Anda di halaman 1dari 10

PERSEPSI KEPALA SEKOLAH

TERHADAP PENGELOLAAN BOS


PADA SEKOLAH DASAR

DOSEN PENGAMPU
ANTON PUBIAN,M.Pd.

Disusun Oleh:
1. Sudarsono
2. Musthofa
3. Tedik Setiawan
4. M.Bambang Triono
5. Fitri Yana Sari

UNIVERSITAS AGAMA ISLAM AN NUR


LAMPUNG
FAKULTAS TARBIYAH
MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM
2023/2024
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Kebijakan dana BOS diawali dari adanya kenaikan hargabahan bakar
minyak (BBM) padatahun 2005 yang mengakibatkan pemerintah melakukan
pengurangan subsidi BBM. Dalam rangkamengatasi dampak kenaikan harga
BBM tersebut, Pemerintah merealokasikan sebagian besar anggarannyake
empat program besar, yaitu program pendidikan, kesehatan, infrastruktur
pedesaan, dan subsidi langsung tunai (SLT). Salah satu program di bidang
pendidikanadalah
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) yang menyediakan bantuan bagi sekolah
dengantujuan membebaskan biayapendidikan bagi siswa yangtidakmampu dan
meringankan bagi siswa lain.
Padaprinsipnya progam Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dicetuskan
sebagaiupayauntuk meningkatkanaksesmasyarakat, khususnya siswa dari
keluargamiskin ataukurang mamputerhadappendidikanyang berkualitas
dalam rangka penuntasanwajib belajar 9 tahun. Dalampemberian dana Bantuan
Operasional Sekolah (BOS) diharapkan dapat mengurangibeban
perekonomian masyarakatmiskin, sehinggamereka dapat melanjutkan
pendidikannya. Begitu
pentingnya pendidikanbagikemajuan bangsa diharapkanpemberian dana
Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dapat dilaksanakan seadil-adilnya dantepat
pada sasarannya yaitu siswa-siswi yang berhak atas Bantuan Operasional
Sekolah (BOS) yaitupeserta didik yang kurangmampu atautidakmampu.
Pemberian 2
dana operasional sekolah yang tidak tepat sasarannya sama
sajamembuanguang karena haltersebut dapatmenimbulkan penyelewengan,
untuk mencegah hal
tersebut, masyarakatharus mengawasi pelaksanaan dan penyaluran BOS.
Dengan melihat tujuan daripemberian dana BOS adalah peningkatan
akses rakyat terhadappendidikanyang berkualitas melalui peningkatan
pelaksanaanwajib belajar sembilan tahun, maka perlu diketahui berapa besar
perananyang ditimbulkan dengan adanya dana bos bagi peningkatan kualitas
pendidikan itu sendiri, apakah dengan adanya dana BOS telah memberi sebuah
angin segarbagipeningkatan kualitaspendidikan di dalam negeri ini. Mengacu
padapembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) Negara Republik Indonesia
Tahun 1945 dinyatakan bahwa salah satutujuan Negara Republik Indonesia
adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, dan untuk itu setiap warga negara
Indonesia berhakmemperoleh pendidikanyang bermutu sesuai dengan minat
dan bakat yang dimilikinyatanpa memandang status sosial, ras, etnis, agama,
dan
gender. Pemerataan dan mutupendidikan akan membuat warga negara
Indonesia memilikiketerampilan hidup (life skill)
sehinggamemilikikemampuan untuk
mengenal dan mengatasimasalah diri dan lingkungannya, mendorong
tegaknya masyarakat madani dan modern yang dijiwai nilai-nilai Pancasila.
Pada saat ini, jutaananak usia sekolah di negara kita, dewasa inimasih
belummendapatkan kesempatan bersekolah. Sekitar 1,5 juta di antaranya, anak
usia 13 - 15 tahun, terpaksa putus sekolah. Salah satu solusipemerintah melalui
Kemendiknas, menyalurkan dana bantuandan kemudahan melalui program BOS
(Bantuan Operasional Sekolah). Penerima BOS diutamakan bagi para siswa
miskin yang bersekolah swasta. Termasuk membantu siswa putus sekolah,
karena tidakmampu membayariuran/pungutan oleh sekolah. Jika kemudian
masih ada
sisa dana BOS, maka akan digunakan mensubsidi siswa lain. Bagi sekolah yang
tidakmempunyai siswamiskin, maka dana BOS digunakan untuk mensubsidi
seluruh siswa sehingga dapat mengurangi pungutan/ sumbanganyang
dibebankan kepada orang tua siswa, minimum senilai dana BOS yang diterima
sekolah.
Urgensi studi tentang Bantuan Operasional Sekolah (BOS) ini dilakukan
karena menurut Menteri PendidikanNasional (Mendiknas) Bambang Sudibyo,
adabeberapapenyimpangan oleh tim audit Badan Pengawas Keuangan dan
Pembangunan (BPKP) terhadap program Dana Bantuan Operasional Sekolah
(BOS). Beberapapenyimpangan tersebut adalah:
a. Penggelumbungan siswa oleh sekolah.
b. Beberapa sekolah belummemiliki ijin operasional ataumasih dalam
proses pengurusan ijin, namun sekolah itumenerima dana BOS.
c. Masih ditemukan sekolah belum menyetor pajak sesuai dengan
ketentuan:
d. BPKP jugamenemukan sekolah yang belummembebaskan iuran siswa.
e. Sekolah belum transparan dalam mengelola BOS tingkat kelengkapan
administrasi dan pertanggungjawaban, karena ditemukannya
pengadaan fiktif di beberapa sekolah adanyakecenderungan di
beberapa wilayah sumber dana sekolah dari APBD menurun karena
adanya BOS.
f. Pengguna dana BOS jugabelum sepenuhnya sesuai petunjuk
pelaksanaan misalnya digunakanuntukmembayar guru PNS/guru
kontrak, insentif guru, pengadaan komputer, dipinjamkan dankonsumsi
siswakarya wisata.
Pengelolaan dana sekolah tampaknyamerupakan suatu persoalan baru
yang akan dihadapi oleh sekolah seiring dengan dijalankannya Manajemen
Berbasis Sekolah dan mampu secara mandiri mengelola sekolah tersebut.Bos
diberikan kepada semua siswa dari tingkatan SD/MI/SDLB, dari
SMP/MTs/SMPLB, Salafiyah setara SMP negeri ataupun swasta. Sedangkan
untuk tingkat SMA/SMK/MA, diberikan dana BKM bagi siswa
darikalangan tidakmampu. Sedangkan distribusi diberikanmelalui PT.
Pos/Bank yang
ditransfer kerekening kepala sekolah sedangkan dana BKM diberikan dalam
bentuk tunaikepadapihak sekolah. Pengucuran dana initerkesan buru-buru yang
mengakibatkan sebagian sekolah sepertimendapat "durian runtuh" dantidak
tahu bagaimana harus mengelola dana yang diterimanya.
Kebijakan dana BOS selama ini kurangdapat menekan penyelewengan
dalampengelolaannya. Penyelewengan dana BOS di tingkat sekolah
sepertinya telah menjadi fenomena. Salah satu sebabnya adalahrendahnya
transparansi,
B. Rumusan Masalah
Berkaitan dengan uraian permasalahan di atas, maka peneliti
merumuskan masalah penelitian sebagai berikut :
1. Seperti apa gambaran mekanisme prosedur pengelolaan BOS yang dilakukan para Kepala
SD penerima dana BOS?

2. Persepsi apasaja yang muncul dari Kepala SD terkait kerumitan perencanaan


penggunaandan pertanggungjawabandana BOS?

3. Solusi apayangdapat mereduksi rangkaian mekanisme prosedur dantata


cara pertanggungjawaban pengelolaan BOS oleh Kepala SD?

C.Tujuan Penulisan

Penelitian ini dilaksanakan dengantujuan untuk menggambarkan mekanisme prosedur


pengelolaan BOS yang dilakukan para Kepala SD penerima dana BOS
mendeskripsikan persepsi yang muncul dari Kepala SD Se-Kota Kediriterkait
kerumitan perencanaan
penggunaan dan pertanggungjawaban dana BOS mendeskripsikan solusi yang dapat
mereduksi rangkaianmekanisme prosedur pertanggungjawaban pengelolaan BOS
oleh Kepala SD.

BAB II
PEMBAHASAN

A. PERSEPSI KEPALA SEKOLAH TERHADAP


PENGELOLAAN BOS PADA SEKOLAH DASAR

1. Pengertian kepemimpinan kepala sekolah


Istilahkepemimpinan pendidikan mengandung duapengertian dimanakata
pendidikan menerangkan dalam lapangan apa dan dimanakepemimpinan
itu berlangsung dan sekaligus menjadi sifat dan ciri-ciribagaimana yang
harus dimilikipemimpin itu. Menurut Imam Nawawikepemimpinan
adalah
kemampuan menggerakkan memberikan motivasi dan mempengaruhi orang-
orang agarbersedia melakukantindakan-tindakanyang terarah pada
pencapaian tujuan. Kepala sekolah sebagai orang terpandang di
lingkungan sekolah.Karena itu ia kepala sekolah wajib melaksakan
petunjuk tentang
peningkatan usahaketahanan sekolah.

2. Pengelolaan Bantuan Operasional Sekolah.(BOS)


Bantuan Operasional Sekolah (BOS) adalah program pemerintah yang
diperuntukkan penyediaan pendanaan biaya operasinon-personalia bagi
satuan pendidikan dasar sebagai Pelaksana Program Wajib Belajar. Proses
realisasi program BOS akanmenimbulkan bermacam-macampersepsi
bagi sebagian kalangan masyarakat baik itu persepsi positif ataupun
persepsi
negatif. Persepsi adalahkesan gambaran atau tanggapanyang dibangun
seorang individu setelah individu yang bersangkutanmenyerap
informasi yangada di sekitarnya melalui panca indera. Persepsi positif
muncul
didasarkan daripemahaman informasi yang didapat oleh seseorang
sehingga seorang individumampu memahamipengelolaan program BOS.
Sedangkan persepsinegatif muncul dari seseorangyang kurang
memahami informasi secaramendalam sehinggapemahaman dan
prosespengelolaan BOS menjadi rumit.. Penelitian ini dilaksanakan
dengantujuan untuk
menggambarkan mekanisme prosedur pengelolaan BOS yang dilakukan
para Kepala SD penerima dana BOS mendeskripsikan persepsi yang
muncul dari Kepala SD Se-Kota Kediriterkait kerumitan perencanaan
penggunaan dan pertanggungjawaban dana BOS mendeskripsikan solusi
yang dapat mereduksi rangkaianmekanisme prosedur
pertanggungjawaban pengelolaan BOS oleh Kepala SD Se-Kota Kediri.
Penelitian ini
menggunakan rancangan penelitian deskriptifuntukmendiskripsikan hasil
data analisis yang telah diolah. Data kuantitatif yang dikumpulkan
dengan
menggunakan metode kuesioner atau angkettertutup. Setelah data
terkumpullalu diklasifikasikan menjadi data yang berbentuk angka-angka.
Berdasarkan hasil analisis data diperoleh simpulan hasil penelitian sebagai
berikut. Pertamatahapan-tahapan mekanisme prosedur dalammengelola
BOS yaitu dimulai dari mensosialisasi BOS mendata memverifikasi data
mengentry data membackup data danyang terakhir mengirim data. Kedua
Persepsi Kepala Sekolah Dasar Se-Kota Kediriterhadappengelolaan
BOS padatingkat kategori sedangyang berartibahwa persepsi dari
Kepala
Sekolah sebagian besar menganggap tidak mengalamikesulitannamun
juga tidakmerasa mudah dalam mengelola BOS. Ketiga Pengelolaan BOS
pada tingkat Sekolah Dasar Se-kota Kedirimemiliki beberapa
kesulitanyaitu
proses mendata dan mengentry data. Solusi yang dapat
mereduksimasalah tersebut adalah dengan dilakukannya sosialisasi
caramengisi formulir dan melakukan entry data secarabersama-sama.
Penelitian inimemiliki
implikasi sebagai berikut (1) persepsikepala sekolah dasar se-kotakediri
terhadappengelolaan BOS padatingkat kategori sedang . Hal ini akan
berimplikasi perlumeningkatkan sosialisasi mengenai BOS kepada para
pengelola BOS terutamakepala sekolah sering diadakan pelatihan
mengenai program BOS ditambah lagi jika ada aturan-aturan baru setiap
tahunnya (2) pengelolaan BOS padatingkat sekolah dasar se-kotakediri
memiliki beberapa kesulitanyaituproses mendata dan memasukkan data.
Hal ini akan berimplikasi perlu mengkajikembali problematika atau
masalah tersebut untuk memperbaikipengelolaan BOS di sekolah dasar
menjadi lebih efektif dan efisien.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berasarkan pembahasan di atas maka dapat disimpulkan beberapa point
utama mengenai persepsi kepala sekolah terhadap pengelolaan
BOS pada Sekolah Dasar, yaitu:
1. Kepala sekolah adalah pemimpin sekolah yang mengatur
dan menetapkan funsi administrasi.

2. Persepsi adalah kesan gambaran atau tanggapan yang dibangun


seorang individu setelah individu yang bersangkutan menyerap
informasi yang ada di sekitarnya melalui panca indera.
Persepsi positif muncul didasarkan dari pemahaman
informasi yang didapat oleh seseorang sehingga seorang
individu mampu memahami pengelolaan program BOS.
Sedangkan persepsi negatif muncul dari seseorangyang kurang
memahami informasi secara mendalam sehingga pemahaman
dan proses pengelolaan BOS menjadi rumit.

3. Tahapan-tahapan mekanisme prosedur dalam mengelola


BOS yaitu dimulai dari mensosialisasi BOS, mendata
,memverifikasi data mengentry data, membackup data dan
yang terakhir mengirim data.

4. Persepsi kepala sekolah dasar se-kota kediri


terhadap pengelolaan BOS pada tingkat kategori sedang . Hal
ini akan berimplikasi perlu meningkatkan sosialisasi
mengenai BOS kepada para pengelola BOS terutama
kepala sekolah sering diadakan pelatihan mengenai program
BOS ditambah lagi jika ada aturan-aturan baru setiaptahunnya.

5. Pengelolaan BOS pada tingkat sekolah memiliki


beberapa kesulitan yaitu proses mendata dan memasukkan
data. Hal ini akan berimplikasi perlu mengkaji kembali
problematika atau masalah tersebut untuk memperbaiki
pengelolaan BOS di sekolah dasarmenjadi lebih efektif dan
efisien.

A. Saran
Adapun beberapa saranyang dapat disampaikan adalah:
1. Bendaharawan dinas pendidikan disarankan untuk mengkaji
kembali problematika yang ada di lapangan dalam
proses memperbaikipengelolaan BOS di Sekolah Dasar.
2. Anggota dewan pendidikan dan anggota komite
sekolah disarankan untuk meningkatkan sosialisasi serta
pengawasan dalam merealisasikan program BOS sehingga
tidak ada kesalahpahaman dalammengelolanantinya.
3. kepala sekoah disarankan untuk mengembangkan
pengetahuan serta mengembangkan kemampuan
dalampengelolaan BOS
4. Mahasiswa jurusan administrasi pendidikan disarankan
untuk membuat penelitian yang dapat meningkatkan
proses pengelolaan BOS dan mengembangkan menjadilebih
baik.

Anda mungkin juga menyukai