Anda di halaman 1dari 20

METODA DAN TEKNIK

PENYULUHAN PERTANIAN
Metoda dan teknik ini berkaitan dengan
kunjungan personal yang dilakukan
INKUIRI oleh sasaran ke penyuluh (kantor)
untuk mencari (inkuiri) informasi dan
bantuan

2
Untuk mendorong minat kunjungan kantor, penyuluh
hendaknya mempertimbangkan :
1. Tempat/kantor terletak pada suatu lokasi yang tidak
menyusahkan sasaran atau dipilih tempat yang dekat
dengan petani
2. Berikan jam/waktu secara regular, sehingga petani
mengetahui kapan penyuluhnya ada

3
3. Sediakan buku catatan pengunjung, sehingga petani bisa
mencatat kunjungannya dan urusannya apabila penyuluh
tidak ada di tempat. Dengan demikian penyuluh dapat
menghubungi petani pada kesempatan lain
4. Upayakan agar kantornya nyaman dan menarik sehingga
petani merasa betah dan tidak canggung
5. Lengkapi dengan papan buletin yang up-to-date dan
materi-materi/informasi yang senantiasa tersedia
4
6. Upayakan agar pengunjung tidak tegang, terutama bagi
orang-orang yang malu berada di lingkungan yang tidak
biasa. Penyuluh dapat memberikan pertanyaan-pertanyaan
yang familiar, akrab dan tetap menghargai
7. Perkenalkan petani pada orang lain yang berada dalam satu
ruangan dengan penyuluh

5
➢ Merupakan pertemuan yang tidak
terstruktur dan atau tidak terencana
antara penyuluh dengan sasaran dalam
suatu situasi yang informal.
KONTAK ➢ Pertemuan semacam ini merupakan
INFORMIL suatu kesempatan bagi penyuluh untuk
menemui sasaran serta mengakrabkan
hubungan pribadi, bisa mendiskusikan
permasalahan serta memberikan
rekomendasi 6
➢Penyuluh yang efektif akan terampil dalam memanfaatkan
kesempatan ini sebagai situasi pembelajaran.
➢Sifat pertemuan ini informil dan sering terjadi secara kebetulan,
maka materi atau pesan seringkali tidak terencana sebelumnya

7
➢ Metoda dan teknik penyuluhan
pertanian ini melibatkan identifikasi
petani yang mempunyai sikap personal
PETANI MODEL
dan usahatani yang baik, sehingga
memungkinkan sebagai model untuk
dicontoh oleh yang lain.

8
Tujuan menyeleksi petani model adalah :
1. Untuk menunjukkan praktik usahatani yang baik
dengan jalan menampilkan /menekankan suatu
contoh setempat
2. Untuk mengajak sasaran mengadopsi praktik-
praktik usahatani yang lebih baik
3. Menciptakan situasi pembelajaran

9
➢ Metode ini efektif apabila individu yang menjadi model
tersebut disenangi dan dihormati masyarakat setempat
sehingga masyarakat dapat mencontoh dan mengikutinya
secara sukarela
➢ Namun apabila individu yang menjadi model ini mempunyai
citra kurang baik di kalangan masyarakat setempat, kiranya
tidak memperoleh simpati dari sekitarnya

10
➢ Dilakukan untuk mengantisipasi
apabila ada rekomendasi atau saran-
BENDERA saran penyuluh yang harus
LAPANGAN disampaikan kepada petani,
sedangkan petani tidak berada di
tempat ketika penyuluh berkunjung

11
PROSEDUR /MEKANISMENYA :
1. Pada lahan petani ditancapkan tiang dengan bendera
(dengan warna yang mencolok) yang digulung. Bendera
tersebut diberi semacam “saku” untuk menaruh pesan/catatan
dari penyuluh dan sebagai media komunikasi antara penyuluh
dan petani

2. Pada saat penyuluh berkunjung dan mengamati kondisi


tanaman, misalnya ada serangan hama/penyakit yang
berbahaya pada tanaman petani, maka penyuluh mencatat
hasil pengamatannya serta rekomendasinya atau informasi
apapun. Catatan itu diletakkan pada “saku” bendera tersebut
dan bendera dikibarkan 12
PROSEDUR /MEKANISMENYA :
3. Petani akan melihat bendera tersebut dan membaca pesan
yang disampaikan penyuluh. Selesai membaca, petani akan
menggulung kembali bendera tersebut untuk dipakai lagi oleh
penyuluh pada kesempatan berikutnya

13
Kelebihan : energi yang dikeluarkan oleh penyuluh tidak
sia-sia berkunjung ke lokasi petani walaupun tidak sempat
bertemu dengan petani maupun keluarganya

Kekurangan :
Komunikasi dua arah tidak bisa dilakukan secara langsung.
Petani tidak bisa memberikan umpan balik terhadap pesan
yang disampaikan penyuluh secara langsung.
Kertas berisi pesan bisa hilang sebelum sempat dibaca
petani

14
ALAT DAN BAHAN
a. Alat tulis dan buku catatan
b. Tongkat kayu/bambu ukuran 100-150 cm
c. Kertas potongan kecil 15 x 15 cm
d. Kain warna mencolok (merah) 50 x 40 cm yang diberi saku kecil
10x10 cm

15
LANGKAH KERJA
Persiapan
a. Siapkan bendera di lapangan (bisa dilakukan penyuluh maupun
petani)
b. Ikatkan kain bendera pada tongkat bagian atas
c. Gulunglah kain pada tongkat tersebut
d. Siapkan alat tulis dan kertas potongan

Pelaksanaan
a. Kunjungi lahan petani, amati keadaan usahatani dan ekosistemnya
16
b. Catat hasil pengamatan Anda, misalnya :
1) Keadaan tanaman/ternak
2) Kondisi lahan/kendang
3) Kondisi air atau pakan ternak dan sebagainya

c. Catat saran atau rekomendasi yang Anda anjurkan pada


potongan kertas kecil, jangan lupa menuliskan nama Anda
(penyuluh) dan tanda tangannya
d. Bukalah bendera yang tergulung, masukkan kertas tersebut ke
dalam saku bendera, lipatlah dengan rapi apabila saku tidak
cukup (terlalu kecil) 17
Biarkan bendera dalam kondisi terbuka/tidak tergulung

Tindak Lanjut
a. Lakukan kontrol pada kesempatan selanjutnya, apakah pesan
sudah diterima petani atau belum, dengan cara :
1) Bisa dilihat dari jauh, kalau petani sudah mengambil kertas
catatan dari penyuluh, petani akan menggulung kembali bendera
seperti keadaan semula
2) Bisa dengan mempertanyakan kepada petani secara langsung
apakah pesan sudah sampai atau belum
18
b. Lakukan hal yang sama untuk kunjungan selanjutnya demikian
pula untuk petani-petani yang lainnya

19
THANK
YOU
Putri Permatasari SP., MSi

putri.permatasari111@gmail.com

0812 28116000

Anda mungkin juga menyukai