Pengukuran
Pengukuran
net/publication/357874797
CITATIONS READS
0 28,362
1 author:
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Eka Putra Prasetya on 17 January 2022.
2
Ardhyarini, N. (2018). Definisi untuk Perhitungan III. METODE PRAKTIKUM
Ketidakpastian Pengukuran. [online] Kimia Lingkungan.
A. Alat dan Bahan
Available at:
1. Mistar
https://environmentalchemistry.wordpress.com/2013/07/07/de
2. Jangka sorong
finisi-untuk-perhitungan-ketidakpastian-pengukuran/
3. Mikrometer sekrup
[Accessed 12 Nov. 2018].
4. Stopwatch atau sejenisnya
5. Neraca pegas
6. Kelereng
7. Balok
8. Bahan material silinder
B. Langkah Kerja
1. Pengukuran tunggal besaran dasar
b. Pengukuran massa
Anak timbangan 1 = 20 gr
Anak timbangan 2 = 10 gr
Jumlah(perhitungan/manual) = 30 gr
Anak timbangan 1 dan 2(pengukuran ohaus) = 30 gr
Perhitungan - pengukuran = 0 gr
Pengukuran massa 2 timbangan yang berbeda dengan
menggunakan neraca ohaus sebesar 20 gr dan 10 gr.
3. Pengukuran besaran turunan Penjumlahan timbangan 1 dan 2 secara manual
menghasilkan 30 gr. Pengukuran massa 2 anak timbang
dengan menggunakan neraca ohaus sebesar 30 gr. Tidak
ada Selisih penjumlahan 2 timbangan antara secara manual
dan menggunakan neraca ohaus.
Terdapat kesalahan penulisan hasil dari pengukuran
tersebut. Kesalahan tersebut berupa tidak digunakannya
ketidakpastian dalam pengukuran. Hasil pengamatan
hanya mencamtukan nilai pengukuran dengan tidak
C. Pengukuran jarak jamak lebih dari 10 kali mencamtumkan ketidakpastian.
Ketidakpastian beruapa ketidakpastian pengukuran
tunggal. Ketidakpastian neraca ohaus sebesar setengah dari
0,1 gram atau 0,05 gram. Sehingga penulisan hasil
pengukuran yang benar adalah 20±0,05 gram, 10±0,05 D = 0,68 101
gram, 30±0,05 gram. 4 P = 2,73 0,98 21 2,1×
D = 0,68 101
c. Pengukuran waktu 5 P = 2,709 0,97 6,5 6,7
Waktu kubus setelah dilepas s/d menyentuh lantai D = 0,68
= 0,45 detik Perhitungan massa jenis menggunakan 5 silinder, yaitu
Pengukuran waktu yang dibutuhkan kubus plastic yang silinder 1, silinder 2, silinder 3, silinder 4, silinder 5 yang
dijatuhkan dari ketinggian 2 meter dari lantai dengan berturut – turut memiliki massa jenis sebesar
menggunakan stopwatch adalah 0,45 detik. menghasilkan 1,7 gr/𝑐𝑚3 , 20,8 gr/𝑐𝑚3 , 1,9× 101 gr/𝑐𝑚3 ,
2,1× 101 gr/𝑐𝑚3 , 6,7 gr/𝑐𝑚3 . Massa jenis merupakan
B. Pengukuran dengan tingkat presisi yang berbeda besaran turunan yang didapatkan dari pembagian besaran
Pengukuran dengan mistar 1,8± 0,05 cm pokok yaitu antara massa dan volume.
Pengukuran dengan jangka sorong 1,79 cm
Pengukuran dengan micrometer sekrup 20,12 mm b. Perhitungan percepatan gravitasi
Pengukuran panjang sisi kubus dengan mistar, jangka Silinder Massa Berat Percepatan Kesalahan
sorong, dan mikrometer sekrup sebesar 1,8± 0,05 cm, 1,79 (gr) (N) grafitasi
cm, 20,12 mm. Selisih antara pengukuran mistar dan (m/𝑠 2 )
jangka sorong, mistar dan mikrometer sekrup, jangka 1 130 1,2 9,2 0,3
sorong dan mikrometer sekrup berturut - turut sebesar 0,1 2 280 2,8 10 0,5
cm, 0,212 cm, 0,222 cm. 3 270 2,5 9,3 0,2
Terdapat kesalahan penulisan hasil dari pengukuran Rata - rata 226,7 2,1 9,5 0,3
tersebut. Kesalahan terletak pada tidak dicantumkannya Jadi percepatan gravitasinya: 9,5±0,3 m/𝑠 2
ketidakpastian pada pengukuran menggunakan jangka
sorong dan mikrometer sekrup. Pengukuran dilakukan Percepatan gravitasi merupakan besaran turunan yang
hanya sekali sehingga menggunakan ketidakpastian didapatkan dari pembagian besaran scalar yaitu berat dan
tunggal. Untuk jangka sorong, ketidakpastian massa. Perhitungan percepatan gravitasi menggunakan 3
pengukurannya sebesar setengah dari 0,01 cm atau 0,005 objek silinder menghasilkan massa, berat, percepatan
cm. Sehingga penulisan pengukurannya yang benar adalah gravitasi, dan kesalahan yang dihasilkan silinder 1,
1,79±0,005 cm. Sedangkan untuk mikrometer sekrup, silinder 2, silinder 3 berturut – turut adalah: (130 gr, 280
ketidakpastian pengukurannya sebesar setengah dari 0,001 gr, 270 gr), (1,2 N, 2,8N, 2,5 N), (9,2 m/𝑠 2 , 10 m/𝑠 2 ,9,3
cm atau 0,0005 cm dapat dituliskan juga sebesar setengah m/𝑠 2 ), (0,3;0,5;0,2). Rata – rata massa, berat, percepatan
dari 0,01 mm atau 0,005 mm. Sehingga hasil penulisan gravitasi, dan kesalahan dari ketiga objek secara berturut –
pengukurannya yang benar adalah 2,012±0,0005 cm atau turut adalah 226,7 gr, 2,1 N, 9,5 m/𝑠 2 , 0,3.
20,12±0,005 mm. Perhitungan percepatan gravitasi dilakukan sebanyak 3
Dari tiga data selisih pengukuran dapat diketahui kali yang artinya adalah lebih dari 1 kali pengambilan data.
bahwa selisih dari tiga data tersebut cukup besar. Hal ini Untuk menghitung percepatan gravitasinya dapat
dapat terjadi karena kesalahan dalam membaca skala pada menggunakan rumus pengukuran lebih dari sekali namun
alat ukur. Selain itu, dapat diketahui juga pengukuran kurang dari 10 kali. Rumusnya, yaitu:
dengan menggunakan mikrometer sekrup paling akurat x = ̅𝑥̅̅̅
0 ±̅
𝑦
dari alat ukur lainnya yang digunakan dalam pengambilan
data terlepas dari kesalahan membaca skala. Terlihat Keterangan:
bahwa hasil pengukuran dengan mikrometer sekrup ̅𝑦 = Rata – rata kesalahan
memiliki 3 angka dibelakang koma(jika dalam cm) atau 0 = Rata – rata nilai dari pengukuran
̅𝑥̅̅̅
memiliki 4 angka penting(paling banyak diantara lainnya). Sehingga akan didapatkan percepatan gravitasi sebesar
9,5±0,3 m/𝑠 2
C. Pengukuran besaran turunan
a. Perhitungan massa jenis
Silinder Panjang(P) Volume Massa Massa D. Pengukuran jamak lebih dari 10 kali
dan (𝑐𝑚3 ) (gr) jenis a. Perhitungan massa
diameter(D) (gr/𝑐𝑚3 ) Kelereng Massa Kesalahan
(cm) (gr) (gr)
1 P = 2,74 1,18 2 1,7 1 5,4 0,3
D = 0,742 2 5,5 0,2
2 P = 2,714 0,955 19,9 20,8 3 5,8 0,2
D = 0,67 4 5,7 0,1
5 5,8 0,2
3 P = 2,71 0,98 18,5 1,9× 6 5,8 0,2
7 5,7 0,1 13 1,264 0,012
8 6,0 0,4 14 1,218 0,058
9 5,8 0,2 15 1,316 0,040
10 5,8 0,2 16 1,282 0,006
11 5,5 0,2 17 1,360 0,080
12 5,6 0,1 18 1,296 0,022
13 6,0 0,4 19 1,206 0,070
14 5,4 0,3 20 1,270 0,010
15 5,8 0,2 Rata – rata 1,276 0,0292
16 6,0 0,4 Standar deviasi diameter kelereng adalah: 0,13
17 6,0 0,4 Sehingga massa kelereng dapat dinyatakan menjadi:
18 5,2 0,5 1,28±0,13 cm
19 5,1 0,6 Pengukuran diameter kelereng sebanyak 20 kali
20 5,4 0,3 pengambilan data diameter bervariasi antara 1,200 cm
Rata – rata 5,65 0,28 sampai dengan 1,360 cm dengan menggunakan jangka
Standar deviasi massa kelereng adalah: 1,3 sorong. Sehingga didapatkan rata – rata diameter sebesar
Sehingga massa kelereng dapat dinyatakan menjadi: 1,276 cm. Kesalahan didapatkan dengan cara
5,65 ± 1,3 gr mengurangkan rata – rata diameter dengan tiap data
Pengukuran massa kelereng sebanyak 20 kali diameter kelereng. Nilai kesalahan bervariasi antara 0 cm
pengambilan data massa yang bervariasi antara 5,1 gr sampai 0,8 cm. Sehingga didapatkan rata – rata kesalahan
sampai dengan 6,0 gram dengan menggunakan neraca sebesar 0,0292.
ohaus. Sehingga didapatkan rata – rata massa sebesar 5,65 Diameter kelereng dihitung menggunakan
gr. Kesalahan didapatkan dengan cara mengurangkan rata – ketidakpastian dalam pengukuran lebih dari 10 kali.
rata massa dengan tiap data massa kelereng. Nilai kesalahan Rumusnya, yaitu:
bervariasi antara 0,1 gr sampai dengan 0,6 gr. Sehingga x = ̅𝑥̅̅̅
0 ±𝑆
didapatkan rata – rata kesalahan sebesar 0,28 gr. ∑(𝑥̅̅̅̅ 2
0 − 𝑥𝑖 )
Massa kelereng dihitung menggunakan 𝑆= √
ketidakpastian dalam pengukuran lebih dari 10 kali. 𝑁−1
Rumusnya, yaitu: Keterangan:
x = ̅𝑥̅̅̅
0 ±𝑆
S = Standar deviasi
N = Jumlah pengukuran
∑(𝑥̅̅̅̅ 2
0 − 𝑥𝑖 ) Sehingga akan didapatkan nilai standar deviasi sebesar 0,13
𝑆= √
𝑁−1 cm. Dengan mengetahui standar deviasinya, massa dari
Keterangan: kelereng adalah 1,276± 0,13 cm
S = Standar deviasi
N = Jumlah pengukuran
Akan didapatkan nilai standar deviasi sebesar 1,3 cm.
V. KESIMPULAN
Dengan mengetahui standar deviasinya, massa dari kelereng
adalah 5,65 ± 1,3 gr Dalam pengukuran, pengetahuan akan penggunaan alat
dan aturan pengukuran sangat perlu untuk dipahami agar
mengurangi angka ketidakpastian sehingga akan didapatkan
b. Perhitungan diameter hasil yang lebih akurat.
Kelereng Diameter Kesalahan
DAFTAR PUSTAKA
(cm) (cm)
1 1,310 0,030
2 1,288 0,012 [1] B.Foster,Akselerasi Fisika untuk SMA/MA kelas X,
3 1,250 0,030 Penerbit Duta,2014
4 1,290 0,010 [2] D. Halliday, R. Resnick, J. Walker, Fundamentals of
5 1,292 0,016 Physics,9𝑡ℎ ed., John Willey & Sons, Inc., 2015
6 1,270 0,010
7 1,306 0,030 [3] Hajar Fisika. (2018). Laporan Praktikum Pengukuran
8 1,262 0,014 Fisika. [online] Available at:
9 1,300 0,000 https://www.hajarfisika.com/2017/09/laporan-praktikum-
10 1,200 0,100 pengukuran-fisika.html [Accessed 11 Nov. 2018].
11 1,290 0,010
[4] Maharatunnida.blogspot.com. (2018). LAPORAN
12 1,252 0,024 PRAKTIKUM FISIKA PENGUKURAN. [online]
Available at: [5]UNLAM, L. (2018). PENGUKURAN. [online]
https://maharatunnida.blogspot.com/2014/09/laporan- Pendidikan Fisika FKIP UNLAM. Available at:
praktikum-fisika-pengukuran.html [Accessed 11 Nov. https://fisikahappy.wordpress.com/2011/12/30/pengukur
2018]. an/ [Accessed 12 Nov. 2018].