Disusun Oleh :
Nama : Gieysella
NIS : 202110729
Kelas : XI OTKP 1
Jl. Raya Kaplongan No. 28 Karangampel Indramayu 45283 Phone (0234)465046 Fax.
486008 Website : http://www.smknukaplongan.sch.id <<>>email :
smknukaplongan@yahoo.co.id
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Judul:
Tempat:
Mengetahui/Mengesahkan :
Mengetahui/Mengesahkan :
Kepala SMK NU KAPLONGAN
TOBRONI,M.P.d.,M.Si.
NIP.19730913 200112 1 002
i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Judul:
Tempat:
Mengetahui/Mengesahkan :
ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SEKOLAH
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
Judul:
Tempat:
Mengetahui/Mengesahkan :
Penguji I Penguji II
iii
IDENTITAS SISWA
Nama : Gieysella
Nomor Induk Siswa : 202110729
TTL : Indramayu, 18 Desember 2004
Kelas : XI OTKP 1
Kompetensi Keahlian : Administrasi Perkantoran
Sekolah : SMK NU KAPLONGAN
Alamat : Desa Juntikebon Kec. Juntinyuat Kab. Indramayu
Nomor Hp : 089652833778
Pembimbing Sekolah : Suci Wiherni Dyah Hastuti S.Pd.,MM.
iv
IDENTITAS SEKOLAH
Nama : SMK NU Kaplongan
Alamat : Jl. Raya Kaplongan Indramayu No. 28 Karangampel Kab.
Indramayu
Status Sekolah : Swasta
No. Telp/Fax : (0234) 485046 (0234) 486008
E-mail : smknukaplongan@yahoo.co.id
Website : http://www.smknukaplongan.sc.id
Kepala Sekolah : TOBRONI,M.P.d.,M.Si
NIP : 19730913 200112 1 002
Program Keahlian :
Teknik Kendaraan Ringan
Teknik Sepeda Motor
Teknik Komputer dan Jaringan
Komputer dan Multimedia
Otomatisasi & Tata Kelola Perkantoran
IDENTITAS INSTANSI
Nama Instansi : KEJAKSAAN NEGERI INDRAMAYU
E-mail : humas.puspenkum@kejaksaan.go.id
Website : www.kejaksaan.go.id
Nik :-
vi
KATA PENGANTAR
Segala puja dan puji syukur atas kehadirat Allah SWT, yang telah
memberikan rahmat dan taufik-Nya kepada kita semua, sehingga penyusun dapat
membuat laporan, penyusun juga sadar masih banyak kekurangan-kekurangan yang
harus diperbaiki dalam Laporan Praktik Kerja Lapangan (PKL) ini. Walaupun
demikian, penyusun telah berusaha dengan semaksimal mungkin demi kesempurnaan
penyusunan laporan ini baik dari hasil kegiatan belajar mengejar di sekolah, maupun
dalam melaksanakan praktek didunia industri. Saran dan kritik yang sifatnya
membangun sangat diharapkan oleh penyusun demi kesempurnaan dalam penulisan
laporan berikutnya.
Dalam kesempatan ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih kepada semua
pihak yang telah membantu dalam penyusunan Laporan Praktik Kerja Lapangan ini,
diantaranya :
1. Bapak Tobroni, M.Si., selaku Kepala SMK NU KAPLONGAN
2. Ibu Neah S.E , selaku Ketua Program
3. Bapak Denny Achmad, SH., MH , selaku Pimpinan Kejaksaan Negeri
Indramayu
4. Ibu Merlin, S.H , selaku Pembimbing dari pihak Instansi
5. Ibu Suci Wiherni Dyah Hastuti S.Pd , selaku pembimbing dari Pihak
Sekolah
6. Sahabat-sahabat angkatan
7. Semua pihak yang telah membantu dan mendukung pelaksanaan
PPRAKERIN
Akhir kata, penyusun hanya berharap laporan ini dapat bermanfaat bagi
pembaca serta dapat membantu bagi kemajuan serta perkembangan SMK NU
KAPLONGAN. Sekali penyusun ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah membantu, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Aamiin
Gieysella
Vii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN SEKOLAH............................................................. i
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI............................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN PENGUJI SEKOLAH………………………… iii
IDENTITAS SISWA………………………………………………………….... iv
IDENTITAS SEKOLAH……………………………………………………….. v
IDENTITAS PERUSAHAAN…………………………………………………. vi
KATA PENGANTAR………………………………………………………….. vii
DAFTAR ISI……………………………………………………………………. viii
DAFTAR GAMBAR........................................................................................... ix
DAFTAR TABEL............................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang………………………………………………………….I.1
1.2 Tujuan PKL………………………………………………………..........I.1
1.3 Alasan Pemilihan Tempat PKL...........…………………………….........I.2
1.4 Metode Pengumpulan Data……………………………………..............I.2
1.5 Manfaat PKL.......…………………………………………………….... I.3
1.6 Waktu dan Tempat PKL…………………………………………….......I.3
BAB II PROFIL INSTANSI
2.1 Data Umum Instansi…………………………………………................ II.1
2.2 Sejarah Instansi…………………………………………………............ II.2
2.3 Visi dan Misi…………………………………………………........…... II.3
2.4 Profil Instansi.......... ................................................................................. II.4
2.5 Tata Tertib Instansi……………………………………………............... II.4
2.6 Jam kerja dan Alat-alat……………………………………………......... II.4
2.7 Pembekalan Alat Instansi..........................................................................II.4
2.8 Struktur Organisasi…………………………………………………....... II.4
BAB III URAIAN KHUSUS
3.1 Dasar Teori……………………………………………………............ III.1
3.2 Pembahasan……..………………………………………………...........III.1
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan…..…………………………………………………………IV.1
4.2 Saran………………………………………………............................ IV.2
4.3 Bagian Akhir…………………………………………………............. IV.3
Viii
DAFTAR TABEL
Tabel 5.1 Jam Kerja Perusahaan......................................................................... V.1
ix
DAFTAR GAMBAR
Gambar II-1. Denah Instansi.............................................................................. II.1
Gambar II-2. Struktur Organisasi....................................................................... II.2
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
Foto Kegiatan
Jurnal Kegiatan
BAB I
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap siswa lulusan SMK dituntut untuk mempunyai suatu keahlian dan siap kerja
oleh karena itu diadakan suatu program yaitu dengan melaksanakan Pratik Kerja
Lapangan (PKL) agar setiap siswa lulusan Smk mempunyai suatu pengalaman dalam
dunia maupun usaha tersebut secara nyata setelah lulus sekolah. Sesuai dengan hasil
pengamatan dan penelitian direktiorat Pendidikan menengah Kejuruan, pola
penyelenggaraan di smk belum tegas dapat dilihat dari kondisi pembelajaran yang
belum kondusif untuk menghasilkan Tenaga Kerja yang Profesional seorang tidak
semata-mata diukur oleh Penguasaan, melainkan ada dua pihak yaitu lembaga
pendidikan dan lapangan kerja (industri atau Perusahaan atau Instansi tertentu) yang
menyelenggarakan suarun program kejuruan. Dengan demikian, perencanaan
program, tahap penilaian dan penetuan kelulusan siswa.
2. Bagi Industri/Instansi :
I.1
1.3 Alasan Pemilihan Prakerin :
Rentang waktu pelaksanaan PKL SMK NU KAPLONGAN Tahun ajaran
2021/2022 dimulai dari 03 Januari 2022 dan diikuti oleh semua siswa/siswi,
sedangkan untuk tempat PKL masing-masing siswa berbeda, hal ini dikarenakan
tempat PKL ditentukan oleh minat sendiri. Dalam memilih tempat di KEJAKSAAN
NEGERI INDRAMAYU yang beralamat di Jalan Jendral Sudirman No. 234
Indramayu.
Alasan memilih tempat di KEJAKSAAN NEGERI INDRAMAYU
Perusahaan yang fasilitasnya memadai untuk tempat PKL
Lokasi yang mudah di jangkau yang berada dipinggir jalan
I.2
1.5 Manfaat PRAKERIND
Setiap yang dilakukan pasti memiliki manfaat demikian pula dengan kegiatan
PKL yang telah selesai dilaksanakan. Adapun manfaat dari PKL antara lain :
Keahlian professional yang diperoleh dari PRAKERIND dapat meningkatkan
rasa percaya diri, yang selanjutnya akan mendorong untuk meningkatkan
keahlian professional pada tingkat yang lebih tinggi.
Waktu tempuh untuk mencapai keahlian professional menjadi lebih singkat
setelah lulus sekolah dengan PKL , tidak memerlukan latihan untuk mencapai
tingkat keahlian sikap pakai
Melatih disiplin, tanggung jawab, inisiatur, kreativitas, motivasi kerja, kerja
sama, tingkah laku, dan etika.
Menambah pengetahuan mengenai KEJAKSAAN NEGERI INDRAMAYU.
I.3
BAB II
BAB II
PROFIL INSTANSI
II.1
2.2 Sejarah KEJAKSAAN
Sebelum Reformasi
Istilah Kejaksaan sebenarnya sudah ada sejak lama di Indonesia. Pada zaman
kerajaan Hindu-Jawa di Jawa Timur, yaitu pada masa Kerajaan Majapahit, istilah
dhyaksa, adhyaksa, dan dharmadhyaksa sudah mengacu pada posisi dan jabatan
tertentu di kerajaan. Istilah-istilah ini berasal dari bahasa kuno, yakni dari kata-kata
yang sama dalam Bahasa Sansekerta. Seorang peneliti Belanda, W.F. Stutterheim
mengatakan bahwa dhyaksa adalah pejabat negara di zaman Kerajaan Majapahit,
tepatnya di saat Prabu Hayam Wuruk tengah berkuasa (1350-1389 M). Dhyaksa
adalah hakim yang diberi tugas untuk menangani masalah peradilan dalam sidang
pengadilan. Para dhyaksa ini dipimpin oleh seorang adhyaksa, yakni hakim tertinggi
yang memimpin dan mengawasi para dhyaksa tadi. Kesimpulan ini didukung peneliti
lainnya yakni H.H. Juynboll, yang mengatakan bahwa adhyaksa adalah pengawas
(opzichter) atau hakim tertinggi (oppenrrechter). Krom dan Van Vollenhoven, juga
seorang peneliti Belanda, bahkan menyebut bahwa patih terkenal dari Majapahit
yakni Gajah Mada, juga adalah seorang adhyaksa. Pada masa pendudukan Belanda,
badan yang ada relevansinya dengan jaksa dan Kejaksaan antara lain adalah
Openbaar Ministerie. Lembaga ini yang menitahkan pegawai-pegawainya berperan
sebagai Magistraat dan Officier van Justitie di dalam sidang Landraad (Pengadilan
Negeri), Jurisdictie Geschillen (Pengadilan Justisi ) dan Hooggerechtshof (Mahkamah
Agung ) di bawah perintah langsung dari Residen / Asisten Residen. Hanya saja, pada
prakteknya, fungsi tersebut lebih cenderung sebagai perpanjangan tangan Belanda
belaka. Dengan kata lain, jaksa dan Kejaksaan pada masa penjajahan belanda
mengemban misi terselubung yakni antara lain:
Mempertahankan segala peraturan Negara
Melakukan penuntutan segala tindak pidana
Melaksanakan putusan pengadilan pidana yang berwenang
Fungsi sebagai alat penguasa itu akan sangat kentara, khususnya dalam menerapkan
delik-delik yang berkaitan dengan hatzaai artikelen yang terdapat dalam Wetboek van
Strafrecht (WvS). Peranan Kejaksaan sebagai satu-satunya lembaga penuntut secara
resmi difungsikan pertama kali oleh Undang-Undang pemerintah zaman pendudukan
tentara Jepang No. 1/1942, yang kemudian diganti oleh Osamu Seirei No.3/1942,
No.2/1944 dan No.49/1944. Eksistensi kejaksaan itu berada pada semua jenjang
pengadilan, yakni sejak Saikoo Hoooin (pengadilan
agung), Koootooo Hooin (pengadilan tinggi) dan Tihooo Hooin (pengadilan negeri).
Pada masa itu, secara resmi digariskan bahwa Kejaksaan memiliki kekuasaan untuk:
1. Mencari (menyidik) kejahatan dan pelanggaran
2. Menuntut Perkara
3. Menjalankan putusan pengadilan dalam perkara kriminal.
4. Mengurus pekerjaan lain yang wajib dilakukan menurut hukum.
Begitu Indonesia merdeka, fungsi seperti itu tetap dipertahankan dalam Negara
Republik Indonesia. Hal itu ditegaskan dalam Pasal II Aturan Peralihan UUD 1945,
yang diperjelas oleh Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 2 Tahun 1945. Isinya
mengamanatkan bahwa sebelum Negara R.I. membentuk badan-badan dan peraturan
negaranya sendiri sesuai dengan ketentuan Undang-Undang Dasar, maka segala
badan dan peraturan yang ada masih langsung berlaku. Karena itulah, secara yuridis
formal, Kejaksaan R.I. telah ada sejak kemerdekaan Indonesia diproklamasikan,
yakni tanggal 17 Agustus 1945. Dua hari setelahnya, yakni tanggal 19 Agustus 1945,
dalam rapat Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) diputuskan kedudukan
Kejaksaan dalam struktur Negara Republik Indonesia, yakni dalam lingkungan
Departemen Kehakiman. Kejaksaan RI terus mengalami berbagai perkembangan dan
dinamika secara terus menerus sesuai dengan kurun waktu dan perubahan sistem
pemerintahan. Sejak awal eksistensinya, hingga kini Kejaksaan Republik Indonesia
telah mengalami 22 periode kepemimpinan Jaksa Agung. Seiring dengan perjalanan
sejarah ketatanegaraan Indonesia, kedudukan pimpinan, organisasi, serta tata cara
kerja Kejaksaan RI, juga mengalami berbagai perubahan yang disesuaikan dengan
situasi dan kondisi masyarakat, serta bentuk negara dan sistem pemerintahan.
Menyangkut Undang-Undang tentang Kejaksaan, perubahan mendasar pertama
berawal tanggal 30 Juni 1961, saat pemerintah mengesahkan Undang-Undang Nomor
15 tahun 1961 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Kejaksaan RI. Undang-Undang
ini menegaskan Kejaksaan sebagai alat negara penegak hukum yang bertugas sebagai
penuntut umum (pasal 1), penyelenggaraan tugas departemen Kejaksaan dilakukan
Menteri / Jaksa Agung (Pasal 5) dan susunan organisasi yang diatur oleh Keputusan
Presiden. Terkait kedudukan, tugas dan wewenang Kejaksaan dalam rangka sebagai
alat revolusi dan penempatan kejaksaan dalam struktur organisasi departemen,
disahkan Undang-Undang Nomor 16 tahun 1961 tentang Pembentukan Kejaksaan
Tinggi. Pada masa Orde Baru ada perkembangan baru yang menyangkut Kejaksaan
RI sesuai dengan perubahan dari Undang-Undang Nomor 15 Tahun 1961 kepada
Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1991, tentang Kejaksaan Republik Indonesia.
Perkembangan itu juga mencakup perubahan mendasar pada susunan organisasi serta
tata cara institusi Kejaksaan yang didasarkan pada adanya Keputusan Presiden No. 55
tahun 1991 tertanggal 20 November 1991.
Masa Reformasi
II.2
2.3 Visi Dan Misi
Visi :
"Menjadi Lembaga Penegak Hukum yang Professional, Proporsional dan
Akuntabel"
Dengan Penjelasan :
Lembaga Penegak Hukum: Kejaksaan RI sebagai salah satu lembaga
penegak hukum di Indonesia yang mempunyai tugas dan fungsi sebagai
penyidik pada tindak pidana tertentu, penuntut umum, pelaksana
penetapan hakim, pelaksana putusan pengadilan yang telah memperoleh
kekuatan hukum tetap, melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan
putusan pidana bersyarat, pidana pengawasan dan lepas bersyarat,
bertindak sebagai Pengacara Negara serta turut membina ketertiban dan
ketentraman umum melalui upaya antara lain : meningkatkan kesadaran
hukum masyarakat, Pengamanan kebijakan penegakan hukum dan
Pengawasan Aliran Kepercayaan dan penyalahgunaan penodaan agama.
Profesional: Segenap aparatur Kejaksaan RI dalam melaksanakan tugas
didasrkan atas nilai luhur TRI KRAMA ADHYAKSA serta kompetensi
dan kapabilitas yang ditunjang dengan pengetahuan dan wawasan yang
luas serta pengalaman kerja yang memadai dan berpegang teguh pada
aturan serta kode etik profesi yang berlak
Proporsional: Dalam melaksanakan tugas dan fungsinya Kejaksaan
selalu memakai semboyan yakni menyeimbangkan yang tersurat dan
tersirat dengan penuh tanggungjawab, taat azas, efektif dan efisien serta
penghargaan terhadap hak-hak public.
Akuntabel: Bahwa kinerja Kejaksaan Republik Indonesia dapat
dipertanggungjawabkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
Misi :
II.3
2.4 Profil Instansi
Email : humas.puspenkum@kejaksaan.go.id
Website : www.kejaksaan.go.id
NIK :-
II.4
2.5 Tata Tertib Perusahaan
II.4
2.6 Jam Kerja dan Alat- Alat
Tabel II-1
Jam Kerja Instansi
1. Peralatan Instansi
Meja
Kursi
Rak arsip
Komputer
Printer
II.4
2. Pembekalan ATK
Kertas
Buku Register
Stopmap
Perforator
Stempel
Stepler
Map snelhecter
Klip kertas
Klip penjepit kertas
3. Mesin-mesin Kantor
Mesin Fotocopy
Komputer
Printer
II.4
2.7 Struktur Organisasi
Gambar II-2
Struktur Organisasi
II.4
BAB III
BAB III
URAIAN KHUSUS
3.1 Dasar Teori
3.1.1 Pengertian Penyusunan Berkas
Pengertian Penyusunan Berkas
Penyusunan adalah proses, cara, perbuatan dan menyusun.
Penyusunann adalah kegiatan dalam memproses data yang di lakukan oleh
suatu organisasi atau perorangan secara baik dan teratur.
Pengertian Berkas Perkara
Berkas Perkara adalah hasil seluruh rangkaian proses penyidikan berupa
administrasi penyidikan yang meliputi pencatatan, pelaporan, pembuatan berita
acara, surat menyurat dan pendataan yang disusun, di ikat, diberi sampul, di
segel dan di jilid dengan rapi untuk segera di serahkan penyidik ke penuntut
umum.
3.2 Pembahasan
Tujuan Menyusun
Untuk di lakukan penuntutan terhadap terdakwa atas kasus yang di
dakwakan
Untuk memproses berkas perkara lebih lanjut
A. SUSUNAN BERKAS PERKARA PIDANA YANG TELAH DI
MINUTASI (BUNDEL A) DI PENGADILAN TINGKAT
PERTAMA TERDIRI DARI :
1. Putusan (yang telah diparaf oleh majelis hakim pada setiap halaman);
2. Petikan Putusan;
3. Penetapan Hakim/Majelis Hakim;
4. Penunjukan Panitera Pengganti;
5. Penunjukan Jurusita/Jurusita Pengganti;
6. Penetapan Hari Sidang;
7. Court Calender;
8. Berita Acara Sidang (yang telah diparaf oleh majelis hakim pada setiap
halaman):
Surat dakwaan;
Eksepsi;
Putusan Sela;
Surat Tuntutan;
Pembelaan, Replik dan Dumplik;
9. Surat-surat bukti yang diajukan di persidangan;
10. Akta menerima/pikir-pikir Terhadap Putusan oleh terdakwa dan Jaksa
Penuntut Umum;
11. Surat Kuasa Penasihat Hukum/Penetapan Penunjukan Penasihat Hukum;
12. Surat Pelimpahan Berkas Perkara dari Jaksa Penuntut Umum;
13. Penetapan/Perintah Penahanan (Hakim/Jaksa Penuntut umum);
14. Berkas Perkara Penyidik (Penetapan/Perintah Perpanjangan Penahanan,
Penetapan ijin Penyitaan dan Penetapan Ijin/persetujuan Penggeledahan;
15. Surat-surat lainnya;
16. Soft Copy (Putusan dan Berita Acara Sidang),
B. PENJILIDAN BERKAS PERKARA YANG AKAN
DIARSIPKAN ANTARA LAIN
1. Sampul (berkas perkara pidana warna merah dan berkas perkara perdata
warna hijau);
2. Checklist kelengkapan berkas perkara yang berkekuatan hukum tetap
(BHT);
3. Berkas Perkara dijahit menggunakan benang nilon dengan 4 (empat)
titik.
4. Menggunakan lask;
III.1
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Dengan adanya program Praktik yang diterapkan disekolah kejuruan sangat
mendukung dalam bidang pendidikan dan kemajuan bagi dunia bisnis atau usaha.
Dengan berakhirnya kegiatan praktik ini dapat disimpulkan sebagai berikut :
dapat mempraktekan hasil teori yang diberikan dari sekolah kedunia
usaha.
Dengan adanya Prakerin ini penyusun dapat tecipta tenaga kerja yang
profesional siap kerja.
Kegiatan Prakerin sangat perlu dilaksanakan untuk memacu kreativitas
siswa dan menambah pengalaman siswa didunia usaha.
Kegiatan Prakerin ini sangat bermanfaat sekali dalam dunia usaha yang
sesungguhnya.
4.2 Saran
1. Saran kepada pihak sekolah
Agar sekolah lebih meningkatkan mutu, baik staf pengajar maupun anak
didiknya.
Dan penyusun sangat mengharapkan alat Praktik yang memadai
1. Saran untuk Perusahaan atau Prakerind
Dalam melayani siswa hendaknya bersikap lebih ramah
Sebaiknya selalu menjaga kebersihan supaya nyaman bekerja.
4.3 Bagian Akhir
Demikian kesimpulan dan saran yang penyusun buat atau ajukan dasar analisa
yang dilakukan dalam pelaksanaan Prakerin di KEJAKSAAN NEGERI
INDRAMAYU dengan harapan dapat dijadikan bahan masukan bagi peserta
PRAKERIN selanjutnya.
Akhir kata penyusun mengucapkan Terima Kasih kepada semua pihak yang
telah membantu dalam pelaksanaan Prakerin in
III.4
https://ejournal.uniks.ac.id/cgi- sys/suspendedpage.cgi#:~:text=Menurut%20Kamus
%20Bahasa%20Indonesia%20mengemukakan,kegiatan%20memproses%20suatu
%20data%20atau https://ejournal.stiesyariahbengkalis.ac.id/index.php/jas/article/
view/115
https://www.kejaksaan.go.id/profil_kejaksaan.php?id=3
https://www.kejaksaan.go.id/profil_kejaksaan.php?id=6
Foto Kegiatan
Menyusun Berkas Perkara
Jurnal Kegiatan
11.45-12.34 Mengetik