Anda di halaman 1dari 1

Cherish

Indonesia.2020©Dr. Paulus Kurnia, PCC

Coaching Competencies Observation Form



Based on ICF Updated 8 Core Competencies & Codes of Ethic + TUMBUH Model

KOMPETENSI DASAR ICF TUMBUH CATATAN PENGAMATAN


Model v =observed ¦ x =not observed | N/A=not applicable
1. Mendemonstrasikan Praktik
coach memiliki integritas & kejujuran | peka terhadap identitas, nilai2 & keyakinan2, pengalaman2, dan lingkungan klien | menghormati klien|

Coaching yang Beretika menjaga rahasia | menarik garis tegas perbedaan2 antara coaching, konsulting, psiko-terapi/konseling, dan profesi2 pertolongan lainnya |
menolong klien mendefinisikan sasaran & indikator /ukuran/fokus
semua p

2. Senantiasa Menghadirkan
semua coach membangun dan menjaga sebuah pola pikir yang terbuka, penasaran (curious),
Pola Pikir Coaching fleksibel, dan berpusat pada klien | menggunakan intuisi & self-awareness untuk
proses kepentingan klien | berempati | peka akan context & culture coach dan klien |
2
FOUNDATION memersiapkan baik sesi coaching & mengelola emosi sebelum/saat sesi coaching

3. Membangun & Mematuhi Kesepakata coach menyusun KESEPAKATAN COACHING, menjelaskan: apa itu coaching dan yang bukan coaching | apa yang pantas dan tidak pantas (secara etis) | sasaran yang mau dicapai | keraha
semua proses ,

4. Mengolah Rasa Percaya &


semua coach membangun suasana percakapan yang kondusif, aman, supportive | membuat
Rasa Nyaman klien merasa bebas untuk share apa saja | mementingkan mutual respect and trust |
proses coach menolong klien mendefinisikan sasaran dan ukuran/fokus yang mau dia mau
CO-CREATING THE RELATIONSHIP
capai dari sesi coaching

T+U

5. Memertahankan Presensi 2
semua coach benar senantiasa hadir | conscious | responsif | terbuka | fokus | penuh
(presence) perhatian terhadap konteks, identitas, persepsi, gaya, bahasa, talenta unik, perasaan,
proses, 2 2
nilai /keyakinan klien | simpatik | empatik | mindful (hadir sehadir2nya & awake)
CO-CREATING THE RELATIONSHIP
M

6. Mendengarkan secara Aktif

80:20 principle (klien 80% berbicara, coach cuma 20%), listening – not asking or thinking
C.A.R.E.S. model: clarifying, 2
| model YES-AND | memerhatikan kata , nada suara, bahasa tubuh untuk memastikan
acknowledging emotion,
restating/paraphr, encouraging, silence M pemahaman yang tepat terhadap apa yang sedang dibicarakan klien | menyimak
perilaku & emosi klien | menangkap pesan klien yang belum sempat diucapkan
COMMUNICATING EFFECTIVELY

7. Membangkitkan Kesadaran
M+B memunculkan AHA moment! Coach memasilitasi klien melihat (mendapatkan insights)
2
[Tool: Powerful Killer Questions] dan mengalami pembelajaran , dengan menggunakan berbagai tools, seperti:
2
pertanyaan terbuka, multi-angles, dan dahsyat | tehnik silence | metafora atau analogi
COMMUNICATING EFFECTIVELY | direct communication: straight-forward, clear in responding/asking, understandble

8. Memasilitasi Klien Bertumbuh


U2 + H coach membantu klien mendesain action plan dan pendampingan progresnya |
CULTIVATING LEARNING 2
memeriksa hasilnya akan seperti apa | menutup sesi dengan kesimpulan padat

AND GROWTH
|COACH: | CLIENT: | OBSERVER: | MENTOR:

Anda mungkin juga menyukai