Anda di halaman 1dari 4

Assalamualaikum Wr.

Wb
Bismillahhirrahmanirrahim
ِ ‫ش َر‬
‫ف‬ ْ ‫لى َأ‬َ ‫سالَ ُم َع‬ َّ ‫ا ْل َح ْم ُد هَّلِل ِ َر ِّب ا ْل َعا َلمِينَ َو‬
َّ ‫الصالَةُ َوال‬
‫ َأ َّما َب ْع ُد‬، َ‫ص ْح ِب ِه َأ ْجـ َمـعِين‬
َ ‫لى آلِ ِه َو‬
َ ‫سلِينَ َو َع‬ َ ‫الـ ُم ْر‬
Yang terhormat bapak kepala sekolah, bapak
ibu guru dan teman-teman yg dirahmati Allah
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji
syukur atas ke hadhirat Allah Swt.,atas
limpahan rahmat dan hidayah-Nya, kita dapat
berkumpul dimasjid ini untuk melaksanakan
berbagai ketaatan dan ibadah kepada-
Nya.Sholawat serta salam,marilah kita
haturkan kepada junjungan alam Nabi
Muhammad saw.
Pada kesempatan kali ini saya dari perwakilan
kelas 7d akan menyampaikan kultum yg
berjudul Ahli Ibadah, Tapi Ahli Neraka

Jamaah imtaq jumat pagi yg dirahmati Allah


Kita harus banyak bersyukur kepada Allah, atas petunjuk yang
Dia curahkan kepada kita, sehingga kita bisa menyembah-
Nya,beribadah kepada-Nya dan tunduk terhadap aturan-
Nya.Kita bisa lihat pada zaman sekarang betapa banyak
manusia di alam ini yang tersesat, sehingga mereka tidak
menyembah Allah, namun yang mereka sembah adalah setan.
Mereka menyembah, namun salah sasaran. Kita dan mereka
sama-sama ibadah. Bedanya, kita beribadah kepada Tuhan
yang benar, Al-Haq. Sementara mereka beribadah kepada
tuhan yang batil, menyembah thaghut, yang tidak layak untuk
disembah.
Hadhirin yang saya hormati…,
Kita dan mereka sama-sama capek, kita dan mereka sama-sama
mengorbankan waktu dan tenaga. Bahkan bisa jadi, mereka lebih
capek dibandingkan kita.
Allah berfirman menceritakan keadaan salah satu ahli neraka,

‫ارا َحا ِم َي ًة‬ ْ ‫ َت‬. ‫َعا ِم َل ٌة َناصِ َب ٌة‬


ً ‫ص َلى َن‬
“Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki api yang sangat
panas (neraka).” (QS. Al-Ghasyiyah: 3 – 4)
Ibnu Katsir dalam tafsirnya menyebutkan satu riwayat dari Abu
Imran Al-Jauni, bahwa suatu ketika Umar bin Khatab radhiyallahu
‘anhu pernah melewati sebuah kuil, yang ditinggali seorang rahib
nasrani.
Umarpun memanggilnya, ‘Hai rahib… hai rahib.’ Rahib itupun
menoleh. Ketika itu, Umar terus memandangi sang Rahib. Dia
perhatikan ada banyak bekas ibadah di tubuhnya. Kemudian tiba-
tiba Umar menangis.
Beliaupun ditanya, ‘Wahai Amirul Mukminin, apa yang membuat
anda menangis?. Mengapa anda menangis ketika melihatnya.’
Jawab Umar, ‘Aku teringat firman Allah dalam Al-Quran, (yang
artinya) ‘Rajin beramal lagi kepayahan, namun, memasuki neraka
yang sangat panas’ Itulah yang membuatku menangis.’ (Tafsir Ibn
Katsir,)

Jamaah sekalian yg dirahmati Allah...


Tahukah anda mengapa mereka di neraka?
Apakah Allah mendzalimi mereka? Tentu tidak, karena Allah tidak akan
pernah mendzalimi hamba-Nya.
Lalu apa sebabnya?
Tentu saja semua itu kembali kepada pelaku perbuatan itu. Sebabnya
adalah dia salah dalam beribadah. Dia beribadah, namun salah
sasarannya, salah tata caranya, salah niatnya, salah yang disembah,
atau salah semuanya. Sehingga bagaimana mungkin Allah akan
menerimanya? Dan di saat yang sama, Allah justru memberikan
hukuman kepada mereka. Wal ‘iyadzu billah..
Saudaraku sesama muslim, yang dirahmati Allah..,
Menyadari hal ini, sudah selayaknya kita bersyukur, Allah jadikan kita
orang mukmin, padahal kita tidak pernah memintanya.  
Kita sudah memiliki modal iman, tinggal saatnya kita berusaha agar amal kita diterima
Allah. Bagaimana caranya? Caranya: kita berupaya agar amal yang kita kerjakan adalah
amal yang benar. Benar sesuai dengan kriteria yang ditetapkan syariat.

Kriteria itu, Allah nyatakan dalam firman-Nya,

‫ش ِر ْك ِب ِع َبادَ ِة َر ِّب ِه َأ َحدًا‬ َ ‫اء َر ِّب ِه َف ْل َي ْع َملْ َع َماًل‬


ْ ‫صال ًِحا َواَل ُي‬ َ ‫َف َمنْ َكانَ َي ْر ُجو لِ َق‬
Barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Tuhannya, Maka hendaklah ia
mengerjakan amal yang saleh dan janganlah ia mempersekutukan seorangpun
dalam beribadat kepada Tuhannya”. (QS. Al-Kahfi: 110).

Niat yang ikhlas semata, belumlah cukup untuk membuat amal kita diterima.
Semangat, bukan modal utama agar amal kita diterima. Sebagai mukmin, kita tentu
tidak ingin amal kita ditolak karena salah prakteknya. Kita dalam beramal telah
mengeluarkan modal tenaga, waktu, atau bahkan harta. Jangan sampai menjadi
batal, karena kita kurang perhatian dengan tata cara beramal.
Karena itu, mari kita menjadi orang yang mencintai sunah dan berusaha
membumikan sunah. Berusaha menyesuaikan amal kita dengan sunah. Dengan itu,
kita bisa berharap, amal kita diterima. Kita bisa tiru semangat para ulama dalam
meniti sunah, hingga mereka berdoa,
‫ اللهم اقتلني فوق اإلسالم والسنة‬... "
allahuma aiqtalani fawq al'islam walsana ... "

“Ya Allah, matikanlah aku di atas islam dan sunah…”(HR. Al-Khatib dalam Tarikh
Baghdad, 9/354).

Semoga Allah menerima amal kita dan tidak menjadikannya sia-sia. Amiin.

Sekian kultum yg saya sampaikan mudah-mudahan ada manfaatnya bagi kita


semua.Mohon maaf apabila ada kata-kata yg kurang berkenan dihati
Wassalamualaikum Wr. Wb

Anda mungkin juga menyukai