Anda di halaman 1dari 13

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Metode penelitian


Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif dengan penelitian quasi-
experimental design. Desain ini berupaya untuk menghubungkan hubungan sebab
akibat dengan cara melibatkan kelompok kontrol dan kelompok intervensi
(kelompok eksperimental). Dalam penelitian ini akan membandingkan perbedaan
skor dekubitus pada pasien rawat inap di Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
Malang yang diberikan massage punggung dengan teknik effleurage dan yang
tidak diberikan massage punggung dengan teknik effleurage.
Gambar 3.1

Kelompok Dilakukan upaya


kontrol pencegahan ulkus
dekubitus dengan
perubahan posisi dan
gosok punggung

Pasien Obser-
di vasi
rawat skor
inap dekubi
dengan -tus
skala
Norton
< 12 Dilakukan upaya
pencegahan
dekubitus dengan
Desain penelitian
massage punggung
dengan teknik
Kelompok effleurage
intervensi
3.2 Definisi operasional
Tabel 3.1
Definisi operasional
Variabel Definisi Alat ukur Hasil pengukuran Skala data
operasional
Variabel
terikat
Skor Derajat Lembar Skor dekubitus Kategorik
dekubitu dekubitus observasi 16-20=tidak
s pasin oleh pasien skor beresiko
rawat yang decubitus 12-15=rentan
inap menjalani (Norton beresiko
rawat inap Scale) <12= resiko tinggi
setelah
dirawat
selama 3 hari

Variabel
bebas
Massage Tindakan Lembar 0= pasien dilakukan
punggun pemberian observa intervensi standart
g dengan pijatan pada si pencegahan
teknik area massag dekubitus
effleurag punggung e 1= pasien dilakukan
e dengan teknk punggu intervensi
effleurage ng pencegahan
selama 5 decubitus dengan
menit, setiap massage punggung
pagi dan sore teknik effleurage
3.3 Populasi dan sampel
3.3.1 Populasi
Populasi dalam penelitian ini adalah pasien rawat inap di Ruang rawat inap
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang.
3.3.2 Sampel
Sugiyono (2018) yang menyatakan untuk penelitian eksperimen sederhana yang
menggunakan kelompok kontrol dan intervensi, maka jumlah anggota sampel
masing masing antara 10-20 pasien. Sampel penelitian di tentukan dengan
menggunakan non probability sampling dengan teknik incidental sampling,
dengan menetapkan kriteria sebagai berikut:
3.3.2.1 Kriteria inklusi
a. pasien yang bersedia dan menyetujui menjadi responden setelah
menerima penjelasan tentang massage punggung.
b. Pasien baru yang masuk di Ruang rawat inap baik dari IGD maupun
dari poli rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
c. Pasien dengan kesadaran komposmentis, GCS 456
d. Pasien yang tidak bisa melakukan perubahan posisi sendiri usia 18 tahun
ke atas.
e. Pasien dengan skor skala Norton < 12

3.3.2.2 Kriteria Ekslusi


a. Pasien yang tidak bersedia menjadi responden setelah
Menerima penjelasan tentang massage punggung.
b. Pasien dengan fraktur tulang rusuk, vertebra
c. Pasien dengan penyakit kulit yang menular (herpes, cacar air, impetigo,
kurap)
d. Pasien yang mempunyai luka didaerah punggung dan sacrum.
e. Pasien alergi dengan Virgin coconut oil.
f. Pasien yang gelisah dan tidak kooperatif
g. Pasien panas, suhu tubuh > 37,5oC
h. Pasien dengan tekanan darah sistole ≥ 160 mmhg dan diastole ≥ 90 mmhg
3.4 Tempat dan waktu penelitian
3.4.1 Tempat penelitian
Penelitian dilakukan di ruang rawat inap Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan
Malang.
3.4.2 Waktu penelitian
Penelitian dimulai dengan penyusunan proposal penelitian pada bulan Januari
2023. Dan dilakukan penelitian pada bulan 1 Maret 2023 sampai dengan 10
Maret 2023.
3.5 Teknik dan instrument pengumpulan data
3.5.1 Prosedur pengumpulan data
3.5.1.1 Prosedur administratif
Peneliti mengajukan permohonan untuk melakukan etichal clearance ke Rumah
Sakit Panti Rapih yang sudah memiliki sub komite etik penelitian pada tanggal
10 Juni 2022. Menunggu Surat Ijin Penelitian dari Rumah Saki Panti Waluya
Sawahan Malang untuk meakukan penelitian di Rumah Sakit Panti Waluya
Malang.
3.5.1.2 Prosedur teknis
a) Peneliti melakukan pendekatan kepada Kepala Ruang di ruang rawat inap
Rumah Sakit Panti Waluya Sawahan Malang untuk menjelaskan tujuan dan
rencana penelitian.
b) Peneliti melihat data di Rekam Medis. Data yang diambil berupa nama, usia,
berat badan, tinggi badan diagnosa, tanggal masuk rumah sakit dan skor skala
Norton.
c) Peneliti memilih pasien yang akan dijadikan responden sesuai dengan kriteria
inklusi dan ekslusi yang telah ditetapkan.
d) Pada kelompok kontrol pasien mendapatkan tindakan pencegahan ulkus
dekubitus standar dengan perubahan posisi dan gosok punggung. Kelompok
intervensi mendapatkan tindakan pencegahan ulkus dekubitus standar dengan
perubahan posisi dan massage punggung dengan teknik effleurage.
e) Peneliti menjelaskan kepada responden tentang tujuan penelitian dan manfaat
penelitian. DIlakukan dengan cara menanyakan secara lisan kepada responden
melalui wawancara. Pada responden kelompok intevensi diberi penjelasan
prosedur massage punggung dengan teknik effleurage.
f) Peneliti melakukan intervensi massage punggung dengan teknik effleurage
kepada kelompok intervensi selama dua kali sehari setiap hari setelah mandi
pagi dan sore selama lima menit, pada daerah tonjolan tulang seperti di kedua
siku, kedua tumit, maleolus, sakrum dan iliaka. Intervensi dilakukan selama
tiga hari berturut-turut.
g) Peneliti melakukan observasi skor dekubitus pada kelompok kontrol dan
kelompok intervensi pada hari kedua, ketiga dan keempat. Observasi
dilakukan dan dicatat di lembar obsevasi.

3.5.2 Instrumen pengumpulan data


Pengumpulan data dilakukan menggunakan lembar observasi skor dekubitus
yang berupa Norton Scale.
Validitas dan reliabilitas instrument penelitian dilakukan dmn, brp responden

3.6 Etika penelitian


3.1 Etika penelitian
Menurut LPPM (2019) dalam melakukan penelitian ada beberapa prinsip etik, antara
lain:
3.1.1 Kejujuran
Peneliti harus jujur, tidak boleh mengarang (fabricate), memalsukan (falsify),
atau mengelabuhi (misrepresent) data atau hasil penelitian. Peneliti haruslah
obyektif, tanpa bias dan berpegang teguh pada semua aspek proses penelitian.
Prinsip ini merupakan prinsip yang sangat penting. Prinsip ini menjadi jaminan
tercapainya tujuan penelitian, prinsip ini juga dapat meningkatkan kerjasama dan
kepercayaan yang dibutuhkan dalam penelitian ilmiah. Ketidakjujuran akan
menghancurkan kepercayaan antar peneliti atau antara peneliti dengan instansi
lain.
3.1.2 Ketelitian
Peneliti harus menghindari terjadinya kesalahan dalam penelitian, baik
penyajian data, maupun penyajian hasil penelitian. Harus diupayakan
jangan sampai terjadi kesalahan, baik kesalahan eksperimental,
metodologis, maupun kesalahan manusia (human error). Kesalahan
dapat menyebabkan terjadinya hambatan perkembangan ilmu
pengetahuan. Ketelitian peneliti akan membangun kerjasama dan
kepercayaan antarpeneliti dan penggunaan sumber daya secara efisien.
Kesalahan eksperimental merupakan kesalahan penggunaan instrumen
penelitian untuk pengumpulan data. Kesalahan metodologis mencakup
kesalahan dalam menganalisis dan menginterpretasi data, penggunaan
teoretik, dan bias dalam pengambilan kesimpulan. Kesalahan manusia
adalah kesalahan yang dilakukan peneliti dalam menggunakan
instrumen, mela- kukan kalkulasi, merekam data, menarik kesimpulan,
menulis laporan, dan lain-lain. Untuk memimimalisasi kesalahan
diadakan review hasil penelitian.
3.1.3 Keterbukaan
Setiap peneliti hendaknya membiarkan peneliti lain mereview pene-
litiannya dan terbuka terhadap kritik, saran, dan gagasan baru. Dengan
kritik dan pandangan baru itu kemajuan ilmu pengetahuan dapat dicapai.
3.1.4 Penghargaan
Pemberian penghargaan hendaknya sesuai dengan yang seharusnya
menerima. Jika prinsip ini tidak dilaksanakan, peneliti bisa kehilangan
motivasi untuk meneliti dan enggan membagi informasi, karena takut
gagasannya akan dicuri. Plagiarisme merupakan salah satu tindakan yang
tidak etis dalam alokasi penghargaan dan bertentangan dengan prinsip
kejujuran
3.1.5 .Tanggung jawab sosial
Peneliti harus menghindari perbuatan yang merugikan masyarakat dan
berusaha menghasilkan keuntungan sosial bagi masyarakat. Peneliti juga
harus bertanggung jawab atas akibat-akibat yang ditimbulkan dari
penelitiannya. Tanggung jawab di sini dimaksudkan bahwa peneliti
mempunyai kewajiban untuk menjalankan penelitian yang berharga.
Tanggung jawab sosial juga berarti tidak semua hasil penelitian dapat
dipublikasikan kepada masyarakat
3.1.6 .Saling menghormati
Sesama peneliti hendaknya saling menghormati. Hal ini disebabkan
penelitian dapat terbangun karena kerjasama dan kepercayaan.
Kepercayaan itu dibangun berdasarkan prinsip saling menghormati. Jika
di antara para peneliti tidak saling menghormati, akan hancurlah
kepercayaan dan jalinan komunitas peneliti.
3.1.7 Hormat terhadap manusia yang menjadi objek penelitian
Peneliti tidak boleh melanggar hak dan martabat manusia yang
menjadi objek penelitian atau percobaan. Manusia yang digunakan
sebagai percobaan memiliki hak dan martabat. Oleh karenanya, hak
dan martabat itu harus dihormati.

3.2 Analisa data


3.2.1 Pengolahan data menurut Fauzi dkk (2022)
3.2.1.1 Editing
Kegiatan yang dilakukan untuk memeriksa semua daftar pertanyaan
responden
3.2.1.2 Scoring
Penentuan jumlah skoring, dalam penelitian ini menggunakan skala
ordinal. Dalam penelitian skor decubitus 16-20: tidak beresiko, 12-15:
rentan beresiko, < 12: resiko tinggi
3.2.1.3 Coding
Kegiatan setelah proses editing data, kegiatan berikutnya yaitu
memberikan symbol yang berupa angka terhadap jawaban responden.
Dalam penelitian ini kode kontrol : 0 dan kode intervensi : 1
3.2.1.4 Tabulating
Kegiatan untuk menghitung data dari hasil Coding sehingga selanjutnya akan
ditampilkan dalam wujud tabel
3.2.2 Analisa data
3.2.2.1 Analisa univariat
Peneliti melakukan analisa deskriptif frekuensi dan presentage pada data
usia, jenis kelamin, IMT dan gangguan persepsi sensori. Perhitungan
presentasi menggunakan rumus Notoatmodjo (2010):
P= 𝑋 x 100%
𝑁

Keterangan:
P= presentase
X= jumlah responden sesuai variabel (jenis kelamin, gangguan persepsi
sensori).
N= jumlah total responden
Pada data karakteristik responden skor skala norton dan skor dekubitus
dilakukan analisa mean, minimal, maksimal. median dan standar deviasi.

3.2.2.2 Analisa bivariat


Dalam penelitian ini merupakan uji komparatif dengan menggunakan 2
kelompok tidak berpasangan, dan data yang diperoleh data kategorik
(skala ordinal). Uji normalitas data dilakukan dengan Shapiro Wilk
karena sampel < 50 yang didapatkan hasil p value 0.00 (p value < 0.05)
artinya data berdistribusi tidak normal. Syarat uji parametrik tidak
terpenuhi maka uji hipotesis menggunakan uji non parametrik Mann
Whitney didapatkan hasil p value 0.150 (p value > 0,05) artinya H0
diterima dan Ha di tolak, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak ada
dampak yang signifikan pemberian massage punggung dengan teknik
effleurage sebagai upaya pencegahan ulkus dekubitus.
STANDAR OPERASIONAL PROSEDUR
MASSAGE PUNGGUNG

Pengertian Massage punggung adalah suatu tindakan pemijatan di


area tulang belakang mulai dari area punggung bagian
bawah sampai ke area skapula yang berfungsi untuk
mempengaruhi kerja saraf parasimpatis dalam
menyampaikan perintah ke otak bagian belakang
sehingga dapat merangsang pengeluaran hormone
endorphin serta dapat menstimulasi reflek oksitosin
sehingga hormon oksitosin keluar.

Tujuan 1) Untuk memelihara kesehatan relaksasi fisik dan


mental
2) Untuk meningkatkan sirkulasi darah
3) Memberi tekanan

Prosedur Persiapan klien


1. Memberikan salam, perkenalkan diri anda, dan
identifikasi klien dengan memeriksa identitas klien
2. Jelaskan tentang prosedur tindakan yang akan
dilakukan, berikan kesempatan kepada klien untuk
bertanya
3. Siapkan peralatan yang diperlukan
4. Atur ventilasi dan sirkulasi udara yang baik
5. Atur posisi klien sehingga merasa aman dan
nyaman
Persiapan Alat
1. VCO
2. Tisu
3. Handuk mandi yang besar
4. Handuk kecil
5. Bantal dan guling kecil serta selimut

Cara Kerja
Prosedur
1. Beri tahu klien bahwa tindakan akan segera
dimulai.
2. Periksa vital sign klien sebelum memulai
effleurage massage pada punggung.
3. Posisikan klien dengan posisi miring ke kiri
4. Instruksikan klien untuk menarik nafas dalam
melalui hidung dan mengelurkan lewat mulut secara
perlahan sampai klien merasa rileks
5. Cuci tangan
6. Tuangkan minyak VCO pada telapak tangan
kemudian gosokan kedua tangan hingga hangat
7. Letakan kedua tangan pada punggung klien,
mulai dengan gerakan mengusap dan bergerak dari
bagian bahu menuju sacrum
8. Buat gerakan seperti kupu-kupu dengan
menggunakan telapak tangan dan melingkar kecil
dengan menggunakan ibu jari menuruni area tulang
belakang, gerakan secara perlahan berikan
penekanan arahkan penekanan kebawah sehingga
tidak mendorong klien kedepan
9. Usap juga di area bagian lumbal
10. Bersihkan sisa minyak pada punggung klien
dengan handuk
11. Rapikan klien ke posisi semula
12. Beritahu bahwa tindakan telah selesai
13. Bereskan alat-alat yang telah digunakan

Evaluasi
1. Evaluasi hasil yang dicapai (penurunan skala
nyeri)
2. Beri reinforcement positif pada ibu hamil
3. Kontrak pertemuan selanjutnya
4. Mengakhiri pertemuan dengan baik

SKALA NORTON
DAFTAR PUSTAKA

Sugiyono. (2018). Metode penelitian. Bandung: Penerbit Alfabeta.


Lembaga penelitian dan pengabdian masyarakat (2019). Pedoman dan etika
peneltian. Surakarta
Fauzi, Ahmad dkk (2022). Metodologi Penelitian. Banyumas Jawa Tengah .
Retnani (Ed). CV. Pena Persada

Anda mungkin juga menyukai