Ajaran Islam mengungkapkan hidup damai, rukun dan toleran. Kerukunan umat
beragama adalah kondisi dimana antar umat beragama dapat saling menerima, saling
menghormati keyakinan masing-masing, saling tolong menolong, dan bekerjasama
dalam mencapai tujuan bersama.
Wassalamualaikum wr.wb……..
JUDUL CERAMAH
KETAQWAAN ADALAH KUNCI DALAM BERIMAN
KEPADA ALLAH SWT
Assalamualaikum wr.wb……..
Sebagai hamba Allah yang beriman marilah kita panjatkan puji dan syukur ke haddirat Allah
SWT yang telah memberikan kekuatan kesehatan lahir dan batin kepada kita semua,
sehingga kita dapat berkumpul di tempat ini dalam rangka menghambakan diri kepada Allah
SWT.
Salawat dan salam tidak lupa kita kirimkan kepada junjungan kita nabi Allah Muhammad
SAW yang telah mengantarkan umat manusia dari peradaaban hidup yang jahiliyah menuju
pada peradaban hidup yang moderen,,,, yg penuh dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi seperti yang kita rasakan pada saat ini. Semoga kita semua termasuk hambanya
yang taat, yang berhak mendapatkan syafaatnya di hari akhir kelak..
Perkenankanlah saya pada kesempatan ini untuk menyampaikan topik yang berjudul:
TAQWA
Taqwa adalah sebuah kata yang sudah tidak asing lagi, pendek kalimatnya tetapi mempunyai
arti yang sangat luas, semua orang berbicara taqwa dari kanak kanak sampai kakek kakek
dari tk sampai perguruan tinggi, seluruhnya berbicara taqwa. Bahkan di setiap acara
pelantikan pelantikan pejabat di instansi di situ kita dengar taqwa taqwa dan taqwa, karena
seringnya diucapkan sampai sampai mengalami pergeseran arti, padahal para ulama
mendefinisikan takwa yaitu:
Kita sebagai muslim marilah kita bertaqwa kepada Allah agar kita mendapatkan rahmat dan
maghfirah dari Allah. Derajat taqwa ini hanya bisa dimiliki dan diperintahkan hanya kepada
orang orang yang beriman kepada Allah:
يا ايها الذين امنوا اتقوا هللا حق تقاته وال تموتن اال و
انتم مسلمون
Hai orang orang yang beriman bertaqwalah kamu sekalian kepada Allah dengan sebenar
benarnya taqwa dan janganlah kalian semua mati keculi dalam keadaan islam (Qs. Al imron
.102)
Kita sebagai muslimin harus konsisten dengan taqwa itu kapan dan dimanapun kita
berada disitu kita harus bertaqwa. Jangan kita taqwa hanya ketika di masjid atau di rumah
saja, tetapi taqwa harus menjadi milik kita selama hayat masih dikandung badan.
Di kantor bertaqwa, di pasar bertaqwa, di kebun bertaqwa jangan sampai keluar dari
masjid taqwanya hilang kalau saya keluar masjid bawa taqwa, saya tidak akan gosib, kalau ke
kantor saya bawa taqwa saya tidak akan korupsi karena taqwa ditunda/ ditinggal di masjid
dan di rumah sehingga kemaksiatan merajalela di mana mana.
Sekarang timbul pertanyaan apa sih tanda tanda orang yang bertaqwa itu? Mari kita
lihat dalam surat Al Baqarah ayat 3-4:
1. Yaitu orang orang yang percaya kepada hal hal yang ghoib percaya adanya surga dan neraka
percaya adanya jin dan syetan percaya bahwa setan jin itu ada.
2. Orang orang yang mendirikan sholat, kenapa di sini dijumpai kata kata mendirikan? Karena
yang dimaksud dengan mendirikan yaitu: menjalankan secara berkesinambungan dan terus
menerus, serta realisasikan pelajaran pelajaran yang dapat diambil dari sholat itu dalam
kehidupan sehari hari contoh: dalam sholat kita mengucapkan: hanya allah yang maha besar,
selain Allah semuanya kecil, sehingga kita kembali bergaul di masyarakat, sombong kita
hilang.
3. Menginfaqkan sebagian hartanya yang Allah berikan, untuk dibelanjakan di jalan Allah.
4. Yaitu orang orang yang percaya terhadap apa apa yang diturunkan kepada nabi Muhammad
dan percaya terhadap apa apa yang diturunkan sebelum nabi Muhammad yaitu kitab kitab
yang diturunkan kepada nabi nabi sebelum beliau. Seperti begini ini kita percaya bahwa
soekarno adalah presiden pertama RI percaya sekedar percaya tetapi tidak wajib
mengikutinya karena masanya telah lewat. Sekarang masa reformasi jadi yang diikuti
sekarang adalah masa reformasi jadi yang wajib diikuti adalah era reformasi ini dan sekarang
bukan masa taurat dan injil maka taurat dan injil tidak wajib kita ikuti tetapi yang wajib kita
ikuti adalah al quran karena akan terus berlaku sampai akhir zaman.
5. Orang orang yang percaya dan yakin akan adanya akhirat, saya juga percaya akan adanya
akhirat percaya bukan sekedar percaya, yang buta akan semakin buta tetapi percaya yang
membiasakan dalam kehidupan sehari harinya.
Wassalamualikum wr.wb……….
JUDUL CERAMAH
TOLERANSI ANTAR UMAT BERAGAMA DALAM BERBANGSA
DI INDONESIA
Assalamualaikum wr.wb……..
Kita tahu, sejak belia Nabi mendapat julukan “al-amin” karena karakternya yang
jujur. Rasulullah juga dikenal sebagai pribadi yang ramah kepada siapa pun, gemar
menolong, dan pembela yang lemah. Kepribadian inilah yang menjadi modal dasar
beliau mengatasi beragam tantangan tersebut hingga sukses mensyiarkan Islam di
Tanah Arab yang kemudian terus meluas ke seluruh penjuru dunia.
Meskipun diakui adanya perbedaan, tidak bisa kita pungkiri adanya titik-titik
temu yang menghubungkan budaya Islam secara universal. Salah satu titik temu itu
berupa komitmen masing-masing pribadinya fakta kewajiban menjalankan setiap usaha
untuk menciptakanmasyarakat yang sebaik-baiknya di muka bumi ini Kewajiban itu
dinyatakan dalarn Firman Allah: "Hendaknya di antara kamu ada umat yang melakukan
dakwah ila al-khayr, amar ma'ruf dan nahy munkar, dan mereka itulah orang-orang
yang bahagia" (QS. Ali ‘Imran [3]:104). Maksud al-khayr dalam ayat tersebut adalah
kebaikan universal; suatu nilai yang menjadi titik temu semua agama yang benar, yaitu
agama Allah yang disampaikan kepada umat manusia lewat wahyu Ilahi.
Wassalamualikum wr.wb…………
JUDUL CERAMAH
MENCIPTAKAN KERUKUNAN DALAM
UMAT BERAGAMA
Assalamualaikum wr.wb……..
Dalam hal ini untuk menciptakan kerukunan umat beragama dapat dilakukan
dengan cara-cara sebagai berikut. Pertama, saling tenggang rasa, menghargai, dan
bertoleransi antarumat beragama. Kedua, tidak memaksakan seseorang untuk memeluk
agama tertentu. Ketiga, melaksanakan ibadah sesuai agamanya. Keempat, mematuhi
peraturan keagamaan baik dalam agamanya maupun peraturan negara atau
pemerintah.
Namun, akhir-akhir ini, keberagaman umat itu ternoda oleh konflik yang
bernuansa agama. Bangunan harmonisasi dalam bingkai kerukunan umat beragama
menjadi goyah. Bila tidak ditata kembali, berpotensi rubuh yang berujung pada
disintegrasi bangsa.
Untuk itu, pemerintah dan segenap elemen bangsa harus membangun kembali
lembaran kerukunan yang terkoyak. Merajutnya dengan benang-benang keindonesiaan
sehingga lahir kembali menjadi tenunan kebinekaan. Setidaknya ada beberapa langkah
dalam membangun harmonisasi umat beragama.
Wassalamualikum wr.wb……