Anda di halaman 1dari 36

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

BAB IV
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Pratindakan
Kegiatan penelitian diawali dengan observasi pembelajaran matematika
kelas IX dan wawancara dengan guru yang dilakukan pada bulan Agustus 2015
untuk mengetahui kondisi awal kelas yang berkaitan dengan proses pembelajaran.
Kondisi awal kelas sebelum ada perlakuan yaitu dalam menyampaikan
materi belajar menggunakan model pembelajaran konvensional atau ceramah.
Berdasarkan hasil observasi awal yang dilakukan peneliti pada proses
pembelajaran diperoleh bahwa dalam proses pembelajaran siswa cenderung diam,
pasif, dan kurang terlibat. Saat diskusi belum dilakukan secara maksimal dan
sebagian besar siswa yang tidak memanfaatkan diskusi dengan baik, baik untuk
lebih memahami materi maupun untuk bertanya jika mengalami kesulitan.
Peneliti melakukan sebuah tes awal sebelum diadakan tindakan pada
siswa kelas IX-F untuk mengetahui hasil kognitif siswa sebelum penerapan
pembelajaran di luar kelas. Materi yang dipakai dalam soal tes awal adalah materi
kesebangunan dan kekongruenan. Soal yang dipakai dalam tes awal dibuat dengan
menyesuaikan indikator berdasarkan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan
(KTSP). Hasil tes awal secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 21 . Adapun
hasil tes awal siswa kelas IX-F seperti Tabel 4. 1.

Tabel 4. 1. Hasil Tes Awal Siswa Kelas IX-F


Kategori Banyak Siswa Prosentase
Mencapai KKM 3 9.375 %
Di bawah KKM 29 90.625 %

Berdasarkan tes awal, nilai kognitif siswa yang mencapai KKM hanya 3
commit to user
siswa dengan prosentase 9.375% dan siswa yang tidak mencapai KKM sebanyak
42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

43

29 siswa dengan prosentase 90.625%. Oleh sebab itu, peneliti ingin meningkatkan
nilai kognitif siswa pada materi kesebangunan dan kekongruenan.
Hasil observasi awal menunjukkan bahwa proses pembelajaran yang
berlangsung belum melibatkan siswa secara aktif. Siswa lebih berperan sebagai
penerima informasi pasif, bukan sebagai subjek yang melakukan aktivitas belajar.
Terdapat beberapa hal yang menggambarkan rendahnya motivasi belajar siswa
yaitu sering tidak memperhatikan penjelasan guru, siswa tampak mengantuk dan
kurang bersemangat dalam melakukan proses pembelajaran, dan rendahnya
keberanian siswa yang ditunjukkan dengan tidak ingin maju mengerjakan di
depan kelas. Kesimpulan sementara berdasarkan hasil observasi tersebut adalah
motivasi belajar siswa rendah.
Kesimpulan sementara tersebut diperkuat dengan hasil angket yang
diberikan pada prasiklus setelah tes awal. Angket tersebut telah diuji cobakan di
kelas IX-D untuk mengetahui konsistensi dan reliabilitas butir angket. Motivasi
belajar siswa dari hasil angket prasiklus dapat dilihat pada Lampiran 20 . Adapun
hasil motivasi belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran di luar kelas seperti
Tabel 4. 2.

Tabel 4. 2. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada Prasiklus


Kategori Banyak Siswa Prosentase
Motivasi tinggi 10 31.25%
Motivasi rendah 22 68.75%

Berdasarkan Tabel 4. 2 diperoleh bahwa siswa yang berada pada kategori


motivasi tinggi sebanyak 10 siswa dengan prosentase 31.25% dan lebih dari
setengah kelas, yaitu 68.75% siswa berada pada kategori motivasi rendah dengan
22 siswa.
Hasil wawancara dengan guru diperoleh bahwa konsentrasi siswa
mengikuti pelajaran kurang, sebagian besar siswa yang tidak memperhatikan dan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

44

tidak aktif saat pembelajaran di dalam kelas, dan kemampuan pemecahan masalah
dan hasil belajar siswa juga masih rendah.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran awal, hasil tes awal, hasil
angket prasiklus, dan hasil wawancara dengan guru akan dilakukan tindakan
dalam rangka meningkatkan motivasi dan nilai kognitif siswa melalui penerapan
pembelajaran di luar kelas pada materi kesebangunan dan kekongruenan.
Peneliti mengadakan dua kali pertemuan untuk setiap siklus dengan
penerapan pembelajaran di luar kelas. Di samping itu peneliti juga mengadakan
tes tertulis berbentuk uraian untuk mengetahui nilai kognitif siswa. Sedangkan
untuk mengetahui motivasi belajar siswa, peneliti menggunakan angket motivasi
belajar siswa yang diberikan pada setiap akhir siklus.
Pada penelitian ini diterapkan dua siklus untuk menyelesaikan dan
menjawab permasalahan yang terjadi di kelas IX-F SMPN 1 Tirtomoyo dengan
penerapan pembelajaran di luar kelas. Kegiatan setelah observasi awal adalah
merencanakan, melaksanakan, mengobservasi dan mengevaluasi, menganalisis,
serta merefleksi kegiatan yang telah berlangsung. Penelitian diakhiri sampai lebih
dari 60% siswa berada pada kategori motivasi tinggi dan lebih dari 70% siswa
mencapai KKM.

B. Deskripsi Hasil Tindakan Tiap Siklus


Penelitian dilaksanakan pada tanggal 8 Agustus sampai dengan 21
Oktober 2015 di kelas IX-F SMPN 1 Tirtomoyo tahun pelajaran 2015/2016.
Penelitian ini berlangsung sebanyak dua siklus yang setiap siklus terdiri dari dua
kali pertemuan untuk tindakan dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus.
Pokok bahasan yang dipelajari adalah kesebangunan dan kekongruenan yang
terdiri dari satu standar kompetensi yaitu memahami kesebangunan bangun datar
dan penggunaannya dalam pemecahan masalah. Adapun jadwal pelaksanaan
tindakan yang telah dilaksanakan dapat dilihat pada Tabel 4. 3.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

45

Tabel 4. 3. Jadwal Pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas


Siklus Hari, Tanggal Waktu Materi
I Sabtu, 5 08.50 – 10.10 Mengidentifikasi bangun-bangun
September 2015 datar yang sebangun dan kongruen
Sabtu, 12 08.50 – 10.10 Mengidentifikasi sifat-sifat dua
September 2015 segitiga yang sebangun dan
kongruen
Sabtu, 19 08.50 – 09.50 Tes Siklus I
September 2015
II Sabtu, 26 08.50 – 10.10 Menggunakan konsep
September 2015 kesebangunan segitiga dalam
pemecahan masalah
Sabtu, 3 08.50 – 10.10 Menggunakan konsep
Oktober 2015 kesebangunan segitiga dalam
pemecahan masalah
Sabtu, 17 08.50 – 09.40 Tes Siklus II
Oktober 2015

Proses penelitian dengan pembelajaran di luar kelas terdiri dari dua


siklus. Masing-masing siklus terdiri dari empat tindakan, yaitu perencanaan,
pelaksanaan, observasi, dan refleksi. Berikut paparan hasil penelitian masing-
masing siklus.
1. Siklus I
a. Perencanaan
Tahap perencanaan siklus I meliputi penyusunan perlengkapan
mengajar, survei tempat tujuan, dan merencanakan kegiatan
pembelajaran. Tahap perencanaan siklus I dilakukan pada hari Senin, 31
Agustus 2015 dan Jumat, 4 September 2015 untuk pertemuan pertama
dan hari Senin, 7 September 2015 dan Jumat, 11 September 2015 untuk
pertemuan kedua. Adapun penjelasan perencanaan siklus I adalah sebagai
berikut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

46

1) Perumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator


Peneliti dan guru merumuskan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator menurut silabus dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu.
Standar Kompetensi :
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam
pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar:
Pertemuan 1: Mengidentifikasi bangun-bangun datar yang sebangun
dan kongruen.
Pertemuan 2: Mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun
dan kongruen.

Indikator:
Pertemuan 1: ∙ Mendiskusikan dua bangun datar yang sebangun dan
kongruen melalui model bangun datar
∙ Mengidentifikasi dua bangun datar sebangun atau
kongruen
Pertemuan 2: ∙ Membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua
segitiga
∙ Menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan
kongruen

2) Survei tempat pembelajaran dan merencanakan kegiatan


pembelajaran
Peneliti dan guru mengadakan survei tempat pembelajaran
untuk menentukan tempat di halaman sekolah yang akan digunakan
untuk proses pembelajaran. Untuk tempat observasi dipilih lapangan
voli, sekitar depan kelas IX-D dan IX-F, depan ruang BK, dan di
commit
sekitar ruang TU karena to user dengan rencana pembelajaran
disesuaikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

47

yaitu mengukur lapangan bola voli dan daun. Sedangkan untuk


diskusi saat presentasi hasil pekerjaan kelompok dilakukan di depan
ruang kelas VIII-F dikarenakan tempat yang cukup luas dan rindang.
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan adalah.
a) Pertemuan 1
· Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan memberikan
apersepsi dengan mengingatkan kembali materi
perbandingan, lalu memberikan motivasi kepada siswa
dengan cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan
pembelajaran akan dilakukan di luar kelas, kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan
materi yang akan dibahas yaitu mengidentifikasi bangun-
bangun datar yang sebangun dan kongruen.

· Kegiaan Inti
Guru mengajak siswa berkumpul di luar kelas
kemudian membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan yang telah direncanakan dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok kemudian menjelaskan hal-
hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang dan lebar
lapangan dan panjang sisi daun. Selanjutnya mengarahkan
siswa untuk melakukan observasi di tempat yang telah
ditentukan yaitu di lapangan voli, sekitar depan ruang kelas
IX-D dan IX-F, depan ruang BK, dan di sekitar ruang TU.
Setelah observasi selesai, guru mengajak siswa melakukan
diskusi dengan mempresentasikan hasil observasi
kelompoknya yang diadakan di depan ruang kelas VIII-F.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

48

· Penutup
Guru melakukan pembahasan hasil observasi
kemudian bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Pertemuan 2
· Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan memberikan
apersepsi dengan mengingatkan kembali pengertian sebangun
dan kongruen, lalu memberikan motivasi kepada siswa cara
menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran
akan dilakukan di luar kelas, kemudian menyampaikan tujuan
pembelajaran dan menyampaikan materi yang akan dibahas
yaitu mengidentifikasi sifat-sifat dua segitiga yang sebangun
dan kongruen.

· Kegiatan Inti
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan yang telah direncanakan dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok kemudian menjelaskan hal-
hal yang akan dilakukan yaitu membuat segitiga dari tongkat
yang telah diberikan kemudian mengukur panjang sisi dan
besar sudutnya, lalu berpindah ke tempat kelompok lain
untuk mengukur dan membandingkan dengan segitiga yang
dibuat oleh kelompoknya. Selanjutnya mengarahkan siswa
untuk melakukan observasi di tempat yang telah ditentukan
yaitu di sekitar depan ruang kelas IX-D dan IX-F, dan di
depan ruang BK. Setelah observasi selesai, guru mengajak
siswa melakukan diskusi dengan mempresentasikan hasil
observasi kelompoknya yang diadakan di depan ruang kelas
commit to user
VIII-F.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

49

· Penutup
Guru melakukan pembahasan hasil observasi
kemudian bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Menyusun perlengkapan belajar


Perlengkapan belajar yang dibuat disesuaikan dengan hasil
survei dan perencanaan kegiatan pembelajaran. Perlengkapan belajar
yang utama adalah meteran, penggaris, dan busur derajat yang
masing-masing disiapkan oleh siswa. Peneliti menyiapkan peralatan
berupa tongkat-tongkat kecil yang telah disesuaikan panjang sisinya
yang akan digunakan siswa untuk membuat segitiga pada pertemuan
kedua. Alasan peneliti menyiapkan tongkat-tongkat kecil tersebut
adalah tidak ada ranting pohon di sekitar halaman sekolah yang telah
jatuh dan agar setiap kelompok memiliki segitiga yang sebangun,
kongruen, maupun tidak sebangun. Selain itu peneliti dan guru
menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 14) dan
Lembar Kerja Siswa (Lampiran 15 dan Lampiran 16). Peneliti juga
menyiapkan lembar observasi keterlaksanaan pembelajaran
(Lampiran 6), dan lembar angket motivasi belajar siswa (Lampiran
5).

4) Merencanakan pembagian kelompok


Guru membagi siswa ke dalam delapan kelompok,
masing-masing kelompok terdiri dari empat siswa (Lampiran 22).
Siswa dikelompokkan secara heterogen agar siswa yang lebih pandai
dapat menjelaskan kepada siswa yang belum paham. Kelompok yang
dibentuk digunakan sampai akhir penelitian.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

50

c) Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pertama terdiri dari dua kali pertemuan
untuk tindakan, yaitu pada hari Sabtu, 5 September 2015 dan Sabtu, 12
September 2015, dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus, yaitu
pada hari Sabtu, 19 September 2015 di ruang kelas IX-F dan halaman
sekolah. Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan sekenario pembelajaran
dan RPP.
Adapun jadwal pelaksanaan pembelajaran matematika selama
kegiatan penelitian pada siklus I di kelas IX-F SMPN 1 Tirtomoyo dapat
dilihat pada Tabel 4. 4.

Tabel 4. 4. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus I


Pertemuan Hari,
Waktu Tempat Indikator
ke Tanggal
1 Sabtu, 5 08.50 – Ruang 1. Mendiskusikan dua
September 10.10 kelas IX-F bangun datar yang
2015 dan sebangun dan
halaman kongruen melalui
sekolah model bangun datar
2. Mengidentifikasi
dua bangun datar
sebangun atau
kongruen
2 Sabtu, 12 08.50 – Ruang 1. Membedakan
September 10.10 kelas IX-F pengertian sebangun
2015 dan dan kongruen dua
halaman segitiga
sekolah 2. Menyebutkan sifat-
sifat dua segitiga
sebangun dan
kongruen
3 Sabtu, 19 08.50 – Ruang Tes Siklus I
September 09.50 kelas IX-F
2015

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

51

Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 5 September
2015 pada pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB.
1) Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan apersepsi di mana guru
mengingatkan kembali tentang materi perbandingan di kelas VII dan
memotivasi siswa dengan cara menyampaikan kepada siswa bahwa
kegiatan pembelajaran akan dilakukan di luar kelas. Selanjutnya
guru menyampaikan tujuan pelajaran yaitu mendiskusikan dan
mengidentifikasi dua bangun datar yang sebangun atau kongruen
melalui benda-benda yang ditemukan di lingkungan sekolah
kemudian mengulas materi tentang bangun-bangun datar yang
sebagun dan kongruen.

2) Kegiatan Inti
Tahap pelaksanaan diawali dengan guru melakukan
pembagian kelompok sesuai yang telah direncanakan lalu
memberikan LKS kepada masing-masing kelompok kemudian
menjelaskan hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang dan
lebar lapangan dan panjang sisi daun. Waktu LKS serta penjelasan
hal yang akan dilakukan ini tidak sesuai dengan sintaks karena
dilakukan di dalam kelas. Penjelasan hal-hal yang harus dilakukan
tidak dijelaskan secara detail dan jelas. Kemudian guru mengajak
siswa menuju lokasi pengamatan yang berada di lapangan voli,
sekitar depan ruang kelas IX-D dan IX-F, depan ruang BK, dan di
sekitar ruang TU. Selanjutnya siswa langsung melakukan observasi
dan diskusi dengan kelompoknya masing-masing. Sebagian besar
siswa yang belum mengerti bagaimana mengukur daun karena guru
tidak menjelaskan secara jelas dan detail. Setelah selesai observasi
dan mengerjakan LKS, guru mengajak siswa melakukan diskusi di
depan ruang kelascommit to user Dalam diskusi, siswa tidak
VIII-F.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

52

memperhatikan siswa yang sedang mempresentasikan pekerjaan


kelompoknya dan tidak ada tanya jawab antar kelompok.

3) Penutup
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa kemudian menyimpulkan hasil pelajaran dengan
siswa.

Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 12 September
2015 pada pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB.
1) Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan apersepsi di mana guru
mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya yaitu tentang
pengertian sebangun dan kongruen dan memotivasi siswa dengan
cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran
akan dilakukan di luar kelas. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pelajaran yaitu membedakan pengertian sebangun dan kongruen dua
segitiga dan menyebutkan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan
kongruen kemudian mengulas materi tentang sifat-sifat dua segitiga
yang sebangun dan kongruen.

2) Kegiatan Inti
Tahap pelaksanaan diawali dengan guru melakukan
pembagian kelompok sesuai yang telah direncanakan lalu guru
memberikan LKS kepada masing-masing kelompok kemudian
menjelaskan hal yang akan dilakukan yaitu membuat segitiga dari
tongkat yang telah diberikan kemudian mengukur panjang sisi dan
besar sudutnya, lalu berpindah ke tempat kelompok lain untuk
mengukur dan membandingkan dengan segitiga yang dibuat oleh
commit
kelompoknya. Waktu to user kelompok dan LKS serta
pembagian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

53

penjelasan hal yang akan dilakukan ini tetap berada di dalam kelas
sesuai dengan evaluasi pembelajaran pertemuan pertama yang
dilakukan antara peneliti dengan guru pada hari Senin, 7 September
2015 dikarenakan masalah alokasi waktu. Kemudian guru mengajak
siswa menuju lokasi pengamatan yang berada di di sekitar depan
ruang kelas IX-D dan IX-F, dan di depan ruang BK yang selanjutnya
siswa langsung melakukan observasi dan diskusi dengan
kelompoknya masing-masing. Setelah selesai mengerjakan LKS,
guru mengajak siswa melakukan diskusi di dalam kelas. Hal ini
dilakukan sesuai dengan evaluasi pembelajaran pada pertemuan
pertama pada hari Senin, 7 September 2015 karena pada saat diskusi
di luar kelas siswa tidak memperhatikan perwakilan kelompok yang
presentasi dan tidak ada tanya jawab, sehingga diskusi dialihkan ke
dalam kelas

3) Penutup
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa kemudian menyimpulkan hasil pelajaran dengan
siswa.

Pertemuan 3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 19 September
2015 pada pukul 08.50 sampai dengan 09.50 WIB. Kegiatan pada
pertemuan ketiga ini adalah tes siklus I yang dikerjakan secara individu
oleh 32 siswa.

d) Observasi Tindakan I
Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran selama
siklus I oleh dua observer diperoleh hasil sebagai berikut.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

54

1) Pendahuluan
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi
dengan mengingatkan materi sebelumnya dan memotivasi siswa
dengan cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan
pembelajaran akan dilakukan di luar kelas, kemudian dilanjutkan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas materi yang akan
dibahas. Pada pertemuan kedua, guru kurang detail dalam
menjelaskan tentang kesebangunan segitiga.

2) Kegiatan Inti
Kegiatan inti diawali dengan membagi kelompok siswa dan
membagikan LKS dan dilanjutkan dengan menjelaskan hal yang
akan dilakukan. Pada pertemuan pertama, guru membagi kelompok
dan LKS serta menjelaskan hal yang akan dilakukan di dalam kelas.
Hal tersebut tidak sesuai sintaks yang telah dibuat sebelumnya. Guru
kurang menjelaskan hal yang detail dalam menjelaskan hal yang
akan dilakukan terutama cara mengukur daun. Pada pertemuan
kedua, pembagian LKS dilakukan di dalam kelas. Guru sudah
menjelaskan hal yang akan dilakukan dengan baik sesuai dengan
yang akan dilakukan siswa.
Kegiatan inti dilanjutkan dengan kegiatan observasi yang
dilakukan siswa kemudian mendiskusikan hal-hal yang diperoleh
siswa sesuai kelompok masing-masing. Selanjutnya guru mengajak
siswa melakukan diskusi yang dilakukan di depan ruang kelas VIII-
F. Pada pertemuan pertama, diskusi tidak berjalan sesuai dengan
keinginan. Hal ini ditunjukkan dengan sebagian besar siswa yang
tidak memperhatikan dan tidak ada tanya jawab. Pada pertemuan
kedua, diskusi dilaksanakan di dalam kelas. Diskusi di dalam kelas
berjalan dengan baik dan sesuai dengan keinginan yaitu siswa
memperhatikan dan terjadi tanya jawab antar kelompok.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

55

3) Penutup
Pada kegiatan penutup, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa dan dilanjutkan menyimpulkan hasil pembelajaran
bersama dengan siswa.

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


Pemberian angket motivasi belajar siswa dilakukan untuk
menetukan tingkat motivasi belajar siswa setelah diadakan tindakan.
Adapun hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus I yang sesuai
dengan Lampiran 25 dapat dilihat pada Tabel 4. 5.

Tabel 4. 5. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada Siklus I


Banyak
Kategori Prosentase
Siswa
Motivasi tinggi 13 40.625%
Motivasi rendah 19 59.775%

Berdasarkan Tabel 4. 5 diperoleh hasil bahwa 40.625% siswa


mencapai kategori motivasi tinggi. Apabila dibandingkan dengan hasil
angket prasiklus terjadi peningkatan siswa yang mencapai kategori
motivasi tinggi yaitu dari 10 siswa menjadi 13 siswa atau dengan
prosentase 31.25% menjadi 40.625%.

Hasil Tes Siklus I


Pemberian tes pada akhir siklus dilakukan untuk menetukan
hasil belajar siswa setelah diadakan tindakan. Adapun hasil tes siswa
pada Siklus I yang sesuai dengan Lampiran 26 dapat dilihat pada Tabel
4. 6.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

56

Tabel 4. 6. Hasil Tes Siklus I


Kategori Banyak Siswa Prosentase
Mencapai KKM 9 28.175%
Di bawah KKM 23 71.825%

Berdasarkan Tabel 4. 6 diperoleh hasil bahwa 28.175% siswa


mencapai KKM. Apabila dibandingkan dengan hasil tes prasiklus terjadi
peningkatan siswa yang mencapai KKM yaitu dari 3 siswa menjadi 9
siswa atau dengan prosentase 9.375% menjadi 28.175%.

e) Analisis dan Refleksi Tindakan I


Peneliti dan guru melakukan refleksi tindakan I setelah siklus I
selesai. Kegiatan refleksi siklus I dilaksanakan pada hari Senin, 21
September 2015 di kantor guru SMPN 1 Tirtomoyo. Peneliti dan guru
mendiskusikan proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua siklus
I, hasil angket motivasi belajar siklus I, dan hasil tes siklus I yang
dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Berdasarkan Tabel 4. 5 dapat dilihat bahwa prosentase tingkat
motivasi belajar siswa pada hasil angket dengan kategori motivasi tinggi
sebesar 40.625%. Hal ini menunjukkan adanya kenaikan tingkat motivasi
belajar siswa selama siklus I setelah penerapan pembelajaran di luar
kelas. Meskipun terjadi peningkatan tingkat motivasi belajar siswa
dibandingkan dengan prasiklus tetapi belum memenuhi target yang
menyebutkan bahwa tingkat motivasi belajar siswa kategori motivasi
tinggi mencapai lebih dari 60%. Untuk itu perlu dilakukan tindakan
selanjutnya yaitu siklus II dengan tujuan meningkatkan motivasi belajar
siswa.
Dari hasil siklus I terlihat bahwa nilai kognitif siswa dalam
materi kesebangunan dan kekongruenan lebih tinggi daripada nilai
kognitif sebelum penerapan pembelajaran di luar kelas. Sembilan siswa
commit to user
yang mencapai KKM dengan prosentase sebesar 28.175%. Hal ini
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

57

menunjukkan bahwa penerapan pembelajaran di luar kelas dapat


meningkatkan nilai kognitif siswa. Dikarenakan nilai kognitif belum
memenuhi target yaitu lebih dari 70% siswa mencapai KKM, sehingga
perlu diadakan tindakan selanjutnya yaitu siklus II.
Dari hasil diskusi dengan guru matematika kelas IX-F mengenai
pelaksanaan siklus I pada pertemuan pertama dan kedua, ada beberapa
hal yang perlu diperbaiki antara lain.
1) Pada tahap pembagian LKS dan penjelasan hal yang harus dilakukan
dalam mengerjakan LKS dilakukan di dalam kelas sebelum siswa
melakukan observasi di luar kelas dikarena faktor waktu dan agar
siswa lebih berkonsentrasi saat dijelaskan tentang apa yang harus
dilakukan.
2) Pada tahap penjelasan hal yang akan dilakukan, guru harus
menjelaskan tahap-tahap yang harus dilakukan secara jelas dan detail
kepada siswa agar siswa tidak terlalu sering bertanya tentang apa
yang harus dilakukan saat observasi.
3) Pada tahap diskusi, diskusi dilakukan di dalam kelas dengan siswa
berkumpul bersama kelompoknya masing-masing agar konsentrasi
siswa fokus pada presentasi kelompok lain. Guru memimpin
jalannya diskusi dan meminta pendapat kelompok lain tentang hal
yang dipresentasikan oleh kelompok yang maju sehingga terjadi sesi
tanya jawab antar kelompok.

Dari hasil diskusi antara peneliti dengan guru mengenai


pelaksanaan pembelajaran siklus I, ada beberapa hal yang perlu
diperbaiki dalam proses pembelajaran di luar kelas pada siklus II. Oleh
karena itu perencanaan tindakan siklus II mengalami perubahan pada
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus II (Lampiran 17).

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

58

2. Siklus II
a. Perencanaan
Berdasarkan hasil refleksi siklus I, maka perencanaan tindakan
untuk siklus II mengalami perubahan. Tahap perencanaan siklus II
meliputi penyusunan perlengkapan mengajar, survei tempat tujuan, dan
menrencanakan kegiatan pembelajaran. Tahap perencanaan siklus II
dilakukan pada hari Selasa, 22 September 2015 dan Jumat, 25 September
2015 untuk pertemuan pertama dan hari Senin, 28 September 2015 dan
Jumat, 2 Oktober 2015 untuk pertemuan kedua. Adapun penjelasan
perencanaan siklus II adalah sebagai berikut.
1) Perumusan standar kompetensi, kompetensi dasar, dan indikator
Peneliti dan guru merumuskan standar kompetensi,
kompetensi dasar, dan indikator menurut silabus dalam Kurikulum
Tingkat Satuan Pendidikan, yaitu
Standar Kompetensi :
Memahami kesebangunan bangun datar dan penggunaannya dalam
pemecahan masalah.

Kompetensi Dasar:
Pertemuan 1 dan 2: Menggunakan konsep kesebangunan segitiga
dalam pemecahan masalah

Indikator:
Pertemuan 1: Menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang
sebagun dan menghitung panjangnya
Pertemuan 2: Memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan

2) Survei tempat pembelajaran dan merencanakan kegiatan


pembelajaran
Peneliti dan guru mengadakan survei tempat pembelajaran
commitditohalaman
untuk menentukan tempat user sekolah yang akan digunakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

59

untuk proses pembelajaran. Untuk tempat observasi dipilih lapangan


voli, sekitar depan kelas IX-C, IX-D, dan IX-F, dan di depan ruang
TU.
Kegiatan pembelajaran yang direncanakan adalah
a) Pertemuan 1
· Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan memberikan
apersepsi dengan mengingatkan kembali sifat-sifat dua
segitiga sebangun dan kongruen, lalu memberikan motivasi
kepada siswa dengan cara menyampaikan kepada siswa
bahwa kegiatan pembelajaran akan dilakukan di luar kelas,
kemudian menyampaikan tujuan pembelajaran dan
menyampaikan materi yang akan dibahas yaitu menentukan
perbandingan sisi-sisi segitiga yang sebangun dan
menghitung panjangnya.

· Kegiatan Inti
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan yang telah direncanakan dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok kemudian menjelaskan hal-
hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang pensil dan
panjang bayangan pensil serta panjang bayangan salah satu
teman untuk menaksir panjang bayangan seseorang dan
menaksir panjang jarak dari kepala seseorang sampai ke
ujung bayangannya. Selanjutnya mengarahkan siswa untuk
melakukan observasi di tempat yang telah ditentukan yaitu di
sekitar depan ruang kelas IX-D dan IX-F. Setelah observasi
selesai, guru mengajak siswa kembali ke kelas untuk
melakukan diskusi dengan mempresentasikan hasil observasi
kelompoknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

60

· Penutup
Guru melakukan pembahasan hasil observasi
kemudian bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.

b) Pertemuan 2
· Pendahuluan
Guru membuka pelajaran dengan memberikan
apersepsi dengan mengingatkan kembali pengertian sebangun
dan kongruen dan sifat-sifat dua segitiga sebangun dan
kongruen, lalu memberikan motivasi kepada siswa dengan
cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan
pembelajaran akan dilakukan di luar kelas, kemudian
menyampaikan tujuan pembelajaran dan menyampaikan
materi yang akan dibahas yaitu memecahkan masalah yang
melibatkan kesebangunan.

· Kegiatan Inti
Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
sesuai dengan yang telah direncanakan dan membagikan LKS
kepada masing-masing kelompok kemudian menjelaskan hal-
hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang bayangan
tiang bendera, tiang net bola voli, dan pohon untuk menaksir
tinggi tiang bendera, tiang net bola voli, dan tinggi pohon.
Selanjutnya mengarahkan siswa untuk melakukan observasi
di tempat yang telah ditentukan yaitu di lapangan voli, sekitar
depan kelas IX-C, IX-D, dan IX-F, dan di depan ruang TU.
Setelah observasi selesai, guru mengajak siswa kembali ke
kelas untuk melakukan diskusi dengan mempresentasikan
hasil observasi kelompoknya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

61

· Penutup
Guru melakukan pembahasan hasil observasi
kemudian bersama dengan siswa menyimpulkan hasil
pembelajaran yang telah dilakukan.

3) Menyusun perlengkapan belajar


Perlengkapan belajar yang dibuat disesuaikan dengan hasil
survei dan perencanaan kegiatan pembelajaran. Perlengkapan belajar
yang utama adalah meteran dan penggaris yang masing-masing
disiapkan oleh siswa. Selain itu peneliti dan guru menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (Lampiran 17) dan Lembar Kerja Siswa
(Lampiran 18 dan Lampiran 19). Peneliti juga menyiapkan lembar
observasi keterlaksanaan pembelajaran (Lampiran 6) dan lembar
angket motivasi belajar siswa (Lampiran 5).

4) Merencanakan pembagian kelompok


Pembagian kelompok disesuaikan dengan kelompok pada
siklus I.

b. Pelaksanaan Tindakan
Pelaksanaan tindakan pertama terdiri dari dua kali pertemuan
untuk tindakan, yaitu pada hari Sabtu, 26 September 2015 dan Sabtu, 3
Oktober 2015, dan satu kali pertemuan untuk tes akhir siklus, yaitu pada
hari Sabtu, 17 Oktober 2015 di ruang kelas IX-F dan halaman sekolah.
Pertemuan dilaksanakan sesuai dengan sekenario pembelajaran dan RPP.
Jadwal pelaksanaan pembelajaran matematika selama kegiatan
penelitian pada siklus II di kelas IX-F SMPN 1 Tirtomoyo dapat dilihat
pada Tabel 4. 7.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

62

Tabel 4. 7. Jadwal Pelaksanaan Pembelajaran pada Siklus II


Pertemuan Hari,
Waktu Tempat Indikator
ke Tanggal
1 Sabtu, 26 08.50 – Ruang Menentukan
September 10.10 kelas IX-F perbandingan sisi-sisi
2015 dan dua segitiga yang
halaman sebagun dan
sekolah menghitung
panjangnya
2 Sabtu, 3 08.50 – Ruang Memecahkan masalah
September 10.10 kelas IX-F yang melibatkan
2015 dan kesebangunan
halaman
sekolah
3 Sabtu, 17 08.50 – Ruang Tes Siklus II
Oktober 09.40 kelas IX-F
2015

Pertemuan 1
Pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Sabtu, 26 September
2015 pada pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB.
1) Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan apersepsi di mana guru
mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya yaitu
kesebangunan dua segitiga dan memotivasi siswa dengan cara
menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan pembelajaran akan
dilakukan di luar kelas. Selanjutnya guru menyampaikan tujuan
pelajaran yaitu mengamati perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang
sebangun dan menghitung panjangnya kemudian mengulas materi
tentang menentukan perbandingan sisi-sisi dua segitiga yang
sebangun dan menghitung panjangnya.

2) Kegiatan Inti
Tahap pelaksanaan diawali dengan guru melakukan
commit to user
pembagian kelompok sesuai yang telah direncanakan dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

63

membagikan LKS kepada masing-masing kelompok kmudian


menjelaskan hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang pensil
dan panjang bayangan pensil serta panjang bayangan salah satu
teman untuk menaksir panjang bayangan seseorang dan menaksir
panjang jarak dari kepala seseorang sampai ke ujung bayangannya.
Kemudian guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yang
berada di di lapangan voli, sekitar depan kelas IX-C, IX-D, dan IX-F
yang selanjutnya siswa langsung melakukan observasi dan diskusi
dengan kelompoknya masing-masing. Setelah selesai mengerjakan
LKS, guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas untuk melakukan
diskusi.

3) Penutup
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa kemudian menyimpulkan hasil pelajaran dengan
siswa.

Pertemuan 2
Pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Sabtu, 3 Oktober 2015
pada pukul 08.50 sampai dengan 10.10 WIB.
1) Pendahuluan
Kegiatan diawali dengan apersepsi di mana guru
mengingatkan kembali tentang materi sebelumnya yaitu tentang
perbandingan sisi segitiga yang sebangun dan memotivasi siswa
dengan cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan
pembelajaran akan dilakukan di luar kelas. Selanjutnya guru
menyampaikan tujuan pelajaran yaitu menggunakan kesebangunan
untuk memecahkan masalah kemudian mengulas materi tentang
memecahkan masalah yang melibatkan kesebangunan.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

64

2) Kegiatan Inti
Tahap pelaksanaan diawali dengan guru melakukan
pembagian kelompok sesuai yang telah direncanakan dan
membagikan LKS kepada masing-masing kelompok kmudian
menjelaskan hal yang akan dilakukan yaitu mengukur panjang
bayangan tiang bendera, tiang net bola voli, dan pohon untuk
menaksir tinggi tiang bendera, tiang net bola voli, dan tinggi pohon.
Kemudian guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan yang
berada di di lapangan voli, sekitar depan kelas IX-C, IX-D, dan IX-F
yang selanjutnya siswa langsung melakukan observasi dan diskusi
dengan kelompoknya masing-masing. Setelah selesai mengerjakan
LKS, guru mengajak siswa kembali ke dalam kelas untuk melakukan
diskusi.

3) Penutup
Pada kegiatan akhir ini, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa kemudian menyimpulkan hasil pelajaran dengan
siswa.

Pertemuan 3
Pertemuan ketiga dilaksanakan pada hari Sabtu, 17 Oktober
2015 pada pukul 08.50 sampai dengan 09.40 WIB. Kegiatan pada
pertemuan ketiga ini adalah tes siklus II yang dikerjakan secara individu
oleh 32 siswa.

c. Observasi Tindakan II
Hasil Observasi Keterlaksanaan Pembelajaran
Dari hasil pengamatan keterlaksanaan pembelajaran selama
siklus II oleh dua observer diperoleh hasil sebagai berikut.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

65

1) Pendahuluan
Pada tahap pendahuluan pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat
sebelumnya.
Pada kegiatan pendahuluan, guru melakukan apersepsi
dengan mengingatkan materi sebelumnya dan memotivasi siswa
dengan cara menyampaikan kepada siswa bahwa kegiatan
pembelajaran akan dilakukan di luar kelas, kemudian dilanjutkan
menyampaikan tujuan pembelajaran dan mengulas materi yang akan
dibahas.

2) Kegiatan Inti
Pada kegiatan inti pembelajaran, langkah-langkah
pembelajaran telah dilaksanakan sesuai rencana yang telah dibuat
sebelumnya.
Kegiatan inti diawali dengan guru membagi kelompok
siswa dan membagikan LKS dan dilanjutkan dengan menjelaskan
hal yang akan dilakukan.
Kegiatan inti dilanjutkan dengan kegiatan observasi yang
dilakukan siswa kemudian mendiskusikan hal-hal yang diperoleh
siswa sesuai kelompok masing-masing. Selanjutnya guru mengajak
siswa kembali ke kelas untuk melakukan diskusi.

3) Penutup
Pada kegiatan penutup, guru melakukan pembahasan hasil
observasi siswa dan dilanjutkan menyimpulkan hasil pembelajaran
bersama dengan siswa.

Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


Pemberian angket motivasi belajar siswa dilakukan untuk
commit
menetukan tingkat motivasi to usersiswa setelah diadakan tindakan.
belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

66

Adapun hasil angket motivasi belajar siswa pada siklus II yang sesuai
dengan Lampiran 30 dapat dilihat pada Tabel 4. 8.

Tabel 4. 8. Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa pada Siklus II


Banyak
Kategori Prosentase
Siswa
Motivasi tinggi 20 62.5%
Motivasi rendah 12 37.5%

Berdasarkan Tabel 4. 8 diperoleh hasil bahwa 62.5% siswa


mencapai kategori motivasi tinggi. Apabila dibandingkan dengan hasil
angket siklus I terjadi peningkatan siswa yang mencapai kategori
motivasi tinggi yaitu dari 13 siswa menjadi 20 siswa atau dengan
prosentase 40.625% menjadi 62.5%.

Hasil Tes Siklus II


Pemberian tes pada akhir siklus dilakukan untuk menetukan
hasil belajar siswa setelah diadakan tindakan. Adapun hasil tes siswa
pada Siklus II yang sesuai dengan Lampiran 31 dapat dilihat pada Tabel
4. 9.

Tabel 4. 9. Hasil Tes Siklus II


Kategori Banyak Siswa Prosentase
Mencapai KKM 30 93.75 %
Di bawah KKM 2 6.25 %

Berdasarkan Tabel 4. 9 diperoleh hasil bahwa 93.75% siswa


mencapai KKM. Apabila dibandingkan dengan hasil tes siklus I terjadi
commit to user
peningkatan siswa yang mencapai KKM yaitu dari 9 siswa menjadi 30
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

67

siswa atau dengan prosentase 28.125% menjadi 93.75%. Apabila


dibandingkan dengan hasil tes prasiklus (Lampiran 34) terjadi
peningkatan siswa yang mencapai KKM yaitu dari 3 siswa menjadi 30
siswa atau dengan prosentase 9.375% menjadi 93.75%.

d. Analisis dan Refleksi Tindakan II


Peneliti dan guru melakukan refleksi tindakan II setelah siklus II
selesai. Kegiatan refleksi siklus II dilaksanakan pada hari Senin, 19
Oktober 2015 di kantor guru SMPN 1 Tirtomoyo. Peneliti dan guru
mendiskusikan proses pembelajaran pertemuan pertama dan kedua siklus
II, hasil angket motivasi belajar siklus II, dan hasil tes siklus II yang
dijadikan pedoman untuk menentukan tindakan selanjutnya.
Berdasarkan Tabel 4. 8 dapat dilihat bahwa prosentase tingkat
motivasi belajar siswa pada hasil angket dengan kategori motivasi tinggi
62.5%. Hal ini menunjukkan terjadinya kenaikan tingkat motivasi belajar
siswa selama siklus II setelah penerapan pembelajaran di luar kelas. Hal
tersebut menunjukkan bahwa target motivasi belajar siswa setelah
diadakan penerapan pembelajaran di luar kelas yaitu sebesar lebih dari
60% tercapai.
Berdasarkan hasil siklus II terlihat bahwa 93.75% siswa
mencapai KKM. Jika dibandingkan dengan tes prasiklus, maka dapat
disimpulkan bahwa nilai kognitif siswa mengalami peningkatan. Hal ini
juga menunjukkan bahwa target siswa yang mencapai KKM setelah
penerapan pembelajaran di luar kelas yaitu sebesar lebih dari 70%
tercapai.

C. Perbandingan Tindakan Antarsiklus


Setiap siklus dilakukan tindakan dengan penerapan pembelajaran di luar
kelas. Tindakan ini dilakukan agar motivasi dan hasil belajar kognitif siswa
meningkat. Tindakan setiap siklus telah dipaparkan pada bagian sebelumnya.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

68

Untuk melihat perbandingan hasil tindakan antarsiklus dapat dilihat pada paparan
di bawah ini.
1. Motivasi Belajar Siswa
Motivasi belajar siswa terhadap matematika diukur melalui angket
motivasi siswa yang dilakukan di setiap akhir siklus. pemberian skor angket
adalah 4 (empat) untuk jawaban selalu, 3 (tiga) untuk jawaban sering, 2 (dua)
untuk jawaban kadang-kadang, dan 1 (satu) untuk jawaban tidak pernah.
Adapun peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus I dapat dilihat pada
Tabel 4. 10.

Tabel 4. 10. Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


pada Prasiklus dan Siklus I
Kategori Prasiklus Siklus I Peningkatan
Motivasi tinggi 31.25% 40.625% 9.375%
Motivasi rendah 68.75% 59.375%

Berdasarkan Tabel 4. 10 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase motivasi siswa selama pembelajaran siklus I berlangsung.
Perbandingan motivasi belajar siswa pada prasiklus dengan siklus I disajikan
dalam bentuk diagram batang sesuai Gambar 4. 1.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

69

Prosentase Motivasi Belajar Siswa


setelah Siklus I
80.000%
68.750%
70.000%
59.375%
60.000%

50.000%
Prosentase

40.625%
40.000%
31.250%
Prasiklus
30.000%
Siklus I
20.000%

10.000%
0.000%
Motivasi rendah Motivasi tinggi
Kategori

Gambar 4. 1. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa


pada Prasiklus dan Siklus I

Peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II dapat dilihat


dengan cara membandingkan prosentase motivasi belajar siswa pada siklus I
dengan siklus II. Adapun peningkatan motivasi belajar siswa pada siklus II
dapat dilihat pada Tabel 4. 11.

Tabel 4. 11. Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


pada Siklus I dan Siklus II
Kategori Siklus I Siklus II Peningkatan
Motivasi tinggi 40.625% 62.5% 21.875%
Motivasi rendah 59.375% 37.5%

Berdasarkan Tabel 4. 11 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase motivasi siswa selama pembelajaran siklus II berlangsung.
Perbandingan motivasi belajar siswa pada prasiklus dengan siklus II disajikan
commit to user
dalam bentuk diagram batang sesuai Gambar 4. 2.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

70

Prosentase Motivasi Belajar Siswa


setelah Siklus II
70.000%
62.500%
59.375%
60.000%

50.000%
40.625%
37.500%
Prosentase

40.000%

30.000% Siklus I

20.000% Siklus II

10.000%

0.000%
Motivasi rendah Motivasi tinggi
Kategori

Gambar 4. 2. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa


pada Siklus I dan Siklus II

Peningkatan motivasi belajar siswa setelah tindakan dapat dilihat


dengan cara membandingkan prosentase motivasi belajar siswa pada
prasiklus, siklus I, dan siklus II (Lampiran 33). Adapun peningkatan motivasi
belajar siswa setelah tindakan dapat dilihat pada Tabel 4. 12.

Tabel 4. 12. Perbandingan Hasil Angket Motivasi Belajar Siswa


setelah Tindakan
Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II
Motivasi tinggi 31.25% 40.625% 62.5%
Motivasi rendah 68.75% 59.375% 37.5%

Berdasarkan Tabel 4. 12 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase motivasi siswa selama tindakan berlangsung. Perbandingan
prosentase motivasi belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan siklus II
commit to user
disajikan dalam bentuk diagram sesuai dengan Gambar 4. 3.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

71

Prosentase Motivasi Belajar Siswa


80.00%
68.75%
70.00%
62.500%
59.375%
60.00%

50.00%
Prosentase

40.625%
37.500%
40.00% Prasiklus
31.25%
30.00% Siklus I

20.00% Siklus II

10.00%

0.00%
Motivasi rendah Motivasi tinggi
Kategori

Gambar 4. 3. Perbandingan Motivasi Belajar Siswa setelah Tindakan

Berdasarkan Gambar 4. 3 terlihat bahwa motivasi belajar siswa


kategori motivasi tinggi meningkat dari Prasiklus, Siklus I, dan Siklus II.

2. Hasil Belajar Siswa


Setelah pelaksanaan tindakan siklus I selesai, dilakukan tes akhir
siklus I untuk mengetahui nilai kognitif siswa. Tes akhir siklus merupakan tes
uraian dengan penilaian skor yang sesuai dengan ketentuan pada rubrik
penilaian. Adapun peningkatan nilai kognitif siswa pada siklus I dapat dilihat
pada Tabel 4. 13.

Tabel 4. 13. Perbandingan Hasil Tes Prasiklus dan Siklus I


Kategori Prasiklus Siklus I Peningkatan
Mencapai KKM 9.375% 28.125% 18.75%
Di bawah KKM 90.625% 71.875%

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

72

Berdasarkan Tabel 4. 13 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase siswa yang mencapai KKM selama pembelajaran siklus I
berlangsung. Perbandingan hasil belajar siswa pada prasiklus dengan siklus I
disajikan dalam bentuk diagram batang sesuai Gambar 4. 4.

Prosentase Hasil Belajar Siswa


setelah Siklus I
100.000% 90.625%
90.000%
80.000% 71.875%
70.000%
Prosentase

60.000%
50.000%
40.000% Prasiklus
28.125%
30.000% Siklus I
20.000%
9.375%
10.000%
0.000%
Di Bawah KKM Mencapai KKM
Kategori

Gambar 4. 4. Perbandingan Hasil Belajar Siswa pada Prasiklus dan Siklus I

Peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat dengan


cara membandingkan prosentase hasil belajar siswa pada siklus I dengan
siklus II. Adapun peningkatan hasil belajar siswa pada siklus II dapat dilihat
pada Tabel 4. 14.

Tabel 4. 14. Perbandingan Hasil Tes Siklus I dan Siklus II


Kategori Siklus I Siklus II Peningkatan
Mencapai KKM 28.125% 93.75% 65.63%
Di bawah KKM 71.875% 6.25%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

73

Berdasarkan Tabel 4. 14 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase siswa yang mencapai KKM selama pembelajaran siklus II
berlangsung. Perbandingan hasil belajar siswa pada siklus I dengan siklus II
disajikan dalam bentuk diagram batang sesuai Gambar 4. 5.

Prosentase Hasil Belajar Siswa


setelah Siklus II
100.000% 93.750%
90.000%
80.000% 71.875%
70.000%
Prosentase

60.000%
50.000%
40.000% Siklus I
28.125%
30.000% Siklus II
20.000%
6.250%
10.000%
0.000%
Di Bawah KKM Mencapai KKM
Kategori

Gambar 4. 5. Diagram Hasil Belajar Siswa setelah Siklus II

Peningkatan hasil belajar siswa setelah tindakan dapat dilihat dengan


cara membandingkan prosentase hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I,
dan siklus II (Lampiran 34). Adapun peningkatan hasil belajar siswa setelah
tindakan dapat dilihat pada Tabel 4. 15.

Tabel 4. 15. Perbandingan Hasil Tes setelah Tindakan


Kategori Prasiklus Siklus I Siklus II
Mencapai KKM 9.375% 28.125% 93.75%
Di bawah KKM 90.625% 71.875% 6.25%
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

74

Berdasarkan Tabel 4. 15 dapat dilihat bahwa terjadi kenaikan


prosentase siswa siswa yang mencapai KKM selama tindakan berlangsung.
Perbandingan prosentase hasil belajar siswa pada prasiklus, siklus I, dan
siklus II disajikan dalam bentuk diagram sesuai dengan Gambar 4. 6.

Prosentase Hasil Belajar Siswa


100.000% 93.750%
90.625%
90.000%
80.000% 71.875%
70.000%
Prosentase

60.000%
50.000% Prasiklus
40.000% Siklus I
28.125%
30.000% Siklus II
20.000%
9.375%
10.000% 6.250%
0.000%
Di Bawah KKM Mencapai KKM
Kategori

Gambar 4. 6. Perbandingan Diagram Hasil Belajar Siswa setelah Tindakan

D. Pembahasan
Hasil observasi pembelajaran awal dan angket prasiklus menunjukkan
bahwa motivasi belajar siswa sebelum penerapan pembelajaran di luar kelas
rendah. Prosentase motivasi awal dari hasil angket prasiklus hanya 31.25% siswa
berkategori motivasi tinggi dan 68.75% berkategori motivasi rendah. Kemudian
menurut hasil tes prasiklus hanya 9.375% siswa yang mencapai KKM.
Berdasarkan hasil observasi pembelajaran dan angket prasiklus dilaksanakan
tindakan I dengan penerapan pembelajaran di luar kelas. Setelah tindakan I
terlaksana, diperoleh hasil siklus I yang menyebutkan bahwa motivasi belajar dan
commit tohasil
nilai kognitif siswa meningkat. Menurut userangket motivasi belajar, motivasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

75

belajar siswa kategori motivasi rendah 59.375% dan kategori motivasi tinggi
sebesar 40.625%. Untuk hasil kognitif siswa, 28.125% siswa mencapai nilai
KKM. Peningkatan motivasi belajar siswa dan nilai kognitif belum sesuai target
yaitu sebesar lebih dari 60% untuk kategori motivasi tinggi dan lebih dari 70%
untuk pencapaian KKM sehingga perlu dilakukan tindakan lanjutan yaitu siklus II
dengan melihat evaluasi pembelajaran dan refkelsi siklus I.
Setelah tindakan II terlaksana, diperoleh hasil siklus II yang
menyebutkan bahwa motivasi belajar dan nilai kognitif siswa dibandingkan
dengan prasiklus dan siklus I terjadi peningkatan. Tingkat motivasi belajar siswa
menurut hasil angket adalah motivasi belajar kategori motivasi rendah sebesar
37.5% dan kategori motivasi tinggi sebesar 62.75%. Untuk hasil kognitif siswa,
93.75% siswa mencapai nilai KKM. Peningkatan motivasi belajar siswa dan nilai
kognitif setelah diadakan siklus II telah sesuai target yaitu sebesar lebih dari 60%
untuk kategori motivasi tinggi dan lebih dari 70% untuk pencapaian KKM
sehingga tidak perlu dilakukan tindakan lanjutan.
Adanya peningkatan motivasi belajar dan nilai kognitif siswa dari siklus I
dan II dikarenakan adanya perbaikan langkah pembelajaran. Pada tahap diskusi di
siklus I pertemuan pertama, siswa melakukan diskusi di luar kelas tetapi diskusi
tidak berjalan sesuai harapan. Hal tersebut ditunjukkan dengan sebagian besar
siswa yang tidak memperhatikan presentasi kelompok yang maju dan tidak terjadi
tanya jawab. Oleh karena itu pada pertemuan kedua, diskusi direncanakan
dilakukan didalam kelas. Diskusi di dalam kelas berjalan sesuai harapan di mana
sebagian besar siswa memperhatikan dan terjadi tanya jawab. Kemudian pada
pertemuan selanjutnya di siklus II, diskusi diadakan di dalam kelas.
Pada tahap pembagian LKS, pembagian kelompok, dan penyampaian
hal-hal yang akan dilakukan saat observasi pada siklus I pertemuan pertama, guru
melakukannya di dalam kelas sehingga hal tersebut tidak sesuai dengan sintaks
yang telah ditentukan sebelumnya. Berdasarkan evaluasi pertemuan pertama
siklus I, pembagian LKS dan penyampaian hal-hal yang akan dilakukan saat
observasi akan tetap dilakukan di dalam kelas dikarenakan masalah alokasi waktu
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

76

dan kepraktisan karena apabila dilaksanakan di luar kelas, siswa tidak


memperhatikan penjelasan guru.
Pada tahap penyampaian hal-hal yang akan dilakukan saat observasi di
siklus I pertemuan pertama, guru kurang menjelaskan hal-hal yang detail sehingga
siswa terlalu sering bertanya tentang hal yang harus dilakukan saat observasi.
Untuk itu pada pertemuan selanjutnya dan siklus II, guru diharapkan menjelaskan
hal-hal yang akan dilakukan secara detail agar siswa tidak sering bertanya tentang
hal yang harus dilakukan saat observasi dan dapat mempersingkat waktu sehingga
pembelajaran dapat selesai sesuai alokasi waktu yang telah ditentukan.
Melihat hasil dari peningkatan motivasi belajar dan nilai kognitif siswa
dari setiap siklus dapat disimpulkan bahwa penerapan pembelajaran di luar kelas
dapat meningkatkan motivasi belajar dan hasil kognitif siswa. Dari dua siklus
yang dilakukan oleh peneliti, pembelajaran di luar kelas yang dapat meningkatkan
motivasi belajar dan hasil kognitif siswa kelas IX-F SMPN 1 Tirtomoyo
dilakuakan dengan tahapan sebagai berikut.
a. Desain Pembelajaran (Perencanaan)
a) Guru merumuskan dan mengembangkan standar kompetensi,
kompetensi dasar, indikator
b) Guru menetapkan tujuan objek, yaitu halaman sekolah dan lamanya
waktu observasi
c) Guru menyusun prosedur dan evaluasi pembelajaran
d) Guru menyiapkan perlengkapan belajar yang diperlukan
e) Guru merencanakan pembagian kelompok siswa

b. Implementasi Pembelajaran
1) Pendahuluan
a) Guru melakukan apersepsi
b) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran
c) Guru mengulas materi yang akan dibahas

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

77

2) Kegiatan Inti
a) Guru membagi kelompok siswa dan membagikan LKS
b) Guru menjelaskan hal-hal yang akan dilakukan secara jelas dan
detail
c) Guru mengajak siswa menuju lokasi pengamatan
d) Siswa melakukan observasi
e) Siswa berdiskusi dengan kelompoknya masing–masing dalam
mengerjakan LKS
f) Guru mengajak siswa kembali ke kelas untuk melakukan diskusi

3) Penutup
a) Guru melakukan pembahasan hasil observasi
b) Guru dan siswa menyimpulkan hasil pembelajaran

commit to user

Anda mungkin juga menyukai