajemen
pendidikan. Sehingga, pendidikan menjadi efektif dan efisien.

1.2 Filsafat Sebagai Sumber Segala Ilmu

Manusia diciptakan dengan memiliki anugerah berupa akal juga pikiran yang
membedakannya dengan makhluk lainnya. Hal inilah yang menjadikan
manusia mampu menciptakan serta mengembangkan sejalan
dengan pemikiran yang dikembangkan oleh manusia. Lewat akal dan pikiran
manusia tersebut, maka lahirlah teori, kajian dan ilmu pengetahuan. Melalui
akal dan pikiran itulah manusia dapat menentukan kebenaran.

Ilmu pengetahuan terus berkembang, seiring dengan perkembangan


manusia itu sendiri. Kontribusi ilmu pengetahuan bagi kehidupan manusia
sangatlah besar, khususnya terhadap perkembangan pemikiran manusia.
Dengan ilmu pengetahuan manusia dapat memiliki pandangan yang luas.
Dengan ilmu pengetahuan manusia dapat memecahkan masalah. Dengan
ilmu pengetahuan memudahkan manusia mencapai tujuan. Begitu juga ilmu
pengetahuan, bagi manusia dapat digunakan memperoleh kebahagiaan dan
kesejahteraan.

Ketika berbicara tentang pengetahuan, maka tidak akan lepas dari


pembicaraan tentang penalaran. Kompetensi nalar manusia menyebabkan
manusia bisa memberdayakan dan memaksimalkan kemampuan dan
pengetahuan yang merupakan rahasia kekuatan dan kompetensinya.
Menurut Suria Sumantri dalam Muhajarah, K. and Bariklana, M.N., (2021),
manusia adalah makhluk terbaik yang bersungguh-sungguh dalam
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

meningkatkan kompetensinya sehingga pengetahuan akan selalu


berkembang. Binatang hanya memiliki pengetahuan untuk survive atas
kelangsungan hidupnya. Hakikat penalaran adalah proses berfikir untuk
penarikan kesimpulan, yang berasal dari proses pikir dan tidak bersumber
dari rasa.

Sementara filsafat sebagai induk dari semua ilmu, merupakan kajian yang
membahas mengenai esensi atau asal mula dari segala sesuatu, serta etika
dan estetika dari sesuatu tersebut. Lewat kajian filsafat yang berusaha
menjawab atas segala sesuatu secara mendasar dan sistematis maka
lahirlah sebuah ilmu pengetahuan.

Menurut Puersen, Gie, dalam Muhajarah,K.dan Bariklana, (2021),


menyatakan Filsafat dan ilmu pengetahuan bekerja dalam wilayah akal dan
pikiran manusia, sehingga kemampuan penalaran dan pengembangan
pengetahuan manusia menjadi tumpuan utama dalam kehidupan filsafat dan
ilmu pengetahuan itu. Sehingga sering dipahami bahwa ilmu pengetahuan
meliputi proses pengamatan, ingatan, prasangka dan penalaran.

Ilmu pengetahuan adalah aktualisasi yang bersumber dari pengetahuan


berasal dari akal dan peraturan. Ilmu pengetahuan akan mengantarkan
seseorang untuk dapat memperjelas mengenai sesuatu hal. Ilmu
pengetahuan pula yang mengantarkan manusia melaksanakan kodrat
manusiawinya yaitu sebagai pemimpin di dunia. Berbasis ilmu
pengetahuanlah, manusia bisa menjalankan dan menggunakan fasilitas
dunia dengan sebaik-baiknya.

Filsafat hadir tidak dapat dilepaskan dari problem atau persoalan-persoalan


manusia yang dihadapinya.Usaha untuk merespon dan menemukan
jawaban atas problem terlebih yang bersifat asasi dan mendasar pada
gilirannya akan menghasilkan konsep yang disebut filsafat. Karena itulah,
menurut Sumaryono Muhajarah, K. and Bariklana,M.N.,(2021), filsafat
muncul dan memulai dari rasa ingin tahu, bertanya-tanya tentang banyak
hal dengan“hipotesis” jawaban yang dihasilkan. Selama manusia ingin tahu,
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

dengan mengajukan pertanyaan seperti “apa?‟, “di mana?‟, “bilamana?”,


“mengapa?‟, “bagaimana?‟, dan seterusnya maka hipotesis menjadi sangat
penting. Filsafat menjadi alat seseorang dalam mengungkap dan
menemukan ilmu pengetahuan.

1.3 Konsep Filsafat Manajemen

Filsafat manajemen adalah bagian terpenting dari pengetahuan dan


kepercayaan yang memberikan dasar yang luas untuk menetapkan
pemecahan masalah manajerial.  Filsafat manajemen memberikan dasar
bagi pekerjaan seorang manajer. Filsafat manajemen juga memberikan
desain sehingga seorang manajer dapat mulai berpikir. Filsafat
manajemen memberikan pemikiran dan tindakan yang menguntungkan
dalam manajemen dan membantu kepada sifatnya yang dinamis dan
memberikan  tantangan.

Dalam filsafat majemen, terkandung dasar pandangan hidup yang


mencerminkan keberadaan, identitas, dan implikasinya guna mewujudkan
efisiensi dan efektivitas dalam pekerjaan manajemen.

Manfaat filsafat manajemen adalah :


1.  Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer;
2.   Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manejer dalam proses
manajemen untuk mencapai tujuan;
3.  Memberi dasar dan pedoman berpikir efekti fbagi manajer;
4. Mendapatkan dukungan, motivasi, dan partisipasi para bawahan, jika
mereka mengetahui peran manajer dan tindakan-tindakannya, asalkan
para bawahan mengetahui dan memahami filsafat manajemen;

Adapun penerapan filsafat manajemen bertujuan :


1.   Menemukan hakikat dan sumber-sumber manajemen yang menuntun
para pengelola organisasi bertindak logis, kritis, dan paham terhadap
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

berbagai perubahan situasi dan kondisi. Dengan demikian, manajemen


diterapkan dalam keadaan yang berbeda-beda;
2.  Memaklumi perbedaan personalitas setiap manajer, sehingga
ditemukan cara yang tepat dalam menentukan para pekerja dan
pengelola organisasi;
3.  Merancang sistem evaluasi yang berbasis pada perbedaan potensi dan
kompetensi manusia dalam kehidupan berorganisasi;
4. Membangaun keercayaan dan pengetahuan yang memberikan dasar
yang luas untuk menetapkan pemecahan terhadap masalah
manajemen.
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

Daftar Pustaka

Anas Salahudin filsafat pendidikan, ( Bandung:pustaka Setia 2011) hal. 24

Asmoro Ahmadi filsafat Umum, ( jakarta: PT RajaGrafindo Persada 2012)


hal. 1

Hanurawan. (2012). Filsafat Ilmu Psikologi. Malang: UNM.

Ismaun. (2001). Filsafat Ilmu. Bandung: Penerbit UPI.

Jalaluddin, Abdullah Idi filsafat pendidikan, (Jakarta: PT RajaGrafindo


2013) hal.6-7

Jujun S. Surisumantri filsafat ilmu sebuah pengantar populer ( Jakarta:


Pustaka Sinar Harapan 1985) hal.20

Salam, Burhanuddin. (2003). Logika Materiil : Filsafat ilmu pengetahuan.


Jakarta: Rineka Cipta.

Suaedi. (2016). Pengantar Filsafat Ilmu. Bogor: Penerbit IPB.

Zuhairini filsafat pendidikan, ( jakarta: Bumi Aksara 1995) hal. 4


BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

PERTANYAAN:
1. Mengapa filsafat disebut sebagai sumber dari segala ilmu
pengetahuan?

2. Sebutkan komponen yang menjadi fondasi penting pada filsafat!

3. Sebutkan faktor-faktor dasar filsafat manajemen menurut Davis dan


Filley!

4. Manajemen pendidikan harus mengacu pada filsafat ilmu yang


memiliki 3 aspek utama yaitu Ontologi, Epistimologi dan Aksiologi.
Jelaskan ketiga aspek tersebut terkait penerapannya dalam
manajemen pendidikan!

5. Apa saja manfaat dari filsafat manajemen?

JAWABAN:

1. Karena filsafat sebagai induk dari semua ilmu yang mengkaji mengenai
esensi atau asal mula dari segala sesuatu, serta etika dan estetika dari
sesuatu tersebut. Lewat kajian filsafat yang berusaha menjawab atas
segala sesuatu secara mendasar dan sistematis maka lahirlah sebuah
ilmu pengetahuan. Hal inilah yang menjadikan manusia mampu
menciptakan serta mengembangkan sebuah pemikiran lewat akal
dan pikiran manusia, kemudian lahirlah teori, kajian dan ilmu
pengetahuan untuk menguji kebenaran dari suatu hipotesis.

2. Ada tiga komponen yang menjadi pondasi penting pada filsafat, yaitu
ontologi, epistemologi, dan aksiologi.

3. Faktor Dasar Tersebut adalah: kepentingan umum, tujuan usaha,


pimpinan pelaksana, kebijakan, fungsi, faktor dasar, struktur
organisasi, prosedur, dan moral kerja.

4. a. Ontologi dalam pendidikan menguji kita untuk memahami,


mengapa pendidikan ada dan harus kita jalani, mengapa harus ada
BAB I
KONSEP DASAR FILSAFAT MANAJEMEN PENDIDIKAN

manajemen pendidikan. Ontologi harus menjawab terkait


perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengawasan
dalam manajemen pendidikan. Manusia yang utuh sebagai objek
material pendidikan, harus bertanya-tanya dan menjangkau itu semua.
Dengan begitu, landasan dan tujuan pendidikan menjadi kuat.
b. Epistemologi dalam pendidikan menjelaskan terkait pelaksanaan
dan proses pendidikan. Bagaimana metode, cara, atau kaidah apa
yang baik dalam kurikulum, bagaimana cara agar ilmu tersampaikan
dengan baik untuk peserta didik. Hal ini menjadi fokus utama
epistemologi dalam mencapai pendidikan yang berkualitas.
c. Aksiologi dalam pendidikan memberikan kita pandangan tentang
nilai-nilai (value) yang bermanfaat bagi peserta didik dan pendidik.
Produk dari pendidikan haruslah mempunyai nilai-nilai pengetahuan
yang bukan hanya bisa dinikmati oleh peserta didik dan pendidik,
tetapi juga bagi lingkungan sekitar, dan yang terpenting demi
kemajuan bangsa dan negara ini.

5. Manfaat Filsafat Manajemen adalah


1.  Memberi dasar dan pedoman bagi pekerjaan manajer;
2.   Memberikan kepercayaan dan pegangan bagi manejer dalam
proses manajemen untuk mencapai tujuan;
3.  Memberi dasar dan pedoman berpikir efektif bagi manajer;
4. Mendapatkan dukungan, motivasi, dan partisipasi para bawahan,
jika mereka mengetahui peran manajer dan tindakan-tindakannya,
asalkan para bawahan mengetahui dan memahami filsafat
manajemen

Anda mungkin juga menyukai