Anda di halaman 1dari 3

Assalamu'alaikum wr. wb.

‫سالَ ُم‬َّ ‫صالَةُ َوال‬ َّ ‫ َوال‬،‫ِّين‬ ُِ ‫علَى أم‬


ِ ‫ور الدُّ ْنيَا َوال ِد‬ َ ُ‫ َوبِ ُِه نَ ْستَ ِعيْن‬، َ‫بُِّ ْالعَالَ ِمين‬ َُِّ ِ ُ‫ْال َح ْمد‬
ِ ‫لِل َر‬
‫ أَ َّما َب ْعد‬، َ‫ص ْح ِب ُِه أَجْـ َمـعِين‬
َ ‫لى آ ِل ُِه َو‬
َُ ‫ع‬َ ‫س ِلينَُ َو‬
َ ‫ف الـم ْر‬ ُِ ‫لى أَ ْش َر‬
َُ ‫ع‬َ
Yang terhormat ibu kepada sekolah Ana Nur Hamida ST.SPd
Yang saya hormati bapak ibu guru dan seluruh staf SMP
ISLAM MUAWANAH AL-HASYIMIYAH
Dan teman teman yang saya banggakan
Marilah kita panjatkan puji dan syukur kita ke hadirat Allah
SWT yang telah melimpahkan nikmat-Nya kepada kita semua,
sehingga kita bisa berkumpul di tempat yang mulia ini.
Shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, yang
telah membebaskan kita dari zaman jahiliyah menuju zaman
yang penuh dengan ilmu pengetahuan, dari zaman kegelapan
menuju zaman yang terang benderang seperti sinar
matahari.
Hadirin yang dirahmati Allah,
Perkenankan, pada kesempatan kali ini saya akan
menyampaikan pidato dengan judul "Maulid Nabi
Muhammad SAW".
Tanggal 12 bulan Rabiul Awal merupakan hari dilahirkannya
seorang yang paling mulia di dunia ini, ia adalah Nabi
Muhammad SAW. Sebagai seorang muslim yang baik sudah
menjadi keharusan bagi kita semua untuk mengenang
kelahiran Nabi Muhammad SAW dan mengambil hikmah dari
kelahiran sang kekasih Allah SWT.
Hari ketika dilahirkan Nabi Muhammad SAW dalam
beberapa riwayat disebutkan bahwa memiliki ciri-ciri, alam
semesta ikut bergembira, langit teduh, bumi sejuk, dan
seluruh pohon-pohon berbuah dengan sempurna. Kelahiran
Nabi Muhammad SAW bukan saja menjadi kebahagiaan bagi
seluruh alam, akan tetapi juga kebahagiaan seluruh makhluk
di muka bumi. Rasulullah SAW adalah khataman nabiyyin.
Beliau juga bagaikan nurun fauqa kulli nur (cahaya di atas
cahaya) dan basyarun lakal basyari (manusia tidak seperti
manusia).
Ada beberapa hikmah yang dapat dipetik dari adanya
peringatan Maulid Nabi. Pertama, kita kembali mengingat
bahwa Nabi Muhammad SAW merupakan panutan kita. Jadi,
sudah seharusnya kita terus berusaha meniru akhlak nabi
untuk dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam Al-Qur'an:
ُْٰ ‫ّللا ويغ ِفرْ ل ُكمْ ذُنُوب ُكمْ ْۗ و‬
‫ّللا غفُوْرْ َّر ِحي ْم‬ ْٰ ْ‫قُلْ اِنْ ُكنتُمْ ت ُ ِحبُّون‬
ُْٰ ‫ّللا فاتَّبِعُونِيْ يُحبِب ُك ُْم‬
٣١
Artinya: "Katakanlah (Nabi Muhammad), "Jika kamu
mencintai Allah, ikutilah aku, niscaya Allah akan mencintaimu
dan mengampuni dosa-dosamu." Allah Maha Pengampun lagi
Maha Penyayang." (QS Ali Imran: 31)
Dengan mengenang Maulid Nabi, marilah kita kaum
muslimin untuk senantiasa mengikuti akhlak Rasulullah SAW
agar kita mendapatkan rida dan ampunan dari Allah SWT,
sebagaimana telah tertera dalam ayat tersebut.
Pertanyaannya, bagaimana jika diterapkan dalam konteks
umat sekarang yang tidak berjumpa dengan Rasulullah SAW
secara langsung?
Maka dalam rangka meneladani akhlak Nabi Muhammad
SAW seharusnya kita sebagai umat muslim di era modern ini
mengikuti akhlak guru kita, guru-guru yang benar-benar
memiliki sanad keilmuan sampai kepada Rasulullah SAW. Hal
itu sangat penting supaya kita tidak salah arah atau tersesat.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
ِْ ‫العُلُما ُْء ورث ْةُ األن ِبي‬
‫اء‬
Artinya: "Ulama itu pewaris para nabi." (HR At Tirmidzi)
Dalam konteks saat ini, seorang yang mengaku mencintai
nabi, seharusnya ia menjaga tutur katanya.
Demikian pidato yang dapat saya sampaikan tentang
Maulid Nabi Muhammad. Jika ada kekurangan baik yang
disengaja maupun yang tidak disengaja saya mohon maaf,
karena kesempurnaan hanya milik Allah SWT.

Wabillahi taufiq wal hidayah, wassalamu'alaikum wr. wb.

Anda mungkin juga menyukai