Tugas Siklus 1
Tugas Siklus 1
1. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyusun beberapa
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan menerapkan
metode diskusi kelompok dalam menyampaikan materi.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan pemahaman anak terhadap materi yang diajarkan.
Perangkat pembelajaran dan instrumen yang disiapkan adalah sebagai berikut :
a. Membuat/menyusun RPP.
b. Menyiapkan bahan tayang/slide, sumber belajar berupa bahan
ajar/materi, video, manual media, serta bahan pendukung lainnya
yang akan dipelajari oleh peserta didik.
c. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
d. Membuat lembar pengamatan.
e. Menyusun soal formatif untuk siklus I.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir agar siswa dapat menemukan masalah.
Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan. Semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi, peneliti memperhatikan
reaksi seluruh siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
Pada pelaksanaan Tindakan ini, guru (peneliti) menyampaikan materi
ketentuan Pelaksanaan penyelenggaraan jenazahdalam Islam. Pelaksanaan tindakan
siklus I terdiri dari satu kali tatap muka (3 jam pelajaran) dengan alokasi waktu 3 x 45
menit. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 6 November 2022. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat, yaitu :
Kegiatan Awal
Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Allah
SWT dan berdoa untuk memulai pembelajaran (Religius/PPK)
Memeriksa kehadiran peserta didik (Disiplin/PPK)
Apersepsi
Menanyakan kepada peserta didik terkait pengalaman peserta didik yang terkait
dengan materi pembelajaran.
Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
Motivasi
Memberikan motivasi melalui tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?v=mkZpvYheqpk&t=48s (TPACK)
Kematian adalah kepastian. Setiap yang hidup dipastikan akan mati. Demikian
juga manusia. Allah SWT berfirman dalam (QS. Ali ‘Imran/3:185:
ِ س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو
ت ۡ
ٖ ُكلُّ نَف
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.”
Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan
merasakan mati. Islam menghormati manusia sejak masih hidup hingga
kematiannya. Penghormatan itu diaplikasikan menjadi kewajiban bagi kaum
Muslim untuk melakukan perawatan jenazah apabila ada seorang Muslim lain
yang meninggal dunia.
Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak ada manusia satupun yang
apabila mati kemudian berangkat sendiri menuju liang kuburnya. Oleh karena itu,
menjadi kewajiban bagi orang yang masih hidup, terutama keluarga yang
ditinggalkannya untuk mengurus jenazahnya sampai menguburkannya. Apalagi
kalau yang meninggal adalah orangtua atau orang-orang terdekat kita. Itulah
sebabnya, mengapa sangat penting bagi kita untuk mengetahui tatacara
perawatan jenazah sesuai dengan syariat Islam.
3. Hasil Pengamatan
Hasil belajar yang dicapai peserta didik Setelah mengikuti evaluasi
pembelajaran, bahwa peneliti menggunakan lembar observasi. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terdapat 23 peserta didik yang berpartisipasi aktif dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning,.
No Nilai Jumlah Prosentase
1 >75 17 siswa 73,91 %
<75 6 siswa 26,09%
Jumlah 23 siswa 100 %
4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik dan
pengamatan guru mitra, aspek-aspek pada kegiatan belajar mengajar
dan hasil belajar peserta didik ternyata masih perlu ditingkatkan dalam
rangka mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan.
Adapun kelemahan-kelemahan yang ditemukan melalui pengamatan yang
dilakukan oleh guru mitra antara lain adalah:
1. Banyak siswa yang merasa panas karena cuaca dan kondisi siswa yang bermasker
sehingga kelas kurang kondusif
2. Pada saat pembelajaran berlangsung khususnya pembahasan lembar kerja secara
berpasangan, ada peserta didik yang tidak sempat mendapat bimbingan dan
perhatian guru dan hanya menunggu jawaban dari teman (pasangannya).
3. Tampilan LCD kurang jelas sehingga materi PPT tampak kurang jelas
4. Pada saat pembelajaran berlangsung khususnya pembahasan lembar kerja secara
berpasangan, ada peserta didik yang tidak sempat mendapat bimbingan dan
perhatian guru dan hanya menunggu jawaban dari teman (pasangannya).
5. Peserta didik cenderung menguasai materi pelajaran yang sifatnya kognitif saja.
skor total
Nilai rata-rata= x 100
Jumlah skor
Pengamat,
Keterangan :
1 = kurang baik
2 = cukup baik MOCH. HOFILI, M.Pd.I
3 = baik
4 = sangat baik
LEMBAR PENGAMATAN PESERTA DIDIK
N NILAI
INDIKATOR
O 1 2 3 4
1 Siswa aktif selama berlangsungnya KBM √
2 Belajar dengan gairah atau bersemangat √
3 Memahami materi pelajaran √
4 Keberanian dalam menyampaikan informasi yang berkaitan √
dengan materi
5 Terciptanya kerja sama antara siswa dengan siswa √
6 Bertanggung jawab atas tugasnya √
7 Selalu menyelesaikan soal-soal dengan cepat √
8 Aktif dalam menyelesaikan soal-soal latihan √
9 Kemampuan menjelaskan kepada teman √
10 Kemampuan menarik kesimpulan √
skor total
Nilai rata-rata= x 100
Jumlah skor Pengamat,
Keterangan :
80 - 100 = sangat baik
MOFED EFENDI, S.PdI
60 - 70 = baik
40 - 59 = cukup
20 - 39 = kurang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
A. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.
C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A) dapat:
1. Menerapkan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai dengan ketentuan syariat Islam (D)
2. Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
3. Menunjukkan sikap kerjasama saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
4. Menjelaskan kewajiban seorang Muslim terkait pengurusan jenazah (B) sesuai syariat
Islam (D)
5. Menunjukkan dalil tentang memandikan jenazah (B) dengan benar (D)
6. Menunjukkan dalil tentang mengkafanikan jenazah (B) dengan benar (D)
7. Menganalisis ketentuan dan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai syariat Islam
(D)
8. Menganalisis ketentuan dan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
9. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
10. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
11. Mempraktekkan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
12. Mempraktekkan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Kematian adalah kepastian, jenazah Covid-19 menurut medis ada yang bisa dimandikan
ada yang tidak, jenazah Covid-19 dikafani dengan perlakuan khusus
2. Konseptual :
Q.S. Ali Imran Ayat 185 tentang Kematian, Hadist Nabi Muhammad Saw. tentang
Memandikan dan Mengkafani Jenazah, Ketentuan Memandikan dan Mengkafani Jenazah,
Ketentuan Memandikan dan Mengkafani Jenazah Covid-19 menurut Fatwa MUI No. 18
Tahun 2020 tentang Pengurusan Jenazah
3. Prosedural :
Tata Cara Memandikan dan Mengkafani Jenazah Biasa, Tata Cara Memandikan dan
Mengakafani Jenazah Covid-19 (Materi Lengkap Terlampir)
G. Sumber Belajar
• Kemendikbud, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI, 2017
• Kemenag RI, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XI, 2019
• MGMP PAI SMA Kab. Klaten, Modul PAI dan Budi Pekerti Kelas XI Semester I
• Film pendek tentang kematian: https://www.youtube.com/watch?v=mkZpvYheqpk&t=48s
• Berita sosialisasi pengurusan jenazah Covid-19:
https://www.youtube.com/watch?v=TpWfPm9jW1E&t=3s
• Video tentang tatacara memandikan dan mengkafani jenazah:
https://www.youtube.com/watch?v=Qd2_vEDkm5E
• Video tentang pengurusan jenazah Covid-19: https://www.youtube.com/watch?
v=tjUKaarLrzI
• Sumber dari internet lainnya yang relevan
H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Pendahuluan 20 menit
Orientasi
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
Apersepsi
Menanyakan kepada peserta didik terkait
pengalaman peserta didik yang terkait dengan
materi pembelajaran.
Peserta didik menjawab pertanyaan guru.
Motivasi
Memberikan motivasi melalui tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?
v=mkZpvYheqpk&t=48s (TPACK)
Pemberian Acuan
Memberitahukan tentang kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi
Menyampaikan tujuan pembelajaran
Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
Pre-test dengan Google Form melalui link
https://bit.ly/pretesjenazah1 (TPACK)
2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian
3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi
4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.
5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan
J. Lampiran
- Materi pembelajaran (lampiran 1)
- Instrumen penilaian (lampiran 2)
A. Kematian
Saat melihat kematian, semestinya semakin menyadarkan bahwa kita akan menyusulnya,
cepat atau lambat. Kematian memang misteri, namun setiap manusia sudah diingatkan
bahwa kematian akan menjemputnya. Itulah sebabnya, setiap ada kematian, semestinya
menjadi sarana muhasabah diri tentang bekal apa yang sudah dipersiapkan, dan sudah
sejauh mana amal shaleh yang sudah dilakukan?
Kisah-kisah orang shaleh dalam memaknai kematian itu melalui persiapan yang matang,
bekal yang banyak, dan jauh-jauh hari meniti waktunya dengan memperbanyak amal
shaleh, sekaligus menghindari dosa dan kemaksiatan, serta mengakhirinya dengan
tersenyum, yang ditandai dengan khusnul khatimah.
Sebaliknya, mereka yang berperilaku buruk, kematian itu semakin dihindari, ingin lari
sejauh-jauhnya, bersembunyi di dalam benteng yang kokoh, padahal harus menjadi
kesadaran bersama bahwa semakin bertambah umur, itu artinya semakin dekat dengan
kematian. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Jumu’ah/62: 8, yaitu:
ِ قُ ۡل ِإ َّن ٱ ۡل َم ۡوتَ ٱلَّ ِذي تَفِرُّ ونَ ِم ۡنهُ فَِإنَّ ۥهُ ُم ٰلَقِي ُكمۡۖ ثُ َّم تُ َر ُّدونَ ِإلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ٱ ۡلغ َۡي
َب َوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُمۡ ت َۡع َملُون
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Q.S. al-Jumu’ah/62: 8)
Kematian merupakan ketentuan Allah Swt. (sunatullah). Tidak ada seorang pun yang
dapat menghindarinya. Kematian merupakan hal yang pasti, cepat atau lambat, pasti akan
datang. Semua makhluk hidup akan merasakan mati. Tidak ada seorang pun, baik kaya
miskin, berpangkat atau orang biasa, tua muda, maupun yang siap atau tidak siap,
semuanya akan menjemput kematian. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. (Q.S. Ali
Imrān/3: 185), yaitu:
ار َوُأ ۡد ِخ َل ٱ ۡل َجنَّةَ فَقَ ۡد فَا ۗ َز َو َما ٱ ۡل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَٓا ِإاَّل ۖ ۡ ُأ ِ ۗ س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو
ِ َّت َوِإنَّ َما تُ َوفَّ ۡونَ جُو َر ُكمۡ يَ ۡو َم ٱلقِ ٰيَ َم ِة فَ َمن ُز ۡح ِز َح َع ِن ٱلن
ۡ
ٖ ُكلُّ نَف
ۡ ٰ
ِ َمتَ ُع ٱل ُغر
ُور
Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat
sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya (Q.S. Ali Imrān/3: 185).
Kematian menjemput seseorang dengan beragam sebab, dan beraneka ragam cara
kematian itu. Di Indonesia, setiap hari 50 orang meninggal karena narkoba; 85% kematian
di jalan raya didominasi anak muda, belum lagi yang dijemput kematian di rumah sakit, di
atas ranjang tanpa penyebab yang pasti, dan beribu macam kematian yang menimpa anak
manusia, bahkan ada yang baru berusia seminggu, sebulan, bahkan belum setahun sudah
ditimpa kematian.
Kenapa harus ada kematian? Begitu juga kenapa ada kehidupan? Keduanya siklus hidup
yang harus dilalui manusia. Hidup berarti pilihan, tergantung manusia, mau memilih di
jalan kebenaran atau keburukan. Allah Swt. sudah memberikan segalanya, saat manusia
berada di dunia diberinya panca indera, akal, qalbu (hati nurani), diturunkan para Nabi dan
Rasul agar diteladani, dan di antaranya dibarengi dengan wahyu. Apalagi adanya hidup
dan mati itu sebagai ujian bagi manusia, siapa yang paling baik amalnya (perhatikan Q.S.
al-Mulk/67: 2).
Semua nikmat tersebut harus menjadi bekal manusia saat menjalani kehidupan. Jadi, tidak
ada alasan bagi manusia yang gagal atau terpuruk menjalani kehidupan, karena Allah Swt
sudah memberikan segalanya. Bukankah Rasulullah Saw. juga sudah mengingatkan bahwa
dunia ini sementara, hanya jembatan menuju akhirat, laksana musafir yang sedang istirahat
(dunia), lalu melanjutkan kehidupan yang sejati (akhirat). Rasulullah Saw. pernah
berwasiat kepada Ibu Umar r.a
Artinya: Rasulullah Saw. bersabda: “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau
orang musafir … .”
Menjelang kematian, setiap manusia mengalami sakaratul maut. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan saat kondisi kritis ini, baik kita sebagai keluarga, karib kerabat, atau
maupun orang terdekat, antara lain: mentalqin-kan (menuntun bacaan tauhid) di telinga
seseorang dengan suara jelas dan tegas, tetapi jika sudah dalam keadaan sangat kritis,
cukup dibimbing hanya dengan lafal “Allah” saja.
Sementara itu, ada beberapa langkah atau tindakan yang harus dilaksakaan, saat kematian
itu sudah terjadi, yaitu sebagai berikut:
1. Segera mengatupkan atau memejamkan matanya, karena saat ruh sudah dicabut, mata
jenazah mengikuti arahnya.
2. Melenturkan persendiannya agar tidak menjadi kaku dan keras.
3. Menanggalkan pakaian dan perhiasannya dan diganti dengan pakaian yang menutupi
dan melindungi seluruh tubuhnya.
4. Membetulkan letak anggota tubuhnya serta membujurkannya ke arah kiblat.
5. Menyegerakan seluruh proses pengurusan jenazah.
6. Membayarkan utang-utangnya.
B. Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/ muslimah. Sebagian
muslim harus melibatkan diri untuk mengurusnya, tidak boleh semuanya abai, cuek atau
masa bodoh, meskipun hukumnya fardhu kifayah, kecuali bila hanya terdapat satu orang
saja, maka hukumnya fardlu ‘ain.
Maksud dari fardhu kifayah adalah jika sebagian kaum muslimin sudah melaksanakan,
maka kaum muslim yang lainnya tidak terkena kewajiban/ dosa. Sebaliknya, jika tidak ada
satu pun, maka berdosa semuanya, tentu yang terkena dosa adalah kaum muslim yang
berada tidak jauh dari tempat tinggal jenazah.
Mengurus jenazah meliputi 4 (empat) kegiatan: (1) memandikan, (2) mengkafani, (3)
menyalatkan, dan (4) menguburkan. Berikut ini, rincian masing-masing.
1. Memandikan
a. Syarat jenazah dimandikan adalah:
Beragama Islam
Didapati tubuhnya (walaupun hanya sebagian). Hal ini terjadi pada jenazah yang
biasanya mengalami kecelakaan. Jika ada lukanya, bersihkan terlebih dahulu (jika
memungkinkan).
Bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Islam).
2. Mengafani
Mengafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang
dapat menutupi tubuhnya, walau hanya sehelai kain dari ujung rambut sampai ujung
kaki, meskipun para fuqaha (ahli fiqh), memilahnya antara batas minimal dan batas
sempurna. Kain kafan yang dipergunakan hendaknya berwarna putih dan diberi
wewangian, bila mengkafani lebih dari ketentuan batas, maka hukumnya makruh,
sebab dianggap berlebihan.
Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar
kain yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi
jenazah laki-laki adalah 3 lapis kain kafan.
Sementara, untuk jenazah perempuan adalah 5 lapis: terdiri 2 lapis kain kafan,
ditambah kerudung, baju kurung dan kain.
a. Hal-hal yang Disunnahkan dalam Mengkafani Jenazah
Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan
menutupi seluruh tubuh jenazah.
Kain kafan hendaknya berwarna putih.
Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya 3 (tiga) lapis, sedangkan
bagi jenazah perempuan 5 (lima) lapis.
Artinya: Dari ‘Aisyah r.a., bahwa Rasulullah Saw (saat wafat) dikafani
jasadnya dengan 3 (tiga) helai kain yang sangat putih, terbuat dari katun dari
negeri Yaman, dan tidak dikenakan padanya baju dan serban (tutup kepala).
(HR. Bukhari)
- Jenazah Perempuan
Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 (lima) lembar kain, urutannya
sebagai berikut.
Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan.
Lembar 2 sebagai kerudung kepala.
Lembar 3 sebagai baju kurung.
Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki.
Lembar 5 menutup pinggul dan paha.
1.2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Pada Kegiatan Diskusi untuk KD KI-2
Aspek yang dinilai
Rasa Jumlah
No Nama Kerja Komuni Nilai
ingin Santun Skor
sama katif
tahu
1
2
3
4
5
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Rubrik Penilaian
Kriteria penilaian :
Rentang jumlah skor: 13 – 16 Nilai : AB (amat baik)
10 – 12 Nilai :B (baik)
8–9 Nilai :C (cukup)
4–7 Nilai :K (kurang)
KISI-KISI SOAL
Soal:
1. Kehati-hatian menjalani kehidupan, harus menjadi prinsip setiap muslim. Hal ini,
sejalan dengan Q.S. Ali Imrān/3: 185 sebagai berikut:
ۗ £َد ف£ۡ £َم يَ ۡوم ٱ ۡلقِ ٰيَم ۖ ِة فَمن ُز ۡحز َح عَن ٱلنَّار َوُأ ۡد ِخ َل ٱ ۡل َجنَّةَ فَق£ۡت َوِإنَّما تُ َوفَّ ۡونَ ُأجُو َر ُك
َاز£ ِ ِ ِ َ َ َ َ ِ ۗ س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو ۡ
ٖ ُكلُّ نَف
ۡ ٰ ۡ
ِ َو َما ٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَٓا ِإاَّل َمتَ ُع ٱل ُغر
ُور
Isi kandungan ayat di atas adalah tentang ... .
A. tata cara menyelenggarakan jenazah
B. tata cara memandikan jenazah
C. peringatan tentang kematian
D. persiapan shalat jenazah
E. tata cara shalat jenazah
Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. B
4. D
5. E
NO.
JAWABAN SKOR
SOAL
SKOR TOTAL 10
Skor maks 2 5 2 3 2 4 3 20
1
2
3
4
5
Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pelaksanaan Presentasi Memulai presentasi dengan 2
menyapa, menggunakan bahasa 2
yang benar dan jelas
Memulai presentasi dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi/Jawaban Menyajikan materi/jawaban 5
dengan jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang 5
benar
Menyajikan materi/jawaban 3
dengan kurang jelas, lengkap,
terstruktur, dan menggunakan
bahasa yang benar
3 Pemberian Waktu kepada Memberikan waktu pada audien 2
Audiens untuk bertanya, tidak membatasi
pertanyaan, dan menerima 2
pertanyaan dari audien
Memberikan waktu pada audien 1
untuk bertanya, membatasi
pertanyaan, dan menerima
pertanyaan dari audien
4 Kerjasama Bekerjasama dalam menjawab 3
3
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien dengan baik,
benar, dan jelas
Bekerjasama dalam menjawab 1
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien kurang baik,
kurang benar, dan kurang jelas
5 Kesempatan pada Audien Memberi kesempatan pada audien 2
untuk menanggapi jawaban,
memberi masukan, dan merespon 2
tanggapan dari audien
Tidak memberi kesempatan pada 1
audien untuk menanggapi
jawaban, memberi masukan, dan
merespon tanggapan dari audien
6 Kesimpulan Materi Menyimpulkan materi presentasi 4
dengan jelas, dan mencakup 4
semua pertanyaan
Menyimpulkan materi presentasi 2
dengan jelas, dan tidak mencakup
semua pertanyaan
7 Menutup Presentasi Menutup presentasi dengan 2
2
bahasa yang baik, benar, dan jelas
Menutup presentasi dengan 1
bahasa yang tidak baik, tidak
benar, dan jelas
Unsur yang
dinilai
No Nama
Skor Nilai
1 2 3
Skor 2 6 2 10
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Mempraktekkan Tatacara Memandikan dan
Mengkafani Jenazah Melalui Video
Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pembukaan Video Memulai video dengan menyapa, 2
menggunakan bahasa yang benar 2
dan jelas
Memulai video dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi Mempraktekkan tatacara dengan 6
jelas, lengkap, terstruktur, dan
menggunakan bahasa yang benar 6
Mempraktekkan tatacara dengan 3
kurang jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang
benar
3 Penutupan Video Menutup video dengan bahasa 2
2
yang baik, benar, dan jelas
Menutup video dengan bahasa 1
yang tidak baik, tidak benar, dan
jelas
4. PROGRAM REMEDIAL
Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan
dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis
atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).
PROGRAM REMIDI
5. PROGRAM PENGAYAAN
Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan
yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik
pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.