Anda di halaman 1dari 8

Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp.

211-218

Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ


Erens Feliciano Kusuma1

Abstract: PT. XYZ wants a good warehouse management because of the large number of
motorcycle tires produced. Warehouse plant B PT XYZ is a storage for OEM tires, which is the
highest quality tires. The problems that exist in warehouse plant B are FIFO (First In First Out)
system, tire defect when stored, and lack of rack placement. The proposed improvements are
layout, check sheet, control board, and rack for plant B. Goals from this thesis are increasing
warehouse management system plant B to meet customer requirements.

Keywords: Warehouse, FIFO, layout, check sheet, control board, rack.

Pendahuluan
Metode Penelitian
PT. XYZ adalah salah satu produsen ban terbesar di
Indonesia dan telah memasarkan produknya ke se- Gudang
luruh Indonesia. Berdiri pada tahun 1951, awalnya
PT. XYZ memproduksi ban dalam dan ban luar se- Gudang berperan aktif pada supply chain [1]. Gu-
peda saja. Produk utama yang diproduksi adalah dang merupakan sebuah bangunan fisik yang mem-
ban mobil, sepeda motor, dan truk punyai kriteria tertentu dan digunakan untuk me-
Sebagai salah satu produsen ban terbesar di Indo- nyimpan barang dan bahan yang dibutuhkan untuk
nesia PT. XYZ membutuhkan tempat penyimpanan aktivitas internal, seperti proses produksi. Proses
yang dapat menampung dalam jumlah besar pergudangan yang selalu terjadi berupa material
dengan penataan yang baik. Permasalahan dalam handling dan storage. Fungsi gudang dapat dibagi
penataan ini berkaitan dengan banyaknya tipe ban menjadi tiga kategori, yaitu storage, movement dan
yang diproduksi. Peletakan ban dalam gudang ha- information transfer [2].
rus diatur sesuai dengan kode produksi, untuk me- Fungsi gudang sebagai storage (penyimpanan)
mudahkan perekapan, pemindahan dan pengiriman merupakan fungsi utama dari gudang. Gudang ber-
ban ke pelanggan. fungsi untuk menerima barang dari supplier atau
Pada penelitian ini pembahasan difokuskan pada manufaktur dalam memenuhi permintaan konsu-
gudang plant B yang memiliki luas sebesar men. Fungsi penyimpanan membuat gudang sangat
11.803,5m2-. Ban yang disimpan digudang plant B berperan penting untuk menjaga dan menjamin
ini adalah ban grade OE, yang merupakan grade ketersediaan produk dengan siklus order yang se-
tertinggi. Umur ban merupakan salah satu ukuran suai. Tiga hal penting dalam manajemen penyim-
kualitas yang penting, sehingga pengiriman ban panan barang, yaitu optimasi produk, optimasi
harus memenuhi asas FIFO. Masalah yang terjadi ruang, dan optimasi lokasi [3].
adalah aliran ban yang belum memenuhi FIFO dan Fungsi gudang sebagai movement atau perpindahan
tercampurnya ban dengan kode produksi yang ber- bertujuan untuk memperbaiki rotasi perputaran
inventory sehingga dapat mempercepat atau mem-
beda. Kesulitas terjadi ketika ban yang sudah jadi
permudah perputaran keluar masuk barang. Akti-
terlebih dahulu hendak dikirim, sedangkan letak
vitas dari fungsi perpindahan dapat dibagi menjadi
ban berada dibelakang. Ban kemudian harus di- tujuh, yaitu sebagai berikut.
pindahkan satu persatu untuk dapat mengeluarkan  Receiving (penerimaan)
ban yang ingin dikirimkan. Masalah yang lain ada-  Put away
lah kurang memadainya kapasitas gudang. Kapa-  Customer order picking
sitas gudang yang seharusnya hanya dapat menam-  Packing (pengemasan)
pung 405.120 unit ban, tetapi aktualnya terdapat  Sortation
453.120 unit ban.  Cross docking
 Shipping
Fungsi information transfer (transfer informasi) dari
1Fakultas Teknologi Industri, Program Studi Teknik Industri,
Universitas Kristen Petra. Jl. Siwalankerto 121-131, Surabaya
gudang adalah untuk menyediakan segala informasi
60236. Email: erensfeliciano@gmail.com mengenai segala hal yang bersangkutan dengan

211
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Julii 2017, pp. 211-218

gudang kepada pihak gudang maupun pihak luar pukan barang dapat menjadi parameter bahwa
gudang. Aktivitas information transfer biasanya ber- kapasitas gudang tidak digunakan seefisien mung-
isi stok barang yang ada di gudang sekarang, lokasi kin.
penempatan barang di gudang serta beberapa infor- Klasifikasi barang berdasarkan kecepatan aliran ba-
masi lainnya. Transfer informasi ini sangat diper- rang juga digunakan dalam menentukan letak
lukan untuk membantu apabila akan melakukan penyimpanan barang. Barang slow moving, pada
purchasing barang yang akan digunakan dengan umumnya, diletakkan di bagian gudang yang sulit
melihat stok barang yang ada di gudang terlebih dijangkau, karena perpindahan barang akan sangat
dahulu. jarang dilakukan. Barang fast moving biasanya di-
letakkan di bagian yang cukup terbuka sehingga da-
Klasifikasi Produk Berdasarkan Fungsi pat memudahkan dalam melakukan pengambilan
Produk barang. Peletakan barang dengan klasifikasi ini
akan memudahkan dalam pengambilan barang se-
Persediaan, berdasarkan fungsi fisiknya, dapat di- hingga efisiensi gudang menjadi tinggi.
bagi menjadi empat jenis, yaitu sebagai raw mate-
rial, work in process, finished good, dan spare part Klasifikasi ABC
atau peralatan. Raw material adalah barang yang
akan diproses dan diberi nilai tambah untuk dapat Klasifikasi ini untuk menentukan pengelompokan
dijual atau dipasarkan kepada konsumen dengan ni- barang yang ada digudang [5]. Kategori A memiliki
lai yang lebih tinggi. Work in process dikenal dengan 20% untuk barang yang memiliki nilai uang yang
istilah barang setengah jadi. Barang work in process tinggi dan jumlah permintaan yang banyak. Kate-
adalah raw material yang sudah diproses untuk gori B memiliki 35% untuk nilai uang yang sedang
menjadi suatu produk, namun belum selesai diker- dan permintaan sedang. Persentase 45% digunakan
jakan. Finished good adalah barang yang siap un- untuk kategori C untuk barang dengan nilai uang
tuk dipasarkan kepada konsumen. Finished good yang sedikit dan permintaan yang tidak banyak.
merupakan barang yang diperoleh dari bahan dasar Persentase ini juga bergantung pada kondisi gu-
berupa raw material yang telah selesai diproses dan dang, sehingga persentase bisa berbeda dengan
diberi nilai tambah. Peralatan atau spare part ada- yang biasa digunakan.
lah barang yang tidak memberi nilai tambah pada
suatu raw material tetapi sangat berguna dalam Analisa Perhitungan Utilitas Ruang dan
mendukung proses pemberian nilai tambah pada Penggunaan Rak Simpan
raw material.
Analisa perhitungan digunakan untuk memban-
Klasifikasi Produk Berdasarkan Fungsi dingkan kondisi lama dengan solusi yang baru. Ana-
Kecepatan Arus Aliran Barang lisa usulan yang digunakan adalah untuk menge-
tahui berapa persen area yang digunakan dan jum-
Barang (raw material, work in process, finished lah rak yang dipakai. Rumus yang digunakan untuk
goods, atau spare part) yang disimpan di dalam gu- membandingkan usulan yang ada adalah sebagai
dang pasti memiliki perbedaan dalam hal kecepatan berikut.
aliran barang. Klasifikasi barang berdasarkan kece-
patan aliran barang dapat dibagi menjadi tiga, yaitu
fast moving, medium moving, atau slow moving. (1)
Barang dapat dikatakan fast moving apabila aliran
barang sangat cepat, atau dengan kata lain, barang
(2)
fast moving akan berada di dalam gudang dalam
waktu yang sangat singkat. Barang dikatakan
medium moving apabila aliran barang sedang-se- Hasil dan Pembahasan
dang saja, tidak terlalu cepat dan juga tidak terlalu
lambat. Barang slow moving adalah barang dengan Kondisi Awal
aliran yang sangat lambat [4].
Aliran barang ini harus diperhatikan dalam mana- Kondisi awal gudang dengan luas 11.803,5 m2 ter-
jemen pergudangan karena akan sangat menen- diri dari dua lantai, dimana lantai satu seluas
tukan apakah suatu gudang telah digunakan secara 7.987m2 dan lantai dua seluas 3816,5m2. Area yang
efektif atau tidak. Barang fast moving harus diper- digunakan untuk meletakkan rak penyimpanan se-
hatikan agar stok di gudang tidak kehabisan se- luas 7840,42m2 dengan daya tampung sekitar
dangkan barang slow moving harus diperhatikan 405.120 unit ban. Data kekurangan lahan pada
agar tidak terjadi penumpukan barang. Penum- gudang plant B sebesar 183,71 m2, seperti tertera
pukan pada Tabel 1.

212
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp. 211-218

Tabel 1.Kapasitas Simpan Gudang Plant B membagi sesuai dengan jenisnya, yaitu Tire OE
Total Kapasitas Inventory (unit) 453.120 T/L(tubeless), Tire OE TT(tubetype), dan Tube OE.
Pembagian ini dilakukan untuk mengetahui detail
Total Kekurangan Area (m2) 183.71
keperluan tempat penyimpanan tiap jenisnya.
Total Rak (unit) 3.573 Perhitungan jumlah tempat penyimpanan sebagai
Total Balance (unit) 68.861 berikut.
 Tire OE T/L
Kekurangan lahan tersebut berpengaruh pada tidak Rata-rata kuantitas/bulan = 242.370 unit
teraturnya peletakan rak. Banyak rak yang diletak- Kapasitas tempat penyimpanan = 120 unit
kan di area yang seharusnya untuk jalan. Kondisi
lainnya adalah peletakan rak diluar gudang yang
dapat berpengaruh pada kualitas ban. Ketidak-
teraturan peletakan rak dapat memicu terjadinya
kesalahan dalam pengambilan rak pada saat di-  Tire OE TT
perlukan. Permasalahan yang lain adalah kondisi Rata-rata kuantitas/bulan = 125.070 unit
layout sekarang belum menjamin berjalannya FIFO. Kapasitas tempat penyimpanan = 120 unit

Tabel 2. Kapasitas Penyimpanan Dengan Layout Kondisi


Awal
Layout kondisi awal
 Tube OE
Pemakaian area Lantai 1 Lantai 2 Rata-rata kuantitas/bulan = 85.680 unit
Luas total (m²) 7.987 3.816,51 Kapasitas tempat penyimpanan = 720 unit

Area rak (m²) 5.351,5 2.488,92


Area lain-lain
(musholla, kantor, 2.635,5 1.327,59
jalan, dan toilet) (m²) Penerapan Metode Arus Aliran Barang dan
Total kapasitas (unit) 453.120 Klasifikasi ABC

Perhitungan utilitas ruang dilakukan untuk meng- Usulan ini berdasarkan jumlah permintaan
ukur seberapa besar wilayah yang digunakan se- customer dan nilai dari ban tersebut. Penerapan ini
bagai tempat penyimpanan. Perhitungan meng- bertujuan untuk mengklasifikasikan barang ke da-
gunakan luas gudang dan luas area simpan. Utilitas lam kategori fast moving (A), medium moving (B),
luas dari layout awal dari PT. XYZ adalah sebagai dan slow moving (C). Perhitungan yang biasa digu-
berikut. nakan yaitu untuk fast moving persentasenya 20%,
medium moving persentasenya 35%, dan slow mo-
ving persentasenya 45% berdasarkan jumlah stok
yang ada. Perhitungan persentase tersebut juga da-
x 100% pat berbeda sesuai dengan kebutuhan yang ada.
Penentuan area simpan yang akan digunakan juga
Berdasarkan hasil perhitungan utilitas ruang, area berpengaruh. Posisi paling depan atau dekat dengan
yang terpakai oleh gudang plant B untuk ruang pintu akan digunakan sebagai area fast moving
penyimpanan sebesar 66,43% lebih dari setengah ditandai dengan warna merah. Area medium
luas gudang. moving diposisikan ditengah gudang ditandai
Penggunaan untuk tempat simpan di gudang plant dengan warna kuning. Area slow moving di-
B juga harus diperhitungkan. Pertama dengan posisikan area belakang gudang ditandai dengan
warna hijau.

Tabel 3. Perhitungan untuk Klasifikasi ABC


Demand Harga % %
Tipe Volume Harga (IDR) Kategori
(unit) (IDR) Keuangan Persediaaan

IR TIRE 2,574,632 225.000 579,292,200.000 21.27 30.06 B


IR TIRE T/L 3,541,570 450.000 1,593,706,500.000 58.51 41.35 A
IR TUNA 2,448,876 225.000 550,997,100.000 20.23 28.59 C
Total 8,565,078 2,723,995,800.000 100.00 100.00

213
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Julii 2017, pp. 211-218

Perhitungan untuk menentukan klasifikasi ABC 344.100 unit ban. Terjadi penurunan 24,1% atau
(Tabel 3) didasari oleh harga jual dari ban dan 109.020 unit jumlah kapasitas dari kondisi awal.
jumlah arus ban yang masuk ke gudang. Hasil Perhitungan utilitas ruang dilakukan untuk
perhitungan kategori A mendapat bagian 41,35% mengukur seberapa besar wilayah yang diguna-
untuk persediaan. Hasil perhitungan kategori B kan sebagai tempat penyimpanan. Perhitungan
mendapat bagian 30,06% untuk persediaan. Hasil menggunakan luas gudang dan luas area simpan.
perhitungan kategori C mendapat bagian 28,59% Utilitas luas dari layout usulan pertama dari PT.
untuk persediaan. Penitian ini dibatasi untuk XYZ adalah sebagai berikut.
pengambilan data sehingga sulit untuk menen-
tukan pengelompokan secara mendetail. Pene-
litian memerlukan data detail pemesanan custo- x 100%
mer dan lama waktu penyimpanan ban untuk ha-
sil yang lebih maksimal. Pengelompokan ini
hanya bersifat sementara, karena dapat berubah Berdasarkan hasil perhitungan utilitas ruang,
bergantung dengan permintaan customer. area yang terpakai oleh gudang plant B untuk ru-
ang penyimpanan sebesar 60,85% lebih dari se-
Usulan Layout Pertama tengah luas gudang. Hasil ini tetapi lebih kecil
daripada utilitas luas gudang saat ini.
Layout usulan kedua masih hampir sama dengan Penggunaan untuk tempat simpan di gudang
layout awal, terdapat beberapa perbedaan seperti plant B juga harus diperhitungkan. Pertama
area setting yang dipindah dan area jalan yang di- dengan membagi sesuai dengan jenisnya, fast mo-
tambah. Alasan pemindahan area setting dikare- ving, medium moving, dan slow moving. Pemba-
nakan area setting yang lama digunakan sebagai gian ini dilakukan untuk mengetahui detail ke-
area rak penyimpanan karena dapat menampung perluan tempat penyimpanan tiap jenisnya. Perhi-
lebih banyak. Perubahan kedua adalah pada area tungan jumlah tempat penyimpanan sebagai
lorry dimana ada penambahan area untuk jalan. berikut.
Hal ini bertujuan agar baris simpan lorry tidak  Red area
terlalu panjang sehingga untuk mengeluarkannya Kuantitas/bulan = 113.100 unit
tidak terlalu lama. Layout ini juga menggunakan Kapasitas tempat penyimpanan = 120 unit
metode fast moving, medium moving, dan slow
moving dengan mengelompokan kedalam warna
merah, kuning, dan hijau.
 Yellow area
Tabel 4. Perhitungan Layout Usulan Pertama Rata-rata kuantitas/bulan = 117.200 unit
Layout usulan pertama Kapasitas tempat penyimpanan = 120 unit

Pemakaian area Lantai 1 Lantai 2

Luas total (m²) 7.987 3.816,51


 Green area
Area rak (m²) 4.949,12 2.233,57 Rata-rata kuantitas/bulan = 113.800 unit
Area lain-lain Kapasitas tempat penyimpanan = 120 unit
(musholla, kantor, 3.037,88 1.582,94
jalan, dan toilet) (m²)
Total kapasitas (unit) 344.100

Usulan Layout Kedua


Tabel 4 menunjukan perhitungan layout usulan
pertama, sepert luas total, area rak, area lain-lain,
Layout kedua ini memiliki perubahan yang
dan total kapasitas. Luas lantai 1 sebesar 7.987m2
signifikan dari segi area, panataan rak dan model
dengan penggunaan area rak sebesar 4.949,12m2
rak. Area rak dibuat menyesuaikan kebutuhan
serta sisa luas area untuk keperluan seperti mus-
rak. Rak berganti model karena dapat menjamin
holla, jalan, kantor, dan toilet sebesar 3.037,88m2.
FIFO, karea menggunakan metode pallet flow
Luas lantai 2 sebesar 3816.51m2 dengan peng-
racking. Rak dibuat menjadi dua model karena
gunaan area rak sebesar 2.233,57 m2 serta sisa keterbatasan lahan. Estimasi biaya untuk rak ini
luas area untuk keperluan seperti jalan dan area sebesar Rp 5.900.000,00 per raknya. Rak pertama
setting sebesar 1.582,94m2. Perhitungan total kap- dapat dilihat seperti pada Gambar 1 dan rak
asitas untuk layout usulan pertama ini sebesar kedua dapat dilihat pada Gambar 2.

214
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp. 211-218

lantai 2 sebesar 3816.51m2 dengan penggunaan


area rak sebesar 2.110,92m2 serta sisa luas area
untuk keperluan seperti jalan dan area setting
sebesar 1.705,59m2. Perhitungan total kapasitas
untuk layout awal ini sebesar 128.960 unit ban.
Terjadi penurunan kapasitas sebesasar 71,54%
atau 324.160 unit ban dibandingkan dengan
kondisi saat ini.
Perhitungan utilitas ruang dilakukan untuk
mengukur seberapa besar wilayah yang digu-
Gambar 1. Pallet Flow Racking Tampak nakan sebagai tempat penyimpanan. Perhitungan
Samping menggunakan luas gudang dan luas area simpan.
Utilitas luas dari layout awal dari PT. XYZ adalah
sebagai berikut.

x 100%

Berdasarkan hasil perhitungan utilitas ruang,


area yang terpakai oleh gudang plant B untuk
ruang penyimpanan sebesar 45,74% kurang dari
setengah luas gudang. Hal ini dikarenakan layout
ini membutuhkan ruang gerak yang cukup lega
Gambar 2. Pallet Flow Racking Tampak Depan
agar mudah di aplikasikan. Hasil ini lebih kecil
daripada utilitas luas gudang saat ini.
Layout kedua ini berubah total untuk lantai 1 dan
Penggunaan untuk tempat simpan di gudang
lantai 2 hal ini guna memenuhi kebutuhan rak
plant B juga harus diperhitungkan. Pertama
yang baru. Layout ini dibuat untuk memudahkan
dengan membagi sesuai dengan jenisnya, fast mo-
operator untuk melakukan loading in dan loading
ving, medium moving, dan slow moving. Pemba-
out pada rak. Berbeda dengan rak yang lama yang
gian ini dilakukan untuk mengetahui detail ke-
bersifat flexible, rak baru ini bersifat paten. Ope-
perluan tempat penyimpanan tiap jenisnya. Perhi-
rator hanya mengambil pallet berisi ban saja, ma-
tungan jumlah tempat penyimpanan sebagai
ka dari itu dibutuhkan jarak yang cukup agar me-
berikut.
mudahkan operator dalam bekerja. Layout ini
 Red area
juga masih menggunakan metode pembagian area
Kuantitas/bulan = 25.920 unit
fast moving, medium moving, dan slow moving.
Kapasitas tempat penyimpanan = 1.140 unit
Warna yang sama juga digunakan di layout ini,
yaitu merah, kuning, dan hijau.

Tabel 5. Perhitungan Layout Usulan Kedua


 Yellow area
Layout usulan kedua
Rata-rata kuantitas/bulan = 44.760 unit
Pemakaian area Lantai 1 Lantai 2 Kapasitas tempat penyimpanan = 1.000 unit
Luas total (m²) 7.987 3.816,51
Area rak (m²) 3.287,48 2.110,92
Area lain-lain  Green area
(musholla, kantor, 4.699,52 1.705,59 Rata-rata kuantitas/bulan = 58.280 unit
jalan, dan toilet) (m²) Kapasitas tempat penyimpanan = 600 unit
Total kapasitas (unit) 128.960

Tabel 5 menunjukan perhitungan layout awal,


sepert luas total, area rak, area lain-lain, dan total
kapasitas. Luas lantai 1 sebesar 7.987m2 dengan Usulan Control Board Baru
penggunaan area rak sebesar 3.287,48m2 serta
sisa luas area untuk keperluan seperti musholla, Control board sekarang yang berada di gudang
jalan, kantor, dan toilet sebesar 4.699,52m2. Luas plant B hanya terbuat dari whiteboard yang ditu-

215
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Julii 2017, pp. 211-218

Gambar 3. Control Board Saat Ini

Gambar 4. Usulan Control Board Baru

lis dengan spidol. Melakukan update pada control Data untuk pengisian berasal dari check sheet pe-
board sekarang masih konvensional karena harus nerimaan setting Control board ini menunjukan
dirubah satu per satu. Perubahan yang dilakukan aliran barang masuk dan barang keluar secara
cukup sering mengingat kapasitas gudang yang sekaligus. Control board ini menunjukan kode,
besar. Jumlah control board yang sekarang ber- size, serial number, date, quantity, floor, location,
jumlah lima papan, tiga papan dilantai 1 dan dua dan zone. Kode dan size untuk menunjukan tipe
papan dilantai 2. Control board sekarang dapat di- ban yang masuk atau keluar. Serial number me-
lihat pada gambar 3. nunjukan umur ban dan untuk menjaga FIFO.
Masalah yang sering muncul dari control board Date menunjukan kapan ban tersebut masuk
sekarang adalah lupa untuk di perbarui. Pem- atau keluar. Floor menunjukan lokasi ban berada
baruan yang harus dilakukan satu per satu jika di lantai berapa. Location menjelaskan kebera-
tidak dilakukan dengan teliti juga dapat menjadi daan ban yang akan ditempatkan ketika masuk
masalah. Penempatan control board ini memang atau yang akan diambil ketika keluar. Zone men-
diletakan ditempat yang strategis, tetapi untuk jelaskan daerah ban tersebut disimpan dan apa-
melihatnya tidak praktis karena jarak cukup jauh kah ban tersebut masuk kategori fast moving,
antar control board. medium moving, dan slow moving. Customer
Control board baru ini menggunakan sistem kom- memberi tahu kepada siapa ban ini akan diki-
puter untuk pengisiannya bisa secara otomatis. rimkan sehingga tidak terjadi salah kirim.

216
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Juli 2017, pp. 211-218

Control board ini nantinya akan dihubungkan tuk pencarian barang. Usulan solusi lainnya
dengan sistem oracle. Oracle sendiri merupakan untuk mendukung FIFO dengan melakukan add-
sistem internal di PT. XYZ. Harapannya dengan ressing area dan identitas rak. Addressing area
tersambung dengan oracle maka setiap data ban membantu menamai tempat penyimpanan agar
yang masuk dan keluar dapat tersimpan dan mudah untuk ditemukan. Identitas rak berfungsi
terdata secara jelas. Sistem interlock akan dite- untuk memberi informasi ban tipe apa yang ter-
rapkan untuk memastikan operator mengisi data- simpan di rak tersebut beserta serial number ban
data dengan lengkap. Apabila operator belum untuk menjaga FIFO ban tersebut.
mengisi dengan lengkap data tidak akan bisa di
upload ke oracle. Interlock akan memberitahu Daftar Pustaka
apabila data tidak lengkap, sehingga operator ti-
dak melewatkan satu datapun. 1. Emmett, Stuart, 2005, Excellence in Warehouse
Management: How to Minimise Costs and
Simpulan Maximise Value Minimizing Costs and
Maximizing Value. Retrieved from
samples.sainsburysebooks.co.uk/978047001569
Manajemen pergudangan merupakan suatu hal
8_sample_410236.pdf on Febuary 4, 2017.
yang penting dan harus dipertimbangkan karena
2. Yunarto, H. I., Santika, M. G., Business
gudang merupakan tahap akhir barang sebelum
Concept Implementation Series in Inventory
sampai ke konsumen. Sistem manajemen pergu-
Management. Elex Media. Jakarta,2005.
dangan yang baik dapat memberikan kemudahan
3. Setijadi, 2015, Fungsi dan Aktivitas
dalam proses pelaksanaannya. Dasar inilah yang
Pergudangan (Warehousing). Retrieved
mendorong adanya penelitian di gudang milik PT
from:https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&
XYZ.
q=&esrc=s&source=web&cd=3&ved=0ahUKE
Masalah terkait gudang yang ditemui di PT XYZ
wjR4q3N9qLNAhXGJZQKHRYcAC8QFggvM
adalah proses FIFO yang tidak berjalan dengan
AI&url=http%3A%2F%2Fsupplychainindonesi
baik, dan cacat pada ban saat disimpan. Masalah
a.com%2Fnew%2Fdownload%2F412%2F&usg
lain yang adalah penempatan barang yang tidak
=AFQjCNFCrESh9sss6hTKzSJo7dFaVXQG_g
teratur sehingga membutuhkan waktu untuk
&sig2=b6nloh6-
mencari barang.
nIkOOzXPl7JKeA&bvm=bv.124272578,d.dGo
Pengajuan solusi berikutnya lebih untuk FIFO
&cad=rja on February 4,2017
dimana mengusulkan penerapan klasifikasi ABC,
4. Warman, J., Manajemen Pergudangan,
control board digital dan addressing area dan
Pustaka Sinar Harapan, Jakarta,2004.
identitas rak. Pengisian control board yang ter- 5. Wibisono, Arief, 2009, Penerapan Analisis ABC
integrasi dengan komputer bertujuan untuk dalam Pengendalian Persediaan Produk
mengetahui pergerakan barang yang masuk dan Furniture pada Java Furniture. Retrieved from
keluar. Hal ini meminimalisir kesalahan pengi- http://eprints.uns.ac.id/2119/1/99030109200910
riman, memastikan FIFO, dan memudahkan un- 451.pdf on June 20,2017

217
Kusuma / Perbaikan Manajemen Pergudangan Plant B di PT XYZ / Jurnal Titra, Vol. 5, No. 2, Julii 2017, pp. 211-218

218

Anda mungkin juga menyukai