Anda di halaman 1dari 16

Vol.2 No.

12 Mei 2022 4187


……………………………………………………………………………………………………...
ASIMILASI BAGI NARAPIDANA DALAM RANGKA PELAKSANAAN INTEGRASI
UNTUK PENCEGAHAN DAN PENANGGULANGAN PENYEBARAN COVID-19 PADA
BALAI PEMASYARAKATAN KLAS I PADANG

Oleh
Hendrizal Fira
Pembimbing Kemasyarakatan Muda Balai Pemasyarakatan Klas I Padang
E-mail: hendrizalfira@gmail.com

Abstract
The purpose of this research in giving of assimilation to prisoners, obstacles faced and efforts by
Balai Pemasyarakatan Klas I Padang to solve the obstacles in the giving of assimilation to
prisoners in the integration to avoid spreading of covid-19. This research is descriptive
research. The approach used is juridical normative and empirical juridic. The data used is
secondary and primary. Data collection techniques are library and field. Data analyzed
qualitative and served in the descriptive form. The results of this research: the giving of
assimilation to prisovers in the in the integration to avoid spreading of covid-19 by through
information system of socialiation by website from Directory of General Ministry of Law and
Human Right Indonesian Republic by regulation prisoners who 2/3 punishment time until 31st
December 2020, child who ½ punishment time until 31st December 2020. Obstacles faced in the
giving of assimilation are internal obstacles consist of client limitation in the using of technology
information, lack of human resources of socialitation guides and online system that has
weakness. Also, external obstacles come from society environment that never receive the
prisoners.
Keywords: Assimilation, Prisoners, Integration, Covid-19

PENDAHULUAN
Dalam sistem hukum Indonesia dikenal seorang terpidana, yang dilakukan dengan
yang namanya hukum pidana, yaknibagian menutup orang tersebut di dalam sebuah
dari keseluruhan hukum yang berlaku disuatu Lembaga Pemasyarakatan, dengan
negara, yang mengadakan dasar-dasar dan mewajibkan orang itu untuk menaati semua
aturan-aturan untuk menentukan perbuatan paraturan tata tertib yang berlaku di dalam
mana yang tidak boleh dilakukan, yang Lembaga Pemasyarakatan, yang dikaitkan
dilarang, yang disertai ancaman atau sanksi dengan sesuatu tindakan tata tertib bagi
yang berupa pidana tertentu bagi barang siapa mereka yang telah melanggar peraturan
melanggar larangan tersebut, menentukan tersebut (Priyatno, 2006:71).
kapan dan dalam hal apa kepada mereka yang Tujuan pidana penjara ialah
telah melanggar larangan-larangan itu dapat pemasyarakatan, maka penjatuhan pidana itu
dikenakan atau dijatuhi pidana sebagaimana bertujuan disamping menimbulkan rasa derita
yang telah diancamkan serta menentukan pada terpidana juga kehilangan kemerdekaan
dengan cara bagaimana pengenaan pidana itu bergerak, membimbing terpidana agar
dapat dilaksanakan apabila ada orang yang bertaubat, mendidik supaya ia menjadi anggota
disangka telah melanggar larangan tersebut masyarakat yang baik dan berguna (Sahardjo,
(Poernomo, 1985: 22). 1981:3).
Pidana penjara adalah suatu pidana Pada tanggal 10 Februari 2020 Corona
berupa pembatasan kebebasan bergerak dari Virus Disease 2019 (Covid-19) dinyatakan

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4188 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
oleh Organisasi Kesehatan Dunia (World No.19.PK.01.04 Tahun 2020 tentang
Health Organization) sebagai pandemic Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana
karena virus ini sudah menyebar hampir ke Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam
seluruh negara di dunia. Pemerintah Indonesia Rangka Pencegahan dan Penanggulangan
menetapkan wabah penyebaran virus Penyebaran Covid-19”. Peraturan tersebut
mematikan Covid-19 ini sebagai Bencana mendapatkan tanggapan pro maupun kontra di
Nasional pada tanggal 14 Maret 2020 dan tengah-tengah masyarakat.Tetapi diluar
menetapkan Covid-19 sebagai kedaruratan daripada itu peraturan ini ditetapkan dalam
kesehatan masyarakat melalui Keputusan rangka penanggulangan dan pencegahan
Presiden Nomor 11 Tahun 2020. Penetapan penyebaran COVID-19 di tengah kondisi
tersebut didasarkan pada penyebaran Corona sejumlah penjara yang menampung tahanan
Virus Disease 2019 (Covid-19) yang bersifat dan narapidana melebihi kapasitas yang ada.
luar biasa dengar ditandai jumlah kasus Kebijakan pembebasan narapidana dan
dan/atau jumlah kematian telah meningkat dan memasukkannya ke program asimilasi dan
meluas lintas wilayah dan lintas negara dan integrasi tidak hanya dilakukan oleh Indonesia.
berdampak pada aspek politik, ekonomi, Beberapa negara, seperti Amerika Serikat dan
sosial, budaya, pertahanan dan keamanan, Italia, melakukan hal serupa atas rekomendasi
serta kesejahteraan masyarakat di Indonesia. BB. Menkumham Yasonna Laoly mengatakan
Hal ini sangat berdampak juga dengan kondisi salah satu alasan memberikan asimilasi dan
Lembaga Pemasyarakatan yang over kapasitas. integrasi pada warga binaan di lapas adalah
Kepadatan narapidana menimbulkan untuk menyelamatkan mereka dari ancaman
lembaga pemasyarakatan menjadi tempat yang menyebarnya Covid-19. Pasalnya, kondisi di
sangat rentan terjadinya penularan virus dalam lapas dan rutan sudah
Covid-19 secara masif dan cepat, jika salah kelebihankapasitas sehingga sulit menerapkan
satu dari penghuni lapas terkena virus protokol pencegahan Covid-19. Ini karena
tersebut.Mengingat para petugas kemanusiaan. Tidak ada yang bisa menjamin
pemasyarakatan tidak tinggal di dalam lapas, Covid-19 tidak masuk ke dalam lapas atau
melainkan di luar kompleks lapas yang sudah rutan, karena ada petugas yang punya aktivitas
barang tentu berinteraksi dengan masyarakat di luar dan kita tidak pernah tahu jika dia
sekitarnya.Ditambah lagi pemerintah telah membawa virus itu ke dalam lapas. Selain itu,
mengeluarkan kebijakan untuk menerapkan kebijakan memberikan asimilasi dan integrasi
physical distancing (Harefa, 2020:294). Atas pada warga binaan di lapas serta rutan over
dasar itu maka sangat urgent untuk mengambil kapasitas juga dilakukan atas rekomendasi
tindakan untuk mencegah dan menghalau PBB untuk seluruh dunia (KABAR24).
penyebaran Covid-19 di dalam lembaga Selain Indonesia, negara-negara lain
pemasyarakatan. juga membebaskan napi untuk mencegah
Pemerintah melalui Kementerian penyebaran Covid-19 di dalam lapas. Salah
Hukum dan HAM dalam melakukan upaya satu negara tersebut adalah Amerika Serikat.
pencegahan dan penyebaran Covid-19 di Ia mengatakan, negara bagian California telah
Lembaga Pemasyarakatan telah mengeluarkan membebaskan 3.500 napi sejak pandemi ini
“Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI terjadi. Pembebasan juga terjadi di New York
No.10 Tahun 2020 Tentang Syarat Pemberian City yang membebaskan 900 napi, Harris
Asimilasi dan Hak Integrasi Bagi Narapidana County 1.000 napi, Los Angeles 600 napi,
dan Anak dalam Rangka Pencegahan dan serta Federal 2.000 napi. Langkah tersebut
Penanggulangan Penyebaran Covid-19 dan juga diikuti beberapa negara lain. Italia
Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI membebaskan 3.000 napi, Inggris & Wales
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4189
……………………………………………………………………………………………………...
membebaskan 4.000 napi, Iran membebaskan melakukan penelitian lapangan. Teknik yang
85.000 napi dan 10.000 tahanan politik, digunakan dalam penelitian lapangan
Bahrain membebaskan 1.500 napi, Israel 500 mencakup: Pengamatan atau observasi, dan
napi, Yunani 15.000 napi, Polandia 10.000 wawancara. Dalam menganalisis hasil
napi, Brazil 34.000 napi, Afganistan 10.000 penelitian dilakukan secara kualitatif dan
napi, Tunisia 1.420 napi, Kanada 1.000 napi, disajikan dalam bentuk deskriptif.
dan Perancis membebaskan lebih dari 5.000
napi.
Untuk melakukan upaya penyelamatan HASIL DAN PEMBAHASAN
terhadap narapidana dan anak yang berada di A. Pemberian Asimilasi Bagi Narapidana
Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga dalam Rangka Pelaksanaan Integrasi
Pembinaan Khusus Anak, dan Rumah Tahanan untuk Pencegahan dan Penanggulangan
Negara, perlu dilakukan pengeluaran dan Penyebaran Covid-19
pembebasan melalui asimilasi dan integrasi Pandemi Covid-19 (Corona Virus
untuk pencegahan dan penanggulangan Desease 2019) ini membuat warna
penyebaran Covid-19 di bawah pengawasan Pemasyarakatan di Indonesia berubah.
Balai Pemasyarakatan, khususnya pada Balai Kebijakan pemerintah menekan lajunya
Pemasyarakatan Klas I Padang. penyebaran wabah Covid-19 ini sampai ke
proses akhir pemidanaan ini. Lembaga
Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan Khusus
METODE PENELITIAN Anak, dan Rumah Tahanan Negara merupakan
Penelitian ini termasuk dalam sebuah institusi tertutup yang memiliki tingkat
penelitian deskriptif analitis, yaitu penelitian hunian tinggi, sangat rentan terhadap
yang menggambarkan tentang asimilasi bagi penyebaran dan penularan Covid-19. Untuk
narapidana dalam rangka pelaksanaan integrasi melakukan upaya penyelamatan terhadap
untuk pencegahan dan penanggulangan narapidana dan anak yang berada di Lembaga
penyebaran Covid-19pada Balai Pemasyarakatan, Lembaga Pembinaan Khusus
Pemasyarakatan Klas I Padang. Metode Anak, dan Rumah Tahanan Negara,
pendekatan yang digunakan dalam penelitian Pemerintah melalui Menteri Hukum dan HAM
ini adalah pendekatan yuridis normatif yang RI mengeluarkan sebuah Produ Hukum yakni
didukung oleh pendekatan yuridis empiris. Peraturan Menteri Hukum Dan Hak Asasi
Data yang digunakan dalam penelitian ini Manusia Republik Indonesia Nomor 10 Tahun
adalah data sekunder sebagai data utama dan 2020 tentang Syarat Pemberian Asimilasi Dan
data primer sebagai data pendukung. Data Hak Integrasi Bagi Narapidana Dan Anak
primer merupakan data yang diperoleh dari Dalam Rangka Pencegahan dan
hasil penelitian di lapangan yaitu pada Balai Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
Pemasyarakatan Klas I Padang sedangkan data Dengan dikeluarkannya Permenkumham
sekunder merupakan data yang diperoleh dari Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat
bahan perpustakaan atau data yang pada Pemberian Asimilasi Dan Hak Integrasi Bagi
prinsipnya saudah tersedia atau siap saji yang Narapidana Dan Anak Dalam Rangka
terdiri dari bahan hukum primer, bahan hukum Pencegahan Dan Penanggulangan Penyebaran
sekunder dan bahan hukum tertier. Untuk Covid-19 dan juga Keputusan Menteri Hukun
memperoleh data digunakan teknik dan HAM No. M.HH-19.PK.01.04.04 Tahun
pengumpulan data melalui penelitian 2020 yang mengatur pelaksanaan tentang
kepustakaan atau studi dokumen. Teknik pengeluaran dan pembebasan narapidana dan
pengumpuln data primer, dilakukan dengan Anak melalui asimilasi dan intergrasi, maka di

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4190 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
titik ini program pembimbingan diharapkan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
dapat dijalankan oleh Narapidana yang Nomor 43 Tahun 2021 tentang Perubahan
mendapatkan program asimilasi dan Kedua Atas Peraturan Menteri Hukum dan
reintegrasi setelah melalui prosedur-prosedur Hak Asasi Manusia Republik Indonesia
yang telah ditetapkan. Mekanisme pengawasan Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata
pun dilakukan secara intensif oleh Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan
Pembimbing Kemasyarakatan dengan Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti
menggunakan cara-cara pengawasan yang Bersyarat bagi Narapidana dan Anak dalam
kekinian melalui online (daring). rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Program pembinaan dan pembimbingan Penyebaran Covid-19.
tidak akan berjalan dengan optimal tanpa Proses pemberian asimilasi,
dukungan dari semua pihak, termasuk dilaksanakan melalui sistem informasi
pemerintah daerah dan masyarakat. pemasyarakatan yang merupakan sebuah
Pemerintah daerah dapat turut mengawasi dari website dari Direktorat Jenderal
pejabat yang paling dekat dengan masyarakat Pemasyarakatan Kementerian Hukum dan
yaitu RT dan mendorong agar Narapidana HAM RI. Adapun nama website tersebut
yang sedang menjalani program asimilasi dan adalah Sistem Database Pemasyarakatan
klien Pemasyarakatan yang menjalani (http://sdp.ditjenpas.go.id) Sistem Database
reintegrasi dapat berkontribusi dalam Pemasyarakatan (SDP) adalah Mekanisme
memajukan pembangunan daerah. Masyarakat Pelaporan dan Konsolidasi Pengelolaan Data
pun diharapakan dapat memberikan Narapidana, yang berfungsi sebagai alat bantu
kepercayaan serta dukungan moral agar kerja sesuai kebutuhan Unit Pelaksana Teknis
meraka dapat kembali bermasyarakat. Pemasyarakatan, Divisi Pemasyarakatan dan
Pada tanggal 18 Desember 2020, Direktorat Jenderal Pemasyarakatan. Sistem
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Database Pemasyarakatan merupakan solusi
Republik Indonesia menetapkan aturan terbaru Teknologi Informasi komprehensif yang
yakni Peraturan Menteri Hukum dan Hak mencakup seluruh bisnis proses
Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor 32 Pemasyarakatan.
Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata Cara Sesuai dengan Pasal 44 ayat (1)
Pemberian Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Peraturan Menteri Hukum dan HAM Nomor 3
Cuti Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat Tahun 2018, salah satu syarat untuk
bagi Narapidana dan Anak dalam rangka mendapatkan asimilasi adalah berkelakuan
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran baik dan aktif dalam program pembinaan di
Covid-19 yang kemudian direvisi dengan dalam Lembaga Pemasyarakatan. Baik itu
Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi program kemandirian maupun kepribadian
Manusia Republik Indonesia Nomor 24 Tahun yang diterapkan di dalam Lembaga
2021 tentang Perubahan Atas Peraturan Pemasyarakatan. Pemerintah memberi
Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia peringatan keras kepada para narapidana yang
Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2020 mendapatkan asimilasi. Apabila selama
tentang Syarat dan Tata Cara Pemberian asimilasi melakukan tindak pidana baru,
Asimilasi, Pembebasan Bersyarat, Cuti mereka bakal berhadapan dengan dua
Menjelang Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi konsekuensi hukum. Pertama, sesuai perbuatan
Narapidana dan Anak dalam rangka tindak pidana yang mereka perbuat. Kedua,
Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran mendapat tambahan hukuman karena
Covid-19 dan terakhir direvisi dengan menjalani masa asimilasi. Ancaman penjara
dikeluarkan Peraturan Menteri Hukum dan berupa straft cell pun siap diterapkan kepada
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4191
……………………………………………………………………………………………………...
narapidana asimilasi dan intergrasi yang tidak sedang menjalani subsidaer dan
melakukan kembali tindak pidana. bukan warga negara asing.
Pengeluaran dan Pembebasan d. Usulan dilakukan melalui system
Narapidana dan Anak melalui asimilasi dan database pemasyarakatan.
integrasi adalah upaya pencegahan dan e. Surat keputusan integrasi diterbitkan
penyelamatan narapidana dan Anak yang oleh Direktur Jenderal Pemasyarakatan.
berada di Lembaga Pemasyarakatan, Lembaga Mekanisme pembimbingan dan
Pembinaan Khusus Anak, dan Rumah Tahanan pengawasan Narapidana yang memperoleh
Negara dari penyebaran Covid-19. asimilasi dan integrasi sebagaimana
Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana dan dituangkan dalam Surat Edaran
Anak dilaksanakan berdasarkan Keputusan Kementerian Hukum dan HAM Nomor:
Menteri Hukum dan HAM RI PAS-516.PK.01.04.06 Tahun 2020 tentang
No.19.PK.01.04.04 Tahun 2020 tentang Mekanisme Pelaksanaan Pemberian
Pengeluaran dan Pembebasan Narapidana Asimilasi dan Hak Integrasi Sebagai Wujud
Anak Melalui Asimilasi dan Integrasi dalam Pencegahan dan Penanggulangan
Rangka Pencegahan dan Penanggulangan Penyebaran Covid-19 dapat penulis uraikan
Penyebaran Covid-19 yang terdiri dari: sebagai berikut:
1. Pengeluaran bagi Narapidana dan Anak 1. Melakukan penerimaan narapidana dan
melalui asimilasi dilakukan dengan anak yang memperoleh asimilasi dan
ketentuan sebagai berikut: integrasi secara daring. Namun di Bapas
a. Narapidana yang 2/3 masa pidananya Kelas I Padang pada saat penerimaan
jatuh sampai dengan tanggal 31 narapidana masih ada dilakukan secara
Desember 2020; langsung kepada Lapas yang berada di Kota
b. Anak yang 1/2 masa pidananya jatuh Padang serta sekaligus berkas nya dan
sampai dengan tanggal 31 Desember bertemu secara tatap muka namun masih
2020; memperhatikan physical distancing.
c. Narapidana dan anak yang tidak terkait Petugas mencatat nomor telepon keluarga/
dengan PP 99 Tahun 2012, yang tidak penjamin yang bisa dihubungi, guna
sedang menjalani subsidaer dan bukan pengawasan dan pembimbingan via daring
warga negara asing; dapat berjalan dengan lancar.
d. Asimilasi dilaksanakan di Rumah; 2. Melakukan registrasi dan pencatatan
e. Surat keputusan asimilasi diterbitkan identitas narapidana dan anak yang
oleh Kepala Lapas, Kepala LPKA, dan menjalani asimilasi dengan menggunakan
Kepala Rutan. Buku Register Pembimbingan Asimilasi
2. Pembebasan bagi Narapidana dan Anak Narapidana (Buku Reg IX. B) dan Buku
melalui integrasi (Pembebasan bersyarat, Register Pembimbingan Asimilasi Anak
cuti bersyarat dan cutimenjelang bebas), (Buku Reg IV.I).
dilakukan dengan ketentuan sebagai 3. Melakukan pencetakan surat keputusan
berikut: integrasi di Bapas yang akan melaksanakan
a. Narapidana yang telah menjalani 2/3 pembimbingan dan pengawasan integrasi,
masa pidana. serta memindahkan status registrasi
b. Anak yang telah menjalani 1/2 masa narapidana dan anak yang telah selesai
pidana. menjalani asimilasi dan akan menjalani
c. Narapidana dan Anak yang tidak terkait integrasi ke dalam register integrasi.
dengan PP nomor 99 tahun 2012, yang 4. Melaporkan pelaksanaan penerimaan
narapidana dan anak yang memperoleh

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4192 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
asimilasi dan integrasi kepada Kantor b. Bagi narapidana dan anak yang telah
Wilayah Hukum dan HAM Sumatera Barat, dicabut asimilasinya, masa selama
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal asimilasi tidak dihitung sebagai
Pemasyarakatan, Kepala Kepolisian Resor menjalani pidana dan proses usulan
Setempat, dan Kejaksaan Negeri setempat. integrasinya dibatalkan.
5. Menunjuk pembimbing kemasyarakatan c. Syarat umum dan syarat khusus asimilasi
untuk melaksanakan pembimbingan dan mengacu kepada syarat umum dan
pengawasan secara daring dengan tahapan : khusus integrasi.
a. Menyusun jadwal pelaksanaan 9. Pengawasan terhadap narapidana dan anak
pembimbingan dan pengawasan, paling yang menjalankan asimilasi dan integrasi,
sedikit 1 (satu) minggu sekali untuk dilaksanakan oleh Bapas dengan kerja sama
asimilasi, dan 1 (satu) bulan sekali untuk Kejaksaan Negeri Setempat. Bapas
integrasi. melaksanakan pembimbingan dan
b. Menghubungi klien menggunakan media pengawasan dengan petugas pengawas yang
telepon/sms/whatsapp/ video call sesuai disebut dengan Pembimbing
jadwal untuk menyampaikan materi Kemasyarakatan (PK). Pengawasan tersebut
bimbingan sekaligus melakukan dilaksanakan dengan cara mengamati dan
pengawasan. menilai terhadap pelaksanaan program
c. Mengisi catatan hasil bimbingan klien, layanan, pembinaan dan pembimbingan
daftar hadir bimbingan klien dan laporan Narapidana yang dilakukan secara virtual
pengawasan klien. (dalam Jaringan). Pengawasan ini sebagai
6. Menyampaikan laporan mengenai sarana pencegahan dan penanggulanan
pelaksanaan pembimbingan dan virus Covid-19, serta agar mereka tidak
pengawasan oleh petugas registrasi Bapas melakukan pelanggaran hukum kembali.
kepada Kantor Wilayah Hukum dan HAM, Pengawasan oleh Pembimbing
dengan tembusan kepada Direktur Jenderal Kemasyarakatan dilaksanakan secara
Pemasyarakatan, Kepala Lapas/Rutan, virtual melalui sarana telekomunikasi
Kepala Kepolisian Resor Setempat, dan Telepon, Video Call ataupun Video
Kejaksaan Negeri setempat. Converence.
7. Melimpahkan pembimbingan dan 10. Pelaksanaan laporan klien harian
pengawasan, dalam hal narapidana dan mengenai pelaksanaan pembimbingan dan
anak yang akan menjalani asimilasi dan pengawasan secara virtual di perbarui
integrasi di luar wilayah kerja Bapas setiap hari guna dikirimkan ke Direktorat
setempat, maksimal 2 (dua) hari kerja Jenderal Pemasyarakatan dan data
setelah dilaksanakan serah terima dari mengenai jumlah narapidana dan anak
Lapas/Rutan. yang mendapatkan asimilasi Covid-19
8. Dalam hal narapidana dan anak melakukan setiap harinya seperti jumlah penerimaan
pelanggaran, maka: asimilasi, pengakhiran asimilasi,
a. Terhadap pelanggaran syarat umum dan/ pembimbingan dan pengawasan asimilasi,
syarat khusus asimilasi, Kepala Bapas dicatat dalam e-bispa.com (Elektronik
melakukan pencabutan sementara Bimbingan Kemasyarakatan dan
asimilasi, untuk selanjutnya Pengentasan Anak).
mengusulkan kepada Kepala Secara rinci, pembimbingan dan
Lapas/Rutan untuk melakukan pengawasan yang dilakukan Balai
pencabutan definitive terhadap asimilasi Pemasyarakatan Kelas I Padang adalah:
yang diberikan.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4193
……………………………………………………………………………………………………...
1. Kegiatan pengawasan yang pertama kali melaksanakan tugas pengawasan secara
dilakukan adalah membuat Perencanaan. daring.
Perencanaan pengawasan ini meliputi : e. Menentukan pihak-pihak yang terlibat
a. Mempelajari rencana bimbingan yang dalam program pengawasan klien yang
ditelah disetujui oleh Tim Pengamat disesuakan dengan rencana bimbingan
Pemasyarakatan (TPP) Bapas. Sehingga secara daring, diantaranta keluarga klien,
para PK hendaknya memastikan bahwa petugas Lapas/Rutan, kelompok
masing-masing klien asimilasi telah masyarakat sekitar tempat tinggal klien,
dibuatkan rencana bimbingannya. pamong setempat, pemerintah daerah
b. Membuat program pengawasan yang setempat, dan Aparat Penegak Hukum
disesuaikan dengan program bimbingan Terkait.
yang telah ditetapkan. Dalam hal ini PK f. Menetapkan target pengawasan. Target
menyusun programnya, sehingga pengawasan ini ditetapkan
pengawasan yang dilakukan menjadi berhubungan dengan dasar dilakukan
terarah. pengeluaran narapidana dan anak
c. Menetapkan strategi dan metode yang dalam asimilasi dan integrasi ini, yaitu
tepat dalam melaksanakan pengawasan, agar mereka. Tetap berada di rumah,
diantaranya adalah observasi langsung menjaga kesehatan sesuai dengan
keadaan klien dan lingkungan standar kesehatan dari pemerintah,
sekitarnya, termasuk pihak-pihak yang tidak melanggar hukum (memenuhi
terlibat secara daring, kemudian ketentuan syarat umum asimilasi dan
wawancara kepada klien dan pihak- integrasi), mematuhi ketentuan syarat
pihak yang terlibat dengan khusus asimilasi dan integrasi dan
menyampaikan beberapa pertanyaan membantu pemerintah dalam
yang terkait pembimbingan dan penanggulangan Covid-19.
informasi perkembangan bimbingannya 2. Kegiatan kedua adalah melakukan
secara daring, kemudian melakukan pengawasan terhadap klien secara
koordinasi untuk memastikan pihak- daring, meliputi:
pihak yang terkait melakukan peran a. Melaksanakan pengawasan
sesuai dengan program pembimbingan terhadap klien secara daring
secara daring. selama masa kedaruratan
d. Membuat perencanaan waktu terhadap penanggulangan Covid-
pengawasan, dalam hal ini sebagaimana 19. Pengawasan yang dilakukan
Edaran Direktur Jenderal Nomor PAS- secara daring dilakukan dengan
516. PK.01.04.06 Tahun 2020 mengoptimalkan sarana berbasis
menyebutkan bahwa “Menunjuk teknologi informasi dengan cara
pembimbing kemasyarakatan untuk menghubungi klien
melaksanakan pembimbingan dan menggunakan media
pengawasan secara daring dengan telpon/sms/whatsapp/video call
tahapan: a) Menyusun jadwal sesuai jadwal untuk
pelaksanaan pembimbingan dan menyampaikan materi bimbingan
pengawasan, paling sedikit 1 (satu) sekaligus melakukan
minggu sekali untuk asimilasi dan 1 pengawasan;
(satu) bulan sekali untuk integrasi”. b. Bentuk pengawasan secara daring
Perencanaan waktu ini yang kemudian adalah memastikan keberadaan
dijadikan dasar bagi PK untuk klien dirumah masing-masing,

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4194 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
memastikan aktivitas sehari- peningkatan program bimbingan,
hari/program bimbingan klien pencabutan program asimilasi sesuai
dilaksanakan, memastikan Surat Edaran Direktur Jenderal
hubungan dengan keluarga dan Pemasyarakatan Nomor PAS- 19
lingkungan dalam keadaan baik, 516.PK.01.04.06 Tahun 2020,
serta klien dalam keadaan sehat. dengan mekanisme :
c. PK melakukan koordinasi dengan a. Kepala Bapas melakukan
pihak terkait disesuaikan dengan pencabutan sementara
perencanaan yang telah dibuat. pelaksanaan asimilasi
d. PK memberikan laporan berdasarkan rekomendasi sidang
pengawasan yang disampaikan TPP terhadap laporan hasil
kepada Kepala Bapas, dengan pengawasan;
cara mengisi catatan hasil b. Kepala Bapas melaporkan dan
bimbingan klien, daftar hadir mengusulkan penetapan
bimbingan klien dan laporan pencabutan asimilasi ke Kalapas
pengawasan klien. dengan melampirkan data dukung
3. Apabila terjadi pelanggaran dalam pelanggaran dan surat keputusan
asimilasi dan integrasi maka pencabutan sementara;
narapidana dan anak dapat dicabut c. Kepala Lapas menetapkan surat
keputusan asimilasi dan keputusan pencabutan asimilasi;
integrasinya. Pelanggaran yang d. Kepala Bapas melakukan
dapat menyebabkan dicabutnya koordinasi dengan kepolisian dan
program ini adalah: kejaksaan setempat dalam hal
a. Klien melakukan pelanggaran pengembalian Klien ke
syarat umum, yaitu pelanggaran Lapas/Rutan.
hukum yang dilakukan oleh klien 5. Pencabutan program integrasi
asimilasi dan integrasi yang dilakukan dengan mekanisme sesuai
ditetapkan sebagai Peraturan Menteri Hukum RI
tersangka/terpidana. Nomor 18 Tahun 2019 Tentang
b. Klien melakukan pelanggaran Perubahan Atas Permenkumham No
syarat khusus, yaitu telah 3 tahun 2018 tentang Syarat dan
menimbulkan keresahan dalam Tata Cara Pemberian Remisi,
masyarakat, tidak melaksanakan Asimilasi, CMK, PB, CMB, dan
kewajiban melapor kepada Bapas CB.
yang membimbing paling banyak 6. Pemberian sanksi terhadap klien
3 (tiga) kali berturut-turut, tidak asimilasi dan integrasi dilakukan
melaporkan perubahan alamat dengan cara mengembalikan ke
atau tempat tinggal kepada Bapas Lapas/LPKA/Rutan terdekat, dan
yang membimbing; tidak berkoordinasi dengan pihak
mengikuti atau mematuhi kepolisian, menjalani hukuman
program pembimbingan yang tutupan sunyi (strafsel), kecuali
ditetapkan oleh Bapas (tidak untuk Anak, Menempatkan
berada di dalam rumah). Narapidana dan Anak tersebut pada
4. Setelah terjadinya pelanggaran, sel khusus untuk menghindari
maka akan dilakukan penindakan. penyebaran Covid-19 dari luar
Penindakan dilakukan berupa sesuai dengan Pedoman Penanganan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4195
……………………………………………………………………………………………………...
Covid-19, masa menjalani asimilasi Sawahlunto
atau integrasi tidak dihitung sebagai 14 Rezky Narkotika Lapas
menjalani masa pidana kecuali Nofriadi Pariaman
Anak, melakukan pembatasan 15 Ardhy Pemerasan Lapas
pemberian hak-hak remisi, asimilasi Satria Padang
dan integrasi. Sumber data: Balai Pemasyarakatan
Walaupun usaha telah maksimal Kelas I Padang Tahun 2021.
dilakukan oleh Balai Pemasyarakatan Berdasarkan hasil penelitian
dalam pembimbingan Klien yang penulis, ada beberapa faktor Narapidana
mendapatkan Asimilasi dan Integrasi yang mendapatkan asimilasi dan
Covid-19 ini, ada juga beberapa klien integrasi dimasa Covid-19 kembali
yang gagal dibimbing dan kembali lagi melakukan tindak pidana lagi, yaitu
melakukan pelanggaran hukum sebagai berikut:
sebagaimana data berikut: 1. Tidak ada efek jera
Hukuman pada dasarnya
Tabel 1 dipakai untuk membuat pelanggar
Data Jumlah Klien yang Gagal Dibimbing hukum mengalami pengucilan, akan
pada Balai Pemasyarakatan Klas I Padang tetapi Lembaga Pemasyarakatan
No Nama Tindak Asal UPT tidaklah begitu. Di Lapas narapidana
Klien Pidana dibina dan dibimbing.
1 Yogi Pencurian Lapas Kenyataannya Hukuman seperti itu
Agustian Padang pada beberapa orang narapidana
2 Andry Pemerkosa Lapas tidak membuatnya jera. Karena bisa
Saputra an Padang jadi hukuman itu ternyata tidak
3 Firdaus Pgl. Pencurian Lapas menyulitkan mereka. Ketika
Ucok Padang narapidana berada di dalam
4 Putra Donal Pencurian Lapas Lembaga Pemasyarakatan ada yang
Padang bisa bergaul dengan baik, mendapat
5 Mardinata Pencurian Rutan makan secara rutin, dan hal-hal lain
Sawahlunto yang justru memudahkan hidupnya.
6 Tri Angga Pencurian Lapas Sehingga narapidana betah di
Nugraha Padang Lembaga Pemasyarakatan dan tidak
7 Rahmat Pencurian Lapas merasa jera.
Fauzi Padang 2. Kurangnya Persiapan
8 Irsadilah pencurian Lapas Biasanya sebelum para
Padang narapidana dibebaskan, ada proses
9 Randi Penganiay Rutan untuk menyiapkan dia beradaptasi
Gercia aan Sawahlunto dengan dunia atau masyarakat,
10 Muhammad Narkotika Lapas sehingga harus mengikuti norma-
Ridwan Padang norma yang ada di masyarakat.
11 Tri Nandito Narkotika Lapas Proses tersebut dimediasi oleh
Fandrya Padang Lembaga Pemasyarakatan. Lembaga
12 Sepri Pencurian Lapas Pemasyarakatan sebenarnya punya
Dharmasray fungsi untuk melatih orang, tidak
a sekadar mengucilkan, tidak sekadar
13 Ediwan Pencurian Rutan represif tapi juga melatih untuk

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4196 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
narapidana ketika keluar dia siap untuk melakukan perbuatan
untuk beradaptasi dengan baik melawan hukum atau tindak pidana,
dilingkungannya. Ada persiapan sehingga narapidana mencari
dari segi hukum, budaya, ekonomi, peluang-peluang saat bebas.
mental, dan spiritual. Ketika para
narapidana keluar dengan persiapan B. Kendala yang Dihadapi Balai
yang belum tuntas, akibatnya di luar Pemasyarakatan Klas I Padang dalam
mereka tidak mengalami kepatuhan. Pemberian Asimilasi Bagi Narapidana
Para narapidana dikeluarkan karena Dalam Rangka Pelaksanaan Integrasi
aspek kemanusiaan, supaya para Untuk Pencegahan dan
narapidana tidak tertular Covid-19. Penanggulangan Penyebaran Covid-19
Sehingga kemungkinan mediasinya Dalam perjalanan waktu yang
di Lembaga Pemasyarakatan belum cukup singkat terkait pelaksanaan
selesai dan tuntas. pemberian asimilasi dan hak integrasi
3. Tidak Punya Pekerjaan dan bagi Narapidana ini dimasa Pandemi ini
Modal Hidup tidaklah selalu mulus berjalan. Ini sangat
Pada saat warga binaan dirasakan oleh Pembimbing
berinteraksi dan kembali ke tengah- Kemasyarakatan Pada Balai
tengah masyarakat, ada yang Pemasyarakatan Klas I Padang. Berbagai
kesulitan ekonomi dan tidak punya hambatan menghiasi setiap langkah
tabungan, ada juga yang pekerjaan Pembimbing Kemasyarakatan
tabungannya sudah habis apalagi di Bapas ini. Adapun kendala yang
pekerjaan. Terkecuali bagi warga dihadapi Balai Pemasyarakatan Klas I
binaan yang sangat kaya. Padang dalam pelaksanaan pemberian
Sebagaimana para narapidana tidak asimilasi dan hak integrasi bagi
akan diterima dengan mudah di narapidana dalam rangka pencegahan
masyarakat saat keluar dari dan penanggulangan penyebaran Covid-
Lembaga Pemasyarakatan, disini 19 adalah sebagai berikut
ada proses stigmatisasi yang 1. Hambatan Internal
kemudian membuat eks narapidana a. Klien
kemudian terpepet melakukan Data klien yang
kejahatan-kejahatan untuk dikeluarkan dari Lapas/Rutan
memenuhi kebutuhan hidupnya dan melalui program asimilasi di
mendapatkan pengakuan. Bapas Kelas I Padang pada dari
4. Bawaan atau Sifat yang Telah Bulan Mei 2020 berjumlah 1.646
Melekat orang narapidana. Jumlah klien
Selain faktor-faktor akan mempengaruhi pengawasan
tersebut, bisa jadi seorang yang dilakukan. Dengan sistem
narapidana tidak jera karena yang dibangun secara digital
memang sudah sifat atau bawaan melalui Sistem Database
yang dimiliki secara sosial dan Pemasyarakatan (SDP), jumlah
individu. Secara individu klien yang cukup banyak ini bisa
maksudnya sifat-sifat itu telah cepat diproses secara online.
melekat pada dirinya. Sementara itu Akan tetapi kemampuan
secara sosial artinya eks narapidana klien dalam memanfaatkan
terpengaruh teman-teman dekatnya teknologi informasi juga sangat
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4197
……………………………………………………………………………………………………...
mempengaruhi keberhasilan Pencegahan dan Penanggulangan
pembimbingan dan pengawasan Penyebaran Covid-19,
secara daring. Disisi lain faktor pengeluaran Narapidana tidak
ekonomi mempengaruhi didasarkan atas penelitian
kemampuan klien dalam kemasyarakatan dan asesmen
kepemilikan gadget atau resiko residivis (RRI) dan Faktor
handphone, minimnya pihak- Kriminogenik. Hal ini
pihak yang terkait yang dapat menjadikan pembimbingan dan
mendukung daring adalah hal-hal pengawasan yang dilakukan PK
yang dapat menjadi faktor minim data, kurang terjalin
penghambat dalam pengawasan kedekatan dengan klien, yang
daring. berakibat pada proses
b. SDM Pembimbing pembimbingan tidak berjalan
Kemasyarakatan (PK) dengan baik. Selain itu
Tabel 2 pengelolaan administrasi seperti
Data Jumlah Sumber daya Manusia (SDM) penyerahan klien dilakukan
Balai Pemasyarakatan Klas I Padang secara daring dan berkas
pendukung data klien terbatas
menyebabkan klien tidak
No Status Pegawai teregistrasi
Jumlah secara akurat.
1 Struktural 13
2 Fungsional Umum (Staf) 2. Hambatan Eksternal
12
3 Fungsional Tertentu (PK) 45 Faktor kebudayaan
Jumlah masayarakat
70 Sumatera Barat yang
Sumber Data: Balai didominasi oleh masayarakat suku
Pemasyarakatan Kelas I Padang Minang cenderung memiliki stigma
Tahun 2021 negatif terhadap narapidana dan
memilih untuk memberikan
Pada tabel di atas dapat dilihat hukuman sosial dengan menjauhi
jumlah Pembimbing narapidana karena mereka
Kemasyarakatan (PK) sebanyak berbahaya.
45 orang. Pada tahun 2020, Peranan masyarakat dalam
masing-masing PK rata-rata proses asimilasi dibagi menjadi dua
mendapatkan klien 30 orang yaitu peran masyarakat saat proses
untuk dibimbing melalui program pemberian izin Asimilasi dan saat
asimilasi rumah. Over Kapasitas pelaksanaan Asimilasi. Peran
kerja terjadi disini yang membuat masyarakat ketika proses pemberian
kewalahan Pembimbing izin Asimilasi berkaitan erat dengan
Kemasyarakatan. adanya peran keluarga yang
c. Sistem Pelaksanaan bersedia memberikan surat jaminan
Pada tahun 2020 menggunakan untuk narapidana sebagai bagian
Permenkumham Nomor 10 dari syarat administratif. Keluarga
Tahun 2020 tentang Syarat adalah wujud dari masyarakat
Pemberiaan Asimilasi Dan Hak terkecil dan terdekat dengan
Integrasi Bagi Narapidana dan narapidana. Dengan bersedia
Anak Dalam Rangka memberikan surat jaminan untuk

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4198 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
narapidana, keluarga telah peraturan, tidak akan tercapai tujuan
memberikan dukungan kepada pemasyarakatan apabila tidak
narapidana untuk berbaur kepada mendapat dukungan dari pemegang
masyarakat di sekitar LAPAS, peranan, dalam hal ini masyarakat
sehingga menumbuhkan dan instansi terkait lainnya. Sebaik
kepercayaan diri narapidana untuk apapun perilaku narapidana itu di
bersosialisasi dengan masyarakat dalam lembaga pemasyarakatan,
umum. Selain itu di dalam surat apabila masyarakat tidak terbuka
jaminan tersebut terdapat tanda untuk menerima maka sia-sia usaha
tangan Lurah dan Camat. Hal ini dari lembaga pemasyarakatan
menandakan bahwa masyarakat melaksanakan perintah perundang-
daerah asal narapidana yang undangan.
diwakili oleh pejabat kelurahan juga Hal ini didukung pula dengan
memberikan dukungan kepada teori tentang sistem hukum menurut
narapidana tersebut. Lawrance M. Friedman bahwa tidak
Peran masyarakat ketika berfungsinya komponen masyarakat
peaksanaan Asimilasi dilihat dari dipengaruhi oleh budaya hukum
tinggi rendahnya antusiasme dan masyarakat (Friedman. 2009: 5-6).
partisipasi masyarakat sekitar ntuk Dalam pelaksanaan hak-hak
bersosialisasi dengan narapidana narapidana sangat penting demi
selama mengikuti program terwujudnya pelaksanaan hak
Asimilasi di rumah. Asimilasi ini tersebut. Masyarakat menjadi salah
berjalan efektif dengan ditandai satu wadah untuk mengembalikan
bahwa narapidana setelah bebas dari narapidana dalam kehidupan
lembaga pemasyarakatan dapat bermasyarakat melalui proses
diterima oleh masyarakat, yaitu asimilasi. Namun kadang kala tidak
narapidana tersebut kini hidup sesuai harapan karena masyarakat
normal ditengah-tengah masyarakat. takut dan khawatir dengan
Keadaan tersebut apabila kehadiran narapidana ke lingkungan
dikaitkan dengan Teori tentang masyarakat. Kekhawatiran tersebut
Bekerjanya Hukum dalam apabila narapidana melakukan
masyarakat menurut Robert B. tindak pidana lagi atau membuat
Seidman, bekerjanya hukum dalam kekacauan ditengah masyarakat. Hal
hal ini hukum untuk mencapai tersebut juga berdampak secara
tujuan pemasyarakatan dipengaruhi psikologis terhadap narapidana
oleh komponen-komponen yaitu karena merasa tertekan oleh
lembaga pembuat peraturan, pandangan masyarakat terhadap
lembaga penerapan peraturan dan mereka ketika mencoba untuk
pemegang peranan (Rahardjo, bermasyarakat, sehingga beberapa
1980”28). narapidana tidak ingin ber
Sebaik apapun tujuan dari Asimilasi.
lembaga pembuat peraturan
membuat suatu peraturan dan sebaik
apapun lembaga penerapan PENUTUP
peraturan (lembaga Kesimpulan
pemasyarakatan) menerapkan
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4199
……………………………………………………………………………………………………...
Berdasarkan hasil penelitian, Kajari setempat, melimpahkan
pembahasan dan analisis, maka dapat pembimbingan dan pengawasan, dalam
disimpulkan hak-hal sebagai berikut: hal narapidana di luar wilayah kerja
1. Pemberian asimilasi bagi narapidana Bapas setempat dan Pengawasan oleh
dalam rangka pelaksanaan integrasi Bapas selama Pembinaan.
untuk pencegahan dan penanggulangan 2. Kendala yang dihadapi Balai
penyebaran covid-19dilakukan melalui Pemasyarakatan Klas I Padang dalam
sistem informasi pemasyarakatan yang Pemberian asimilasi bagi narapidana
merupakan sebuah website dari dalam rangka pelaksanaan integrasi
Direktorat Jenderal Pemasyarakatan untuk pencegahan dan penanggulangan
Kementerian Hukum dan HAM RI penyebaran covid-19 adalah hambatan
dengan ketentuan narapidana yang 2/3 internal yang meliputi keterbatasan
masa pidananya jatuh sampai dengan klien dalam penggunaan teknologi
tanggal 31 Desember 2020, anak yang informasi, kurangnya SDM
1/2 masa pidananya jatuh sampai Pembimbing Kemasyarakatan serta
dengan tanggal 31 Desember 2020, sistem pelaksanaan daring yang
narapidana yang tidak terkait dengan terdapat kelemahan. Selain itu juga
PP 99 Tahun 2012, yang tidak sedang terdapat hambatan eksternal yang
menjalani subsidaer dan bukan warga berasal dari lingkungan masyarakat
negara asing. Asimilasi ini yang kurang bisa menerima narapidana
dilaksanakan di rumah dan surat tersebut.
keputusan asimilasi diterbitkan oleh Saran
KaLapas, Ka.LPKA, dan Karutan. Adapun rekomendasi yang penulis
Mekanisme pembimbingan dan sampaikan adalah: (a) diharapkan dengan
pengawasan adalah Melakukan dilaksanakannya asimilasi bagi narapidana
penerimaan narapidana secara daring, dapat menekan laju pertumbuhan Covid-19
melakukan registrasi dan pencatatan dan Lapas/Rutan dapat terhindar dari efek
identitas dengan menggunakan Buku buruk Virus tersebut sehingga proses
Register Pembimbingan Asimilasi Pemasyarakatan berjalan dengan lancar; (b)
Narapidana (Buku Reg IX. B) dan Agar pelaksanaan asimilasi bagi narapidana
Buku Register Pembimbingan dalam rangka pencegahan dan penanggulangan
Asimilasi Anak (Buku Reg IV.I), penyebaran covid-19 yang dilakukan oleh
melakukan pencetakan surat keputusan Balai Pemasyarakatan Klas I Padang mendapat
integrasi serta memindahkan status dukungan dari masyarakat dan pemerintah
registrasi narapidana ke dalam register daerah setempat; (c) Agar pelaksanaan
integrasi, melaporkan pelaksanaan sosialisasi yang dilakukan Pembimbing
penerimaan narapidana kepada Kanwil Kemasyarakatan mendapat dukungan Materil
dengan tembusan kepada dirjen PAS, dan Moril dari Pimpinan Instansi yang
Polres, dan Kajari setempat, menunjuk melaksanakan tugas; (d) Agar Kementerian
PK untuk melaksanakan Hukum dan HAM Republik Indonesia melalui
pembimbingan dan pengawasan secara Direktorat Jenderal Pemasyarakatan membuat
daring, menyampaikan laporan suatu aplikasi agar mempermudah dalam
mengenai pelaksanaan pembimbingan pelaporan dan bimbingan Klien
dan pengawasan oleh petugas registrasi Pemasyarakatan Balai Pemasyarakatan
Bapas kepada Kanwil dengan sehingga aplikasi tersebut dapat terintegrasi
tembusan Dirjen PAS, Polres dan

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4200 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………
dengan Sistem Database Pemasyarakatan [13] Peraturan Pemerintah Republik
(SDP). Indonesia Nomor 99 Tahun 2012
Tentang Perubahan Kedua Atas
DAFTAR PUSTAKA Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun
[1] Ekaputra, Mohammad. (2017). Dasar- 1999 Tentang Syarat Dan Tata Cara
DasarHukumPidana, Edisi 2. Medan: Pelaksanaan Hak Warga Binaan
USU Press. Pemasyarakatan.
[2] Friedman, Lawrence M. (2009). Sistem [14] Peraturan Menteri Hukum dan HAM RI
Hukum: Perspektif Ilmu Sosial, Nomor 10 Tahun 2020 tentang Syarat
Penerjemah: M. Khosim, diterjemahkan Pemberian Asimilasi dan Hak Integrasi
dari buku Lawrence M. Friedman, The Bagi Narapidana dan Anak dalam
Legal System: A Social Science Rangka Pencegahan dan Penanggulangan
Perspective (New York: Russel Sage Penyebaran Covid-19.
Fundation, 1975). Bandung: Nusa [15] Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Media. Manusia Republik Indonesia Nomor 24
[3] Poernomo, Bambang. (1985). Asas- Tahun 2021 tentang Perubahan Atas
AsasHukumPidana. Jakarta: Ghalia Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
Indonesia. Manusia Republik Indonesia Nomor 32
[4] Priyatno, Dwidja. (2006). Tahun 2020 tentang Syarat dan Tata
SistemPelaksanaan Pidana Penjara di Cara Pemberian Asimilasi, Pembebasan
Indonesia. Bandung: Refika Aditama. Bersyarat, Cuti Menjelang Bebas, dan
[5] Sahardjo. (1981). SelukBeluk Cuti Bersyarat bagi Narapidana dan
Pemasyarakatan. Jakarta: Sinar Harapan. Anak dalam rangka Pencegahan dan
[6] Undang-Undang Dasar Negara Republik Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
Indonesia Tahun 1945. [16] Peraturan Menteri Hukum dan Hak Asasi
[7] Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1946 Manusia Republik Indonesia Nomor 43
tentang Peraturan Hukum Pidana. Tahun 2021 tentang Perubahan Kedua
[8] Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 Atas Peraturan Menteri Hukum dan Hak
tentang Hukum Acara Pidana. Asasi Manusia Republik Indonesia
[9] Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 32 Tahun 2020 tentang Syarat
Nomor 12 Tahun 1995 tentang dan Tata Cara Pemberian Asimilasi,
Pemasyarakatan. Pembebasan Bersyarat, Cuti Menjelang
[10] Undang-Undang Republik Indonesia Bebas, dan Cuti Bersyarat bagi
Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Narapidana dan Anak dalam rangka
Asasi Manusia. Pencegahan dan Penanggulangan
[11] Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun Penyebaran Covid-19.
1999 tentangSyaratdan Tata Cara [17] Keputusan Menteri Kehakiman RI No.
Pelaksanaan Hak Warga Binaan 02.PK.07.03 Tahun 1997 Tentang
Pemasyarakatan. Organisasi dan Tata Kerja Balai
[12] Peraturan Pemerintah Republik Pemasyarakatan.
Indonesia Nomor 28 Tahun 2006 [18] Keputusan Menteri Hukum dan HAM RI
Tentang Perubahan Atas Peraturan No.19.PK.01.04 Tahun 2020 tentang
Pemerintah Nomor 32 Tahun 1999 Pengeluaran dan Pembebasan
Tentang Syarat Dan Tata Cara Narapidana Anak Melalui Asimilasi dan
Pelaksanaan Hak Warga Binaan Integrasi dalam Rangka Pencegahan dan
Pemasyarakatan. Penanggulangan Penyebaran Covid-19.
………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)
Vol.2 No.12 Mei 2022 4201
……………………………………………………………………………………………………...
[19] Harefa, Safaruddin. Kebijakan Kriminal
Dalam Menanggulangi Kelebihan
Kapasitas Lembaga Pemasyarakatan,
Jurnal Yuridis, Volume 5, No. 2, 2020.
[20] KABAR24, Menkumham:
PembebasanNapiDitengahPandemi
Covid-19 DilakukanBanyakNegara,
https://kabar24.bisnis.com/read/2020041
6/16/1227884/menkumham-
pembebasan-napi-ditengahpandemi-
covid-19-dilakukan-banyak-
negara[10/11/2020].

……………………………………………………………………………………………………...
ISSN 2722-9475 (Cetak) Jurnal Inovasi Penelitian
ISSN 2722-9467 (Online)
4202 Vol.2 No.12 Mei 2022
………………………………………………………………………………………………………

HALAMAN INI SENGAJA DIKOSONGKAN

………………………………………………………………………………………………………
Jurnal Inovasi Penelitian ISSN 2722-9475 (Cetak)
ISSN 2722-9467 (Online)

Anda mungkin juga menyukai