Anda di halaman 1dari 4

MEDIAN

Median merupakan nilai yang letaknya tepat di tengah-tengah bila banyaknya data
ganjil, atau rata-rata dari dua nilai yang berada di tengah bila banyaknya data genap, setelah
data itu diurut dari yang terbesar hingga yang terkecil. Median tersebut membagi serangkaian
data atau pengamatan suatu distribusi menjadi dua bagian yang sama, yakni 50% dari
keseluruhan data (pengamatan) nilainya terletak di bawah (nilai) median, dan 50% lagi
nilainya lebih besar dari (nilai) median. Untuk serangkaian data yang memuat nilai ekstrem
kecil, maka median lebih mewakili dibandingkan dengan ukuran sentral lainnya. Ukuran nilai
sentral ini, yaitu median, juga disebut nilai posisi tengah atau nilai rata-rata pertengahan
(positional average). Median terkadang dapat digunakan sebagai kebalikan dari mean ketika
ada pencilan dalam urutan yang mungkin mendistorsi rata-rata nilai. Median dapat digunakan
untuk menentukan perkiraan rata-rata, atau rata-rata, tetapi tidak dapat disamakan dengan
mean.

Median Data yang Belum Dikelompokkan


Tahapan perhitungannya adalah sebagai berikut.
1. Susun data dari nilai terkecil ke nilai yang terbesar atau sebaliknya
2. Tentukan LMd (letak median)
n+1
Jika ganjil maka LMd =
2
n n+2
Jika genap maka LMd antara data dan
2 2
3. Menghitung Md (nilai median)
n+1
Jika ganjil maka Md = nilai data yang ke
2
n n+ 2
Jika genap maka Md = nilai data yang ke ( + ¿ dibagi dua
2 2

Median yang Telah Dikelompokkan


Bila data telah dikelompokkan atau telah disusun dalam distribusi frekuensi atau table
frekuensi, maka median sekelompok data tersebut dapat dihitung dengan rumus berikut.
n
1. LMd =
2
2. Md = L + c (
J
fm
¿=L+ ( LMd −fc
fm ) xc

L (tepi bawah kelas dari kelas yang mengandung median)


J (selisih antara letak median (LMd ) dengan frekuensi komulatif pada kelas sebelum
kelas terdapatnya median
fm (frekuensi absolut dari kelas terdapatnya median)
n (banyaknya data atau pengamatan/total frekuensi
fc (frekuensi komulatif pada kelas sebelum kelas median)
c (kelas interval)
MODUS
Merupakan nilai atau sifat yang paling banyak terjadi (sifat/keadaan yang
frekuensinya terbesar). Untuk data kuantitatif, modus menunjukkan nilai yang paling banyak
muncul dan untuk data kualitatif, modus menunjukkan sifat atau keadaan yang paling banyak
terjadi. Dalam suatu data, terdapat kemungkinan adanya modus, maupun tidak memiliki
modus.

Modus Data yang Belum Dikelompokkan:


Berikut adalah cara mencari modus bila sekumpulan data belum disusun dalam distribusi
frekuensi.
1. Hitung frekuensi masing-masing data atau sifat keadaan
2. Menentukan modusnya. Data yang frekuensinya terbesar (untuk data kuantitatif) atau
sifat/keadaan yang paling sering terjadi (untuk data kualitatif) merupakan modusnya.

Modus yang Telah Dikelompokkan


Berikut adalah cara untuk menentukan modus ketika data telah disusun dalamn table
frekuensi.
1. Menentukan letak modus (LMod). Modus terletak pada kelas dengan frekuensi
terbesar
d1
2. Rumus Modus = L + xc
d 1+ d 2
L (Tepi bawah kelas dari terdapatnya modus)
d1 (selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan frekuensi kelas
sebelumnya)
d2 (selisih antara frekuensi kelas terdapatnya modus dengan frekuensi kelas
sesudahnya)
c (interval kelas)

KEBAIKAN DAN KELEMAHAN MEAN, MEDIAN, dan MODUS


Menurut Gupta dan Gupta (1983), Ott, R.L., dan M. Longnecker (2010) kelemahan
dan kebaikan dari mean, median, dan modus adalah sebagai berikut.
1. Mean : Memiliki kebaikan berupa: telah dikenal secara umum, mean mudah
dihitung, dan mean merupakan nilai rata-rata yang stabil. Kelemahannya: mean
mudah dipengaruhi oleh nilai ekstrem.
2. Median : Memiliki kebaikan berupa: sangat mudah dihitung bila data
kecil/tidak banyak, tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem. Kelemahannya: median
sebagai ukuran nilai sentral sifatnya kurang teliti, median sebagai ukuran nilai sentral
kurang dikenal.
3. Modus : Memiliki kebaikan berupa: modus mudah diketahui bila data kecil,
modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem, modus dapat digunakan sebagai ukuran
nilai sentral kuantitatif dan kualitatif. Kelemahannya: modus sebagai ukuran nilai
sentral kurang teliti.

Sedangkan, menurut Widya, Ian (2012) kelemahan serta kebaikan dari mean, median,
dan modus adalah sebagai berikut.
1. Mean : Rata-rata lebih dikenal oleh banyak orang sehingga penggunaannya
mudah, Setiap rangkaian data kuantitatif memiliki rata-rata dan hanya satu rata-rata,
Oleh karena serangkaian data hanya memiliki satu rata-rata, maka ukuran pusat dapat
digunakan dengan baik dalam prosedur – prosedur statistika seperti perbandingan dua
atau lebih rangkaian data. Kelemahannya adalah oleh karena rata-rata dihitung dari
seluruh data observasi, maka rata-rata sangat peka terhadap angka-angka data ekstrim.
Dengan demikian, rata-rata dari serangkaian data yang memiliki angka-angka ekstrim
akan menjadi kurang representatif, untuk data yang telah dikelompokkan hasil
perhitungannya tidak mencerminkan rata-rata yang sesungguhnya, untuk data
kualitatif, rata-rata tidak dapat digunakan untuk menentukan ukuran pusat datanya,
untuk data yang telah dikelompokkan dengan kelas terbuka, rata-ratanya tidak dapat
dihitung.
2. Median : Median tidak dipengaruhi oleh angka-angka ekstrem dalam data yang
tersedia, median mudah dimengerti dan mudah menghitungnya, baik dari data yang
belum dikelompokkan maupun dari data yang sudah dikelompokkan dengan kelas
terbuka, median dapat digunakan untuk data kuantitatif maupun kualitatif.
Kelemahannya adalah Median hanya dapat ditentukan dari data yang telah diurutkan,
sehingga hal ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Di samping itu, jika jumlah
datanya demikian besar, maka pengurutan semakin sulit dilakukan, Oleh karena
median dihitung bukan mendasarkan pada nilai-nilai data yang mendasarkan jumlah
data, maka median sulit dijadikan sebagai ukuran pusat data yang dapat
menggambarkan rangkaian datanya.
3. Modus : Sama halnya dengan median, modus dapat digunakan untuk data
kualitatif maupun kuantitatif, modus tidak dipengaruhi oleh nilai ekstrem, modus
dapat dihitung untuk data yang telah dikelompokkan dengan kelas terbuka.
Kelemahannya adalah pada kasus-kasus tertentu, modus tidak dapat dijumpai dalam
serangkaian data, jika modus yang tersedia justru lebih daru satu, modus tidak dapat
digunakan sebagai ukuran pusat data, sebagai ukuran pusat data harus merupakan
angka tunggal.

Widya, Ian. 2012. “KEUNGGULAN dan KELEMAHAN PADA METODE MEAN,


MEDIAN, dan MODUS (STATISTIKA)”,
http://ian-widya.blogspot.com/2012/10/keunggulan-dan-kelemahan-pada-metode.html,
diakses pada 12 Februari 2022 pukul 17.29.

Anda mungkin juga menyukai