Anda di halaman 1dari 5

PENDIDIK DALAM PERSPEKTIF HADITS RASULULLAH SAW

Hasanah, Syarifah Rahmiza Munzana


Universitas Abulyatama
E- mail: ana_210887@yahoo.co.id
syarifahrahmiza@gmail.com

ABSTRAK
Guru sebagai pendidik merupakan suatu amanah yang sangat berat untuk dilaksanakan.
Dikatakan berat, karena guru harus bisa membimbing dan mengarahkan peserta didiknya
ke arah yang positif dan lebih baik, dari semua aspek yang ada pada peserta didik baik dari
segi kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dalam kaitannya dengan masalah tersebut, akan
dibahas dalam penelitian ini berbagai asumsi yang diambil dari sumber kedua dalam agama
Islam yakni Sunnah Rasul (hadits). Dalam sumber tersebut banyak sekali literatur-literatur
yang membahas tentang pendidik. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode dokumentasi dengan jenis penelitian kalitatif, penganalisaan data lebih difokuskan
pada penelitian perpustakaan (library research), yaitu berpedoman Sunnah Rasul (Hadits)
sebagai referensi primer datanya, dan dibantu dengan buku-buku lain yang mendukung
sebagai referensi sekunder dari beberapa pemikiran para tokoh ahli Hadits dan tokoh-
tokoh pendidikan tentang tema pendidik. Teknik analisa dalam penelitian ini adalah teknik
content analysis. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang berbagai teori tentang
pendidik (guru) dalam perspektif hadits Rasulullah saw. Dari hasil penelitian telah
ditemukan beberapa hal diantaranya pendidik dalam perspektif hadits sebagai berikut: (1)
Pendidik harus beriman,(2) Pendidik berniat ikhlas, (3) Pendidik harus berlapang dada,(4)
Pendidik harus berlemah lembut dan tersenyum, (5) Pendidik harus memperhatikan kondisi
muridnya.

Kata Kunci: Pendidik, Perspektif Hadits

PENDAHULUAN pendidik profesinallah yang dapat


Pendidikan merupakan tindakan mengantarkan manusia ke arah tujuan
secara sadar yang tujuannya untuk pendidikan tersebut (Saiful, 2010).
mengembangkan fitrah manusia secara Untuk itu, keberadaan pendidik
potensi sumber daya insani menuju dalam dunia pendidikan sangat
terbentuknya manusia seutuhnya. krusial. Hal ini disebabkan
Sedangkan hakikat tujuan pendidikan kewajibannya tidak hanya
Islam adalah terbentuknya insan yang mentransferkan ilmu pengetahuan
memiliki dimensi religius, berbudaya saja, tetapi juga dalam
dan berkemampuan ilmiah, dalam mengintegrasikan nilai-nilai etis.
istilah lain disebut insan kamil Dengan demikian dapat kita pahami
(Ramayulis dan Samsul Nizar, 2009). bahwa pendidik merupakan tulang
Untuk mengaktualisasikan tujuan punggung dalam kegiatan pendidikan
tersebut, seorang pendidik memiliki terutama yang berkaitan dengan
tanggungjawab untuk mengantarkan kegiatan proses belajar mengajar.
peserta didik ke arah tujuan tersebut, Tanpa adanya peran pendidik atau
yaitu dengan menjadikan diri sebagai guru maka proses belajar mengajar
orang yang memilki kompetensi tidak akan berjaralan.
sebagai pendidik ideal. Karena hanya

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 33


Namun realisasinya dengan kencing berlari?. Maka penulis
semakin “majunya perkembangan tergerak untuk menyususn sebuah
zaman”, menjadikan ajaran Al-Qur’an tulisan yang semoga dapat menjadi
semakin termarjinalkan. Hal ini bisa suatu bahan acuan bagi penulis
diresapi oleh setiap individu maupun seluruh pelaku pendidikan
bagaimana eksistensi pendidikan pada umumnya dengan judul “
belakangan ini yang tidak memiliki Pendidik dalam Perspektif Hadits
arah secara hakiki. Pendidikan yang Rasulullah saw”.
mestinya menjadi kewajiban individu
terhadap penciptanya, kini hal MOTEDE PENELITIAN
tersebut sudah tidak memiliki atsar Jenis penelitian merupakan
lagi. Kini pendidikan sudah tidak penelitian kepustakaan (library
mengarah kepada ranah yang hakiki, research), dengan menggunakan
justeru mengarah pada prestise, tidak pendekatan kualitatif dan
mementingkan moral, dan menggunakan pendekatan deskriptis
mempreoritaskan pada hal yang analisis yaitu data yang diperoleh
berbau materi. berupa kata-kata, gambar, perilaku
Imam Suprayogo menyatakan dan laiinya. Sumber data dalam
bahwa “cukup banyak bukti, bahwa penelitian ini terbagi dalam dua
seseorang yang memiliki kekayaan bagian antara lain data primer dan
ilmu dan keterampilan, jika tidak data sekunder. Analisis data
dilengkapi dengan kekayaan akhlak merupakan upaya yang dilakukan
atau moral, maka justru ilmu dan dengan jalan bekerja dengan data,
keterampilan yang disandang akan mengorganisasikan data, memilah-
melahirkan sikap-sikap individualistik milahnya menjadi satuan yang dapat
dan materialistik. Dua sifat ini akan dikelola, menemukan pola,
menampakkan perilaku yang kurang menemukan apa yang penting, dan
terpuji seperti serakah, tidak apa yang dipelajari, serta memutuskan
mementingkan orang laindan sifat- apa yang dapat diceritakan kepada
sifat jelek lainnya. orang lain. Penelusuran dokumentasi
Adanya ranah pendidikan yang ini penting untuk mengumpulkan
semakin melenceng jauh dari data-data guna menjadi bahan
kehakikiannya, tidak terlepas dari pertimbangan berkenaan dengan
seorang pendidik yang mestinya masalah pendidik dalam perspektif
menjadi suri teladan bagi peserta hadits Rasulullah saw untuk mencapai
didiknya justru belakangan ini banyak tujuan pendidikan yang optimal dan
guru yang membiarkan bahkan efisien dalam proses belajar mengajar.
membentuk anak didik menjauh dari
HASIL DAN PEMBAHASAN
ajaran Al-Qur’an sehingga dekadensi
Nur Uhbiyati memberikan
moral tak bisa dielakkan lagi.
definisi tentang pendidik; adalah
Bukankah pepatah mengatakan, guru
orang dewasa yang bertanggungjawab
kencing berdiri maka murid akan
member bimbingan atau bantuan

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 34


kepada anak didik dalam ‫ أَﻣﱠﺎ ھَ ُﺆﻻَ ِء‬، ‫ﻀ ُﻞ ﻣِﻦْ ﺻَﺎ ِﺣﺒِ ِﮫ‬ َ ‫ِﻛﻼَھُﻤَﺎ َﻋﻠَﻰ َﺧ ْﯿ ٍﺮ َوأَ َﺣ ُﺪھُﻤَﺎ أَ ْﻓ‬
perkembangan jasmani dan rohaninya ‫ﷲَ َوﯾُ َﺮ ﱢﻏﺒُﻮنَ إِﻟَ ْﯿ ِﮫ ﻓَﺈ ِنْ ﺷَﺎ َء أَ ْﻋﻄَﺎھُ ْﻢ َوإِنْ ﺷَﺎ َء َﻣﻨَ َﻌﮭُ ْﻢ‬ ‫ﻓَﯿَ ْﺪﻋُﻮنَ ﱠ‬
‫ َوأَﻣﱠﺎ ھَ ُﺆﻻَ ِء ﻓَﯿَﺘَ َﻌﻠﱠﻤُﻮنَ ا ْﻟﻔِ ْﻘﮫَ وَا ْﻟ ِﻌ ْﻠ َﻢ َوﯾُ َﻌﻠﱢﻤُﻮنَ ا ْﻟﺠَﺎ ِھ َﻞ ﻓَﮭُ ْﻢ‬،
agar mencapai kedewasaannya,
‫ اﻟﺪارﻣﻲ‬-.‫ ﺛُ ﱠﻢ َﺟﻠَﺲَ ﻓِﯿ ِﮭ ْﻢ‬: ‫ َوإِﻧﱠﻤَﺎ ﺑُ ِﻌﺜْﺖُ ُﻣ َﻌﻠﱢﻤﺎ ً « ﻗَﺎ َل‬، ‫ﻀ ُﻞ‬ َ ‫أَ ْﻓ‬
mampu melaksanakan tugasnya
sebagai makhluk Allah, khalifah di Menceritakan kepada kami
permukaan bumi, sebagai makhluk ‘abdullah bin yazid, menceritakan
sosial sebagai individu yang sanggup kepada kami ‘abdur Rahman bi ziyad
berdiri sendiri (Nur Ubhiyati, 1998: bin an’um bin abdur Rahman bin Rafi’
65). dari Abdullah bin ‘amr: Sesungguhnya
Manusia akan menjadi baik, rasulullah SAW melewati dua majlis di
apabila keduanya baik, sebaliknya masjidnya, lalu Rasulullah berkata;
manusia akan menjadi buruk apabila keduanya itu baik dan sala ssatu
keduanya buruk. Nabi Muhammad keduanya itu lebih utama dari
SAW menunjuk lidah sebagai faktor sahabatnya. Adapun mereka berdo’a
utama yang membawa bencana bagi kepada allah dan menyenangkan
manusia, dan ia merupakan tolak ukur kepadaNya. Maka jika Allah
untuk bagian tubuh lainnya berkehendak mereka akan diberi. Dan
(KEMENAG RI, 2011:592). Beliau jika Allah berkendak mereka akan
bersabda dalam haditsnya: dicegah. Adapun mereka ada yang
belajar ilmu fiqh dan mereka
‫ﺣﺪﺛﻨﺎ ﻣﺤﻤﺪ ﺑﻦ ﻣﻮﺳﻰ اﻟﺒﺼﺮي ﺣﺪﺛﻨﺎ ﺣﻤﺎد ﺑﻦ أﺑﻲ زﯾﺪ ﻋﻦ‬
‫اﺑﻲ اﻟﺼﮭﺒﺎء ﻋﻦ ﺳﻌﯿﺪ ﺑﻦ ﺟﺒﯿﺮ ﻋﻦ أﺑﻲ ﺳﻌﯿﺪ اﻟﺨﺪري‬ mengajarkan kepada orang yang
‫ إذا أﺻﺒﺢ اﺑﻦ آدم ﻓﺈن اﻷﻋﻀﺎء ﻛﻠﮭﺎ ﺗﻜﻔﺮ اﻟﻠﺴﺎن‬: ‫رﻓﻌﮫ ﻗﺎل‬ bodoh.Maka mereka itulah yang lebih
‫ﻓﺘﻘﻮل اﺗﻖ ﷲ ﻓﯿﻨﺎ ﻓﺈﻧﻤﺎ ﻧﺤﻦ ﺑﻚ ﻓﺈن اﺳﺘﻘﻤﺖ اﺳﺘﻘﻤﻨﺎ وإن‬ utama. Dan sesungguhnya aku di utus
‫اﻋﻮﺟﺠﺖ اﻋﻮﺟﺠﻨﺎ‬ sebagai pengajar (pendidik). Abdullah
Saya telah mendengar Rasulullah bin ‘amr berkata: kemudian rasulullah
saw mengatakan, bahwa: Jika duduk bersama mereka.
manusia bangun di pagi hari, maka Hadits diatas menjadi penjelas
seluruh anggota tubuhnya bagi seluruh umat manusia, bahwa
mengingatkan lidah dan berpesan, setelah Rasulullah diajarkan
“bertakwalah kepada Allah kepadanya Al-Qur’an lalu Rasulullah
menyangkut kami, karena kami tidak mengatakan dalam haditsnya yang
lain kecuali denganmu. Jika engkau mengisyaratkan bahwa beliau diutus
lurus, kami pun lurus, dan jika engkau adalah sebagai pendidik.
bengkok kami pun bengkok. (Riwayat Seorang pendidik akan
at-Tirmidzi dari Abu sa’id al khudri). senantiasa menyampaikan ilmu
Hadits Rasulullah SAW juga pengetahuan yang dimilikinya untuk
membahas tentang pendidik, yakni bisa diserap oleh muridnya sehingga
hadits yang diriwayatkan oleh Imam nantinya ilmu pengetahuan tersebut
Ad- Darami; akan semakin dikembangkan oleh
peserta didik. Hadits Rasulullah SAW
‫ﷲِ ﺑْﻦُ ﯾَﺰِﯾ َﺪ َﺣ ﱠﺪﺛَﻨَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ ﺑْﻦُ ِزﯾَﺎ ِد ْﺑ ِﻦ أَ ْﻧ ُﻌ َﻢ‬
‫أَﺧْ ﺒَ َﺮﻧَﺎ َﻋ ْﺒ ُﺪ ﱠ‬
‫ أَنﱠ َرﺳُﻮ َل‬: ‫ﷲِ ْﺑ ِﻦ َﻋ ْﻤﺮٍو‬ ‫ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ اﻟﺮﱠﺣْ َﻤ ِﻦ ْﺑ ِﻦ رَاﻓِ ٍﻊ ﻋَﻦْ َﻋ ْﺒ ِﺪ ﱠ‬ menyatakan; Dari Abdullah bin Amr
»: ‫ َﻣ ﱠﺮ ﺑِﻤَﺠْ ﻠِ َﺴ ْﯿ ِﻦ ﻓِﻰ َﻣ ْﺴ ِﺠ ِﺪ ِه ﻓَﻘَﺎ َل‬-‫ﺻﻠﻰ ﷲ ﻋﻠﯿﮫ وﺳﻠﻢ‬- ِ‫ﷲ‬ ‫ﱠ‬ radhiyallahu ta’ala ‘anhu, bahwa Nabi

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 35


shallallaahu ‘alaihi wa sallam agar mencapai tujuan pendidikan
bersabda, yang sesuai dengan kodratnya sebagai
manusia, yakni menjadi insankamil.
‫ﺑَﻠﱢﻐُﻮا َﻋﻨﱢﻰ َوﻟَﻮْ آﯾَﺔً – اﻟﺘﺮﻣﺬي‬
Rangkaian hadits Rasulullah saw yang
Sampaikanlah dariku walaupun tertera dalam pembahasan penelitian
hanya satu ayat. HR. Tarmizi ini yang kesemuanya merupakan
Pendidik merupakan seorang penjelasana tentang pendidik dalam
yang memiliki tugas utama daam perspektif Hadits, dapat disimpulkan
mendidik, mengajar, membimbing, sebagai berikut;
mengarahkan, melatih, menilai dan a. Pendidik haruslah beriman
mengevaluasi peserta didik pada b. Seorang pendidik harus memiliki
pendidikan anak usis dini jalur niat ikhlas
pendidikan formal, pendidikan dasar c. Seorang pendidik harus memiliki
hingga pendidikan yang menengah sifat lapang dada
dan mengarah. Seorang pendidik juga d. Seorang pendidik harus lemah
berperan sebagai perencana dan lembut dan tersenyum
pengatur dalam proses belajar e. Seorang pendidik yang harus
mengajar, guru bertanggung jawab memperhatikan kondisi
atas semua aktifitas yang dilakukan muridnya.
peserta didik. Dalam interaksi edukatif Saran
yang berlangsung maka telah terjadi Dari hasil penelitian yang telah
interaksi bertujuan yang memaknai di lakukan oleh peneliti maka sangat
dan menciptakan lingkungan yang diharapkan agar para pendidik (guru)
bernilai demi kepentingan anak didik memperhatikan kembali nilai-nilai
dalam proses belajar mengajar yang telah Rasulullah saw ajarkan
(Abuddin Nata, 2005). kepada sahabat-sahabatnya
sebagaimana yang tercantum dalam
SIMPULAN DAN SARAN
hadits, dengan memperhatikan kondisi
Pendidik dalam Islam ialah siapa
murid, memberikan senyuman, kasih
saja yang bertanggung jawab terhadap
saying, bersikap lemah lembut,
semua aspek yang ada dalam anak
mempunyai niat yang ikhlas serta
didik. Dalam Islam, orang yang
memiliki hati yang lapang, agar proses
pertama bertanggung jawab adalah
belajar mengajar dapat berjalan efektif
ayah dan ibu (orang tua), tapi seiring
dan efesien sesuai dengan tujuan
berkembangnya dan kemajuan zaman
pendidikan.
tugas itu diserahkan kepada pihak
lembaga pendidikan yang bertugas DAFTAR PUSTAKA
sebagai pendidik kedua setelah orang
Al- Bukhari, Muhammad bin Ismail bin
tua. Dan pada intinya baik orang tua, Ibrahim bin ak-Mughirah, tth,
maupun tenaga pendidik adalah Shahih Bukhari, Juz 7, Mesir: al-
membimbing anak didik dalam Matba’ah al-Amiriyah.
perkembangan jasmani dan rohaninya

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 36


Al-Asqaani, Ib nu Hajar, 2007,
Terjemahan Lengkap Bulughul
Maram, Jakarta: Akbar Media Eka
Sarana.
Daqiqil, Ibnu’Ied, 2013, Syarah Hadits
Arba’in Imam Nawawi, Bandung:
Diponogoro.
Nata, Abuddin, 2005, Pendidikan dalam
Perspektif Hadits, Jakarta: Proyek
Pengadaan Buku Dasar UIN.
Ramayulis dan Samsul Nizar,
2009, Filsafat Pendidikan
Islam, Jakarta: Kalam Mulia
Uhbiyati, 1998, Nur, Ilmu Pendidikan
Islam I, Bandung: Pustaka Setia.
Saifullah, 2010, Nalar Pendidikan Islam:
Ikhtiar Memahami Pendidikan Islam
Dalam Berbagai Perspektif, Cet.
1,Bandung: Ciptapustaka.
Kementrian Agama Republik Indonesia,
2011, Alqur’an dan tafsirnya jilid 5,
Jakarta: Widya Cahaya.

2018 | Seminar Nasional Pendidikan Dasar 37

Anda mungkin juga menyukai