Anda di halaman 1dari 42

KI 1 :

Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya

KI 2 :

Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, tanggungjawab, peduli (gotong royong,
kerjasama, toleran, damai), santun, responsif dan pro-aktif dan menunjukkan sikap sebagai
bagian dari solusi atas berbagai permasalahan dalam berinteraksi secara efektif dengan
lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam
pergaulan dunia.
KI 3 :
Memahami, menerapkan, menganalisis pengetahuan faktual, konseptual, prosedural berdasarkan
rasa ingintahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan
wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai
dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
KI 4 :
Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan
pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan
metoda sesuai kaidah keilmuan
Fakta
Konsep
1. gejala alam secara umum
1. variabel pengukuran
2. gejala fisika
2. ketepatan dan ketelitian
3. beberapa contoh alat ukur
3. angka penting
4. kesalahan pengukuran
4. kesalahan pengukuran
5. sumber data penelitian
Prinsip
Prosedur.
1. menentukan ketelitian pengukuran
1. langkah kerja ilmiah.
2. menghitung kesalahan relative
2. Penyajian dan pengolahan data.
3. penggunaan aturan angka penting
3. Percobaan pengukuran masa jenis kerikil.
4. Menyimpulkan hasil penelitian

Sikap yang akan ditanamkan

Sikap
Religius
(KI.1)

Sosial (KI.2)

Kompetensi
Inti

Sikap yang ditanamkan

Menghargai dan
Berdoa sebelum dan sesudah menjalankan
menghayati ajaran
sesuatu.
agama yang dianut Menjalankan ibadah tepat waktu.
Memberi salam pada saat awal dan akhir
presentasi sesuai agama yang dianut.
Bersyukur atas nikmat dan karunia Tuhan
Yang Maha Esa;
Mensyukuri
kemampuan
manusia
dalam
mengendalikan diri
Mengucapkan
syukur
ketika
berhasil
mengerjakan sesuatu
1. jujur
Tidak menyontek dalam mengerjakan latihan
2. disiplin
Tidak menjadi plagiat
mengambil/menyalin
3. tanggung jawab
karya orang lain tanpa menyebutkan sumber)
4. toleransi
Mengungkapkan perasaan apa adanya
5. gotong royong Menyerahkan kepada yang berwenang barang
6. santun
yang ditemukan
7. percaya diri
Membuat laporan berdasarkan data atau
informasi apa adanya

Mengakui
dimiliki

kesalahan

atau

kekurangan

yang

BABI
HAKEKATFISIKADANPENGUKURANBESARANFISIKA
A. HAKEKAT FISIKA
Mata pelajaran fisika adalah salah satu mata pelajaran dalam rumpun sains. Hakikat sains adalah ilmu pengetahuan yang objek pengamatannya
adalah alam dengan segala isinya termasuk bumi, tumbuhan, hewan, serta manusia. Sains adalah ilmu pengetahuan yang diperoleh dengan
menggunakan metode-metode berdasarkan observasi. Sains berkaitan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga sains
bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep, atau prinsip-prinsip saja tetapi juga merupakan suatu
proses penemuan (Depdiknas, 2003: 6).
Karso (1993: 71), fisika merupakan ilmu yang lahir dan dikembangkan melalui langkah-langkah observasi, perumusan masalah, pengujian
hipotesis lewat eksperimen, pengajuan kesimpulan, dan pengajuan teori atau konsep.
Masalah : Kenapa api padam jika diguyur air?
Alternatif penyelesainnya
Kalau ada nyala api, pasti disitu ada tiga unsur. Apa itu ? Unsur pertama adalah oksigen atau sering juga disebut zat asam, kedua, bahan bakar,
dan ketiga, panas. Oleh para ahli. Pendek kata, untuk menimbulkan api ketiga unsur itu harus ada dan berhubungan. Oleh sebab itu, apabila ingin
memadamkan api, maka paling sedikit satu diantara ketiga unsur itu harus dihilangkan atau dipisahkan. Atau dengan kata lain, hubungan diantara
ketiga unsur itu harus diputuskan.
Jika kita mengguyur api dengan air, apa yang terjadi ? Pertama-tama suhu panas, salah satu unsur segitiga api akan hilang dan menjadi dingin.
Kemudian yang kedua, sebagian air yang dipergunakan untuk mengguyur akan menguap menjadi uap air. Nah, uap air inilah yang akan
memisahkan api dari oksigen. Karena dua hal dari segitiga api, yaitu panas dan oksigen, tidak ada, padamlah api. Satu unsur hilang saja padam.
apalagi dua.
Tugas Proyek
Temukan penjelasan di perpusakaan, internet, buku fisika, penyebab terjadinya pelangi dengan menitik beratkan pada, warna pelangi yang
bermacam-macam, kenapa pelangi berbentuk lengkung.
B. PENGUKURAN BESARAN FISIKA
Pengukuran adalah proses membandingkan nilai besaran yang diukur dengan besaran sejenis yang dipakai sebagai satuan.
Besaran Adalah segala sesuatu yang mempunyai nilai dan dapat dinyatakan dengan angka, didalam ilmu Fisika ada namanya besaran Pokok dan
besaran Turunan.
Satuan adalah sesuatu yang digunakan sebagai pembanding dalam pengukuran conntohnya : Meter Kilogram. Sekon Dll
1. Besaran Pokok dan Besaran Turunan
Besaran Pokok
Besaran pokok adalah besaran yang satuannya telah ditetapkan terlebih dahulu dan merupakan sebagi acuan besaran lain dalam Fisika. Ada
tujuh besaran pokok dalam fisika
Besaran pokok ditetapkan ada 7 macam, seperti terlihat pada tabel berikut :
No
Nama
Simbol
Satuan Lamban
.
Besaran
g
1

Panjang

meter

Massa

kilogram

kg

Waktu

sekon

Suhu

kelvin

Kuat Arus
Listrik

ampere

Intensitas
Cahaya

candela

Cd

7 Jumlah zat
N
mol
mol
Catatan :
Untuk mengetahui cara menghafal besaran pokok, silahkan lihat jembatan keledai
PA-MAN-KU WAKTU SU-BUH INGAT JUMILAH
Dengan memperhatikan kata yang bercetak tebal, maka : PA = panjang, MA = massa, KU = kuat arus, WAKTU = waktu, SU = suhu, IN =
intensitas cahaya, dan JUM = jumlah. Nah, bagaimana ? mudah kan ? nanti di coba di besaran turunan sebagai latihan.
Besaran Turunan
Besaran Turunan adalah besaran yang diturunkan dari satu atau lebih besaran pokok.
No
Nama
Lambang
Simbol Nama Satuan
.
Satuan
Satuan
1
Luas
A
Meter persegi
m2
2
Kecepatan
V
Meter
m/s
persekon
3
Percepatan
A
Meter
m/s-2
persekon
4
Berat
W
Newton
N atau kg /
ms2
5
Volume
V
Meter kubik
M3
6
Gaya
F
Newton
N atau kg /
ms2
7
Usaha
W
Joule
J atau Kg
m2/s2
8
Daya
P
watt
Kg m2/s3
Kilogram
permeter
kubik
Kg/ m3
9
Massa jennis

2
Contoh : Satuan luas satuannya m ini diambil dari
Rumus mencari luas adalah : P x L ( panjang itu satuan panjang pada besaran pokok ang satuan meter dan Lebar juga termasuk besaran pnajnag ang satuannya
juga meter ) jadi P x L kalo satuannya dikalikan maka m x m = m2

2.

Angka penting
Pernahkah kalian melakukan kegiatan pengambilan data? Proses pengukuran hingga memperoleh data hasil pengukuran itulah yang dinamakan
pengambilan data. Apakah hasil pengukuran dapat memperoleh nilai yang tepat? Proses pengukuran banyak terjadi kesalahan. Kesalahan bisa
terjadi dari orang yang mengukur, alat ukur atau lingkungannya. Untuk memuat semua keadaan itu maka pada hasil pengukuran dikenal ada
angka pasti dan angka taksiran. Gabungan kedua angka itu disebut angka penting. Angka pentingadalah angka yang didapat dari hasil
pengukuran yang terdiri dari angka pasti dan angka taksiran. Nilai taksiran ini muncul karena yang terukur terletak diantara skala terkecil alat

ukur. Dalam setiap pengukuran hanya diperbolehkan memberikan satu angka taksiran. Untuk memahami angka penting ini dapat kalian cermati
MASALAHAN.
Sekelompok siswa yang melakukan pengukuran massa benda menggunakan alat neraca pegas. Dalam pengukuran itu terlihat
penunjukkan skala seperti pada Gambar. Upin menuliskan hasil 8,85 gr sedangkan Ipin menuliskan hasil 8,9 gr. Manakah hasil
yang benar?
Alternatif Penyelesaian :
Coba kalian perhatikan Gambar. Dari gambar itu dapat diperoleh : Angka pasti = 8 gr Angka taksiran = 0,9 gr (hanya boleh satu
angka taksiran, tidak boleh 0,85 karena 2 angka taksiran)
Hasil pengukuran adalah
m = angka pasti + angka taksiran
= 8 + 0,8 = 8,8 gr Jadi yang lebih tetap adalah hasilnya Upin

Aturan

penulisan angka pennting

a.

Semua angka bukan nol adalah angka penting. Contoh :


153,2 g mengandung empat angka penting;
16,7 cm mengandung tiga angka penting.
b. Semua angka nol yang terletak di antara angka bukan nol adalah angka penting Contoh:
20,35 kg mengandung empat angka penting;
326,04 mm mengandung lima angka penting.
c. Angka nol di sebelah kanan angka bukan nol termasuk angka penting, ke c ua l i d i b e r i t a n d a g ar i s b aw ah pa d a a n g ka ya n g d i r a g uka n .
Contoh:
25,000 kg mengandung lima angka penting;
25,000 kg mengandung empat angka penting.
d. Jika angka yang diberi garis bawah merupakan angka taksiran atau angka yang diragukan, angka ini merupakan angka penting Contoh:
4567 cm, angka 6 diragukan sehingga hanya mengandung tiga angka penting; 40007 mm, angka nol ketiga pertama diragukan sehingga hanya
mengandung tiga angka penting.
e. Angka nol yang terletak di sebelah kiri angka bukan nol, baik yang terletak di sebelah kiri maupun di sebelah kanan koma desimal, bukan angka penting
Contoh:
0,539 g mengandung tiga angka penting;
0,0037 kg mengandung dua angka penting.
Aturan perhitungan dalam angka penting
1.
hasil penjumlahan atau pengurangan harus mempunai satu angka taksiran / diragukan
2.
Hasil perkalian atau pembagian angka penting ditulis sebanak angka penting ang apaling sedikit
3.
Hasil penarikan akar angka penting ditulis sebanyak angka penting ayng di tarik akarnya
4.
Hasil perpangkatan angka penting ditulis sebanyak angka penting yang dipangkatkan

Latihan.1
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.

Baerapakah Hasil Penjumalahan 25,12cm dan 221,5cm jika ditulis dalam aturan angka penting
Berapakah hasil perkalian 44,231 dan 0,250 dalam aturan angka penting adalah..
175,5 mengadung berapa angka penting
23.000.000 dapat di ubah ke dalam notasi ilmiah
Akar adari 46 sesuai aturan angka penting
63,00cm + 2,30cm =
150,25cm x 75,42cm x 81,263cm =
Hasil pengukuran panjang dan lebar suatu halaman adalah 12,61 m dan 5,2 m. Menurut aturan angka penting, luas halaman tersebut adalah

3.

Notasi Ilmiah
Seringkali, Anda memperoleh hasil dan perhitungan berupa deretan bilangan yang cukup panjang sehingga menyulitkan penulisan bilangan
tersebut. Untuk mempermudah penulisan dan mengingat konversi satuansatuan dalam SI, digunakan bilangan sepuluh berpangkat. Bentuk
penulisan seperti ini dinamakan notasi ilmiah. Dalam notasi ilmiah, angka angka hasil pengukuran dinyatakan dengan a x 10" dengan 1 < a < 10
dan n adalah bilangan bulat. Beberapa contoh cara penulisan notasi ilmiah dapat dilihat pada Tabel 1.2.

Latihan.2
1. Tulislah dalam bentuk notasi ilmiah
a. 7.000m
b. 0,0075 kg
c. 9.456.006 kg
d. 243.000 m
e. 7.000.000 kg f. 0,00789 cm
g. 550 kg
h, 0,065 km
i. 321.000 m
2. Ubahlah ke bilangan biasa
a. 3,5 x 10-4
b. 35 x 10-5
c. 3,6 x 106
3. Mengukur Panjang, Massa dan Waktu
a. Mengukur Panjang
Alat mengkur panjang yang biasa digunakan adalah : Mistar, Rol meter, Jangka sorong dan micrometer sekrup
Mistar Ukur

Pada umumnya, mistar sebagai alat ukur panjang memiliki dua skala ukuran, yaitu skala utama dan skala terkecil. Satuan untuk skala utama
adalah sentimeter (cm) dan satuan untuk skala terkecil adalah milimeter (mm). Skala terkecil pada mistar memiliki nilai 1 milimeter, seperti
yang terlihat pada Gambar diatas. Jarak antara skala utama adalah 1 cm. Di antara skala utama terdapat 10 bagian skala terkecil sehingga
satu skala terkecil memiliki nilai 1/10 cm = 0,1 cm atau 1 mm. Mistar memiliki ketelitian atau ketidakpastian pengukuran sebesar 0,5 mm atau
0,05 cm, yakni setengah dari nilai skala terkecil yang dimiliki oleh mistar tersebut.
Mengukur dengan Jangka Sorong

Jangka sorong digunakan untuk mengukur panjang benda maksimal 10 cm, dengan ketelitian 0,1 mm. Jangka sorong mempunya keunggulan
dapat digunakan untuk mengukur diameter dalam atau diameter luar suatu tabung.
Bagian jangka sorong
1. Rahang Tetap, memilki skala panjang yang disebut dengan skala utama
2. Rahang geser ( Rahang Sorong ) memiliki skala pendek yang disebut dengan skala nonius atau Vernier
Skala nonius jangka sorong memiliki jumlah skala 20 maka skala terkecil dari jangka sorong tersebut adalah 1/20 mm = 0,05 mm. Nilai
ketidakpastian jangka sorong ini adalah setengah dari skala terkecil sehingga jika dituliskan secara matematis, diperoleh x=1/2 x 0,05 mm
= 0.025 mm
Hasil pengukuran dengan jangka sorong akan memuat angka pasti dari skala utama dan angka taksiran dari skala nonius yang segaris
dengan skala utama. Penjumlahan dari keduannya merupakan angka penting. Hasil pengukuran itu dapat dituliskan dengan persamaan
sebagai berikut.

Cara mendaptkan bacaan pada jangka sorong perhatian gambar


1.
2.
3.

Bacalah skala utama yang berimpit dengan skala nonius, misalnya antara 2,3 cm dan 2,4 cm
lihat pada garis berapa skala nonius berimpit dengan skala utama, misalnya garis ke 12
maka bacaan jangka sorong tersebut adalah : 23 + 12 . 0,05 = 23,60 mm
Mengukur dengan Mikrometer sekrup

Mikrimeter Sekrup memiliki dua skala yaitu skala utama dan skala nonius, Selubung bagian luar adalah tempat skala nonius yang memiliki 50
bagian skala. Satu skala nonius memiliki nilai 0,01 mm. Hal ini dapat diketahui ketika Anda memutar selubung bagian luar sebanyak satu kali
putaran penuh, akan diperoleh nilai 0,5 mm skala utama. Oleh karena itu, nilai satu skala nonius adalah 0,5/ 50 mm = 0,01 mm sehingga nilai
ketelitian atau ketidakpastian mikrometer ulir (sekrup) adalah =1/2 x 0,01 mm = 0,005 mm atau 0,0005 cm
Hasil pengukurannya juga memiliki angka pasti dan angka taksiran seperti jangka sorong. Rumusnya sebagai berikut

Cara mendapatkan ukuran pada micrometer sekrup :


1.
2.
3.

Bacalah skala utama yang berimpit dengan skala selubung luar, misalnya antara 1 mm
lihat pada garis berapa skala selubung luar berimpit dengan skala utama, misalnya garis ke 9
maka bacaan micrometer sekrup tersebut adalah : 1 + 9 . 0,01 = 1,06 mm
Latihan.3
Tentukan hasil pembacaan jangka sorong dan mikrometersekrup yang digunakan untuk mengukur diameter kelereng
pada gambar dibawah

seperti

b. Mengukur Massa

Masalah : hasil pengukuran denga neraca Ohauss

Alternatif permasalahan
Hasil pengukuran dengan neraca Ohauss adalah jumlah dari pembanding-pembanding yang digunakan, sehingga dari Gambar dapat diperoleh : M
= 1kg + 40 gr + 400 gr + 1gr = 1441 gr = 1,441 kg
Massa benda menyatakan banyaknya zat yang terdapat dalam suatu benda. Massa tiap benda selalu sama dimana pun benda tersebut berada.
Satuan SI untuk massa adalah kilogram (kg). Alat untuk mengukur massa disebut neraca. Ada beberapa jenis neraca, antara lain, neraca ohauss,
neraca lengan, neraca langkan, neraca pasar, neraca tekan, neraca badan, dan neraca elektronik.,di sekolah Anda adalah neraca tiga lengan dan
empat lengan.
Pada neraca tiga lengan, lengan paling depan memuat angka satuan dan sepersepuluhan, lengan tengah memuat angka puluhan, dan lengan
paling belakang memuat angka ratusan. Cara menimbang dengan menggunakan neraca tiga lengan adalah sebagai berikut.
1. Posisikan skala neraca pada posisi nol dengan menggeser penunjuk pada lengan depan dan belakang ke sisi kiri dan lingkaran skala diarahkan
pada angka nol!
2. Periksa bahwa neraca pada posisi setimbang!
3. Geser ketiga penunjuk diurutkan dari penunjuk yang terdapat pada ratusan, puluhan, dan satuan sehingga tercapai keadaan setimbang!
4. Bacalah massa benda dengan menjumlah nilai yang ditunjukkan oleh penunjuk ratusan, puluhan, satuan, dan sepersepuluhan!

Latihan.4

Bacalah massa benda yang ditunjukkan pada penimbangan massa dengan neraca Ohauss pada Gambar diatas.
c. Mengukur waktu
Standar satuan waktu adalah sekon atau detik (dalam buku ini akan digunakan sekon). Alat yang digunakan untuk mengukur waktu biasanya
adalah jam atau arloji. Untuk megukur selang waktu yang pendek di gunakan stopwatch.
C. Ketidakpastian Pengukuran
Saat melakukan pengukuran mengunakan alat, tidaklah mungkin Anda mendapatkan nilai yang pasti benar (xo), melainkan selalu terdapat
ketidakpastian. Apakah penyebab ketidakpastian pada hasil pengukuran Secara umum penyebab ketidakpastian hasil pengukuran ada tiga,

yaitu kesalahan umum, kesalahan sistematik, dan kesalahan acak.


1. Kesalahan Umum

Kesalahan umum adalah kesalahan yang disebabkan keterbatasan pada pengamat saat melakukan pengukuran.
2. Kesalahan Sistematik

Kesalahan sistematikmerupakan kesalahan yang disebabkan oleh alat yang digunakan dan atau lingkungan di sekitar alat yang
memengaruhi kinerja alat..
a. Kesalahan Kalibrasi

Kesalahan kalibrasi terjadi karena pemberian nilai skala pada saat pembuatan atau kalibrasi (standarisasi) tidak tepat.
b. Kesalahan Titik Nol
c. Kesalahan Komponen Alat
d. Kesalahan Paralaks

Kesalahan paralaks terjadi bila ada jarak antara jarum penunjuk dengan garis-garis skala dan posisi mata pengamat tidak tegak
lurus dengan jarum.

3. Kesalahan Acak

Kesalahan acakadalah kesalahaan yang terjadi karena adanya fluktuasi fluktuasi halus pada saat melakukan pengukuran. Kesalahan
ini dapat disebabkan karena adanya gerak brown molekul udara, fluktuasi tegangan listrik, landasan bergetar, bising, dan radiasi.
a.
b.
c.
d.
e.

Gerak Brown Molekul Udara


Fluktuasi Tegangan Listrik
Landasan yang Bergetar
Bising
Radiasi Latar Belakang

Radiasi gelombang elektromagnetik dari kosmos (luar angkasa) dapat mengganggu pembacaan dan menganggu operasional
alat. Misalnya, ponsel tidak boleh digunakan di SPBU dan pesawat karena bisa mengganggu alat ukur dalam SPBU atau pesawat.
Gangguan ini dikarenakan gelombang lektromagnetik pada telepon seluler dapat mengasilkan gelombang radiasi yang
mengacaukan alat ukur pada SPBU atau pesawat.

Ketidakpastian pada Pengukuran Tunggal Pengukuran tunggal merupakan pengukuran yang hanya dilakukan sekali saja. Pada
pengukuran tunggal, nilai yang dijadikan pengganti nilai benar adalah hasil pengukuran itu sendiri. Sedangkan ketidakpastiannya
diperoleh dari setengah nilai skala terkecil instrumen yang digunakan. Misalnya, Anda mengukur panjang sebuah benda menggunakan
mistar. Perhatikan Gambar

Pada Gambar, ujung benda terlihat pada tanda 15,6 cm lebih sedikit. Berapa nilai lebihnya? Ingat, skala terkecil mistar adalah 1 mm.
Telah Anda sepakati bahwa ketidakpastian pada pengukuran tunggal merupakan setengah skala terkecil alat. Jadi, ketidakpastian pada
pengukuran tersebut adalah sebagai berikut.
x= 1 mm = 0,5 mm = 0,05 cm
Karena nilai ketidakpastiannya memiliki dua desimal (0,05 mm), maka hasil pengukurannya pun harus Anda laporkan dalam dua
desimal. Artinya, nilai x harus Anda laporkan dalam tiga angka. Angka ketiga yang Anda laporkan harus Anda taksir, tetapi taksirannya
hanya boleh 0 atau 5. Karena ujung benda lebih sedikit dari 15,6 cm, maka nilai taksirannya adalah 5. Jadi, pengukuran benda
menggunakan mistar tersebut dapat Anda laporkan sebagai berikut. Panjang benda = l= Xo x = = (15,6 0,05) cm

Arti dari laporan pengukuran tersebut adalah Anda tidak tahu nilai x(panjang benda) yang sebenarnya. Namun, setelah dilakukan
pengukuran sebanyak satu kali Anda mendapatkan nilai 15,6 cm lebih sedikit atau antara 15,60 cm sampai 15,70 cm. Secara statistik
ini berarti ada jaminan 100% bahwa panjang benda terdapat pada selang 15,60 cm sampai 15,7 cm atau (15,60 x 15,70) cm.
D. Ketidakpastian pada Pengukuran Berulang

Agar mendapatkan hasil pengukuran yang akurat, Anda dapat melakukan pengukuran secara berulang. Lantas bagaimana cara
melaporkan hasil pengukuran berulang? Pada pengukuran berulang Anda akan
mendapatkan hasil pengukuran sebanyak N kali. Berdasarkan analisis statistik, nilai terbaik untuk menggantikan nilai benar x0 adalah
nilai ratarata dari data yang diperoleh (o). Sedangkan untuk nilai ketidakpastiannya ( x ) dapat digantikan oleh nilai simpangan baku
nilai rata-rata sampel.

Keterangan:
x0: hasil pengukuran yang mendekati nilai benar
x: ketidakpastian pengukuran
N : banyaknya pengkuran yang dilakukan
Pada pengukuran tunggal nilai ketidakpastiannya (x) disebut ketidakpastian mutlak. Makin kecil ketidakpastian mutlak yang dicapai
pada pengukuran tunggal, maka hasil pengukurannya pun makin mendekati
kebenaran. Nilai ketidakpastian tersebut juga menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada laporan hasil pengukuran.
Bagaimana cara menentukan banyaknya angka pada pengukuran berulang?
Cara menentukan banyaknya angka yang boleh disertakan pada pengukuran berulang adalah dengan mencari ketidakpastian relative
pengukuran berulang tersebut. Ketidakpastian relatif dapat ditentukan dengan membagi ketidakpastian pengukuran dengan nilai ratarata pengukuran. Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

Setelah mengetahui ketidakpastian relatifnya, Anda dapat menggunakan aturan yang telah disepakati para ilmuwan untuk mencari
banyaknya angka yang boleh disertakan dalam laporan hasil pengukuran
berulang. Aturan banyaknya angka yang dapat dilaporkan dalam pengukuran berulang adalah sebagai berikut.

ketidakpastian relatif 10% berhak atas dua angka


ketidakpastian relatif 1% berhak atas tiga angka
ketidakpastian relatif 0,1% berhak atas empat angka
Masalah
Suatu pengukuran berulang massa sebuah benda menghasilkan data
12,9 g; dan12,6 g. Laporkan hasil pengukuran berulang tersebut
Alternatif pemecahan masalah :
Sebaiknya Anda buat tabel hasil pengukuran seperti berikut

Berdasarkan tabel Anda peroleh N = 6;


ketidakpastian, dan ketidakpastian relatifnya.

dan

sebagai berikut: 12,5 g; 12,3 g; 12,8 g; 12,4 g;


lengkap dengan ketidakpastiannya!

Selanjutnya dapat Anda tentukan nilai mendekati benda,

Ketidakpastian relative
Menurut aturan yang telah disepakati, ketidakpastian relatif 0,7% berhak atas tiga angka. Jadi, hasil pengukuran dapat dilaporkan sebagai
berikut.

Latihan.5
1. Bagaimana cara Anda untuk menghindari kesalahan-kesalahan yang mungkin terjadi pada suatu pengukuran? Jelasakan!
2. Diketahui hasil pengukuran berulang sebanyak 5 kali terhadap kuat arus pada suatu rangkaian berturut-turut adalah sebagai berikut: 5 mA; 6 mA;
5,6 mA; 6,1 mA; dan 5,4 mA. Laporkan hasil pengukuran tersebut beserta nilai ketidakpastiannya!

LEMBAR KERJA SISWA

I. Petunjuk Belajar :
1. Baca secara cermat petunjuk percobaan sebelum Anda melakuka kegiatan
2. Baca buku-buku Fisika kelas X SMA dan buku lain yang relevan berkaitan dengan materi pengukuran untuk memperkuat konsep dan pemahaman
Anda.
3. Lakukan percobaan sesuai dengan langkah-langkah yang telah disajikan
II. Kompetensi Yang Akan Dicapai
Mengukur besaran-besaran fisika dengan alat yang sesuai dan mengolah hasil percobaan dengan menggunakan aturan angka penting.
III. Indikator
Melakukan pengukuran dengan benar berkaitan dengan besaran pokok, panjang, massa, waktu denga mempertimbangkan aspek ketepatan dan
ketelitian.
IV. Informasi Pendukung
Mengukur didefinisikan sebagai pembanding sesuatu yang diukur dengfan sesuatu yanglain sejenis yang ditetapkan sebagai satuan. Setiap
pengukuran selalu terjadi ketidakpastian pengukuran. Hasil pengukuran suatu besaran fisis dilaporkan dalam bentuk X = X + X
V. Alat Alat
1. Penggaris ( mistar ) dengan skala terkecil mm
2. Jangka sorong
5. Kertas Manila
3. Penggaris ( mistar ) dengan skala terkecil cm
6. Kertas HVS
4.
Mikrometer
sekrup
7.
Pensil
b)

c)

a)

Kegiatan
I
Gambar
1. Pengukuran
panjang pencil
VI. Urutan Kerja
1. Gambarlah cara Anda mengukur panjang pensil dengan penggaris berskala mm.

Gambar berikut adalah cara melihat alat ukur.


3 cm

4 cm

2. Posisi mata yang manakah yang Anda pilih jika Anda diberi tugas mengukur panjang pencil ( A, B, atau C ) berikan alasan

Informasi :
Kesalahan pengamatan karena kesalahan posisi mata disebut kesalahan paralaks
3. Buat penggaris dari karton manila dengan skala terkecil cm. Ukurlah panjang kertas dengan penggaris berskala terkecil mm dan dengan penggaris
berskala terkecil cm !
Tempelkan kertas manila yang diukur pada kotak ini !

Hasil pengukuran masukkan ke dalam tabel berikut


Angka yang
Perkiraan angka
Alat Ukur
terbaca pada
melebihi skala
skala
terbaca
Penggaris Skala
cm
Penggaris Skala
mm
Penggaris Skala
cm
Penggaris Skala
mm

Hasil
pengukura
n

Angka penting terdiri dari


......
dari data hasil pengukuran dan dalam tabel, mana pengukuran yang lebih teliti ?

Buatlah kesimpulan hubungan antara banyaknya angka penting dengan ketelitian pengukuran ! . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
4. Mengoperasikan data hasil pengukuran .
Potonglah kertas berbentuk empat persegi panjang, kemudian ukur panjang dan lebarnya.
Tempelkan disini !

Panjang : . . . . . . .
Lebar : . . .

a. Penjumlahan
Dari hasil pengukuran panjang dan lebar kertas, tentukan kelilingnya !
b. Pengurangan
Dari hasil pengukuran yang sama, hitunglah selisihnya !
c. Perkalian :
Masih dari hasil pengukuran di atas, hitunglah luas kertas !

5. Tugas
1) Dalam pengukuran massa dua benda, diperoleh pengamatan sebagai berikut :
Massa
A = 1,4 gram
B = 165, 4 gram
Tentukan :
a. jumlah massa A dan B
b. selisih massa A dan B
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
2) Dalam pengukuran kertas yang berbentuk pita, didapatkan hasil-hasil sebagai berikut :
Lebar = 12,6 mm
Panjang = 124,3 mm

Tentukan :
a. Luas Pita
b. Keliling pita
a. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
b. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .
3)
Dari hasil pengukuran didapatkan :
X = 12,61 cm
Y1 = 5,20 cm
Y2 = 5,2 cm
Angka yang digaris bawahi adalah angka . . . . . . . . . . . . . .Jadi sifatnya . . . . . . . . . .
Maka berdasarkan aturan operasi angka penting
X + Y1 = . . . . . . . . . . .
X + Y2 = . . . . . . . . . . .
X Y2 = . . . . . . . . . . .
X - Y1 = . . . . . . . . . . .
4)
Hitung :
( 2,3 x 103 ) + 15 = . . . . . . . . . . . . . . . . .
15 ( 2,3 x 103 ) = . . . . . . . . . . . . . . . . .
5)
Sebuah kotak volumnya 526 cm3 dan luas alasnya 41,2 cm2. Tinggi balok tersebut adalah . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Kegiatan II

Gambar 2 Jangka Sorong

Gambar 3 Mikrometersekrup

Ukur masing-masing ketebalan dan diameter dari kubus dan silinder dengan menggunakan jangka sorong. Masukkan hasil pengukuran dalam tabel 2.
Tabel 2
Obyek yang diukur

Jangka sorong

Mikrometer

diamet
er

tinggi

sekrup
Tebal/diamet
er

Kaleng susu (diameter


dalam)
Kaleng susu (diameter
Luar)
Kubus besi
Kubus aluminium
10 lebar kertas HVS
kelereng
Dari pengukuran dengan menggunakan jangka sorong dan mikrometer sekrup apa yang dapat Anda simpulkan ?
.......................................................................

VI. Penilaian :
a.
Kognitif
1. Sebidang tanah berupa empat persegi panjang , panjangnya 1240 m dan lebarnya 680 m, maka luas empat persegi panjang tersebut ialah . . . .
2. Jangka sorong dapat digunakan untuk mengukur besaran panjang hingga ketelitian . . . .
3. Pengukuran dengan jangka sorong ternyata menghasilkan data seperti gambar di bawah ini. Berapakah panjang yang diukur

5 cm
0

2 mm

6 cm

45

4.

4 cm

30
25

0
o

Pengukuran dengan jangka sorong ternyata menghasilkan data seperti gambar di samping ini, berapakah panjang yang diukur

5. Panjang pengukuran dengan mikrometer sekrup menghasilkan data seperti gambar di bawah ini, berapakah panjang / tebal yang diukur

b.

Afektif
Nama Siswa
: ____________________
Kelas/Semester : ____________________
No

Pernyataan/Indikator

Sko
r

Kehadiran di kelas/lab
Ketepatan waktu
2 mengumpulkan
/menyelesaikan tugas
3 Kelengkapan buku refensi
Partisipasi dalam kegiatan
4
praktikum
5 Kerapian laporan praktikum
Etika dalam
6
menyampaikan pendapat
Jumlah skor
Keterangan :
A = sangat baik / sangat sering
B = baik/sering
C = cukup
D = kurang/jarang
E= sangat kurang/sangat jarang
BAB II
PENJUMLAHAN VEKTOR
Pada saat anda menyebrangi di sungai yang memiliki aliran yang kuat, Anda perlu berjuang melawan arus aliran sungai agar dapat mencapai tujuan
yang Anda inginkan. Besarnya kecepatan arus aliran sungai dapat menentukan seberapa jauh penyimpangan Anda ketika menyebrang. Mengapa hal
tersebut dapat terjadi? Semua yang Anda alami tersebut berhubungan dengan vektor. Untuk lebih memahami materi mengenai vektor, pelajarilah
bahasan-bahasan berikut ini dengan saksama.
1. Besaran Vektor dan Skalar .
Besaran skalar merupakan besaran yang hanya memiliki nilai saja. Contoh besaran skalar adalah massa. Kenapa massa dikatakan sebagai besaran
skalar? Karena jika Anda menimbang massa benda, Anda tidak perlu mencari arah dari massa tersebut, akan tetapi yang dicari hanya nilainya saja.
Jadi, menimbang massa benda hanya akan menghasilkan nilai saja, misalnya massa Anda 70 kg, Contoh besaran skalar yang lain yang sering kita
temukan dalam kehidupan sehari-hari adalah jarak, waktu, luas, kelajuan, volume, energi dan lain-lain.
Berbeda dengan besaran skalar, besaran vektor selain memiliki nilai juga memiliki arah. Contoh besaran vektor adalah kecepatan. Pebri Hardi
bergerak dengan kecepatan 2 m/s. Pernyataan ini kurang lengkap, yang lebih lengkap adalah Pebri Hardi bergerak dengan kecepatan 2 m/s ke kiri.
Nilai kecepatannya adalah 2 m/s dan arahnya ke kiri. Contoh besaran vektor yang lain adalah perpindahan, kecepatan, gaya, momentum dan lainlain.
Penulisan vektor
Vektor dapat ditulis dengan satu hurup atau dua hurup , dapat berupa hurup besar atau kecil dengan anak panah di atasnya
Kesamaan dua Vektor

Dua buah vector dikatakan sama apabila besar dan arah kedua vektor itu sama
Vektor Positif dan Vektor Negatif
Sebuah vektor merupakan negatif dari vektor yang lain jika kedua vector mempunai nilai yang sama tetapi berlawana arah , contoh Jika suatu
vector A mempuynai besar 6 m arah utara maka besar dan arah vector 2A adalah 12m arah selatan.s
2. Penjumlahan vektor
a. Dengan segitiga vektor :

c
b

a + b = c

a
b. Dengan jajaran Genjang :

a b (a 2 b 2 2ab cos )

c a 2 b 2 2ab cos
a

R=
Bila diketahui sudut dan maka :

Contoh

F1
sin

F2
sin

Selisih Resultan
F1 2 + F22 - 2[F1][F2] COS
R
sin ( )

Latihan 6
1. Dua vektor memiliki titik pangkal berimpit. Nilai seiap vektor adalah 3 satuan dan 4 satuan. Hitung nilai dan arah resultan kedua vekor itu jika sudut
apitnya 90o
2. Dua vektor besarnya sama. Apabila perbandingan antara selisih dan resultan kedua vektor adalah 3, sudut apit antarkedua vektor adalah .
3. Sebuah benda bergerak 43 m ke arah barat, kemudian melanjut perjalanan 4 m ke arah utara, selanjutnya berbelok 60 ke arah timur sejauh 8 m.
Besar resultan perjalanan benda tersebut adalah ....
3. Penguraian Vektor
Penguraian vektor F pada sumbu x adalah Fx dan besar Fx adalah Fx = F Cos dan Penguraian vektor F pada sumbu y adalah Fy dan besar Fy adalah
Fy = F Sin

Y
F2
F1

a2

a3

N
o

F1

2
3

F3

F2
F3

Fx
Fcos
F1cos

Fy

F sin

F1sin

F2 sin

F2 cos
F2 cos

F3 sin
3

Fx
=...

Fy
=..

( F ) 2x ( F ) 2y
R=

Arah :

Ry
tg

Rx

Atau

Rx2 R y2
R=

Contoh
1. Sebuah vektor F dengan panjang 20 satuan, membentuk sudut 30 o terhadap sumbu-x
positif. Tentukan nilai komponen-komponen vektor gaya F itu terhadap sumbu_x dan
sumbu_y
2. Resultan ketiga gaya pada gambar di bawah adalah ..

4. Menghitung hasil perkalian titik dua buah vector dan perkalian silang dua vector
a.
Perkalian titik ( perkalian skalar )
A
. B =
[A ]
. [B ] cos
b.
Perkalian silang( perkalian vektor ) A
x B =
[A ]
x [B ] sin
Contoh :
Suatu vector A dalam bidang xy mempunai besar 2 satuan dengan arah 45 o terhadap sumbu x positif jika vaktor B mempunai besar 3 satuan dan
arahna searah sumbu y maka tentukan
a.
Perkalian titik kedua vector
b. Perkalian silang kedua vektor
a. A
. B =
[A ]
. [B ] cos = 2 . 3 . Cos 45 o
6 . 2
= 3 2 satuan
b. A
x B =
[A ]
x [B ] sin = 2 . 3 . sin 45 o
6 . 2
= 3 2 satuan

RUMUS BENTUK LAIN UNTUK PENJUMLAHAN DAN PENGURANGAN VEKTOR

Jika , u= a , v= c dan m { bilangan real }


b
d

() ()
u+ v=( a )+ ( c )=( a+c )
b d
b+ d
uv=(a )( c )=( ac )
b
d
bd
|u+v|= ( a+ c ) + ( b+ d )
2

2
2
|uv|= ( ac ) + ( bd ) m. u=m a = ma

( b) ( mb)

Contoh
1. Tentukan vektor V bila besar dan arah vektor tersebut adalah
Jawab ,

tan =

|V |=8 ; = /3

y
x

y
tan = = 3 maka y =3 x
3 x

|V |= x 2 + y 2 8= x 2 + ( 3 x ) 8= x 2+ 3 x 2 8= 4 x 2 8=2 x
2

maka x=4, y= 3 x=4 3


V =xi+ yj V =4 i+ 4 3 j
2. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor

Besar V adalah
Arah V adalah

V =( 3 , 1 )

|V |=( 3 ) + ( 1 )2= 3+1= 4=2

tan =

1 1
= 3 =300
3 3

PQ

3. Diketahui titik P(1,2,5), Q(2,4,4) dan R(1,2,7), maka

QR

= .

PQ

4
4

PQ

maka

2
5
1

3 QR

1
=

2
1

QR

dan

1
2
7

4
4

3
6
3

5. Perkalian Vektor :
a. Skalar kali vektor menghasilkan vektor .
c
b. Vektor kali vektor menghasilkan vektor .
Perkalian vektor dari dua buah vektor disebut cros product (vektor product)
a x b
= c
b
= ab sin.
b x a
= -c
= - ab sin
a x b
= b x a
a
c. Perkalian skalar dari dua vektor disebut dot product ( skalar produk )
a . b = ab cos
-c
b . a = ab cos
a . b = b . a

Contoh :
Suatu vector A dalam bidang xy mempunai besar 2 satuan dengan arah 45o terhadap sumbu x positif jika vaktor B mempunai besar 3 satuan dan
arahna searah sumbu y maka tentukan
a. Perkalian titik kedua vector
b. Perkalian silang kedua vector
Jawab
a. A
. B =
[A ]
. [B ] cos = 2 . 3 . Cos 45 o
6 . 2
= 3 2 satuan
b. A
x B =
[A ]
x [B ] sin = 2 . 3 . sin 45 o
6 . 2
= 3 2 satuan
6. Vektor Satuan :
Vektor satuan : adalah komponen vektor pada sumbu X ; Y dan Z dari suatu vektor A yang berada dalam ruang yang saling tegak lurus .dan
dapat dinyatakan dengan :

A
Az

k
Ay

i
Ax

Ax i

Ay.j

+ Az . k

j
besarnya vektor :
Penjumlahan vektor satuan adalah sama dengan :

Ax 2 Ay 2 Az 2
A =
Perkalian titik ( dot ) dari dua vektor satuan :
i.i = j.j = k.k = 1
j.j = i.k = j.k = 0.
Perkalian silang ( cros ) dari dua vektor satuan :
ix i = jxj = kxk = 0
i x j = k.
j x i = -k
k x i = j.
i x k = -j
j x k = i.
k x j = -i
Contoh :

2i x 4k = - 8j

atau 2i . 4k = 0

Contoh : Apabila diketahui U=2i - 3j dan V= -4i+6j Tentukan : a. U + V


Jawab : U + V = (2 - 4)i + (-3 + 6)j = -2i + 3j

Latihan 7
1. Tentukanlah besar dan arah vektor-vektor
2.
3.

V =(1, 3 , )

dan

V =(5, 8 )

Apabila diketahui U=2i - 3j dan V= -4i+6j Tentukan :


a. 3U
b. U V
c. 8U 3V
Tentukan vektor Vbila besar dan arah vektor tersebut adalah
a.

|V |=8 ; = /3

b.

|V |=4 ; = /4

c.

|V |=6 ; = /3

4. Jika P = 10 satuan, q = 8 satuan, dan kedua vektor bertitik tangkap sama dan saling membentuk sudut 60, perkalian vektor (cross product) dari
kedua vektor tersebut adalah sebesar .

5. Perhatikan gambar berapa resulan ketiga vektor tersebut (UN 2014)

6. Diketahui titik P(3,1,5), Q(1,2,0), dan R(1,2,2). Jika

PQ

QR

dan

PR

maka

a b
sama dengan.

KERJA PROYEK
Vektor Resultan
Tujuan Percobaan : Siswa dapat memahami vektor dan vektor resultan
Alat-Alat Percobaan
1. Penggaris
2. Kertas
3. Pensil warna
Langkah-Langkah Percobaan
1.
2.
3.
4.
5.

Buatlah denah sekolah Anda pada kertas berpetak (buat agar ukuran skalanya sesuai dengan perbandingan yang tepat pada kertas tersebut).
Dengan menggunakan pensil warna, gambarkan arah panah pada lintasan yang Anda lalui dari gerbang utama sekolah menuju ke kelas Anda.
Dengan cara yang sama seperti pada langkah 2, gambarkan lintasan yang Anda tempuh dari kelas menuju perpustakaan sekolah.
Berapakah panjang lintasan keduanya? Ke mana arahnya?
Buatlah garis lurus dari gerbang sekolah ke kelas Anda, kemudian dari kelas Anda ke perpustakaan dan dari gerbang sekolah ke perpustakaan.
Berapakah panjang lintasannya? Ke mana saja arahnya?

BAB III
KINEMATIKA GERAK LURUS

Jika Sebuah mobil bergerak sejauh 80 km ke arah timur, kemudian berbalik arah sejauh 30 km ke arah barat seperti gambar di bawah

Maka jarak dan perpindahan yang ditempuh mobil tersebut


Solusinya

Jarak yang ditempuh oleh mobil, yakni sebesar 80 km ke arah timur ditambah 30 km ke arah barat. Secara matematis, dapat ditulis Jarak
yang ditempuh = 80 km + 30 km = 110 km Perpindahan mobil, yakni posisi awal (A) ke posisi akhir (C) dengan arah perpindahannya
menuju arah timur. Besar perpindahannya adalah Perpindahan = 80 km 30 km = 50 km Jadi, jarak yang ditempuh mobil itu adalah 110
km dan perpindahannya sejauh 50 km.
KENAPA SOLUSINYA SEPERTI ITU. Mari simak materi berikutnya..

A.

kedudukan, jarak, dan perpindahan


Jarak dan perpindahan adalah besaran Fisika yang saling berhubungan dan keduanya memiliki dimensi yang sama, tetapi memiliki
makna fisis yang berbeda. Jarak merupakan besaran skalar, sedangkan perpindahan merupakan besaran vektor
1. kedudukan, Jarak dan perpindahan
kedudukan suatu benda terhadap titik acuan. Kedudukan suatu benda yang terletak dikiri titik acuan diberi tanda ( - ) dan yang di
kanan titik acuan diberi tanda ( + ).selain tanda + dan - ,kedudukan suatu benda juga ditentukan oleh jaraknya terhadap titik acuan.
Misalnya titik O pada gambar di bawah digunakan sebagai titik acuan. Kedudukan titik Q berjarak 4 di kanan O (+4). Kedudukan
titik R berjarak 3 di kiri O (-3).
-5

-4

R
-3

-2

-1

O.
0

.
1

.P
3

.
6

Kedudukan suatu benda ditentukan oleh besar dan arah sehingga kedudukan termasuk besaran vector. Lintasan lurus dapat
dinyatakan sebagai sumbu X, sehingga kedudukan Q pada gambar adalah x Q = +4 dan kedudukan R adalh xR = -3.
Jarak adalah panjang lintasan sesungguhnya yang ditempuh oleh suatu benda dalam waktu
Perpindahan adalah perubahan kedudukan suatu benda karena adanya perubahan waktu. Perpindahan bergantung pada kedudukan
awal dan kedudukan akhir dan tidak bergantung pada jalan yang ditempuh oleh benda.Misalnya suatu benda berpindah dari keduduka
x1 ke kedudukan x2, maka perpindahannya (P1-2) dirumuskan sebagai :X = x2 X1.
Latihan 8
1.
Gambarlah pada sumbu X tiga buah titik aitu Titik A, B dan C dengan masing-masing kedudukan 5 Meter, 3 Meter dan 6 Meter
dan tentukan Perindahan dan Jarak dari
a. A ke C
b. C ke B
c. C ke A
3
C
B
2
2.
.
A

Tentukan Jarak AB, Jarak ABC, Jarak ABCA, Perpindahan ABCA


3.
Kholiza bergerak ke Timur sejauh 4 Km dan Ke Utara 3 Km berapakah jarak dan perpindahan Holiza
4.
Ali akbar Berlari mengeliling Lapangan berbentuk bundar sebanak 4,5 kali berapakah jarak dan perpindahan Ali akbar jika jari-jari
lapangan 20 M
B. Kecepatan dan Kelajuan
Pada fisika, kelajuan dan kecepatan merupakan dua istilah yang berbeda. Kelajuan adalah cepat lambatnya perubahan jarak terhadap
waktu dan merupakan besaran skalar yang nilainya selalu positif, sehingga tidak memedulikan arah. Kelajuan diukur dengan

menggunakan spidometer. Kecepatan adalah cepat lambatnya perubahan kedudukan suatu benda terhadap waktu dan merupakan
besaran vektor, sehingga memiliki arah. Kecepatan diukur dengan menggunakan velocitometer

1. Kelajuan Rata-Rata dan Kecepatan Rata-Rata


Nabila

Gambar A

berangkat ke sekolah dari rumahnya (titik A) yang berjarak 20 km dengan menggunakan sebuah sepeda motor. Saat
melewati jalan lurus, Nabila meningkatkan kelajuan sepeda motornya sampai kelajuan tertentu dan
mempertahankannya. Ketika melewati tikungan (titik B dan C), nabila mengurangi kelajuan sepeda
motornya dan kemudian meningkatkannya kembali. Menjelang tiba di sekolah (titik D), nabila
memperlambat kelajuannya sampai berhenti. Waktu yang ditempuh dalam perjalanan 1 jam, nabila
menyadari bahwa angka pada spidometernya telah bertambah sebesar 30 Km. Hal ini menunjukkan jarak
yang ditempuh nabila ke sekolah sebesar 30 km

Pada perjalanan dari rumah ke sekolah, kelajuan nabila pasti tidak selalu tetap. Saat di jalan yang lurus kelajuannya besar dan saat di
tikungan kelajuannya berkurang. Berdasarkan ilustrasi tersebut, kelajuan rata-rata didefinisikan sebagai hasil bagi antara jarak total
yang ditempuh dengan waktu untuk menempuhnya.

Bagaimana dengan kecepatan rata-rata nabila? Kecepatan rata-rata adalah hasil bagi antara perpindahan dengan selang waktunya.
Secara matematis
dapat ditulis sebagai berikut.

Contoh
1. Berdasarkan Gambar A dan ilustrasi pada uraian di samping, tentukan kelajuan rata-rata dan kecepatan rata-rata nabila!

Jawab

a. Kelajuan rata-rata nabila


Kelajuan rata-rata
= Jarak total
Waktu tempuh
= 5 + 20 + 5
1
= 30 km/jam, Jadi, kelajuan rata-rata Riyan adalah 30 km/jam.
b. Kecepatan rata-rata nabila

Jadi, kecepatan rata-rata n adbila adalah 20 km/jam


2. Sebuah sepeda berjalan dengan persamaan perpindahan X = 4t 2 2t + 2, tentukan kecepatan rata-rata sepeda pada selang waktu
antara 1 sekon dan 2 sekon
Jawab :
Cari Perpindahan
- Pada saat 1 sekon = X = 4(1)2 - 2.1 + 2 = 4.M
- Pada saat 2 sekon = X = 4(2) 2 - 2.2 + 2 = 14.M
Kecepatan Rata-rata = V X =
14 - 4
10
10 m/s
t
2 - 1
1
Latihan 9
1.
Nining berjalan lurus dengan perpindahan membentuk persamaan S = 4t 2 + 3t - 1 . berapakah kecepatan rata-rata nining pada saat
2 sekon dan 3 sekon
2.
Adi memacu sepeda motornya 30Km ke timur dalam waktu 20 menit kemudian berbelok ke ke utara sepanjang 40 Km dengan waktu
40 menit hitunglah kelajuan dan kecepatan rata-rata adi memacu sepeda motornya.
3.
Ilham pergi ke madrasah mengendarai sepeda motor dengan kelajuan tetap 20 m/s selama 5 sekon. 15 sekon berikutnya, kelajuan
sepeda 10m/s sehingga tiba di Madrasah tentukan
a. Jarak yang di tempuh ilham dari rumah ke Madrasah
b. besar kecepatan rata-rata ilham selama perjalanan
C. Kecepatan sesaat
Kecepatan sesaat suatu benda merupakan kecepatan benda pada suatu waktu tertentu. Untuk menentukannya Anda perlu mengukur
jarak tempuh dalam selang waktu (t) yang sangat singkat, misalnya 1/10 sekon atau 1/50 sekon. Secara matematis dapat
dinyatakan sebagai berikut

D. Percepatan

Percepatanadalah perubahan kecepatan dan atau arah dalam selang waktu tertentu. Percepatan merupakan besaran vektor.
Percepatan berharga positif jika kecepatan suatu benda bertambah dalam selang waktu tertentu. Percepatan berharga negatif jika
kecepatan suatu benda berkurang dalam selang waktu tertentu.
1. Percepatan Rata-Rata

Contoh
Aswandi mengendarai sepeda motor ke arah utara dipercepat dari keadaan diam sampai kecepatan 72 km/jam dalam waktu 5 s.
Tentukan besar dan arah percepatan aswandi!

2. Percepatan Sesaat
Percepatan sesaat adalah perubahan kecepatan dalam waktu yang sangat singkat. Seperti halnya menghitung kecepatan sesaat,
untuk menghitung percepatan sesaat, Anda perlu mengukur perubahan kecepatan dalam selang waktu yang singkat (mendekati
nol). Secara matematis dapat ditulis sebagai berikut.

E. KECEPATAN RELATIF
Apabila benda A bergerak dengan kecepatan V A dan Benda B bergerak dengan kecepatan V B , maka kecepatan benda A terhadap
benda B adalah .. V A -B = VA - VB kecepatan benda B terhadap benda A adalah V B -A = VB - VA

F. GERAK LURUS BERATURAN (GLB)


GLB didefinisikan sebagai suatu benda pada garis lurus dengan keceatan tetap, maksud dari kecepatan tetap akan menemuh jarak yang
sama pada waktu yang sama.
1.
Grafik perpindahan terhadap waktu ( S t ) ada GLB
S
Tan a = s/t = v

2.

t
a
Grafik Kecepatan terhadap waktu

Contoh soal :
1.
V

m/s
5
t

0
1
2
3
4
5
sekon
Pada Grafik di atas tentukan
a. Kecepatan pada saat 1 sekon, 2 sekon, 3 sekon, 4 sekon dan 5 sekon
b. Jarak yang ditemuh selama 4 sekon dan 5 sekon
c. Buatlah garafik hubungan antara s t berdasarkan grafik di atas
Jawab :
a.
Keceatan pada : 1 sekon = 5 m/s. 2 sekon = 5 m/s 3 sekon = 5 m/s 4 sekon = 5 m/s 5 sekon = 5 m/s
b.
Jarak yang di tempuh selama 4 sekon = 20 m dan selama 5 sekon = 25 m
c.
S
25
20
15
10
5
0

2. Dua buah benda yaitu A dan B yang berjarak 10 m, dan bergerak searah jika kecepatan A= 3 m/s dan B= 2 m/s. Tentukan kapan dan dimana benda
A menyusul benda B ,

Jawab :
A

3 M/S

10 M

2 M/S
B

Posisi Menyusul..?

A lebih cepat dari B, A akan menyusul B tiap detiknya 3 2 = 1 M. Karena jarak anatara A dan B 10 m, maka A akan meyusul B
setelah 10 sekon. Sedangkan dimana (posisi), 3 x 10 = 30 m.
Trik cepat
Kapan (t) V= s/t , t=s/v , t= 10/(3-2) = 10.s, dimana/Posisi A menyusul B, = 10 x 3 = 30 m
3. Mobil A dan B dalam kondisi diam terpisah sejauh 1200 m. Kedua mobil kemudian bergerak bersamaan saling mendekati dengan

kecepatan konstan masing-masing VA = 40 m/s dan VB = 60 m/s.


Tentukan:
a) Jarak mobil A dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil B
b) Waktu yang diperlukan kedua mobil saling berpapasan
c) Jarak mobil B dari tempat berangkat saat berpapasan dengan mobil A
Jawab

a) Waktu tempuh mobil A sama dengan waktu tempuh mobil B, karena berangkatnya bersamaan. Jarak dari A saat bertemu misalkan
X, sehingga jarak dari B (1200 X)
tA = tB
S

= SB/VB
/ = ( 1200 x ) /60

A VA
(x)
40

b).

x
= VA t
480 = 40t
t = 12 sekon

6x = 4( 1200 x )
6x = 4800 4x
10x = 4800
c). SB =VB t = (60) (12) = 720
x = 480 meter m

Latihan 10
1.
lestari berlari pada lintasan lurus dan menempuh jarak 10 m dalam 10 sekon. Tentukan kecepatan dan waktu yang diperlukan
lestari untuk menempuh jarak 25 m!
2.

..
V
t

Jika daerah yang di arsir 30 m2 maka tentukan :


1. Kecepatan pada 15 sekon
2. Jarak yang ditempuh pada 10, 15, 20 dan 25
sekon
3. Gambarlah grafik s-t

5
10
15
20 25
3.
Dua buah benda yaitu A dan B yang berjarak 10 m, dan bergerak searah jika kecepatan A= 5 m/s dan B= 3 m/s. Tentukan
kapan dan dimana benda A menyusul benda B.

D. GERAK LURUS BERUBAH BERATURAN (GLBB)

GLBB didefinisikan gerak benda pada lintasan lurus dengan percepatan tetap.
GLBB dibagi menjadi dua yaitu GLBB di percepat dan GLBB diperlambat, Pada GLBB di percepat V o bias bernilai Nol dan juga bias memiliki nilai,
tapi ada GLBB di perlambat Vo selalu ada nilainya.
GLBB dipercpat nilai a=+ sedangkan di perlambat nilai a= -

Contoh sehari-hari GLBB adalah peristiwa jatuh bebas. Benda jatuh dari ketinggian tertentu di atas. Semakin lama benda bergerak
semakin cepat. Kini, perhatikanlah gambar 2.1 di bawah yang menyatakan hubungan antara kecepatan (v) dan waktu (t) sebuah benda
yang bergerak lurus berubah beraturan dipercepat.

Gambar Grafik v - t untuk GLBB dipercepat.


Besar percepatan benda,

dalam hal ini, : v1 = vo , v2 = vt , t1 = 0 , t2 = t


sehingga,

atau
Persamaan
Ket :
vo
vt
a
t

a.t = vt vo

kita dapatkan,

diatas di sebut kecepatan GLBB


= kecepatan awal (m/s)
= kecepatan akhir (m/s)
= percepatan (
)
= selang waktu (s)

Perhatikan bahwa selama selang waktu t (pada kegiatan lalu kita beri symbol(t), kecepatan benda berubah
dari vo menjadi vt sehingga kecepatan rata-rata benda dapat dituliskan :

Kita tahu bahwa kecepatan rata-rata


maka

atau

Persamaan diatas disebut persamaa jarak GLBB


S = jarak yang ditempuh
Vo = kecepatan awal (m/s)
a = percepatan (
)
t = selang waktu (s)
Bagaimana? Dapat diikuti? Ulangi lagi penalaran di atas agar Anda benar-benar memahaminya. Bila sudah, mari kita lanjutkan!
Bila dua persamaan GLBB di atas kita gabungkan, maka kita akan dapatkan persamaan GLBB yang ketiga (kali ini kita tidak lakukan
penalarannya). Persamaan ketiga GLBB dapat dituliskan:

Persamaan kecepatan sebagai fungsi jarak


Contoh :
1. Sebuah mobil bergerak dari keadaan diam dan mendapat percepatan tetap sebesar 6 m/s berapakahKecepatan dan jarak ang ditempuh mobil
setelah 10 sekon

Jawab :

dik
Vo = 0 ( Mobil awalnya diam )
t = 10 sekon
a = 6 m/s
dit : Vt da St
Vt = Vo + a.t
= 0 + 6 . 10 = 60 m/s
St St = Vo.t + a . t2 = 0.10 + 6 . 102 = 300 m
2. Sebuah mobil yang melaju dengan kecepatan 72 km/jam mengalami pengereman sehingga mengalami perlambatan 2
Hitunglah jarak yang ditempuh mobil sejak pengereman sampai berhenti!
Penyelesaian:
Karena pada akhirnya mobil berhenti, berarti kecepatan akhir vt=0.
vo = 72 km/jam = 20 m/s (coba buktikan sendiri)
a=-2
(tanda negatif artinya perlambatan)

Kita gunakan persamaan ketiga GLBB:


0 = 20 + 2 . (-2) . s
= 400 - 4 s
S = 400 / 4
= 100 meter
Latihan 11
1. Rauf mengendarai sepeda motor balap dengan percepatan 10 m/s2 . Tentukanlah kecepatan Rauf setelah bergerak selama 10
sekon, jika kecepatan awalnya nol.
2. Dari kecepatan 15 m/s, N Sobah mempercepat kecepatan mobilnya dengan percepatan tetap 5 m/s2 . Tentukan waktu yang
diperlukan N sobah untuk menempuh jarah 54 meter!
3. Kelajuan sebuah Bus berkurang secara beraturan 80 km/jam menjadi 30 km/jam sepanjang jarak 150 m tentukanlah :
a. Perlambatan mobil Bus
b. Berapa jauh mobil Bus tersebut masih dapat bergerak
4. Sebuah kelereng bergerak dengan kecepatan awal 15 m/s, setelah bergerak selama 25 sekon benda tersebut berhenti tentukanlah
a. Percepatan ang dialami oleh kelereng
b. Jarak yang ditempuh dari keadaan awal sampai berhenti
E. GERAK VERTIKAL
1. Gerak Jatuh Bebas
Gerak jatuh bebas adalah gerak vertical tampa kecepatan awal ang hana dipengaruhi oleg gravitasi . Pada gerak jatuh bebas berlaku
persamaan
Vt = g . t
Vt = 2 . g h
h = g t2
Ket :

h
: Jarak yang ditempuh
G
: Gravitasi
2. Gerak Vertikal ke bawah
Gerak suatu benda yang dlempar kebawah dengan Vo tertentu . rumus ang berlaku
Vt = Vo + g . t

h = Vo.t + g t 2

3. Gerak Verikal ke atas


Gerak suatu benda yang dlempar keatas dengan Vo tertentu . rumus ang berlaku
Vt = Vo - g . t
atau
V t 2= Vo2 - 2 g . t
h = Vo.t - g t 2
Contoh :
1.

m/s tentukan :

a.

Sebuah buah kelapa jatuh dari pohonya setelah 5 sekon baru buah kelapa tersebut sampai tanah jika g = 9,8

Kecepatan saat menyentuh tanah

b.
Jawab :
2.

Tinggi pohon kelapa


a. Vt = g . t
= 9,8 . 5
= 49 m/s
b. h = g t2 = . 9,8. 52 = 122,5 m
Sebuah benda jatuh dari ketinggian 100 m. Jika percepatan gravitasi bumi 10 m/s 2 tentukan :

a) kecepatan benda saat t = 2 sekon


b) jarak tempuh benda selama 2 sekon
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Jawab
a) kecepatan benda saat t = 2 sekon
Data : t = 2 s, a = g = 10 m/s 2 , Vo = 0 m/s, Vt = .....!
Vt = Vo + at
Vt = 0 + (10)(2) = 20 m/s
c) jarak tempuh benda selama 2 sekon
S = Vot + 1/2at2
S = (0)(t) + 1/2 (10)(2)2
S = 20 meter
c) ketinggian benda saat t = 2 sekon
ketinggian benda saat t = 2 sekon adalah tinggi mula-mula dikurangi jarak yang telah ditempuh benda.
S = 100 20 = 80 meter
d) kecepatan benda saat tiba di tanah
Vt2 = Vo2 + 2aS
Vt2 = (0) + 2 aS
Vt = (2aS) = [(2)(10)(100)] = 205 m/s
e) waktu yang diperlukan benda hingga tiba di tanah
Vt
= V0 + at
205 = (0) + (10) t
t
= 25 sekon
Latihan 12
1.
sebuah benda jatuh bebas dari atas sebuah loteng dengan ketinggian 20 meter jika g = 10 m/s tentukan
a.
Waktu ang diperlukan sampai tanah
b.
Kecepatan saat akan tiba di tanah
2.
seorang peloncat indah menerjunkan dirinya dari sebuah ketinggian tampa kecepatan awal, apabila kecepatan saat
menyentuh air adalah 20 m/s berapakah besar ketinggian tersebut jika g = 10 m/s
3.
pada saat di bualan Ishak melempar batu ke atas dengan kecepatan 10 m/s jika percepatan gravitasi bualn 2 m/s tentukan
a. Waktu yang dibutuhkan untuk mencapai titik tertinggi
b. Tinggi Maksimum yang dihasilkan
c. Lama batu berada di angkasa bulan saat naik dan turun

4.

Seorang anak melempar batu ke dalam sumur dengan kecepatan awal 6 m/s, anak tersebut melihat batu menyentuh air
sumur setelah 2 sekon jika g = 9,8 m/s tentukan
d. Kecepatan batu saat menyentuh permukaan air sumur
e. Jarak binir sumur dengan permukaan air

F. GERAK MELINGKAR
1.
Periode dan Frekuensi
Periode ( T ) adalah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan saru kali putaran
Frekuensi ( f ) adalah banyaknya putaran yang dilakukan dalam waktu satu sekon
Rumus :
1
1
T=
f=
T

2.

Laju linier dan Kecepatan Sudut


Laju Liner ( V ) adalah hasil bagi antara panjang lintasan yang di temuh dengan selang waktu tempuhnya
Kecepatan sudut ( ) adalah perubahan koordinat sudut atau perpindahan sudut persatuan waktu
2R
2
V=
=
atau = 2 f
T
Contoh T
Dalam waktu 60 sekon sebuah benda bergerak memutar sebanyak 12 kali tentukan periode dan frekuensi benda tersebut
Jawab : dik = t = 60 sekon n = 12 kali
1

60

= 5 sekon

12

T=

f=

= 0,2 Hz

Latihan 13
1.
Sebuah roda katrol berputar sebanyak 180 putaran per menit tentukan : frekuensi, Periode, Kecepatan sudut dan laju linier
2.
Zulkipli memacu sepeda motornya pada lintasan yang berbentuk lingkaran dalam waktu 1 jam. Dalam waktu tersebut, Indra telah
melakukan 120 putaran. Tentukan periode, frekuensi, kecepatn linear, dan kecepatan sudut haeril jika lintasan tersebut memiliki
diameter 800 m
3.

Percepatan sentripetal dan Gaya sentripet


Percepatan sentripetal adalah : Percepatan yang mempunyai arah menuju pusat lingkaran

V2

as =

atau as = 2 . R

4. 2
as = 4. 2 . f2 . R
T2

Gaya sentripetal adalah : Gaya ( yang tidak mempunyai gaya reaksi ) yang bekerja sebuah benda yang bergerak melingkar
Fs = m . as

V2

Fs = m
R

Ket :

as
Fs
m
R

:
:
:
:
:

42

Fs = m . 2 . R
T2

Fs = m .

.R

Percepatan sentripetal
Gaya sentripetal
Massa
Jari-jari
Kecepatan sudut

Latihan 14
1.
Sebuah benda diikat dengan tali sepanjang 40 cm jika kelajuan angulernya 2 rad/ sekon tentukan percepatan sentripetal
benda
2.
Sebuah pertikel massanya 0,1 kg bergerak melingkar beraturan dengan kelajuan 10 m/s, jari-jari lintasannya 2 meter, tentukan
gaya sentripetal yang di alami partikel tersebut.
3.
Sebuah kincir berputar 5 putaran setiap menit hitunglah gaya yang di alami oleh seorang yang duduk dan iku t berputar
dalam kincir jika jari-jari kincir 10 m dan massa oarng tersebut 50 kg
Kerja Proyek
Tujuan Percobaan : Mengamati keadaan benda yang bergerak melingkar.
Alat-Alat Percobaan
1. Kaleng cat bekas
2. Tali secukupnya 3. Air
Langkah-Langkah Percobaan
1. Isilah kaleng bekas cat dengan air sampai kaleng cat terisi setengah.
2. Ikatlah tali pada pegangan kaleng tersebut.
3. Putar kaleng cat yang berisi air dengan tali sebagai pengikatnya dan tangan sebagai poros putaran, seperti diperlihatkan pada
gambar.
4. Amati keadaan air dalam kaleng cat. Mengapa air tidak tumpah? Atau mengapa air tumpah?

BAB 3

BAB IV
DINAMIKA GERAK
A.

Hukum Newton I

Jika tidak ada resultan gaya yang bekerja pada suatu benda sama dengan nol atau tidak ada gaya yang bekerja , maka benda tersebut
akan bergerak lurus dengan kelajuan tetap pada lintasan lurus atau diam
F = 0
Contoh :
Sebuah peti terletak diatas bidang miring yang membentuk sudut 45 o terhadap bidang datar ( sin 45o = 0,7 dan cos 45o = 0,7 ) berat
peti 250 N .tentukan besar gaya yang diberikan bidang miring kepada peti ( gaya normal ) tersebut jika pada peti
a.
Tidak dikenai gaya luar
b.
Dikenai gaya di atas peti sebesar 60 N
Jawab :
Cari Wy = W cos 45o
= 250 . 0,7 = 175 N
a. F
= 0
+N Wy = 0
N = Wy
= 175 . N
b. F
= 0
+N Wy F = 0
N = Wy + F
= 175 + 60 = 235 N
Balok meluncur ke kanan dengan kecepatan tetap 4 ms -1. Jika F1 = 10 N; F2 = 20 N, berapa besar F3?
Jawaban
Sesuai dengan Hukum I Newton, gaya yang bergerak lurus beraturan (kecepatan tetap) adalah nol.
F
= 0
F1 + F3 F2
= 0
F3
= F2 F1
F3
= 20 10
F3
= 10 N
Latihan 15
1. Sebuah buku bermassa 60 gram di letakan di atas meja, kemudian buku tersebut di tekan dengan gaya sebesar 20 N jika g = 10 m/s
berapakah besar gaya ang dilakukan meja kepada buku.
2. Sebuah balok bermassa 6 kg ( berat w = 60 N ) digantung dengan tali dan diikatkan pada atap. Jika balok diam maka berapakah tegangan
talinya?

KERJA PROYEK
A. Tujuan : Untuk menentukan kelembaman suatu benda.
B. Alat dan Bahan Percobaan :
-

Sebuah buku

Sebuah kertas
Meja

C. Landasan Teori : HUKUM I NEWTON


D. Langkah Kerja :
1.
2.
3.
4.
5.

Letakkan sebuah buku di atas sehelai kertas di atas meja.


Lalu tariklahkertas itu dengan cepat,lalu hentakkan. Apakah yang terjadi dengan benda ? mengapa demikian ?
Ulangi lagi percobaan pertama dengan menarik kertas secara Perlahan.Apa yang terjadi dengan benda ? mengapa demikian ?
Kertas ditarik kemudian dihentakkan .Apa yang terjadi dengan benda ? mengapa demikian ?
Bandingkan hasil percobaan pertama dengan percobaan kedua dan ketiga . J elaskan hasil kesimpulan Anda !

E. Data Pengamatan
Percobaan

F.

:
Keterangan (isi hasil percobaan
di sini)

Kertas ditarik perlahan


Kertas ditarik cepat lalu
dihentakkan mendadak
Kertas
ditarik
dan
dihentakkan
Analisis Percobaan :
1. Kertas ditarik perlahan menyebabkan benda bergerak karena, beri alasan .
2. Buatlah kesimpulan dari percobaan ini

B.

Hukum Newton II
Percepatan yang dihasilkan resultan gaya pada suatu benda sebanding dengan resultan gaya, searah dengan resultan gaya dan
berbanding terbalik dengan massa benda.
a=

Ket :

atau F = m . a

Gaya berat

w= m .g

F = Gaya
m = Massa
a = Percepatan
w = Gaya berat
g = gravitasi

Contoh
1. Sebuah mobil yang massanya 1 ton selama 4 sekon kecepatannya bertambah secara beraturan dari 10 m/s menjadi 25 m/s.berapa Newton gaya
yang diperlukan untuk mempercepat mobil itu?

Penyelesaian :
Diketahui :
m = 1 ton = 1.000 kg
Ditanya : F

V0 = 10 m/s

T= 4 s

Vt = 25 m/s

Jawab :
a = vt - vo
= 25 10 = 3,75 m/s
t
4
F = m.a
=
1.000 . 3,750 N
2. Balok B dengan massa 2 kg mengalami dua gaya masing-masing F 1 = 25 N dan F2 = 20 N seperti ditunjukkan pada gambar. Berapa
percepatan balok B?
Jawaban
Dari Hukum II Newton
F
= m.a
F1 F2 Cos 60
= m.a
25 20. 0,5
= 2.a
a
= 7,5 ms-2
Latihan 16
1.
Sebuah benda massanya 0,1 kg. Pada benda itu bekerja gaya tetap sebesar 5 newton.Tentukan percepatan yang ditimbulkan.
2.
Sebuah benda massanya 2 kg berada pada sebuah bidang datar yang licin, kecepatan benda bertambah dari 5 m/s menjadi 7 m/s
setelah menempuh jarak 6 meter. Tentukan besarnya gaya mendatar yang menyebabkan pertambahan kecepatan benda.
3.

Jika balok B yang massanya 2 kg mengalami percepatan 5 ms-2 ke kanan, berapa besar F3?

4.
Seseorang dengan massa 60 kg berada dalam lift yang sedang bergerak ke bawah dengan percepatan 3 m/s 2. Jika percepatan
gravitasi bumi 10 m/s2 maka besar gaya normal yang dikerjakan lantai lift terhadap orang tersebut adalah ....
C.

Hukum Newton III


Jika suatu benda mengerjakan gaya kepada benda kedua, pada benda kedua akan timbul gaya yang bekerja pada benda pertama dan
besarnya sama, tetapi arahnya berlawanan. Gaya dari benda pertama disebut aksi dan gaya dari benda kedua disebut reaksi. Gaya
reaksi dan aksi bekerja pada dua benda yang berlainan.

aksi

= -F

reksi

GAYA GESEK
pada umumnya benda yang bergerak pada satu bidang akan mengalami gaya gesekan.
Amatilah jika ada sebuah benda terletak dilantai mendatar yang mula mula diam, kemudian kita beri kecepatan awal mendatar sejajar
lantai maka benda akan bergerak tetapi pada suatu saat aikan berhenti. Gaya yang menyebabkan benda itu berhenti disebut gaya
gesekan. Gaya gesekan adalah gaya yang terjadi jika dua benda bersentuhan dan dapat terjadi akibat gerak relatif antara keduanya.
Gaya gesekan ini selalu nenghambat gerak benda. Besarnya gaya gesekan yang dialami oleh sebuah benda tergantung pada :
a.
besarnya gaya normal (N)
b.
kekasaran permukaan yang bergesekan (koefisien gesekan = )

A. Gaya gesek Statis ( fs ) dan gaya gesek Kinetis ( fk )


Gaya gesek statis adalah gaya gesek yang bekerja pada benda tetapi benda tersebut belum bisa bergerak.
f s = s . N
Gaya gesek kinetik adalah gaya gesek yang bekerja pada benda jika benda tersebut bergerak
f k = k . N
Gya normal ( N ) adalah gaya reaksi yang besarnya sama dengan gaya reaksi
Pada bidang datar
: N = W atau N = m. g
Pada bidang miring
: sejajar bidang miring N = m . g . sin
Tegak lurus bidang miring N = m . g . cos
Catatan : bendak tidak akan memiliki gaya gesek kinetik jika besar gaya yang diberikan lebih kecil dari gaya gesek statiknya
Contoh :
Sebuah balok kayu diletakan pada papan kayu, jika diketahui massa balok kayu 5 kg dan percepatan gravitasi 10 m/s, koefisien statik
antara balok dan papan 0,4 dan koefisien kinetknya 0,2. Tentuka besar gaa gesek dan percepatan balok jika
a. Di tarik dengan gaya 10 N
b. Ditarik dengan gaya 20 N
c. Ditarik dengan gaya 30 N
Jawab :
Dik
: m= 5kg g = 10 m/s
s = 0,4
k = 0,2
Cari berat balok
: W = m .g = 5 . 10 = 50 N
Cari gaya Normal (N )
: Karena benda pada bidang datar maka N = W
Cari Gesekan statis : fs = s . N = fs = 0,4 . 50 = 20 N
a. Karena gaya gesek statis lebih besar dari gaya tarik yang diberikan maka pada keadaan ini gaya yang bekerja hanya gaya
dorong yaitu 10 N, percepatan 0
b. Karena gaya yang diberikan sama dengan gaya gesek statis maka benda masih belum bergerak, gaya yang ada hanya gaya
tarik yaitu 20 N. Percepatan 0
c. fk = k . N
fk = 0,2 . 50 = 10 N
F
=m.a
P fk = m . a
30 10 = 5 . a
20 = 5a
a = 20/5 = 4 jadi percepatannya = 4 m/s
Latihan 17
1. Sebuah balok massana 10 kg ditempatkan pada bidang datar dengan koefisien gesekan statis 0,4 berapakah besar gaya yang
dibutuhkan untuk menarik balok tersebut agar tepat akan bergerak.
2. Benda bermassa 7,5 kg ditarik oleh gaya 60 N di atas lantai datar jika koefisien gesekan kenetik 0,4 dan g = 10 m/s tentukan
percepatan balok.
B. ada gesekan yang merugikan ada pula yang bermamfaat.
1. gaya gesekan yang bermamfaat
contohnya : sentuhan antara alas sepatu dengan lantai tempat kita bejalan.

( cari lagi yang lain )


2. gaya gesekan yang merugikan
contohnya: gesekan torak (piston/seker) dengan selinder mesin. Akibatnya gesekan ini salah satu atau
sehingga kemampuan mesin menjadi berkurang... ( cari lagi yang lain )

kedua benda akan aus,

SOAL PENGAYAAN

Perhatikan gamabr, Jika 1 kotak mewakili 1 km maka perpindahan total yang dilalui Irham dari titik A, B, dan C

Balok meluncur menuruni bidang miring yang kasar. Jika gaya gesekan antara balok dengan lantai 3,0 N, g = 10 m/s2,
dan balok mencapai dasar bidang miring dengan kecepatan 50 m/s, maka besar nilai h adalah ....

Urmila menyalakan sebuah kipas angin sehingga kipas angin tersebut berputar dengan kecepatan sudut 1200 rpm. Jika jari-jari kipas angin
tersebut 40 cm, tentukan Kecepatan sudut, Frekuensi, Priode, Kecepatan linear, dan Percepatan sentripetal.

NAMA
: ..
Kelas : X.
Alamat
: ..
KARTU KENDALI LATIHAN
Hari 1
Latihan
Guru
1
2
3
4

selanjut
nya
Guru

Tutor
sebaya

(Teman)

Ket

5
6
7
8
9
10
11
12
13
14
15
16

HARAP SETIAP ADA PELAJARAN FISIKA DIBAWA


TIDAK BOLEH DI PINJAMKAN KE TEMAN YANG LAIN
JIKA KALAIN BELAJAR DI RUMAH DAN MENEMUKAN KESULITAN BISA MENGHUBUNGI LEWAT HP.

Anda mungkin juga menyukai