Anda di halaman 1dari 21

LKPD

AYO MERANCANG TEKS EDITORIAL MELALUI PBA !

A. Tujuan Pembelajaran
Pada pembelajaran ini, kalian akan melakukan aktivitas membaca berita aktual dan berlatih
menyelesaikan permasalahan untuk merancang teks editorial dengan memerhatikan struktur dan
kebahasaan secara kritis, kreatif dan inovatif.

B. Tahap Pembelajaran Pembukaan

1. Marilah kita awali aktivitas pembelajaran ini dengan berdoa! Semoga Tuhan Yang
Maha Kuasa senantiasa memberikan kemudahan dan keberkahan dalam mencapai
kompetensi ini.
2. Kalian perlu mengingat kembali pembelajaran sebelumnya karena pembelajaran ini
terkait dengan pembelajaran sebelumnya. Pada pembelajaran ini, kalian akan berlatih
merancang teks editorial dengan menyusun argumen berdasarkan isu aktual berupa
peniaian, kritik, prediksi, harapan, dan saran. Agar pembelajaran lebih maksimal,
silakan kalian baca dan pahami kembali bacaan yang sudah disediakan!

Bacalah penggalan teks berita berikut secara cermat!


Atau kalian pun dapat memilih berita terkini lainnya sesui minat kalian!
Jubir Kemkes: Evaluasi Harga PCR untuk Menutup Masuknya Kepentingan
Bisnis Kompas.com - 07/11/2021, 17:00 WIB

Penulis Muhamad Syahrial | Editor Muhamad Syahrial KOMPAS.COM –

Juru Bicara Kementerian Kesehatan (Kemkes), dr. Siti Nadia Tarmidzi, mengatakan
bahwa pemerintah terus melakukan evaluasi terhadap tarif Swab RT-PCR secara berkala.

Menurut dr. Nadia, evaluasi ini dilakukan agar masyarakat bisa mendapat pemeriksaan
yang sesuai dengan harga yang dibayarkan. “Kami secara berkala bersama BPKP
melakukan evaluasi terhadap tarif pemeriksaan, menyesuaikan dengan kondisi yang ada,”
kata dr. Nadia, dikutip dari laman Sehat Negeriku Kemkes, Sabtu (6/11/2021).

“Proses evaluasi merupakan standar yang kami lakukan dalam penentuan harga suatu
produk maupun layanan untuk menjamin kepastian harga bagi masyarakat,” jelasnya.

Adapun evaluasi tarif pemeriksaan Swab RT-PCR telah dilakukan pihak Kemkes dan
BPKP sebanyak tiga kali. Baca juga: Fakta Dibalik Tudingan Luhut Bisnis PCR, Lab
Modern hingga Bisnis Terkait Namanya Evaluasi pertama pada tanggal 5 Oktober

1
2020, pemeriksaan RT-PCR dikenai tarif sebesar Rp900.000.

Kemudian, evaluasi kedua pada tanggal 16 Agustus 2021, tarif pemeriksaan RT-PCR
di Pulau Jawa Bali turun menjadi Rp495.000 dan Rp525.000 untuk di luar Pulau Jawa
dan Bali. Terakhir, evaluasi ketiga pada tanggal 27 Oktober 2021 yang menetapkan
tarif RT-PCR sebesar Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali sedangkan di luar Pulau
Jawa dan Bali dikenakan tarif Rp300.000. dr. Nadia mengatakan, proses evaluasi tarif
RT-PCR dilakukan untuk menutup masuknya kepentingan bisnis dan menjamin
kepastian harga bagi masyarakat.

Adapun perhitungan biaya pemeriksaan RT-PCR terdiri dari komponen-komponen


jasa pelayanan, reagen dan bahan habis pakai (BHP), administrasi, Overhead, dan
komponen biaya lain yang disesuaikan dengan kondisi. “Reagen merupakan
komponen harga paling besar dalam pemeriksaan Swab RT-PCRR, mencapai 45-55
persen,” ujar dr. Nadia.

Mengenai hal ini, dr. Nadia menganalogikannya seperti kelangkaan stok masker dan
APD di awal masa pandemi Covid-19 yang akhirnya memengaruhi harga saat itu. Pada
saat awal pandemi, hanya terdapat kurang dari 30 produsen reagen di Indonesia.

Namun, saat ini sudah adalah lebih dari 200 jenis reagen Swab RT-PCR yang masuk
ke Indonesia dan mendapatkan izin edar dari Kemkes dengan harga yang
berbedabeda. Dengan demikian, saat ini sudah terjadi persaingan variasi dan harga
untuk komponen reagen Swab RT-PCR.

https://www.kompas.com/wiken/read/2021/11/07/170000381/jubir-kemkes--
evaluasiharga-pcr-untuk-menutup-masuknya-kepentingan-bisnis?page=all#page2.

Bagaimana? Apakah yang dapat kalian rasakan ketika membaca teks berita “Jubir Kemkes:
Evaluasi Harga PCR untuk Menutup Masuknya Kepentingan Bisnis“? atau berita terkini lain
sesuai dengan minat masing-masing. Kalian pasti mengaitkan isi berita tersebut dengan
kondisi kita saat ini bukan? Tetaplah semangat dan selalu jaga kesehatan, serta optimis ya
bahwa kondisi ini akan segera berlalu!

1. Setelah kalian membaca teks berita tersebut, temukanlah satu isu aktual yang disajikan
dalam berita tersebut ! Kemudian tuliskan pada kolom rumpang di bawah ini!
Isu Aktual

2
Isu Aktual dari teks editorial di atas adalah membahas tentang persoalan evaluasi
tarif RTPCR yang dilakukan untuk menutup masuknya kepentingan bisnis dan
menjamin kepastian harga Produk bagi masyarakat.

Lakukanlah pengumpulan data berupa fakta dari sumber lain secukupnya mengenai isu
aktual yang terdapat dalam berita tersebut!

2.
No. Fakta

1 Evaluasi pertama pada tanggal 5 Oktober 2020, pemeriksaan RT-PCR dikenai tarif
sebesar Rp900.000.

Kemudian, evaluasi kedua pada tanggal 16 Agustus 2021, tarif pemeriksaan RT-PCR
di Pulau Jawa Bali turun menjadi Rp495.000 dan Rp525.000 untuk di luar Pulau Jawa
dan Bali. Terakhir,

evaluasi ketiga pada tanggal 27 Oktober 2021 yang menetapkan tarif RT-PCR
sebesar Rp275.000 untuk Pulau Jawa dan Bali sedangkan di luar Pulau Jawa dan Bali
dikenakan tarif Rp300.000.

2 Mengenai hal ini, dr. Nadia menganalogikannya seperti kelangkaan stok masker dan
APD di awal masa pandemi Covid-19 yang akhirnya memengaruhi harga saat itu.
Pada saat awal pandemi, hanya terdapat kurang dari 30 produsen reagen di
Indonesia.

3 Namun, saat ini sudah adalah lebih dari 200 jenis reagen Swab RT-PCR yang masuk
ke Indonesia dan mendapatkan izin edar dari Kemkes dengan harga yang
berbedabeda. Dengan demikian, saat ini sudah terjadi persaingan variasi dan harga
untuk komponen reagen Swab RT-PCR.

3. Tuliskan kembali isu yang kalian peroleh dari berita berjudul “Jubir Kemkes: Evaluasi
Harga PCR untuk Menutup Masuknya Kepentingan Bisnis” pada aktivitas pembelajaran
nomor 3, kemudian hubungkan dan melengkapinya dengan masing-masing satu
argumen berupa (penilaian, kritik, prediksi, harapan, simpulan, dan saran) pada
kolom rumpang di bawah ini sesuai dengan penjelasan pada masing-masing tabel!

Isu Aktual Penilaian

3
Evaluasi tarif RT-PCR yang dilakukan Pada masa pandemic Covid-19 ini, Untuk
Banyaknya perusahaan yang
untuk menutup masuknya kepentingan
memanfaatkan keuntungan bagi
bisnis dan menjamin kepastian harga perusahaan itu sendiri untuk
memperjualbelikan Test PCR dengan
produk bagi masyarakat.
harga tinggi, sehingga membuat
masyarakat resah dengan harga PCR.

memperoleh materi jenis-jenis opini atau pendapat tersebut, silakan kalian baca dan
pahami sumber bacaan yang tersedia pada suplemen Bahan PJJ ini!

a. Menyusun Argumen Berupa Penilaian

b. Menyusun Argumen Berupa Kritik


Isu Aktual Kritik

Evaluasi tarif RT-PCR yang dilakukan Dengan begitu, pemerintah dapat


menanggulangi Harga Test Pcr secara
untuk menutup masuknya kepentingan
Terjangkau dan sesuai dengan kondisi
bisnis dan menjamin kepastian harga dan situasi di masyarakat yang
membutuhkan
produk bagi masyarakat.

c. Menyusun Argumen Berisi Prediksi


Isu Aktual Prediksi

evaluasi tarif RT-PCR yang dilakukan Dengan adanya Harga Pcr yang murah
untuk menutup masuknya kepentingan dan terjangkau, di prediksi agar
bisnis dan menjamin kepastian harga masyarakat dapat mengikuti dalam
produk bagi masyarakat. pemeriksaan yang sesuai dengan
harga yang dibayarkan

4
d. Menyusun Argumen Berupa Harapan
Isu Aktual Harapan

evaluasi tarif RT-PCR yang dilakukan Untuk kedepannya Pemerintah harus


sudah menetapkan batas tarif tertinggi
untuk menutup masuknya kepentingan
pemeriksaan tes PCR yang merupakan
bisnis dan menjamin kepastian harga salah satu upaya untuk memperbanyak
pengetesan kasus Covid-19 dengan
produk bagi masyarakat.
tujuan untuk mengetahui jumlah yang
terdapat. Seluruh fasilitas kesehatan baik
rumah sakit (RS), klinik, dan lab harus
mematuhi ketentuan tersebut

1. Pilihlah salah satu topik tentang masalah sosial/kesehatan/pendidikan yang merupakan


isu aktual dan fenomenal di masyarakat dan menarik perhatian pembaca! Lalu
rumuskanlah dalam sebuah kalimat topik!
Kalimat Topik

PEMBELAJARAN TATAP MUKA MEBUAT MELONJAKNYA KENAIKAN ANGKA COVID19

.
2. Setelah kalian merumuskan kalimat topik dan mengumpulkanl informasi dari berbagai
sumber terpercaya! Kemudian buatlah kerangka teks editorial dengan menulliskan
pokok bahasan pada tiap-tiap bagian struktur menggunakan tabel di bawah ini!
Struktur Pokok Bahasan
Pengenalan Isu Permasalahan mengenai isu Pemerintah yang sudah
menerapkan PTM Terbatas untuk para Pelajar di Indonesia
dalam masa Pandemi Covid 19

Argumentasi Kemajuan teknologi mengatasi Kendala dalam


pembelajaran dan merubah kebiasaannya dan membuat
Kualitas pembelajarannya menurun karena terisolasinya
murid yang disebabkan wabah yang menjadi pandemi

Penegasan Intensitas pembelajaran tatap muka


membutuhkan standar, yang tentu disesuaikan
dengan perkembangan penanganan pandemi.
Kehati-hatian harus diutamakan agar sekolah
tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19.

5
3. Merujuk pada kegiatan nomor 3, kembangkanlah kalimat fakta dan kalimat opini dari
pokok bahasan yang sudah kalian tentukan pada bagian struktur tersebut menggunakan
tabel di bawah ini!
Struktur Pokok Kalimat Fakta Kalimat Opini
Bahasan
Pengenalan Permasalahan Sekitar tiga Pandemi yang
Isu mengenai isu
minggu sudah terjadi sejak maret
Pemerintah
yang sudah pembelajaran tahun lalu telah
menerapkan tatap muka
PTM menjadi
secara terbatas
Terbatas
untuk para di berbagaiancaman
Pelajar di wilayah negeridalam
Indonesia ini berlangsung.
Pandemi yangpengembangan
dalam masa
Pandemi
Covid 19 terjadi sejaksumber daya
Maret tahun lalu
manusia,
telah menjadi
ancaman karena
dalam pendidikan
pengembangan
belajar-
sumber daya
manusia, mengajar tidak
karena bisa berjalan
pendidikan
optimal.
belajar-
mengajar tidak
bisa berjalan
optimal.
Pembelajaran
jarak jauh dinilai
tidak bisa
sepenuhnya
mengasah rasa
dan karsa,
sehingga
memunculkan
learning loss.
Namun,
pandemi juga
telah memberi
percepatan
dalam
pemanfaatan
6
teknologi
informasi.

Argumentasi Kemajuan Kemajuan Metode itu juga telah


teknologi mengubah kehidupan
teknologi
mengatasi
Kendala dalam memang perlu anak-anak karena
pembelajaran dan dimanfaatkan mereka relatif terisolasi di
merubah rumah. Mereka telah
untuk mengatasi
kebiasaannya dan kehilangan untuk hak
membuat Kualitas berbagai kendala.bermain dan
pembelajarannya Pembelajaran
bersosialisasi. Padahal
menurun karena daring yangmasa depan mereka
terisolasinya
murid yang merupakan efekakan banyak ditentukan
disebabkan dari kecanggihan oleh kegiatan akademik
wabah yang teknologi berkualitas dan aktivitas-
menjadi pandemi
komunikasi danaktivitas ekstrakurikuler
informasi bisadi sekolah
dianggap sebagai
bagian
mempersiapkan
peserta didik
memasuki era
Revolusi Industri
4.0. Era itu
sebenarnya juga
menuntut
kemampuan

7
komprehensif
yang sayangnya
tidak bisa
didapatkan
secara memadai
tanpa
pembelajaran
tatap muka. Wajar
bila banyak
kalangan cemas
terhadap efek
jangka panjang
pembelajaran
daring.

Metode itu juga


telah mengubah
kehidupan anak-
anak karena
mereka relatif
terisolasi di rumah.
Mereka telah
kehilangan untuk
hak bermain dan
bersosialisasi.
Padahal masa
depan mereka
akan banyak
ditentukan oleh
kegiatan
akademik
berkualitas dan
aktivitas-aktivitas
ekstrakurikuler di
sekolah. Badan
Perserikatan
Bangsa-Bangsa
(PBB) yang
membidangi
persoalan anak-
anak, UNICEF,
menyebutkan 168

8
juta pelajar
kehilangan
pembelajaran
tatap muka akibat
penutupan
sekolah-sekolah.

Penurunan kualitas
belajarmengajar
memang telah
menjadi persoalan
global. Hal itu
merupakan
konsekuensi dari
Covid-19 yang telah
menjadi pandemi.
Meskipun
penurunan kasus
aktif terjadi,
pandemi belum
bisa dipastikan
kapan akan
berakhir. Terlebih
ancaman mutasi
virus juga
membayangi.
Kemunculan varian
delta memperparah
bencana kesehatan
yang terjadi. Efeknya
adalah gelombang
kedua serangan
Covid-19 pada Juli
lalu. Saat itu
fasilitas-fasilitas
kesehatan terasa
sangat kurang.

9
Penegasan Intensitas Peristiwa tersebut Intensitas
pembelajaran menuntut peningkatan pembelajaran tatap
tatap muka kehati-hatian, muka membutuhkan
membutuhkan meskipun standar, yang tentu
standar, yang disesuaikan dengan
pembelajaran tatap
tentu perkembangan
muka sangat
disesuaikan penanganan
dibutuhkan agar usia
dengan pandemi. Kehati-
perkembangan emas dari generasi hatian harus
penanganan bangsa pada masa diutamakan agar
pandemi. depan bisa terasah sekolah tidak
Kehati-hatian dengan baik. Evaluasi menjadi klaster baru
harus perlu terus dilakukan, penularan Covid-19
diutamakan termasuk dalam
agar sekolah strategi mitigasinya.
tidak menjadi Baik itu di level mikro
klaster baru
maupun makro.
penularan
Dengan panduan yang
Covid-19.
lengkap, mereka yang
terlibat di bidang
pendidikan diharapkan
bisa
mengimplementasikan
materi-materi yang
dibutuhkan para
peserta didik, dengan
tingkat keamanan
yang tinggi.

Intensitas pembelajaran
tatap muka
membutuhkan standar,
yang tentu disesuaikan
dengan perkembangan
penanganan pandemi.
Kehati-hatian harus
diutamakan agar
sekolah tidak menjadi
klaster baru penularan
Covid-19. Deteksi
populasi warga sekitar
sekolah yang sudah
divaksin dibutuhkan
sebagai bagian dari
data yang bisa
10
digunakan sebagai
indikator dalam
menentukan intensitas
pembelajaran tatap
muka. Tentu
pengkajiannya akan
ditentukan pula oleh
perkembangan berbagai
data lainnya.

4. Kembangkanlah kalimat fakta dan kalimat opini tersebut menjadi sebuah teks editorial
dengan memerhatikan struktur dan kebahasaan secara tertulis sesuai dengan kerangka
yang telah kalian rancang!
Teks Editorial

Sekitar tiga minggu sudah pembelajaran tatap muka secara terbatas di berbagai
wilayah negeri ini berlangsung. Pandemi yang terjadi sejak Maret tahun lalu telah
menjadi ancaman dalam pengembangan sumber daya manusia, karena pendidikan
belajar- mengajar tidak bisa berjalan optimal. Pembelajaran jarak jauh dinilai tidak
bisa sepenuhnya mengasah rasa dan karsa, sehingga memunculkan learning loss.
Namun, pandemi juga telah memberi percepatan dalam pemanfaatan teknologi
informasi.

Kemajuan teknologi memang perlu dimanfaatkan untuk mengatasi berbagai


kendala. Pembelajaran daring yang merupakan efek dari kecanggihan teknologi
komunikasi dan informasi bisa dianggap sebagai bagian mempersiapkan peserta
11
didik memasuki era Revolusi Industri 4.0. Era itu sebenarnya juga menuntut
kemampuan komprehensif yang sayangnya tidak bisa didapatkan secara memadai
tanpa pembelajaran tatap muka. Wajar bila banyak kalangan cemas terhadap efek
jangka panjang pembelajaran daring.

Metode itu juga telah mengubah kehidupan anak-anak karena mereka relatif
terisolasi di rumah. Mereka telah kehilangan untuk hak bermain dan bersosialisasi.
Padahal masa depan mereka akan banyak ditentukan oleh kegiatan akademik
berkualitas dan aktivitas-aktivitas ekstrakurikuler di sekolah. Badan Perserikatan
Bangsa-Bangsa (PBB) yang membidangi persoalan anak-anak, UNICEF,
menyebutkan 168 juta pelajar kehilangan pembelajaran tatap muka akibat
penutupan sekolah-sekolah.

Penurunan kualitas belajarmengajar memang telah menjadi persoalan global. Hal itu
merupakan konsekuensi dari Covid-19 yang telah menjadi pandemi. Meskipun
penurunan kasus aktif terjadi, pandemi belum bisa dipastikan kapan akan berakhir.
Terlebih ancaman mutasi virus juga membayangi. Kemunculan varian delta
memperparah bencana kesehatan yang terjadi. Efeknya adalah gelombang kedua
serangan Covid-19 pada Juli lalu. Saat itu fasilitas-fasilitas kesehatan terasa sangat
kurang.

Peristiwa tersebut menuntut peningkatan kehati-hatian, meskipun pembelajaran


tatap muka sangat dibutuhkan agar usia emas dari generasi bangsa pada masa
depan bisa terasah dengan baik. Evaluasi perlu terus dilakukan, termasuk dalam
strategi mitigasinya. Baik itu di level mikro maupun makro. Dengan panduan yang
lengkap, mereka yang terlibat di bidang pendidikan diharapkan bisa
mengimplementasikan materi-materi yang dibutuhkan para peserta didik, dengan
tingkat keamanan yang tinggi.

Intensitas pembelajaran tatap muka membutuhkan standar, yang tentu disesuaikan


dengan perkembangan penanganan pandemi. Kehati-hatian harus diutamakan
agar sekolah tidak menjadi klaster baru penularan Covid-19. Deteksi populasi warga
sekitar sekolah yang sudah divaksin dibutuhkan sebagai bagian dari data yang bisa
digunakan sebagai indikator dalam menentukan intensitas pembelajaran tatap
muka. Tentu pengkajiannya akan ditentukan pula oleh perkembangan berbagai data
lainnya.

5. Jangan lupa bubuhkanlah judul yang menarik dan sesuai topik yang sudah ditentukan
untuk teks editorial hasil karya kalian selaras dengan rumusan tema!

12
6. Sebelum kalian memajang hasil kerja pada media sosial seperti instragram atau blog
prinadi, lakukanlah proses penyuntingan terhadap teks editorial yang sudah kalian
susun terhadap aspek isi, struktur, dan unsur kebahasaan dengan menggunakan format
berikut!
No. Aspek Penilaian Peniaian Keterangan
Ya Tidak
1 Judul menggambarkan isi (√) Karena
permasalahan
sedang hangat
dibicarakan
oleh
masyarakat
saat ini.

2 Argumen-argumennya mencukupi
a. Mengandung kalimat fakta (√) Karena berisi
tentang data
data fakta yang
sudah pernah
terjadi di
kejadian nyata
seperti Data
berupa Angka

b. Mengndung kalimat opini (√) Karena telah di


cantumkan
tanggapan
redaksi
dari
teks tersebut
3 Struktur
a. Pengenalan Isu. (√) Ada pada
paragraf Ke-1

No. Aspek Penilaian Peniaian Keterangan


Ya Tidak

13
b. Argumentasi (√) Ada Pada
paragraf Ke-
2,3,Dan 4

c. Penegasan (√) Ada pada


paragraf Ke-
5,dan 6

4 Unsur Kebahasaan
a. Kalimat Retoris (√) Karena
terdapat
kata
tanya yang tak
bertanya (
Kutipan
Pada
paragraf 1 )

b. Kata Populer (√) Karena


mempermudah
khalayak
mencerna isi
seperti kata
Ancaman
c. Verba
1) Verba Material (√) Karena
terdapat
kata
Mengatakan
dan lainnya

2) Verba Mental (√) Karena


terdapat
Kata
Menimbulkan
dan lainnya

14
No. Aspek Penilaian Peniaian Keterangan
Ya Tidak
3) Verba Relasional (√) Karena terdapat
kata
Merupakan
dan lainnya

d. Konjugsi (√) Karena terdapat


kata
untuk, Tapi,
oleh karena
itu, dan lainnya

e. Adverbia (√) Karena terdapat


kata sehingga,
seringkali dan
lainnya

7. Unggahlah teks editorial yang sudah selesai kalian buat di blog masing-masing dan
mintalah teman untuk membaca dan menanggapai hasil karyamu dengan format
berikut.

A. Sumber/Media
Sumber: Buku paket, internet, surat kabar, majalah, televisi
Media : WhatsApp, Zoom meeting , Google Class Room, LMS

B. Refleksi
Isilah penilaian diri ini dengan jujur dan benar sesuai dengan perasaan yang kalian rasakan
ketika mengerjakan suplemen bahan materi ini!

1. Bubuhkanlah tanda centang (√) pada salah satu gambar yang dapat mewakili perasaan
kalian setelah mempelajari materi ini!
15
2. Apa yang sudah kalian pelajari?
Yang sudah saya pelajari yaitu mengenai Teks Editorial

3. Apa yang kalian kuasai dari materi ini?


Yang saya kuasai yaitu dapat mengetahui ilmu pembelajaran mengenai Teks
editorial mulai dari struktur, mempelajari perbedaan kalimat fakta dan opini,
tujuan teks editorial , beserta kaidah kebahasaan teks editorial

4. Bagian apa yang belum kalian kuasai?


Yang saya belum kuasai yaitu mengenai kaidah teks editorial dari kebahasaan
bersifat kalimat retoris, karena masih bingung terhadap kaidah kebahasaan
tersebut, apakah termasuk kalimat tanya tak bertanya atau termasuk pertanyaan
yang tidak ditunjukan untuk mendapatkan jawaban tersebut

5. Apa upaya kalian untuk menguasai yang belum kalian kuasai?


Upaya dari saya yaitu akan mendalami lagi dan mempelajari kembali untuk
materi kaidah kebahasaan bersifat kalimat retoris sehingga saya dapat paham arti
dari kaidah kebahasaan tersebut

6. Sebutkan hal yang menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan!
Berikan alasanya!
Hal yang menarik dari saya yaitu mengenai isi teks tersebut

Alasannya karena dari mempelajari teks editorial kita dapat mengetahui


informasi dari masyarakat mengenai isu dan peristiwa yang sedang terjadi akhir
akhir ini dan informasi tersebut sedang hangat di perbincangkan oleh masyarakat.

7. Sebutkan hal yang tidak menarik dari aktivitas pembelajaran yang sudah kalian lakukan!
Berikan alasannya!
16
Hal yang tidak menarik pada pembelajaran kali ini, menurut saya yaitu dari teks
editorial berada pada strukturnya

Alasannya karena, jika di lihat dari strukturnya tetap sama dengan teks persuasi dan
jenis teks yang lainnya sehingga kurang menarik untuk di analisis strukturnya sebab
tidak dapat membedakan teks tersebut dengan teks yang lainnya berdasarkan
strukturnya

Umpan Balik Guru


Menurut saya pembelajaran kali ini oleh guru yang mengajarkan itu sudah baik dan mudah di mengerti,karena
saya merasa senang dalam mempelajarinya,dan dapat mengenal apa itu teks
editorial, menganalisis teks karya orang lain dan bisa menulis teks editorial karya diri sendiri

Paraf Guru Nilai

17
18
19

19
20

20
21

Anda mungkin juga menyukai