Anda di halaman 1dari 10

2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

Jual Beli Atlet Sepak Bola Dalam Perspektif Ekonomi Islam

Oleh Rahma, Sinta, Nadila M, Aulia


Jasmani Kesehatan dan Rekreasi, Universitas Pendidikan Indonesia
e-mail: rahmanh@upi.edu

Abstrak: Dalam situasi saat ini, jual beli atlet di lingkungan olahraga banyak
Key Words:
dilakukan di Indonesia. Jual beli tersebut, membuat pro dan kontra di kalangan
masyarakat baik itu dalam lingkup atlet maupun masyarakat umum. Namun,
Jual Beli Atlet, Hukum Islam, dalam Islam sendiri ada beberapa jual beli yang dilarang. Oleh karena itu, kita
ingin mengetahui apakah jual beli atlet dalam perspektif ekonomi islam itu di
perbolehkan atau tidak. Allah SWT telah menghalalkan praktrek jual beli yang
sesuai dengan ketentuan dan syari’at-Nya. Oleh sebab itu seseorang muslim
yang melaksanakan transaksi jual beli, sebaiknya mengetahui syarat-syarat
praktek jual beli berdasarkan ketentuan Al-Quran dan hadits, agar dapat
melaksanakannya sesuai dengan syari’at sehingga tidak terjerumus kedalam
tindakan-tindakan yang dilarang dan diharamkan.

1
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

PENDAHULUAN
Sebagai agama yang sempurna, islam mengatur tentang keselarasan hubungan manusia yang satu
dengan yang lainnya, agar hak masing-masing tidak tersia-siakan dan supaya terciptanya kemaslahatan
umum tanpa ada pendholiman hak, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa manusia memiliki sifat laba
dan tama’ yang suka mementingkan diri sendiri dan kalau kita biarkan kehancuran hidup manusia terjadi.
Masalah diatas diatur oleh hukum islam dalam mu’amalah. Salah satu diantara bentuk mu’amalah adalah
Al-Buyu’atau jual beli. Jual beli merupakan suatu perjanjian tukar menukar barang atau benda yang
mempunyai manfaat untuk penggunanya, kedua belah pihak sudah menyepakati perjanjian yang telah
dibuat. Jual beli dalam istilah fiqh disebut dengan al-bai’ yang berarti menjual, mengganti, dan menukar
sesuatu dengan sesuatu yang lain. Lafal albai’ dalam bahasa Arab terkadang digunakan untuk pengertian
lawannya, yakni kata asysyira (beli). Dengan demikian, kata al-bai’ berarti jual, tetapi sekaligus juga
berarti beli (Haroen, 2000:111). Salah satu permainan di Indonesia yang paling banyak peminatnya adalah
sepak bola. Sepak bola adalah merujuk pada permainan yang dilakukan oleh dua tim berbeda, dengan
komposisi pemain yang berada lapangan sebanyak sebelas orang. Dimana masing-masing tim berupaya
untuk menang dan mencetak gol ke gawang lawan. Dan kini didunia sepak bola mulai marak dengan
melakukan jual beli pemain. Ini disebabkan guna mendapatkan pemain-pemain ternama dan berkualitas.
Dalam pembelian seorang pemain bintang pada manajemen klub pun tak tanggung-tanggung.
Misalnya Real Madrid harus mengeluarkan 150 juta Lira untuk memboyong Zinaden Zidane dari
Juventus. Ini semua dilakukan untuk mendapatkan keuntungan yang melimpah dengan kedatangan secara
langsung para penggemar Real Madrid. Berkaitan dengan hal-hal yang kami kaji diatas menimbulkan
ketertarikan untuk dijadikan bahan penulisan artikel. Dan mengkaji lebih dalam dengan pandangan fiqh
berdasarkan jual beli dan sewa menyewa (ijarah) dalm hukum islam,tentang praktek jual beli pemain
sepak bola.

PEMBAHASAN
A. Pengertian Jual Beli
Jual beli dalam bahasa Arabnya disebut dengan al-bay’. Artinya,tukar menukar atau saling
menukar. Menurut terminologi adalah “ tukar menukar harta atas dasar suka sama suka”. Menurut
Ibn Qudamah yang dikutip oleh Rahmad Syafei pengertian jual beli adalah “ tukar menukar harta
untuk saling dijadikan hak milik”. Dapat disimpulkan, bahwa pengertian jual beli menurut bisnis
syariah adalah tukar menukar barang antara dua orang atau lebih dengan dasar suka sama suka,
untuk saling memiliki. Dengan jual beli, penjual berhak memiliki uang secara sah. Pihak pembeli
berhak memiliki barang yang dia terima dari penjual. Kepemilikan masing- masing pihak
dilindungi oleh hokum(Mujiatun, 2013). Sedangkan menurut istilah yang dimaksud jual beli atau
bisnis adalah:
a) Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak
milik dari yang satu kepada yang lain atas dasar saling merelakan (Idris, 1986 :5).
a) Menurut Syekh Muhammad ibn Qâsim al-Ghazzi ‫ية بمعاوضة باذن شرعيليك ماتمليل فى تعريفة انه قسن‬
‫ما حواما شرعا فاثمنى ماليبيد بتالباحة على امنفعة ميك تملوا‬Menurut syara, pengertian jual beli yang
paling tepat ialah memiliki sesuatu harta (uang) dengan mengganti sesuatu atas dasar izin
syara, sekedar memiliki manfaatnya saja yang diperbolehkan syara untuk selamanya yang
demikian itu harus dengan melalui pembayaran yang berupa uang (al-Ghazzi, t.th:30).

2
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

b) Menurut Imam Taqiyuddin dalam kitab Kiffayatul al-Akhyar ‫يهفبول على الوجه الما ءذون قتصر ف‬
‫ بايجاب و للمقابالة مال قابلين‬Saling tukar harta, saling menerima, dapat dikelola (tasharruf)
dengan ijab qobul, dengan cara yang sesuai dengan syara (Taqiyuddin, t.th:329).
c) Syeikh Zakaria al Anshari dalam kitabnya fath Al- Wahab‫با لة مال بمال على وجه مخصوصمق‬
d) Tukar-menukar benda lain dengan cara yang khusus (dibolehkan) (Zakariya, t.th:157).
e) Menurut Sayyid Sabiq dalam Kitabnya Fiqh Sunnah ‫يات على الدوالداململكبادل اتيفدلبادلة المال بالمال‬
‫ معقد يقوم على اساس‬Penukaran benda dengan benda lain dengan jalan saling atau
memindahkan hak milik dengan ada penggantinya dengan cara yang diperbolehkan (Sabiq,
t.th:126).
f) Ada sebagian ulama memberikan pemaknaan tentang jual beli (bisnis), diantaranya;
ulamak Hanafiyah “ Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta (benda) berdasarkan
cara khusus (yang di bolehkan) syara’ yang disepakati”. Menurut Imam nawawi dalam al-
majmu’ mengatakan “Jual beli adalah pertukaran harta dengan harta untuk kepemilikan”.
Menukar barang dengan barang atau barang dengan uang dengan jalan melepaskan hak
milik atas dasar saling merelakan (Suhendi, 2007: 69-70).

B. Hukum Jual Beli


Menurut (Mujiatun, 2013) Jual beli disyariatkan oleh Allah berdasarkan dalil-dalil sebagai berikut :
a. Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 275 :
Artinya: Orang-orang yang makan (mengambil) riba tidak dapat berdiri melainkan seperti
berdirinya orang yang kemasukan syaitan lantaran (tekanan) penyakit gila. Keadaan mereka
yang demikian itu, adalah disebabkan mereka berkata (berpendapat), sesungguhnya jual
beli itu sama dengan riba, padahal Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan
riba. Orang-orang yang telah sampai kepadanya larangan dari Tuhannya, lalu terus berhenti
(dari mengambil riba), maka baginya apa yang telah diambilnya dahulu (sebelum datang
larangan); dan urusannya (terserah) kepada Allah. Orang yang mengulangi (mengambil
riba), maka orang itu adalah penghuni-penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya.
b. Firman Allah dalam surat al-Baqarah ayat 282: Artinya: Dan persaksikanlah apabila kamu
berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit-menyulitkan. Jika kamu lakukan
(yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan
bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.
c. Firman Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 29 : Artinya:Hai orang-orang yang beriman,
janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan
jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu
membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu.
d. Hadis Rasul yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad yang artinya “ dari Rafi’ Ibn Khudaij ia
berkata; Rasulullah Saw ditanya oleh seseorang; apakah usaha yang paling baik wahai
Rasulullah. Beliau menjawab seseorang yang bekerja dengan usahanya sendiri dan jual beli
yang baik (dibenarkan oleh syariat Islam). Hadis riwayat Ahmad.
e. Hadis riwayat Ibn Majah yang artinya “ dari Sa’id al-Khudhari ia berkata; Rasulullah Saw
bersabda; sesungguhnya jual beli itu harus didasarkan atas suka sama suka.Hadis riwayat
Ibn Hibban.

3
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

C. Rukun dan Syarat Jual Beli


Jual beli yang sesuai dengan Syariat Islam harus memenuhi rukun dan syarat dari jual beli
sementara rukun dan syarat adalah sesuatu yang harus dipenuhi agar jual beli itu dipandang sah.
Karena jual beli merupakan suatu akad, maka harus dipenuhi rukun dan syaratnya (Syaifullah,
2014). Jumhur ulama membagi syarat jual beli menjadi empat:
1. Orang yang berakad
2. Sighat
3. Ada barang yang dibeli
4. Ada nilai tukar pengganti barang.

Syarat orang yang berakad


Ulama fiqih sepakat, bahwa orang yang melakukan transaksi jual beli harus memenuhi syarat-
syarat :
• Berakal. Dengan syarat tersebut maka anak kecil yang belum berakal tidak boleh
melakukan transaksi jual beli, dan jika telah terjadi transaksinya tidak sah. Jumhur ulama
berpendapat, bahwa orang yang melakukan transaksi jual beli itu harus telah akil baliqh dan
berakal. Apabila orang yang bertransaksi itu masih mumayyiz, maka transaksi jual beli itu
tidak sah. Sekalipun mendapat izin dari walinya.
• Orang yang melakukan transaksi itu, adalah orang yang berbeda. Maksud dari syarat
tersebut adalah bahwa seorang tidak boleh menjadi pembeli dan penjual pada waktu yang
bersamaan.
Ulama fiqih sepakat bahwa urusan utama dalam jual beli adalah kerelaan antara penjual dan
pembeli. Kerelaan ini dapat terlihat pada saat transaksi berlangsung. Oleh karena itu, ijāb qabūl
harus diungkapkan dengan jelas sehingga tidak terjadi penipuan dan dengan ijab Kabul dapat
mengikat kedua belah pihak. Apabila ijāb-qabūl telah diucapkan dalam transaksi, secara
otamatis kepemilikan barang dan uang telah berpindah tangan (Syaifullah, 2014)
Syarat yang diperjual belikan.
Syarat yang diperjualbelikan, adalah sebagai berikut :
1. Barang itu ada, atau tidak ada ditempat, tetapi pihak penjual menyatakan sanggup untuk
mengadakan barang itu
2. Barang tersebut dapat dimanfaatkan dan bermanfaat bagi manusia. Oleh karena itu keluar
dari syarat ini adalah menjual khamar, bangkai haram untuk diperjualbelikan, karena tidak
bermanfaat bagi manusia dalam pandangan syara’
3. Milik seseorang. Maksudnya adalah barang yang belum milik seseorang tidak boleh
menjadi objek jual beli, seperti menjual ikan yang masih di laut, emas yang masih dalam
tanah, karena keduanya belum menjadi milik penjual.
4. Dapat diserahkan pada saat akad berlangsung, atau pada waktu yang telah disepakati.

D. Sepak Bola
Sepak bola adalah salah satu olahraga yang sangat populer di dunia. Dalam pertandingan,
olahraga ini dimainkan oleh dua kelompok berlawanan yang masing-masing berjuang untuk
memasukkan bola ke gawang kelompok lawan.Masing-masing kelompok beranggotakan sebelas
pemain, dan karenanya kelompok tersebut juga dinamakan kesebelasan.

4
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

Menurut Luxbacher (2008:2), pengertian sepak bola adalah suatu permainan yang
dipertandingkan antara dua tim, dimana masing-masing tim terdiri dari 11 orang dan dilakukan
dengan cara mempertahankan gawang dan berusaha menjebol gawang lawan.

• Sejarah Sepak Bola


Sekitar empat tahun lalu saat sepakbola Piala Eropa 96 berlangsung di Inggris, banyak
orang bilang sepakbola itu berasal dari Inggris.Mungkin banyak orang percaya.Lagipula,
korankoran Eropa saat itu juga ramai dan gegap gempita menulis, “Sepakbola kembali ke tanah
leluhurnya!’’Tapi konon kata filsuf atau siapalah, credo ergo sum (saya percaya maka saya ada) itu
baru cespleng jika dilengkapi cogito ergo sum (saya mengerti maka saya ada) berbareng dubio ergo
sum (saya meragu maka saya ada). Maka kita pun mencari berbagai sumber lain. Dan, bisa kita
temukan aneka info yang berbeda.Inggris cikal bakal sepakbola? Itu betul, jika awal sejarah bola
dimulai akhir abad ke-19, saat Inggris pada 8 Desember 1863 meresmikan Football Association
dengan segala aturan mainnya di Freemasons Tavern, Great Queen Street, London. Kenyataan,
sepakbola (dan atau bola dalam pengertian luas) adalah hasil proses panjang peradaban yang bisa
ditelusuri di banyak tempat di bumi sejak sebelum Masehi.
Dalam bahasa Inggris, sepak bola disebut dengan Football, sedangkan di Amerika Serikat
permainan ini disebut dengan Soccer. Istilah “sepak bola” terdiri dari dua kata, yaitu:
• Sepak yang artinya menendang dengan kaki
• Bola yang artinya suatu alat permainan yang bentuknya bulat dan terbuat dari bahan kulit/
karet.
Setiap tim sepak bola terdiri dari 11 orang pemain inti dan 5-11 pemain cadangan. Suatu
permainan sepak bola akan berakhir oleh tim yang paling banyak memasukkan bola ke gawang
lawan berdasarkan aturan permainan.
Sepakbola merupakan salah satu olahraga yang paling digemari di seluruh dunia.
Permainan kaki dengan tehnik mengolah bola dengan posisi berlari, menggoceknya hingga
menendang masuk ke dalam gawang menjadi ciri khas permainannya. Sepakbola mampu
menyatukan manusia dari segala golongan, budaya, ras dan agama sehingga dinobatkan sebagai
salah satu olahraga pemersatu bangsa. Bahkan, di era ini sepakbola telah menjadi salah satu
“simbol Negara” sekaligus gambaran kekuatan Negara tersebut.

5
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

Kepopuleran Sepakbola telah menjadi primadona tersendiri di antara cabang olahraga lain.
Setiap orang di dunia pasti mengetahui apa itu sepakbola dan tidak sedikit yang dapat
memainkannya. Banyaknya peminat dari olahraga sepakbola memunculkan beberapa kompetisi di
setiap negara di dunia, English Premier League, Liga Italia Serie A, Major League Soccer,
Bundesliga, merupakan contoh kompetisi yang dianggap sebagai kompetisi professional.
Ketenaran sepakbola sudah tidak lagi hanya sebagai permainan atau olahraga fisik, tetapi
sepakbola sudah menjadi bisnis yang menguntungkan bagi beberapa pihak. Tak terkecuali di
Indonesia, kepopuleran dan keberadaan bisnis di dalamnya menjadikan olahraga kaki tersebut
gencar di adakan di desa-desa, kota-kota dengan format turnamen-turnamen kampung atau yang
lebih dikenal dengan istilah Tarkam sampai diadakannya kompetisi resmi di bawah PSSI yang
diberi nama Indonesia Super League (ISL). Profit yang menggiurkan bagi pihak yang
berkecimpung di sepakbola menjadi salah satu dasar para pengusaha atau jutawan mendirikan
akademi-akademi sepakbola usia dini, berinvestasi, dan mendirikan klub Profesional. Klub-klub
yang menjalankan kompetisi ISL harus merupakan Klub yang sudah mandiri dalam segi finansial,
yakni sumber keuangan klub tidak boleh bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah
(APBD). Kompetisi yang panjang mengharuskan klub mampu membiayai segala kebutuhannya,
baik keperluan jangka pendek, menengah dan keperluan yang bersifat jangka panjang. Untuk itu,
mereka selalu berusaha menjadikan klub-klub mereka sebagai klub yang bagus dalam kolektifitas
permainan, kesolidan, serta menjadi tim yang tidak gampang dikalahkan.

E. LARANGAN JUAL BELI


• Jual Beli dengan Penipuan
Jenis jual beli ini telah umumm dikenal di tengah masyarakat sebagai salah satu bentuk jual
beli yang dilarang dan tidak disukai oleh masyarakat, baik dengan cara-cara tradisional hingga
cara-cara penipuan yang moderen. Sehingga dalam pembahasan ini penulis hanya mengemukakan
salah satu dalil yang melarang disertai beberapa contoh jenis jual-beli dengan penipuan yang
banyak dijumpai di tengah-tengah masyarakat.
Sedangkan contoh-contoh jenis jual-beli dengan penipuan yang banyak beredar di tengah-
tengah masyarakat antara lain; menjual sembako (contoh: beras) dengan takaran atau neraca yang
direkayasa (dilas atau dipasang magnet) sehingga berat barang tidak sesuai dengan realitanya,
menjual buah yang sesungguhnya sudah tidak layak namun diberikan zat pewarna sehingga
terkesan masih segar, menjual daging sapi namun dicampur dengan daging babi dan sejenisnya,
menjual ayam yang sudah menjadi bangkai (ayam tiren) lalu direkayasa seolah ayam yang baru
disembelih, barang kemasan yyang sudah kadaluarsa atau terbuat dari bahan-bahan haram lalu
disembunyikan masa kadaluarsanya atau ditempelkan llabel halal, dan lain sebagainya.

6
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

• Jual Beli dengan Sistem Uang Hangus (‫)بيع العربون‬


Jual-beli ‘Urbun (bai’ al-‘Urbun) adalah suatu sistem atau bentuk jual beli dimana
pembeli membayar sejumlah uang (uang muka) untuk menunjukkan keseriusan dalam
melakukan transaksi jual beli. Jika jual beli tersebut dilanjutkan, maka uang muka tersebut
akan menjadi bagian dari harga barang yang diperjual belikan, sehingga pembeli hanya
menggenapkan atau melengkapi kekurangan dari harga barang. Namun jika transaksi jual
beli dibatalkan, maka keseluruhan uang muka menjadi milik calon penjual dan sedikitpun
tidak dikembalikan kepada calon pembeli. Dalam istilah yang lebih populer jenis jual beli
seperti ini sering disebut dengan “jual beli dengan sistem uang hangus”.
Hal ini juga berlaku pada bisnis transportasi yang banyak ditemukan dewasa ini,
seperti; seseorang memesan travel beberapa hari sebelumnya untuk tujuan tertentu, namun
sehari atau pada saat jadwal pemberangkatan tiba si calon penumpang membatalkan secara
sepihak dengan alasan tertentu. Maka pihak pemilik jasa travel merasa dirugikan oleh calon
penumpangnya karena bangku yang sudah dipesan tidak dapat diberikan (dijual) kepada
pemesan lainnya karena sudah terlanjur dipesan oleh calon penumpang pertama.
Konsekwensinya adalah terjadi kekosongan yang mengakibatkan kerugian bagi pemilik
jasa travel tersebut. Terhadap kasus seperti ini, pemilik travel dapat mengambil sebagian
dari uang muka (seperti; 25% atau 50%) sebagai kompensasi terhadap kerugian yang
dideritanya. Atau pihak pemilik jasa travel dapat membuat regulasi (peraturan) yang
ditempelkan atau dipublikasikan sehingga diketahui oleh para calon penumpang, bahwa
jika terjadi pembatalan pada hari pemberangkatan maka akan dipotong sebesar 25% atau
lebih dari uang muka atau dari tarif yang telah ditentukan.
• Bai’ al-wafa’ (‫)بيع الوفاء‬
Bai al-wafa’ adalah suatu jenis jual beli barang yang disyaratkan, dimana seorang
menjual barangnya kepada pihak lain dengan syarat barang tersebut harus dijual pada
dirinya (penjual) dengan harga tertentu dan pada saat tertentu sesuai dengan perjanjian.
Atau menjual barang dalam batas waktu tertentu, jika waktu itu tiba maka seorang pembeli
harus menjual kembali barangnya kepada penjual pertama itu. Misalnya penjual
mengatakan kepada calon pembeli, barang ini saya jual dengan harga satu juta rupiah,
dengan syarat tiga bulan yang akan datang kamu harus menjual barang tersebut kepada saya
dengan harga tertentu.
Jenis jual beli ini termasuk jenis jual beli yang terlarang, karena termasuk rekayasa
dan memberikan ketidakpastian, atau kepemilikan yang tidak utuh terhadap barang yang
dibeli oleh seseorang. Padahal dalam syariat Islam, jual beli merupakan salah satu cara
terjadinya perubahan kepemilikan (al-Taghayyur al-Milkiyah) dari seseorang kepada orang
lain. Dengan terjadinya perubahan kepemilikan tersebut, maka seorang pembeli berhak
memiliki barang yang dimilikinya tanpa terikat dengan waktu tertentu. Ia berhak untuk
mengggunakannya dalam waktu yang dia inginkan serta berhak menghibahkan atau
menjual barang (harta) nya kepada siapapun secara leluasa.

F. JUAL BELI PEMAIN SEPAK BOLA


Pembelian seorang pemain bintang selain untuk memperkuat klub, juga bertujuan mencari laba
keuntungan yang sangat besar andaikan pemain bintang tersebut sukses menampilkan pemain terbaiknya
kemudian ia dibeli oleh klub lain ketika kontrak pemain tersebut belum habis. Pada taraf ini, nilai transfer
akan melambung tinggi seiring kwalitas dan sisa kontrak pemain tersebut. Contoh konkritnya sebagaimana
Greg yang dibeli Persebaya dari Arema senilai 2 miliar dengan durasi kontrak 3 tahun, dia berhasil

7
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

menampilkan permainan terbaiknya di persebaya selama satu musim dengan mencetak 20 gol dalam 34
pertandingan. Permainan yang memikat menjadikan Greg diburu oleh klub-klub lain yang menginginkan
tanda tangannya. Godaan gaji besar dan fasilitas yang menjanjikan membuat Greg luluh dan Pergi
meninggalkan Persebaya menuju Mitra Kukar senilai 4 miliar. Dalam hal ini, Transfer Greg melambung
tinggi 4 miliar karena Greg masih menyisakan kontrak 2 tahun bersama Persebaya, sehingga
mengharuskan menejemen Mitra Kukar membayar senilai 4 miliar kepada Persebaya. Dalam kurun satu
tahun atau semusim saja, Persebaya mendapatkan keuntungan 2 miliar dari seorang pemain bintangnya.
Maka, klub-klub semakin bersemangat mendatangkan pemain top dari luar maupun dalam negeri. Selain
menguntungkan klub secara permainan juga menguntungkan menejemen dari segi finansial. Menejemen
klub merupakan tokoh sentral dalam terjadinya proses transfer dan kontrak pemain sepakbola. Oleh
karena, meskipun mempunyai pemain bintang dengan harga jual selangit mereka tidak begitu saja melepas
pemain yang telah berkontribusi besar bagi klub dan menejemen tersebut.
Dalam pembelian pemain, dibutuhkan seorang agen yang khusus dan jago dalam pendekatan, baik itu
pendekatan pada klub maupun pemain yang bersangkutan. Namun para agen itu hanyalah kaki tangan dari
manager klub. Transfer pemain memang diperlukan oleh klub-klub yang dimilikinya bisa
mempersembahkan salah satu tropi juara yang mereka ikuti dalam kompetisi itu. Dalam jual beli pemain
sepak bola memang tidak gampang. Ini dikarenakan dalam pemburuan pemain mereka harus bersaing
dengan klub-klub yang lain.
Contoh mekanisme transfer Gilardinho dari AC. Parma menuju AC. Milan:
1) 23 November 2005: Real Madrid, AC. Milan dan Chelsea bersaing melobi pengurus AC. Parma
untuk memboyong Gilardinho. AC. Parma sendiri mematok harga sebesar 34 juta Pound (sekitar Rp 595
miliar).
2) 4 Juli 2005: Chelsea menegaskan niatnya untuk merekrut Giilardinho karena status Herman Crespo
yang masih belum jelas. Pernyataan serupa juga dinyatakan Inter Milan yang ingin memboyong
Gilardinho setelah melepas Cristian Vieri ke Milan.
3) 7 Juli 2005: Milan melakukan negosiasi untuk memboyong Gilardinho. Tapi prose situ tak berlanjut
karena Parma tetap mematok harga 22 juta Pound (± Rp. 385 miliar), sementara Milan menawar 18 juta
pound (± Rp. 315 miliar).
Dalam sewa-menyewa seorang pemain sepak bola ini hanya melibatkan menejemen klub dan seorang
pemain yang mereka incar. Ini dikarenakan pemain tersebut sudah masuk dalam kategori bebas transfer,
artinya pemain itu sudah tak terkait dengan salah satu yang ada di dunia dan bebaas menentukan pilihan
klub mana yang dia inginkan.

• Kontrak Pemain
Ketika pemain sepakat dengan tawaran kenaikan gaji dan fasilitas yang mewah, menejemen akan
segera mungkin mengikat pemain bintangnya dengan cara memperpanjang kontrak meskipun secara
tertulis kontraknya belum habis. Pemain yang telah memperpanjang kontrak dengan klubnya akan sulit
dibeli oleh para klub yang mengincarnya karena secara otomatis harga jual pemain itu akan meningkat
signifikan, bahkan bisa dua kali lipat harga jual sebelumnya ketika ia menyisakan kontrak yang lama. Di
sisi lain, menejemen juga tidak menginginkan klubnya diisi dengan komposisi pemain yang dianggap telah
memasuki usia kepala tiga atau udzur. Terlebih lagi pemain yang mempunyai masalah dengan
penampilannya, baik sering mengalami cidera, tidak berkembang dan tidak padu dengan gaya permain
klub sehingga dianggap tidak bisa berkontribusi banyak terhadap klub. Ketika dihadapkan dengan
permasalahan seperti ini, sudah menjadi rahasia. Berdasarkan hasil penelitian pelaksanaan rekruitmen
pemain professional.menerapkan tiga tahap dalam perekrutan pemain. Mulai dari pemain mendapat

8
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

panggilan atau datang untuk melakukan seleksi, kemudian setelah melakukan seleksi pemain akan
dinyatakan diterima atau tidak. Apabila pemain diterima maka akan terjadi proses negosiasi. Setelah
negosiasi selesai maka tahap penting selanjutnya adalah penandatangan kontrak. Apabila telah terjadi
kesepakatan dalam kontrak oleh pemain, maka tahap selanjutnya adalah pelaksanaan kontrak.
Proses penandatanganan kontrak pemain diawali dengan penyodoran satu bendel kontrak yang berisi
beberapa pasal oleh menejemen terhadap pemain atau diwakili oleh agen pemain. Pasal demi pasal akan
dikaji bersama secara cermat dan teliti sebelum ditandatangani pemain,berdasarkan pasal 47 dan Pasal 50
Undang-Undang No 1/1974.

G. HUKUM ISLAM TERHADAP JUAL BELI PEMAIN SEPAK BOLA


Cara menentukan gaji pemain sepak bola harus sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati oleh
kedua belah pihak. Yang demikian itu karena gaji merupakan hak pemain sepak bola yang harus diberikan
oleh pihak klub yang mengontraknya. Hal ini sesuai dengan hadits Nabi SAW:
‫َمن اِست َادَ َر اَ ِجي ًرا فَاليَعلَمه اَج َره‬
“Siapa yang memperkerjakan seorang hendaklah ia memberikan kepadanya berupa bayarannya.”
Dari hadits di atas dapat dijelaskan bahwa menentukan bayaran menurut kebiasaan yang berlaku,
hukumnya sah.
Kecacatan yang terjadi pada transfer itu adalah pentransferan seorang pemain tanpa sepengetahuan
klub lamanya. Mereka hanya menghubungi pemain yang bersangkutan. Padahal dalam aturan transfer
yang dikeluarkan FIFA klub yang ingin mendapatkan seorang pemain yang mereka incar maka terlebih
dahulu harus bernegosiasi dengan pihak klub yang dibela oleh pemain.
Suatu transfer yang cacat jelas tidak sah, jika dilihat dari kacamata hukum islam. Ini berdasarkan
firman Allah dalam surat an-Nisa’ ayat 29 :
َ َّ ‫سكم ۚ إِ َّن‬
َٰٰٰ‫ٱّلل َكانَ بِكم َرحِ ي ًما‬ َ ‫عن ت ََراض ِمنكم ۚ َو َل تَقتلوا أَنف‬
َ ً ‫أَيُّ َها ٱلَّذِينَ َءا َمنوا َل ت َأكلوا أَم َولَكم بَينَكم بِٱلبَطِ ِل إِ َّل أَن ت َكونَ تِ َج َرة‬
Artinya: Allah hendak menerangkan (hukum syari’at-Nya) kepadamu, dan menunjukimu kepada jalan-
jalan orang yang sebelum kamu (para Nabi dan shalihin) dan (hendak) menerima taubatmu. Dan Allah
Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.
Jual beli yang semacam ini merupakan jual beli yang dilarang dalam hukum islam. Karena jual beli
tersebut termasuk jual beli terpaksa. Jadi dapat disimpulkan bahwa kecacatan pada transfer pemain sepak
bola mengakibatkan kedudukan hukum dari transfer tersebut dimauqufkan. Ini dikarenakan transfer
tersebut termasuk jaul beli fudhul, yaitu jual beli milik orang tanpa seizing pemiliknya.

KESIMPULAN
Islam mengatur tentang keselarasan hubungan manusia yang satu dengan yang lainnya, agar hak
masing-masing tidak tersia-siakan dan supaya terciptanya kemaslahatan umum tanpa ada pendholiman
hak, sebagaimana kita ketahui bersama, bahwa manusia memiliki sifat laba dan tama’ yang suka me
mentingkan diri sendiri dan kalau kita biarkan kehancuran hidup manusia terjadi.
Dalam pemberian harga sewa (gaji) pemain sepak bola yang cukup besar bila dilihat dari hukum
Islam maka hukumnya sah. Karena pemberian gaji tersebut atas dasar rela sama rela antara pemilik klub
dan seorang pemain pada saat melakukan perjanjian kontrak.
Apabila terdapat kecacatan pada transfer pemain sepak bola menurut pandangan hukum islam
mengakibatkan kedudukan hukum jual belinya dimauqufkan (ditangguhkan). Karena transfer tersebut
menjadi jual beli fudhul (jual beli tanpa sepengetahuan pihak penjual) yang merupakan bentuk jual beli
yang dimauqufkan hukumnya oleh hukum islam.

9
2022 Artikel Ilmiah Pendidikan Jasmani

DAFTAR PUSTAKA

Binathara, M. B. (2021). Fenomena Transfer Atlet Dalam Menghadapi Kompetisi Multi Event Daerah Di
Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Mujiatun, S. (2013). Jual Beli Dalam Perspektif Islam : Salam Dan Istisna’. Jurnal Riset Akuntansi Dan
Bisnis, 13(September), 202–216.
Syaifullah, S. (2014). Etika Jual Beli Dalam Islam. HUNAFA: Jurnal Studia Islamika, 11(2), 371.
https://doi.org/10.24239/jsi.v11i2.361.371-387
(Binathara, 2021)
Suhendi, Hendi, 2007, Fiqh Muamalah, Jakarta: Raja Grafindo persada Sabiq, Sayyid, 1997. Fiqh al-
Sunnah. Beirut: Dar al-Fikr
Al-Qur’an, 1999, al-Qur’an dan Terjemahannya, Jakarta: Yayasan Penyelenggara penterjemeh /
penafsiran al-Quran, Departemen Agama RI.
Al-Shan’ani, Muhammad Bin Ismail al-Amir al-Yamani, t.th, Subul as Salam, Juz X, Beirut: Darul Fikr.
Al-Ansari, Syeikh Abi Zakaria, t.th, Fath al-Wahab, Juz 1, Singapura: Sulaiman Mar’I.
Al-Zuhaily, Wahbah, t.th, al-Fiqh al islami wa adilah, Juz IV, Mesir: Dar Fikr
Ash-Shiddiqiey, TM.Hasby, 1979, Pengantar Mu’amalah, Jakarta: Bulan Bintang
Al-Ghazzi, Muhammad ibn Qâsim, t.th, Fath al-Qarîb al-Mujîb, Indonesia: Dâr al-Ihya al-Kitab, al-
Arabiah
Al- Asqalani, Ibnu Hajar, t.th, Fath Al- Bari’, Beirut: Daral- Fikr. Amin Suma, M., 2004, Hukum
Keluarga Islam di Dunia Islam, Jakarta: Raja Grafindo.
Al-Jaziri, Abd.al-Rahman, 2003, Kitab Fiqh Ala al-Mazahib alArba’ah, Turki: Ikhla Wakif
Abdurrahman al-Gharyani, Ash-shadiq, 2004, Fatwa muamalat as-asyaiah, Surabaya: Pustaka progressif

10

Anda mungkin juga menyukai