Konsep Dasar
Study Kasus
• Pengertian study kasus
• Tujuan Study Kasus
• Metode study kasus
Kelompok
1 (satu) :
ANGGOTA KELOMPOK :
Ayu Astuti
Nasria
DOSEN PENGAMPUH :
HASLINA,S.PD,M.PD
Pengertian study kasus
Kamus psikologi (Kartono dan Gulo, 2000)
menyebutkan 2 (dua) pengertian tentang studi kasus
(case study) pertama studi kasus merupakan suatu
penelitian (penyelidikan) intensif, mencakup semua
informasi releven terhadap seseorang atau beberapa
biasanya berkenan dengan satu gejala psikologis
tunggal. Kedua studi kasus merupakan informasi-
informasi historis atau biografis tentang seorang
individu, seringkali mencakup pengalamannya dalam
terapi.
Berikut ini definisi studi
kasus dari beberapa pakar
dalam psikologi dan
bimbingan konseling yaitu:
a. I. Djumrur (1985)Studi kasus adalah suatu
teknik mempelajari seorang individu secara c. Dewa Ketut Sukardi (1983)Studi
mendalam untuk membatu memperoleh kasus adalah metode pengumpulan
penyesuaian diri yang lebih baik. data yang bersifat integrative dan
b. WS. Winkel (1995)Studi kasus adalah suatu komprehensif. Integrative artinya
metode untuk mempelajari keadaan dan menggunakan berbagai teknik
perkembangan seorang klien secara mendalam pendekatan dan bersifat komprehensif
dengan tujuan membantu klien untuk yaitu data yang dikumpulkan meliputi
mencapai penyesuaian yang lebih baik. seluruh aspek pribadi individu secara
lengkap.
Tujuan Study Kasus
Studi kasus memerlukan data yang Studi kasus tidak dapat dipisahkan dari Studi kasus juga merupakan
bimbingan dan konseling, maka salah satu
komprehensif dari setiap aspek proses memahami
kode etik dalam konseling yaitu asas
kehidupan klien. Data yang kerahasiaan. Asas kerahasian sangat perkembangan klien, maka
lengkap sangat menentukan penting untuk menjaga kepercayaan
konseli. Disisi lain, sangat mungkin
perlu dilakukan pemahaman
identivikasi dan analisis masalah.
Apabila data tidak lengkap dan informasi yang diperoleh belum pasti apa secara terus-menerus sehingga
adanya, maka sangat berbahaya apabila terbentuk gambaran individu
terjadi kesalahan dalam informasi tersebut tersebar dan timbul
identifikasi dan analisis masalah salah persepsi kepada individu dari yang objektif dalam berbagai
maka besar kemungkinan terjadi berbagai pihak. Dan hendaknya hanya segi kehidupan individu yang
konselor yang menangani dan pihak- pihak
salah penanganan (treatmen) dan berpengaruh pada masalah
yang dianggap perlu mengetahui keadaan
bahkan dapat terjadi malpraktik. konseli sebenarnya. yang dihadapinya.
d. Pengumpulan data dilakukan secara
Lanjutan ilmiah
Studi kasus harus bisa dipertanggung jawabkan secara
rasional dan objektif. Maka pengumpulan data juga
harus dilakukan secara ilmiah dengan mengacu pada
kaedah-kaedah yang rasional dan dapat
dipertanggung jawabkan kebenaran dan validitasnya.
Terima Kasih