Anda di halaman 1dari 7

Diterjemahkan dari bahasa Inggris ke bahasa Indonesia - www.onlinedoctranslator.

com

P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900 32 Jurnal Keperawatan


Vol. 13, No.1, Januari 2022, hlm. 32-38

ARTIKEL ASLI

Pola Konsumsi Minuman Manis dan Kesadaran Risiko Obesitas


Erma Wahyu MashfufaA|Alvina KhotijahB| Lilis SetyowatiA| Angkatan Laut Sealsi Adinda Prisca
MarinaB|Ollyvia Freeska Dwi MartaA*
AJurusan Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Jawa Timur, Indonesia
BMahasiswa Keperawatan, Universitas Muhammadiyah Malang, Malang, Jawa Timur, Negara Indonesia
* Penulis yang sesuai:ollyvia@umm.ac.id

INFORMASI ARTIKEL ABSTRAK

Sejarah artikel Perkenalan:Tren konsumsi minuman berpemanis meningkat dalam dua tahun
Diterima 02 Desember 2021 terakhir. Kemudahan teknologi untuk memesan makanan dan minuman melalui
Direvisi 01 Januari 2022 aplikasi online, dan juga semakin banyaknya kafe yang menyediakan tempat yang
Diterima 21 Januari 2022 nyaman menyebabkan perubahan gaya hidup dan pola makan yang nilai gizinya tidak
memenuhi standar kesehatan. Asupan kalori yang berlebihan akan berdampak pada
kesehatan sehingga menyebabkan obesitas.Tujuan:Untuk mengeksplorasi pola
konsumsi minuman manis dan kesadaran risiko obesitas di kalangan mahasiswa
Kata kunci
minuman manis; minuman keperawatan. Metode:Penelitian cross-sectional dilakukan selama tiga bulan (Juni-
manis; dipermanis minum September 2021). Kami merekrut 88 mahasiswa keperawatan. Dengan menggunakan
konsumsi; kegemukan; kegemukan Beverage Frequency Questionnaire (BFQ) versi bahasa Indonesia, kami
kesadaran mengumpulkan data dan kuesioner pengetahuan obesitas secara purposive
sampling. Total asupan minuman dalam mililiter dan kalori dalam kkal dihitung. Data
dianalisis melalui SPSS versi 23.Hasil:Konsumsi minuman manis mahasiswa
keperawatan sebagian besar berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 75
responden (85%) dan 13 responden (15%) pada kategori normal. Minuman yang
paling sering dikonsumsi adalah teh, kopi instan, dan susu beraroma. Indeks massa
tubuh (IMT) sebagian besar berada pada kategori normal dengan 47 responden
(53%), 27 responden (31%) pada kategori gemuk, dan 14 responden (16%) pada
kategori kurus. Kesadaran akan resiko obesitas, sebagian besar responden 72
responden (81%) memiliki pengetahuan baik sebanyak 72 responden (81%). Rata-rata
konsumsi minuman manis responden setiap hari adalah 113 gram per hari.
Kesimpulan: Mayoritas responden memiliki pola konsumsi minuman manis yang
tinggi meskipun memiliki status gizi normal dan sadar akan resiko obesitas
Jurnal Keperawatanadalah jurnal peer-review yang diterbitkan oleh Sekolah Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas
Muhammadiyah Malang (UMM), dan berafiliasi dengan Indonesia National Nurse Association (INNA) Malang.
Jurnal ini dilisensikan di bawahCC–BY-SA
Situs web:http://ejournal.umm.ac.id/index.php/keperawatan
Surel:journal.keperawatan@umm.ac.id

1. Perkenalan
Pesatnya perkembangan teknologi dan arus globalisasi mempengaruhi kemudahan
teknologi untuk memesan produk makanan dan minuman melalui aplikasi online dan semakin banyaknya
kafe yang menyediakan tempat yang nyaman, menyebabkan perubahan gaya, kehidupan, dan pola makan
(Aditya & Suprayitno, 2021; Marta, Safitri, & Aini, 2021; Pebriani & Marleni, 2020). Minuman berpemanis
gula adalah minuman yang ditambahkan gula sederhana selama proses produksinya, yang dapat
meningkatkan kandungan energi, namun memiliki sedikit kandungan nutrisi lainnya. Gula yang biasa
digunakan adalah gula merah, gula putih, gula jagung, sirup, madu, dan molase. Dalam 300-500 ml takaran
saji minuman manis yang beredar di Indonesia, terdapat gula gulat sebanyak 37-54 gram.(Akhriani et al.,
2016). Asupan konsumsi minuman berpemanis seperti produk minuman siap saji, seperti produk susu, teh,
boba milk tea, dan produk minuman kopi dengan berbagai topping seperti pudding, jelly, dan tambahan
keju dapat menyebabkan kegemukan bahkan obesitas.(Min, Hijau, & Kim, 2016; Putri, Dewi, & Maemunah,
2020).

Tingkat obesitas telah meningkat selama dekade terakhir di seluruh dunia. Prevalensi
obesitas pada dewasa usia >15 tahun meningkat dibandingkan tahun 2013 dari 26,6% menjadi 31,0%

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
Jurnal Keperawatan P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900
Vol. 13, No. 1, Januari 2022, hlm. 32-38 33

(Riskesdas, 2018). Obesitas dapat menimbulkan beberapa dampak, antara lain meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular, kanker, hipertensi, diabetes tipe 2, stroke, intoleransi glukosa,
dislipidemia, gangguan pernapasan, dan efek psikologis.(Lestantina et al., 2018).
Ketidakseimbangan antara konsumsi dan tingkat kecukupan gizi berawal dari pemahaman dan
perilaku gizi yang salah, sehingga dapat menimbulkan masalah status gizi. Pola konsumsi minuman
berpemanis dengan kandungan kalori yang tidak terkontrol dapat berdampak pada status gizi berlebih
(Kumala et al., 2019). Faktor yang mempengaruhi perilaku konsumsi minuman berpemanis pada remaja
adalah sumber informasi, faktor pengaruh teman sebaya, tempat berkumpul yang nyaman, tempat yang
menyediakan berbagai fasilitas, dan tata letak yang menarik sehingga frekuensi kunjungan menjadi tinggi,
ditambah faktor rasa makanan yang enak.(Pamelia, 2018).
Berdasarkan kondisi tersebut, maka perlu dilakukan kajian tentang pola konsumsi
minuman manis pada remaja dalam hal ini yaitu mahasiswa keperawatan FIKES UMM, dan
kesadaran akan resiko obesitas.
2. Metode
1. Desain Penelitian
Dalam desain cross sectional, variabel bebas dalam penelitian ini adalah pola
minuman manis. Variabel dependen adalah status gizi remaja dan kesadaran akan risiko
obesitas.
2. Populasi dan sampel
Populasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah mahasiswa dan mahasiswi program
studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang angkatan 2019 yang berjumlah 187
responden. Subjek harus mendapatkan persetujuan penuh tentang maksud dan tujuan penelitian.
Tujuan utamanya adalah untuk mengetahui pola konsumsi beberapa minuman dan asupan kalori di
kalangan mahasiswa keperawatan FIKES UMM. Penilaian konsumsi minuman manis terdiri dari
minuman berkarbonasi, teh/kopi instan, jus, minuman isotonik, minuman berenergi, dan susu
beraroma. Tujuan sekunder adalah untuk menentukan hubungan antara status gizi dan kesadaran/
pengetahuan tentang risiko obesitas dan melaporkan prediktor konsumsi minuman.
3. Teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen
Penelitian ini dimulai pada bulan Juni-September 2021. Penelitian ini dilaksanakan di
Universitas Muhammadiyah Malang yaitu di kampus 2 Universitas Muhammadiyah Malang.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teknik purposive sampling. Sampel dalam penelitian
ini adalah 88 mahasiswa program studi Ilmu Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang
angkatan 2019 berdasarkan perhitungan menggunakan G-Power.
Instrumen dalam penelitian ini menggunakan kuesioner frekuensi konsumsi
minuman manis. Pengukuran status gizi peneliti menggunakan pengukuran Indeks Massa
Tubuh berdasarkan berat badan dan tinggi badan. Kesadaran risiko obesitas menggunakan
kuesioner pengetahuan. Melalui proses validasi dengan Korelasi Pearson, angket diperoleh
nilai r hitung untuk setiap item yang memenuhi syarat yaitu > 0,442 sehingga item tersebut
valid dan dapat dilanjutkan. Hasil uji reliabilitas dengan Cronbach Alpha diperoleh nilai
Cronbach alpha memenuhi syarat yaitu > 0,600 sehingga variabel yang digunakan reliabel.

4. Analisis data
Analisis penelitian ini menggunakan uji korelasi Spearman dengan kedua skala data ordinal
menggunakan SPSS versi 23.

3. Hasil dan Pembahasan


Penelitian ini menggunakan 88 responden mahasiswa keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas Muhammadiyah Malang.
3.1Data demografi responden
Mayoritas responden berusia 20 tahun, sebanyak 48 responden (55%), dan mayoritas berjenis
kelamin perempuan 76 responden (86%) data yang ditampilkan pada Tabel 1.

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900 34 Jurnal Keperawatan
Vol. 13, No.1, Januari 2022, hlm. 32-38

Tabel 1 Karakteristik Data Demografi Responden Mahasiswa Keperawatan Universitas


Muhammadiyah Malang (n=88)

Kategori Frekuensi (f) Persentase (%)


Usia :
19 tahun 30 34%
20 tahun 48 55%
21 tahun 9 10%
22 tahun 1 1%
Jenis kelamin:

Pria 12 14%
Wanita 76 86%

3.2 Data konsumsi minuman manis


Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsumsi minuman berpemanis oleh mahasiswa
keperawatan sebagian besar berada pada kategori tinggi sebanyak 75 responden (85%) dan sebanyak 13
responden (15%) pada kategori normal.
Tabel 2 Distribusi Frekuensi dan Persentase Pola Konsumsi Minuman Manis
oleh Mahasiswa Keperawatan Universitas Muhammadiyah Malang

Konsumsi Frekuensi (f) Persentase (%)


Tinggi 75 85%
Normal 13 15%

3.3 Berdasarkan status gizi mahasiswa keperawatan


Utamanya pada kategori normal sebanyak 47 responden (53%), kategori gemuk
sebanyak 27 responden (31%), dan kategori kurus sebanyak 14 responden (16%).

Tabel 3 Distribusi Frekuensi dan Persentase Status Gizi Mahasiswa Keperawatan,


Universitas Muhammadiyah Malang

Status gizi Frekuensi (f) Persentase (%)


Tipis 14 16%
Normal 47 53%
Gemuk 27 31%

3.4 Data kesadaran/pengetahuan


Berdasarkan kesadaran akan risiko obesitas, sebagian besar mahasiswa keperawatan berada pada kategori unggulan
dengan kategori sangat baik sebanyak 72 responden (81%) dan 16 responden (19%).

Tabel 4 Distribusi Frekuensi dan Persentase Kesadaran/Pengetahuan Mahasiswa Keperawatan,


Universitas Muhammadiyah Malang

Kesadaran/Pengetahuan Frekuensi (f) Persentase (%)


Dengan baik 72 81%
Cukup 16 19%

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
Jurnal Keperawatan P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900
Vol. 13, No. 1, Januari 2022, hlm. 32-38 35

3.5 Hubungan pola konsumsi minuman berpemanis dengan kesadaran/


pengetahuan
Tabel 5 Hasil uji tabulasi silang dan spearman
Status gizi Pola Konsumsi Total
Tinggi Normal r(p) P
Tipis 12 2 14 - 0,159
Normal 37 10 47 0,152
Gemuk 26 1 27
Total 75 13 88

Berdasarkan hasil uji Spearman diperoleh nilai sig. (p) 0,159>0,05, maka dapat
disimpulkan tidak terdapat korelasi yang signifikan. Besarnya kekuatan hubungan dapat
dilihat dari nilai koefisien korelasi (r) -0,152 artinya, tingkat hubungan antara pola konsumsi
minuman berpemanis dengan status gizi adalah rapuh. Koefisien korelasi pada hasil di atas
bertanda negatif yaitu -0,152, sehingga pola konsumsi minuman berpemanis dan status gizi
tidak searah. Dapat diartikan bahwa pola konsumsi minuman yang tinggi tidak
meningkatkan status gizi remaja.

Status gizi dapat dipengaruhi oleh faktor lain seperti total pengeluaran energi.
Pengeluaran energi total (TEE) didefinisikan sebagai pengeluaran energi total individu yang berasal
dari tiga komponen, yaitu metabolisme basal, efek konsumsi, dan aktivitas fisik. (Qamariyah & Nindya,
2018). Usia produktif responden memungkinkan untuk beraktivitas sedang hingga tinggi sehingga
konsumsi minuman manis tidak mempengaruhi status gizi dimana kalori dari minuman manis
dikeluarkan sebagai energi.
Efek fisiologis minum pada kepuasan nafsu makan dan rasa kenyang tampaknya berbeda antara minuman
padat dan cair. Berdasarkan(Preedy et al., 2011)dalam bukunya yang berjudul “Handbook of Behaviour, Food and
Nutrition”, mengkonsumsi minuman manis memiliki waktu transit yang lebih cepat di rongga mulut yang menyebabkan
lebih sedikit waktu bagi reseptor sensorik di rongga mulut untuk terpapar rasa, bau, dan tekstur untuk memberi sinyal
rasa kenyang. . Alasan ini dapat menyebabkan tingginya konsumsi minuman manis.

3.6 Hubungan pola konsumsi minuman berpemanis dengan kesadaran/


pengetahuan
Tabel 6 Hasil uji tabulasi silang dan spearman
Kesadaran/Pengetahuan Pola Konsumsi Total r(p) P

Tinggi Normal

Dengan baik 69 3 72 0,196 0,067


Cukup 6 10 16
Tidak cukup 0 0 0
Total 75 13 88

Berdasarkan hasil uji Spearman diperoleh nilai sig. (p) 0,196 > 0,05, maka koefisien korelasi
pada hasil di atas bertanda positif. Dapat diartikan bahwa pola konsumsi minuman yang tinggi diikuti
dengan kesadaran/pengetahuan akan resiko obesitas juga tinggi. Obesitas terjadi karena konsumsi
energi yang berlebihan, dan kelebihan energi disimpan dalam tubuh sebagai lemak, sehingga terjadi
kelebihan berat badan. Obesitas dapat menimbulkan beberapa dampak, antara lain meningkatkan
risiko penyakit kardiovaskular, kanker, hipertensi, diabetes tipe 2, stroke, intoleransi glukosa,
dislipidemia, gangguan pernapasan, dan efek psikologis.(Lestantina dkk, 2018).

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900 36 Jurnal Keperawatan
Vol. 13, No.1, Januari 2022, hlm. 32-38

4. Kesimpulan
Konsumsi minuman manis dikaitkan dengan kesadaran akan risiko obesitas. Namun, tidak
terdapat hubungan yang bermakna antara pola konsumsi minuman manis dengan status gizi
mahasiswa keperawatan. Minuman manis yang paling banyak dikonsumsi adalah teh atau kopi instan
dan susu beraroma. Konsumsi minuman manis 12 kali lebih banyak dari penambahan gula yang
dianjurkan. Perlu adanya penelitian lebih lanjut mengenai kebiasaan mengkonsumsi minuman manis
dengan perilaku sedentary pada remaja.

Persetujuan etika dan persetujuan untuk berpartisipasi

Subjek mendapatkan informasi yang lengkap tentang maksud dan tujuan penelitian yang akan
dilakukan; responden memiliki hak untuk berpartisipasi atau menolak untuk menjadi responden secara bebas.
Dalam informed consent juga perlu disebutkan bahwa data yang diperoleh hanya akan digunakan untuk
pengembangan ilmu pengetahuan.

Referensi

Aditya, DS, & Suprayitno, E. (2021). Teknologi Seluler dalam Pendidikan Keperawatan Indonesia:
Potensi dan Tantangan.Jurnal Keperawatan,12(1), 1–13.
https://doi.org/10.22219/jk.v12i1.14456
Akhriani, M., Fadhilah, E., & Kurniasari, FN (2016). Elemen Konsumsi Minuman Berpemanis
dengan Kejadian Kegemukan pada Remaja di SMP Negeri 1 Bandung.Jurnal
Nutrisi Manusia Indonesia,3(1), 29–40.
Argandi, S., Trimo, L., & Noor, TI (2019). Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Pangan
Harapan (PPH) di Kabupaten Bandung.Jurnal Ilmiah Mahasiswa,6(1), 132–143.
https://doi.org/10.25157/jimag.v6i1.1506
Astutty, W., Daeli, C., & Nurwahyuni, A. (2017).Penentu Sosial Ekonomi Konsumsi Minuman
Berpemanis di Indonesia : Analisis Data Susenas 2017.2.
Barasi, M. (2007).Nutrisi Sekilas. Blackwell.
Battram, DS, Pich, L., & Beynon, C. (2015). Minuman Manis : Anak-anak
Persepsi, Faktor Pengaruh, dan Saran Pengurangan Asupan.Jurnal Nutrisi dan
Perilaku, 1–8. https://doi.org/10.1016/j.jneb.2015.08.015 Damayanti, AY, Darni,
J., & Octavia, R. (2019). Hubungan Aktifitas Fisik dengan Status Gizi
Siswa Madrasah Ibtidaiyah Nurussalam.Nutrire Diaita,11(2), 42–46.
Efendi, F., & Makhfudli. (2009).Komunitas Keperawatan Kesehatan. Salemba Medika.
Endra, F. (2017).Pengantar Metodologi Penelitian ( Statistika Praktis). Zifatama Jawara.
Frelier, JM, Moran, AJ, Vercammen, KA, Jarlenski, MP, & Bleich, SN (2019).Tren di
Kalori dan Nutrisi Minuman di Restoran Rantai AS, 2012–2017.57(2), 0–9. https://
doi.org/10.1016/j.amepre.2019.03.023
Hardy, LL, Bell, J., Bauman, A., & Mihrshahi, S. (2017).Pergaulan antar remaja
konsumsi total dan berbagai jenis minuman manis dengan dampak kesehatan mulut
dan status berat badan. 1–5. https://doi.org/10.1111/1753-6405.12749
Indrasari, OR, & Sutikno, E. (2020). Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Remaja Usia 16-18
Tahun.Jurnal Kesehatan Indonesia (Jurnal Kesehatan Indonesia),10(3), 128–132.
Kemenkes. (2018).RISKESDAS HASIL UTAMA 2018.
Kesuma, ZM, Siti, R., Latifah, R., & Fradinata, E. (2018).Pengantar Biostatistika Dan Aplikasinya
Apa Status Kesehatan Gizi Remaja. Universitas Syiah Kuala Press Darussalam.
Kumala, A., Margawati, A., & Ayu, R. (2019). Hubungan Antara Durasi Penggunaan Alat
Elektronik (Gadget), Aktivitas Fisik dan Pola Makan Dengan Status Gizi pada Remaja Usia
13-15 Tahun.Jurnal Perguruan Tinggi Nutrisi,8(2), 73–80.

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
Jurnal Keperawatan P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900
Vol. 13, No. 1, Januari 2022, hlm. 32-38 37

Lestantina, A., Wahyudi, A., & Yuliantini, E. (2018). Konseling gizi pada remaja obesitas.Jurnal
Kesehatan Media,11(1), 71–78.
Lin, WT, Kao, YH, Sothern, MS, Seal, DW, Lee, CH, Lin, HY, Chen, T., & Tseng, TS (2020).
Hubungan antara asupan minuman yang dimaniskan dengan gula, indeks massa tubuh, dan
peradangan pada orang dewasa AS.Jurnal Internasional Kesehatan Masyarakat,65(1), 45–53.
https://doi.org/10.1007/s00038-020-01330-5
Loliana, N., & Nadhiroh, SR (2012).Asupan dan kecukupan gizi antara remaja obesitas dengan
non obesitas. 141–145.
Marta, OFD, Safitri, A., & Aini, N. (2021). Hubungan Antara Smartphone Yang Digunakan Sebelumnya
Tidur dan Kantuk Siang Hari yang Berlebihan di Antara Mahasiswa Keperawatan: Sebuah Studi
Cross-Sectional.Jurnal Keperawatan,12(1), 103–109. https://doi.org/10.22219/jk.v12i1.15206
Meilan, N., Maryanah, & Follona, W. (2018).Kesehatan Reproduksi Remaja. Wineka Media. Min, JE, Hijau,
DB, & Kim, L. (2016). Kalori dan gula dalam teh susu boba : implikasi untuk
risiko obesitas di Kepulauan Pasifik Asia.Ilmu Pangan & Nutrisi,5(1), 38–45.
https://doi.org/10.1002/fsn3.362
Nikhra, V. (2018). Regulasi Nafsu Makan untuk Mengobati Obesitas: Pelajaran dari Rimonabant
Bencana.Tren Terkini dalam Rekayasa Biomedis & Biosains,15(2).
https://doi.org/10.19080/ctbeb.2018.15.555908
Nursalam. (2014).Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan. Salemba Medika.
Pamelia, I. (2018). perilaku Konsumsi Makanan Cepat Saji pada Remaja dan Dampaknya Bagi
Kesehatan.JurnalIKESMA,14(2), 144–153.
Pebriani, SH, & Marleni, L. (2020). Pengaruh Penggunaan Smartphone Terhadap Kualitas Tidur
dan Pengaruhnya Terhadap Motivasi Belajar Siswa.Jurnal Keperawatan,11(2), 170–179.
https://doi.org/10.22219/jk.v11i2.12153
Potter, PA, & Perry, AG (2010).Dasar Keperawatan. Salemba Medika. Preedy, VR (2012).
Buku Pegangan Antropometri. Sains Springer + Media Bisnis. Preedy, VR, Watson, RR, &
Martin, CR (2011).Buku Saku Perilaku, Pangan dan Gizi.
Sains Springer + Media Bisnis.
Prima, TA, Andayani, H., & Abdullah, MN (2018). Hubungan Konsumsi Junk Food Dan
Aktivitas Fisik Terhadap Obesitas Remaja Di Banda Aceh.Jurnal Ilmiah Mahasiswa
Kedokteran Biomedis,4(1), 20–27.
Putri, AS (2020).Hubungan tingkat konsumsi minuman ringan berpemanis dengan kejadian
hipertensi pada artikel remaja.
Putri, RM, Dewi, N., & Maemunah, N. (2020). perilaku ibu dalam memberikan kudapan yang
berisiko pada kesehatan anak.Jurnal Keperawatan,11(1), 59–67.
Qamariyah, B., & Nindya, TS (2018). Hubungan Antara Asupan Energi, Zat Gizi Makro dan Total
Pengeluaran Energi dengan Status Gizi Anak Sekolah Dasar.Nutrisi Amerta,2(1), 59.
https://doi.org/10.20473/amnt.v2i1.2018.59-65
Qoirinasari, Simanjuntak, BY, & Kusdalinah. (2018). Berkontribusikah Konsumsi Minuman
Manis Terhadap Berat Badan Berlebih pada Remaja ? ( Apakah Konsumsi Minuman Manis
Berkontribusi Terhadap Kegemukan Pada Remaja ).Aksi Jurnal,3(2), 88–94. https://doi.org/
10.30867/action.v3i2.86
Saputri, R., Lestari, LA, & Susilo, J. (2016). Pola konsumsi pangan dan tingkat ketahanan pangan
rumah tangga di Kabupaten Kampar Provinsi Riau.Jurnal Gizi Klnik Indonesia,12(3), 123–
130.
Setiyo, P., Fakultas, N., Masyarakat, K., Muhammadiyah, U., Timur, K., No, J., 15, K., Samarinda, K.,
& Timur, I. (2020). Jenis Kelamin Dan Umur Berisiko Terhadap Obesitas Pada Remaja Di
Indonesia Risiko Jenis Kelamin Dan Usia Yang Mempengaruhi Obesitas Pada Remaja Di
Indonesia. Jurnal Kesehatan Masyarakat,7(2), 110–114. https://ojs.uniskabjm.ac.id/
index.php/ANN/article/view/3581%0ADOI: http://dx.doi.org/10.31602/ann.v7i2.3581

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.
P-ISSN: 2086-3071 | E-ISSN: 2443-0900 38 Jurnal Keperawatan
Vol. 13, No.1, Januari 2022, hlm. 32-38

Sirajuddin, Surmita, & Astuti, T. (2018). Survei Konsumsi Pangan.Kementerian Kesehatan


Republik Indonesia, 1–381.
Sitorus, CE, Mayulu, N., & Wantania, J. (2020). Hubungan Konsumsi Makanan Cepat Saji,
Makanan/Minuman Manis dan Aktifitas Fisik dengan Kadar Gula Darah dan Status Gizi
Mahasiswa Fakultas Kdokteran Universitas Sam Ratulangi.Jurnal Kesehatan Masyarakat dan
Kedokteran Komunitas Indonesia,1, 10–17.
Skeie, G., Sandvær, V., & Grimnes, G. (2019). Asupan minuman manis pada remaja
dari Troms, Norwegia—Studi Tromsø: Cocok untuk masa depan.Nutrisi,11(2), 1–16.
https://doi.org/10.3390/nu11020211
Suparasa, IDN, Bakri, B., & Fajar, I. (2016).Penilaian Status Gizi. EKG.
Swarjana, I. (2012).Metodologi Penelitian Kesehatan. DAN SAYA. Syamsiah,
N. (2017).Berdamai dengan Diabetes. Bumi Medika.
Tania, M. (2016). Hubungan Pengetahuan Remaja dengan Perilaku Konsumsi Minuman Ringan
di SMKN 2 Baleedah Bandung.Jurnal Ilmu Keperawatan,IV(1), 19–25.
Thamaria, N. (2017). Penilaian Status Gizi.Kementerian Kesehatan Republik Indonesia,1, 1–317. Von
Philipsborn, P., Stratil, JM, & Burns, J. (2019). Intervensi Lingkungan untuk Mengurangi
Konsumsi Minuman Berpemanis Gula dan Pengaruhnya Bagi Kesehatan.Perpustakaan
Cochrane, 1–327.
https://doi.org/10.1002/14651858.CD012292.pub2.www.cochranelibrary.com
Wahyuniar, L., & Karyadi, L. (2020). Pengaruh Iklan Makanan/Minuman/Suplemen Vitamin-
Mineral Di Tv Terhadap Pola Konsumsi Remaja Di Wilayah Jakarta Timur.Jurnal Ilmu
Kesehatan Bhakti Husada: Jurnal Ilmu Kesehatan,11(1), 95–113. https://doi.org/
10.34305/jikbh.v11i1.152

Silakan kutip artikel ini sebagai: Mashfufa, EW, et al. (2022) 'Pola Konsumsi Minuman Manis dan Risiko Obesitas
Kesadaran ', Jurnal Keperawatan. Universitas Muhammadiyah Malang, 13 (1), hlm. 32–38.
doi: 10.22219/jk.v13i1.18937.

Anda mungkin juga menyukai