GEMASTING
“Gerakan Masyarakat Sadar Stunting”
NO Program Tujuan Bentuk Kegiatan Sasaran
1 GEMASTING Meningkatkan kesadaran masyarakat Penyuluhan tentang stunting Masyarakat
“Gerakan Mayarakat Sadar tentang bahaya stunting dan bahaya stunting serta cara
Stunting” pentingnya pencegahan stunting pencegahan stunting dan
pemanfaatan bahan makanan
lokal tinggi kalsium untuk
balita stunting.
“GEMASTING”
(Gerakan Masyarakat Sadar Stunting)
1. Dasar
Periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK) merupakan masa kritis dari
awal proses tumbuh kembang seorang anak, yaitu mulai dari masa konsepsi sampai
usianya dua tahun. Anak yang mengalami kekurangan gizi kronik sejak dalam 1.000
HPK ini dapat berisiko menderita Stunting (UNICEF, 2017).
Stunting atau sering disebut kerdil atau pendek adalah kondisi gagal tumbuh
pada anak berusia di bawah lima tahun (balita) akibat kekurangan gizi kronis dan
infeksi berulang terutama pada periode 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK), yaitu
dari janin hingga anak berusia 23 bulan. Anak tergolong stunting apabila panjang atau
tinggi badannya berada di bawah minus dua standar deviasi panjang atau tinggi anak
seumurnya.
Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) 2018 menunjukkan penurunan
prevalensi stunting di tingkat nasional sebesar 6,4% selama periode 5 tahun, yaitu dari
37,2% (2013) menjadi 30,8 (2018). Sedangkan untuk balita berstatus normal terjadi
peningkatan dari 48,6% (2013) menjadi 57,8% (2018). Adapun sisanya mengalami
masalah gizi lain.
Global Nutrition Report 2016 mencatat bahwa prevalensi stunting di
Indonesia berada pada peringkat 108 dari 132 negara. Dalam laporan sebelumnya,
Indonesia tercatat sebagai salah satu dari 17 negara yang mengalami beban ganda gizi,
baik kelebihan maupun kekurangan gizi. Di kawasan Asia Tenggara, prevalensi
stunting di Indonesia merupakan tertinggi kedua, setelah Cambodia (International
Food Policy Research Instititute, 2016)
Stunting dan kekurangan gizi lainnya yang terjadi pada 1.000 HPK di samping
berisiko pada hambatan pertumbuhan fisik dan kerentanan anak terhadap penyakit,
juga menyebabkan hambatan perkembangan kognitif yang akan berpengaruh pada
tingkat kecerdasan dan produktivitas anak di masa depan. Stunting dan masalah gizi
lain diperkirakan menurunkan produk domestik bruto (PDB) sekitar 3% per tahun
(World Bank, 2014)
Berkaitan dengan hal tersebut, meningkatnya kasus balita stunting yang
ditemukan di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang 1 pada tahun 2021 yaitu
sebesar 6,93% sedangkan pada tahun 2020 sebesar 2,14% balita stunting. Hal inilah
yang menjadi landasan GEMASTING (Gerakan Masyarakat Sadar Stunting)
dilaksanakan sebagai langkah strategis untuk percepatan dan penanganan stunting
diseluruh wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang 1.
2. Bentuk Kegiatan
a. Penyuluhan tentang stunting bahaya stunting serta cara pencegahan stunting dan
pemanfaatan bahan makanan lokal tinggi kalsium untuk balita stunting.
b. Grebek Stunting
c. Pelatihan kader tentang aplikasi EPPGBM dan OJT alat antropometri
3. Tujuan Umum
Mempercepat penurunan Stunting di wilayah kerja Puskesmas Tulang Bawang
1 pada tahun 2021.
4. Tujuan Khusus
a. Meningkatkan kesadaran masyarakat tentang bahaya stunting dan pentingnya
pencegahan stunting
b. Menemuka balita stunting di wilayah kerja puskesmas tulang bawang 1 serta
memberikan intervensi kepada seluruh balita stunting yang di temukan.
c. Kader mengetahui cara penggunaan aplikasi E-PPGBM dan alat antropometri
sehingga intervensi dapat dilaksanakan dengan cepat
5. Progress Inovasi