Anda di halaman 1dari 7

Tugas Makalah

Mata Kuliah Ilmu Gizi


Hubungan Asupan Karbohidrat dengan Obesitas

Disusun Oleh : Asep Saepudin

NIM : 222090018

FAKULTAS ILMU KESEHATAN


PRODI S1 FISIOTERAPI

UNIVERSITAS MEDIKA SUHERMAN


2023
A. Latar Belakang

Obesitas adalah kondisi akumulasi lemak yang abnormal atau berlebihan di


jaringan adiposa. Obesitas pada anak merupakan masalah kesehatan karena
prevalensi obesitas anak di dunia semakin meningkat. Obesitas pada anak dapat
menjadi penyakit komorbiditas seperti asma, diabetes, dan penyakit
kardiovaskuler. Walaupun mekanisme terjadinya belum sepenuhnya di mengerti,
tetapi telah dikonfirmasi bahwa obesitas terjadi karena pemasukan energi melebihi
pengeluaran energi (soetjiningsih, 1995).

Energi yang berlebih tersebut akan disintesis menjadi lemak tubuh,


sedangkan lemak yang telah tersedia dalam tubuh tidak terpakai untuk energi.
Akibatya, pertumbuhan lemak terus terjadi dan mengakibatkan kegemukan atau
obesitas. Efek dari obesitas adalah timbulnya penyakit degenetratif, seperti
hipertensi, jantung coroner, diabetes dan stroke (Sudarmadji, 1989).

Sedangkan menurut Nix, 1 dari 7 dunia merupakan penderita obesitas,


obesitas pada anak juga mengalami kenaikan prevalensi dari 4% ditahun 1975
menjadi 18% ditahun 2016, salah 1 penyebab terbesar dari kenaikan angka
obesitas ini adalah adanya kenaikan jumlah konsumsi karbohidrat sederhana (Nix,
2017).

Karbohidrat merupakan kandungan pada zat pangan yang diolah oleh tubuh
menjadi energi. Karbohidrat mudah didapatkan pada beragam jenis makanan,
Salah satu jenis karbohidrat yang sering dijumpai ada dalam bentuk glukosa, yang
merupakan jenis karbohidrat sederhana. Glukosa diproses melalui proses
metabolisme sehingga dapat digunakan oleh tubuh. Kegunaan karbohidrat ini
antara lain adalah sebagai sumber energi bagi otot, metabolisme, dan sistem
organ vital dalam tubuh seperti otak, jantung, dan pencernaan (Almatsier, 2011).

Menurut (Yazid & Nursanti, 2015), Karbohidrat merupakan senyawa karbon


yang banyak dijumpai sebagai penyusun utama jaringan tumbuh-tumbuhan. Nama
lain karbohidrat adalah sakarida (berasal dari bahasa latin saccharum = gula).
Senyawa karbohidrat adalah polihidroksi aldehida atau polihidroksi keton yang
mengandung unsur-unsur karbon (C), hidrogen (H), dan oksigen (O) dengan
rumus empiris total (CH2O)n.

1
Menurut Gayton and Hall (1997) Pencernaan karbohidrat terdiri dari :

1. Karbohidrat dalam makanan.


Dalam diet normal manusia hanya ada tiga sumber utama karbohidrat.
Ketiganya yaitu sukrosa yang merupakan disakarida yang dikenal sebagai
gula tebu; laktosa suatu disakarida yang terdapat dalam susu; dan tepung
yang merupakan polisakarida besar yang terdapat pada hampir semua
bahan makanan bukan hewani terutama terdapat pada padi-padian.
Karbohidrat lain yang dicernakan lebih sedikit yaitu amilase, glikogen,
alkohol, asam laktat, asam piruvat, pektin, dekstrin, dan sejumlah kecil
derivat karbohidrat dalam daging. Diet juga mengandung sejumlah besar
selulosa, yang merupakan suatu karbohidrat. Akan tetapi, tidak ada satu
pun enzim yang mampu menghidrolisis selulosa, disekresikan dalam
saluran cerna.
2. Pencernaan karbohidrat dalam mulut dan lambung.
Ketika makanandikunyah, makanan bercampur dengan saliva, yang terdiri
atas enzim ptialin (suatu x amilase) yang terutama disekresikan oleh
kelenjar parotis. Enzim ini menghidrolisis.

2
B. Cara mengantisipasi agar terhindar dari obesitas
1. Melakukan Olahraga
Durasi kegiatan berkisar dari kurang dari 2 jam per minggu sampai kurang dari
30 menit per hari. Meskipun, dua studi tidak menemukan korelasi positif yang
signifikan antara aktivitas fisik dan berat berlebih atau obesitas, satu studi
menemukan kegiatan di rumah seperti olahraga teratur untuk menitper hari
sebagai faktor protektif terhadap kelebihan berat badan atau obesitas(Mistry
dan Puthussery, 2015).
2. Mengatur Pola Makan
Pola makan anak seperti sering mengkonsumsi makanan yang tinggi kalori
dan rendah nutrien memiliki hubungan dengan terjadinya kelebihan berat
badan dan obesitas. Dari lima studi empat diantaranya menunjukkan
hubungan yang positif antara mengkonsumsi makanan tinggi kalori seperti
makanan cepat /junk food dan terjadinya kelebihan berat badan atau obesitas
(Mistry dan Puthussery, 2015;Payab et al., 2015).
3. Terapi Psikologis
Dengan menggunakan CBT ( Cognitif Behavioral Treatment) terapi ini dapat
digunakan seperti halnya dalam mengatasi bulimia nervosa. Terapi kognitif-
perilaku (CBT) merupakan terapi yang mendasarkan pada teori kognitif
perilaku yang menekankan pada kesaling terkaitan antara pikiran, perasaan
dan perilaku, Menurut teori ini psikopatologi terjadi bila terdapat ketidak
sesuaian antara tuntutan-tuntutan lingkungan dengan kapasitas adaptif
individu. Teoari ini sangat efektif karena penderita telah memiliki kesadaran
bahwa mereka memiliki berat badan yang berlebih, pola makan yang tidak
normal.

3
Penutup
 Kesimpulan
Masalah obesitas merupakan sebuah masalah kesehatan yang paling
mendesak, yang telah menjadi epidemik global / epidemic global
overweight baik di negara maju maupun negara berkembang. Banyak yang
mengakui bahwa masalah obesitas adalah masalah kesehatan yang sulit
diatasi.

 Saran
Pola makan sehat merupakan salah satu langkah terbaik untuk mencegah
resiko obesitas. Oleh karena itu, diharapkan kita semua dapat tanggap
terhadap permasalahan kesehatan tersebut, dan mulai membiasakan diri
untuk memiliki pola makan sehat, olahraga teratur dan pola istirahat yang
cukup agar terhindar dari obesitas.

4
Daftar Pustaka

Almatsier, S., Soetardjo, S., & Soekarti, M. (2011). Gizi Seimbang dalam Daur
Kehidupan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Guyton, & Hall. (1997). Metabolisme karbohidrat dan pembentukan adenosin


trifosfat. Bu/w ajarfisiologi lredokteran.Edisi IX. Jakarta: EGC.

Haryono, B., Suhardi, & Sudarmadji, S. (1989). Analisa Bahan Makanan dan
Pertanian. Yogyakarta: Liberty.

Mistry, S., & S, P. (2015). Risk factors of overweight and obesity in childhood and
adolescence in South Asian countries: a systematic review of the
evidence.Public Health.

Nix, S., Williams’ Basic Nutrition and Therapy Fifteen Edition. 2017. P : 1-100

Soetjiningsih. (1995). Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: EGC.

Yazid, E., & Nursanti, L. (2015). Biokimia Praktikum Analis Kesehatan. Jakarta:
EGC.

5
6

Anda mungkin juga menyukai