Anda di halaman 1dari 16

TUGAS TENGAH SEMESTER

MATA KULIAH BAHASA INDONESIA

Oleh:

Wa Ode Istiqoma Saputri


C1F120107

JURUSAN PERPUSTAKAAN DAN ILMU INFORMASI


FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK
UNIVERSITAS HALUOLEO
TAHUN 2020
Soal :

1. Buatlah Rangkuman Materi Bab 1.2 dan 3.

2. Anda tulislah kembali naskah berikut dengan memperhatikan huruf kapital,


garis bawah, dan penulisan kata sesuai dengan kaidah Ejaan yang
Disempurnakan yangberlak!

Bulu tangkis yang mendapat rekomendasi dari badan eksekutif oic akhirnya
resmi menjadi cabang olahraga ke-24 yang dipertandingan dalam olimpiade
keputusan ini di buat dalam siding paripurna ke-90 komite olimpiade
internasional (oic) diberlin imur rabu malam.

Sidang juga mengngkat dua anggota badan eksekutif tambahan sehingga


menjadi II,yakni sheenliang dan cina dan marcodler dari wiss. Ini juga
merupakan tambahan kekuatan bagi cina yang kembali menjadi anggota oic
tahun 1979.

Kabar baik:

Keputusan Ioc ini d sambut baik oleh manajer pemasaran (federasi bulutangkis
Internasional), ciro Cinonglo dari london “kami sudah lama agar bulu tangkis
masuk olimpiade, keputusan ini merupakan kabar baik bagi indonesia”
ujiannya. Dia juga melihat, keputusan ini di rasakan pula manfaatnya oleh
negara-negara bulutangkis dieropa seperti Inggris Denmark.

Dijakarta, Sekjen Koni pusat mf siregar menganggap hal ini tantangan bagi
indonesia, dan untuk menghadapinya kita harus mempersiapkan diri dari jauh-
jauh hari. Karena pemain-pemain yang sekrang menjadi bintang tidak bakal lagi
7 tahun mendatang. MF siregar yang baru saja diumumkan oic mendapat gold
award itu, mengatakan kita harus dapat melakukan pembinaan baik untuk
mencari bibit-bibitbaru.
Dari sidang oic itu juga didapat keterangan, kemungkinan hanya ikut serta 32
pemain putra dan 16 pemain putri diolimpiade 1997 nanti.
Jawab:

BAB 1. BAHASA DAN HAKIKATNYA

A. Konsep Bahasa
Manusia merupakan mahluk yang perlu berinteraksi dengan manusia
lainnya. Interaksi terasa makin penting pada saat manusia membutukan
eksistensinya untu di akui. Kegiatan ini membutukan alat, sarana atau media, yaitu
bahasa. Sejak saat itu bahasa menjadi alat,saran ataumedia.
Bahasa yang dalam bahsa Inggrisnya disebut languege berasal dari bahasa
lantin yang berarti “lidah”. Secara universal pengertian bahasa adalah suatu bentuk
ungkapan yang bentuk dasarnya ujaran. ujuran inilah yang membedakan manusia
dari mahluk lainnya. Dengan ujaran ini lah manusia mengungkapkan hal yang nyata
atau tidak, yang berwujud maupun yang kasat mata, situasi dan kondisi yang
lampau, kini maupun yang akan datang, ujuran manusia itu menjadi bahasa apabila
dua orang manusia atau lebih menetapkan bahwa seperangkat bunyi itu memiliki
arti yang serupa.
Bahasa merupakan alat komonikasi yang mengandung beberappa sifat yakni,
sistematis, mana suka, ujaran, manusiawi, dan komunikatif. Disebut sistematis
karena bahasa diatur oleh sistem, setiap bahasa mengandung dua sistem, yaitu
sistem bunyi dan sistem makna bunyi merupakan sesuatu yang bersifat fisik yang
dapat di tangkap oleh panca indra kita Tidak semua bunyi dapat diklasifikasinya
sebagai suatu simbol sebuah kata. bila sebuah tanda fisik diberi makna tertentu atau
mewakili makna tertentu, maka tanda itu d sebut lambang. Lambang menjadi isi
yang terkandung dalam arus bunyi, sehingga menimbulkan reaksi bunyi inilah yang
merangsang panca indra kita sehingga kita bereaksi bunyi menimbulkan reaksi
inilah yang disebut ujaran.
Bahasa disebut mana suka karena unsur-unsur bahasa dipilih secara acak
tampa dasar. Tidak ada hubunggan logis antara bunyi dan makna bunyi
disimbolkannya. Bahasa disebut juga sebagai ujaran karena media bahasa yang
Terpenting adalah bunyi, walaupun kemudian di temui ada juga media tulis. Bahasa
bersipat munusiawi karena bahasa berfungsi selama manusia yang
memanfaatkannya, bukan mahluk lainnya disebut sebagai alat komunikasi karena
fungsi bahasa sebagai penyatu keluarga, masyarakat dan bangsa dalam Segala
kekuatannya.
Bahasa yang digunakan sebagai alat komonikasi antar anggota masyarakat
terbagi atas dua unsur utama yakni bentuk (unsur ujaran) dan makna (isi). Bentuk
merupakan bagian yang dapat diserap oleh panca indra (mendengarkan atau
membaca). Bagian ini terdiri atas dua unsur yaitu unsur segmental dan unsur
supramental. Unsur segmental secara hirarki dari segmen yang paling besar sampai
segmen yang paling kecil yaitu wacana, kalimat, frase, morfen, dan fenom.
Unsur Supramental terdiri atas intonasi. Unsur-unsur intonasi adalah: tekanan
(keras, lembut ujaran) nada (tinggi rendah ujaran), durasi (panjang pendel waktu
pengucapan), perhatikan (yang membatasi arus ujaran). Makna adalah isi yang
terkandung dalam bentuk-bentuk diatas Bahasa mearupakan allat komonikasi
utama.

Melalui ungkapan, pemikiran, perasaan, dan penalaran seseorang dapat di


rangsang dan dilatih. Kemampuan menggunakan bahasa yang paling membedakan
manusia dengan mahluk hidup lainnya. Dengan bahasa memungkinkan manusia
untuk membangun kebudayaan serta menguasai ilmu pengetahuan untuk
meningkatkan mutu kehidupannya seta dapat pula memengaruhi arah perilaku
manusia. Akhirnya bahasalah yang memberikan identitas kepada manusia untuk
menentukan posisi didalam dunia dan membentuk pandangannya tentang dunia.
Pemakaian bahasa indonesia di perguruan tinggi merupakan upaya untuk
membina keterampilan mahasiswa dalam berbahasa indonesia sebagai upaya untuk
untuk menigkatkan mutu manusia indonesia sebagai bekal menghadapi kehidupan
masa kini dan mendatang. Hal ini merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
tujuan pendidikan nasional.

Secara Umum, bahasa berfungsi sebagai alat komunikasi fungsi.


Fungsi khusus bahasa dikelompokkan oleh Finochiaro (dalam oka, 1994:3)
menjadi 5 kelompok. Kelima kelompok tersebut adalah

1. Fungsipersonal
2. Fungsiinterpersonal
3. Fungsidirektif
4. Fungsireferensial
5. Fungsiimajinaf
Menurut pateda (1987: 15-16) ada dua factor yang turut menentukan dalam berkomunikasi
yaitu factor situasi, dan factor sosial. Faktor situasi sangat berpengaruh bagi pembicaraan
dalam memilih kata- kata dan bagaimana cara menggunakannya. Faktor sosial merupakan
factor yang memengaruhi pembicaraan menentukan bahasa yang d gunakan dengan
memperhatikan faktor- faktor kemasyarakatan, seperti umur, jenis kelamin, dam lain-lain.

B. Hakikat Bahasa

Bahasa memilili sejumlah hakikat. Untuk lebih jelasnya dapat diuraikan pada
bagian berikut.
1. Bahasa itu adalah sebuahsistem
Sebagai sebuah sistem, bahasa itu bersifat sistematis sistemis. Siatematis
artinya bahasa itu tersusun menurut suatu pola, tidak tersusun secara acak.
Sistemis artinya bahasa itu bukan merupakan sitem tunggal tetapi terdiri
dari sub-subsistem atau sistem bawahan (di kenal dengan nama tataran
linguistik). Tataran linguistic terdiri dari tataran fonologi, tataran morfologi,
tataran sitaksis, tataran semantik. Dan tataran leksikon.

2. Bahasa itu berwujudlambang


Lambang dengan berbagai seluk beluknya dikaji orang dalam bidang
kajian ilmu semiotika, yaitu ilmu yang mempelajari tanda- tanda dalam
kehidupan manuasia. Dalam semiotika dibedakan adanya beberapa tanda
yaitu: tanda (sign), lambang (symbol), sinyal (signal), gejala (sympton),
gerak isyarat (gesture), kode, indeks, dan ikon. Lambang bersifat arbitrer,
artinya tidak ada hubunggan langsung yang bersifat wajibantara lambang
dengan yang dilambangkannya.

3. Bahasa itu berupabunyi


Bunyi bahasa adalah bunyi yang dihasilkan alat ucap manusia. Tetapi
juga tidak semua bunyi yang dihasilkan oleh alat ucap manusia
termasuk bunyi bahasa.
4. Bahasa itu bersifatarbitrer
Kata arbitrer bisa diartikan “sewenang-wenang, berubah-ubah, tidak-tidak
tetap, manasuka” yang di maksud dengan istilah arbitrer itu adalah tidak
adanya hubunggan wajib antara lambang bahasa (yang berwujud bunyi itu)
dengan konsep atau pengertian yang dimaksud oleh lambang tersebut.

5. Bahasa itu bermakna


Karena bahasa itu bermakna, maka segala ucapan yang tidak mempunyai
makna dapat di sebut bukan bahasa.

6. Bahasa itu bersifatkonfensional


Artinya, semua anggota masyarakat bahasa itu mematuhi konfensi bahwa
lambang tertentu itu digunakan untuk mewakili konsep yang diwakilinya.

7. Bahasa itu bersifatunik


Artinya setiap bahasa mempunyai ciri khas sendiri yang tidak
dimiliki oleh bahasa lainnya.

8. Bahasa itu bersifatuniversal


Artinya, ada ciri-ciri yang sama yang dimiliki oleh setiap bahasa yang
ada didunia ini.

9. Bahasa itu bersifatproduktif


Artinya meskipun unsur-unsur bahasa itu terbatas tetapi dengan unsur-
unsur yang jumlahnya terbatas itu dapat dibuat satuan- satuan bahasa
yang tidak terbatas.

10. Bahasa itu bervariasi


Ada tiga istilah dalam Variasi bahasa yaitu:
1. Idiolek :ragam bahasa yang bersifatperoranggan
2. Dialek :variasi bahasa yang digunakan oleh sekelompok
anggota masyarakat atau suatuwaktu.
3. Ragam :variasi yang digunakan dalam situasi tertentu misalnya, ragam
baku dan ragam tidakbaku.
11. Bahasa itu bersifatdinamis
Bahasa tidak lepas dari segala kegiatan dan gerak manusia
sepanjang keberadaan manusia itu sebagai mahluk yang
berbudaya dan bermasyarakat.

12. Bahasa itumanusiawi


Alat komunikasi manusia, yaitu bahasa bersifat produktif dan dinamis
maka, bahasa bersifat manusiawih, dalam arti bahasa itu hanya milik
manusai dan hanya dapat digunakan oleh manusia.

Rangkuman BAB 2
PERKEMBANGAN BAHASA INDONSIA

A. Bahasa Indonesia

Sejarah mencatat bahwa bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu, riau salah
satu bahasa daerah yang berada diwilayah sementaraa. Bahasa melayu riau inilah yang di
angkut oleh para pemuda pada “konggres pemoeda” 28 oktober 1928, di solo, menjadi
bahasa indonesia. Pengangkatan dan penaman bahasa melayu-riau menjadi bahasa
indonesia oleh karena para pemuda pada masa itu lebih “bersifat politis” dari pada
“bersifat linguistis” tujuannya ialah ingin mempersatukan para pemuda indonesia, alih-alih
di sebut bangsaindonesia.

Ikrar yang dikenal dengan nama “soempah pemoedah” ini butir ketiga berbunyi
“kami poetra-poetri indonesia, mendjoendjoengt tinggi bahasa persatoean, bahasa
indonnesia” (kami putra putri indonesia, menjunjung tinggi bahasa persatuan, bahasa
persatuan, bahasa indonesia ). Ikrar berupa “seompah pemuda” inilah yang menjadi dasar
yang koko bagi kedudukan dan fungsi bahasa indonesia tidak lagi sebagai bahasa
persatuan, tetapi juga berkembang sebagai bahasa negara, bahasa resmi, dan bahasa ilmu
pengetahuan dan teknologi (IPTEK).
B. fungsi dan kedudukan bahasa indonesia

1. Kedudukan dan fungsi bahasa indonesia sebagai Bahasa Nasional“hasil Perumusan


seminar politik bahasa Nasional"yang di selenggarakan di Jakarta tanggal 25-28 februari
1975 antara lain menegaskan bahwa dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional,bahasa
Indonesia berfungsi sebagai berikut.

a. Lambang kebahasaannasional

b. Lambang identitasnasional

c. Alat pemersatu berbagai-bagian masyarakat yang berbeda-beda latar belakang


sosial budaya dan bahasanya,dan

d. Alat berghubunggan antar budaayadaerah.

1. Kedudukan dan fungsi Bahasa Indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi dan


“hasil perumusan seminar politik Bahasa Nasional” yang diselenggarakan dijakarta pada
tanggal 25s.sd 28 februari 1975 dikemukan bahwa didalam ledudukannya sebagai bahasa
indonesia, bahasa indonesia berfungsisebagai

a. Bahasa resmikeberagaman

b. Bahasa pengantar resmi di lembaga- lembagapendidilan,

c. Bahasa resmi di dalam perhubunggan pada tingkat nasional untuk kepentinggan


perencanaan dan pelaksanaan pembangunan serta pemerintah, dan

d. Bahasa resmi didalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu


pengetahuan serta teknologimodern
C. perbedaaan Bhasa Indonesia sebagai fungsi Bahasa Nasional dan Bahasa
Indonesia sebagai BahasaNegara/Resmi.

1. Perbedaan dari segiwujudnya.

Perbedaan secara khusus memang ada, misalnya penggunaan kosakata dan istilah hal ini
disebabkan oleh lapangan pembicaraannya berbeda. Dalam lapangan politik diperlukan
kosakata tertentu yang berbeda dengan kosakata yang diperlukan dalam lapangan
administrasi begitu juga dalam lapangan ekonomi, sosial, dan lain-lain akan tetapi secara
umum terdapat kesamaan semuanya menggunakan bahasa yang berciri baku.

2.perbedaan dari prosesterbentuknya

Terbentuknya bahasa indonesia sebagai Bahasa Negara/Resmi di latarbelakangi oleh


kondisi bahasa indonesia itu sendiri yang secara geografis menyebar pemakaiannya ke
hampir selurug wilayah indonesia dan dikuasai oleh sebagaian besar penduduknya.

3.perbedaan segifungsinya.

Perbedaan itu terlihat pada wilayah pemakaian dan tangung jawab kita terhadap
penakaian fungsiitu.

Rangkuman BAB 3

BAHASA INDONESIA DAN RAGAMNYA

2.1. penting atau tidaknya bahasaindonesia

Sebuah bahasa penting atau tidak penting dapat dilihat dari tiga kriteria, yaitu
jumlah penutur, luar daerah penyebarannya, dan terpakainya bahasa itu dalam saran ilmu,
sastra, dan budaya.

2.1.1. Dipandang dari Jumlahpenutur

Penutur bahasa indonesia yang mempergunakan bahasa indonesia sebagai


“bahasa ibu” tidak besar jumlahnya. Mereka hanya terbatas pada orang-orang yang lahir
dari orang tua yang mempunyai latar belakng bahasa daerah yang berbeda, sebagai
seorang yang lahir kota-kota besar, dan orang yang mempunyai latar belakang bahasa
melayu (bahasa indonesia berasal dari bahasa melayu).

2.1.2 Dipandang dari luas penyebarannya.

Penyebaran dari suatu bangsa tentu ada dengan hubungannya dengan penutur
bahasa itu. Oleh sebab itu, tersebarnya suatu bahasa tidak dapat dilepaskan dari segi
penutur. Penutur bahasa indonesia yang berjumlah 250 juta lebih itu tersebar dan luas,
yaitu dari sabang sampai merauke.

2.1.3 Dipandang dari dipakainya sebagia saran ilmu, budaya, dansusastra.

Pemakaian suatu bahasa sebagia sarana ilmu, budaya, dan susastra dapat di
jadikan pula ukuran penting atau tidaknya bahasa itu. Kalau kita mencoba memandang
bahasa daerah, seperti bahasa tolaki atau muna. Kitadapat menelusuri seberapa jauh
bahasa itu dapat di pakai sebagai sarana sastra, budaya, dan sastra.

2.2. ragam lisan dan ragamtulisan

Ada pendapat yang mengatakan bahwa ragam tulis adalah ragam lisan kedalam
ragam tulis (huruf). Pendapat ini tidak dapat di benarkan seratus persen sebab tidak
semua ragam lisan dapat dituliskan; sebaliknya, tidak semua ragam tulis dapat
dilisankan kaidah yang berlaku bagi ragam lisan belum tentu berlaku bagi ragam
tulis.

2.2.1 ragamlisan

a. Pengunaan bentukkata

(1). Kendaraan yang di tumpanginya nambrak pohon mahoni. (2).


Bila tak sanggup, tak perlu lanjutkan pekerjaan itu.
(3). Fotokopi ijazah harus dilegalisir dulu oleh pimpinan akademi

b. Penggunaankosakata.

(1). Saya sudah kasih tahu meraka halitu.

(2). Mereka lagi bikin dena buat pameranentar.

(3). Pekerjaan itu agak macet disebabkan karena keterlambatan danayang


diterimanya.

c. Penggunaan strukturkalimat

(1). Rencana ini saya sudah sampaikan kepadadirektur

(2). Dalam “asah terampil” ini dihindari juga oleh gubernur daerah istimewa aceh

(3). Karena terlalu banyak saran berbeda-beda sehingga ia makin.


bingung untuk menyelesaikanitu.
2.2.2. Ragam tulis

a. Penggunaan bentukkata
(1). Kendaraan yang ditumpanginya menabrak pohon mahoni.

(2). Apabila tidak sanggup, engkau tidak perlu melanjukan pekerjaan.

itu.

(3). Foto Kopi Ijazah harus dilegalisasi dahulu oleh pimpinan akademi.

b. Penggunaan kosa kata.

(1). Saya sudah Kasi mereka tentang halitu.

(2). Mereka sedang membuat denah untuk pameran nanti.

C. Penggunaan Struktur Kalimat.

(1). Rencana ini sudah saya sampaikan kepadaDirektur

(2). “Asah Terampil” ini dihadiri juga oleh Gebernur daerah IstimewaAceh.

2.3 Ragam Baku dan Ragam TidakBaku.

Ragam baku adalah ragam yang dilembangakan dan diakui oleh sebagai besar
warga masyarakat pemakaiannya sebagai bahasa resmi dan sebagai kerangka rujukan
norma bahasa dalam penggunaannya. Ragam tidak baku adalah ragam yang baik
dilembagakan dan ditandai oleh ciri-ciri yang menyimpang dari norma ragam baku.
Ragam baku itu mempunyai sifat-sifat sebagai berikut:

a). kemantapan Dinamis


b). Cendekia
c). Seragam
2.4. Ragam Baku Tulis dan Ragam BakuLisan

Ragam baku tulis adalah ragam yang dipakai dengan resmi dalam buki- buku
pelajaran atau buku-buku Ilmiah dilakukan dengan menerbitkan dan menerbitkan masalah
Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan.
2.5. Ragam Sosial dan RagamFungsional
Ragam baku daerah atau Ragam Sosial yang lain merupakan ragam sosial
dengan nilai kemasyarakatan yang rendah. Ragam fungsional yang kadang-kadang
disebut juga Ragam profesional

Adalah ragam bahasa yang dikaitkan dengan profesi, lembaga, lingkungan, kerja atau
kegiatan tertentu lainnya.

 Perhatikan contoh-contoh berikut: a).


ragam keilmuan/teknologi
b). Ragam Kedokteran
c). Ragam Keagamaan

2.6. Bahasa Indonesia yang Baik danBenar.

Pengertian benar pada suatu kata atau suatu kalimat adalah pandangan yang di
arahkan dari segi kaidah bahasa. Sedangkan pengertian “baik” pada suatu kata (bentukan)
atau kalimat adalah pandangan yang di arahkan dari pilihan kata (diksi).
Jawab 2

Bulu tangkis yang mendapat rekomendasi dari badan eksekutif OIC akhirnya resmi
menjadi cabang olahraga ke-24 yang dipertandingkan dalam Olimpiade 1992. Keputusan
ini di buat dalam sidang paripurna ke-90 komite olimpiade internasional (OIC) diberlin
imur rabu malam.

Sidang juga mengangkat dua anggota badan eksekutif tambahan sehingga menjadi II,
yakni SHEEN LIANG dari Cina dan MARCODLER dari Swiss. Ini merupakan tambahan
kekuatan bagi cina yang kembali menjadi anggota OIC tahun 1979.
Kabar baik:

Keputusan OIC ini disambut baik oleh menajer pemasaran (Federasi Bulutangkis
Internasional), CIRO CININGLO dari landon “ ini merupakan kabar baik bagi indonesia ,
cina, dua negara raksasa dalam cabang ini,” ujiannya. Dia juga melihat, keputusan ini
dirasakan pula manfaatnya oleh negara-negara Bulutangkis dieropa seperti Inggris
Denmark.

Di jakarta, Sekjen Koni pusat MF SIREGAR mengangap hal ini tantangan bagi
indonesia, dan untuk menghadapinya kita harus mempersiapkan diri dari jauh hari.
Karena pamain-pemain yang sekarang menjadi bintang tidak bakal lagi 7 tahun
mendatang MF SIREGAR yang baru saja diumumkan OIC mendapat Gold Award itu,
mengatakan kita harus dapat melakukan pembinaan yang baik untuk mencari bibit-bibit
baru.

Dari sidang OIC itu juga didapat keterangan kemungkinan hanya ikut serta 32 pemain
putra dan 16 pemain putri diolimpiade 1992 nanti.

Anda mungkin juga menyukai