Anda di halaman 1dari 4

9 KOMPONEN BMC

1. Customer Segment
Komponen business model canvas yang pertama adalah customer segment atau target pasar. Ketika
hendak membangun bisnis, kamu harus tahu betul target pasar mana yang akan kamu fokuskan.

Semakin kamu tahu target yang akan difokuskan, maka akan semakin mudah kamu menjangkau mereka.
Ada beberapa kategori yang terdapat di customer segment, diantaranya adalah.

Mass market: fokus pada customer dalam jumlah besar yang memiliki kebutuhan dan solusi yang sama.
Niche market: customer dengan kebutuhan yang lebih spesifik.
Segmented: merupakan customer yang memiliki kebutuhan sama, namun masih dalam satu kategori.
Diversified: dua segmen pasar yang memiliki kebutuhan dan solusi yang berbeda.
Multi-sided Platform: sebuah hubungan yang terjadi antar 2 atau lebih kelompok customer yang saling
bergantung.
Itulah beberapa kategorinya, selain itu customer segment juga akan berpengaruh pada strategi promosi
bisnis yang akan kamu gunakan.

2. Value Proposition
Salah satu yang membuat customer selalu ingat pada sebuah brand, yaitu karena kelebihan yang
ditawarkan. Apabila sebuah bisnis tidak memiliki nilai lebih atau pembeda dari yang lain, maka akan sulit
diingat pelanggan.

Pada komponen business model canvas ini kamu harus menjabarkan poin – poin kelebihan yang
ditawarkan bisnis kamu. Agar nantinya customer tahu kelebihan apa saja yang akan mereka dapatkan
nantinya.

Maka dari itu, komunikasikan dengan baik pada customer sekecil apapun kelebihan bisnis kamu.
Sehingga mereka juga dapat melihat dari sisi tersebut.

3. Channels
Channels merupakan medium yang digunakan untuk menjangkau customer segment yang sudah kamu
tentukan tadi. Medium di sini maksudnya sarana yang bisa digunakan untuk menyampaikan produk kamu
ke konsumen.
Seperti yang disinggung sedikit di atas, target pasar akan mempengaruhi strategi promosi. Ada banyak
channel yang bisa kamu gunakan, dan setiap segmen pasar dapat memiliki channel yang berbeda.

Misalnya kamu menargetkan Gen-Z, yang mana internet dan sosial media adalah makanan sehari – hari.
Maka akan lebih efektif jika menjangkau mereka lewat social media marketing.

Berbeda apabila fokus pasar kamu generasi boomers yang lebih menyukai medium konvensional seperti
televisi.

Terbukti dari statistik yang berasal dari Nielsen Indonesia berikut yang menunjukkan bahwa Gen-Z lebih
sering menggunakan internet.

4. Customer Relationship
Komponen business model canvas selanjutnya adalah customer relationship. Sebagai pemilik bisnis,
kamu harus tahu bagaimana cara agar terus berhubungan baik dengan pelanggan, baik itu yang lama
maupun yang baru.

Menjaga hubungan agar tetap baik merupakan kunci keberhasilan bisnis kamu juga. Banyak brand yang
memilih mencari customer baru, dan kurang peduli terhadap customer lama. Padahal, akan lebih baik jika
kamu melakukan keduanya.

Berusaha menggaet pelanggan baru, namun juga menjaga hubungan dengan pelanggan lama. Ketika
kamu berusaha menciptakan relationship dengan konsumen, itu akan membantu membuat citra brand
kamu semakin bagus.

Mengapa begitu? Karena mereka akan berpikir, jika bisnismu peduli dan memperhatikan para konsumen.
Ada beberapa cara untuk membangun customer relationship, diantaranya sebagai berikut.

Program membership
Program loyalty
Customer gathering
Giveaway
Promo atau voucher, dan yang lain
5. Revenue Stream
Pada elemen ini kamu harus memikirkan dari mana saja revenue atau sumber pendapatan yang dihasilkan
bisnis. Apakah hanya dari penjualan produk, atau ada sumber lain.

Sebagai pebisnis, kamu dituntut untuk terus berpikir kreatif agar meningkatkan angka pembelian dari
customer. Tidak hanya itu, keberhasilan bisnis dalam mencapai target pendapatannya juga dipengaruhi
oleh harga jual.

Pastikan kamu mengetahui cara menentukan harga jual, agar kedepannya nanti bukan hanya produk yang
laku keras, tapi juga diiringi dengan profit yang maksimal.

6. Key Resources
Selanjutnya yaitu komponen business model canvas key resources. Merupakan elemen yang berisi daftar
sumber daya utama yang harus dimiliki bisnis tersebut.

Pastinya akan banyak sumber daya yang dibutuhkan, seperti SDM yang berkualitas, peralatan yang
canggih, pemasok barang dan masih banyak yang lain. Untuk lebih jelasnya, key resources dibagi
menjadi 4 kategori, yaitu seperti berikut.

Physical resource: gedung, bangunan usaha, mesin, kendaraan, bahan baku.


Intellectual resource: merek, hak cipta, paten.
Human resource: SDM atau karyawan
Financial resource: saldo, dana, kredit, dan yang lain.
Dengan banyaknya SDM tersebut, kamu harus menentukan mana daftar sumber daya yang paling
penting.

Karena hal tersebut akan membantu kamu untuk memprioritaskan alokasi dana, sehingga operasional
dapat berjalan dengan lancar.

Baca Juga: Arti Supplier: Pengertian, Jenis, Tugasnya [Terlengkap!]

7. Key Activities
Key activities merupakan elemen yang berisikan kegiatan utama dari sebuah usaha. Pada elemen ini kamu
harus menjabarkan apa saja aktivitas yang berhubungan dengan produktivitas bisnis.

Misalnya kamu memiliki usaha makanan, maka fokuslah pada produksi makanan tersebut, dan
kesampingkan aktivitas lain misal seperti membuat bahan makanannya yang bahkan kamu tidak
menguasai bidang itu.

Hal itu biasa disebut konsep PARETO, yaitu semakin banyak kegiatan yang dilakukan, maka hasilnya
semakin tidak efisien. Serta sebaliknya, semakin fokus ke beberapa kegiatan saja, hasilnya akan lebih
bagus.

8. Key Partners
Elemen selanjutnya dalam business model canvas yaitu key partners. Merupakan elemen yang berisikan
sumber daya eksternal dari luar perusahaan atau mitra kerja.

Tujuan dari key partners ini tentu agar membantu berjalannya bisnis kamu sehari – hari, sehingga kamu
dapat mencapai key activities yang sudah ditentukan. Contoh key partners misalnya seperti supplier,
freelance & outsource, agensi dan masih banyak lagi.

9. Cost Structure
Komponen terakhir dari BMC adalah cost structure, yaitu elemen yang berisikan fokus pembiayaan agar
usaha tersebut dapat berjalan. Dalam elemen tersebut, kamu harus menjabarkan biaya apa saja yang
sekiranya dibutuhkan untuk menjalankan usaha.

Nah, di sini kamu harus pandai mengelola anggaran tersebut. Dan pastikan kamu fokus pada pembiayaan
usaha.

Misalnya kamu memiliki usaha jasa, maka kamu bisa fokuskan untuk memperkaya tenaga kerja atau
meningkatkan pemasarannya. Sedangkan jika usaha kamu memproduksi barang, maka fokuskan biaya
tersebut pada proses pengembangan produk.

Anda mungkin juga menyukai