Anda di halaman 1dari 5

Menurut Sereno dan Mortensen, 

model komunikasi merupakan deskripsi mengenai


apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi
mempresentasikan secara abstrak ciriciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey Fisher
mengatakan, mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih
bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan teori, dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.

Model komunikasi yang dikemukakan Gerbner hampir sama bentuknya dengan model


Lasswell. Tapi prosesnya lebih kompleks karena melibatkan elemen-elemen
komunikasi yang lebih banyak. Model komunikasi yang dibuat Gerbner ada dua, yaitu:
model verbal dan model gambar.

1. Model Verbal
Model komunikasi verbal yang dikembangkan Gerbner mencakup sepuluh unsur
sebagai berikut, yaitu :

1. someone, komunikator dan komunikan persepsi


2. perceives an event, persepsi
3. and react, reaksi
4. in a situation, situasi fisik/psikologi/sosial
5. through some means, saluran/media
6. to make available material, distribusi, administrasi
7. in some form, bentuk, struktur, pola
8. and context konteks, setting
9. conveying content, makna pesan
10. of some consequence, akibat, hasil

Model verbal dari Gerbner memberikan gambaran bahwa komunikasi mencakup


sebelas komponen: pelaku komunikasi (komunikator dan komunikan), objek
peristiwa, persepsi terhadap objek peristiwa, reaksi, situasi, saluran/media, distribusi,
bentuk/struktur/pola, konteks, makna isi pesan, dan akibat/hasil.

Dengan demikian, komunikasi menurut Gerbner adalah suatu proses di mana


seseorang (komunikator atau komunikan) ;

 Mempersepikan suatu objek peristiwa dan bereaksi dalam suatu situasi,


 Dengan menggunakan alat atau saluran tertentu agar sesuatu yang disampaikan itu
menjadi ada,
 Dalam bentuk dan konteks tertentu,
 Dengan arti tertentu,
Dengan tujuan memperoleh suatu akibat atau hasil tertentu.
2. Model Gambar
Model gambar yang dibuat Gerbner menjelaskan bahwa proses komunikasi diawali
dengan satu tindakan pemahaman (persepsi). Meskipun proses komunikasi baru
dimulai dan adanya persepsi (E1), namun persepsi tersebut tidak dapat lepas dan
adanya suatu peristiwa (E). Tanpa adanya peristiwa (E), tidak akan pernah muncul
persepsi (E1), dan dengan tidak munculnya persepsi (E1) maka tidak akan terjadi
proses komunikasi.

dimana,

M = Manusia atau mesin S = Bentuk


E = Peristiwa E1 = Persepsi E2 = Isi

Oleh karena itu, Gerbner melihat-model gambar rnelalui dua dimensi pendekatan, yaitu
pendekatan transaksional dan pendekatan psychophysical (psikologi flsik).

 Pendekatan transaksional
E1 semata-mata dianggap sebagai fungsi asumsi, pandangan pengalaman dan
faktor lain yang berkaitan dengan pengalaman si M. Seperti apa E1 bagi si M
tergantung pada faktor yang ada di dalam M sendiri.
 Pendekatan psychophysical
E itu sendiri merupakan faktor terpenting, yang menimbulkan persepsi yang jelas dan
akurat dalam kondisi yang menguntungkan. Bagaimana pemahaman M ditentukan
oleh caranya memilih, konteksnya, serta ketersediaan E.

Pengertian Model Komunikasi
Model Komunikasi adalah gambaran yang sederhana dari proses komunikasi yang
memperlihatkan kaitan antara satu komponen komunikasi dengan komponen lainnya
(Muhammad, 2012). Model adalah kerangka kerja konseptual yang menggambarkan
penerapan teori untuk kasus-kasus tertentu. Sebuah model membantu kita
mengorganisasikan data-data sehingga dapat tersusun kerangka konseptual tentang
apa yang akan diucapkan atau ditulis. Kerap kali model-model teoritis,
termasuk ilmu komunikasi, digunakan untuk mengekpresikan definisi komunikasi,
bahwa komunikasi adalah proses transmisi dan resepsi informasi antara manusia
melalui aktivitas encoder yang dilakukan pengirim dan decoder terhadap sinyal yang
dilakukan oleh penerima.

Menurut Sereno dan Mortensen model komunikasi merupakan deskripsi ideal


mengenai apa yang dibutuhkan untuk terjadinya komunikasi. Model komunikasi
mempresentasikan secara abstrak ciriciri penting dan menghilangkan rincian
komunikasi yang tidak perlu dalam dunia nyata. Sedangkan B. Aubrey Fisher
mengatakan, mengatakan model adalah analogi yang mengabstraksikan dan memilih
bagian dari keseluruhan, unsur, sifat, atau komponen yang penting dari fenomena yang
dijadikan model. Model adalah gambaran informal untuk menjelaskan atau
menerapkan teori, dengan kata lain, model adalah teori yang lebih disederhanakan.

Werner J. Severin dan James W. Tankard Jr


mengatakan model membantu merumuskan teori dan menyarankan hubungan. Oleh
karena hubungan antara model dengan teori begitu erat, model sering dicampuradukka
dengan teori. Oleh karena kita memilih unsur-unsur tertentu yang kita masukkan dalam
model, suatu model mengimplikasikan penilaian atas relevansi, dan ini pada gilirannya
mengimplikasikan teori mengenai fenomena yang diteorikan. Model dapat berfungsi
sebagai basis bagi teori yang lebih kompleks, alat ntuk menjelaskan teori dan
menyarankan cara-cara untuk memperbaiki konsep-konsep (Mulyana, 2008).

Berdasarkan kajian teori ada sejumlah model atau pola proses komunikasi yang


dikemukakan oleh para ahli komunikasi seperti:

Model Komunikasi Gerbner

Model dari Gebner lebih kompleks dibandingkan model dari Shannon dan Weaver,
namun masih menggunakan kerangka model proses linier. Kelebihan model Gerbner
dibandingkan milik Shannon dan Weaver ada dua, yaitu modelnya menghubungkan
pesan dengan realitas dan konteks (about) sehingga membuat kita bisa mendekati
pertanyaan mengenai persepsi dan makna, dan model ini memandang
proses komunikasi terdiri dari dua dimensi berbeda, dimensi persepsi atau penerimaan,
dan dimensi komunikasi atau alat dan kontrol (Fiske, 2012). Elemen-elemen utama
model komunikasi Gerbner adalah sebagai berikut:
Pada dimensi horizontal, proses dimulai dengan sebuah peristiwa E, sesuatu didalam
realitas eksternal yang diterima oleh M (dan M bisa manusia atau sebuah mesin seperti
kamera atau mikrofon). Persepsi M terhadap E adalah persepsi E1. Hal tersebut
merupakan dimensi perseptual pada awal proses. Hubungan antara E dan E1
melibatkan seleksi dimana M tidak mungkin dapat menerima keseluruhan kompleksitas
dari E. Jika M adalah sebuah mesin, seleksi ditentukan oleh kerja mesin dan kapasitas
fisiknya. Jika M adalah manusia, seleksinya bersifat lebih kompleks. Persepsi manusia
bukanlah merupakan resepsi/proses penerimaan yang sederhana dari stimulus, namun
sebuah proses interaksi atau negosiasi. Ketika kesesuaian telah terjadi, berarti kita
telah menerima sesuatu dan kita memberinya makna. Jadi makna dalam konteks ini
muncul dari kesesuaian atas stimulus eksternal dengan konsep-konsep internal.

Kegagalan untuk melihat makna dari apa yang kita terima menempatkan kita pada
posisi disorientasi. Penyesuaian yang terjadi (antara stimulus eksternal dengan pola-
pola internal) dikendalikan oleh budaya yang kita miliki, dimana konsep dan pola
internal dari pemikiran kita telah berkembang sebagai hasil dari pengalaman budaya.
Artinya, orang dari budaya yang berbeda akan mempersepsi realitas secara berbeda.
Jadi persepsi bukan hanya sekadar sebuah proses psikologis didalam diri individu,
persepsi juga merupakan sebuah permasalahan budaya.

Pada dimensi vertikal, tahap ini terjadi ketika yang dipersepsi E1 dikonversi menjadi
sebuah sinyal mengenai E, atau jika menggunakan kode dari Gerbner, SE. Kode
tersebut mewakili apa yang biasanya disebut sebagai sebuah pesan, atau merupakan
sinyal atau pernyataan mengenai peristiwa. Lingkaran yang mewakili pesan terbagi
menjadi dua: S mengacu pesan sebagai sebuah sinyal, bentuk/wujud dari pesan, dan E
mengacu pada isi dari pesan. Jelas terlihat bahwa isi dari pesan E dapat
dikomunikasikan dengan berbagai cara terhadap sejumlah S potensial yang bisa dipilih.
Menemukan S yang terbaik untuk E yang telah ditentukan adalah salah satu fokus
penting dari komunikator. Penting untuk diingat bahwa SE adalah sebuah konsep yang
menyatu, bukan dua area terpisah yang kemudian disatukan, jadi S yang dipilih akan
mempengaruhi presentasi dari E-hubungan antara bentuk dan isi bersifat dinamis dan
interaktif. Isi tidak hanya dikirimkan oleh bentuk, seperti yang secara sinis diungkapkan
oleh Richards sebagai ‘paket teori komunikasi vulgar’ (dalam Fiske, 2012).

Anda mungkin juga menyukai