OLEH :
EVI ALFIYAH
ANDRIAN FEBRIANA
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS PAMULANG
2021
DAFTAR ISI
Daftar Isi....................................................................................................i
BAB I PENDAHULUAN
1.3 Tujuan.................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................8
BAB I
PENDAHULUAN
berfungsi sebagai alat komunikasi antar manusia. Hal ini dianggap sebagai
sesuatu yang lazim sehingga jarang sekali dipikirkan, seperti halnya berjalan dan
kehidupan manusia begitu kuat, sehingga tidak jarang perselisihan yang terjadi
dalam masyarakat atau dengan perkataan lain adanya gejala-gejala yang muncul
ini begitu sederhana, tetapi mengandung makna yang kompleks. Pernyataan ini
terhadap bahasa. Berhubungan dengan hal itu, dipihak lain ada yang berpendapat
bahwa : “we think with the word, and with words we form concepts.” (Hudson
dalam Rindjin)
Berpijak pada uraian diatas, tampak jelas bahwa peranan (fungsi) bahasa
terhadap hidup dan kehidupan manusia tidak perlu diragukan lagi. Karena apapun
kegiatan kita (mulai dari pagi: di sekolah, di kantor, di pasar, dan sebagainya)
selalu diwarnai dengan „bahasa‟ sebagai alat komunikasi. Bahkan apapun nama
pembaca.
Akan tetapi, dalam keadaan tertentu banyak orang awam menanyakan tentang
apa sebenarnya fungsi bahasa itu. Hal ini mungkin saja kalau di jawab dengan
timbul pertanyaan baru mengenai „kedipan mata‟ dan „tepukan tangan‟ apakah
sehingga kita juga mengasumsikan bahasa dari segi konsep „verbal‟ dan
nonverbal. Dapat diasumsikan kedipan mata dan tepukan tangan sebagai Bahasa
seperti yang dikatakan oleh Robert E. Owens, yang mengatakan bahwa: Bahasa
Berdasarkan latar belakang diatas, dalam paper ini mempunyai pokok bahasan
sebagai
berikut:
1.3 Tujuan
Metode yang digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode observasi.
(referen) yang akan dijadikan landasan konseptual dan sekaligus sebagai landasan
teori. Sudaryanto (1988: 271) mendefinisikan metode sebagai cara kerja yang
teratur dan terpikir baik-baik untuk mencapai suatu maksud. Jadi, metode yang
digunakan dalam penulisan paper ini adalah metode observasi dengan teknik
kajian pustaka. Kajian pustaka yang dimaksudkan disini adalah yang dapat
PEMBAHASAN
terlebih dahulu kita memahami konsep dasar tentang bahasa itu sendiri, sebab
dengan konsep dasar atau batasan dari bahasa itu sendiri. Adapun uraian
masyarakat tidak dapat melepaskan dirinya dari hakikat bahasa. Hal ini
dimulai sejak matahari terbit sampai tenggelam. Bahkan bermimpi pun kita
lima hal penting yang paling berkompeten untuk memberikan batasan pada
Adapun yang dimaksud dengan manusiawi, yaitu hanya manusia lah yang
harus melalui proses interaksi terlebih dahulu dengan orang lain yang
berbahasanya berkembang.
tersebut).
bukan untuk diciptakan oleh sebuah lembaga tertentu. Aturan ini ada karena
Bulu yang tumbuh di kepala disebut rambut ; diatas mulut disebut kumis ;
dibawah mulut jenggot. Jika dilihat materi sama yaitu bulu, tetapi mengapa
Itulah sebabnya maka sebuah benda akan berbeda lambangnya pada setiap
bangsa dan ini bersifat kebetulan. Cara timbulnya lambang yang begitu saja,
tertentu yang digunakan oleh manusia dan disusun dengan cara-cara tertentu
pula, misalnya saat kita melayangkan pandangan kita ke atas, di udara terbuka
dan siang hari ; Anda akan melihat sesuatu yang biru di atas. Sebenarnya itu
seluruh benda keadaan. perasaan, peristiwa, dan lain-lain selalu : kita berikan
tidak berada di lingkungan kita. Kita bisa membicarakan suatu peristiwa yang
sudah terjadi atau yang akan terjadi. Hal ini dimungkinkan karena bahasa
Kita ketahui bahwa berbicara tidak bisa dilepaskan dari faktor-faktor yang
berkomunikasi. Berbeda tujuan akan berbeda pula alat komunikasi itu. baik
dari segi bentuk maupun isinya (sifatnya). Hal ini menyebabkan banyak
bahasa terdiri atas lima, antara lain : fungsi interpersonal, fungsi direktif,
hubungan sosial denqan orang lain. Hubunqan ini membuat hidup kita denqan
metalinguistik.
bahasa lisan maupun tulis. Tidak semua manusia bisa menerapkan fungsi ini,
mengekspresikan emosinya.
dalam situasi tempat fungsi tersebut dijalankan atau dapat dikatakan bahwa
orang lain.
kebudayaan: bahasa dengan etika atau moral : dan hubungan antara Bahasa
lain.
pada pemakaian tata krama. antara lain unsur yang disebut denqan istilah
undak-usuk. Unsur ini merupakan salah satu sub pokok bahasan pada
pertemuan kebahasaan. Hal ini berhubungan denqan ciri suatu bahasa yang
Masalah sikap atau pola prilaku berbahasa ini dapat dilihat pada
etika berbahasa. Untuk lebih mudahnya dapat dilihat pada undak-usuk secara
bahasa. undak-usuk bahasa dapat dibagi menjadi dua. yakni halus ( hormat)
dan kasar. Ragam hormat digunakan sebagai bahasa halus. sedangkan ragam
kasar dapat diartikan sebagai ragam akrab. Bahasa halus dan kasar ini
mempunyai tiga kategori pemakaian. yaitu : (1) unsur pembicara: (2) unsur
kawan bicara; (3) unsur yang dibicarakan. Dalam suatu norma etika dikatakan
apabila seseorang dalam berbicara denqan orang lain yang lebih tua, lebih
dan mistik manusia dalam berhadapan denqan kekuatan alam (natural) dan
menggunakan bahasa.
DAFTAR PUSTAKA
University Press.
Bloomfield. Leonard. 1933, Languange New York: Henry Holt and Co.
Rindjin. Ketut. 1987. Pengantar Filsafat Ilmu dan Ilmu sosial Dasar. CV
Kayumas.
The Lian Gie, 1991, Pengantar Filsafat Ilmu. Liberty : Yogyakarta bekerja sama