DINAS KESEHATAN
KABUPATEN MURUNG RAYA
KRITERIA : 3.1.1
DOKUMEN
3.1.1.1 : SK Penanggung Jawab Manajemen Mutu
3.1.1.2 : Uraian tugas, wawenang dan tanggung jawab penanggung jawab manajemen
mutu
3.1.1.3 : Pedoman peningkatan mutu dan kinerja puskesmas
3.1.1.4 : SK kepala puskesmas tentang kebijakan mutu
3.1.1.5 : Bukti yang menunjukan adanya komitmen bersama seluruh jajaran puskesmas
untuk meningkatkan mutu dan kinerja
Ep 1
Dokumen
SK Penanggung Jawab Manajemen Mutu
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Jl. Bhayangkara No.53B Kel. Puruk Cahu, Kec. Murung kode pos 73912
Tpl.081235382115, email : pkm.purukcahuseberang12@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Nomor : 008.2 TAHUN 2022
TENTANG
TIM MUTU PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Menimbang : a. Bahwa pasien mempunyai hak untuk memperoleh pelayanan
yang bermutu dan aman;
b. Bahwa dalam upaya meningkatkan mutu pelayanan dan
keselamatan pasian di Puskesmas Puruk Cahu Seberang
perlu disusun tim mutu dan Puskesmas Puruk Cahu Seberang;
c. Bahwa untuk tertib dan kejelasan kegiatan tim mutu
puskesmas sebagaimana dimaksud pada poin a, dipandang
perlu menetapkannya dalam surat Keputusan Kepala UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang;
MEMUTUSKAN
Menetapkan : TIM MUTU PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Kesatu : Anggota Tim Mutu Puskesmas Puruk Cahu Seberang dan uraian
tugas sebagaimana tercantum dalam lampiran merupakan bagian
yang tidak terpisahkan dari surat keputusan ini.
Kedua : Surat keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan
ketentuan apabila di kemudian hari terdapat kekeliruan akan
diadakan perbaikan/perubahan sebagaimana mestinya.
Nomor : 008.2
Tanggal : 03 Januari 2022
Dokumen
Uraian Tugas, Wawenang Dan Tanggung Jawab
Manajemen Mutu
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Jl. Bhayangkara No.53B Kel. Puruk Cahu Seberang, Kec. Murung kode pos 73912
Tpl.081235382115, email : pkm.purukcahuseberang12@gmail.com
4. Tim Mutu Melaksanakan pemantauan Melaksanakan evaluasi 1. Merencanakan dan mengevaluasi kegiatan di unit bidang UKM
UKM kegiatan UKM dan Monitoring Program 2. Mengkoordinasi dan berperan aktif terhadap kegiatan disetiap unit
(Upaya Essensial dan Program bidang UKM
Kesehatan Pengembangan 3. Memantau secara periodik pencapaian program UKM
Masyarakat) 4. Mengkoordinasikan program penyelengaraan dan pelatihan untuk
peningkatan kompetensi petugas dan kader
5. Melakukan koordinasi kepada pelaksana program terhadap
implementasi standar pelayanan yang berfokus kepada sasaran dan
manajemen
6. Menyelenggarakan dan menyiapkan kegiatan sosialisasi internal
puskesmas dan sosialisasi eksternal
7. Menghadiri rapat, pertemuan, workshop atau seminar terkait
pengembangan mutu UKM baik internal atau eksternal Puskesmas
8. Memfasilitasi koordinasi dengan unit terkait dalam penyelenggaraaan
pemantauan indikator penilaian kinerja
6. Tim Melaksanakan pemantauan kegiatan Melaksanakan evaluasi 1. Melakukan pemantauan kepatuhan tiap-tiap indikator mutu yang
Indikator penilaian INM dan monitoring indikator telah ditetapkan
Mutu mutu nasional 2. Merekap data, mengolah data dan menginput data kedalam aplikasi
Nasioanl
Mutu Fasyankes.
(INM)
7. Tim Melaksanakan kegiatan survei dan Melaksanakan evaluasi 1. Menerima pengaduan dari internal maupun eksternal melalui kotak
Penangana penanganan keluhan masyarakat dan monitoring pengaduan / kotak saran / website / E-mail atau secara langsung
n Keluhan kepuasan dan ( baik secara lisan maupun tertulis kepada Tim Penanganan
dan menampung asupan
Pengaduan )
Kepuasan dari masyarakat
Pelanggan 2. Membuat perencanaan survei kepuasan masyarakat
3. Melaksanakan survei sesuai jadwal yang telah ditetapkan
4. Merekap data, mengolah dan menganalisa hasil survei
No Jabatan Tugas Wewenang Tanggung Jawab
5. Menerima laporan adanya pengaduan yang harus disertai dengan
identitas pengadu secara lengkap dan memasukkan ke buku register
pengaduan
6. Melakukan penelaahan permasalahan
7. Melakukan konfirmasi dan klarifikasi pada pihak-pihak terkait
8. Menganalisa dan membuat kesimpulan
Menyampaikan rekomendasi Tim kepada kepala UPT Puskesmas
Puruk Cahu Seberang
Ada Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja Disusun Bersama Oleh Penangguang
Jawab Manajemen Mutu Dengan Kepala Puskesmas Dan Penanggung Jawab Upaya
Puskesmas
Dokumen
Pedoman Peningkatan Mutu Puskesmas Dan Keselamatan Pasien
PEMERINTAH KABUPATEN MURUNG RAYA
DINAS KESEHATAN
UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Jl. Bhayangkara No.53B Kel. Puruk Cahu, Kec. Murung kode pos 73912
Tpl.081235382115, email : pkm.purukcahuseberang12@gmail.com
KEPUTUSAN
KEPALA UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
Nomor : 012 TAHUN 2022
TENTANG
PEDOMAN PENINGKATAN MUTU PUSKESMAS DAN KINERJA UPT PUSKESMAS
PURUK CAHU SEBERANG
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
KEPALA UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................1
B. Tujuan............................................................................................................................1
C. Ruang Lingkup..............................................................................................................1
D. Batas Operasional.........................................................................................................1
BAB II GAMBARAN UMUM..................................................................................................4
A. Geografi dan Demografi................................................................................................4
B. Distribusi Ketenagaan...................................................................................................4
C. Organisasi.....................................................................................................................4
BAB III PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN...........9
A. Penilaian Sasaran Kinerja.............................................................................................9
B. Kaji Banding..................................................................................................................9
C. Audit Mutu Internal........................................................................................................9
D. Audit Mutu Ekternal.....................................................................................................10
E. Survei Kepuasan Pelanggan-Survei Indeks Kepuasan Masyarakat..........................10
F. Tunjauan Manajemen
G. Indikator Keselamatan Pasien....................................................................................10
H. Sistem Peningkatan Manajemen Klinik Keperawatan................................................10
I. Pengobatan Rasional...................................................................................................11
J. Penilaian Standar Kopetensi Karyawan......................................................................11
K. Kalibrasi Alat Kesehatan.............................................................................................11
BAB IV PENUTUP...............................................................................................................12
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Pelayanan kesehatan menjadi suatu kebutuhan dalam hidup manusia yang harus
dipenuhi oleh negara. Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat
dan gate keeper pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan, harus dapat
memberikan pelayanan bermutu sesuai dengan standar pelayanan maupun standar
kompetensi sehingga dapat menjamin keselamatan pasien. Puskesmas dalam memberikan
pelayanan harus selalu menyesuaikan kebutuhan masyarakat, mengacu pada standar mutu
pelayanan dan keselamatan pasien yang merupakan prioritas utama untuk dilaksanakan
dalam upaya untuk menjaga peningkatan mutu serta kinerja pelayanan tersebut.
B. TUJUAN
Tujuannya adalah menjadi acuan bagi peningkatan mutu dan keselamatan pasien
seluruh aktifitas pelayanan yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang,
sehingga pada akhirnya menghasilkan pelayanan yang bermutu dan terukur,
C. RUANG LINGKUP
Ruang lingkupnya disusun berdasarkan persyaratan standar akreditasi Puskesmas
(peningkatan kinerja, kaji banding, audit mutu internal, audit eksternal, survei kepuasan
pelanggan, tinjauan manajemen dan indikator keselamatan pasien). Selain itu juga meliputi
kegiatan peningkatan mutu dan kinerja yang ada di Puskesmas, antara lain: SPMKK (Sistem
Peningkatan Manajemen Klinik Keperawatan), MTP (Monitoring, Training, Planning) untuk
pengobatan rasional, dan Penilaian Standar Kompetensi Karyawan.
D. BATASAN OPERASIONAL
1. Pelanggan
Pelanggan/langganan merujuk pada individu/rumah tangga, masyarakat,
perusahaan yang membeli barang atau jasa.
2. Kepuasan Pelanggan
Kepuasan pelanggan merupakan hasil dari adanya perbedaan antara harapan
pelanggan dengan kinerja yang dirasakan oleh pelanggan tersebut. Dari beragam
definisi kepuasan kusumen yang telah diteliti dan didefinisikan oleh para ahli
pemasaran, dapat disimpulkan bahwa kepuasan pelanggan merupakan suatu
tanggapan perilaku pelanggan yaitu evaluasi purna beli terhadap suatu barang atau
jasa yang dirasakannya (kinerja produk) dibandingkan dengan harapan pelanggan.
3. Pasien
Pasien adalah individu yang menerima perawatan medis.
4. Koreksi
Koreksi merupakan pembetulan, perbaikan dan pemeriksaan.
5. Tindakan Korektif
a Tidakan korektif (corrective action) adalah tindakan untuk menghilangkan
penyebab ketidaksesuaian agar tidak terulang lagi;
b Ketidaksesuaian (non-conformance) adalah tidak terpenuhinya suatu
persyaratan;
c Persyaratan (requirement) adalah harapan atau kebutuhan yang dapat berupa
ketetapan, kebiasaan, atau kewajiban, baik yang dinyatakan ataupun tidak
dinyatakan
6. Tindakan Preventif
Tindakan preventif (preventiveaction) adalah tindakan untuk menghilangkan
penyebab potensi ketidaksesuaian agar tidak terjadi atau pengertian lainnya
tindakan yang dilakukan sebelum sesuatu terjadi (mencegah sebelum terjadi).
7. Pedoman Mutu
Pedoman mutu adalah panduan sebuah proses terstruktur untuk memperbaiki
keluaran yang dihasikan atau untuk memastikan keluaran sesuai standar yang
diharapkan.
8. Dokumen
Dokumen adalah acuan yang digunakan untuk melakukan pekerjaan meliputi
Kebijaka Mutu, Sasaran Mutu, Pedoman Mutu, Prosedur Mutu, Prosesur Tetap
(Protap), Rencana Mutu Pelayanan dan dokumen pendukung lainnya. Secara
umum dokumen juga merupakan sebuah tulisan yang memuat informasi. Biasanya
dokumen ditulis di kertas dan informasinya ditulis memakai tinta baik memakai
tangan atau memakai media elektronik (seperti printer).
9. Rekaman
Rekaman adalah hasil dokumentasi dari kegiatan atau proses yang disimpan.
10. Efektivitas
Efektifitas adalah pencapaian tujuan secara tepat atau memilih tujuan-tujuan yang
tepat dari serangkaian alternatif atau pilihan cara dan menentukan pilihan dari
beberapa pilihan lainnya. Efektivitas bisa juga diartikan sebagai pengukur
keberhasilan dalam pencapaian tujuan-tujuan yang telah ditentukan.
11. Efisiensi
Efisiensi merupakan suatu ukuran keberhasilan yang dinilai dari segi besarnya
sumbar/biaya untuk mencapai hasil dari kegiatan yang di jalankan. Pengertian
efisiensi menurut Mulyamah (1987, hal 3) yaitu: “Efisiensi merupakan suatu ukuran
dan membanding rencana penggunaan masukan dengan penggunaan yang
direalisasikan atau perkataan lain penggunaan yang sebenarnya”.
Sedanngkan penertian efisiensi menurut SP. Hasibuan (1984, hal.233-4) yang
mengutip pernyataan H. Emerson adalah: “Efesiensi adalah perbandingan yang
terbaik antara input (masukan) dan output (hasil antara keuntungan dengan
sumber-sumber yang dipergunakan), seperti halnya hasil optimal yang dicapai
dengan penggunaan sumber yang terbatas. Dengan kata lain hubungan atara apa
yang telah diselesaikan”.
12. Proses
Proses adalah urutan pelaksanaan tau kejadian yang terjadi secara alami adau
didesain, mungkin mengunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,
yang menghasilkan suatu hasil. Definisi lain dari proses ialah serangkaian kegiatan
yang saling terkait atau berinteraksi, yang mengubah input menjadi output. Kegiatan
ini memerlukan alokasi sumberdaya seperti orang dan materi.
13. Sasaran Mutu
Sasaran mutu adalah target dari masing-masing bagian/depertemen yang ingin
dicapai dalam jangka waktu tertentu, sasaran mutu harus mempunyai syarat
sebagai berikut:
a. Scope jelas untuk bagian atau depertemen mana, misal HRD, operation,
marketing dan lain-lain;
b. Measurable artinya sasaran mutu tersebut harus bisa diukur (baik dalam
bentuk/jumlah/presentase);
c. Achievable artinya menentukan target/sasaran mutu itu harus dapat dicapai, bila
target terlalu tinggi maka depertemen/bagian tersebut cenderung malas untuk
mengejarnya;
d. Realible artinya sasaran mutu haruslah sesuatu yang nyarta dan bukan sesuatu
yang tidak nyata akan sulit untuk dijadikan target;
e. Time Freme artinya harus jelas, jadi kapan seharusnya sasaran itu dicapai sudah
jelas diawal pembuatan sasaran mutu tersebut.
14. Perencanaan Mutu
Perencanaan mutu adalah aktivitas pengembangan produk dan proses yang
dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan pelanggan. Pengendalian mutu merupakan
proses yang terdiri atas langkah-langkah sebagai berikut:
a. Mengevaluasi kinerja;
b. Membandingkan kinerja mutu dan tujuan mutu;
c. Bertindak berdasarkan perbedaan.
15. Kebijakan Mutu
Kebijakan mutu adalah kebijakan resmi dan tertulis dari manajemen perusahaan
tentang komitmen perusahaan dalam memperhatikan dan mempertimbangkan
aspek-aspek mutu dalam aktifitas keseharian organisasi atau perusahaan.
16. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan bahan untuk
mencapai maksud dan tujuan dari suatu proses produksi.
17. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselengaranya produksi. Misal lahan, jalan, parit, pabrik, tempat kerja dan lain-lain.
BAB II
GAMBARAN UMUM
B. Distribusi Ketenagaan
No Jabatan Pendidikan
SLT SLTA D1 D2 D3 D4 S1 S2
P
I PNS
1. Kepala 1
Puskesmas
2. Kepala Sub 1
Bagian Tata
Usaha
3. Dokter Umum 2
4. Dokter Gigi 1
5. Bidan 16
6. Perawat 14 2
7. Perawat Gigi 2
8. Asisten Apoteker 1
9. Laboratorium 2
10. Sanitarian 1
11. Nutrisionis 2
II Honor
1. Dokter Umum 1
2. Bidan 10 1
3. Perawat 5 8
4. Sataf 2
Administrasi
5. Cleaning Service 2
6. Driver 1
C. Organisasi
1. Visi
Mewujudkan masyarakat yang sehat dan mandiri untuk mendukung Murung Raya
Sehat yang sederhana dan bermartabat
2. Misi
a. Memberikan pelayanan kesehatan dengan prima, bermutu, aman, adil dan
memuaskan
b. Mengembangkan keterampilan dan profesionalisme tenaga kesehatan
c. Meningkatkan kualitas manajemen pelayanan kesehatan
d. Mendorong kemandirian masyarakat untuk membangun keluarga sehat
3. Tata Nilai
- P = Profesional
Mempunyai kopetensi untuk memberikan pelayanan kesehatan yang
terbaik
- R = Ramah
Mengutamakan sikap sopan dan santun kepada pasien serta rekan
kerja
- I = Inovatif
Mengembangkan ide-ide kreatif untuk peningkatan pelayanan
kesehatan
- M = Mandiri
Meningkatkan inisiatif dan tangguang jawab petugas dalam mengambil
keputusan untuk kepentingan kesehatan di wilayah kerjanya
- A = Akuntantabel
Pelayanan yang diberikan sesuai dengan pedoman standar pelayanan
yang ditetapkan sehingga dapat diukur dan di pertanggung jawabkan
Pasien Datang
Mengambil Nomor
Antrian
Loket Pendaftaran
Skrining
Kasir
Pasien Pulang
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang 2022
7. Landasan Hukum
Landasan hukum yang digunakan dalam menyusun Pedoman Peningkatan Mutu ini
adalah:
a. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
b. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1691 Tahun 2011
Tentang Keselamatan Pasien Rumah Sakit;
c. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 75 Tahun 2014
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat;
d. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas;
e. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 857 Tahun 2009
Tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan Di Kabupaten/Kota;
f. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 46 Tahun 2015
Tentang Akreditasi Puskesmas, Klinik Pratama, Tempat Praktek Mandiri Dokter,
Tempat Praktek Mandiri Dokter Gigi;
g. Peraturan pemerintah nomor 32 tahun 1996 tentang tenaga kesehatan
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1996 Nomor 49, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3637).
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang 2022
BAB III
PELAKSANAAN PENINGKATAN MUTU DAN KINERJA
B. KAJI BANDING
1. Kegiatan
Kegiatan kaji banding dilakukan dengan melihat kondisi mutu dan kinerja di tempat
lain, sehingga memperoleh perbandingan dengan kondisi yang ada, serta
memperoleh masukan untuk upaya perbaikan-peningkatan mutu dan kinerja di UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang.
2. Penanggung Jawab
Penganggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha,
Koordinator Upaya Kesehatan (Yanmas), Koordinator Klinis sesuai materi kaji
banding yang dilaksanakan.
3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan hasil kaji banding.
F. TINJAUAN MANAJEMEN
1. Kegiatan
Kegiatan tinjauan manajemen dilakukan untuk membahas permasalahan
pelaksanaan mutu yang belum sesuai dengan dipersyaratkan. Sehingga harus
segera dilakukan tindakan korektif, pencegahan dan perbaikan.
2. Penangguang Jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah koordinator mutu Puskesmas.
3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan tinjauan manajemen.
Pedoman Peningkatan Mutu Dan Kinerja UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang 2022
2. Penangguang Jawab
Penanggung jawab kegiatan ini adalah Kepala Sub Bagian Tata Usaha.
3. Dokumen
Dokumen kegiatan ini berupa laporan penilaian standar kompetensi.
BAB IV
PENUTUP
Dokumen
TENTANG
KEBIJAKAN MUTU DAN TATA NILAI
DI UPT PUSKESMAS PURUK CAHU SEBERANG
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Keputusan Kepala Puskesmas Puruk Cahu Seberang tentang Kebijakan
Mutu dan Tata Nilai di Puskesamas Puruk Cahu Seberang;
Kedua : Kebijakan mutu yang dimaksud dalam diktum Kesatu di atas adalah
menerapkan Sistem manajemen mutu akreditasi Puskesmas, dengan
Tata Nilai Puskesmas yaitu Profesional, Ramah, Inovatif, Mandiri dan
Akuntebel.
Ketiga : Surat keputusan ini berlaku mulai tanggal ditetapkan.
Keempat : Apabila dikemudian hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penempatan
surat keputusan ini, akan ditinjau dan diadakan perubahan seperlunya;
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................2
B. Ruang Lingkup..............................................................................................................8
C. Tujuan...........................................................................................................................8
D. Landasan Hukum..........................................................................................................8
E. Istilah Dan Definisi
...........................................................................................................................................9
BAB II SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN
PELAYANAN ........................................................................................................12
A. Persyaratan Umum.....................................................................................................12
B. Pengendalian Dokumen..............................................................................................12
C. Pengendalian Rekaman .............................................................................................13
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmad-
Nya, maka buku Pedoman Peningkatan Mutu Dan Keselamatan Pasien di UPT Puskesmas
Puruk Cahu Seberang dapat di selesaikan.
Puskesmas adalah sarana pelayanan kesehatan dasar yang amat penting di Indonesia.
Pelayanan kesehatan yang bermutu yang berorintasi pada kepuasan pelanggan atau pasien
menjadi strategi utama bagi organisasi kesehatan di Indonesia. Salah satu strategi yang
paling tepat dalam mengatisipasi adanya persaingan terbuka melalui pendekatan mutu
kesehatan yang berorientasi pada proses pelayanan bermutu dan hasil pelayanan kesehatan
sesuai dengan keinginan pelanggan atau pasien.
Penilaian keberhasilan Puskesmas dapat dilakukan oleh internal organisasi Puskesmas
yaitu berupa penilaian Kinerja Puskesmas mencakup Managemen Sumber daya tenaga, alat,
obat, keungan dan sistem informasi managemen Puskesmas. Untuk menjamin bahwa
perbaikan mutu, keselamatan pasien, peningkatan kinerja dan penerapan managemen resiko
dilaksanakan secara berkesinambungan, maka perlu dilaksanakan penilaian oleh pihak
eksternal dengan menggunakan standar yang telah ditetepkan melalui mekanisme akreditasi.
Pedoman ini merupakan acuan minimal bagi karyawan di UPT Puskesmas Puruk Cahu
Seberang serta pihak yang terkait, sehingga untuk penerapannya dapat dikembangkan
sesuai kebutuhan dan kemampuan puskesmas.
Kami menyampaikan terima kasih dan penghargaaan kepada Tim Penyusunan yang
berperan dalam penyusunan pedoman ini.
Kami mengharapkan saran sarta dukungan dari berbagai pihak untuk penyempurnaan
pedoman ini, sehingga dapat mewujudkan mutu dan keselamatan pasien puskesmas yang
optimal sesuai peran dan fungsinya sehingga pelayanan yang diberikan lebih bermutu dan
dapat dipertangung jawabkan.
Semoga Tuhan Yang Maha Esa memberikan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita
semua, Amin.
1
Pedoman Manual Mutu Dan Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Puruk Cahu
2022
Seberang
BAB I
PENDAHULUAN
2
Pedoman Manual Mutu Dan Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Puruk Cahu
2022
Seberang
A. LATAR BELAKANG
1. Profil Organisasi
Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan
Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dan Upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
tingkat pertama, dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk
mencapai derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerja
( PERMENKES RI No. 75 tahun 2014).
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang sebagai salah satu pelaksana teknis
dinas kesehatan kabupaten Murung Raya berkepentingan untuk menyelesaikan
permasalahan yang berkaitan dengan fenomena penting aktual khususnya
aksesbilitas dan mutu pelayanan kesehatan masyarakat. untuk itu, dirumuskan visi
dan misi UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang untuk menunjang
penyelenggaraan pembangunan di Kabupaten Murung Raya.
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang berada di jalan Bhayangkara nomor
53B Kelurahan Puruk Cahu di wilayah kerja Kecamatan Murung dengan luas
wilayah kerja 12,9 km2 terletak pada ketinggian 100 m dari permukaan air laut dan
suhu maksimum/minimum 31℃/23℃. Kondisi geografi berupa pegunungan dan
berada di DAS (Daerah Aliran Sungai) Barito yang di jangkau dengan semua ke
baik mobil, motor maupun tranportasi sungai sampai ke semua desa.
Batas wilayah kerja UPT Puskesmas Puruk Cahu seberang:
Sebelah Utara : Desa Muara Untu
Sebelah Selatan : Desa Muara Bumban
Sebelah Timur : KM 52 Kabupaten Barito Utara
Sebelah Barat : Kelurahan Beriwit
Jalur transportasi ke Puskesmas dan antar desa dapat dilalui dengan
kendaraan roda dua dan empat. sarana komunikasi siaran televisi dapat diterima di
seluruh desa. jaringan telepon sudah dapat dinikmati 1 kelurahan dan 3 desa
wilayah kerja. Jaringan telepon seluler sudah bisa dinikmati oleh seluruh desa.
Secara administrasi UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang mempunyai wilayah
kerja terdiri dari 1 (satu) kelurahan dan 3 (tiga) desa yaitu:
a. Kelurahan Puruk Cahu
b. Desa Muara Sompoi
c. Desa Danau Usung
d. Desa Bahitom
Berdasarkan statistik jumlah penduduk sebanyak 7.197 jiwa dengan komposisi
penduduk terdiri dari laki-laki 3.380 jiwa, perempuan 3.817 jiwa.
3
Pedoman Manual Mutu Dan Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Puruk Cahu
2022
Seberang
4
Pedoman Manual Mutu Dan Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Puruk Cahu
2022
Seberang
Jenis dan jumlah ketenagaan di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang dapat di lihat
dari tabele berikut.
Data Tenaga Kesehatan Itu Kerja Puskesmas Berdasarkan Kualifikasi Pendidikan
Jenis
No Jumlah Pendidikan Keterangan
Ketenagaan
1. Dokter Umum 2 S1
2. Dokter Gigi 1 S1
10 S1
3. Perawat
19 D3
4. Perawat Gigi 2 D3
26 D3
5. Bidan
1 D4
6. Tenaga 1 D3
Kesehatan
Lingkungan
7. Ahli Teknologi 3 D3
Laboraturium
Medik
8. Tenaga gizi 2 D3
9. Tenaga Non 2 S1
Kesehatan
3 SLTA
Puskesmas induk, terletak di Jl. Bhayangkara No. 53B Kelurahan Puruk Cahu,
Kecamatan Murung, Bangunan pskesmas induk terdiri dari:
1. Ruang Kepala Puskesmas
2. Ruang Tata Usaha
3. Ruang Pendaftaran
4. Ruang Tunggu Pasien
5. Ruang Pemeriksaan Umum
6. Ruang Tindakan
7. Ruang KIA/KB
8. Ruang Pemeriksaan Gigi
9. Laboraturium
10. Ruang Farmasi Dan Gudang Obat
11. WC/Kamar Mandi
Puskesmas pembantu, terletak di Desa Muara Sumpoi, desa Danau Usung, desa
Bahitom, Kelurahan Puruk Cahu Kecamatan Murung, Bangunan Puskesman pembantu
terdiri dari :
1. Ruang Tunggu
2. Ruang Pemeriksaan
3. Ruang Obat/ Farmasi
5
Pedoman Manual Mutu Dan Keselamatan Pasien UPT Puskesmas Puruk Cahu
2022
Seberang
6
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
6. Motto
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang “Bekerja dengan ikhlas”, Profesional dan
berkualitas”
7. Kebijakan Mutu
Pimpinan Manajemen UPT Puskesmas Puruk Cahu seberang telah menetapkan
satu kebijakan Pelayanan Puskesmas yang diketahui dan dimengerti oleh seluruh
jajaran pengelola dan seluruh karyawan puskesmas.
Kebijakan Mutu tersebut adalah : “Kami jajaran pengelola dan seluruh karyawan
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang akan memberikan pelayanan kesehatan
sesuai dengan standar yang telah ditetapkan, dengan memperhatikan kebutuhan
dan harapan pelanggan”
8. Proses Pelayanan (Proses Bisnis)
Sistem Manajemen mutu dalam dokumen manual mutu ini diuraikan dengan
menjelaskan proses pelayanan yang berlangsung dan dijalankan oleh UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang. Penyelengaraan upaya kesehatan di UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang ini sebagaimana yang tercantum dalam
PERMENKES No.75 Tahun 2014.
Puskesmas berfungsi menyelenggarakan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM)
yang terdiri dari UKM esensial dan upaya Kesehatan Perorangan (UKP)
kefarmasian , dan Laboratorim tingkat pertama, dan Pelayanan Jaringan Pelayanan
Puskesmas dan Jejaringan Fasilitas Pelayanan Kesehatan, Adapun uraian proses
bisnis di UPT Puskesmas Puruk Cahu seberang dalam implementasi manual mutu
ini dalam menyelenggarakan pelayanan kesehatan kepada masyarakat adalah
sebagai berikut :
a. Penyelengaraan UKM : Upaya Kesehatan Masyarakat Esensial meliputi:
1) Pelayanan Promosi Kesehatan;
2) Pelayanan Kesehatan Lingkungan;
3) Pelayanan KIA-KB;
4) Pelayanan Gizi;
5) Pelayanan Pencegahan dan Pengendalian Penyakit; dan
b. Penyelengaraan UKP, Kefarmasian, dan Laboratorim, yang meliputi :
1) Pelayanan Pemeriksaaan umum;
2) Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut;
3) Pelayanan KIA-KB yang bersifat UKP dan persalinan;
4) Pelayanan Gawat Darurat;
5) Pelayanan Kefarmasian ; dan
6) Pelayanan Laboratorim/Penunjang Diagnosa
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
B. RUANG LINGKUP
Lingkup manual mutu ini disusun berdasarkan persyaratan Standar Akreditasi
Puskesmas, yang meliputi persyaratan umum sistem manajemen mutu, tanggung jawab
manajemen, manajemen sumber daya, proses pelayanan yang terdiri dari penyelengaraan
upaya kesehatan masyarakat, upaya kesehatan perorangan kefarmasian, dan laboratorim
tingkat pertama, pelayanan jaringan pelayanan puskesmas dan jejaring fasilitas pelayanan
kesehatan sebagaimana yang di uraikan pada proses bisnis. Dalam penyelengaraan
pelayanan kesehatan memperhatikan keselamatan sasaran/pasien dengan menerapkan
manajemen resiko.
C. Tujuan
Tujuan manual mutu ini disusun sebagai acuan bagi UPT Puskesmas Puruk Cahu
Seberang dalam membangun sitsem manajemen mutu dalam melakukan pelayanan, yang
dilaksanakan sesuai rencana serta memperoleh hasil yang diharapkan.
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
11
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
9. Manajemen Resiko
Manajemen resiko adalah suatu pendekatan terstruktur/metodologi dalam
mengelola ketidakpastian yang berkaitan dengan ancaman; suatu rangkaian
aktivitas manusia termasuk penilai resiko, pengembangan strategi untuk
mengelolanya dan mitigasi resiko dengan menggunakan pemberdayaan
/pengelolaan sumber daya.
10. Pasien
Pasien adalah seseorang yang menerima perawatan medis.
11. Pedoman Mutu
Pedoman Mutu/ Manual Mutu adalah dokumen yang memberi informasi yang
konsisten ke dalam maupun ke luar tentang sistem manajemen mutu.
12. Pelanggan
Pelanggan adalah seseorang yang membina hubungan baik dengan ruang lain
khususnya produsen dalam bidang usaha.
13. Perencanaan Mutu
Perencanaan Mutu merupakan proses mengindentifikasi standar kualitas yang
relevan, yang sesuai dengan kebutuhan pemilik dan memenuhi standar Peraturan
yang berlaku untuk setiap bagian pekerjaan, penetapan standar spesisifikasi yang
diperlakukan dalam proyek dan perencanaan strategi pencapaian standar yang
direncanakan.
14. Prasarana
Prasarana adalah segala sesuatu yang merupakan penunjang utama
terselenggaranya satu proses(usaha, pembangungan,proyek, dsb).
15. Proses
Proses adalah urutan pelaksaan atau kejadian yang terjadi secara alami atau
didesain, mungkin menggunakan waktu, ruang, keahlian atau sumber daya lainnya,
yang menghasilkan satu hasil.
16. Rekaman
Rekaman adalah satu dokumen yang menyatakan bahwa sesuatu hasil telah
dicapai atausatu bukti kegiatan telah dilaksanakan.
17. Rekaman Implementasi / Arsip
Rekaman implementasi adalah dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan
yang dilakukan atau hasil yang dicapai di dalam kegiatan puskesmas/FKTP dalam
melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang direncanakan.
18. Sarana
Sarana adalah segala sesuatu yang dapat dipakai sebagai alat dan lain-lain untuk
mencapai maksud atau tujuan.
12
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
13
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB II
SISTEM MANAJEMEN MUTU DAN SISTEM PENYELENGGARAAN PELAYANAN
A. Persyaratan Umum
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang menetapkan, mendokumentasikan, memelihara
Sistem Manajemen Mutu sesuai dengan standar akreditasi puskesmas. Kegiatan sistem
manajemen mutu menerapkan prinsip manajemen : Plan Do Check Action (PDAC) dan
pengendalian proses dilakukan sejak awal. Sistem ini disusun untuk memastikan telah
diterapkannya persyaratan pengendalian terhadap proses-proses penyelengaraan pelayanan
kepada masyarakat baik penyelenggaraan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) maupun
Upaya Kesehatan Perorangan (UKP), yang meliputi : kejelasan proses pelayanan dan
interaksi proses dalam penyelenggaraan pelayanan, kejelasan penanggung jawab,
penyediaan sumber daya, penyelengaraan pelayanan itu sendiri mulai dari perencanaan
yang berdasar kebutuhan masyarakat/pelanggan, verifikasi terhadap rencana yang disusun,
pelaksaanan pelayanan, verifikasi terhadap proses pelayanan hasil-hasil yang dicapai ,
monitoring dan evaluasi, serta upaya penyempurnaan yang berkesinambungan.
B. Pengendalian Dokumen
Pengendalian dokumen puskesmas ini merupakan sistem pengendalian dokumen yang
meliputi penyetujuan dokumen sebelum terbit kemudian menelaah dan memperbaharui jika
diperlukan dan persetujuan memberlakukan ulang dokumen, memastikan bahwa perubahan
dan status revisi terkini dari dokumen yang diterapkan tersedia ditempat pengguna,
memastikan bahwa dokumen yang berasal dari luar ditetapkan oleh organisasi yang penting
untuk perencanaan dan operasional sistem manajemen mutu diidentifikasi dan distribusinya
dikendalikan, mencegah penggunaan tidak sengaja dokumen kadaluwarsa dan untuk
menerapkan identifikasi yang sesuai kepada dokumen bila disimpan untuk maksud apapun.
Proses penyusunan dokumen yang dilaksanakan di UPT Puskesmas Puruk Cahu
Seberang di kelola oleh sub bagian tata usaha dengan melibatkan semua program terkait
selanjutnya disahkan oleh kepala UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang setelah itu diberi
nomor dokumen.
Pengendalian dokumen dilakukan dengan pengecapan dokumen bersifat internal,
diantaranya :
1. Cap induk.
2. Cap terkendali, diberikan kepada dokumen yang diperuntukan bagi unit atau pegawai
dilingkungan UPT Puskesmas puruk cahu seberang.
3. Cap tak terkendali, diberikan kepada dokumen yang diperuntukan bagi pihak luar lain
yang membutuhkan informasi/data dari puskesmas.
4. Cap kadaluwarsa, diberikan kepada dokumen yang tidak berlaku.
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
B. Pengendalian Rekaman
Rekaman adalah dokumentasi berisi formulir historis yang timbul dari kegiatan yang
telah dilaksanakan, rekaman ditetapkan untuk memberikan bukti kesesuaian dengan
persyaratan dan beroperasinya secara efektif sistem manajemen mutu harus dikendalikan.
Puskesmas harus menetapkan prosedur terdokumentasi untuk menetapkan kendali yang
diperlukan untuk identifikasi, penyimpanan, perlindungan, pengambilan, masa simpan dan
pembuangan rekaman. Rekaman harus tetap mudah dibaca, siap ditunjukkan dan diambil.
Pengendalian dokumen dan rekam implementasi adalah sistem penomoran dan sistem
penyimpanan dokumen dan rekam implementasi, baik dokumen perkantoran maupun
dokumen akreditasi Puskesmas. Penyimpanan rekam implementasi program diarsipkan
masing-masing pelaksana program untuk dilakukan evaluasi dalam lokakarya bulanan dan
hasil implementasi mutu di simpan disekretariat manajemen mutu untuk kemudian dilakukan
tinjauan manajemen mutu.
Penerapan pengendalian dokumen di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang sesuai
dengan lempiran surat keputusan Kepala UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang tentang
pengendalian Dokumen Di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang dengan menatapkan hal-
hal sebagai berikut:
1. Sistem pembuatan/penyusunan
a. Sistem pembuatan dokumen/arsip perkantoran sesuai dengan aturan
Pemerintah Daerah Kabupaten Murung Raya;
b. Sistem pembuatan dokumen akreditasi sesuai dengan Pedoman Penyusunan
Dokumen Akreditasi Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama;
c. Sistem pembuatan rekam implementasi sesuai aturan yang berlaku di masing-
masing program.
2. Sistem penomoran
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
a. Surat masuk dan keluar, Suarat Keputusan, Surat Perintah, Surat Perintah Kerja,
Dokumen pengadaan serta dokumen kerjasama sesai dengan aturan pemerintah
daerah kabupaten Murung Raya;
b. Penomoran kelompok pelayanan dilakukan oleh kelompok pelayanan masing-
masing;
c. Urutan penomoran dokumen akreditasi meliputi
1) Kebijakan (SK)
Contoh kebjakan:
a. Standar Opresional Prosedur (SOP)
Contoh 449.1/009.1/I/2022
2) 449.1 (Kode SOP untuk Admen)
3) 449.2 (Kode SOP untuk UKM)
4) 449.3 (Kode SOP untuk UKP)
5) 449.4 (Kode nomur urut)
6) I (Kode bulan terbit)
7) 2022 (kode tahun terbit)
Penomoran Rekam Implementasi sesuai aturan yang berlaku di masing-masing program.
3. Sistem Penyimpanan
a. Dokumen Rekam Klinik/Medik wajib disimpan sekurang-kurangnya 2 Tahun,
terhitung dari tanggal terakhir pasien meninggal, atau pindah tempat, setelah
batas waktu sebagaimana dimaksud diatas dilampaui,rekam klinis dapat
dimusnahkan, kecuali persetujuan tindakan dan persetujuan lain harus disimpan
jangka waktu 10 Tahun, terhitung dari tanggal dibuatnya;
b. Sistem penyimpanan Resep yang telah dilayani di puskesmas harus dipelihara
dan disimpan minimal 2 Tahun dan pada setiap resep harus diberi tanda :
1) Resep umum;
2) JKN : untuk resep yang diterima oleh peserta JKN/BPJS (Badan
penyelenggara Jaminan Sosial);
c. Penyimpanan Dokumen/Arsip perkantoran sesuai dengan sistem penyimpanan
dokumen/arsip aturan pemerintah daerah.
d. Penyimpanan Dokumen Akreditasi disimpan sekretariat Manajemen Mutu.
e. Penyimpanan rekam implementasi disimpan masing-masing penanggung jawab
program.
4. Sistem Regulasi dan Akses.
a. Dokumen klinik/medik menjadi kewenangan dokter.
b. Dokumen perkantoran dan akreditasi menjadi kewenangan kepala puskesmas.
c. Rekam implementasi menjadi kewenangan penanggung jawab program.
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
5. Evaluasi
Evaluasi dokumen dilakukan minimal 2 Tahun sekali atau jika ada permasalahan
terkait hal tersebut.
6. Pengendalian Rekaman/Arsip.
Semua catatan/arsip yang memberikan bukti bahwa Sistem Manajemen Mutu telah
dilaksanakan, dikelola dengan baik agar aman, teridentifikasi dengan jelas, dan
mudah ditemukan bila diperlukan. Secara garis besar Pengendalian Arsip mengatur
hal-hal sebagai berikut :
a. Pengidentifikasi Arsip
b. Penyimpanan Arsip
c. Perlindungan Arsip
d. Pengembalian Arsip
e. Penentuan Masa Simpan
f. Pemusnahan Arsip
Pengendalian rekam implementasi di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang meliputi
dokumen yang menjadi bukti obyektif dari kegiatan yang dilakukan atau hasil yang dicapai
didalam kegiatan puskesmas dalam melaksanakan regulasi internal atau kegiatan yang
direncanakan. Penyimpanan rekam implementasi program diarsipkan oleh masing-masing
pelaksana program untuk dilakukan evaluasi dalam lokakarya bulanan, dan hasil
implementasi MUTU disimpan Sekretariat Manajemen Mutu untuk kemudian dilakukan
Tinjauan Manajemen Mutu.
Pengendalian dokumen akreditasi UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang wajib
mentaati sistem pengendalian dokumen yang telah ditentukan didalam kebijakan
pengendalian dokumen ini. Pengendalian dokumen menerapkan hal-hal sebagai berikut.
1. Format Standar Operasional Prosedur (SOP)
2. Format Rujukan Internal
3. Format Rujukan Eksternal
4. Format Persetujuan Tindakan (Informed Consent)
5. Format Penolakan Tindakan
6. Format Penolakan Rujukan Internal
7. Format Penolakan Rujukan Eksternal
8. Format Permintaan Pulang Paksa
9. Format Penolakan Pasien Pulang
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB III
TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN
A. Komitmen Manajemen
Kepala Puskesmas, Penanggung Jawab Manajemen Mutu, dan seluruh karyawan
puskesmas bertekad untuk menjalankan Sistem Manajemen Mutu secara konsisten dan
konsekuen untuk mendukung pencapaian sasaran-sasaran yang diinginkan, sehingga
bertanggung jawab untuk menerapkan seluruh persyaratan yang ada pada manual mutu ini.
Kepala Puskesmas harus memberi bukti komitmennya pada penyusunan dan implementasi
sistem manajemen mutu serta perbaikan berkesinambungan keefektifannya dengan: a)
mengkomunikasikan kepada seluruh karyawan puskesmas pentingnya memenuhi
persyaratan pelanggan dan peraturan perundang-undangan, b) menetapkan kebijakan mutu,
c) memastikan sasaran mutunya ditetapkan, d) melakukan tinjauan manajemen, e)
melakukan evaluasi untuk melihat efektivitas sistem manajemen mutu dan, f) memastikan
tersedianya sumber daya untuk mendukung pelaksanaan system, dan g) memastikan
perbaikan terus menerus dilakukan pada semua aspek kegiatan.
C. Kebijakan Mutu
Seluruh karyawan berkomitmen untuk menyelenggarakan pelayanan yang berfokus
pada pelanggan, memperhatikan keselamatan pelanggan, dan melakukan penyempurnaan
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
yang berkelanjutan. Kebijakan Mutu dituangkan dalam bentuk surat Keputusan Kepala
Puskesmas yang meliputi Kebijakan Mutu Pelayanan Klinis/UKP dan Kebijakan Mutu
Pelayanan UKM.
Kepala Puskesmas harus memastikan bahwa kebijakan mutu: a) sesuai dengan
sasaran puskesmas, b) mencakup komitmen untuk memenuhi persyaratan dan terus-
menerus memperbaiki keefektifan sistem manajemen mutu, c) menyediakan kerangka kerja
untuk menetapkan dan meninjau sasaran mutu, d) dikomunikasi dan difahami dalam
puskesmas, dan e) ditinjau agar terus menerus sesuai.
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
G. Komunikasi Internal
Komunikasi antar fungsi yang ada dalam UPT Puskesmas Puruk cahu Seberang telah
ditetapkan menjadi satu bagian dalam Sistem Manajemen Mutu, yang dijelaskan dalam
dokumentasi yang ada, dengan tujuan untuk menjembatani komunikasi antara fungsi dan
meningkatkan efektifitas pelaksanaan Sistem Manajemen Mutu. Komunikasi internal
dilakukan dengan cara workshop (mini lokakarya/ lokakarya bulanan), pertemanan,
pembinaan/pengarahan/pengumuman di apel pagi, diskusi, email, sms, memo, papan
informasi puskesmas/ruang sekretariat manajemen Mutu, dan media lain yang tepat untuk
melakukan Komunikasi.
H. Tinjauan Manajemen
Rapat dewan pengawas adalah rapat yang dilaksanakan oleh dewan pengawas dalam
rangka pengawasan tugas dan fungsinya, minimal 2 (dua) kali dalam setahun.
1. Masukan Tinjauan Manajemen
Masukan Tinjauan Manajemen meliputi :
a. Hasil Audit internal/eksternal
b. Umpan balik pelanggan
c. Kinerja proses
d. Pencapaian sasaran mutu
e. Status tindakan koreksi dan pencegahan yang dilakukan
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
11
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB IV
TINJAUAN MANAJEMEN
A. Umum
Pedoman ini mencakup proses pelaksanaan Audit Internal dan tinjauan manajemen
dalam penerapan Sistem manajemen mutu sesuai standar akreditasi Puskesmas. Pertemuan
tinjauan manajemen adalah proses evaluasi di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
terhadap kesesuaian dan efektifitas penerapan sistem manajemen mutu yang dilakukan
secara berkala dan melibatkan berbagai pihak yang terkait dengan opresional kegiatan
organisasi.
Pertemuan tinjauan manajemen merupakan yang dilakukan oleh manajemen secara
periodik untuk meninjau kinerja sistem manajemen mutu dan kinerja
pelayanan/penyelenggaraan kegiatan Puskesmas/FKTP. Untuk memastikan kelanjutan,
kesesuaian, kecukupan dan efektifitas dari sistem manajemen mutu dan sistem
pelayanan/penyelenggaraan kegiatan UKP maupun UKM.
Pertemuan tinjauan manajemen bertujuan untuk memastikan terselenggaranya
pelayanan kesehatan yang bermutu melalui pembahasan permasalahan yang terkait
operasionalisasi sistem manajemen mutu dan sistem pelayanan dalam memberikan
pelayanan dan produk kepada pelanggan/masyarakat yang ada diwilayah kerja UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang melibatkan seluruh pegawai dan dilaksanakan secara
berkesinambungan. Keberhasilan audit dan pertemuan tinjauan manajemen ini tergantung
pada komitmen untuk melakukan perubahan-perubahan dan perbaikan sesuai dengan apa
yang direkomendasikan dan kesempatan yang di hasilkan dalam pertemuan.
Adapun karakteristik pertemuan tinjauan manajemen UPT Puskesmas Puruk Cahu
Seberang sebagai berikut:
1. Dilaksanakan secara berkala dengan interval waktu yang ditetepkan.
2. Pihak manajemen dari pihak pelaksana operasional terkait di undang dalam
pertemuan tinjauan manajemen.
3. Direncanakan dengan kejelasan tujuan, agenda dan penjadwalan.
4. Didokumentasikan secara lengkap, yang meliputi pemberitahuan, undangan, daftar
hadir, notulen, foto kegiatan dan laporan akhir.
5. Mengevaluasi efektifitas penerapan sistem manajemen mutu dan dampaknya pada
mutu dan kinerja.
6. Membahas perubahan-perubahan yang perlu dilakukan baik pada sistem manajemen
mutu maupun sistem pelayanan.
7. Hasil pertemuan ditindak lanjuti dalam bentuk koreksi, tindakan korektif, tidakan
preventif maupun perubahan pada sistem manajemen mutu maupun sistem
pelayanan.
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
pelanggan
c Kinerja proses/hasil pelanggan
Proses kinerja harus sesuai dengan kebijakan dalam bentuk SK, pedoman
mutu, panduan, SOP , kerangka acuan kegiatan, standar dan kriteria. Hasil
pelayanan sesuai dengan standar pelayanan minimal yang telah ditetepkan oleh
Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dan sesuai dengan kebutuhan dan harapan
pelanggan/masyarakat serta mengutamakan keselamatan pasien.
d Pencapaian sasaran mutu
Kinerja proses harus sesuai dengan mutu pelayanan yang sudah dituangkan
dalam sasaran mutu masing-masing pelayanan baik UKP maupun UKM.
e Stasus tindakan dan pencegahan yang dilakukan perbaikan secara
berkesinambungan :
1) Sasaran kinerja yang hasilnya masih belum tercapai seperti dalam terget
indikator
2) Sasaran kinerja yang belum maksimal sesuai standar pelayanan sasaran
kinerja yang belum menjamin keselamatan pasien/pelanggan
fTindak lanjut tinjauan manajemen sebelumnya
Setelah dilakukan tinjauan manajemen dan didapatkan masalah yang tidak
dapat diselesaikan ditingkat puskesmas, maka masalah tersebut dirujuk ke
Dinas Kesehatan Kabupaten dan stakeholder terkait.
g Perubahan terhadap kebijakan mutu
Kebijakan mutu adalah pernyataan resmi puskesmas yang memuat komitmen
mutu dan kepedulian semua karyawan di puskesmas, stakeholder dan
pelanggan/masyarakat. Perubahan dilakukan bila mana ada perbaikan dan
kebijakan dari sasaran mutu yang lampau.
h Perubahan yang perlu dilakukan terhadap sistem manajemen mutu
sistem pelayanan
Kegiatan tinjauan manajemen mutu yang telah dilakukan memberikan dampak
twrhadap sistem manajemen mutu yang sudah ada, bila diperlukan perubahan
dilakukan perbaikan terhadap sistem manajemen mutu tersebut.
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB V
KESELAMATAN PASIEN
A. Latar Belakang
Puskesmas sebagai ujung tombak pelayanan kesehatan masyarakat dan gate keeper
pada pelayanan kesehatan formal dan penapis rujukan, harus dapat memberikan pelayanan
bermutu sesuai dengan standar pelayanan maupun standar kompetensi sehingga dapat
menjamin keselamatan pasien. Keselamatan tersebut sangatlah penting untuk dilaksanakan
di setiap puskesmas. Namun harus diakui kegiatan institusi puskesmas dapat berjalan
apabila ada pasien. Karena itu keselamatan pasien merupakan prioritas utama untuk
dilaksanakan dan hal tersebut terkait dengan isu mutu dan citra puskesmas. Keselamatan
pasien puskesmas adalah suatu sistem dimana puskesmas membuat asuhan pasien lebih
aman yang meliputi asesmen risiko, identifikasi dan pengelolaan hal yang berhubungan
dengan risiko pasien, pelaporan dan analisis insiden, kemampuan belajar dari insiden dan
tindak lanjutnya serta implementasi solusi untuk meminimalkan timbulnya risiko dan
mencegah terjadinya cedera yang disebabkan oleh kesalahan akibat melaksanakan suatu
tindakan atau tidak mengambil tindakan yang seharusnya diambil.
B. Tujuan
1. Tujuan Umum Sebagai pedoman bagi Puskesmas Puruk Cahu Seberang untuk
dapat melaksanakan program keselamatan pasien dalam upaya meningkatkan
mutu pelayanan puskesmas.
2. Tujuan Khusus
a Terciptanya budaya keselamatan pasien di Puskesmas Puruk Cahu Seberang .
b Menciptakan lingkungan yang aman bagi karyawan dan pengunjung Puskesmas
Puruk Cahu Seberang .
c Sebagai acuan yang jelas bagi Puskesmas Puruk Cahu Seberang dalam
mengambil keputusan terhadap keputusan pasien.
d Sebagai acuan bagi tenaga klinis dalam meningkatkan keselamatan pasien.
e Terlaksananya program keselamatan pasien secara sistematis dan terarah.
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
12
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
13
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB VI
MANAJEMEN SUMBER DAYA
Untuk dapat menjalankan Sistem Manajemen Mutu, maka puskesmas memastikan
sumber daya yang dimiliki dapat dikelola dengan baik, sesuai dengan pola ketenagaan.
Sumber daya tersebut berupa sumber daya manusia, sumber daya dalam bentuk
infrastruktur/sarana dan sumber daya dalam bentuk lingkungan kerja.
7
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
C. Infrastruktur
Pengelolaan infrastruktur di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang berdasarkan
Lampiran Peraturan Mentari Nomor 75 Tahun 2014 Tentang Satu Kesehatan
Masyarakat dan dijelaskan sebagai berikut:
1. Persyaratan Lokasi Puskesmas
a. Geografis
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang tidak didirikan dilokasi yang berbahaya
yaitu: tidak di tepi lereng, tidak dengan kaki gunung, tidak dekat dengan anak
suangai, tidak dekat petahan aktif, tidak di daerah rawan tsunami, tidak di
daerah rawan banjir, tidak dalam zona topan dan tidak didaerah rawan badai.
b. Aksesibilitas untuk Jalur Transportasi
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang didirikan dilokasi yang mudah di
jangkau oleh masyarakat dan dapat di akses dengan mudah mengguanakan
transportasi umum.
c. Kontur Tanah
Pada perencanaan awal pendiri UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang struktur
kontur tanah menjadi perhatian lebih yaitu harus dalam kondisi stabil karena
mrmpunyai pengaruh penting terhadap sistem drainase, kondisi jalan terhadap
tampak bangunan dan lain-lain.
d. Fasilitas Parkir
Perencangan dan perencanaaan prasarana parkir di UPT Puskesmas Puruk
Cahu Seberang terus diperbaiki, masih dalam tahap penyesuaian dan perbaikan
karena disesuaikan dengan kondisi lokasi dan prasarana parkir kendaraan yang
menyita banyak lahan.
e. Fasilitas Keamanan
Perencangan dan perencanaaan prasarana keamanan di UPT Puskesmas
Puruk Cahu Seberang masih dalam tahap perbaikan terutama penggunaan
pagar di sekeliling lokasi puskesmas untuk mendukung pencegahan dan
penanggulangan keamanan.
f. Ketersediaan titik Publik
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang sebagai salah satu fasilitas pelayanan
kesehatan membutuhkan air besih, pembuang air kotor/limbah, listrik dan jalur
telepon dan mengupayakan selalu tersedia untuk kebutuhan pelayanan
g. Pengelolaan Kesehatan Lingkungan
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang telah menyediakan fasilitas khusus
untuk pengelolaan kesehatan Lingkungan antara lain: air bersih dan
pengelolaan limbah padat dan cair yang bersifat infeksi dan non infeksi.
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
b. Dilakukan pemeliharaan yang terjadwal terhadap peralatan medis dan non medis.
c. Dilakukan monotoring terhadap pemeliharaan peralatan medis dan non medis.
d. Dilakukan tindak lanjut terhadap hasil monotoring.
e. Dilakukan kalibrasi untuk peralatan medis dan non medis yang perlu di kalibrasi.
f. Peralatan medis dan non medis yang memerlukan ijin, memiliki ijin yang berlaku.
B. Lingkungan Kerja
Lingkungan kerja di UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang berperan terhadap
terciptanya perkerjaan yang bermutu dengan memadainya fasilitas kesahatan maupun
sarana itu mendukung pekerjaan dan situasi cukup aman dan kondusif berada di daerah
kelurahan Puruk Cahu yang disekitarnya terdapat beberapa instasi pemerintah lainnya.
Pedoman lingkungan kerja ini menjelaskan Lingkungan kerja yang berpengaruh dalam
Sisistem Manajemen Mutu
1. Wawenang dan Tangguang Jawab
a. Kepala Puskesmas
Menetapkan dan menyediakan Lingkungan kerja yang diperlukan dan
mempengaruhi kepuasan pelayanan puskesmas.
b. Koordinator Pelayanan Klinis, Administrasi Manajemen/Ka. TU dan Koordinator
Upaya Pelayanan :
1) Memastikan pemeliharaan lingkungan kerja dilaksanakan untuk mendukung
pelayanan puskesmas.
2) Memelihara lingkungan kerja untuk mencapai kesesuaian pelayanan
3) Menjaga kebersihan, kerapian dan kenyamanan lingkungan kerja di unit kerja
2. Kebijakan
a. Puskesmas menetapkan, menyediakan lingkungan kerja yang diperlukan untuk
mencapai kesesuaian pelayanan.
b. Puskesmas mengidentifikasi dan mengatur unsur-unsur lingkungan kerja yang
dibutuhkan untuk mencapai kesesuaian pelayana dengan cara manjaga
kebersihan lingkungan tempat kerja dan menjaga kondisi ruang kerja.
11
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB VII
PENYELENGGARAAN PELAYANAN
8
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
9
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
10
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
11
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
12
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
13
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
14
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
15
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
16
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
17
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
18
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
19
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
akan di audit, tujuan audit, jadwal audit dan menyiapkan instrument audit.
Program audit internal harus direncanakan untuk seluruh kegiatan audit
selama 1 tahun. Dalam program audit tahunan tersebut ditentukan unit-unit
kerja yang akan di audit dan ditetapkan juga periode untuk melakukan audit
ulang pada unit-unit kerja tersebut. Periode audit ulang dapat dilakukan tiap
triwulan atau tipa semester tergantung ketentuan yang ditetapkan
olehorganisasi. Berdasarkan program audit tersebut, tim audit internal
menyusun rencana audit untuk tiap-tiap unit kerja yang akan diaudit.
b) Tahap pengumpulan data
Dengan mengguankan intrument audit yang disusun berdasarkan standar
tertentu, misalnya standar akreditasi, standar/pedoman program, standar
pelayanan minimal, standar/indikator kinerja, untuk mengukur tingkat
kesesuaian terhadap standar tersebut. Untuk dapat mengumpulkan data
dengan baik, harus disusun instrument audit berdasarkan standar/kritetian
yang telah ditetapkan. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik
wawancara, minta penjelasan kepada audit, pengamatan, peregaan oleh
audit, telusur kegiatan, maupun telusur dokumen/rekam kegiatan,
pemeriksaan dilakukan dengan mengunakan instrument daftar tilik yang
mengacu pada SOP yang digunakan (pada pelaksanaan audit klinis).
c) Tahap analisis data audit, perumusan masalah, prioritas masalah dan tindak
lanjut
Hasil pengumpulan data di analisis dengan cara membandingkan antara
hasil identifikasi fakta yang ada standar/kriteria yang digunakan, dengan
demikian akan diperoleh temuan-temuan berupa ketidaksesuaian. Temuan-
temuan tersebut dibahas bersama dengan audit untuk menentukan prioritas
masalah yang harus ditindaklanjuti oleh audit dengan kegiatan dan batas
waktu penyelesaian yang disepakati bersama.
d) Tahap pelaporan dan desiminasi hasil audit
Keseluruhan hasil audit dilaporkan kepada kepala UPT Puskesmas Puruk
Cahu Seberang dan disempaikan kepada unit yang di audit. Hasil audit juga
dilaporkan pada saat rapat tinjauan manajemen untuk melaporkan hasil
audit, tindak lanjut yang telah dilakukan, kendala dalam perbaikan sehingga
perbaikan sistem manajemen dan pelayanan.
Hasil audit perlu dilaporkan ke Kepala Puskesmas dan kepada unit yang
diaudit. Dalam laporan audit harus memuat :
● Latar belakang dilakukan audit
Dalam latar belakang perlu ada penjelasan mengapa dilakukan audit.
20
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
● Tujuan audit
Laporan audit juga harus menjelaskan tujuan audit
● Objek audit
Sebagaimana pada rencana audit, dalam program audit juga
dijelaskanapa saja yang diaudit
● Standar/kriteria yang dignakan untuk melakukan audit
Laporan audit harus jelas, menjelaskan standar/kriteria yang digunakan
sebagai pembanding dalam pelaksanaan kegiatan audit.
● Auditor
Personil yang melakukan audit harus dijelaskan dalam laporan audit.
● Proses audit
Dalam laporan audit, metode, proses pelaksanaan audiit dan jadwal
pelaksanaan audit harus dijelaskan
● Hasil dan analisis hasil audit
Hasil audit dianalisis, dalam laporan audit dijelaskan temuan audit yang
merupakan ketidaksesuaian fakta dengan standar/kriteria audit. Analisis
mengapa terjadi kesenjangan juga harus dijelaskan dalam laporan audit.
● Rekomendasi dan batas waktu penyelesaian yang disepakati ileh audit
● Berdasarkan hasil audit, auditor diwajibkan untuk memberikan
rekomendasi perbaikan dengan adanya kesepakatan dari pihak audit
untuk menyelesaikannya.
e) Tindak Lanjut Audit Internal
setelah memperoleh laporan hasil audit, auditor harus mempelajari laporan
audit tersebut, untuk kemudian menyusun rencana perbaikan. Rencana
perbaiakn disusun dengan batas waktu yang jelas, sehingga pelaksanaan
perbaiakn dapat dilakukan dengan waktu yang twlah ditetapkan. Pelasanaan
kegiatan-kegiatan tindak lanjut yang dilakukan oleh audit dan meberikan
arahan atau bimbinganjika diperlukan.
Kriteria audit UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang adalah sebagai
berikut:
● Standar Sumber Daya (SDM, sarana dan prasarana)
● SOP yang Prioritas
● Standar kinerja (SPM, standar kinerja klinis, kejadian insiden keselamatan
pasien, sasaran keselamatan pasien)
● Standar akreditasi (misalnya, pelayanan ruanagan tindakan,
pemberdayaan sasaran pada pelayanan UKM, perencanaan kegiatan
UKM dan sebagainya)
21
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
2) Audit Keuangan
Audit penilaia kinerja keuangan Puskesmas adalah audit yang dilaksanakan
untuk menontrol pengelolaan keuangan Puskesmas. Audit keuangan
merupakan salah satu kegiatan audit internal yang dikhususkan untuk menilai
kinerja keuangan Puskesmas sesuai dengan ketetapam indikator mutu dan
kinerja masing masing bendahara didalam pokja Admen. Pada pengelolaan
keungan aladah kegiatan penerimaan dan pengelolaan serta mendistribusikan
keuanagan yang berasal dari sumber yang sah.
Dari hasil audit kinerja keungan maka diperoleh berbagai kesenjangan
kegiatan baik meliputi proses kinerja maaupun sumber daya yang mendukung
pelayanan, sehingga hal ini menjadi bahan masukan dalam perencanaan
peningkatan mutu pelayanan puskesmas dimasa yang akan datang.
Tujuan dari audit kinerja keuangan adalah:
(1) Meningkatkan pengendalian pengelolaan keuangan yang sesuai dengan
kebijakan atau pedoman yang ditetapkan
(2) Mengetahuai kelayakan laporan pengelolaan keuangan UPT Puskesmas
Puruk Cahu Seberang
(3) Untuk menyelesaikan permasalahan yang ada dipuskesmas terkait
pelayanan
(4) Sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan mutu manajemen UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang
Ruang lingkup audit keuanagan dilaksanakan pada:
(1) Pengelolaan keuangan bendahara pengeluaran pembantu
(2) Pengelolaan keuangan bendahara penerimaan pembantu
(3) Pengelolaan keuangan bendahara BOK, dan
(4) Pengelolaan keuanagn bendahara JKN.
Tahapan proses pelaksanaan audit kinerja keuangan sama halnya seperti
pelaksanaan audit internal.
4) Audit Klinis
Audit klinis adalah proses peningkatan kualitas yang bertujuan untuk
meningkatkan perawatan pasien dan hasil peninjauan secara sistematis melalui
perawatan terhadap ktiteria eksplisit dan pelaksanaan perubahan. Audit klinis
merupakan bagian dari kegiatan audit internal yang dilakukan di UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang.
Tujuan dari audit klinis adalah sebagai acuan penerapan langkah-langkah
eksplisit dan pelaksanaan perubahan dalam praktek jika di perlukan.
22
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
(a) Rencana audit klinis dibuat untuk pelaksanaan dua kali dalam setahun
(bulan Mei dan November).
(b) Penentuan ruangan yang akan diaudit di dalam kegiatan audit klinis
berdasarkan perhitungan matrik 3H 1P.
(c) Instrummen audit di susuan berdasarkan daftar tilik dan SOP rauangan
yang diaudit.
(d) Audit klinis dilaksanakan oleh auditor yang ditetapkan di dalam SK audit
internal.
(e) Data kegiatan pengukuan/pemantauan dikumpul untuk dianalisa
(f) Hasil dari analisa dipakai untuk:
● Membuktikan kesesuaian pelayanan
● Memastikan kesesuaian sistem manajemen mutu
● Melakukan perbaikan secara terus-menerus
● Memastikan tercapainya sasaran mutu
(g) Metode pemantauan, pengukuran, analisa, perbaiakan, dipastikan sesuai
dengan tujuan.
23
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
24
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
25
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
(BGM)
5. Program P2M 1) TB :
26
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
2) MALARIA :
3) HIV :
4) ISPA :
5) DIARE :
6) DBD :
7) RABIES :
8) KUSTA :
9) HEPATITIS :
10) THYPOID :
11) KECACINGAN
12) FRAMBUSIA
28
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
29
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
30
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
BAB VII
PENUTUP
31
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
Demikian pedoman/manual mutu ini dibuat untuk di jadikan acuan di dalam pemberian
pelayanan kepada masyarakat diwilayahkerja UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang,
sehingga dokumen panduan mutu sangat perlu disusun dan segera ditetapkan. Mengingat
Panduan Manual Mutu sebagai panduan seluruh karyawan dari mulai pimpinan sampai
dengan staf setap warga negara, maka semboyannya sampai menjadi prioritas.
Manual mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang merupakan Manual Mutu untuk
memberikan batasan layanan minimum yang harus dipenuhi untuk menjamin ketersediaan,
keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan dasar yang diberikan oleh UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang dan memuat jenis-jenis pelayanan yang diberikan oleh
UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang besarta batasan-batasannya.
Dengan tabiatnya dokumen ini maka diharapkan dapat memberikan manfaat semua
pihak berdasarkan hal tersebut maka dibuatkan dokumen Manual Mutu ini.
Kami berharap dokumen ini dapat menjadi indikator kerja bagi UPT Puskesmas Puruk
Cahu Seberang dan menjadi jaminan pelayanan bagi konsumen sehingga organisasi UPT
Puskesmas Puruk Cahu Seberang dapat meningkatkan akuntabilitas dan profesionalismenya
semoga dokumen ini memberikan dampak positif bagi semua pihak yang terlibat.
Demikian pedoman Manajemen Mutu ini dibuat dan telah disahkan oleh Kepala
Puskesmas untuk dijadikan acuan dalam bertindak dan mengambil keputusan dalam rangka
menjalankan Sistem Manajemen serta tugas, tanggung jawab masing-masing sesuai dengan
kapasitas dan wawenang yang telah diberikan.
32
202
Pedoman Manual Mutu UPT Puskesmas Puruk Cahu Seberang
2
Ep 5
Pimpinan Puskesmas, Penanggung Jawab Upaya Puskesmas
Dan Pelaksana Kegiatan Puskesmas Berkomitmen Untuk
Meningkatkan Mutu Dan Kinerja Secara Konsisten Dan Berkesinambungan
Dokumen
Bukti yang menunjukan adanya komitmen bersama seluruh jajaran puskesmas untuk
meningkatkan mutu dan kinerja
(pernyataan tertulis,foto)
33