Anda di halaman 1dari 9

Lex Crimen Vol. XI/No.

2/Jan/2022/EK

DELIK PENCURIAN YANG DIKUALIFIKASI (Pelanggaran), yang mencakup perlindungan


(DIPERBERAT) DALAM PASAL 363 DAN PASAL terhadap berbagai kepentingan hukum dalam
365 KUHP SEBAGAI KEJAHATAN TERHADAP masyarakat, antara lain perlindungan terhadap
HARTA KEKAYAAN1 jarta kekayaan.
Oleh: Christian F. Lintjewas2 Delik terhadap harta kekayaan merupakan
Tonny Rompis3 delik yang mempunyai frekuensi tinggi
Butje Tampi4 dibanding dengan delik-delik lainnya. Salah
satu jenis delik yang termasuk ke dalam delik
Abstrak terhadap harta kekayaan ini yaitu delik
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah untuk pencurian, yang diatur dalam Buku Kedua
mengetahui bagaimana pengaturan delik (Kejahatan) Bab XXII (Pencurian), yang
pencurian yang dikualifikasi dalam Pasal 363 mencakup Pasal 362 sampai dengan Pasal 367.
dan Pasal 365 KUHP dan bagaimana pengenaan Bab ini mengatur macam-macam pencurian
pidana berkenaan dengan Pasal 363 dan Pasal yang dimaksudkan untuk dapat mencakup dan
365 KUHP.Dengan menggunakan metode menjangkau aneka ragam jenis pencurian yang
peneltian yuridis normatif, disimpulkan: 1. terjadi dalam kehidupan masyarakat. Salah
Pengaturan delik pencurian merupakan satu jenis pencurian ini oleh Wirjono
penggunaan kekerasan (Pasal 363 KUHP) dan Prodjodikoro dinamakan dinamakan
delik pencurian yang dikualifikasi karena “gequalificeerde diefstal (pencurian yang
penggunaan kekerasan (Pasal 365 KUHP); di dikualifikasi) atau pencurian khusus yaitu suatu
mana Pasal 365 KUHP juga umum digunakan pencurian dengan cara-cara tertentu atau
sebagai pasal dakwaan untuk tindakan dalam keadaan tertentu sehingga bersifat lebih
perampokan. 2. Pengenaan pidana berkenaan berat”,5 yaitu Pasal 363 KUHP dan Pasal 365
dengan Pasal 363 dan Pasal 365 KUHP yang KUHP, karenanya diancam dengan hukuman
merupakan delik yang dikualifikasi (diperberat) yang maksimumnya lebih tinggi dari pencurian
seharusnya memperhatikan Surat Edaran biasa yang diatur dalam Pasal 362 KUHP.
Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2000 Dalam kenyataan sekalipun telah ada pasal-
tentang Pemidanaan Agar Setimpal Dengan pasal pencurian yang dipublikasikan ke
Berat Dan Sifat Kejahatannya, juga masyarakat, tetap saja terjadi tindakan-
penuntutannya menyertakan beberapa pasal tindakan pencurian harta kekayaan orang lain
terkait sehingga merupakan dakwaan berlapis dengan berbagai macam jenis pencurian.
agar mempersulit terdakwa meloloskan diri. Malahan delik terhadap kekayaan merupakan
Kata kunci: Delik Pencurian, Dikualifikasi delik yang frekuensinya paling tinggi terjadi
(Diperberat), Kejahatan, Harta Kekayaan. dalam masyarakat, sebagaimana dikemukakan
oleh J.M. van Bemmelen bahwa, “delik harta
PENDAHULUAN kekayaan merupakan kejahatan yang paling
A. Latar Belakang banyak terjadi”,6 sedangkan di antara delik
Kitab Undang-Undang Hukum Pidana harta kekayaan itu (pencurian, penggelapan,
(KUHP) yang digunakan di Indonesia sekarang penipuan, penadahan, dan sebagainya),
ini terdiri atas tiga bagian, yang masing-masing “pencurian adalah delik terhadap harta
disebut Buku, yaitu Buku Kesatu: Aturan Umum kekayaan yang sering sekali terjadi”.7 Jadi,
(Pasal 1 sampai dengan Pasal 103), Buku Kedua: selain delik terhadap harta kekayaan itu
Kejahatan (Pasal 104 sampai dengan Pasal 488), merupakan delik yang mempunyai frekuensi
dan Buku Ketiga: Pelanggaran (Pasal 489 paling tinggi dalam masyarakat, juga salah satu
sampai dengan Pasal 569). Ruusan-tumusan jenis delik terhdap harta kekayaan, yaitu
delik (tindak pidana) ditempatkan dalam Buku
Kedua (Kejahatan) dan Buku Ketiga 5 Wirjono Prodjodikoro, Tindak-tindak Pidana Tertentu di
Indonesia, ed.3 cet.4, Refika Aditama, Bandung, 2012,
hlm. 19.
1 Artikel Skripsi 6 J.M. van Bemmelen, Hukum Pidana 3. Bagian khusus
2 Mahasiswa pada Fakultas Hukum Unsrat, Nim, delik-delik khusus terjemahan Hasnan dari Ons strafrecht
16071101475 3. Bijzonder deel bijzondeere delicten, Binacipta, Jakarta,
3 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum 1986, hlm. 172.
4 Fakultas Hukum Unsrat, Magister Ilmu Hukum 7 Ibid., hlm. 131.

134
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

pencurian, merupakan delik yang sering sekali menggunakan data sekunder, bukannya data
terjadi. primer.
Kenyataan tersebut menimbulkan
pertanyaan tentang cakupan delik pencurian PEMBAHASAN
yang dikualifikasi dalam Pasal 363 dan Pasal
365 KUHP serta juga pengenaan pidana dalam A. Pengaturan Delik Pencurian yang
hal pelanggaran terhadap dua delik tersebut. Dikualifikasi dalam Pasal 363 dan Pasal
Hal ini menunjukkan adanya urgensi untuk 365 KUHP
dilakukannya pembahasan lebih lanjut Wirjono Prodjodikoro menyebut Pasal 363
terhadap delik-delik yang dikualifikasi dan Pasal 365 KUHP sebagai “gequalificeerde
(dikhususkan) sehingga ancaman pidananya diefstal yang mungkin dapat diterjemahkan
diperberat yan diatur dalam Pasal 363 dan sebagai pencurian khusus”,11 sedangkan P.A.F.
Pasal 365 KUHP tersebut, sehingga dalam Lamintang dan C.D. Samosir yang membagi
melaksanakan kewajiban untuk menukis skripsi pencurian atas: 1. Pencurian dalam bentuk
pokok tersebut telah dipilih untuk dibahas lebih pokok, 2. Pencurian dengan pemberatan, 3.
lanjut di bawah judul “Delik Pencurian Yang Pencurian ringan, dan 4. Pencurian dalam
Dikualifikasi (Diperberat) Dalam Pasal 363 Dan keluarga, telah memasukkan Pasal 363 dan
Pasal 365 KUHP Sebagai Kejahatan Terhadap Pasal 365 KUHP sebagai “pencurian dengan
Harta Kekayaan”. pemberatan”.12
Pasal 363 dan Pasal 365 tersebut yang
B. Rumusan Masalah merupakan pencurian yang dikualifikasi
1. Bagaimana pengaturan delik pencurian (gequalificeerde diefstal) atau pencurian khusus
yang dikualifikasi dalam Pasal 363 dan atau pencurian dengan pemberatan, akan
Pasal 365 KUHP ? dibahas satu persatu berikut ini.
2. Bagaimana pengenaan pidana berkenaan 1. Pasal 363 KUHP
dengan Pasal 363 dan Pasal 365 KUHP ? Pasal 363 ayat (1) KUHP, menurut
terjemahan Tim Penerjemah BPHN,
C. Metode Penelitian memberikan ketentuan sebagai berikut:
Penelitian memiliki berbagai metode (cara) (1) Diancamkan dengan pidana penjara
untuk mencapai tujuannya. Penelitian yang paling lama tujuh tahun,
dilakukan untuk penulisan skripsi ini 1. pencurian ternak;
menggunakan suatu metode yang sering 2. pencurian pada waktu ada
disebut metode penelitian hukum normatif, kebakaran, letusan, banjir gempa
yaitu “penelitian hukum yang dilakukan dengan bumi, atau gempa laut, gunung
cara meneliti bahan pustaka atau data meletus, kapal karam, kapal
sekunder belaka”.8 Istilah lainnya yaitu terdampar, kecelakaan kereta
“penelitian hukum kepustakaan”,9 dan itu juga api, huru-hara, pemberontakan
jenis penelitian ini oleh Suteki dan Galang atau bahaya perang;
Taufani disebut dengan istilah “penelitian 3. pencurian di waktu malam dalam
hukum doktrinal”.10 Penelitian hukum normatif, sebuah rumah atau pekarangan
yang juga disebut penelitian hukum tertutup yang ada rumahnya,
kepustakaan atau penelitian hukum doktrinal, yang dilakukan oleh orang yang
sebagaimana dikutipkan tulisan Soerjono ada di situ tidak diketahui atau
Soekanto dan Sri Mamudji merupakan tidak dikehendaki oleh yang
penelitian yang dilakukan dengan meneliti berhak;
bahan-bahan pustaka; yang dalam hal ini

8 Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum


Normatif Suatu Tinjauan Singkat, cet.16, Rajawali Pers, 11 Wirjono Prodjodikoro, Tindak-tindak Pidana Tertentu di
Jakarta, 2014, hlm. 13-14. Indonesia, ed.3 cet.4, Refika Aditama, Bandung, 2012,
9 Ibid., hlm. 14. hlm. 19.
10 Suteki dan Galang Taufani, Metodologi Penelitian 12 P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir, Delik-delik Khusus

Hukum (Filsafat, Teori dan Praktik), Rajawali Pers, Depok, Yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak
2018, hlm. 255. Yang Timbul dari Hak Milik, Op.cit., hlm. 91.

135
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

4. pencurian yang dilakukan oleh yang berkuku satu, binatang yang memamah
dua orang atau lebih: biak, dan babi”.14 Dengan demikian, yang oleh
5. pencurian yang untuk masuk ke KUHP dalam Pasal 101 dipandang sebagai
tempat melakukan kejahatan, ternak (vee), yaitu:
atau untuk sampai pada barang a. binatang yang berkuku satu. R. Soesilo
yang diambil, dilakukan dengan memberi contoh binatang/hewan berkuku
merusak, memotong atau satu “kuda, keledai”,15 sedangkan P.A.F.
memanjat, atau dengan memakai Lamintang dan C.D. Samosir memberi
anak kunci palsu, perintah palsu contoh “misalnya kuda”.16
atau pakaian jabatan palsu. b. binatang yang memamah biak. R. Soesilo
(2) Jika pencurian yang diterangkan butir memberi contoh yang sesuai dengan
3 disertai dengan salagh satu dalam keadaan di Indonesia, yaitu “kerbau, sapi,
butir 4 dan 5, maka diancam dengan kambing, dsb”,17 sedangkan P.A.F.
pidana penjara paling lama sembilan Lamintang dan C.D. Samosir memberi
tahun. 13 contoh “misalnya sapi dan kerbau”.18
c. babi.
Jika pencurian dalam bentuk pokok (Pasal R. Soesilo selanjutnya mengemukakan
363 KUHP) diancam dengan pidana penjara bahwa, tidak termasuk pengertian ternak
paling lama 5 (lima) tahun atau pidana denda dalam arti Pasal 101 dan Pasal 363 ayat (1) k 1
paling banyak Rp900,00 (x 1.000 menurut KUHP, yaitu anjing, ayam, bebek, angsa, karena
Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun hewan-hewan ini tidak berkuku satu dan tidak
2012 tentang Penyesuaian Batasan.Tindak memamah biak.19 Juga oleh Wirjono
Pidana Ringan dan Jumlah Denda dalam KUHP), Prodjodikoro dikatakan bahwa Pasal 101
maka untuk pencurian dengan cara tertentu KUHPidana bersifat membatasi karena tidak
atau keadaan tertentu yang disebutkand alam masuk istilah ternak, yaitu ayam, bebek, dan
Pasal 363 ayat (1) KUHP ancaman pidana sebagainya.20
diperberat menjadi paling lama 7 (tujuh) tahun Dengan demikian, pencurian hewan-hewan
penjara. Malahan jika ada gabungan cara atau seperti anjing, ayam, bebek, dan angsa,
keadaan tertentu, maka menurut Pasal 363 pelakunya tidak dapat dikenakan Pasal 363 ayat
ayat (2) KUHP, ancaman pidana diperberat lagi (1) ke 1 KUHP, melainkan hanya dapat
menjadi pidana penjara paling lama 9 didakwakan Pasal 362 KUHP.
(sembilan) tahun. Menurut Wirjono Prodjodikoro, alasan
Pasal 363 ayat (1) menentukan beberapa untuk pemberatan terhadap pencurian ternak
cara atau keadaan tertentu sehingga delik yaitu “terletak pada hal bahwa ternak dianggap
pencurian dikualifikasi atau diperberat kekayaan yang penting”;21 juga menurut R.
ancaman pidananya, yaitu: Soesilo, ternak “merupakan milik seorang
1) Pencurian ternak. petani yang terpenting”.22 Hewan-hewan
Oleh karena dalam pencurian ternak, juga seperti sapi, kerbau, kuda, kambing, dan babi
dalam pencurian-pencurian lainnya dalam ayat oleh para petani umumnya dianggap kekayaan
ini, ada kata pencurian (diefstal), maka berarti yang penting karena hewan-hewan besar
selalu harus dibuktikan juga unsur-unsur seperti sapi, kerbau, dan kuda, dapat
pencurian yang terdapat dalam Pasal 362 KUHP
yang dikaitkan dengan “ternak” (vee) sebagai 14 Tim Penerjemah BPHN, Op.cit., hlm. 49.
15 R. Soesilo, Op.cit., hlm. 251.
objek pencurian.
16 P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir, Delik-delik Khusus
Apa yang dimaksud dengan istilah ternak?
Yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak
Dalam Pasal 101 KUHP yang terletak dalam Yang Timbul dari Hak Milik, Op.cit., hlm. 92.
Buku I Bab IX (Arti Beberapa Istilah Yang 17 R. Soesilo, Loc.cit.

Dipakai Dalam Kitab Undang-Undang) diberikan 18 P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir, Delik-delik Khusus

keterangan terhadap istilah tersebut bahwa, Yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak
Yang Timbul dari Hak Milik, Loc.cit.
“yang disebut ternak yaitu semua binatang 19 Ibid.
20 Wirjono Prodjodikoro, Op.cit., hlm. 21.
21 Ibid., hlm. 22.
13 Tim Penerjemah BPHN, Op.cit., hlm. 141-142. 22 R. Soesilo, Loc.cit.

136
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

membantu dalam melakukan pekerjaan pekarangan tertutup dikatakan oleh P.A.F.


pertanian, serta dapat pula dijual dagingnya, Lamintang dan C.D. Samosir bahwa, yang
sedangkan hewan-hewan seperti kambing dan dimaksud dengan pekarangan tertutup adalah
babi dapat diperdagangkan dengan harga yang sebidang tanah yang mempunyai batas-batas
cukup mahal. Jadi, hewan-hewan seperti itu yang dapat dilihat dan batas-batas mana
kemungkinan besar merupakan gantungan membatasi tanah tersebut dari tanah-tanah di
pencaharian bagi pemiliknya. Kehidupannya sekitarnya. Bats-batas ini tidak perlu berupa
disandarkan pada keberadaan dari hewan- tembok atau pagar besi, tetapi dapat juga
hewan itu, sehingga hilangnya hewan-hewan berupa pagar bambu, tumbuh-tumbuhan,
itu berarti kehilangan mata pencaharian, selokan, juga walaupun tidak ada airnya
malahan mungkin hewan-hewan sedemikian itu ataupun timbunan batu tatau tanah, yang
merupakan satu-satunya harta benda miliknya. walaupun tidak menutupi tanah tersebut
2) Pencurian pada waktu ada kebakaran, secara menyeluruh ataupun edemikian
letusan, banjir gempa bumi, atau gempa rendahnya sehingga dengan mudah dapat
laut, gunung meletus, kapal karam, kapal diloncati orang.25
terdampar, kecelakaan kereta api, huru- 4) Pencurian yang dilakukan oleh dua orang
hara, pemberontakan atau bahaya perang. atau lebih.
Alasan kualifikasi yang ke-2 ini, cukup Hoge Raad, 10/12/1894, memberikan
dapat dipahami karena menurut P.A.F. pertimbangan bahwa “pencurian oleh dua
Lamintang dan C.D. Samosir, “semuanya orang atau lebih secara bersama-sama itu
mudah dapat dimengerti di dalam bahasa haruslah dilakukan dalam hubungannya sebagai
sehari-hari”.23 mededaderschap dan bukan sebagai
3) Pencurian di waktu malam dalam sebuah medeplichtigheid”.26 Jadi, hubungan mereka
rumah atau pekarangan tertutup yang ada adalah sebagaimana diatur dalam Pasal 55
rumahnya, yang dilakukan oleh orang yang KUHP, yaitu sebagai pembuat (dader) yang
ada di situ tidak diketahui atau tidak mencakup: melakukan, menyuruh melakukan,
dikehendaki oleh yang berhak. turut serta melakukan, ataupun membujuk.
Pengertian “waktu malam” ada diberikan Sedangkan pengertian mdeplichtigheid yaitu
tafsiran otentik (penafsiran oleh pembentuk membantu melakukan sebagaimana diatur
undang-undang sendiri) dalam Pasal 98 KUHP dalam Pasal 56 KUHP.
yang menyatakan bahwa, “yang disebut waktu 5) Pencurian yang untuk masuk ke tempat
malam yaitu waktu antara matahari terbenam melakukan kejahatan, atau untuk sampai
dan matahari terbit”. pada barang yang diambil, dilakukan
Pengertian “rumah” (woning), dijelaskan dengan merusak, memotong atau
oleh P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir bahwa, memanjat, atau dengan memakai anak
rumah (woning) itu diartikan setiap bangunan kunci palsu, perintah palsu atau pakaian
yang dipergunakan oleh manusia sebagai jabatan palsu.
tempat kediaman, dan sudah barang tentu “Merusak” misalnya membuat lubang pada
termasuk di dalamnya gubug-gubug yang dinding, sedangkan “memotong” hampir sama
terbuat dari kertas atau kardus yang banyak dengan merusak, tetapi hanya menimbulkan
dihubni oleh orang-orang gelandangan.24 kerusakan yang kecil.27
“Pekarangan tertutup yang ada rumahnya” “Memanjat”, menurut KBBI, adalah
berarti di pekarangan tertutup itu ada rumah, “menaiki (pohon, tembok, tebing, dsb) dng kaki
sehingga jika pencurian itu dilakukab di dan tangan”,28 jadi dalam hal ini terutama
pekarangan tertutup tetapi di atas pekarangan menaiki tembok. Selain itu dalam Pasal 99
tertutp itu tidak ada tempat keduaman orang, KUHP ada perluasan terjhadap perbuatan
maka pelaku tidak dapat dituntut berdasarkan memanjat di mana dikatakan bahwa, “yang
Pasal 363 ayat (1) ke-3 KUHP ini. Tentang disebut memanjat termasuk juga masuk melalui

23 P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir, Delik-delik Khusus 25 Ibid., hlm. 96, 97.
Yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak 26 Ibid., hlm. 97.
Yang Timbul dari Hak Milik, Op.cit., hlm. 95. 27 Ibid., hlm. 119, 120.
24 Ibid., hlm. 96. 28 Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Op.cit., hlm. 825.

137
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

lubang yang memang sudah ada, tetapi bukan melarikan diri sendiri atau peserta lainnya, atau
untuk masuk atau masuk melalui lubang di untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
dalam tanah yang dengan sengaja digali; begitu Tindak pidana ini, yang bersama-sama
juga menyeberangi selokan atau parit yang dengan Pasal 363 KUHP merupakan pencurian
digunakan sebagai batas penutup.” yang dikualifikasi atau pencurian dengab
“Kunci palsu” ada diberi keterangan dalam peberatan, adalah pencurian yang didahului,
Pasal 100 KUHP bahwa, “Yang disebut anak disertai atau diikuti dengan kekerasan atau
kunci palsu termasuk juga segala perkakas yang ancaman kekerasan terhadap orang.
tidak dimaksud untuk membuka kunci”. P.A.F. Karenanya tindak pidana ini (Pasal 365 KUHP)
Lamintang dan C.D. Samosir memberi secara tersendiri sering disebut sebagai
keterangan bahwa, di dalam pengertian kunci “pencurian dengan penggunaan kekerasan”.32
palsu itu termasuk pula benda-benda sepeti Pencurian yang didahului oleh kekerasan,
kawat, paku, obeng dan sebagainya. Juga misalnya si pencuri begitu masuk rumah
apabila yang digunakan untuk membuka langsung mengikat tuan rumah sehingga tidak
sebuah selot itu adalah benar-benar sebuah berdaya barulah melakukan pengambilan
anak kunci, akan tetapi anak kunci mana barang; pencurian yang disertai kekerasan,
bukanlah merupakan anak kunci yang biasa misalnya si pencuri sambil mengambil barang
digunakan oleh penghuni rumah di situ untuk sekaligus memukul atau mendorong jatuh
membuka selot tersebut, maka anak kunci pemilik barang; sedangkan pencurian yang
semacam itu termasuk pula di dalam diikuti kekerasan, misalnya si pencuri setelah
pengertian kunci palsu.29 mengambil barang kemudiabn memukul
“Perintah palsu”, menurut yurisprudensi pingsan pemilik barang. Semua perbuatan ini
yang dimaksud dengabn perintah palsu ini dilakukan dengan maksud tertentu yang
hanyalah yang menyangkut “perintah palsu disebutkan dalam unsur berikut.
untuk memasuki tempat kediaman dan 1) Dengan maksud (met het oogmerk) untuk
pekarangan” orang lain.30 Menurut undang- mempersiapkan atau mempermudah
undang yang berhak untuk menerbitkan pencurian, atau dalam hal tertangkap
perintah semcam ini hanyalah Polisi atau Jaksa tangan, untuk memungkinkan melarikan
dan perintah semacam ini dibatasi oleh diri sendiri atau peserta lainnya, atau
undang-undang, antara lain untuk menangkap untuk tetap menguasai barang yang dicuri.
seorang tersangka atau melakukan
penggeledahan rumah. B. Pengenaan Pidana Berkenaan Dengan
“Pakaian jabatan palsu” adalah pakaian Pasal 363 dan Pasal 365 KUHP
jabatan (seragam) yang dipakai oleh orang yang Pengenaan pidana berkenaan dengan Pasal
tidak berhak. Misalnya untuk memasuki tempat 363 dan Pasal 365 KUHP pertama-tama perlu
kediaman atau ruah orang lain itu oleh seorang memperhatikan bahwa Pasal 363 dan Pasal 365
yang tidak berhak telah dipakai pakaian KUHP merupakan delik-delik yang dikualifikasi
seragam Polisi atau Jaksa.31 dari delik pencurian dalam Pasal 363 KUHP
2. Pasal 365 KUHP karena alasan-alasan tertentu, yaitu karena
Pasal 365 ayat (1) KUHP menentukan bahwa pencurian dilakukan dengan cara tertentu atau
diancam dengan pidana penjara paling lama 9 keadaan tertentu dalam Pasal 363 KUHP dan
(Sembilan) tahun pencurian yang didahului, karena pencurian dilakukan dengan didahukui,
disertai atau diikuti dengan kekerasan atau diserrtaim, atau diikuti dengan kekerasan atau
ancaman kekerasan, terhadap orang dengan ancaman kekerasan dalam Pasal 365 KUHP.
maksud untuk mempersiapkan atau Jadi, delik-delik itu merupakan pemberatan dari
mempermudah pencurian, atau dalam hal delik pencurian dalam bentuk pokok (Pasal 363
tertangkap tangan, untuk memungkinkan KUHP).
Sehubungan dengan ini perlu dilihat Surat
29
Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2000
P.A.F. Lamintang dan C.D. Samosir, Delik-delik Khusus
Yang Ditujukan Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak
tentang Pemidanaan Agar Setimpal Dengan
Yang Timbul dari Hak Milik, Op.cit., hlm. 120.
30 Ibid.
31 Ibid. 32 S.R. Sianturi, Op.cit., hlm. 609.

138
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

Berat Dan Sifat Kejahatannya, di mana Selain itu sejak dari tahap penyidikan
dikemukakan antara lain: seharusnya telah diperhatikan beberapa pasal
Dalam era reformasi yang melanda Negara lain berkaitan dengan dakwaan Pasal 363
kita, telah membawa dampak yang sangat luas, dan/atau Pasal 365 KUHP, pertama-tama selain
di segala aspek kehidupan bernegara. Terutama menggunakan Pasal 363 dan/atau Pasal 365
di bidang ekonomi mengakibatkan KUHP juga perlu menyertakan Pasal 363 KUHP
kecenderungan meningkatnya kwantitas serta sebagai dakwaan subsider. Hal ini untuk
kwalitas tindak pidana yang memerlukan menjaga kemungkinan, jika Pasal 363 dan/atau
penanganan serta kebijakan pemidanaan Pasal 365, yang memiliki unsur-unsur pemberat
secara khusus. terhdap pencurian dalam bentuk pokok,
Oleh karena itu terhadap tindak pidana dipandang tidak terbukti oleh pengadilan,
antara lain Ekonomi, Korupsi, NARKOBA, masih ada Pasal 362 KUHP yang dapat dijadikan
Perkosaan, Pelanggaran HAM berat, dasar pengenaan pidana terhadal terdakwa.
Lingkungan Hidup, Mahkamah Agung Selain itu, penggunaan Pasal 365 KUHP,
mengharapkan supaya Pengadilan menjatuhkan yaitu pencurian dengan kekerasan, perlu
pidana yang sungguh-sungguh setimpal dengan menyertakan beberapa pasal yang memiliki
beratnya dan sifatnya tindak pidana tersebut kedekatan tertentu dengan Pasal 365 KUHP.
dan jangan sampai menjatuhkan pidana yang Jadi, penuntutan perlu dilakukan secara
menyinggung rasa keadilan di dalam berlapis, yaitu beberapa pasal didakwakan
masyarakat. kepada seorang terdakwa, sehingga
Tidak berlebihan dikemukakan bahwa di era mempersulit yang bersangkutan untuk
reformasi sekarang ini, telah terjadi perubahan meloloskabn diri. Beberapa pasal yang
nilai serta perkembangan hukum yang sangat memiliki kedekatan tertentu dengan Pasal 365
cepat, sehingga nilai dan moralitas hukum KUHP, yaitu:
positif telah tertinggal, untuk mana Mahkamah 1. Jika dalam pencurian dengan kekerasan itu
Agung sekali lagi mengaharapkan kiranya para mengakibatkan kematian (Pasal 365 ayat
Hakim mampu berperan sebagai katalisator (3) KUHP yang mengancam dengan pidana
kesenjangan antara hukum positif dengan nilai- penjara maksimum15 tahun), perlu
nilai yang berkembang di dalam masyarakat.33 menyertakan juga Pasal 339 KUHP:
Jenis delik terhadap mana diharapkan pembunuhan yang diikuti, disertai atau
adanya pengenaan pidana setimpal dengan didahului oleh suatu perbuatan pidana,
sifat dan berat kejahatannya, tidak terbatas yang dilakukan dengan maksud untuk
pada delik “Ekonomi, Korupsi, NARKOBA, mempersiapkan atau mempermudah
Perkosaan, Pelanggaran HAM berat, pelaksanaannya, atau untuk melepaskan
Lingkungan Hidup” sebab dalam surat edaran diri sendiri maupun peserta lainnya dari
juga hanya dikatakan “antara lain”. Dengan pidana dalam hal tertangkap tangan,
demikian, surat edaran tersebut seharusnya ataupun untuk memastikan penguasaan
berlaku juga untuk semua delik dengan melihat barang yang diperolehnya secara melawan
sifat dan beratnya kejahatan. hukum, diancam dengan pidana penjara
Delik yang dikualifikasi (Pasal 363 dan Pasal seumur hidup atau selama waktu tertentu,
365) merupakan delik yang diperberat dari paling lama 20 (dua puluh) tahun.
Pasal 362 karena dilakukan dengan cara Pasal 365 ayat (3) memiliki kemiripan
tertentu atau keadaan tertentu (Pasal 363) atau tertentu dengan Pasal 339 KUHP, karena
dengan kekerasan/ancaman kekerasan (Pasal ada dua fakta yang sama, yaitu: 1. Adanya
363), sehingga seharusnya juga memperhatikan pencurian, dan 2. Adanya seseorang yang
Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun mati. Perbedaannya yaitu “untuk
2000 tentang Pemidanaan Agar Setimpal penerapan Pasal 339, kematian seseorang
Dengan Berat Dan Sifat Kejahatannya. itu adalah kehendak dari
sipelaku/sipetindak, sedangkan untuk
penerapan Paal 365 (3) kematan
33 Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2000 seseorang itu bukan yang dikehendaki
tentang Pemidanaan Agar Setimpal Dengan Berat Dan melainkan suatu akibat dari tindakan
Sifat Kejahatannya.

139
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

kekerasan itu”.34 Jadi, pasal mana yang dikualifikasi karena penggunaan kekerasan
akan dikenakan tergantung pada (Pasal 365 KUHP); di mana Pasal 365 KUHP
pembuktian. juga umum digunakan sebagai pasal
2. Delik pemerasan dalam Pasal 368 KUHP: dakwaan untuk tindakan perampokan.
barang siapa dengan maksud untuk 2. Pengenaan pidana berkenaan dengan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain Pasal 363 dan Pasal 365 KUHP yang
secara melawan hukum, memaksa seorang merupakan delik yang dikualifikasi
dengan kekerasan atau ancaman (diperberat) seharusnya memperhatikan
kekerasan untuk memberikan barang Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1
sesuatu, yang seluruhnya atau sebagian Tahun 2000 tentang Pemidanaan Agar
adalah kepunyaan orang itu atau orang Setimpal Dengan Berat Dan Sifat
lain, atau supaya membuat hutang Kejahatannya, juga penuntutannya
maupun menghapuskan piutang, diancam menyertakan beberapa pasal terkait
karena pemerasan dengan pidana penjara sehingga merupakan dakwaan berlapis
paling lama sembilan tahun. agar mempersulit terdakwa meloloskan
Pasal 368 KUHP (pemerasan) neniliki diri.
kemiripan tertentu dengan Paal 365 KUHP,
yaitu keduanya melibatkan fakta: 1. B. Saran
penggunaan kekerasan, dan 2. Berkenaan 1. Sebaiknya Pasal 365 KUHP, yang tidak
dengan barang sesuatu yang dipaksa untuk diberi nama oleh pembentuk KUHP,
diserahkan. Perbedaannya, yaitu: sedangkan oleh para penulis hukum
Jika karena kena kekerasan atau ancaman pidana diberi nama pencurian dengan
kekerasan itu si pemilik barang ‘menyerahkan’ kekerasan, diberi nama sebagai delik
lalu memberikan barangnya kepada orang yang perampokan.
mengancam,maka hakl itu masuk ‘pemerasan’ 2. Dalam hal dakwaan berdasarkan Pasal 363
(Pasal 368); akan tetapi apabila sipemilik dan/atau Pasal 365 KUHP perlu selalu
barang itu dengan adanya kekerasan ataua menyertakan Pasal 362 KUHP (pencuriabn
ncaman tersebut tetap tidak menyerahkan dan dalam bentuk pokok); dalam hal dakwaan
kemudian pencuri mengambil barangnya, maka pencurian dengan kekerasan pada
ini masuk ‘pencurian dengan kekerasan’ (Pasal umumnya (Pasal 365 KUHP) perlu
365).35 menyertakan delik pemerasan dalam Pasal
Jadi, apakah Pasal 365 KUHP (pencurian 368 KUHP; sedangkan dalam hal dakwaan
dengan kekerasan) atau Pasal 368 KUHP pencurian dengan kekerasan yang
(pemerasan) yang akan dikenakan, banyak mengakibatkan kematian (Pasal 365 ayat
tergantung pada aspek pembuktian di depan (3) KUHP, perlu menyertakan juga Pasal
pengadilan dari delik-delik yang didakwakan 339 KUHP, yaitu pembunuhan yang diikuti,
tersebut. Karenanya dua pasal tersebut disertai atau didahului oleh suatu
seharusnya cenderung didakwakan bersama- perbuatan pidana;
sama.
DAFTAR PUSTAKA
Ali, Mahrus, Dasar-dasar Hukum Pidana, cet.2,
PENUTUP Sinar Grafika, Jakarta, 2012.
A. Kesimpulan Bemmelen, J.M. van, Hukum Pidana 1. Hukum
1. Pengaturan delik pencurian yang Pidana Material Bagian Umum
dikualifikasi dalam Pasal 363 dan Pasal 365 terjemahan Hasnan dari Ons strafrecht 1.
KUHP yaitu sebagai delik pencurian yang Het materiele strafrecht algemeen deel,
dikualifikasi karena dilakukan dengan cara terjemahan Hasnan, Binacipta, 1984.
tertentu atau keadaan tertentu yang ______, Hukum Pidana 3. Bagian khusus delik-
bukan merupakan penggunaan kekerasan delik khusus terjemahan Hasnan dari Ons
(Pasal 363 KUHP) dan delik pencurian yang strafrecht 3. Bijzonder deel bijzondeere
delicten, Binacipta, Jakarta, 1986.
34 S.R. Sianturi, Op.cit., hlm. 611.
35 R. Soesilo, Op.cit., hlm. 254-255.

140
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

Hamzah, Andi, Asas-asas Hukum Pidana, Rineka Tresna, R., Azas-azas Hukum Pidana Disertai
Cipta, Jakarta, 2010. Pembahasan Beberapa Perbuatan Pidana
Lamintang, P.A.F. dan C.D. Samosir, Hukum Jang Penting, Tiara, Jakarta, 1959.
Pidana Indonesia, Sinar Baru, Bandung, Tim Penyusun Kamus Pusat Bahasa, Kamus
1983. Besar Bahasa Indonesia, ed.3 cet.2, Balai
______, Delik-delik Khusus Yang Ditujukan Pustaka, Jakarta, 2002.
Terhadap Hak Milik dan Lain-lain Hak Utrecht, E., Hukum Pidana 1, cet.2, Penerbitan
Yang Timbul dari Hak Milik, cet.2, Nuansa Universitas, Bandung, 1960.
Aulia, Bandung, 2011. Widnyana, I Made, Asas-asas Hukum Pidana.
Lamintang, P.A.F. dan F.T. Lamintang, Dasar- Buku Panduan Mahasiswa, Fikahati
dasar Hukum Pidana Indonesia, Sinar Aneska, Jakarta, 2010
Grafika, Jakarta, 2014.
Maramis, Frans, Hukum Pidana Umum dan Peraturan perundang-undangan
Tertulis di Indonesia, cet.2, Rajawali Pers, Tim Penerjemah Badan Pembinaan Hukum
Jakarta, 2013. Nasional (BPHN), Kitab Undang-Undang
Moeljatno, Azas-azas Hukum Pidana, cet.2, Hukum Pidana, Sinar Harapan, Jakarta,
Bina Aksara, Jakarta, 1984. 1983.
Poernomo, Bambang, Asas-asas Hukum Pidana, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 tentang
Ghalia Indonesia, Jakarta-Surabaya- Peraturan Hukum Pidana (Berita
Semarang-Yogya-Bandung, 1978. Negara Republik Indonesia lI Nomor 9).
Prodjodikoro, Wirjono, Asas-asas Hukum Undang-Undang Darurat Nomor 1 Tahun 1951
Pidana di Indonesia, cet.3, PT Eresco, tentang Tindakan-tindakan Sementara
Jakarta-Bandung, 1981. untuk Menyelenggarakan Kesatuan
______, Tindak-tindak Pidana Tertentu di Susunan, Kekuasaan dan Acara
Indonesia, ed.3 cet.4, Refika Aditama, Pengadilan-pengadilan Sipil (Lembaran
Bandung, 2012. Negara Republik Indonesia Tahun 1951
Remmelink, Jan, Hukum Pidana. Komentar Atas Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara
Pasal-pasal Terpenting dari Kitab Republik Indonesia Nomor 81)
Undang-Undang Hukum Pidana Belanda Peraturan Mahkamah Agung Nomor 2 Tahun
dan Padanannya dalam Kitab Undang- 2012 tentang Penyesuaian
Undang Hukum Pidana Indonesia Batasan.Tindak Pidana Ringan dan
terjemahan T.P. Moeliono el al, Jumlah Denda dalam KUHP.
Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 2003. Surat Edaran Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun
Rumokoy, Donald Albert dan Frans Maramis, 2000 tentang Pemidanaan Agar Setimpal
Pengantar Ilmu Hukum, cet.3, Rajawali Dengan Berat Dan Sifat Kejahatannya.
Pers,Jakarta, 2016.
Sianturi, S.R., Tindak Pidana di KUHP Berikut Sumber Internet:
Uraiannya, Alumni AHM-PTHM, Jakarta, Google Terjemahan, “Burglary”,
1983. https://translate.google.com/?sl=auto&tl
Soekanto, S. dan Sri Mamudji, Penelitian =id&text=Burglary%20&op=translate,
Hukum Normatif Suatu Tinjauan Singkat, diakses 27/08/2021.
cet.16, Rajawali Pers, Jakarta, 2014. Google Terjemahan, “Robbery”,
Soesilo, R., Kitab Undang-Undang Hukum https://translate.google.com/?sl=auto&tl
Pidana (KUHP) Serta Komentar- =id&text=robbery&op=translate, diakses
komentarnya Lengkap Pasal Demi Pasal, 27/08/2021.
Politeia, Bogor, 1991. Wikipedia, “Delict”,
Subdirektorat Statistik Politik dan Keamanan https://en.wikipedia.org/wiki/Delict,
(ed.), Statistik Kriminal 2020, Badan diakses 23/08/2021.
Pusat Statistik RI, Jakarta, 2020. Wikipedia, “Burglary”,
Suteki dan Galang Taufani, Metodologi https://en.wikipedia.org/wiki/Burglary,
Penelitian Hukum (Filsafat, Teori dan diakses 27/08/2021.
Praktik), Rajawali Pers, Depok, 2018.

141
Lex Crimen Vol. XI/No. 2/Jan/2022/EK

Wikipedia, “Robbery”,
https://en.wikipedia.org/wiki/Robbery,
diakses 27/08/2021

142

Anda mungkin juga menyukai