Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH GEOMETRI BIDANG DAN RUANG

PERSAMAAN LINGKARAN DAN KUASA DUA LINGKARAN

Dosen Pengampu :
Dr. Edy Surya, M.Si.

Oleh :
Merry Christin Sinaga 4223111034
Laila Anggie Ineztasyah 4221111033
Rikha Malika Manik 4223111038

PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur senantiasa penyusun ucapkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang
telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga penyusun dapat menyelesaikan tugas
makalah Perkembangan Peserta Didik tepat pada waktunya.

Penyusun mengucapkan terima kasih kepada Bapak Dr. Edy Surya, M.Si. selaku dosen
pengampu mata kuliah Geometri Bidang dan Ruang yang merupakan mata kuliah tercakup dan
terselenggarakan di Program Studi Pendidikan Matematika. Didalamnya membahas bagaimana
kajian mengenai salah satu materi pada mata kuliah Geometri Bidang dan Ruang yaitu
persamaan lingkaran dan dua kuasa dua lingkaran.

Penyusun menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari kata
sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat penyusun nantikan. Semoga
pembuatan makalah selanjutnya dapat lebih baik lagi.

Medan, Februari 2023

Kelompok 11

i
DAFTAR ISI

BAB I .........................................................................................................................................................2
PENDAHULUAN .....................................................................................................................................2
1. Pendahuluan..................................................................................................................................2
2. Rumusan Masalah ........................................................................................................................2
3. Tujuan............................................................................................................................................2
BAB II........................................................................................................................................................3
PEMBAHASAN........................................................................................................................................3
A. PERSAMAAN LINGKARAN .........................................................................................................3
B. KUASA DUA LINGKARAN .....................................................................................................11

BAB III ....................................................................................................................................................16


PENUTUP ...............................................................................................................................................16
1. Kesimpulan..................................................................................................................................16
2. Saran ............................................................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................................17

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1. Pendahuluan
Lingkaran didefinisikan sebagai himpunan titik-titik yang berjarak sama terhadap suatu titik
tertentu. Dapat juga dikatakan, lingkaran adalah tempat kedudukan titik-titik yang berjarak sama
terhadap suatu titik tertentu. Jarak yang sama itu disebut jari-jari lingkaran dan titik tertentu itu
disebut titik pusat lingkaran. Berdasarkan definisi itu, dapat ditentukan persamaan lingkaran.
2. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini diantaranya :
1) Apa pengertian dari persamaan lingkaran?
3) Bagaimana menentukan kuasa dua lingkaran ?

3. Tujuan
Adapun tujuan dalam penulisan makalah ini diantaranya :
1) Untuk mengetahui pengertian dari persamaan lingkaran
2) Untuk mengetahui menentukan kuasa dua lingkaran.
3) Untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah geometri bidang dan ruang

BAB II

PEMBAHASAN
iii
A. PERSAMAAN LINGKARAN
1. Bentuk Umum Persamaan Lingkaran
(x 1 a)2  ( y1  = r
b )2
atau

x1  a 2  y  b  r 2
2
1

Dengan demikian, tempat kedudukan titik-titik yang berjarak r terhadap titik P(a, b)

mempunyai persamaan sebagai berikut.

L:  x  a   y  b   r 2
2 2

Ini adalah persamaan lingkaran dengan titik pusat P(a, b) dan berjari-jari r. Lingkaran dengan

pusat P dan berjari-jari r sering ditulis dengan L(P, r).

Dapat mudah dipahami bahwa persamaan lingkaran yang berpusat di O(0, 0) dan berjari-

jari r adalah:

L: x2 + y2 = r2

Ini sering disebut persamaan pusat lingkaran.

iv
Dari persamaan lingkaran dengan pusat P(a,b) dan berjari-jari r, yakni

L:  x  a    y  b   r 2
2 2

diperoleh

x2 + y2 – 2ax – 2by + a2 + b2 – r2 = 0

yang dapat ditulis:

L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0

Ini adalah bentuk umum persamaan lingkaran. Persamaan ini dapat juga ditulis sebagai

berikut.
2 2
 1 2 1 2
x  1 A   y 1 
B  A  B C .

 2   2  4 4


 1 1
Perhatikan bahwa ini adalah persamaan lingkaran dengan pusat P(  A,  B
dan
 


 2 2 

berjari-jari r  1 A2  1 B2  C .
4 4

Dengan memperhatikan nilai r ini, maka akan terdapat beberapa kemungkinan jenis

lingkaran sebagai berikut.

Jika 1 1
A2  B 2  C  0 , maka lingkarannya nyata
4 4
1 1
Jika A2  B2  C  0 , maka lingkarannya imajiner
4 4
1 1
Jika A2  B2  C  0 , maka lingkarannya adalah lingkaran titik yang berjari-jari nol.
4 4

5
a. Persamaan Parameter Suatu Lingkaran

T(x, y)
r


P(a, b)


O X

Gambar IV.1

Pada gambar di atas, koordinat titik T(x, y) yang terletak pada lingkaran dengan pusat

P(a, b) dan berjari-jari r akan memenuhi persamaan berikut ini.

x = a + r cos 

y = b + r sin 

Dalam hal ini,  adalah suatu parameter. Dikatakan, persamaan di atas adalah

persamaan parameter suatu lingkaran. Secara lebih jelas, dengan mengeliminasi parameter 

akan diperoleh persamaan sebagai berikut.

x  a 2  y  b  r 2
2

6
2. Garis Singgung
a. Garis Singgung Pada Lingkaran dengan Titik Singgung Tertentu
g
Y

T(x1,y1)

O X
x2y2r
2

Gambar IV.2

Misal T (x1, y1 ) adalah titik singgung pada lingkaran. Garis singgung g yang melalui

T (x1 , y1 ) berbentuk y – y1 = m(x – x1). Karena garis singgung ini tegak lurus dengan jari-

x1
jari OT , maka nilai gradien garis singgung ini adalah m   . Sehingga persamaan garis
y1

singgung yang dimaksud adalah


x1
y  y   x  x  atau xx  yy  x 2  y 2
………………….(*)
1 1 1 1 1 1
y1

Karena titik T (x , y ) terletak pada lingkaran, maka dipenuhi x2  y2  r 2 . Dengan


1 1 1 1

demikian persamaan garis singgung pada lingkaran x 2  y 2  r dengan titik singgung


2
T (x1, y1 ) adalah:
2
xx 1  yy 1 
r
Sebagai latihan, dengan cara serupa, tunjukkan bahwa persamaan garis singgung pada

lingkaran x  a    y  b   r 2 dengan titik singgung T  x , y  adalah:


2 2

1 1

x  a x1  a  y  by1  2

b  r

7
b. Garis Singgung Pada lingkaran dengan Gradien yang telah ditentukan.

Persamaan garis lurus dengan gradien m dinyatakan dengan g: y = mx + n. Jika garis

ini dipotongkan dengan lingkaran x 2  y 2  r 2 , didapat


L: x2 + (mx + n)2 = r2
atau

(m2 + 1)x2 + 2mnx + n2 – r2 = 0.......................(*)

Ini adalah persamaan kuadrat dalam x. Garis g akan menyinggung lingkaran

L: x 2  y 2  r 2 bila diskriminan persamaan (*) adalah nol, yakni

D = 4m 2n 2  4(1  m 2 )(n2  r 2 )

=  4(n2  r 2  m 2 r 2 ) = 0

atau

n =  r m2  1

atau

n
r
1  m2

Dengan mensubtitusikan nilai r ini ke persamaan garis g, akan diperoleh persamaan

garis singgung pada lingkaran x 2  y 2  r dengan gradien m, yakni:


L: 2

y  mx  rm 2  1

Sebagai latihan, dengan cara serupa, tunjukkan bahwa persamaan garis singgung pada

lingkaran  x  a    y  b   r 2 dengan gradien m adalah:


2 2

y  a  m(x  a)  r m2  1

8
c. Garis Singgung dari Suatu Titik di luar lingkaran

S(x0 ,
y0 )

x2  y2 r
2 T(x1,
y 1)

Gambar IV.3

Misal titik T(x1, y1) adalah titik di luar lingkaran dan S(x0 , y0 ) adalah titik singgung pada

lingkaran. Persamaan garis singgung yang elalui S(x0 , y0 ) adalah:

....................................
xx 0  yy 0  r 2 (i)

Garis singgung ini melalui T(x1, y1), sehingga berlaku

..................................
x1 x 0  y 1 y 0  r 2 (ii)

Karena S(x , y ) terletak pada


lingkaran x2 2  y  r 2 , maka dipenuhi
0 0

x 2y 2
 r 2 ……………………. (iii)
0 0

Dengan menyelesaikan persamaan (ii) dan (iii) akan didapat nilai x0 dan y0 . Setelah

nilai x0 dan y0 ini disubtitusikan ke persamaan (i), akan diperoleh persamaan garis singgung

pada lingkaran x2 2  y  r 2 yang melalui titik T(x , y ). Ada berapa garis singgung yang
1 1

diperoleh?

9
d. Garis Kutub

g
g1

S1 (x0 , y0 )

O T(x1, y1)
x2  y2 r2

S 2 (x0 ', y0 ')

g2

Gambar IV. 4

Dari titik
T(x , y dibuat garis-garis singgung pada lingkaran L: x2 + y2 = r2. Misal
)
1 1

titik-titik singgung pada lingkaran itu adalah S1(x0, y0) dan S2 xo ', y 0 ' . Persamaan

garis singgung pada lingkaran L dengan titik-titik singgung S1 dan S2 adalah

g1 : xx 0  yy 0  r 2

dan

g 2: xx 0' yy 0'  r 2

Garis-garis singgung g1 dan g 2 melaluiT(x1, y1), sehingga berlaku persamaan berikut.

.....................................
x1 x 0  y 1 y 0  r 2 (i)

x1 x0 '  y y '  r 2 ………………….. (ii)


1 0

Pada persamaan (i) dan (ii), tampak bahwa koordinat titik-titik S1 dan S2 memenuhi

persamaan berikut.

g: x x y y r2
1 1

10
Ini adalah persamaan garis yang melalui titik-titik singgung S 1 dan S2 dan disebut tali

busur singgung. Perhatikan bahwa persamaan tali busur singgung g bentuknya sama

dengan persamaan garis singgung pada lingkaran L dengan titik singgung T. Oleh karena

itu, tanpa melihat letak titik T (di dalam, diluar, atau pada lingkaran), maka persamaan
persamaan garis kutub titik T(x , y ) terhadap lingkaran L: x2 + y2 = r2 adalah:
1 1

g: x 11x  y y  r
2

Dari uraian di atas, didapat, jika T(x1, di luar lingkaran, maka garis kutub g
y 1)

merupakan tali busur singgung. Coba selidiki bagaimana kedudukan garis kutub ini jika

T(x1, y1) terletak pada lingkaran atau di dalam lingkaran.

Sebagai latihan, dengan cara serupa, coba tunjukkan bahwa persamaan garis kutub

P(x1,y1) terhadap lingkaran x  a    y  b   r 2 adalah


2 2

x  ax1  a  y  by 1  b  r 2
Tunjukkan juga bahwa persamaan garis kutub dari titik T(x1, terhadap lingkaran
L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0 adalah y 1)

xx11 yy  1 A(x 
1
x )  1 B(1y  y )
2 2
C  0

e. Menentukan Kutub dari Suatu Garis Lurus


Misal diketahui sebuah lingkaran L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0 dan sebuah garis

g: Px + Qy + R = 0. Misal kutub garis g adalah T(x , y ), maka persamaan garis kutub


1 1

T(x1, y1) terhadap lingkaran L adalah


1 1
h: xx  yy  A(x  x )  B( y  y )  C  0
1 1 1 1
2 2

11
Garis h ini berimpit dengan garis g, sehingga haruslah dipenuhi persamaan berikut.
1 1 1
x  A y  B Ax  1 By  C
1 1
2  2 2
1
2
1

P Q R

Dari persamaan ini, nilai x dan y1 dapat ditentukan, sehingga kutub dari garis g
1

terhadap lingkaran L dapat ditentukan pula.

B. KUASA DUA LINGKARAN


a. Kuasa Suatu Titik

Pada gambar berikut, titik T(x1, y1) terletak di luar lingkaran L.

A1 

B2 A2

B3 P  A3 T(x1, y1)

 A4
B4 

Melalui T(x1, y1) ditarik garis-garis yang memotong lingkaran. Misal titik-titik potong

ini adalah Ai dan Bi. Berdasarkan teorema pada geometri, berlaku

TA 12  TA 2 xTB 2  TA 3xTB 3  TA 4xTB 4, dan seterusnya.

Perhatikan bahwa

TA 3xTB 3 (TP  r)(TP  r)  TP 2  r 2

Nilai TP 2  r 2 didefinisikan sebagai kuasa titik T(x , y ) terhadap lingkaran L(P, r).
1 1

12
Jika persamaan lingkaran L (P, r) itu adalah L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0
 1 1  1 1
dengan pusat P  A, B dan kuadrat jari-jari r 2  A2  B 2  C . Kuasa titik
 
 2 2  4 4

T(x1, y1) terhadap lingkaran L(P, r) adalah


TP 2  r 2 = 1    y 1 B 2  r 2 atau
 2  
x
 A 
 1 2   1 2 

.
x12  y1 2  Ax1  By1  C

Perhatikan bahwa kuasa titik T(x , y ) terhadap lingkaran L: x2 + y2 + Ax + By + C = 0


1 1

dapat diperoleh dengan cara menggantikan x dan y pada persamaan lingkaran itu dengan

x1 dan y1 .

Dengan memperhatikan definisinya, coba selidiki bagaimanakah nilai (tanda) kuasa

titik T pada lingkaran jika T di luar lingkaran, terletak pada lingkaran, atau di dalam

lingkaran.

b. Garis Kuasa
Misal diketahui dua buah lingkaran. Pikirkan suatu titik yang mempunyai kuasa sama

terhadap dua lingkaran tersebut. Himpunan (tempat kedudukan) titik-titik yang demikian,

yakni mempunyai kuasa yang sama terhadap dua lingkaran tertentu disebut garis kuasa

kedua lingkaran itu. Misal diketahui dua lingkaran sebagai berikut.

L:x2  y2  A xB yC 0


1 1 1 1

dan

L : x2  y2  A xB y  C2  0
2 2 2

13
Jika titik
T(x1, mempunyai kuasa yang sama terhadap lingkaran L1 dan L2 , maka
y 1)

dipenuhi persamaan berikut.


x2y2Ax
B y C = x2y2A x B y C
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 1 2 1 2

atau

 A1  A2 x1  B1  B2 y1  C1  C 2  0


Hal ini akan berlaku pada setiap titik yang kuasanya terhadap kedua lingkaran itu

sama. Dengan demikian, garis kuasa yang merupakan tempat kedudukan titik-titik yang

mempunyai kuasa yang sama terhadap L1 dan L2 adalah sebagai berikut.


lingkaran

g:  A1  A2 x  B1  B2  y  C1  C 2  0

Karena secara simbolis lingkaran dapat dinyatakan sebagai L (x, y) = 0 atau


L(x, y) = x 2  y 2  A x  B y  C  0 , maka kuasa titik T(x , y ) terhadap lingkaran
2 2 2 1 1

L(x, y) dapat ditulis dengan L(x1, y1). Jadi persamaan garis kuasa lingkaran L1(x, y) = 0

dan L2 (x, y) = 0 dapat ditulis sebagai berikut.

L1 (x, y) – L2 (x, y) = 0 atau L1 – L2 = 0

A1  A2
Perhatikan bahwa garis kuasa mempunyai gradien m1 =  . Titik pusat
B1  B2
 1 1   1 1 
lingkaran L dan L berturut-turut adalah P  A , dan  A , B .
B P
1 2 1
 2 
 2 1 2 1  2 2 2 2 

Gradien garis sentral atau garis penghubung kedua pusat lingkaran ini adalah
B1  B2
m2 = . Karena m1.m2 = -1, maka garis kuasa dua buah lingkaran akan tegak lurus
A1  A2

dengan garis sentral (penghubung titik-titik pusat) kedua lingkaran tersebut.

14
g: L1 – L2 = 0

L1
L2

P P2
1

Gambar IV.6

Bagaimana kedudukan garis kuasa dua buah lingkaran jika kedua lingkaran tersebut
berpotongan atau bersinggunga? Apakah garis kuasanya memotong kedua lingkaran?

c. Titik Kuasa

Tempat kedudukan titik-titik yang mempunyai kuasa yang sama terhadap dua

lingkaran adalah suatu garis lurus. Jadi kalau ada tiga buah lingkaran, akan terdapat sebuah

titik yang mempunyai kuasa yang sama terhadap ketiga lingkaran tersebut. Titik yang

demikian disebut titik kuasa. Perhatikan Gambar IV.7 berikut ini.

L1 – L2 = 0



M1
M2

K

L1 – L3 = 0

M3
L2 – L3 = 0

Gambar IV.7

15
Titik K adalah suatu titik yang kuasanya terhadap L1 = 0 dan L2 = 0 sama, karena K

terletak pada L1 – L2 = 0. K mempunyai kuasa yang sama pula terhadap L2 = 0 dan L3 = 0,

karena K terletak pada L2 – L3 = 0.

Jadi K mempunyai kuasa yang sama terhadap L1 = 0, L2 = 0, dan L3 = 0 dan

disebut titik kuasa ketiga lingkaran tersebut. Persamaan titik kuasa dapat ditulis secara

simbolis sebagai berikut.

L1 = L2 = L3

Contoh

Tentukan koordinat-koordinat dari titik kuasa lingkaran-lingkaran berikut ini.

L1 = x2 + y2 + x + y – 14 = 0,

L2 = x2 + y2 = 13, dan

L3 = x2 + y2 + 3x – 2y – 26 = 0.

Penyelesaian

L1 – L2 = 0, didapat x + y – 1 = 0

L3 – L2 = 0, didapat 3x – 2y – 13 = 0

Dari kedua persamaan itu didapat x = 3 dan y = -2. Sehingga titik kuasa ketiga

lingkaran itu adalah K(3, -2).

16
BAB III

PENUTUP
1. Kesimpulan
Garis kuasa adalah tempat kedudukan titik yang berkuasa sama terhadap dua lingkaran Titik
kuasa adalah titik yang berkuasa sama besar terhadap 3 buah lingkaran, jadi titik kuasa dari 3
buah lingkaran adalah titik potong dari garis-garis kuasa pada pasang-pasangan lingkaran itu.
2. Saran
Sebagai seorang pendidik, memahami dan menguasai materi Sistem Koordinat
Cartesius adalah hal yang wajib. Karena dengan itu kita akan dapat menyampaikan dan
menyajikan materi Sistem Koordinat Cartesius dengan baik.

17
DAFTAR PUSTAKA

Burrill, G.F., Kanold, T.D., Cummins, J.J., and Yunker, L.E. 1995. Geometry: Applications and
Connections. USA: Glencoe/McGraw-Hill.
Rawuh, R. dkk. 1975. Ilmu Ukur Analitis Bagian Satu dan Dua. Bandung: Terate.
Stillwell, John. 2005. The Four Pillars of Geometry. USA: Springer Science+ Business Media,
Inc.
Thomas, George B. 2010. Thomas' Calculus. Twelfth Edition. USA: Pearson Education.
Varberg, D., Purcell, E., Rigdon, S. 2007. Calculus, 9th Edition. USA: Pearson Education.
Vossler, Donald L. 1999. Exploring Analytic Geometry with Mathematica. California: Academic
Press.

18

Anda mungkin juga menyukai