Anda di halaman 1dari 32

SIKLUS 1

1. Perencanaan
Tahap perencanaan yang dilakukan peneliti adalah menyusun beberapa
instrumen penelitian yang akan digunakan dalam tindakan dengan menerapkan
metode diskusi kelompok dalam menyampaikan materi.
Penggunaan model pembelajaran Problem Based Learning diharapkan dapat
meningkatkan motivasi dan pemahaman anak terhadap materi yang diajarkan.
Perangkat pembelajaran dan instrumen yang disiapkan adalah sebagai berikut :
a. Membuat/menyusun RPP.
b. Menyiapkan bahan tayang/slide, sumber belajar berupa bahan
ajar/materi, video, manual media, serta bahan pendukung lainnya
yang akan dipelajari oleh peserta didik.
c. Membuat Lembar Kerja Peserta Didik (LKPD).
d. Membuat lembar pengamatan.
e. Menyusun soal formatif untuk siklus I.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan Demonstrasi Mulai demonstrasi dengan kegiatan-kegiatan yang
merangsang siswa untuk berpikir agar siswa dapat menemukan masalah.
Menciptakan suasana yang menyejukkan dengan menghindari suasana yang
menegangkan. Semua siswa mengikuti jalannya demonstrasi, peneliti memperhatikan
reaksi seluruh siswa dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk secara aktif
memikirkan lebih lanjut sesuai dengan apa yang dilihat dari proses demonstrasi itu.
Pada pelaksanaan Tindakan ini, guru (peneliti) menyampaikan materi
ketentuan Pelaksanaan penyelenggaraan jenazahdalam Islam. Pelaksanaan tindakan
siklus I terdiri dari satu kali tatap muka (3 jam pelajaran) dengan alokasi waktu 3 x 45
menit. Siklus I dilaksanakan pada hari Selasa, 6 November 2022. Kegiatan ini
dilaksanakan dengan langkah-langkah pembelajaran yang dilakukan oleh guru sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang sudah dibuat, yaitu :
Kegiatan Awal
 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka, memanjatkan syukur kepada Allah
SWT dan berdoa untuk memulai pembelajaran (Religius/PPK)
 Memeriksa kehadiran peserta didik (Disiplin/PPK)
Apersepsi
 Menanyakan kepada peserta didik terkait pengalaman peserta didik yang terkait
dengan materi pembelajaran.
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru.

Motivasi
 Memberikan motivasi melalui tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?v=mkZpvYheqpk&t=48s (TPACK)

Kematian adalah kepastian. Setiap yang hidup dipastikan akan mati. Demikian
juga manusia. Allah SWT berfirman dalam (QS. Ali ‘Imran/3:185:
ِ ‫س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو‬
‫ت‬ ۡ
ٖ ‫ُكلُّ نَف‬
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.”

Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang hidup di dunia ini pasti akan
merasakan mati. Islam menghormati manusia sejak masih hidup hingga
kematiannya. Penghormatan itu diaplikasikan menjadi kewajiban bagi kaum
Muslim untuk melakukan perawatan jenazah apabila ada seorang Muslim lain
yang meninggal dunia.

Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak ada manusia satupun yang
apabila mati kemudian berangkat sendiri menuju liang kuburnya. Oleh karena itu,
menjadi kewajiban bagi orang yang masih hidup, terutama keluarga yang
ditinggalkannya untuk mengurus jenazahnya sampai menguburkannya. Apalagi
kalau yang meninggal adalah orangtua atau orang-orang terdekat kita. Itulah
sebabnya, mengapa sangat penting bagi kita untuk mengetahui tatacara
perawatan jenazah sesuai dengan syariat Islam.

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan dibahas


 Memberikan gambaran tentang manfaat mempelajari pelajaran yang akan
dipelajari dalam kehidupan sehari-hari.
Pemberian Acuan
 Memberitahukan tentang kompetensi dasar dan indikator pencapaian kompetensi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang akan dilakukan
 Pre-test dengan Google Form melalui link https://bit.ly/pretesjenazah1 (TPACK)
Kegiatan Inti
Orientasi peserta didik pada masalah:
 Peserta didik mencermati (Mengamati/Saintifik) masalah kontekstual yang
diberikan oleh guru terkait pengurusan jenazah Covid-19 melalui tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?v=TpWfPm9jW1E&t=3s (TPACK)
 Menanyakan apakah pengurusan jenazah Covid-19 tersebut sama dengan
pengurusan jenazah biasa? Apakah sudah sesuai dengan syariat Islam?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:


 Guru menyampaikan:
“Sekarang kita akan mempelajari materi tentang Pelaksanaan Tatacara
Penyelenggaraan Jenazah untuk Sub Materi: Memandikan dan Mengkafani
Jenazah.”
 Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok
 Guru memberikan link LKPD interaktif (https://bit.ly/lkpdjenazah1) kepada
peserta didik (TPACK)

Membantu investigasi mandiri dan kelompok:


 Peserta didik mencermati video tatacara memandikan dan mengkafani jenazah
biasa (https://www.youtube.com/watch?v=Qd2_vEDkm5E) dan jenazah Covid-
19 (https://www.youtube.com/watch?v=tjUKaarLrzI) (Mengamati/Saintifik dan
TPACK)
 Peserta didik mengkaji berbagai literatur dari berbagai sumber belajar
(Mengumpulkan Informasi/Saintifik, Literasi) untuk menjawab pertanyaan-
pertanyaan yang terdapat dalam LKPD interaktif. (TPACK)
 Peserta didik bersama-sama dengan anggota kelompok (Collaboration/4C)
mendiskusikan tentang ketentuan dan tatacara memandikan serta mengkafani
jenazah sesuai syariat Islam (Mengasosiasi/Saintifik, HOTS, dan Critical
Thinking/4C)
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk bertanya apabila diperlukan
(Menanyakan/Saintifik)
 Guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:


 Peserta didik bersama kelompoknya (Collaboration/4C) mengembangkan dan
menyajikan jawaban hasil diskusi pada LKPD ke dalam bentuk PPT (TPACK
dan Creativity/4C)

Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah:


 Masing-masing kelompok menyajikan hasil diskusi berdasarkan jawaban pada
LKPD, baik secara lisan maupun praktek (Mengomunikasikan/Saintifik dan
Communication/4C)
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi dengan mengajukan pertanyaan
atau memberi masukan (Mengomunikasikan/Saintifik dan
Communication/4C)
 Guru memberikan klarifikasi atau penguatan atas hasil diskusi tentang ketentuan
dan tatacara memandikan serta mengkafani jenazah sesuai syariat Islam
Kegiatan Penutup
1. Refleksi: Mengevaluasi aktivitas pembelajaran
2. Memberikan umpan balik terhadap presentasi setiap kelompok
3. Post-test dengan Google Form melalui link https://bit.ly/postesjenazah1 (TPACK)
4. Memberikan tugas di rumah untuk membuat video tata cara memandikan atau
mengkafani jenazah, kemudian menguploadnya di Classroom (TPACK)
5. Menyampaikan rencana materi selanjutnya
6. Menutup dengan berdoa dan salam (Religius/PPK)

3. Hasil Pengamatan
Hasil belajar yang dicapai peserta didik Setelah mengikuti evaluasi
pembelajaran, bahwa peneliti menggunakan lembar observasi. Berdasarkan
pengamatan yang dilakukan terdapat 23 peserta didik yang berpartisipasi aktif dalam
kegiatan belajar mengajar dengan menggunakan model Problem Based Learning,.
No Nilai Jumlah Prosentase
1 >75 17 siswa 73,91 %
<75 6 siswa 26,09%
Jumlah 23 siswa 100 %

Adapun daftar nilai peserta didik terlampir.


Dari tabel ini dapat dilihat 17 peserta didik (73,91%) telah
mencapai ketuntasan belajar dan masih terdapat 6 peserta didik (26,09%)
yang belum mencapai ketuntasan belajar. Selain itu daya serap peserta
didik mencapai 73,91%. Deskripsi tentang nilai hasil tes peserta didik
pada siklus I dapat dilihat pada lampiran.
Untuk mengetahui aktivitas peserta didik pada pelaksanaan
kegiatan belajar di siklus I, peneliti menggunakan lembar observasi.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan terdapat 23 orang peserta
didik (73,91%) yang berpartisipasi aktif dalam kegiatan pembelajaran.
Untuk mengetahui pelaksanaan kegiatan belajar mengajar dengan model Problem
Based Learning digunakan lembar pengamatan guru dan peserta didik.

NO NAMA SISWA KKM NILAI ULANGAN KETERANGAN

1 Achmad Jihan Amir Hamzah BELUM TUNTAS


75 70
2 Amalia Hoirina TUNTAS
75 75
3 Ayu Sinta Dewi TUNTAS
75 85
4 Az Zahra Nabila Winarto TUNTAS
75 85
5 Azza Wardatul Awwaliyyah TUNTAS
75 85
6 Devi Nabiatul Aprilia BELUM TUNTAS
75 70
7 Diana Kamalia TUNTAS
75 85
8 Farikha Nur Aulia Rahmah BELUM TUNTAS
75 70
9 Irza Maulana Ridwan Ibrohim BELUM TUNTAS
75 70
10 Isfiyantasi Safi'I TUNTAS
75 85
11 Lidya Rahmadani TUNTAS
75 85
12 Livinia Putri Ayu Asmara TUNTAS
75 85
13 Luluk Nur Hanifah BELUM TUNTAS
75 70
14 Muhammad Rahmatullah TUNTAS
75 85
15 Nalitha Suci Sugiati TUNTAS
75 75
16 Novi Nur Ariesta Riandini TUNTAS
75 85
17 Nurul Aini BELUM TUNTAS
75 70
18 Putri Yuandini TUNTAS
75 85
19 Ridho Dhoifullah TUNTAS
75 85
20 Risqiana Munawaroh TUNTAS
75 90
21 Ru'ul Muhlisan TUNTAS
75 85
22 Sheilyn Auriella Maharany TUNTAS
75 85
23 Wardatul Awwaliyah TUNTAS
75 90

4. Refleksi
Berdasarkan hasil observasi aktivitas peserta didik dan
pengamatan guru mitra, aspek-aspek pada kegiatan belajar mengajar
dan hasil belajar peserta didik ternyata masih perlu ditingkatkan dalam
rangka mencapai kriteria keberhasilan tindakan yang telah ditetapkan.
Adapun kelemahan-kelemahan yang ditemukan melalui pengamatan yang
dilakukan oleh guru mitra antara lain adalah:
1. Banyak siswa yang merasa panas karena cuaca dan kondisi siswa yang bermasker
sehingga kelas kurang kondusif
2. Pada saat pembelajaran berlangsung khususnya pembahasan lembar kerja secara
berpasangan, ada peserta didik yang tidak sempat mendapat bimbingan dan
perhatian guru dan hanya menunggu jawaban dari teman (pasangannya).
3. Tampilan LCD kurang jelas sehingga materi PPT tampak kurang jelas
4. Pada saat pembelajaran berlangsung khususnya pembahasan lembar kerja secara
berpasangan, ada peserta didik yang tidak sempat mendapat bimbingan dan
perhatian guru dan hanya menunggu jawaban dari teman (pasangannya).
5. Peserta didik cenderung menguasai materi pelajaran yang sifatnya kognitif saja.

LEMBAR OBSERVASI AKTIVITAS GURU


Mata Pelajaran : PAI & Budi Pekerti
Observasi ke : Siklus 1
Jumlah Siswa : 23
Guru Peneliti : MOCH. HOFILI, M.Pd.I
Tujuan : Mengamati proses pembelajaran dengan menggunakan model
Problem Based Learning
Petunjuk
Berilah tanda () pada kolom yang sesuai dengan pengamatan anda
No Indikator 1 2 3 4
1 Keterampilan membuka pelajaran √
2 Penyajian materi pelajaran √
3 Penggunaan model pembelajaran Problem Based √
Learning
4 Penguasaan materi pelajaran √
5 Penguasaan kelas √
6 Strategi dalam kegiatan belajar mengajar √
7 Mengaktifkan kegiatan belajar siswa √
8 Pemberian tugas kepada siswa √
9 Keterampilan menutup pelajaran √
10 Pemanfaatan waktu √

skor total
Nilai rata-rata= x 100
Jumlah skor

Pengamat,
Keterangan :

1 = kurang baik
2 = cukup baik MOCH. HOFILI, M.Pd.I
3 = baik
4 = sangat baik
LEMBAR PENGAMATAN PESERTA DIDIK

Nama Siswa : WARDATUL AWALIYAH


Kelas : XI TKR
Observasi yang dilakukan : Saat pembelajaran berlangsung
Pelaku pemantau : Guru PAI
Tujuan : Mengamati pelaksanaan Pembelajaran
yang diteliti : PAI
Materi : Memandikan dan Mengkafani Jenazah
Pertemuan :I

N NILAI
INDIKATOR
O 1 2 3 4
1 Siswa aktif selama berlangsungnya KBM √
2 Belajar dengan gairah atau bersemangat √
3 Memahami materi pelajaran √
4 Keberanian dalam menyampaikan informasi yang berkaitan √
dengan materi
5 Terciptanya kerja sama antara siswa dengan siswa √
6 Bertanggung jawab atas tugasnya √
7 Selalu menyelesaikan soal-soal dengan cepat √
8 Aktif dalam menyelesaikan soal-soal latihan √
9 Kemampuan menjelaskan kepada teman √
10 Kemampuan menarik kesimpulan √

skor total
Nilai rata-rata= x 100
Jumlah skor Pengamat,

Keterangan :
80 - 100 = sangat baik
MOFED EFENDI, S.PdI
60 - 70 = baik
40 - 59 = cukup
20 - 39 = kurang
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)

Nama Sekolah : SMK Zainul Hasan Genggong


Mata Pelajaran : Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelas/Semester : XI/Ganjil
Materi Pokok : Pelaksanaan Tatacara Penyelenggaraan Jenazah
Sub Materi : Memandikan dan Mengkafani Jenazah
Alokasi Waktu : 3 JP x 45 menit (135 menit)

A. Kompetensi Inti
• KI-1: Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya.
• KI-2: Menghayati dan mengamalkan perilaku jujur, disiplin, santun, peduli (gotong
royong, kerjasama, toleran, damai), bertanggung jawab, responsif, dan pro-aktif
dalam berinteraksi secara efektif sesuai dengan perkembangan anak di
lingkungan, keluarga, sekolah, masyarakat dan lingkungan alam sekitar, bangsa,
negara, kawasan regional, dan kawasan internasional”.
• KI 3: Memahami, menerapkan, dan menganalisis pengetahuan faktual, konseptual,
prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu
pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena
dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang
spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah
• KI4: Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait
dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri,
bertindak secara efektif dan kreatif, serta mampu menggunakan metode sesuai
kaidah keilmuan.

B. Kompetensi Dasar/KD dan Indikator Pencapaian Kompetensi/IPK


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis 3.7.1 Menjelaskan kandungan dalil naqli tentang


pelaksanaan kepedulian terhadap jenazah (C2)
penyelenggaraan jenazah 3.7.2 Menunjukkan dalil tentang memandikan
jenazah (C2)
3.7.3 Menunjukkan dalil tentang mengkafani
jenazah (C2)
3.7.4 Menganalisis ketentuan dan tata cara
memandikan jenazah (C4/HOTS)
3.7.5 Menganalisis ketentuan dan tata cara
mengkafani jenazah (C4/HOTS)
No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

4.7 Menyajikan 4.7.1 Menyajikan paparan tentang ketentuan dan


prosedur tata cara memandikan jenazah (P3)
penyelenggaraan 4.7.2 Menyajikan paparan tentang ketentuan dan
jenazah tata cara mengkafani jenazah (P3)
4.7.3 Mempraktekkan tata cara memandikan
jenazah (P3)
4.7.4 Mempraktekkan tata cara mengkafani
jenazah (P3)

C. Tujuan Pembelajaran
Melalui model pembelajaran Problem Based Learning (PBL) serta pendekatan TPACK
(technological, pedagogical, content knowledge) dengan menggali informasi dari berbagai
sumber belajar (Literasi) dan mengolah informasi (C), diharapkan peserta didik (A) dapat:
1. Menerapkan penyelenggaraan jenazah (B) sesuai dengan ketentuan syariat Islam (D)
2. Menunjukkan sikap tanggungjawab saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
3. Menunjukkan sikap kerjasama saat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah di
dalam kelas (B) dengan baik (D)
4. Menjelaskan kewajiban seorang Muslim terkait pengurusan jenazah (B) sesuai syariat
Islam (D)
5. Menunjukkan dalil tentang memandikan jenazah (B) dengan benar (D)
6. Menunjukkan dalil tentang mengkafanikan jenazah (B) dengan benar (D)
7. Menganalisis ketentuan dan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai syariat Islam
(D)
8. Menganalisis ketentuan dan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
9. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
10. Menyajikan paparan tentang ketentuan dan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai
syariat Islam (D)
11. Mempraktekkan tata cara memandikan jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
12. Mempraktekkan tata cara mengkafani jenazah (B) sesuai syariat Islam (D)
D. Materi Pembelajaran
1. Faktual :
Kematian adalah kepastian, jenazah Covid-19 menurut medis ada yang bisa dimandikan
ada yang tidak, jenazah Covid-19 dikafani dengan perlakuan khusus

2. Konseptual :
Q.S. Ali Imran Ayat 185 tentang Kematian, Hadist Nabi Muhammad Saw. tentang
Memandikan dan Mengkafani Jenazah, Ketentuan Memandikan dan Mengkafani Jenazah,
Ketentuan Memandikan dan Mengkafani Jenazah Covid-19 menurut Fatwa MUI No. 18
Tahun 2020 tentang Pengurusan Jenazah

3. Prosedural :
Tata Cara Memandikan dan Mengkafani Jenazah Biasa, Tata Cara Memandikan dan
Mengakafani Jenazah Covid-19 (Materi Lengkap Terlampir)

E. Pendekatan, Model, dan Metode Pembelajaran


1. Pendekatan : Saintifik, TPACK
2. Model Pembelajaran : Problem Based Learning (PBL)
3. Metode : Tanya jawab, penugasan, diskusi, presentasi, dan demonstrasi

F. Media/Alat dan Bahan Pembelajaran


1. Media/Alat
• Laptop
• LCD Proyektor
• Manekin dan kain kafan
2. Bahan Belajar
• Lembar Kerja Peserta Didik/ LKPD Interaktif
• Bahan Ajar
• PPT
• Video Pembelajaran

G. Sumber Belajar
• Kemendikbud, Buku Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti Kelas XI, 2017
• Kemenag RI, Pendidikan Agama Islam dan Budi Pekerti SMA/SMK Kelas XI, 2019
• MGMP PAI SMA Kab. Klaten, Modul PAI dan Budi Pekerti Kelas XI Semester I
• Film pendek tentang kematian: https://www.youtube.com/watch?v=mkZpvYheqpk&t=48s
• Berita sosialisasi pengurusan jenazah Covid-19:
https://www.youtube.com/watch?v=TpWfPm9jW1E&t=3s
• Video tentang tatacara memandikan dan mengkafani jenazah:
https://www.youtube.com/watch?v=Qd2_vEDkm5E
• Video tentang pengurusan jenazah Covid-19: https://www.youtube.com/watch?
v=tjUKaarLrzI
• Sumber dari internet lainnya yang relevan

H. Langkah-Langkah Pembelajaran
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu

Pendahuluan 20 menit
Orientasi
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu

 Melakukan pembukaan dengan salam pembuka,


memanjatkan syukur kepada Allah SWT dan
berdoa untuk memulai pembelajaran
(Religius/PPK)
 Memeriksa kehadiran peserta didik
(Disiplin/PPK)

Apersepsi
 Menanyakan kepada peserta didik terkait
pengalaman peserta didik yang terkait dengan
materi pembelajaran.
 Peserta didik menjawab pertanyaan guru.

Motivasi
 Memberikan motivasi melalui tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?
v=mkZpvYheqpk&t=48s (TPACK)

Kematian adalah kepastian. Setiap yang hidup


dipastikan akan mati. Demikian juga manusia.
Allah SWT berfirman dalam (QS. Ali
‘Imran/3:185:
ِ ‫س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو‬
‫ت‬ ۡ
ٖ ‫ُكلُّ نَف‬
“Setiap yang bernyawa akan merasakan mati.”

Ayat tersebut mempertegas bahwa kita yang


hidup di dunia ini pasti akan merasakan mati.
Islam menghormati manusia sejak masih hidup
hingga kematiannya. Penghormatan itu
diaplikasikan menjadi kewajiban bagi kaum
Muslim untuk melakukan perawatan jenazah
apabila ada seorang Muslim lain yang meninggal
dunia.

Yang jadi permasalahan sekarang adalah, tidak


ada manusia satupun yang apabila mati
kemudian berangkat sendiri menuju liang
kuburnya. Oleh karena itu, menjadi kewajiban
bagi orang yang masih hidup, terutama keluarga
yang ditinggalkannya untuk mengurus
jenazahnya sampai menguburkannya. Apalagi
kalau yang meninggal adalah orangtua atau
orang-orang terdekat kita. Itulah sebabnya,
mengapa sangat penting bagi kita untuk
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
mengetahui tatacara perawatan jenazah sesuai
dengan syariat Islam.

 Memberitahukan materi pelajaran yang akan


dibahas
 Memberikan gambaran tentang manfaat
mempelajari pelajaran yang akan dipelajari dalam
kehidupan sehari-hari.

Pemberian Acuan
 Memberitahukan tentang kompetensi dasar dan
indikator pencapaian kompetensi
 Menyampaikan tujuan pembelajaran
 Menjelaskan langkah-langkah pembelajaran yang
akan dilakukan
 Pre-test dengan Google Form melalui link
https://bit.ly/pretesjenazah1 (TPACK)

Kegiatan Inti Orientasi peserta didik pada masalah: 95 menit


 Peserta didik mencermati (Mengamati/Saintifik)
masalah kontekstual yang diberikan oleh guru
terkait pengurusan jenazah Covid-19 melalui
tayangan video:
https://www.youtube.com/watch?
v=TpWfPm9jW1E&t=3s (TPACK)
 Menanyakan apakah pengurusan jenazah Covid-
19 tersebut sama dengan pengurusan jenazah
biasa? Apakah sudah sesuai dengan syariat Islam?

Mengorganisasikan peserta didik untuk belajar:


 Guru menyampaikan:
“Sekarang kita akan mempelajari materi tentang
Pelaksanaan Tatacara Penyelenggaraan Jenazah
untuk Sub Materi: Memandikan dan Mengkafani
Jenazah.”
 Peserta didik dibagi dalam tiga kelompok
 Guru memberikan link LKPD interaktif
(https://bit.ly/lkpdjenazah1) kepada peserta didik
(TPACK)

Membantu investigasi mandiri dan kelompok:


 Peserta didik mencermati video tatacara
memandikan dan mengkafani jenazah biasa
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
(https://www.youtube.com/watch?v=Qd2_vEDkm5E)
dan jenazah Covid-19
(https://www.youtube.com/watch?v=tjUKaarLrzI)
(Mengamati/Saintifik dan TPACK)
 Peserta didik mengkaji berbagai literatur dari
berbagai sumber belajar (Mengumpulkan
Informasi/Saintifik, Literasi) untuk menjawab
pertanyaan-pertanyaan yang terdapat dalam
LKPD interaktif. (TPACK)
 Peserta didik bersama-sama dengan anggota
kelompok (Collaboration/4C) mendiskusikan
tentang ketentuan dan tatacara memandikan serta
mengkafani jenazah sesuai syariat Islam
(Mengasosiasi/Saintifik, HOTS, dan Critical
Thinking/4C)
 Peserta didik diberikan kesempatan untuk
bertanya apabila diperlukan (Menanyakan/Saintifik)
 Guru melakukan pengamatan untuk menilai sikap

Mengembangkan dan menyajikan hasil karya:


 Peserta didik bersama kelompoknya
(Collaboration/4C) mengembangkan dan
menyajikan jawaban hasil diskusi pada LKPD ke
dalam bentuk PPT (TPACK dan Creativity/4C)

Menganalisis dan mengevaluasi proses


pemecahan masalah:
 Masing-masing kelompok menyajikan hasil
diskusi berdasarkan jawaban pada LKPD, baik
secara lisan maupun praktek
(Mengomunikasikan/Saintifik dan
Communication/4C)
 Peserta didik dari kelompok lain menanggapi
dengan mengajukan pertanyaan atau memberi
masukan (Mengomunikasikan/Saintifik dan
Communication/4C)
 Guru memberikan klarifikasi atau penguatan atas
hasil diskusi tentang ketentuan dan tatacara
memandikan serta mengkafani jenazah sesuai
syariat Islam

Penutup 1. Refleksi: Mengevaluasi aktivitas pembelajaran 20 menit


2. Memberikan umpan balik terhadap presentasi
Alokasi
Kegiatan Langkah-Langkah Pembelajaran
Waktu
setiap kelompok
3. Post-test dengan Google Form melalui link
https://bit.ly/postesjenazah1 (TPACK)
4. Memberikan tugas di rumah untuk membuat video
tata cara memandikan atau mengkafani jenazah,
kemudian menguploadnya di Classroom (TPACK)
5. Menyampaikan rencana materi selanjutnya
6. Menutup dengan berdoa dan salam
(Religius/PPK)

I. Penilaian Hasil Belajar


1. Penilaian Sikap
a. Teknik penilaian : Observasi
b. Instrumen penilaian : Jurnal penilaian sikap dan lembar observasi

2. Pengetahuan
a. Jenis/Teknik tes : Tertulis
b. Bentuk tes : PG dan uraian

3. Keterampilan
a. Teknik/Bentuk Penilaian : Unjuk kerja
b. Instrumen : Lembar observasi

4. Remedial
a. Pembelajaran remedial dilakukan bagi peserta didik yang capaian KD nya belum tuntas.
b. Tahapan pembelajaran remedial dilaksanakan melalui remidial teaching (klasikal), atau
tutor sebaya, atau tugas dan diakhiri dengan tes.

5. Pengayaan
Bagi peserta didik yang sudah mencapai nilai ketuntasan diberikan pembelajaran
pengayaan

J. Lampiran
- Materi pembelajaran (lampiran 1)
- Instrumen penilaian (lampiran 2)

Prambanan, Juli 2022


Kepala Sekolah, Guru Mata Pelajaran,
Andiy J Mushthafa, SH. M.Pd Mofed Efendi, S.Pd.I

Lampiran 1: Materi Pembelajaran

A. Kematian
Saat melihat kematian, semestinya semakin menyadarkan bahwa kita akan menyusulnya,
cepat atau lambat. Kematian memang misteri, namun setiap manusia sudah diingatkan
bahwa kematian akan menjemputnya. Itulah sebabnya, setiap ada kematian, semestinya
menjadi sarana muhasabah diri tentang bekal apa yang sudah dipersiapkan, dan sudah
sejauh mana amal shaleh yang sudah dilakukan?

Kisah-kisah orang shaleh dalam memaknai kematian itu melalui persiapan yang matang,
bekal yang banyak, dan jauh-jauh hari meniti waktunya dengan memperbanyak amal
shaleh, sekaligus menghindari dosa dan kemaksiatan, serta mengakhirinya dengan
tersenyum, yang ditandai dengan khusnul khatimah.

Sebaliknya, mereka yang berperilaku buruk, kematian itu semakin dihindari, ingin lari
sejauh-jauhnya, bersembunyi di dalam benteng yang kokoh, padahal harus menjadi
kesadaran bersama bahwa semakin bertambah umur, itu artinya semakin dekat dengan
kematian. Allah Swt. berfirman dalam Q.S. al-Jumu’ah/62: 8, yaitu:
ِ ‫قُ ۡل ِإ َّن ٱ ۡل َم ۡوتَ ٱلَّ ِذي تَفِرُّ ونَ ِم ۡنهُ فَِإنَّ ۥهُ ُم ٰلَقِي ُكمۡۖ ثُ َّم تُ َر ُّدونَ ِإلَ ٰى ٰ َعلِ ِم ٱ ۡلغ َۡي‬
َ‫ب َوٱل َّش ٰهَ َد ِة فَيُنَبُِّئ ُكم بِ َما ُكنتُمۡ ت َۡع َملُون‬
Artinya: Katakanlah, “Sesungguhnya kematian yang kamu lari dari padanya, ia pasti
menemui kamu, kemudian kamu akan dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui
yang gaib dan yang nyata, lalu Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan.”
(Q.S. al-Jumu’ah/62: 8)

Kematian merupakan ketentuan Allah Swt. (sunatullah). Tidak ada seorang pun yang
dapat menghindarinya. Kematian merupakan hal yang pasti, cepat atau lambat, pasti akan
datang. Semua makhluk hidup akan merasakan mati. Tidak ada seorang pun, baik kaya
miskin, berpangkat atau orang biasa, tua muda, maupun yang siap atau tidak siap,
semuanya akan menjemput kematian. Hal ini sesuai dengan firman Allah Swt. (Q.S. Ali
Imrān/3: 185), yaitu:
‫ار َوُأ ۡد ِخ َل ٱ ۡل َجنَّةَ فَقَ ۡد فَا ۗ َز َو َما ٱ ۡل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَٓا ِإاَّل‬ ۖ ۡ ‫ُأ‬ ِ ۗ ‫س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو‬
ِ َّ‫ت َوِإنَّ َما تُ َوفَّ ۡونَ جُو َر ُكمۡ يَ ۡو َم ٱلقِ ٰيَ َم ِة فَ َمن ُز ۡح ِز َح َع ِن ٱلن‬
ۡ
ٖ ‫ُكلُّ نَف‬
ۡ ٰ
ِ ‫َمتَ ُع ٱل ُغر‬
‫ُور‬
Artinya: Setiap yang bernyawa akan merasakan mati. Dan hanya pada hari Kiamat
sajalah diberikan dengan sempurna balasanmu. Barang siapa dijauhkan dari neraka dan
dimasukkan ke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia
hanyalah kesenangan yang memperdaya (Q.S. Ali Imrān/3: 185).

Kematian menjemput seseorang dengan beragam sebab, dan beraneka ragam cara
kematian itu. Di Indonesia, setiap hari 50 orang meninggal karena narkoba; 85% kematian
di jalan raya didominasi anak muda, belum lagi yang dijemput kematian di rumah sakit, di
atas ranjang tanpa penyebab yang pasti, dan beribu macam kematian yang menimpa anak
manusia, bahkan ada yang baru berusia seminggu, sebulan, bahkan belum setahun sudah
ditimpa kematian.

Kenapa harus ada kematian? Begitu juga kenapa ada kehidupan? Keduanya siklus hidup
yang harus dilalui manusia. Hidup berarti pilihan, tergantung manusia, mau memilih di
jalan kebenaran atau keburukan. Allah Swt. sudah memberikan segalanya, saat manusia
berada di dunia diberinya panca indera, akal, qalbu (hati nurani), diturunkan para Nabi dan
Rasul agar diteladani, dan di antaranya dibarengi dengan wahyu. Apalagi adanya hidup
dan mati itu sebagai ujian bagi manusia, siapa yang paling baik amalnya (perhatikan Q.S.
al-Mulk/67: 2).

Semua nikmat tersebut harus menjadi bekal manusia saat menjalani kehidupan. Jadi, tidak
ada alasan bagi manusia yang gagal atau terpuruk menjalani kehidupan, karena Allah Swt
sudah memberikan segalanya. Bukankah Rasulullah Saw. juga sudah mengingatkan bahwa
dunia ini sementara, hanya jembatan menuju akhirat, laksana musafir yang sedang istirahat
(dunia), lalu melanjutkan kehidupan yang sejati (akhirat). Rasulullah Saw. pernah
berwasiat kepada Ibu Umar r.a

Artinya: Rasulullah Saw. bersabda: “Jadilah engkau di dunia ini seperti orang asing atau
orang musafir … .”

Menjelang kematian, setiap manusia mengalami sakaratul maut. Ada beberapa hal yang
perlu dilakukan saat kondisi kritis ini, baik kita sebagai keluarga, karib kerabat, atau
maupun orang terdekat, antara lain: mentalqin-kan (menuntun bacaan tauhid) di telinga
seseorang dengan suara jelas dan tegas, tetapi jika sudah dalam keadaan sangat kritis,
cukup dibimbing hanya dengan lafal “Allah” saja.

Sementara itu, ada beberapa langkah atau tindakan yang harus dilaksakaan, saat kematian
itu sudah terjadi, yaitu sebagai berikut:
1. Segera mengatupkan atau memejamkan matanya, karena saat ruh sudah dicabut, mata
jenazah mengikuti arahnya.
2. Melenturkan persendiannya agar tidak menjadi kaku dan keras.
3. Menanggalkan pakaian dan perhiasannya dan diganti dengan pakaian yang menutupi
dan melindungi seluruh tubuhnya.
4. Membetulkan letak anggota tubuhnya serta membujurkannya ke arah kiblat.
5. Menyegerakan seluruh proses pengurusan jenazah.
6. Membayarkan utang-utangnya.

B. Pengurusan Jenazah
Pengurusan Jenazah adalah pengurusan jenazah seorang muslim/ muslimah. Sebagian
muslim harus melibatkan diri untuk mengurusnya, tidak boleh semuanya abai, cuek atau
masa bodoh, meskipun hukumnya fardhu kifayah, kecuali bila hanya terdapat satu orang
saja, maka hukumnya fardlu ‘ain.

Maksud dari fardhu kifayah adalah jika sebagian kaum muslimin sudah melaksanakan,
maka kaum muslim yang lainnya tidak terkena kewajiban/ dosa. Sebaliknya, jika tidak ada
satu pun, maka berdosa semuanya, tentu yang terkena dosa adalah kaum muslim yang
berada tidak jauh dari tempat tinggal jenazah.

Mengurus jenazah meliputi 4 (empat) kegiatan: (1) memandikan, (2) mengkafani, (3)
menyalatkan, dan (4) menguburkan. Berikut ini, rincian masing-masing.
1. Memandikan
a. Syarat jenazah dimandikan adalah:
 Beragama Islam
 Didapati tubuhnya (walaupun hanya sebagian). Hal ini terjadi pada jenazah yang
biasanya mengalami kecelakaan. Jika ada lukanya, bersihkan terlebih dahulu (jika
memungkinkan).
 Bukan karena mati syahid (mati dalam peperangan membela agama Islam).

b. Syarat orang yang memandikan jenazah adalah


 Muslim, berakal, dan baligh
 Berniat memandikan jenazah
 Kepribadiannya jujur dan shaleh
 Terpercaya, amanah, dan mengetahui hukum memandikan mayat, serta dapat
menjaga aib jenazah.
 Jenis kelamin sama, jenazah laki-laki dimandikan oleh laki- laki, jenazah
perempuan dimandikan oleh perempuan, kecuali suami istri atau mahramnya.
 Hal-hal yang perlu dipersiapkan, antara lain: Tempat mandi, air bersih, sidr
(bidara), sabun mandi, sarung tangan, sekidit kapas, air kapur barus.

c. Tata Cara Memandikan Jenazah


 Jenazah dibaringkan di balai atau tempat lain yang memiliki standar, hindari
terkena hujan, sinar matahari dan tertutup (tidak terlihat kecuali oleh orang yang
memandikan dan mahramnya).
 Diperintahkan menutupi mayit dengan pakaian yang melindungi seluruh
tubuhnya agar auratnya tidak terlihat.
 Pihak yang memandikan memakai sarung tangan, air yang digunakan untuk
memandikan mayit adalah air suci, dan disunnahkan mencampurnya dengan sidr
(bidara), atau larutan kapur barus.
 Menyiram air ke seluruh badan secara merata dari kepala sampai ke kaki
(disunatkan tiga kali atau lebih), dengan mendahulukan anggota badan sebelah
kanan lalu bagian sebelah kiri.
 Bersihkan giginya, lubang hidung, lubang telinga, celah ketiaknya, celah jari
tangan dan kaki serta rambutnya.
 Membersihkan kotoran dan najis yang melekat pada anggota badan jenazah,
khususnya di bagian perut dengan cara menekan bagian bawah perut dan
bersamaan dengan itu angkatlah sedikit bagian kepala dan badan, sehingga
kotoran yang ada di dalamnya dapat keluar.
 Mewudhukan jenazah, sebagaimana wudhu akan shalat setelah semuanya bersih.
 Terakhir disirami dengan larutan kapur barus dan harum- haruman.
Sabda Rasulullah Saw.

Artinya: Dari Ummu ‘Athiyyah, seorang wanita Anshar r.a. berkata:


Rasulullah Saw. menemui kami saat kematian putri kami, lalu
bersabda:”Mandikanlah dengan mengguyurkan air yang dicampur dengan
daun bidara tiga kali, lima kali, atau lebih dari itu, jika kalian anggap perlu,
dan jadikanlah yang terakhirnya dengan kapur barus (wewangian) atau yang
sejenis, dan bila kalian telah selesai beritahu aku”. Ketika kami telah selesai,
kami memberi tahu Beliau. Kemudian Beliau memberikan kain Beliau kepada
kami seraya berkata: Pakaikanlah ini kepadanya. Maksudnya pakaian Beliau
(H.R. Bukhari).

2. Mengafani
Mengafani jenazah adalah menutupi atau membungkus jenazah dengan sesuatu yang
dapat menutupi tubuhnya, walau hanya sehelai kain dari ujung rambut sampai ujung
kaki, meskipun para fuqaha (ahli fiqh), memilahnya antara batas minimal dan batas
sempurna. Kain kafan yang dipergunakan hendaknya berwarna putih dan diberi
wewangian, bila mengkafani lebih dari ketentuan batas, maka hukumnya makruh,
sebab dianggap berlebihan.

Batas minimal mengafani jenazah, baik laki-laki maupun perempuan, adalah selembar
kain yang dapat menutupi seluruh tubuh jenazah, sedangkan batas sempurna bagi
jenazah laki-laki adalah 3 lapis kain kafan.

Sementara, untuk jenazah perempuan adalah 5 lapis: terdiri 2 lapis kain kafan,
ditambah kerudung, baju kurung dan kain.
a. Hal-hal yang Disunnahkan dalam Mengkafani Jenazah
 Kain kafan yang digunakan hendaknya kain kafan yang bagus, bersih dan
menutupi seluruh tubuh jenazah.
 Kain kafan hendaknya berwarna putih.
 Jumlah kain kafan untuk jenazah laki-laki hendaknya 3 (tiga) lapis, sedangkan
bagi jenazah perempuan 5 (lima) lapis.

Artinya: Dari ‘Aisyah r.a., bahwa Rasulullah Saw (saat wafat) dikafani
jasadnya dengan 3 (tiga) helai kain yang sangat putih, terbuat dari katun dari
negeri Yaman, dan tidak dikenakan padanya baju dan serban (tutup kepala).
(HR. Bukhari)

 Sebelum kain kafan digunakan untuk membungkus atau mengkafani jenazah,


kain kafan hendaknya diberi wangi- wangian terlebih dahulu.
 Tidak berlebih-lebihan dalam mengkafani jenazah.

b. Beberapa Hal yang Perlu Diperhatikan dalam Mengafani Jenazah


 Kain kafan diperoleh dengan cara halal, yakni dari harta peninggalan jenazah,
ahli waris, atau diambil dari baitul mal (jika tersedia), atau dibebankan kepada
orang Islam yang mampu.
 Kain kafan hendaknya bersih, berwarna putih dan sederhana (tidak terlalu mahal
dan tidak terlalu murah).

c. Tata Cara Mengafani Jenazah


Mengkafani jenazah dibagi menjadi 2 (dua) berdasarkan jenis kelaminnya.
Rinciannya sebagai berikut.
- Jenazah Laki-laki
 Bentangkan kain kafan sehelai demi helai, yang paling bawah lebih lebar dan
luas serta setiap lapisan diberi kapur barus.
 Angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan letakkan di atas
kain kafan memanjang lalu ditaburi wangi-wangian.
 Tutuplah lubang-lubang (hidung, telinga, mulut, qubul dan dubur) yang
mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan kapas.
 Selimutkan kain kafan sebelah kanan yang paling atas, kemudian ujung lembar
sebelah kiri. Selanjutnya, lakukan seperti tersebut selembar demi lembar
dengan cara yang lembut.
 Ikatlah dengan tali yang sudah disiapkan sebelumnya di bawah kain kafan 3
(tiga) atau 5 (lima) ikatan.
 Jika kain kafan tidak cukup menutupi seluruh badan jenazah, tutuplah bagian
kepalanya, dan bagian kakinya boleh terbuka, namun tutup dengan daun kayu,
rumput atau kertas. Jika tidak ada kain kafan, kecuali sekadar menutup aurat,
tutuplah dengan apa saja yang ada.

Rasulullah Saw. bersabda yang artinya:


Kami hijrah bersama Rasulullah Saw. dengan mengharapkan ridha Allah
Swt., kami sangat berharap diterima pahala kami, karena di antara kami ada
yang meninggal sebelum memperoleh hasil duniawi sedikit pun juga.
Misalnya Mash’ab bin Umair, dia tewas terbunuh di perang Uhud, dan tidak
ada buat kain kafannya, kecuali selembar kain burdah. Jika kepalanya
ditutup, terbukalah kakinya dan jika kakinya ditutup, tersembul kepalanya,
maka Nabi Saw. menyuruh kami menutupi kepalanya dan menaruh rumput
izhir pada kedua kakinya.” (H.R. Bukhari)

- Jenazah Perempuan
Kain kafan untuk jenazah perempuan terdiri dari 5 (lima) lembar kain, urutannya
sebagai berikut.
 Lembar 1 untuk menutupi seluruh badan.
 Lembar 2 sebagai kerudung kepala.
 Lembar 3 sebagai baju kurung.
 Lembar 4 menutup pinggang hingga kaki.
 Lembar 5 menutup pinggul dan paha.

Adapun tata cara mengafani jenazah perempuan adalah sebagai berikut:


 Siapkan tali di tempat yang akan digunakan untuk mengakafani
 Susun kain kafan yang sudah dipotong-potong untuk masing-masing bagian
dengan tertib. Lalu, angkatlah jenazah dalam keadaan tertutup dengan kain dan
letakkan di atas kain kafan sejajar, serta taburi dengan wangi-wangian atau
dengan kapur barus.
 Tutuplah lubang-lubang yang mungkin masih mengeluarkan kotoran dengan
kapas.
 Tutupkan kain pembungkus pada kedua pahanya.
 Pakaikan sarung, juga baju kurungnya.
 Rapikan rambutnya, lalu julurkan ke belakang. f ) Pakaikan kerudung.
 Membungkus dengan lembar kain terakhir dengan cara menemukan kedua
ujung kain kiri dan kanan lalu digulungkan ke dalam.
 Ikat dengan tali pengikat yang telah disiapkan.

3. Memandikan dan Mengkafani Jenazah Covid-19 sesuai fatwa Majelis Ulama


Indonesia Nomor 18 Tahun 2020
a. Memandikan Jenazah Covid-19
Bagi jenazah yang menurut medis dapat dimandikan:
1. Jenazah dimandikan tanpa harus dibuka pakaiannya.
2. Petugas wajib berjenis kelamin yang sama dengan jenazah yang dimandikan dan
dikafani
3. Jika petugas yang memandikan tidak ada yang berjenis kelamin sama, maka
dimandikan oleh petugas yang ada, dengan syarat jenazah dimandikan tetap
memakai pakaian. Jika tidak, maka ditayammumkan.
4. Petugas membersihkan najis (jika ada) sebelum memandikan.
5. Petugas memandikan jenazah dengan cara mengucurkan air secara merata ke
seluruh tubuh.

Jika jenazah menurut medis tidak dapat dimandikan:


1. Mengusap wajah dan kedua tangan jenazah (minimal sampai pergelangan)
dengan debu.
2. Untuk kepentingan perlindungan diri pada saat mengusap, petugas tetap
menggunakan APD.

b. Mengkafani Jenazah Covid-19


1. Setelah jenazah dimandikan atau ditayamumkan, atau karena dharurah syar’iyyah
tidak dimandikan atau ditayamumkan, maka jenazah dikafani dengan
menggunakan kain yang menutup seluruh tubuh dan dimasukkan ke dalam
kantong jenazah yang aman dan tidak tembus air untuk mencegah penyebaran
virus dan menjaga keselamatan petugas.
2. Setelah pengafanan selesai, jenazah dimasukkan ke dalam peti jenazah yang tidak
tembus air dan udara dengan dimiringkan ke kanan sehingga saat dikuburkan
jenazah menghadap ke arah kiblat.
3. jika setelah dikafani masih ditemukan najis pada jenazah, maka petugas dapat
mengabaikan najis tersebut.
Lampiran 2: Instrumen Penilaian

1. INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SPIRITUAL DAN SOSIAL

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

Menunjukkan sikap peduli sebagai


1.7 Menerapkan 1.7.1
implementasi pemahaman
penyelenggaraan
penyelenggaraan jenazah sesuai dengan
jenazah sesuai dengan
ketentuan syariat Islam (A3)
ketentuan syariat Islam

2.7 Menunjukkan sikap 2.7.1 Menunjukkan sikap tanggungjawab saat


tanggung jawab dan mempraktekkan penyelenggaraan jenazah
kerja sama dalam di dalam kelas (A3)
penyelenggaraan 2.7.2 Menunjukkan sikap kerjasama saat
jenazah di masyarakat mempraktekkan penyelenggaraan jenazah
di dalam kelas (A3)

1.1. Jurnal Penilaian Sikap Pada KBM untuk KD KI-1


Hari/ Kejadian/
No Nama Tindak Lanjut
Tanggal Perilaku
1
Hari/ Kejadian/
No Nama Tindak Lanjut
Tanggal Perilaku
2
3
4
5
(Diisi dengan catatan kejadian yang menonjol)

1.2. Lembar Observasi Penilaian Sikap Pada Kegiatan Diskusi untuk KD KI-2
Aspek yang dinilai
Rasa Jumlah
No Nama Kerja Komuni Nilai
ingin Santun Skor
sama katif
tahu
1
2
3
4
5
Keterangan: Skor 4 = sangat baik, 3 = baik, 2 = cukup, dan 1 = kurang.
Rubrik Penilaian

Aspek yang Skor


No
dinilai 1 2 3 4
1 Kerja sama Tidak bekerja Kurang Bekerja sama Bekerja sama
sama dan kerjasama dan dan sedikit dan banyak
Tidak kurang memberikan memberikan
memberikan memberikan kontribusi kontribusi
kontribusi kontribusi dalam dalam
dalam dalam mempersiap- mempersiap-
mempersiap- mempersiap- kan materi kan materi
kan materi kan materi bahan diskusi bahan diskusi
bahan diskusi bahan diskusi
2 Rasa ingin Pasif tidak Ada rasa Rasa ingin Rsa ingin tahu
tahu ada rasa ingin ingin tahu tahu yang yang besar
tahu namun sedikit cukup dan dan sangat
dan kurang kurang alktif aktif
aktif
Aspek yang Skor
No
dinilai 1 2 3 4
3 Santun Tidak santun Kurang Santun Santun sekali
santun

4 Komunika- Tidak Bertanya tapi Bertanya tapi Bertanya dan


tif komunikatif kurang tidak menanggapi
relevan menanggapi lebih lanjut
dengan materi lebih lanjut
diskusi

Kriteria penilaian :
Rentang jumlah skor: 13 – 16 Nilai : AB (amat baik)
10 – 12 Nilai :B (baik)
8–9 Nilai :C (cukup)
4–7 Nilai :K (kurang)

2. INSTRUMEN PENILAIAN PENGETAHUAN


No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

3.7 Menganalisis 3.7.1 Menjelaskan kandungan dalil naqli


pelaksanaan tentang kepedulian terhadap jenazah (C2)
penyelenggaraan 3.7.2 Menunjukkan dalil tentang memandikan
jenazah jenazah (C2)
3.7.3 Menunjukkan dalil tentang mengkafani
jenazah (C2)
3.7.4 Menganalisis ketentuan dan tata cara
memandikan jenazah (C4)
3.7.5 Menganalisis ketentuan dan tata cara
mengkafani jenazah (C4)

KISI-KISI SOAL

Level Bentuk No.


No IPK Indikator
Kognitif Soal Soal

Menjelaskan Disajikan Q.S. Ali Imrān/3:


kandungan dalil 185 tentang kematian,
1. naqli tentang peserta didik mampu C2 PG 1
kepedulian terhadap menjelaskan isi
jenazah kandungannya

2. Menunjukkan dalil Disajikan sebuah hadits C2 PG 2


Nabi tentang memandikan
tentang dan atau mengkafani
memandikan dan jenazah, peserta didik
mengkafani jenazah mampu menunjukkan isi
hadits tersebut
Disajikan narasi singkat
Menganalisis tentang memandikan
ketentuan dan tata jenazah, peserta didik
3. C4 PG 3
cara memandikan mampu mengidentifikasi
jenazah jenazah yang tidak perlu
dimandikan
Disajikan beberapa
Menganalisis pernyataan, peserta didik
ketentuan dan tata mampu mengidentifikasi
4. C4 PG 4
cara mengkafani hal-hal yang termasuk
jenazah dalam ketentuan
mengkafani jenazah
Disajikan beberapa
Menganalisis pernyataan, peserta didik
ketentuan dan tata mampu mengidentifikasi
5. C4 PG 5
cara mengkafani hal-hal yang termasuk
jenazah dalam tatacara mengkafani
jenazah

Soal:
1. Kehati-hatian menjalani kehidupan, harus menjadi prinsip setiap muslim. Hal ini,
sejalan dengan Q.S. Ali Imrān/3: 185 sebagai berikut:
ۗ £َ‫د ف‬£ۡ £َ‫م يَ ۡوم ٱ ۡلقِ ٰيَم ۖ ِة فَمن ُز ۡحز َح عَن ٱلنَّار َوُأ ۡد ِخ َل ٱ ۡل َجنَّةَ فَق‬£ۡ‫ت َوِإنَّما تُ َوفَّ ۡونَ ُأجُو َر ُك‬
َ‫از‬£ ِ ِ ِ َ َ َ َ ِ ۗ ‫س َذٓاِئقَةُ ٱ ۡل َم ۡو‬ ۡ
ٖ ‫ُكلُّ نَف‬
ۡ ٰ ۡ
ِ ‫َو َما ٱل َحيَ ٰوةُ ٱل ُّد ۡنيَٓا ِإاَّل َمتَ ُع ٱل ُغر‬
‫ُور‬
Isi kandungan ayat di atas adalah tentang ... .
A. tata cara menyelenggarakan jenazah
B. tata cara memandikan jenazah
C. peringatan tentang kematian
D. persiapan shalat jenazah
E. tata cara shalat jenazah

2. Perhatikan hadits Nabi berikut ini!


Hadits tersebut berisi tentang tatacara....
A. mengkafani jenazah
B. memandikan jenazah
C. manyolatkan jenazah
D. menguburkan jenazah
E. ziarah kubur

3. Berbeda kematian, berbeda pula penanganannya. Hamzah, paman Rasulullah Saw


ketika wafat tidak dimandikan, hal ini disebabkan ... .
A. sedang berpuasa
B. wafat sebagai syuhada
C. tidak didapati tubuhnya
D. keadaannya belum baligh
E. tidak ditemukannya air

4. Perhatikan pernyataan-pernyataan berikut!


1. Jenazah laki-laki sebaiknya dibungkus dengan tiga helai kain kafan dan wanita
dengan lima helai.
2. Jika jenazahnya laki-laki hendaknya orang yang mengafaninya juga laki-laki.
3. Tiap helai kain kafan dihamparkan di atas tikar dan diberi harum-haruman.
4. Jenazah diletakkan di atas kain kafan dengan posisi tangan diangkat seperti sedang
takbiratul ihram.
5. Seluruh tubuh jenazah dibalut dengan kain kafan kecuali muka dibiarkan terbuka.
Dari pernyataan tersebut, pernyataan yang termasuk ketentuan syariat dalam
mengafani jenazah ialah .…
A. 1, 2, dan 4
B. 2, 3, dan 5
C. 1, 2, 4, dan 5
D. 1, 2, dan 3
E. 3, 4, dan 5

5. Perhatikan pernyataan berikut!


1. Hamparkan selembar tikar di atas meja.
2. Menutup jenazah dengan pakaian.
3. Susun 3 lapis kain kafan untuk wanita dan 5 untuk pria.
4. Tutuplah lubang-lubang pada tubuh jenazah dengan kapas
5. Jenazah diletakkan di atas kain kafan, tempelkan kapas lalu dibungkus.
Melalui pernyataan tersebut, yang termasuk tata cara mengafani jenazah ditandai
dengan nomor ....
A. 1, 2, 3
B. 1, 2, 5
C. 1, 2, 4
D. 2, 4, 5
E. 3, 4, 5

Kunci Jawaban
1. C
2. A
3. B
4. D
5. E

Rubrik Penilaian Pengetahuan

NO.
JAWABAN SKOR
SOAL

1 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2

Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0

2 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2

Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0

3 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2

Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0

4 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2

Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0

5 Soal Pilihan Ganda, jika jawaban benar 2

Soal Pilihan Ganda, jika jawaban salah 0

SKOR TOTAL 10

Nilai = (Skor yang diperoleh/Skor Total) x 100

3. INSTRUMEN PENILAIAN KETERAMPILAN

No Kompetensi Dasar No Indikator Pencapaian Kompetensi

4.7 Menyajikan prosedur 4.7.1 Menyajikan paparan tentang ketentuan


penyelenggaraan dan tata cara memandikan jenazah (P3)
jenazah 4.7.2 Menyajikan paparan tentang ketentuan
dan tata cara mengkafani jenazah (P3)
4.7.3 Mempraktekkan tata cara memandikan
jenazah (P3)
4.7.4 Mempraktekkan tata cara mengkafani
jenazah (P3)

3. 1. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi

Unsur yang Dinilai


No Nama 1 2 3 4 5 6 7
Skor Nilai

Skor maks 2 5 2 3 2 4 3 20
1
2
3
4
5

Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Diskusi dan Presentasi

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pelaksanaan Presentasi Memulai presentasi dengan 2
menyapa, menggunakan bahasa 2
yang benar dan jelas
Memulai presentasi dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi/Jawaban Menyajikan materi/jawaban 5
dengan jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang 5
benar
Menyajikan materi/jawaban 3
dengan kurang jelas, lengkap,
terstruktur, dan menggunakan
bahasa yang benar
3 Pemberian Waktu kepada Memberikan waktu pada audien 2
Audiens untuk bertanya, tidak membatasi
pertanyaan, dan menerima 2
pertanyaan dari audien
Memberikan waktu pada audien 1
untuk bertanya, membatasi
pertanyaan, dan menerima
pertanyaan dari audien
4 Kerjasama Bekerjasama dalam menjawab 3
3
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien dengan baik,
benar, dan jelas
Bekerjasama dalam menjawab 1
pertanyaan audien, merespon
pertanyaan audien kurang baik,
kurang benar, dan kurang jelas
5 Kesempatan pada Audien Memberi kesempatan pada audien 2
untuk menanggapi jawaban,
memberi masukan, dan merespon 2
tanggapan dari audien
Tidak memberi kesempatan pada 1
audien untuk menanggapi
jawaban, memberi masukan, dan
merespon tanggapan dari audien
6 Kesimpulan Materi Menyimpulkan materi presentasi 4
dengan jelas, dan mencakup 4
semua pertanyaan
Menyimpulkan materi presentasi 2
dengan jelas, dan tidak mencakup
semua pertanyaan
7 Menutup Presentasi Menutup presentasi dengan 2
2
bahasa yang baik, benar, dan jelas
Menutup presentasi dengan 1
bahasa yang tidak baik, tidak
benar, dan jelas

Nilai = (Skor yang diperoleh/20) x 100

3. 2. Lembar Observasi Penilaian Unjuk Kerja Mempraktekkan Tatacara


Memandikan dan Mengkafani Jenazah melalui Video

Unsur yang
dinilai
No Nama
Skor Nilai
1 2 3
Skor 2 6 2 10
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian Unjuk Kerja Mempraktekkan Tatacara Memandikan dan
Mengkafani Jenazah Melalui Video

Skor
No. Unsur yang Dinilai Kriteria Penilaian Skor
Maks
1 Pembukaan Video Memulai video dengan menyapa, 2
menggunakan bahasa yang benar 2
dan jelas
Memulai video dengan tidak 1
menyapa, menggunakan bahasa
yang kurang benar dan jelas
2 Penyajian Materi Mempraktekkan tatacara dengan 6
jelas, lengkap, terstruktur, dan
menggunakan bahasa yang benar 6
Mempraktekkan tatacara dengan 3
kurang jelas, lengkap, terstruktur,
dan menggunakan bahasa yang
benar
3 Penutupan Video Menutup video dengan bahasa 2
2
yang baik, benar, dan jelas
Menutup video dengan bahasa 1
yang tidak baik, tidak benar, dan
jelas

Nilai = (Skor yang diperoleh/10) x 100

4. PROGRAM REMEDIAL

Peserta didik yang belum menguasai materi (belum mencapai ketuntasan belajar) akan
dijelaskan kembali oleh guru. Guru melakukan penilaian kembali dengan soal yang sejenis
atau memberikan tugas individu terkait dengan topik yang telah dibahas. Remedial
dilaksanakan pada waktu dan hari tertentu yang disesuaikan, contoh: pada saat jam belajar,
apabila masih ada waktu, atau di luar jam pelajaran (30 menit setelah jam pelajaran
selesai).

PROGRAM REMIDI

Nama Indikator Bentuk


Nilai Nilai Setelah
No Peserta yang Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
1
2
Nama Indikator Bentuk
Nilai Nilai Setelah
No Peserta yang Belum Tindakan Ket.
Ulangan Remedial
Didik Dikuasai Remedial
3
4

5. PROGRAM PENGAYAAN

Dalam kegiatan pembelajaran, peserta didik yang sudah menguasai materi sebelum waktu
yang telah ditentukan, diminta untuk soal-soal pengayaan berupa pertanyaan-pertanyaan
yang lebih fenomenal dan inovatif atau aktivitas lain yang relevan dengan topik
pembelajaran. Dalam kegiatan ini, guru dapat mencatat dan memberikan tambahan nilai
bagi peserta didik yang berhasil dalam pengayaan.

Anda mungkin juga menyukai