Judul Jurnal SYNTHESIS OF A NOVEL CHALCONE DERIVATIVE FROM
MYRISTICIN FOR SKIN CANCER PREVENTIVE ACTIVITY
Volume dan Halaman Vol. 14 Hal. 1493-1498 Tahun Juli-September 2021 Penulis 1. H. M. Ansory 2. I. N. Fitriani 3. S. Handayani 4. N. Aznam Reviewer Dinar Wahyu Nan Dini Tanggal 20 Maret 2023 Tujuan Penelitian Untuk mengetahui tantang turunan chalcone dari myristicin yang diprediksi sebagai senyawa ampuh melawan kanker kulit. Hasil Penelitian Kanker kulit adalah penyakit yang disebabkan oleh berubahnya sifat-sifat penyusun sel kulit yang normal menjadi ganas, dimana sel akan terus membelah menjadi bentuk yang abnormal yang secara tidak terkontrol karena kerusakan DNA. Kanker kulit memiliki tiga tipe utama yaitu Karsinoma Sel Basal, Karsinoma Sel Skuomosa dan Melanoma Maligna. Kanker kulit adalah kondisi dimana kulit kehilangan regenerasi dan tumbuh secara normal. Penyebab umum yang terjadi pada kanker kulit adalah intensitas paparan sinar UVB. Penelitian terdahulu telah membuktikan kandungan senyawa di dalam minyak atsiri pala (Myristica fragrans H.) khususnya myristicin memiliki khasiat sebagai antioksidan dan efek cytotoxic. Telah dilakukan skrining target molekuler dari kandungan kimia minyak atsiri pala beserta turunan miristisinnya terhadap target molekuler antikanker kulit antara lain Heat Shock Protein 90 (HSP90A), Prostaglandin Synthase 2 (PTGS2) dan Dihydroorotate Dehidrogenase (DHODH), dan memprediksi interaksi senyawa dari ke 61 ligan uji dengan target molekuler tersebut, kemudian dilakukan docking molekuler menggunakan perangkat lunak PyRx 0.8. Hasil penelitian menunjukkan bahwa senyawa dalam minyak atsiri pala yaitu Guanicin memiliki nilai ΔG bind yang baik pada HSP90A dengan nilai -8,2 kkal/mol. Hasil docking antara protein PTGS2 dan DHODH dengan ligan baik dari senyawa dalam minyak atsiri pala maupun senyawa turunan miristisin menunjukkan bahwa hampir semua ligan dapat berinteraksi dengan kedua target dengan ligan yang nilai ΔG bind paling kecil dan memiliki model interaksi terbaik dari senyawa minyak atisi pala adalah asam dihidroguaiaretik, dengan nilai ΔG bind secara berurut-urut sebesar -8,1 kkal/mol dan -9,3 kkal/mol. Kalkon memiliki aktivitas antikanker yang baik dengan adanya metoksi dan 2 substituen teroksigenasi. Oleh karena itu turunan chalcone baru 3 myristicin disintesis melalui 3 langkah sintesis 1,2 ditandai dengan GC-Ms, IR, dan 1H-NMR. Turunan chalcone dari myristicine dapat digunakan sebagai senyawa yang ampuh untuk melawan kanker kulit, target protein molekuler dengan merapat studi molekuler. Komponen kimia buah pala yang berperan sebagai antibakteri adalah flavonoid, fenol, saponin dan tannin yang berasal dari fuli serta senyawa fenol, terpenoid, flavonoid dan alkaloid yang ada pada bijinya. Komponen kimia yang berperan sebagai antioksidan dari biji pala adalah 5- Octadecanoic acid, myristicin, phenol, terpineol, dan 9-octadecenoic), sedangkan yang terkandung pada daging buah pala adalah alkaloid dan vitamin C. Komponen kimia yang berperan sebagai antifungi dari biji pala antara lain monoterpen, flavonoid, dan alkaloid sedangkan yang terkandung pada daging buah pala adalah flavonoid, saponin, dan alkaloid. Komponen kimia dari biji pala yang berperan sebagai antiinflamasi adalah terpenoid, flavonoid dan alkaloid sementara yang terkandung pada daging buah pala adalah terpen. Pada buah pala ini mengandung senyawa-senyawa berpotensi yang dapat digunakan sebagai alternatif pengobatan atau sebagai pencegahan kanker kulit. Pala memiliki kandungan antioksidan merupakan senyawa pendonor elektron (reduktan). Senyawa ini mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal bebas yang menyerang komponen makromolekul seperti protein, membran lipid dan DNA penyebab penyakit seperti kanker, diabetes melitus dan inflamasi (Ngo et al., 2012). Penghambatan radikal bebas oleh antioksidan yaitu dengan cara bereaksi dengan radikal bebas, termasuk anion superoksida, radikal peroksil, dan radikal hidroksil. Evaluasi terhadap karakteristik antioksidan dari biji pala telah diteliti oleh Katalinic et al.(2006) dengan pembanding butil hidroksil toluen (BHT), asam askorbat dan α-tokoferol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa minyak atsiri biji pala mempunyai sifat antioksidan yang kuat. Aktivitas antioksidan tersebut disebabkan sinergisme di antara komponen-komponen minyak atsiri tersebut. Senyawa yang terkandung pada ekstrak biji pala menggunakan n-heksana mengandung senyawa 5-Octadecanoic acid, myristicin, phenol, terpineol, dan 9-octadecenoic dengan jumlah masing-masing sebesar 29,54%, 14,83%, 12,40%, 8,56%, dan 3,84% (Ginting et al,. 2017). Struktur myristicin, phenol, dan terpineol. Ekstrak dari biji pala juga mempunyai aktivitas antioksidan dari golongan alkaloid dan vitamin C (Mitayani, 2010). Senyawa-senyawa tersebut memiliki aktivitas antioksidan yang tinggi. Adanya gugus -OH dari masing-masing senyawa tersebut menyumbang aktivitas antioksidan dan bekerja secara sinergis. Mekanisme kerja penghambatan radikal bebas 2,2-diphenyl- 1picrylhydrazyl (DPPH) yaitu radikal -H dari senyawa metabolit sekunder lebih mudah putus karena terikat dengan atom oksigen yang bersifat lebih elektronegatif sehingga -H dapat mengikat radikal bebas dari 2,2-diphenyl-1picrylhydrazyl (DPPH). Menurut Koh et al. (2019) bahwa mekanisme penghambatan radikal bebas dengan mendonorkan atom H pada radikal 2,2- diphenyl1picrylhydrazyl (berwarna ungu) menjadi hydrazine 2,2- diphenyl-1-picrylhydrazyl (berwarna kuning). Kesimpulan Dari data yang didapatkan, dapat diambil kesimpulan bahwa minyak atsiri dari buah pala (Myristica fragrans) salah satunya adalah terdapat senyawa antioksidan. Antioksidan merupakan senyawa yang mampu menginaktivasi berkembangnya reaksi oksidasi dengan cara mencegah terbentuknya radikal bebas yang menyerang komponen makromolekul seperti protein, membran lipid dan DNA penyebab penyakit seperti kanker. Keunggulan • Menyajikan abstrak • Terdapat identitas penulis atau peneliti • Data-data yang disajikan lengkap dan terperinci Kekuranggan • Menggunakan Bahasa Internasional, sehingga ketika orang yang kurang paham terhadap Bahasa Inggris harus diterjemahkan terlebih dahulu. Daftar Pustaka Fitria, Andi. 2021. “ Bioaktivitas Pala (Myristica fragrans Houtt): Ulasan Ilmiah”. Makassar.
H. M. Ansory, dkk. 2021. “SYNTHESIS OF A NOVEL
CHALCONE DERIVATIVE FROM MYRISTICIN FOR SKIN CANCER PREVENTIVE ACTIVITY”. Surakarta.
Bagas, Alfian dkk. 2021. “ Studi Docking Molekuler Senyawa
Dalam Minyak Atsiri Pala (Myristica fragrans H) Dan Senyawa Turunan Myristicin Terhadap Target Terapi Kanker Kulit”. Surakarta.