Anda di halaman 1dari 34

LAPORAN KEGIATAN STUDI WISATA

KE BALI TAHUN 2023


KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga saya dapat
melakukan Study Budaya di Pulau Bali dan dapat menyelesaikan laporan
perjalanan ini dengan tepat waktu tanpa adanya halangan suatu apapun. Shalawat
serta salam tidak lupa saya panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW yang telah
menuntun umat manusia ke jalan yang benar dan penuh berkah.
            Terlaksananya seluruh rangkaian kegiatan Study Budaya, hingga
terwujudnya laporan ini tak terlepas dari fasilitas, bantuan, dan dukungan dari
berbagai pihak. Oleh karena itu, saya mengucapkan terimakasih dan penghargaan
yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang mendukung berlangsungnya
kegiatan Study Budaya di Pulau Bali.
            Saya menyadari bahwa laporan perjalanan yang saya buat ini jauh dari
kesempurnaan, mulai dari kata-kata yang kurang efektif, dan struktur kalimat
yang kurang benar. Oleh karena itu, saya mengucapkan minta maaf kepada para
pembaca atas kesalahan-kesalahan yang saya tulis. Tak lupa, saya juga dengan
senang hati menerima saran ataupun pendapat dari para pembaca untuk
memperbaiki kesalahan yang ada dalam laporan ini. Saya berharap bahwa laporan
yang saya buat ini dapat membantu dan memiliki manfaat bagi para pembaca.

Wonogiri , 26 Maret 2023

Alfian Ahmad Fikri


DAFTAR ISI
JUDUL……………………………………………………………………………
………………
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………
…….
DAFTAR
ISI…………………………………………………………………………………..

BAB 1 : PENDAHULUAN
A.    Latar
Belakang…………………………………………………………………………….
B.     Rumusan
Masalah…………………………………………………………………………
C.     Tujuan
Penulisan…………………………………………………………………………..
BAB 2 : ISI
A. Danau Bedugul……………………..
……………………………………………………
B. Joger………………………………………………………………………………………

…….

C. Tanjung Benoa……………………………………………………………………………

D. Pantai

Pandawa………………………………………………………………………………..

E. Pantai

Kuta………………………………………………………………………………….

F.     Tanah Lot………………………………………………….………………………
G.    Garuda Wisnu
Kencana…………………………………………………………………
H.
Dewata………………………………………………………………………………
..
I. Museum AAL dan
Planetarium…………………………………………………………..
J. Puja Mandala…..
……………………………………………………………………

A.    Kesimpulan…………………………………………………………………………
……
B.     Saran………………………………………………………………………………
……..
DAFTAR
PUSTAKA…………………………………………………………………………
LAMPIRAN………………………………………………………………………
…………..
BAB 1
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Bali adalah sebuah provinsi di Indonesia. Ibu kota provinsi ini

adalah Denpasar. Bali juga merupakan salah satu pulau di Kepulauan Nusa

Tenggara. Di awal kemerdekaan Indonesia, pulau ini termasuk dalam

Provinsi Sunda Kecil yang beribu kota di Singaraja, dan kini terbagi menjadi 3

provinsi: Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Terdiri dari Pulau Bali, wilayah Provinsi Bali juga terdiri dari pulau-pulau yang

lebih kecil di sekitarnya, yaitu Pulau Nusa Penida, Pulau Nusa

Lembongan, Pulau Nusa Ceningan, Pulau Serangan, dan Pulau Menjangan.

Secara geografis, Bali terletak di antara Pulau Jawa dan Pulau Lombok.

Mayoritas penduduk Bali adalah pemeluk agama Hindu. Di dunia, Bali terkenal

sebagai tujuan pariwisata dengan keunikan berbagai hasil seni-budayanya,

khususnya bagi para wisatawan Jepang dan Australia. Bali juga dikenal dengan

julukan Pulau Dewata dan Pulau Seribu Pura.

Dari deskripsi di atas,  dapat disimpulkan bahwa Pulau Bali merupakan salah
satu destinasi wisata yang bagus di Indonesia. Selain itu, Bali mempunyai daya
tarik tersendiri bagi turis domestik maupun mancanegara. Hal-hal itulah yang
mendorong dilaksanakannya Study Tour di Pulau Dewata setiap tahunnya.
Sehubungan dengan Study Tour ini, kami mendapat tugas dari pihak sekolah
untuk membuat laporan perjalanan Study Tour mengenai objek-objek wisata di
Pulau Dewata dan beserta kebudayaannya.
B.     Rumusan Masalah
1.      Dimana saja objek wisata yang dikunjungi?
2.      Apa saja adat dan kebiasaan yang berlaku di Pulau Bali?
3.      Apa manfaat adanya Study Tour di Pulau Bali?

C.    Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan laporan perjalanan ini adalah sebagai berikut :
1.      Untuk mengulas lebih dalam mengenai adat dan budaya masyarakat Bali,
2.      Untuk mengetahui lebih dalam objek wisata yang dikunjungi, dan
3.      Untuk menambah wawasan mengenai sejarah kebudayaan di Pulau Bali.

BAB 2
ISI
            Study Tour di Pulau Bali tahun ajaran 2022/2023 dilaksanakan pada hari
Selasa , 14 Maret 2023 hingga hari Sabtu , 18 Maret 2023 atau selama 4
hari. Study Tour ini diikuti oleh hampir seluruh siswa kelas VIII SMP Negeri 1
Selogiri. Pada Study Tour ini, kami mengunjungi banyak objek wisata. Berikut
adalah objek-objek wisata yang kami kunjungi: 
1. Danau Bratan, Bedugul

Danau Bratan adalah sebuah danau yang terletak di kawasan Bedugul, Desa

Candikuning, Kecamatan Baturiti, Kabupaten Tabanan, Bali. Danau yang terletak

paling timur di antara dua danau lainnya yaitu Danau Tamblingan dan Danau

Buyan, yang merupakan gugusan danau kembar di dalam sebuah kaldera besar,

Danau Bratan terbilang cukup istimewa.

Ada beberapa cerita  yang menyebutkan mengenai  sejarah asal usul


nama tempat wisata ini sehingga disebut Bedugul. Cerita yang pertama yaitu,
Bedugul di ambil dari kata dua kata yaitu  "Bedug" karena adanya kelompok
masyarakat Muslim di sekitar bedugul dan “Kul” dari Kul-kul yang merupakan
alat komuniksi tradisional masyarakat Bali yang fungsinya hampir sama seperti
kentongan. Penggabungan kedua kata itulah yang kemudian menjadikan nama
daerah ini disebut Bedugul. Cerita lain sejarah asal usul nama Bedugul yaitu pada
jaman dahulu ada seorang raja yang sedang mandi di Danau Beratan dan tak
sengaja di lihat oleh warga sekitar, sambil mereka mengatakan bedogol Raja
kelihatan. Itulah beberapa versi penamaan tempat wisata Bedugul.
Di Bedugul ada sebuah masjid yang telah berusia tua yang bernama Masjid
Besar AL-Hidayah. Masjid ini berada di atas sebuah bukit kecil di sisi sebelah
barat Danau Beratan. Didaerah ini para pemeluk agama islam dan agama hindu
sangat toleran. Di sekitar tempat wisata Bedugul banyak ditemui masjid-masjid
jadi untuk anda yang muslim tidak perlu khuatir saat akan menjalankan kewajiban
sholat. Beberapa tempat wisata juga terdapat di kawasan Bedugul antara lain,
Pura Luhur Ulun Danu Bedugul, Danau Beratan, Danau Tamblingan dan Buyan,
Kebun Raya Eka Karya Bedugul, Air Terjun Git-git dan Air Panas Angseri.
Dengan banyaknya tempat wisata di daerah ini, Anda tidak akan merasa bosan.
Berada di jalur jalan provinsi yang menghubungkan Denpasar-Singaraja serta

letaknya yang dekat dengan Kebun Raya Eka Karya menjadikan tempat ini

menjadi salah satu andalan wisata pulau Bali. Disamping mudah dijangkau

Danau Bratan juga menyediakan beragam pesona dan akomodasi yang

memadai.

Objek wisata ini terletak di desa Candi Kuning, Kecamatan Baturiti,

Kabupaten Tabanan , Bali kurang lebih berjarak 45 km dari pusat kota. Atau

kurang lebih berjarak 50 km kea rah utara dari ibukota provinsi Bali yaitu Kota

Denpasar. Tempat wisata Bedugul berada di dataran tinggi, di tempat wisata ini

terdapat Danau Beratan. Danau Beratan terletak diketingian 1250 meter diatas

permukaan laut. Karena terletak didaerah dataran tinggi, maka Bedugul memiliki

udara yang sejuk dan suhu berada di kisaran 17 hingga 25 derajat celcius.

Bukan hanya danaunya saja, di tengah danau terdapat sebuah pura yaitu Pura


Ulun Danu, yang merupakan tempat pemujaan kepada Sang Hyang Dewi Danu

sebagai pemberi kesuburan. 

Danau ini termasuk danau terbesar kedua di Bali setelah Danau Batur dan juga
termasuk danau terindah di antara 20 danau terbaik di dunia.
Bagi para wisatawan, Danau Beratan adalah Tempat Wisata di Bali yang
Wajib Dikunjungi. Sejuknya udara pegunungan dan indahnya suasana danau yang
tenang, jauh dari hiruk-pikuk perkotaan, dan pemandangan pegunungan yang
menawan selalu membuat betah wisatawan untuk berlama-lama di tempat ini.
2. Joger

          Joger merupakan salah satu pusat oleh-oleh khas Bali yang sudah

tidak asing lagi ditelinga bahkan sudah menjadi oleh-oleh wajib jika

berkunjung ke pulau Bali. Produk Joger hanya dapat diperoleh dari

pabrik / pusat penjualan produk Joger langsung. Bangunan Teman Joger

di sini cukup luas dibandingkan dengan yang di daerah Kuta, di bagian

depan tersedia tempat penitipan barang dan ruang tunggu dengan desain

ala lantas (lalu lintas), ada lampu lalu lintas, bemo, vespa, sepeda motor

mini, sepeda ontel dan kumpulan artikel tentang JOGER dari beberapa

koran / majalah lokal, nasional dan internasional.

          Selama ini Joger sangat identik dengan T-shirt / kaos khas Bali

dengan kata-katanya yang unik dan nyeleneh, tapi sebernya masih

banyak lagi produk Joger yang lainnya yang biasa dijadikan buah tangan

unuk sanak saudaradi rumah. Seperti sandal dengan desainnya yang

simple dan unik, mug dengan beraneka tulisan karya


Nama Joger ini melekat terus, hingga akhirnya pada tanggal 7 Juli 1987,

Joger membuka satu toko souvenir besar di Jalan Raya Kuta, Bali, yang semakin

ramai, hingga kini. Tadinya yang hanya berencana membuka satu toko besar

akhirnya memilih membuka satu lagi. Alasanya karena membludaknya

pengunjung yang mengejutkan si pemilik sendiri. Mereka sampai memenuhi jalan

di depan toko, membuat kemacetan, dan tempat parkir kecil itu selalu penuh oleh

berbagai kendaraan bermotor

3. Tanjung Benoa

Tanjung Benoa adalah sebuah kelurahan di wilayah Kecamatan Kuta

Selatan, Kabupaten Badung, Bali.

Tanjung Benoa Bali adalah pantai yang sangat terkenal dengan aktivitas
rekreasi air atau wisata bahari dan sering disebut dengan nama, Tanjung Benoa
watersport. Jenis wisata bahari yang tersedia di pantai Tanjung Benoa
adalah watersport Tanjung Benoa. Tempat wisata Tanjung Benoa, sangat
berdekatan dengan salah satu tempat wisata di Bali yang sering digunakan sebagai
tempat konfrensi, yaitu Nusa Dua. Selain itu, pesona lain pantai ini adalah Pulau
Penyu. Disebut Pulau Penyu, karena pulau ini merupakan tempat penangkaran
berbagai spesies penyu yang sudah mulai langka. Pulau ini yang berjarak kurang
lebih 30 menit perjalanan dengan perahu.
Tanjung Benoa merupakan tempat wisata di Bali yang terkenal akan

pantainya. Tempat ini juga merupakan surganya wahana air seperti banana

boat, scuba diving, parasailing, rolling donut, seawalker, flying fish, snorkeling dll.

Selain itu, terdapat pelayaran menuju Pulau Penyu tempat hidup dan
penangkaran seekor kura-kura, ular, jalak bali, dan sebagainya. Sehingga tidak

salah kalau Tanjung Benoa dikenal sebagai pusat wisata bahari di Bali. Untuk

mencapai lokasi ini, wisatawan harus menaiki perahu beralas kaca alias glass

bottom yang memungkinkan menikmati pemandangan bawah laut selatan Bali

yang indah. Tarif sewa perahu sekitar Rp 45.000 per orang.

Aktifitas wahana air sangat tergantung dari kondisi pasang surut air laut yang

dikenal istilah pasang purnama dan pasang tilem. Jika kena pengaruh bulan mati

(tilem), atraksi wisata laut baru bisa dilangsungkan di atas pukul 11.00 hingga

sore. Sebaliknya, kalau terkena pengaruh pasang purnama (bulan penuh),

wisatawan bisa memulai aktivitas wisata tirta sejak pagi hari, sekitar pukul 09.00

hingga sore hari biasanya sampai jam 4 sore. Bibir pantai Tanjung Benoa

memiliki laut yang aman, nyaman dan indah. Karang lautnya masih lestari,

sehingga ombak akan pecah di luar, sebelum menyentuh bibir pantai. Karena itu,

di pantai Tanjung Benoa dikenal istilah ''laut dangkal'' dan ''laut dalam''.

Pesisir pantai Tanjung Benoa mencakup tujuh lingkungan/banjar, enam di

antaranya masuk wilayah Kelurahan Tanjung Benoa (Banjar Kerta Pascima,

Anyar, Tengah, Purwa Santi, Panca Bhineka, dan Banjar Tengkulung),

sedangkan Banjar Terora masuk wilayah Kelurahan Benoa. Luas

keseluruhannya 400,39 hektar, 226,64 hektar di antaranya adalah luar wilayah

Banjar Terora. Dengan demikian luas wilayah Tanjung Benoa hanya 173,75

hektar.

4. Pantai Pandawa

Pantai Pandawa adalah salah satu kawasan wisata di area Kuta

selatan, Kabupaten Badung, Bali. Pantai ini terletak di balik perbukitan dan

sering disebut sebagai Pantai Rahasia (Secret Beach). Di sekitar pantai ini

terdapat dua tebing yang sangat besar yang pada salah satu sisinya dipahat lima

patung Pandawa dan Kunti. Keenam patung tersebut secarara berurutan (dari


posisi tertinggi) diberi penejasan nama Dewi Kunti, Dharma

Wangsa, Bima, Arjuna, Nakula, dan Sadewa.

Pantai Pandawa atau kalau orang bule nyebutnya Pandawa beach ini terletak

di Desa Kutuh, Kabupaten Badung. Jarak tempuh pantai pandawa jika dari

airport Ngurah Rai adalah 18 km. Kurang lebih satu jam tergantung kemacetan di

perjalanan. Saat sobat keluar dari jalan utama sobat masih sejauh kurang lebih

1,5 km sebelum akhirnya sampai di bibir pantai.

Satu hal yang menarik mengenai letak dari lokasi pantai pandawa ini adalah

pantai ini berada di balik tebing. Inilah salah satu alasan mengapa pantai ini di

sebut dengan secret beach, atau pantai tersembunyi. Dari julukannya saja sobat

tentu sudah tergoda untuk segera mengepak koper dan bertamasya ke pantai

Pendawa di Bali ini. Banyak orang memang menilai pantai pandawa di bali ini

sebagai sebuah surga yang tersembunyi.

Sepanjang perjalanan menyusuri tebing, saat sudah mendekati pantai, sobat

akan bisa menemukan patung panca pandawa, atau pandawa lima, yaitu lima

ksatria pandawa yang merupakan tokoh utama dari kisah Mahabarata yang

terkenal itu. Dan saat sobat akhirnya sampai di pantainya, sobat akan

menemukan ketenangan dan kesejukan pantai bali yang masih alami. Tiket

masuk pantai pandawa hanya Rp 5.000,- saja per orang, dan ditambah Rp 5.000

lagi untuk kendaraan beroda empat.

Filosofi Patung Pandawa Lima Di Tebing Pantai Pandawa Bali :


Bukan tanpa alasan tebing di sepanjang jalan menuju pantai pandawa ini

dibuatkan patung para tokoh pewayangan pandawa lima. Sobat ingat siapa saja

tokoh dari wayang pandawa lima? Yang suka nonton wayang, atau sinetron dari

India pastinya tahu.

Ya, sesuai dengan tokoh pandawa lima, pada tebing di sepanjang jalan

menuju pantai ini dibuat patung-patung Yudhistira, Bima, Arjuna, Nakula dan
Sadewa secara berurutan. Keberadaan patung-patung ini diabil dari salah satu

penggalan kisah mahabarata saat kelima pendawa ini dikurung dalam Goa gala-

gala. Kelima pandawa berhasil selamat setelah mereka membuat sebuah

terowongan yang berujung ke sebuah hutan belantara. Di hutan ini, kemudian

keluarga pandawa mendirikan kerajaan Amertha.

Cerita itulah ini yang menjadi inspirasi oleh masyarakat sekitar pantai

pandawa. Mereka melambangkan filosofi dari keberadaan pantai pandawa yang

dulunya tersembunyi di balik tebing, hingga akhirnya dibuatkan jalan sehingga

kini pantai pandawa ini bisa memberi manfaat dan seolah menjadi kerajaan baru

bagi masyarakat sekitar.

Sejarah Pantai Pandawa Bali :


Seperti sudah wisatalicious sebut di atas, nama pantai pandawa megandung

makna tersendiri terkait sejarah pantai ini. Sebelum menjadi buah bibir seperti

saat ini, pantai pandawa merupakan pantai yang indah dan alami, namun

tersembunyi. Julukan secret beach sangat sesuai untuk pantai ini kala itu.

Wisatawan yang datang ke pantai ini biasanya hanya tahu mengenai pantai ini

dari mulut ke mulut. Ditambah, akses masuk ke pantai ini terbilang sulit.

Nama asli dari pantai pendawa ini adalah pantai melasti. Dahulunya di pantai

pandawa ini sering diadakan upacara Melasti, yang merupakan bagian dari

upacara hari raya Nyepi bagi umat Hindu. Pada upacara ini, umat Hindu akan

bersembahyang di tepi pantai dengan tujuan untuk mensucikan diri dari segala

perbuatan buruk di masa lalu.

Memang, salah satu hal yang menarik setiap berkunjung ke pantai di Bali

adalah sobat bisa melihat langsung betapa kuatnya budaya Hindu dan

bagaimana mereka menjaga tradisi tersebut dengan baik. Lewat kekuatan

budaya inilah akhirnya Bali menjadi tujuan wisata dunia seperti saat ini. Berbicara
tentang pantai indah di Bali dengan nilai budaya yang juga masih kental terasa

sobat harus datang ke Uluwatu. di sana ada pantai dengan pura di atas tebing.

Kembali ke sejarah pantai pantai pandawa, pada sekitar tahun 2010,

wisatawan terutama asing, semakin penasaran dengan secret beach ini, karena

di samping tempatnya yang masih alami, dan pasir putihnya yang halus, ombak

pantai ini juga cocok untuk berselancar atau surfing.

Akhirnya Pada tahun 2012 tepatnya tanggal 27 Desember diadakanlah

Pandawa Beach Festival yang Pertama di Pantai Melasti atau Secreet Beach

saat itu juga pantai ini resmi berganti nama dengan Nama PANTAI PANDAWA,

yang melambangkan sebuah filosofi seperti pandawa yang sudah disebut di atas.

Pemerintah juga membuatkan jalan yang baik agar orang bisa dengan mudah

dating ke pantai ini. Benar-benar sesuai dengan filosofi pandawa yang harus

membuat terowongan untuk membuat kerajaan baru.

Selain untuk tujuan wisata dan olahraga air, pantai ini juga dimanfaatkan

untuk budidaya rumput laut karena kontur pantai yang landai dan ombak yang

tidak sampai ke garis pantai. Cukup banyak wisatawan yang

melakukan paralayang dari Bukit Timbis hingga ke Pantai Pandawa. Kawasan

pantai ini juga sering digunakan sebagai lokasi pengambilan gambar

untuk sinetron FTV.

5. Pantai Kuta

Pantai Kuta adalah sebuah tempat pariwisata yang terletak kecamatan Kuta,

sebelah selatan Kota Denpasar, Bali, Indonesia. Daerah ini merupakan sebuah

tujuan wisata turis mancanegara dan telah menjadi objek wisata andalan Pulau

Bali sejak awal tahun 1970-an. Pantai Kuta sering pula disebut sebagai

pantai matahari terbenam (sunset beach) sebagai lawan dari pantai Sanur.

Selain itu, Lapangan Udara I Gusti Ngurah Rai terletak tidak jauh dari Kuta.
Sebelum menjadi objek wisata, Kuta merupakan sebuah pelabuhan dagang

tempat produk lokal diperdagangkan kepada pembeli dari luar Bali. Pada abad

ke-19, Mads Lange, seorang pedagang Denmark, datang ke Bali dan mendirikan

basis perdagangan di Kuta. Ia ahli bernegosiasi sehingga dirinya terkenal di

antara raja-raja Bali dan Belanda.

Selanjutnya, Hugh Mahbett menerbitkan sebuah buku berjudul “Praise to

Kuta” yang berisi ajakan kepada masyarakat setempat untuk menyiapkan

fasilitas akomodasi wisata. Tujuannya untuk mengantisipasi ledakan wisatawan

yang berkunjung ke Bali. Buku itu kemudian menginspirasi banyak orang untuk

membangun fasilitas wisata seperti penginapan, restoran dan tempat hiburan.

Pantai Kuta terkenal memiliki ombak yang bagus untuk

olahraga selancar (surfing), terutama bagi peselancar pemula. Selain keindahan

pantai, wisata pantai Kuta juga menawarkan berbagai jenis hiburan seperti bar,

restoran, pertokoan, restoran, hotel, dan toko-toko kelontong, serta pedagang

kaki lima di sepanjang pantai menuju pantai Legian.

Akses :
Pantai Kuta dapat ditempuh dengan waktu sekitar 10 menit dari Bandara

Internasional Ngurah Rai dalam kondisi jalanan lancar.

Fasilitas :
Sebagai tempat wisata pantai, pantai Kuta dilengkapi lahan parkir di

sepanjang pantai, kamar mandi umum, payung pantai, kios makanan dan

minuman, serta tempat penyewaan papan selancar.

Permasalahan sampah :
Setiap tahun, pengunjung pantai Kuta kerap mengeluhkan masalah

kebersihan dan tumpukan sampah di pantai Kuta, terutama saat musim liburan.

Hal tersebut mempengaruhi penilaian wisatawan domestik maupun manca

negara terhadap citra pantai Kuta.[4][5] Selain disebabkan aktivitas pengunjung


dan penjual di sepanjang pantai Kuta, sampah-sampah di pantai Kuta juga

diakibatkan hembusan angin barat setiap tahunnya yang membawa sampah dari

muara-muara sungai terdekat ke pantai.

Permasalahan ini berusaha diatasi oleh prajuru Desa Adat Kuta dan anggota

Badan Penyelamat Wisata Tirta (Balawista) yang merupakan mitra dari Dinas

Kebersihan dan Pertamanan Kabupaten Badung. Setiap pagi, Dinas Kebersihan

dan Pertamanan juga aktif mengoperasikan mobil loader untuk memunguti

sampah di pagi hari.[6][7] Permasalahan ini juga memperoleh perhatian utama

dari TNI, berbagai organisasi masyarakat, dan industri-industri pariwisata yang

berada di wilayah Pantai Kuta

6. Tanah Lot

Pura Tanah Lot adalah sebuah objek wisata di Bali, Indonesia. Di sini ada


dua pura yang terletak di atas batu besar. Satu terletak di atas bongkahan batu dan
satunya terletak di atas tebing mirip dengan Pura Uluwatu. Pura Tanah Lot ini
merupakan bagian dari pura Dang Kahyangan. Pura Tanah Lot merupakan pura
laut tempat pemujaan dewa-dewa penjaga laut. Tanah Lot terkenal sebagai tempat
yang indah untuk melihat matahari terbenam.
Sejarah :
Sejarah Pura Tanah Lot Bali Indonesia berdasarkan legenda, dikisahkan

pada abad ke -15, Bhagawan Dang Hyang Nirartha atau dikenal dengan nama

Dang Hyang Dwijendra melakukan misi penyebaran agama Hindu dari pulau

Jawa ke pulau Bali.

Pada saat itu yang berkuasa di pulau Bali adalah Raja Dalem Waturenggong.

Beliau sangat menyambut baik dengan kedatangan dari Dang Hyang Nirartha

dalam menjalankan misinya, sehingga penyebaran agama Hindu berhasil sampai

ke pelosok – pelosok desa yang ada di pulau Bali.


Dalam sejarah Tanah Lot, dikisahkan Dang Hyang Nirartha, melihat sinar

suci dari arah laut selatan Bali, maka Dang Hyang Nirartha mencari lokasi dari

sinar tersebut dan tibalah beliau di sebuah pantai di desa yang bernama desa

Beraban Tabanan.

Pada saat itu desa Beraban dipimpin oleh Bendesa Beraban Sakti, yang

sangat menentang ajaran dari Dang Hyang Nirartha dalam menyebarkan agama

Hindu. Bendesa Beraban Sakti, menganut aliran monotheisme.

Dang Hyang Nirartha melakukan meditasi di atas batu karang yang

menyerupai bentuk burung beo yang pada awalnya berada di daratan.

Dengan berbagai cara Bendesa Beraban ingin mengusir keberadaan Dang

Hyang Nirartha dari tempat meditasinya.

Menurut sejarah Tanah Lot berdasarkan legenda Dang Hyang

Nirartha memindahkan batu karang (tempat bermeditasinya) ke tengah pantai

dengan kekuatan spiritual. Batu karang tersebut diberi nama Tanah Lot yang

artinya batukarang yang berada di tengah lautan.

Semenjak peristiwa itu Bendesa Beraban Sakti mengakui kesaktian yang

dimiliki Dang Hyang Nirartha dengan menjadi pengikutnya untuk memeluk

agama Hindu bersama dengan seluruh penduduk setempat.

Dikisahkan di sejarah Tanah Lot, sebelum meninggalkan desa Beraban,

Dang Hyang Nirartha memberikan sebuah keris kepada bendesa Beraban. Keris

tersebut memiliki kekuatan untuk menghilangkan segala penyakit yang

menyerang tanaman.

Keris tersebut disimpan di Puri Kediri dan dibuatkan upacara keagamaan di

Pura Tanah Lot setiap enam bulan sekali. Semenjak hal ini rutin dilakukan oleh

penduduk desa Beraban, kesejahteraan penduduk sangat meningkat pesat


dengan hasil panen pertanian yang melimpah dan mereka hidup dengan saling

menghormati.

Legenda :

Menurut legenda, pura ini dibangun oleh seorang brahmana yang mengembara


dari Jawa, yaitu Danghyang Nirartha yang berhasil menguatkan kepercayaan
penduduk Bali akan ajaran Hindu dan membangun Sad Kahyangan tersebut pada
abad ke-16. Pada saat itu, penguasa Tanah Lot yang bernama Bendesa Beraben
merasa iri kepadanya karena para pengikutnya mulai pergi untuk mengikuti
Danghyang Nirartha. Bendesa Beraben kemudian menyuruh Danghyang Nirartha
meninggalkan Tanah Lot. Danghyang Nirartha menyanggupi, tetapi sebelumnya
ia dengan kekuatannya memindahkan Bongkahan Batu ke tengah pantai (bukan ke
tengah laut) dan membangun pura di sana. Ia juga mengubah selendangnya
menjadi ular penjaga pura. Ular ini masih ada sampai sekarang dan secara ilmiah
ular ini termasuk jenis ular laut yang mempunyai ciri-ciri berekor pipih seperti
ikan, warna hitam berbelang kuning dan mempunyai racun 3 kali lebih kuat dari
ular cobra. Akhirnya disebutkan bahwa Bendesa Beraben menjadi pengikut
Danghyang Nirartha.
Renovasi :
Pura Tanah lot selama ini terganggu oleh abrasi dan pengikisan akibat

ombak dan angin. Oleh sebab itu, pemerintah Bali melalui Proyek Pengamanan

Daerah Pantai Bali melakukan memasang tetrapod sebagai pemecah gelombang

dan memperkuat tebing di sekeliling pura berupa karang buatan. Daerah di

sekitar Tanah Lot juga ditata mengingat peran Tanah lot sebagai salah satu

tujuan wisata di bali.

Renovasi pertama dilakukan sejak tahun 1987 sebagai proyek perlindungan

tahap I. Pada tahap ini, pemecah gelombang (tetrapod) seberat dua ton

diletakkan di depan Pura Tanah Lot. Selain itu, bantaran beton serta dinding

buatan juga dibangun sebagai pelindung hantaman gelombang. Namun,


peletakan tetrapod mengganggu keindahan dan keasrian alam di sekitarnya

sehingga diadakan studi kelayakan dengan melibatkan tokoh agama dan

masyarakat setempat pada tahun 1989. Desain bangunan pemecah gelombang

di bawah permukaan air dan pembuatan karang buatan dibuat pada tahun 1992

dan diperbaharui lagi pada tahun 1998. Perlindungan pura mulai dilaksanakan

sekitar bulan Juni 2000 dan selesai pada Februari 2003 melalui dana bantuan

pinjaman Japan Bank for International Cooperation (JBIC) sebesar Rp95 miliar.

Keseluruhan pekerjaan meliputi bangunan Wantilan, Pewaregan, Paebatan,

Candi Bentar, penataan areal parkir, serta penataan jalan dan taman di kawasan

tanah lot.

Lokasi :

Objek wisata tanah lot terletak di Beraban, Kediri, Tabanan, sekitar 13

kilometer di sebelah selatan Kota Tabanan.

Di sebelah utara Pura Tanah Lot, sebuah pura lain yang dibangun di atas

tebing yang menjorok ke laut. Tebing ini menghubungkan Pura dengan daratan

dan berbentuk seperti jembatan (melengkung). Pura ini disebut Pura Karang

Bolong.

Hari Raya :
Odalan atau hari raya di Pura ini diperingati setiap 210 hari sekali,
sebagaimana pura lain pada biasanya. Jatuhnya dekat dengan
perayaan Galungan dan Kuningan, tepatnya pada Hari Suci Buda Cemeng
Langkir.
7. Garuda Wisnu Kencana
Patung Garuda Wisnu Kencana adalah salah satu bangunan bersejarah
Indonesia yang terletak di Desa Ungasan, Kuta Selatan, Kabupaten Bandung,
Bali. Patung yang menjadi ikon Bali ini memiliki sejarah yang menarik untuk
disimak.

Ketinggian Patung GWK mencapai 121 meter dengan berat 4000 ton yang
terbuat dari bahan tembaga, baja, dan kuningan.Dengan ketinggian yang
melebihi Patung Liberty (93 meter), membuat patung GWK dapat terlihat dari
radius hingga 20 km sehingga dapat dilihat dari Kuta dan Nusa Dua.

Patung GWK adalah patung Dewa Wisnu yang menunggang Burung


Garuda.Dibangun setinggi 75 meter, dengan pondasi 70 meter tinggi sayap
burung Garuda yang membentang selebar 66 meter. Patung yang
merepresentasikan Dewa Wisnu sedang menunggangi Burung Garuda ini
dibuat oleh I Nyoman Nuarta dalam waktu hingga 28 tahun.

8. Dewata
Sejarah Perusahaan Dewata Konveksi Dewata Oleh-Oleh khas Bali,
diresmikan pada tanggal 30 Maret 2010. Dewata souvenir bergerak
dibidang usaha jual oleh-oleh khas Bali, berupa kerajinan Bali, kaos bali,
pernak -pernik bali, lukisan bali, patung bali, sandal yang berlogokan
Dewata. Perusahaan ini didirikan oleh seorang pegawai negeri sipil Bapak
Agung Darmayuda dan Ibu Jero Puspitawati. Berawal dari cinta diantara
keduanya, kemudian berlanjut ke usaha yang telah dijalaninya selama 20
tahun. Awal berdirinya, setamatnya Ibu Jero bersekolah di SMA di daerah
Singaraja (Denpasar) ia melanjutkan pendidikannya ke Universitas dan
bertemulah dengan Agung Darmayudha. Tahun 1992 mereka mulai
bekerja di Garment (Garment Bali Ayu) dan Ibu Jero Puspitawati menjadi
seorang desain quin dan bisa mengekspor ke luar negeri. Dari pengalaman
kerja di sana, ibu memutuskan untuk resign dan membuka usaha sendiri.
Dari metode squin berkembang menjadi mesin jahit seiring dengan
majunya usaha mereka. Promosi pertama dilakukan melalui sistem kredit.
Dan pada akhirnya pada tahun 1997 usaha Dewata Konveksi berhasil
sukses. Kemudian pada tahun 2002, mereka mulai merintis usaha Dewata
Kaos sebagai pusat souvenir & oleh-oleh khas Bali, Dewata kaos selalu
memberikan pelayanan terbaik dan kepuasan dalam berbelanja kepada
seluruh pengunjung maupun pelanggan. Dewata Kaos memberikan
beraneka pilihan produk-produk yang selalu mencitrakan unsur dan
nuansa etnik Bali di setiap produk. Ditunjang dengan kualitas yang
terjamin dan harga yang sangat terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.
Dewata Kaos mempunyai motto untuk menunjak pendapatanya yaitu
Pusat Souvenir dan Oleh- Oleh Khas Bali yang terlengkap, terbesar dan
berkualitas Dewata Kaos telah memiliki perusahaan di bidang : 1.Angga
Collection bergerak di bidang konveksi. 2.Dewata Gym bergerak di
bidang olahraga. 3.Dewata Kaos menjual bahan kaos. 4. Dwix Bordir
bergerak di bidang pelayanan baju border 5.Dewata Oleh-Oleh Khas Bali
menjual souvenir oleh-oleh Bali.

Bali tidak hanya dikenal dengan keindahan alam serta kekayaan budaya
sehingga membuat masyarakat dunia jatuh cinta dan berduyun-duyun
setiap tahun berwisata menjelajah pulau seluas 5.780 kilometer persegi
itu. Pulau Dewata juga mampu menyuguhkan sebuah wisata religius yang
berbeda dengan biasanya.

9. Museum AAL dan Planetarium


Akademi Angkatan Laut

TENTANG MUSEUM

MUSEUM TNI AL LOKA JALA CRANA

FOTO IBU R. MULJADI SAAT PERESMIAN MUSEUM TANGGAL 19


SEPTEMBER 1969

Foto depan Museum TNI AL Loka Jala Crana Tempo Doeloe

Foto halaman Museum TNI AL Loka Jala Crana Tempo Doeloe

SEJARAH SINGKAT MUSEUM

1. Museum TNI AL Loka Jala Crana berdiri pada tanggal 19 September


1969, diresmikan oleh Ibu R. Mulyadi Isteri Panglima Angkatan Laut
Laksamana R. Moeljadi dengan nama Museum Akabri Laut, berjalannya
waktu dalam rangka realisasi Museum TNI AL telah diputuskan Museum
Akabri Laut ditingkatkan menjadi Museum TNI AL dan
pembinaan/perawatan tetap dibawah AKABRI BAGIAN LAUT sesuai
Telegram Kasal Nomor 209/SET/73 tanggal 07 Juni 1973, Surat Keputusan
Kasal Nomor Skep/11106/VII/1973, , Tanggal 10 Juli 1973 tentang
Peningkatan Status Museum di Morokrembangan Surabaya menjadi Museum
Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut.

2. Sesuai Surat Keputusan Kepala Staf Tentara Nasional Indonesia Angkatan


Laut Nomor Skep/2552/X/79 tanggal 6 Oktober 1979 tentang Pemberian
Nama Kepada Museum Tentara Nasional Indonesia Angkatan Laut menjadi
Museum Tentara Nasonal Indonesia Angkatan Laut Loka Jala Crana. Loka
Jala Crana berarti tempat untuk menyimpan, mengabadikan dan menyajikan
peralatan atau sarana yang dipergunakan oleh TNI Angkatan Laut. Pembinaan
Museum tetap dibawah Akabri Bagian Laut.

3. Dalam rangka peningkatan pembinaan pengembangan lebih lanjut


keberadaan Museum TNI AL Loka Jala Crana wewenang pembinaan
dialihkan dari Akabri Bagian Laut kepada Disjarahal dengan dikeluarkannya
Surat Keputusan Kasal Nomor Skep/2602/X/79 tanggal 10 Oktober 1979
tentang Pengalihan Wewenang Pembinaan Museum TNI AL Loka Jala Crana
dari Akabri Laut Kepada Disjarahal.

4. Pada tahun 1985 dengan adanya perubahan pengalihan unsur-unsur


organisasi TNI AL dari organisasi lama kepada organisasi baru, sesuai Skep
Kasal Nomor Skep/168 a/VI/1985 tanggal 14 Juni 1985 mengalihkan tugas
dan fungsi Museum TNI AL Loka Jala Crana dialihkan kepada Lantama III
Surabaya sebagai Satuan Pelaksana (Satlak).

5. Pada tahun 1985 adanya Surat Perintah Kasal Nomor Sprin/


917/VIII/1985 tanggal 8 Agustus 1985 menyerahkan pembinaan Museum TNI
AL Loka Jala Crana dari Diswatpersal kepada Komandan Lantamal III
Surabaya (Menunjuk Skep Kasal Nomor Skep/168 a/VI/1985 tanggal 14 Juni
1985).

6. Perkembangan berikutnya perubahan alih bina museum TNI AL Loka Jala


Crana dari Lantamal III Surabaya kepada Dispenal sesuai Telegram Kasal
Nomor 001/PEN/0694 tanggal 23 Juni tahun 1994.

7. Pada 29 April 1998 sesuai surat dari Kasal Nomor B/231/IV/1998 kepada
Pangarmatim tentang Museum Bumimoro (TNI AL Loka Jala Crana) tetap
berfungsi sebagai museum dan pengelolaan tetap oleh Lantamal III.

8. Seiring perjalanan waktu dan perubahan organisasi di TNI AL, dalam


meningkatkan peran Museum TNI AL Loka Jala Crana sebagai pemupuk jiwa
bahari bagi generasi muda maupun sebagai obyek wisata, pada tanggal 15
September 1999 dialih binakan pengelolaan Museum TNI AL Loka Jala
Crana dari Lantamal III kepada Akademi Angkatan Laut dengan dikeluarkan
Keputusan Kasal Nomor Kep/01/IX/1999 tanggal 15 September 1999.

ALAMAT DAN TEMPAT LOKASI. Museum TNI AL Loka Jala


Crana berada di Komplek Akademi TNI Angkatan Laut (AAL) Bumimoro
Krembangan Surabaya Telephone (031) 3291092 s.d. 3291092 Pesawat 4380,
(031) 3291279 Fax (031) 3291095, email museumlokajalacrana@yahoo.com
10. Puja Mandala
Puja Mandala merupakan kompleks peribadatan yang unik dan indah di
Badung, Bali. Rumah ibadah yang saling berdampingan, yaitu Masjid,
Gereja Katolik,f Gereja Kristen, Vihara dan Pura sebagai simbol toleransi
umat beragama.
Pulau Dewata Bali ternyata bukan hanya memiliki destinasi wisata pantai
yang cantik dan mempesona saja. Di Badung Bali juga terdapat sebuah
komplek yang khusus dibangun untuk acara keagamaan, area komplek ini
bernama Puja Mandala. Terdapat asal usul dari nama tempat ini “Puja”
berarti upacara penghormatan atau juga ibadah sedang “Mandala” berarti
lingkungan.

Tempat ini menjadi salah satu pusat peribadatan yang ada di Bali,
komplek ini dibangun tahun 1994 dan diresmikan oleh pemerintah tahun
1997. Latar belakang dibangunnya pusat peribadatan ini adalah para
warga Muslim Nusa Dua Bali ingin mendirikan sebuah Masjid sebagai
tempat ibadah. Namun, karena terhalang oleh undang-undang yang
berlaku saat itu yang menjadikan rencana pembangunan terhambat.

Sampai pada akhirnya atas saran menteri Joob Ave pada masa Presiden
Soeharto berdirilah komplek peribadatan yang bernama Puja Mandala.
Tempat ini dibangun pada lahan bantuan dari pihak ITDC atau yang
dulunya bernama BTDC seluas 2 hektare. Di tempat ini terdapat 5
bangunan tempat ibadah yang berbeda, ada Masjid, Gereja protestan,
Vihara, Pura dan Gereja katolik.

Isi Artikel
Daya Tarik Wisata Puja Mandala
1. Bangunan yang Menjadi Simbol Toleransi Beragama
2. Suasana yang Tenang dan Harmonis
3. Tempat Ibadah 5 Agama yang Berdampingan
Alamat dan Rute Menuju Lokasi Puja Mandala
Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Puja Mandala
1. Wisata Religi
2. Menyaksikan Acara Bebalihan
3. Jalan-Jalan di Sekitar Kompleks
4. Mengabadikan Momen
Fasilitas yang Tersedia di Puja Mandala Bali
Daya Tarik Wisata Puja Mandala
Daya Tarik Puja Mandala

1. Bangunan yang Menjadi Simbol Toleransi Beragama


Terdapat bangunan rumah ibadah dari beberapa agama yang berbeda
menjadikan tempat ini sebagai contoh sikap toleransi dan saling
menghargai perbedaan. Jarang dijumpai komplek atau area yang memiliki
contoh menghargai perbedaan seperti ini.

Karena berada di lokasi yang sama menjadikan tiap tempat ibadah harus
mengatur waktu ibadah tiap umat agar tidak terjadi tabrakan waktu
ibadah. Pemimpin dari tiap rumah ibadah mengatur jadwal ibadah mereka
agar tidak terjadi tabrakan atau benturan waktu ibadah, ini menunjukkan
bahwa sikap toleransi sangat dijunjung tinggi.

2. Suasana yang Tenang dan Harmonis


Daya Tarik Puja

Bali menjadi salah satu bagian dari Indonesia yang kental dengan agama
Hindu, namun Pulau Dewata ini memiliki sisi lain yang unik dalam hal
baik. Terdapat tempat peribadatan dari beberapa agama yang dibangun
dalam satu komplek hal ini menumbuhkan rasa toleransi pada tiap warga
disini. Saat berkunjung Puja Mandala maka Anda akan merasakan suasana
tenang, damai dan saling menghargai.

Berada pada satu lingkungan yang sama menjadikan umat dari tiap
pemeluk agama disini menjalin sebuah hubungan yang baik dan mereka
juga saling membangun suasana yang damai. Karena terdapat masyarakat
dari berbagai agama dibuatlah sebuah paguyuban sebagai penghubung
antar umat beragama, tempat atau wadah diskusi untuk mewujudkan
keberagaman dapat berjalan beriringan.

Kerukunan dari tiap umat beragama disini kiranya dapat dicontoh dan
dapat diterapkan pada semua daerah di Indonesia untuk mewujudkan rasa
aman antar sesama umat beragama. Ini merupakan sebuah sikap yang
harus terus ada dan dilestarikan untuk mewujudkan sebuah keharmonisan
di masyarakat.

3. Tempat Ibadah 5 Agama yang Berdampingan


Di Puja Mandala terdapat beberapa rumah ibadah sebagai berikut:

Masjid Agung Ibnu Batutah

Daya Tarik Wisata Puja Mandala

Masjid ini berada di bagian paling kiri pada kompleks peribadatan ini.
Pada bagian atap masjid Agung Ibnu Batutah mengadaptasi bangunan
khas masjid jawa yaitu atap tumpang susun.
Masjid ini memiliki 2 lantai yang digunakan untuk kebutuhan yang
berbeda-beda, pada lantai pertama biasa digunakan untuk menerima zakat
dan belajar mengaji. Sedang di lantai kedua digunakan untuk
melaksanakan sholat untuk umat Muslim.

Gereja Katholik, Paroki Maria Bunda Segala Bangsa

Letaknya berada bersebelahan dengan Masjid Agung Ibnu Batutah,


bangunan gereja ini memiliki sebuah menara di bagian depannya dan
memiliki atap tumpang di bagian belakang. Gereja ini merupakan paroki
dari Gereja Katholik Roma Keuskupan Denpasar dengan pusatnya di Kuta
Selatan, Benoa. Dibangun pada tahun 1995 dan mengalami renovasi
sampai statusnya di jadikan paroki pada 16 Oktober 2011.

Pura Jaganatha

Terdapat di posisi paling kanan di komplek pusat peribadatan memiliki


bentuk seperti pura di Bali pada bagian sisi tenggara terdapat ornamen
Kala. Pada bagian pintu terdapat ornamen Kala makara yang menjadikan
pembeda antar pura di Bali dengan candi pulau di Jawa. Bangunan pura
ini menghadap langsung ke arah Gunung Agung yang di percaya warga
sebagai tempat para dewa.

Pada bagian dalam biasanya Anda akan menjumpai umat Hindu yang
berdoa pada bagian bawah bangunan inti pura. Bangunan ini berada di
kompleks utama dan berbahan batu putih, pura ini juga terdapat arca-arca
di beberapa sisi bangunan. Pura ini merupakan tempat ibadah yang
dibangun paling akhir pada tahun 2005.

Bangunan dari vihara ini memiliki ciri khas yaitu terdapat patung gajah di
bagian pintu depan, memiliki detail yang sangat diperhatikan pada tiap
ornamennya. Selain itu bangunan vihara ini memiliki warna yang
mencolok yaitu warna putih dan keemasan.

Terdapat banyak patung-patung, relief Buddha tapi ornamen yang paling


mencolok adalah 8 lingkaran yang mengelilingi Buddha dengan arti sesuai
ajaran agama Buddha. Vihara Buddha Guna dibangun lebih awal daripada
pura Jaganatha yaitu pada tahun 2003.

Gereja Protestan GKPB Jemaat Bukit Doa

Memiliki bangunan yang hampir mirip dengan Gereja Katolik yaitu


terdapat menara lonceng di bagian depan gereja. Bangunan utama gereja
ini terdapat 2 lantai yang digunakan untuk beribadah oleh umat kristiani.
Gereja ini merupakan tempat ibadah yang diresmikan pertama kali pada
tahun 1997 bersamaan dengan Gereja Katolik Maria Bunda Segala Bangsa
dan Masjid Agung Ibnu Batutah.

Alamat dan Rute Menuju Lokasi Puja Mandala


Alamat Puja Mandala

Komplek area Puja Mandala ini berada Kabupaten Badung, Bali, Jalan
Nusa Dua Kecamatan Kuta Selatan Benoa. Anda dapat dengan mudah
datang kesini, jika datang dari arah Jalan Tol Mandara tinggal menuju ke
kanan di perempatan Jalan Pratama Raya. Dari arah sini Anda harus
mengambil jalan menuju Jalan Pintas Siligita.

Anda sudah berada dekat saat dengan lokasi kompleks rumah ibadah,
tinggal berbelok kanan di perempatan pertama lalu menuju jalan
Kurusetra. Pusat peribadatan ini berada kurang lebih sekitar 400 meter
dari perempatan terakhir. Dan untuk akses lainnya Anda dapat dengan
mudah melihat di google maps.

Untuk masuk kedalam area Puja Mandala Anda tidak akan dikenakan
biaya apa pun alias gratis. Jadi untuk siapa saja yang tertarik mengunjungi
tempat ini silahkan datang dan mempelajari sikap toleransi yang
ditunjukkan pada area ini.

Kegiatan yang Menarik Dilakukan di Puja Mandala


Kegiatan di Puja Mandala

1. Wisata Religi
Terdapat beberapa tempat ibadah yang berada di satu komplek yang sama
merupakan sesuatu hal yang jarang di temui. Hal ini juga dapat
mengajarkan untuk saling bertoleransi dan saling menghargai perbedaan.
Terkadang saat waktu liburan tiba tempat ini banyak di datangi
pengunjung yang sengaja datang sekedar untuk beribadah atau bahkan
mempelajari nilai toleransi dari sini.

2. Menyaksikan Acara Bebalihan


Acara bebalihan merupakan sebuah acara seni untuk menghibur turis yang
datang dan untuk menarik lebih banyak pengunjung. Acara seni ini
bertema budaya asli dari Pulau Bali, acara ini diadakan di area lima
tempat ibadah sebagai wujud keharmonisan dan kerukunan tiap umat
beragama. Namun, sayangnya Anda hanya dapat menonton acara ini pada
hari Selasa dan Kamis jam 16:00 WITA.

3. Jalan-Jalan di Sekitar Kompleks


Kegiatan Dilakukan di Puja Mandala

Lokasi Puja Mandala sangatlah strategis. Tempat ibadah ini berdekatan


dengan salah satu pantai terindah di pulau Dewata, Pantai Nusa Dua.
Seperti halnya tempat wisata pantai terkenal lainnya, nuansa di sekitar
kompleks peribadahan ini sangatlah kental dengan nuansa pantai Bali.
Anda bisa jalan-jalan sembari membeli jajanan ataupun sekedar berfoto-
foto.

4. Mengabadikan Momen
Anda dapat mengabadikan momen saat berkunjung kesini, namun harus di
ingat untuk mengambil foto atau mengabadikan momen dengan cara
lainnya pastikan tidak mengganggu waktu ibadah. Karena tempat ini
memiliki banyak spot foto menarik tetapi pengunjung juga harus menjaga
sikap jangan sampai mengacaukan ibadah salah satu umat.

Fasilitas yang Tersedia di Puja Mandala Bali


Fasilitas di Puja Mandala
Untuk fasilitas yang tersedia disini sudah banyak tersedia dan dapat
dikatakan sudah lengkap. Fasilitas seperti toilet, tempat parkir, terdapat
beberapa tempat makan, taman. Terdapat pula pos polisi di sekitar lokasi
ini yang akan membuat pengunjung merasa aman saat berkunjung.

Bagi Anda yang merasa lapar setelah mengunjungi tempat ibadah yang
ada di sini, Anda bisa mencari jajanan ataupun makanan di warung-
warung makan yang ada di sekitar kompleks. Harga yang dipatok juga
terbilang masih sangat terjangkau untuk kuliner di kawasan wisata seperti
Bali.

Puja Mandala merupakan tempat peribadatan jadi saat berkunjung kesini


untuk Anda di harapkan menjaga sikap dan menjaga ucapan. Meskipun
Anda bukan penganut agama dari salah satu dari tempat ibadah disini
namun harus tetap menghormati dan menghargai keberagaman. Tempat
ini juga dapat menjadi contoh yang baik untuk hidup dalam masyarakat
dengan keragaman di Indonesia
BAB 3
PENUTUP
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas selesainya penulisan laporan ini. Penulis

berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu pelisan ini, sehingga

bermanfaaf bagi para pembaca.

Dalam penyusunan laporan ini masih banyak kesalahan dalam penguraian tulisan

dan lainnya, maka dari itu kami meminta maaf sebesar-besarnya. Atas kritik dan saran

yang sifatnya membangun dari pembaca sekalian, akan sangat bermanfaat untuk

menyempurnakan laporan ini.

A.    Kesimpulan
Dengan melihat uraian yang telah saya sampaikan, maka disimpulkan bahwa :

1.      Dengan adanya objek-objek wisata yang menarik dapat meningkatkan jumlah wisatawan

dari mancanegara sehingga dapat menambah devisa di provinsi Bali pada khususnya dan

devisa negara pada umumnya.

2.      Berdasarkan hasil penelitian diatas, dapat disimpulkan bahwa Bali merupakan salah satu

daerah di Indonesia yang menyajikan objek-objek wisata yang berskala nasional maupun

internasional. Selain itu, Bali juga merupakan daerah yang kental akan budaya dan tradisi

sehingga menarik untuk dijadikan sebagai bahan pembelajaran dalam dunia pendidikan.

Dengan adanya pendidikan diluar sekolah ini diharapkan mampu menciptakan rasa

bersyukur kepada Allah SWT atas ciptaan dan anugerah-Nya, berfikir kreatif dan inovatif

dalam mempelajari sesuatu sehingga mampu menciptakan ide yang berkembang

menjadi lebih baik dah bahkan lebih sempurna.

B.     Saran

Untuk pihak Pariwisata :

1.      Perlu ditingkannya tenaga-tenaga profesional dalam bidang pariwisata yang memiliki

pengalaman, keterampilan dan kemampuan berinteraksi yang baik dengan cara

mendirikan perguruan tinggi pariwisata, pendidikan menengah pariwisata, pusat

penelitian dan pengembangan pariwisata.

2.      Perlu adanya penambahan fasilitas-fasilitas yang masih dianggap kurang seperti tempat

parkir, transportasi, dan akomodasi. Karena hal tersebut sangat berpengaruh bagi

kemajuan jasa pariwisata Bali.

Untuk Guru :

1.      Untuk menumbuhkan konsep diri siswa agar siswa dapat berperilaku kreatif, serta

disiplin, guru disarankan untuk bersikap empati, menerima dengan terbuka, selalu

mendorong siswa untuk menemukan ide-ide baru.


Untuk Siswa :

1.      Dengan adanya pembelajaran diluar ini siswa diharapkan mampu untuk berfikir kreatif

dan inovatif sesuai dengan kurikulum 2013.

2.      Semoga dengan adanya pembelajaran diluar lingkungan sekolah ini membuat siswa

menjadi berfikir objektif mengenai pentingnya untuk selalu mencintai budaya bangsa.

Serta tidak lupa menjaga dan melestarikan aset budaya bangsa yang lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Bali

https://id.wikipedia.org/wiki/Danau_Bratan

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanjung_Benoa,_Kuta_Selatan,_Badung

http://pariwisata-pulaubali.blogspot.co.id/2009/01/pulau-penyu.html

http://tempatwisatadibali.id/pantai-pandawa-bali/

https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Pandawa

https://id.wikipedia.org/wiki/Pantai_Kuta

https://jogerbali.wordpress.com/2011/03/22/sejarah-joger/

https://id.wikipedia.org/wiki/Tanah_Lot

Anda mungkin juga menyukai