Anda di halaman 1dari 22

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas

3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : Tgl…

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Wotu

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengendalian OPT padaTanaman Jagung

7. Konsep Rekomendasi :

a.Penggunaan pestisida membahayakan proses pertumbuhan dan produksi tanaman


jagung. Adapun pestisida yang digunakan yaitu pestisida yang direkomendasikan untuk
mengendalikan hama dan penyakit pada tanaman jagung. Pelaksanaan penyemprotan
hendaknya memperlihatkan kelestarian musuh alami dan tingkat populasi hama yang
menyerang, sehingga perlakuan akan lebih efektifdanefisien.
b.. Ulat pemotong
Gejala: tanaman jagung yang terserang biasanya terpotong beberapa cm diatas
permukaan tanah yang ditandai dengan adanya bekas gigitan pada batangnya,
akibatnya tanaman jagung yang masih muda itu roboh di atas tanah.
c. Lalat bibit (Atherigona exigua Stein)
Gejala: daun berubah warna menjadi kekuning-kuningan; di sekitar bekas gigitan atau
bagian yang terserang mengalami pembusukan, akhirnya tanaman menjadi layu,
pertumbuhan tanaman menjadi kerdil atau mati. Penyebab: lalat bibit dengan ciri-ciri
warna lalat abu-abu, warna punggung kuning kehijauan dab bergaris, warna perut coklat
kekuningan, warna telur putih mutiara, dan panjang lalat 3-3,5 mm.
Pengendalian:
(1) penanaman serentak dan penerapan pergiliran tanaman akan sangat
membantu memutus siklus hidup lalat bibit, terutama setelah selesai panen jagung,
(2) tanaman yang terserang lalat bibit harus segera dicabut dan dimusnahkan, agar
hama tidak menyebar,
(3) kebersihan di sekitar areal penanaman hendaklah dijaga dan selalu
diperhatikan terutama terhadap tanaman inang yang sekaligus sebagai gulma,
(4) pengendalian secara kimiawi insektisida yang dapat digunakan antara lain:
Dursban 20 EC, Hostathion 40 EC, Larvin 74 WP, Marshal 25 ST, sedangkan dosis
penggunaan dapat mengikuti aturan pakai.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………………… ……………………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : Tgl…

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Wotu

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung


7. Konsep Rekomendasi :

Penyakit bulai (Downy mildew)


Penyebabnya adalah: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora
javanica serta P. spora philippinensis. yang akan merajalela pada suhu udara 27
derajat C ke atas serta keadaan udara lembab.
Gejala:
(1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan
pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat
lapisan spora cendawan warna putih,
(2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami
gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini
dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi,
(3)pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.
Pengendalian:
(1) penanaman dilakukan menjelang atau awal musim penghujan,
(2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas unggul,
(3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………………… ……………………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : Tgl…

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Wotu

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengendalian Penyakit Tanaman Jagung


7. Konsep Rekomendasi :

a. Penyakit busuk tongkol dan busuk biji


Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae
(Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. Gejala: dapat
diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah
jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo
matang.
Pengendalian:
(1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam, mengatur jarak
tanam, perlakuan benih,
(2) penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………………… ……………………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a : RAHMAN WONTU

b. Jabatan/Pekerjaan : Ketua Gapoktan

c. Alamat : Desa Tarengge Timur Kec. Wotu

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 30 Novembe 2020

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Wotu

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Jadwal Turun Sawah dan Tanam Padi


MT OKMAR 2020/2021
7. Konsep Rekomendasi :

- Jadwal Tanam padi uintuk musim tanam OKMAR 2020/2021 untuk Kecamatan
Wotu, khususnya daerah Desa Tarengge timur bagian barat Mengikuti Jadwal I
Dan Tarengge timur bagian timur Mengikuti Jadwal II

- Sebaiknya sebelum turun tanam lakukan gropyokan tikus,


- Pada musim tanam OKMAR ini agar mewaspadai OPT tikus, penggerek batang,
walang sangit, busuk leher,
- Minimalkan penggunaan pestisida kimia,
- Optimalkan penggunaan bahan organik/kompos.

Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,


Ketua Gapoktan

RAHMAN WONTU BURHANUDDIN, SP


Nip.19740531 200502 1 002
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pembuatan MOL Nasi dan Fungsinya


7. Konsep Rekomendasi :

Cara membuat Mol Nasi:

- Bahan dan Alat: Nasi segar tidak basi, air cucian beras 2 liter, air kelapa 2 liter,
gula merah 2 ons, seresah bambu, kardus, tong/ember, slang plastik diameter 0,5
cm, botol plastik bekas.
- Cara Membuat : Ambil seresah bambu yang sudah lapuk, masukkan ke dalam
kardus, masukkan nasi yang sudah dikepal-kepal secukupnya ke dalam
tumpukan seresah bambu, simpan ditempat terlindung dari sinar matahari
langsung dan hujan, biarkan selama 5 hari hingga muncul atau berubah warna
menjadi merah, hijau atau kuning. Setelah 5 hari ambil nasi tersebut masukkan ke
dalam ember atau tong plastik, beri gula merah, lalu masukkan air cucian beras,
air kelapa lalu diremas hingga bercampur rata, lalu tutup ember dengan rapat,
hubungkan dengan botol yang berisi air tawar dengan selang, ujung selang pada
tutup ember tidak menyentuh cairan di dalam ember, sedangkan ujung selang
pada botol menyentuh atau masuk ke dalam air. Biarkan selama 7 hari, lalu
saring.
- Fungsi mol nasi ini dapat sebagai dekomposer dalam pembuatan kompos dengan
perbandingan 1 liter mol : 5 liter air. Pada tanaman padi disemprotkan sebelum
tanam dengan perbandingan 1 liter mol : 10 liter air.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………… …………………………
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi


a. N a m a : H. Burhanuddin
b. Jabatan/Pekerjaan : Pengurus BUMDES Magani
c. Alamat : Kelurahan Magani
2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi
3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 25 Februari 2018
4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Nuha
5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan
6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pembuatan PUPUK Kompos
7. Konsep Rekomendasi :
Cara membuat Pupuk Kompos : Metode Berlapis
1. Bahan dan Alat:
Sisa Tanaman/hijauan/jerami/batang pisang, serbuk gergaji/sekam padi, limbah
organik seperti kulit kakao, ampas kelapa sawit, kotoran hewan, kapur, MOL (mol
nasi).
2. Cara Membuat :
- Seluruh bahan yang besar-besar dipotong, dicincang,
- Lapisan pertama, Letakkan dan susun bahan berupa serbuk gergaji, setebal 30 cm,
siram dengan MOL hingga bahan dalam kondisi lembab.
- Lapisan kedua, letakkan hijauan, seperti daun gamal, setebal 40 cm, siram dengan
mol hingga kondisi lembab.
- Lapisan ketiga, letakkan jerami atau batang pisang ataun ampas kelapa sawit, kulit
kakao setebal 20 cm, siram mol hingga kondisi lembab.
- Lapisan keempat, letakkan kotoran hewan setebal 40 cm, siram mol kondisi
lembab.
- Lapisan kelima, paling atas diberi abu, kapur dolomite setebal 5 cm.
- Pada saat menyusun bahan, letakkan bambu dan pada rusuknya/bukunya dilubangi
agar sirkulasi udara berjalan dengan baik, dengan jarak antar bambu 1 m. Jika
perlu tutup dengan terpal.
- Kontrol setelah tiga hari terhadap kelembaban dan suhunya. Jika terlalu panas
balikkan bahan tersebut, jika terlalu basah tambahkan sekam, jika terlalu kering
siram mol.
- Selanjutnya tunggu kompos menjadi matang kurang lebih 30 hari dengan ciri-ciri
berubah warna, tidak berbau, tidak panas.

Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,

H. BURHANUDDIN BURHANUDDIN, SP
Nip.19740531 200502 1 002
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : PH Tanah (reaksi Tanah/kemasaman tanah)


7. Konsep Rekomendasi :

- pH tanah biasa juga disebut reaksi tanah atau tingkat kemasaman tanah

- pH tanah dibawah 4,5 (sangat masam), 4,5-5,5 (masam), 5,6-6,5 (agak masam),
6,6-7,5 (netral); 7,6-8,5 (agak alkalis/basa); diatas 8 (alkalis/basa).

- Pada umumnya tanah-tanah di daerah kita reaksinya masam hingga agak masam,
hal ini disebabkan kejenuhan unsur Al, Fe, Mn yang dapat meracuni tanaman.
Kejenuhan unsur ini dapat menyebabakan unsur lain yang dibutuhkan tanaman
seperti posfat menjadi terikat di dalam tanah.

- Salahsatu upaya untuk mengurangi sifat meracuni unsur Al, Fe dan Mn tersebut
adalah pemberian kapur, seperti dolomoit sesuai dengan tingkat kemasaman
tanah.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

…………… .……….……..
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Penggunaan Soil Tester


7. Konsep Rekomendasi :

- Soil tester adalah merupakan alat sederhana untuk mengetahui secara langsung
pH tanah/tingkat kemasaman tanah di lapangan.

- Kelas kemasaman tanah meliputi pH tanah dibawah 4,5 (sangat masam), 4,5-5,5
(masam), 5,6-6,5 (agak masam), 6,6-7,5 (netral); 7,6-8,5 (agak alkalis/basa);
diatas 8 (alkalis/basa).

- Cara penggunaan soil tester tersebut dengan cara menancapkan ujung alat sampai
kedalaman 10 cm atau batas logam pada alat (untuk lapisan atas), kemudian
perhatikan pergerakan jarum pada alat. Angka yang ditunjukkan oleh jarum pada
alat menunjukkan tingkat kemasaman tanah tersebut.

- Untuk lebih akuratnya ambil beberapa kali titik pengukuran.

- Penggunaan alat ini dapat dilakukan di lahan sawah (tidak jenuh air), maupun di
lahan kering (perkebunan).

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………….. ………………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan :Meningkatkan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengolahan Tanah Sawah


7. Konsep Rekomendasi :

a. Pengolahan tanah sawah sebaiknya dilaksanakan lebih awal sekitar 40 hari sebelum
tanam agar bahan organik/jerami dapat bercampur dengan baik dan tanah
dibiarkan/tidak digenangi/dijemur untuk mengurangi kemasaman tanah.

b. Pada saat pengolahan tanah berikutnya agar memperhatikan jumlah air dipetakan,
jangan terlalu banyak atau melebihi tinggi petakan sehingga air menjadi tumpah
keluar dari petakan yang banyak mengalirkan bahan organik keluar dari petakan
sawah.

c. Menjelang penanaman dapat dilakukan pelepasan air di dalam petakan jika kondisi
air dalam petakan sudah tampak jernih.

d. Pemupukan dengan pupuk organik berupa kotoran hewan, hijauan, sisa tanaman
agar diberikan 45 hari sebelum tanam, bahan organik yang sudah lapuk diberi 15-20
hari sebelum tanam, sedangkan kompos dapat diberikan 7 hari sebelum tanam.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………… ……………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a : SURYAMIN

b. Jabatan/Pekerjaan : Ketua Kelompok Tani Tapulemo

c. Alamat : Desa Nikkel

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan :Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 07 Juli 2018

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Nuha

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengolahan Tanah Sawah Pola Tanam SRI


7. Konsep Rekomendasi :

- Prinsip dasar yang harus dilakukan pada pengolahan tanah sawah budidaya padi SRI
organik adalah pengolahan tanah sawah sehat, yaitu pengolahan tanah yang
dilakukan secara konvensional dengan memberikan asupan bahan organik seperti
kotoran hewan, hijauan, limbah organik, jerami yang proses dekomposisinya
dipercepat dengan menggunakan mol/poc.

- Jika kondisi tanah solumnya/lapisan atasnya dangkal, maka lakukan pengolahan


tanah sampai kedalaman 30 cm.

- Pada saat pengolahan tanah agar memperhatikan jumlah air dipetakan, jangan terlalu
banyak atau melebihi tinggi petakan sehingga air menjadi tumpah keluar dari petakan
yang banyak mengalirkan bahan organik keluar dari petakan sawah.

- Pada waktu akan melepaskan atau membuang air dari dalam petakan perhatikan
kondisi air, jika sudah Nampak jernih airnya dapat dibuang, hal ini dimaksudkan untuk
menghindari terbuangnya bahan organik dari dalam petakan.

Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,

SURYAMIN BURHANUDDIN, SP
Nip.19740531 200502 1 002
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) :Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Seleksi Benih Padi


7. Konsep Rekomendasi :

- Untuk melakukan seleksi benih padi yang baik adalah dengan cara rendam benih padi
di dalam larutan garam dengan parameter telur ayam yang masih bagus, caranya
adalah ambil ember, masukkan air ditambahkan larutan garam lalu masukkan telur
ayam tersebut hingga telur ayam tersebut terapung, lalu masukkan benih padi. Benih
padi yang terapung dikeluarkan dari ember dan yang tenggelam diambil dan dijadikan
benih.Benih yang tenggelam tetapi tidak terlentang atau berdiri sebaiknya jangan
diambil.Segera setelah benih telah diseleksi segeracuci benih tersebut agar air larutan
garam tadi tidak merusak benih tersesbut. .

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………… ………………
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a : RELI DUKA

b. Jabatan/Pekerjaan : Ketua Kelompok Tani Bersinar

c. Alamat : Desa Nuha

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Pengembangan tanaman lada


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 11 Mei 2018

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Nuha

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Teknik perbanyakan lada


7. Konsep Rekomendasi :

1. Sumber Bahan Tanaman :


- Sulur panjat dan sulur cabang/buah. Sulur panjat adalah tumbuhnya ke atas
memanjat/melekat pada tiang. Sulur panjat yang terlepas/tidak melekat menjadi sulur
gantung sehingga tidak direkomendasikan sebagai bahan/bibit. Sulur cabang adalah fungsi
utamanya adalah membentuk buah. Stek sulur panjat sebaiknya diambil dari tanaman
berumur 1-2 tahun dengan umur fisiologis 6-9 bulan tidak terlalu tua, tapi sudah berkayu,
tumbuh kuat, daunnya hijau segar, sehat, mempunyai akar lekat pada buku ruasnya.Bahan
tanaman untuk stek batang sebaiknya diambil dari tanaman lada yang belum berproduksi,
hal ini untuk mengurangi dampak yang kurang baik terhadap pertumbuhan tanaman.

2. Penyiapan Bibit Lada


- Media Tanam: Campuran tanah/topsoil dengan pupuk kandang yang matang 1:2, masukkan
ke dalam polybag, biarkan selama kurang lebih 2 minggu sampai tumbuh rumput.Stek
panjang dipotong menjadi stek satu buku berdaun tunggal, rendam 1-2% larutan gula putih
(10-20 g/1 ltr air) selama ½-1 jam.
- Stek ditanam di polybag, lakukan penyiraman hingga jenuh. Selama pertumbuhan benih lada
memerlukan kondisi lembab, maka persemaian ditutup sungkup plastik selama 1 bulan, uap
air yang melekat diplastik ditepuk setiap pagi sebgai penyiraman.Setelah umur 1 bulan
sungkup dibuka secara bertahap selama 1 jam, lalu ditutup lagi hingga tidak diperlukan
lagi.Setiap benih yang sudah membentuk 1-2 ruas, berdaun 2-3 helai sulurnya harus
disandarkan/diikat pada tiang panjat bambu untuk merangasang terbentuknya akar. Setelah
berumur 4-6 bulan dan telah mempunyai 5-7 ruas, bibit siap dipindahkan ke lapangan.

Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,

RELI DUKA BURHANUDDIN, SP


Nip.19740531 200502 1 002

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a : PAUYAN

b. Jabatan/Pekerjaan : Ketua Gapoktan Maramba

c. Alamat : Desa Maramba

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Pembinaan dan pembenahan Gapoktan


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 11 agustus 2020

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec. Nuha

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengelolaan Gapoktan


7. Konsep Rekomendasi :

- Setiap sekali dalam setahun agar dilakukan Rapat Anggota Tahunan (RAT) yang
dimaksudkan untuk mengevaluasi jalannya kepengurusan dan kondisi keuangan
gapoktan.

- Untuk menghindari terjadinya kemacetan atau kelalaian dalam pengembalian piutang


agar setiap anggota yang melakukan piutang sebaiknya disertai dengan jaminan

- Agar buku administrasi gapoktan baik daftar anggota, buku kas, buku catatan
peminjaman ditata dengan baik.

- Lakukan evaluasi terhadap peminjam dana gapoktan, bagi peminjam yang pelunasan
piutangnya bermasalah dengan alasan yang tidak jelas, agar dipertimbangkan untuk
tidak diberikan lagi pinjaman.

Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,

PAUYAN BURHANUDDIN, SP
Nip.19740531 200502 1 002

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan :Peningkatan produksi dan mutu tanaman lada


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pembuatan MOL Rebung dan Fungsinya


7. Konsep Rekomendasi :

Cara membuat MOL Rebung dan Manfaatnya

- Siapkan rebung 3 kg cincang atau ditumbuk, air cucian beras 6 liter, air kelapa 6
liter dan gula merah 2 ons (jika tidak ada gula merah, ganti dengan gula putih dan
atau tetes tebu).

- Masukkan rebung yang sudah dicincang ke dalam ember/wadah, tambahkan air


cucian beras 6 liter, tambahkan air kelapa 6 liter dan tambahkan gula 2 ons, aduk
hingga rata/tercampur dengan baik.

- Tutup ember tersebut dengan rapat, hubungkan selang kecil dari ember ke botol
plastik bekas yang berisi air tawar, ujung slang pada ember tidak menyentuh
campuran di dalam ember, sedangkan ujung selang pada botol berisi air
dibenamkan masik ke air. Upayakan agar pada tutup ember tidak ada celah tempat
keluarnya udara dari dalam ember.

- Simpan selama 14-15 hari, mol tersebut sudah jadi

- Fungsi mol rebung ini khususnya pada tanaman lada sebagai zat pertumbuhan

- Mol ini disemprotkan pada tanaman dan permukaan tanah sekitar tanaman dengan
perbandingan 1 liter cairan mol dicampur 15 liter air tawar.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……….. …………………
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Cara Tanam dan Jarak Tanam Pola SRI
7. Konsep Rekomendasi :

- Cara tanam dan jarak tanam SRI adalah penanaman satu bibit per lubang, artinya
ditanam tunggal, tanam dangkal 1 cm dan akar membentuk huruf “L” dengan cara
menarik bibit dari arah samping menuju ke garis tanam, lalu tanahnya diratakan.
Bibit ditanam pada umur 5-8 hari setelah disemai, umur bibit muda dimaksudkan
masih tersedia cadangan makanan berupa bijinya yang masih utuh sehingga
tanaman tidak menjadi stress.Bibit yang telah lebih 8 hari cadangan makanannya
pada biji sudah habis.

- Jarak tanam longgar/lebar dengan alternatif yang digunakan adalah 25x25 cm atau
30x30 cm.

- Bibit yang bijinya lepas jangan ditanam

- Sisa bibit dapat ditanam tunggal dibagian terluar sebagai cadangan untuk
penyulaman

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………… ………………….
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengelolaan Air Pola SRI


7. Konsep Rekomendasi :

- Selama proses SRI ini kondisi tanah/petak sawah tidak tergenang air atau macak-
macak/lembab hingga 2 minggu sebelum panen baru benar-benar
dikeringkan.Mengingat tanaman padi bukan tanaman air, tetapi butuh air.

- Cara SRI ini dapat menghemat pemakaian air hingga 50%, karena sistim ini
menggunakan bahan organik berupa kompos sesuai kondisi tanah rata-rata 5-7
ton/ha karena kompos memiliki kemampuan mengikat dan menyimpan air. Air
dipertahankan hanya di dalam parit sekeliling sawah dan di tengah sawah.

- Pemberian air dilakukan pada saat akan melakukan penyiangan gulma sekurang-
kurangnya 4 kali penyiangan yaitu umur 10,20,30 dan 40 hari setelah tanam,
kemudian kondisi tanah kembali macak-macak atau lembab. Setelah penyiangan
lakukan penyemprotan mol (rebung, maja, gamal, keong, bonggol pisang, buah)
sesuai umur tanaman.

- Penyiangan dilakukan selain untuk mengendalikan gulma, juga dimaksudkan untuk


melonggarkan pori-pori tanah, sehingga terjadi sirkulasi udara dari dan ke dalam
tanah untuk aktifitas mikroorganime.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………….. ……………….
Nip.
LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI

1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Penyiangan Gulma Pola SRI


7. Konsep Rekomendasi :

- Setelah penanaman, untuk menekan pertumbuhan gulma, lakukan penyiangan


pertama pada umur 10 hari setelah tanam, sawah agak direndam sedikit macak-
macak dengan ketinggian air 1-2 cm. Untuk memudahkan penyiangan gunakan alat
gasrok. Setelah penyiangan kondisi petakan sawah kembali macak-macak, lakukan
penyemprotan mol dan taburi kompos secara merata.Dan perbaiki parit.

- Penyiangan kedua dilakukan setelah umur 20 hari, kondisi tanah direndam air (1-2
cm), dilakukan dengan cara arah berpotongan pada penyiangan pertama, setelah
penyiangan kondisi tanah kembali macak-macak, lakukan penyemprotan mol.

- Penyiangan ketiga dilakukan setelah umur 30 hari, rendam air 1-2 cm, digasrok
dengan arah berpotongan pada penyiangan kedua atau seperti pada penyiangan
pertama, setelah penyiangan kondisi tanah macak-macak, semprot mol.

- Penyiangan keempatdilakukan setelah umur 40 hari, rendam air 1-2 cm, digasrok
dengan arah berpotongan pada penyiangan ketiga atau seperti pada penyiangan
kedua, setelah penyiangan kondisi tanah macak-macak, semprot mol.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………………. ………………….
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Cara Pembuatan MOL Rebung dan Keong Mas
7. Konsep Rekomendasi :

- Cara membuat Mol Rebung : Siapkan ember/wadah kapasitas 10 liter, botol plastik
bekas, slang kecil diameter 0,5 cm. Siapkan rebung 3 kg dicincang, air cucian
beras 6 liter, air kelapa 6 liter, gula merah 2 ons. Semua bahan tersebut
dimasukkan ke dalam ember aduk hingga rata, kemudian tutup hingga rapat
sehingga udara tidak keluar masuk, hubungkan tutup ember dengan botol yang
berisi air tawar dengan selang.Ujung selang pada tutup ember tidak menyentuh
permukaan cairan di dalam ember, sedangkan ujung selang pada botol
dibenamkan di dalam air. Upayakan selang yang masuk ke dalam ember tidak ada
celah keluar masuknya udara, fermentasi selama 15 hari, setelah jadi disaring,
gunakan dengan perbandingan 1liter cairan dicampur 15 liter air.Mol ini diberikan
untuk tanaman padi umur 10 hari atau pada tanaman masa pertumbuhan.

- Cara membuat Mol Keong : Siapkan ember/wadah kapasitas 10 liter, botol plastik
bekas, slang kecil diameter 0,5 cm. Siapkan keong mas 3 kg yang masih segar,
dicincang, air cucian beras 6 liter, air kelapa 6 liter, gula merah 2 ons. Semua
bahan tersebut dimasukkan ke dalam ember aduk hingga rata, kemudian tutup
hingga rapat sehingga udara tidak keluar masuk, hubungkan tutup ember dengan
botol yang berisi air tawar dengan selang.Ujung selang pada tutup ember tidak
menyentuh permukaan cairan di dalam ember, sedangkan ujung selang pada botol
dibenamkan di dalam air. Upayakan selang yang masuk ke dalam ember tidak ada
celah keluar masuknya udara, fermentasi selama 15 hari, setelah jadi disaring,
gunakan dengan perbandingan 1liter cairan dicampur 15 liter air.Disemprotkan
pada tanaman padi umur 20-65 hari.

- Jangan melakukan penyemprotan pada tanaman saat masa kawin sekitar 5 hari.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

…………… …………………
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas tanaman


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pembuatan MOL Daun Gamal dan Bonggol Pisang
7. Konsep Rekomendasi :

a. Cara membuat Mol Daun Gamal: Siapkan ember/wadah kapasitas 10 liter, botol
plastik bekas, slang kecil diameter 0,5 cm. Siapkan daun gamal 3 kg dicincang, air
cucian beras 6 liter, air kelapa 6 liter, gula merah 2 ons (dapat juga gula putih,
tebu). Semua bahan tersebut dimasukkan ke dalam ember aduk hingga rata,
kemudian tutup hingga rapat sehingga udara tidak keluar masuk, hubungkan tutup
ember dengan botol yang berisi air tawar dengan selang. Ujung selang pada tutup
ember tidak menyentuh permukaan cairan di dalam ember, sedangkan ujung
selang pada botol dibenamkan di dalam air., fermentasi selama 15 hari, setelah jadi
disaring, gunakan dengan perbandingan 1liter cairan dicampur 15 liter air. Mol ini
diberikan untuk tanaman padi umur 20-80 hari atau pada tanaman masa
pertumbuhan dan masa generative.Dapat dicampur dengan mol lainnya.

b. Cara membuat Mol Bonggol Pisang : Siapkan ember/wadah kapasitas 10 liter,


botol plastik bekas, slang kecil diameter 0,5 cm. Siapkan Bonggol pisang 3 kg
dicincang, ditumbuk, air cucian beras 6 liter, air kelapa 6 liter, gula merah 2 ons.
Semua bahan tersebut dimasukkan ke dalam ember aduk hingga rata, kemudian
tutup hingga rapat sehingga udara tidak keluar masuk, hubungkan tutup ember
dengan botol yang berisi air tawar dengan selang. Ujung selang pada tutup ember
tidak menyentuh permukaan cairan di dalam ember, sedangkan ujung selang pada
botol dibenamkan di dalam air, fermentasi selama 15 hari, setelah jadi disaring,
gunakan dengan perbandingan 1liter cairan dicampur 15 liter air.Untuk tanaman
padi disemprotkan pada umur 15-20 hari.Dapat dicampur dengan mol rebung,
gamal keong.

Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………. ………………………
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pembuatan MOL Buah-buahan


7. Konsep Rekomendasi :

Cara membuat Mol Buah-buahan: Siapkan ember/wadah kapasitas 10 liter, botol


plastik bekas, slang kecil diameter 0,5 cm. Siapkan buah-buahan dapat berupa
pepaya, nenas, pisang, mangga, salak dan lain-lain, pilih buah yang masih bagus
atau tidak busuk sebanyak 3 kg dicincang, diremas, air cucian beras 6 liter, air
kelapa 6 liter, gula merah 2 ons (dapat juga gula putih atau tebu). Semua bahan
tersebut dimasukkan ke dalam ember aduk hingga rata, kemudian tutup hingga
rapat sehingga udara tidak keluar masuk, hubungkan tutup ember dengan botol
yang berisi air tawar dengan selang. Ujung selang pada tutup ember tidak
menyentuh permukaan cairan di dalam ember, sedangkan ujung selang pada botol
dibenamkan di dalam air., fermentasi selama 15 hari, setelah jadi disaring.
Penggunaannya dengan perbandingan 1liter cairan dicampur 15 liter air. Mol ini
diberikan untuk tanaman padi umur 60-65 hari atau pada tanaman masa
generative. Dapat dicampur dengan mol lainnya, seperti mol keong, gamal, mol
buah maja.Pada saat penyemprotan pada tanaman padi agar dilakukan pada pagi
hari atau sore hari.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

……………. ………………..
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a :

b. Jabatan/Pekerjaan :

c. Alamat :

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan :

4. Tempat/Lokasi Kegiatan :

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) : Perorangan

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Pengendalian OPT Tanaman Padi secara Nabati


7. Konsep Rekomendasi :

a. Pengendalian Keong Mas: Upayakan kondisi air di petakan sawah lembab atau
macak-macak, karena penggunaan air yang berlebihan dapat memicu
perkembangan keong mas. Untuk pengendalian secara kimia dapat menggunakan
pestisida nabati biji pinang ditumbuk dan disebarkan di sawah, daun gamal, daun
sembung.

b. Pengendalian Tikus : Gunakan pengendalian secara nabati ramah


lingkungan.Hama tikus tidak menyukai bau yang menyengat dan pahit seperti
jengkol, brotowali, gadung.Contoh umbi gadung diparut campur dedak, sedikit
kemiri, tepung ikan, semua bahan tersebut dicampur, lalu jadikan sebagai umpan.

c. Capung dan burung : dapat diatasi dengan memasang tonggak atau ajir
sebanyak mungkin dengan cara dipancangkan di sawah. Karena sifat dari hama ini
menyukai sesuatu bersifat menjulur sebagai tempat hinggap arau bertengger

d.Wereng :jika ada indikasi serangan berupa sudah muncul telur, maka taburkan
abu bekas pembakaran, abu sekam. Penaburan abu sekam ini lebih efektif jika
pada saat telur wereng telah menetas.

. Yang Menerima Konsultasi, Yang Memberi Konsultasi,

………………… ……………………….
Nip.

LAPORAN KEGIATAN KONSULTASI


1. Identitas Yang Berkonsultasi

a. N a m a : INDRA WIJAYA, SH

b. Jabatan/Pekerjaan : SEKCAM

c. Alamat : Desa Sorowako, Kec. Nuha

2. Tujuan Pelaksanaan Kegiatan : Peningkatan produksi dan produktifitas padi


3. Waktu Pelaksanaan Kegiatan : 12 agustus 2018

4. Tempat/Lokasi Kegiatan : Kantor BPP Kec,. Nuha

5. Sasaran (Perorangan/Institusi) :Institusi

6. Materi Yang Dikonsultasikan : Budidaya Padi SRI Organik


7. Konsep Rekomendasi :

a. Penyiapan/Pembuatan kompos, agar disiapkan lebih awal, volumenya sesuai


kebutuhan, kondisi tanah kurang lebih 5-7 ton per hektar,
b. Penyiapan mol seperti mol rebung, mol daun gamal, mol bonggol pisang, mol
buah-buahan, mol buah maja, mol keong, mol nasi,
c.Pengolahan tanah, sebaiknya agak dalam sekitar 25-30 cm,
d.Seleksi benih, dengan cara uji dengan larutan garam dan telur,
e. Persemaian, dapat berupa persemaian kering dengan menggunakan strimin atau
dari, medianya berupa campuran tanah dan kompos. Dapat juga menggunakan
talang lebih praktis, ketebalan media semai antara 3,5-5 cm
f. Jarak tanam 30x30 cm,
g. Cara tanam dengan cara satu bibit per lubang atau tanam tunggal, tanam
dangkaldan akar membentuk huruf “L”,
h. Umur bibit 5-8 hari,
i. Penyiangan gulma sekurang-kurangnya 4 kali, lebih baik 5-6 kali, gunakan gasrok.
Dan dilanjutkan dengan penyemprotan mol dan pemberian kompos hingga umur
20 hari,
j. Tata guna air dengan membuat parit sekeliling sawah berfungsi sebagai kantong
air, pengendalian keong mas. Kondisi air dipetakan macak-macak, lembab.
Pengisian air dilakukan pada saat akan melakukan penyiangan , kemudian
dikeringkan lagi hingga panen,
k. Pengendalian OPT dengan sistim PHT, melalui pendayagunaan fungsi musuh
alami, pengamatan berkala dan tidak menggunakan pestisida sintetis/kimia.

. Yang Menerima Konsultasi, Pemberi Rekomendasi,

INDRA WIJAYA, SH BURHANUDDIN, SP


Sekcam Nip.19740531 200502 1 002

Anda mungkin juga menyukai