Anda di halaman 1dari 7

FILSAFAT PENDIDIKAN

HAKIKAT, CIRI-CIRI, DAN TUJUAN FILSAFAT

DOSEN PENGAMPU: Dra. ROSDIANA LUBIS, M.Pd.

DISUSUN OLEH

KELOMPOK 6:

1. MUHAMMAD BAHRUL ILMI ( 5233151001 )


2. NADIA COSTARIKA SIMANJUNTAK ( 5231151005 )
3. MAZAYA AMALIA ( 5231151002 )

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN TEKNOLOGI INFORMATIKA & KOMPUTER


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Filsafat memiliki peranan yang sangat penting dalam kehidupan manusia.
Setidaknya ada tiga peran utama yang dimiliki yaitu sebagai pendobrak, pembebas, dan
pembimbing (Jan Hendrik Rapar dalam Diktat Filsafat Pendidikan). Pendidikan adalah
upaya mengembangkan potensi-potensi manusiawi peserta didik baik potensi fisik
potensi cipta, rasa, maupun karsanya, agar potensi itu menjadi nyata dan dapat berfungsi
dalam perjalanan hidupnya. Dasar pendidikan adalah cita-cita kemanusiaan universal.
Pendidikan bertujuan menyiapkan pribadi dalam keseimbangan, kesatuan. organis,
harmonis, dinamis. guna mencapai tujuan hidup kemanusiaan. Filsafat pendidikan adalah
filsafat yang digunakan dalam studi mengenai masalah-masalah pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pendapat para ahli tentang definisi Filsafat?
2. Bagaimana pendapat para ahli tentang definisi Pendidikan?
3. Bagaimana hubungan antara Filsafat dan Pendidikan?
4. Bagaimana ciri-ciri dan tujuan filsafat?

C. Tujuan
1. Mengetahui pendapat para ahli tentang definisi Filsafat
2. Mengetahui pendapat para ahli tentang definisi Pendidikan
3. Mengetahui hubungan antara Filsafat dan Pendidikan
4. Mengetahui ciri-ciri dan tujuan filsafat

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Definisi Filsafat
Secara bahasa istilah filsafat berasal dari Bahasa Yunani. Yakni Philos yang berarti
cinta, senang, suka, dan Sophia berarti pengetahuan, hikmah, dan kebijaksanaan. Jadi
Philosophia berarti cinta pengetahuan.
Menurut para ahli (dalam Filsafat Pendidikan, 2020 : 1-2), filsafat dapat
didefinisikan sebagai pemikiran yang berbeda dari para ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Aristoteles (384-322 SM), pengertian filsafat adalah ilmu pengetahuan
yang meliputi kebenaran yang berisi ilmu metafisika, retorika, logika, etika,
ekonomi, politik dan estetika (filsafat keindahan).
2. Menurut Plato (427-347 SM), arti filsafat adalah suatu ilmu yang mencoba untuk
mencapai pengetahuan tentang kebenaran yang sebenarnya.
3. Menurut Imanuel Kant (1724-1804), arti filsafat adalah suatu ilmu (pengetahuan)
yang menjadi pokok dan pangkal dari segala pengetahuan yang di dalamnya
tercakup empat persoalan yaitu metafisika, etika agama, dan antropologi.
4. Menurut Bertrand Russel, filsafat adalah tidak lebih dari suatu usaha untuk
menjawab pertanyaan-pertanyaan terakhir, tidak secara dangkal atau dogmatis
seperti yang kita lakukan dalam kehidupan sehari-hari dan bahkan dalam ilmu
pengetahuan (Problemen der Philosophic, 1967 : 7).
5. Menurut R. Beerling, bahwa filsafat adalah pemikiran-pemikiran yang bebas,
diilhami oleh rasio, mengenai segala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Er zijn
eigenlijksheidvragen dalam Filosofic als sciencefiction, 1968 : 44).
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
filsafat adalah sebuah ilmu yang berusaha mencari sebab secara mendalam berdasarkan
pemikiran dan akal manusia. Filsafat ini juga dapat menjadi pandangan hidup seseorang
sekelompok orang mengenai kehidupan yang dicita-citakan.

B. Definisi Pendidikan
Menurut para ahli (dalam Filsafat Pendidikan, 2020 : 215-216), pendidikan dapat
didefinisikan sebagai pemikiran yang berbeda dari para ahli, yaitu sebagai berikut:
1. Menurut Socrates (470-399 SM), pendidikan adalah untuk merangsang penalaran
yang cermat dan disiplin mental yang akan menghasilkan perkembangan intelektual
yang terus menerus dan standar moral yang tinggi (Smith, 1986: 25).
2. Menurut Plato (427-347 SM), pendidikan adalah untuk menemukan kemampuan-
kemampuan ilmiah setiap individu dan melatihnya sehingga ia akan menjadi seorang
warga negara yang baik, dan melaksanakan tugas-tugasnya secara efisien sebagai
seorang anggota kelasnya (Raper, 1988: 110).

2
3. Menurut Aristoteles (367-345 SM), pendidikan adalah memberi bimbingan kepada
perasaan-perasaan yang lebih tinggi, supaya mengarah diri kepada akal, sehingga
dapat dipakai akal guna mengatur nafsu-nafsu. Akal sendiri tidak berdaya, ia
memerlukan dukungan-dukungan perasaan yang lebih tinggi yang diberikan arah
yang benar. Aristoteles mengemukakan bahwa pendidikan yang baik adalah yang
mempunyai tujuan untuk kebahagiaan. Kebahagiaan tertinggi adalah hidup
spekulatif (Barnadib, 1994: 72).
Berdasarkan beberapa pendapat dari para ahli diatas, dapat disimpulkan bahwa
pendidikan adalah sebagai ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan
merumuskan kaidah-kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang
sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.

C. Hubungan antara Filsafat dengan Pendidikan


Hubungan antara filsafat dan pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab
menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Filsafat dan pendidikan
adalah aktivitas pemikiran teratur yang menjadikan filsafat sebagai medianya untuk
menyusun proses pendidikan, menyelaraskan, mengharmoniskan dan menerangkan nilai-
nilai dan tujuan yang ingin dicapai. Jadi, terdapat kesatuan yang utuh antara filsafat,
pendidikan, dan pengalaman manusia.
Filsafat menetapkan ide-ide, idealisme, dan pendidikan merupakan usaha dalam
merealisasikan ide-ide tersebut menjadi kenyataan, tindakan, tingkah laku, bahkan
membina kepribadian manusia. Kilpatrik mengatakan, berfilsafat dan mendidik adalah
dua face dalam satu usaha; berfilsafat ialah memikirkan dan mempertimbangkan nilai-
nilai dan cita-cita yang lebih baik, sedangkan mendidik ialah usaha mereliasasikan nilai-
niali dan cita-cita itu dalam kehidupan, dalam kepribadian manusia. Mendidik ialah
mewujudkan nilai-nilai yang dapat disumbangkan filsafat, dimulai dengan generasi
muda, untuk membimbing rakyat, membina nilai-nilai dalam kepribadian mereka, demi
menemukan cita-cita tertinggi suatu filsafat dan melembagakannya dalam kehidupan
mereka.
Oleh kerena itu, dapat dikatakan bahwa pendidikan adalah reliasi dari ide-ide
filsafat; filsafat memberi asas kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah
pembinaan manusia yang telah melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan
aktivitas pendidikan. Jadi, filsafat merupakan jiwa dan pedoman dasar pendidikan.

3
Dari uraian di atas, diperoleh hubungan fungsional antara filsafat dan teori
pendidikan berikut:
1. Filsafat, dalam arti filosofis, merupakan satu cara pendekatan yang dipakai dalam
memecahkan problematika pendidikan dan menyusun teori-teori pendidikan oleh
para ahli.
2. Filsafat, berfungsi memberi arah begi teori pendidikan yang telah ada menurut aliran
filsafat tertentu yang memiliki relevansi dengan kehidupan yang nyata.
3. Filsafat, dalam hal ini filsafat pendidikan, mempunyai fungsi untuk memberikan
petunjuk dan arah dalam pengembangan teori-teori pendidikan menjadi ilmu
pendidikan.
D. Ciri-ciri dan Tujuan Filsafat
Berfilsafat melibatkan pendekatan khusus terhadap pemikiran, refleksi, dan
eksplorasi konseptual. Berikut adalah beberapa ciri khas dari berfilsafat:
1. Berfilsafat melibatkan pemikiran yang mendalam dan kritis terhadap konsep-konsep
mendasar. Individu yang berfilsafat cenderung mempertanyakan asumsi-asumsi
yang ada, mengidentifikasi potensi inkonsistensi, dan menganalisis argumen dengan
cermat.
2. Filsafat seringkali mendorong individu untuk mengajukan pertanyaan-pertanyaan
mendalam tentang realitas, eksistensi, pengetahuan, moralitas, dan makna hidup.
3. Berfilsafat melibatkan analisis dan dekonstruksi konsep-konsep abstrak.
4. Pemikiran filosofis sering kali melibatkan refleksi mendalam dan diskusi dengan diri
sendiri atau orang lain.
5. Filsafat mencakup eksplorasi nilai-nilai dan moralitas.
Tujuan berfilsafat melibatkan eksplorasi konseptual dan refleksi mendalam tentang
aspek-aspek mendasar kehidupan dan realitas. Berikut adalah beberapa tujuan utama dari
berfilsafat:
1. Tujuan utama berfilsafat adalah mencapai pemahaman yang lebih dalam tentang
konsep-konsep mendasar dalam kehidupan, seperti hakikat eksistensi, pengetahuan,
keadilan, moralitas, kebenaran, dan makna hidup.
2. Berfilsafat melibatkan pemikiran kritis yang mendorong individu untuk menguji
validitas argumen.
3. Berfilsafat memberikan platform untuk menjelajahi ide-ide baru dan bahkan
kontroversial.
4. Aktivitas berfilsafat dapat membantu individu memahami diri mereka sendiri
dengan lebih baik.
5. Berfilsafat memungkinkan individu untuk merenungkan aspek-aspek etika dan
moralitas.

4
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa filsafat adalah sebuah ilmu yang
berusaha mencari sebab secara mendalam berdasarkan pemikiran dan akal manusia, juga
dapat menjadi pandangan hidup seseorang mengenai kehidupan yang dicita-citakan..
Pendidikan adalah ilmu pengetahuan normatif dalam bidang pendidikan
merumuskan kaidah-kaidah norma dan atau ukuran tingkah laku perbuatan yang
sebenarnya dilaksanakan oleh manusia dalam hidup dan kehidupannya.
Hubungan antara filsafat dan pendidikan menjadi sangat penting sekali, sebab
menjadi dasar, arah, dan pedoman suatu sistem pendidikan. Jadi, terdapat kesatuan yang
utuh antara filsafat, pendidikan, dan pengalaman manusia. Oleh kerena itu, dapat
dikatakan bahwa pendidikan adalah reliasi dari ide-ide filsafat; filsafat memberi asas
kepastian bagi peranan pendidikan sebagai wadah pembinaan manusia yang telah
melahirkan ilmu pendidikan, lembaga pendidikan dan aktivitas pendidikan.

B. Saran
Harapan kami dengan adanya makalah ini, yaitu dapat berguna untuk memberikan
pandangan gambaran bagi para pembaca agar lebih berfikir kritis, sistematis, dan
mendasar terhadap hubungan antara filsafat dengan pendidikan. Serta selalu diimbangi
dengan jalan berfikir yang tepat guna memperhatikan penyaringan/selektif terhadap
banyaknya perkembangan yang terjadi.
Penulis juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kesalahan dan kekurangan,
karena terbatasnya rujukan atau referensi yang berhubungan dengan judul makalah ini.
Serta, kami juga memohon saran dan kritikan yang membangun agar makalah ini dapat
lebih baik kedepannya.

5
DAFTAR PUSTAKA

Lubis, Nur A. Fadhil. 2015. Pengantar Filsafat Umum. Cet.1. Medan: Perdana Publishing.
Nurgiansyah, T. Heru. 2020. Filsafat Pendidikan. Cet.1. Banyumas: CV. Pena Persada.
Humas, Tim. “Filsafat Pendidikan : Pengertian, Ruang Lingkup, Aliran-Aliran dan Hubungan
Filsafat dalam Pendidikan” www.an-nur.ac.id. Diakses pada Rabu, 30 Agustus 2023. https://an-
nur.ac.id/filsafat-pendidikan-pengertian-ruang-lingkup-aliran-aliran-dan-hubungan-filsafat-
dalam-pendidikan/.
Humas, Tim. “Pengertian Filsafat Pendidikan” www.an-nur.ac.id. Diakses pada Rabu, 30 Agustus
2023. https://an-nur.ac.id/pengertian-filsafat-pendidikan /.

Berbagi, Sobat. “Pemikiran Filsafat Pendidikan Menurut Socrates, Plato Dan Aristoteles”
www.sobat-berbagi.blogspot.com. Diakses pada Rabu, 30 Agustus 2023. http://sobat-
berbagi.blogspot.com/2012/05/pemikiran-filsafat-pendidikan-menurut.html.

Anda mungkin juga menyukai