NPM:192103009
Kelas: 19 A
Latar Belakang:
Pemberdayaan masyarakat desa merupakan upaya pengembangan kemandirian dan
kesajahteraan masyarakat dengan meningkatkan pengetahuan, sikap, keterampilan, perilaku,
kemampuan, kesadaran, serta memanfaatkan sumber daya melalui penetapan kebijakan,
program, kegiatan, dan pendampigan yang sesuai dengan esensi masalah prioritas kebutuhan
masyarakat desa. Kesejahteraan rakyat merupakan pokok yang harus diperhatikan oleh
pemerintah Indonesia. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin
pada tahun 2012 penduduk di perkotaan memiliki tingkat kemiskinan sebesar 8,6%
sedangkat penduduk di pedesaan memiliki tingkat kemiskinan sebesar 14,6% menurut
(BPS,2014). Dharmawan mengungkapkan bahwa pengembangan masyarakat merupakan
suatu perubahan yang terencana dan relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang
dihadadapi oleh kapasitas, norma, nilai, persepsi, dan keyakakinan anggota komunitas
setempat, dimana prinsip-prinsip resident participation dijunjung tinggi. Pemberdayaan
diyakini sebagai sebuah pembangunan alternatif atau model pembangunan yang berpusat
pada pertumbuhan, pembangunan ekonomi menekankan pada peningkatan income per
capita. Pemberdayaan berorientasi kesejahteraan apabila dirancang dan dilaksanakan dengan
fokus untuk meningkatkan kemampuan orang, khususnya kelompok rentan dan lemah untuk
memiliki akses terhadap sumber-sumber produktif yang memungkinkan mereka dapat
meningkatkan pendapatannya dan memperoleh barang dan jasa yang diperlukan untuk
berpartisipasi dalam proses pembangunan dan keputusan yang mempengaruhi mereka.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat yang baik, pada umumya mensyaratkan adanya proses
pendampingan. Hal ini sejalan dengan Nikijuluw, yang menjelaskan bahwa pemberdayaan
adalah suatu proses untuk berdaya, memiliki kekuatan kemampuan dan tenaga untuk
menguasai sesuatu. Sebagai suatu proses, pemberdayaan merupakan langkah awal bagi
masyarakat yang tidak berdaya menjadi berdaya dimana masyarakat dapat memiliki
kekuatan, kemampuan serta menguasai sesuatu yang mampu berdayakan kehidupan mereka,
baik secara pribadi, keluarga maupun dalam pembangunan desa. Oleh karena itu pemerintah
menetapkan strategi untuk mengatasi ketimpangan pembangunan dengan melaksanakan
pembangunan nasional yang menaruh perhatian terhadap pembangunan desa. Dalam
pembangunan desanya, pemerintah berkedudukan sebagai subsistem dari sistem
penyelenggaraan pemerintah di Indonesia, sehingga desa memiliki kewenangan, tugas, dan
kewajiban untuk mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya sendiri.
Metodologi :
Penelitian ini dilaksanakan di Desa Mojorejo, Kecamatan Junerejo, Kota Batu. Metode yang
digunakan dalam penelitian ini adalah analisis kuantitatif, yang diolah secara manual
menggunakan rumus statistik dan diuji signifikansi mengenai pengaruh strategi
pemberdayaan masyarakat desa terhadap kesejahteraan masyarakat Desa. Teknik
pengumpulan data menggunakan kuisioner, observasi, dan dokumentasi. Kuisioner
digunakan sebagai instrumen penelitian. Kuisioner dikembangkan menggunakan tiper
tertutup.
Kesimpulan :
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada pengaruh yang signifikan pada strategi
masyarakat dengan kesejahteraan masyarakat desa di Desa Mojorejo, Kecamatan Junrejo,
Kota Batu. Berdasarkan hasil penelitian ini dapat disampaikan beberapa saran sebagai
berikut, yaitu bagi perangkat masyarakat Desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu agar
lebih aktif merencanakan, melaksanakan dan mengevaluasi program kerja pemberdayaan
masyarakat desa guna untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa. Bagi Masyarakat
Desa Mojorejo agar lebih aktif mengikuti program strategi yang dilaksanakan oleh perangkat
desa agar bias membantu meningkatkan perokonomian di desa. Bagi peneliti selanjutnya
dapat dilakukan dengan faktor-faktor lain sehingga yang teridentifikasi lebih banyak lagi
faktor-faktor yang mempengaruhi kesejahteraan masyarakat desa di Desa Mojorejo
Kecamatan Junrejo Kota Batu. Meskipun penelitian ini telah diusahakan sebaik-baiknya,
namun tidak lepas dari keterbatasan dan kelemahan yang ada, diantaranya adalah
Terbatasnya variabel yang diteliti yaitu hanya pada strategi pemberdayaan masyarakat dan
ksejahteraan masyarakan desa. Terbatasnya waktu, peneliti tidak mengontrol kondisi fisik
dan psikis terlebih dahulu apakah responden dalam keadaan fisik yang baik atau tidak dalam
mengisi angket.
Poin penting:
1. Sistematika cukup lengkap. Terdapat judul, abstrak, kata kunci, pendahuluan, metode
dan penelitian, hasil dan pembahasan, kesimpulan, dan daftar pustaka
2. Definisi pemberdayaan yang cukup kuat. Menurut (Dharmawan,2006)
mengungkapkan bahwa pengembangan masyarakat merupakan suatu perubahan yang
terencana dan relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang dihadapi oleh para
anggota komunitas yang dilaksanakan secara khas dengan cara-cara yang sesuai
dengan kapasitas, norma, nilai, persepsi dan keyakinan anggota komunitas setempat,
dimana prinsip-prinsip resident participation dijunjung tinggi. menurut (Nikijuluw
(2001), menjelaskan bahwa pemberdayaan adalah suatu proses untuk berdaya,
memiliki kekuatan kemampuan dan tenaga untuk menguasai sesuatu. Sebagai suatu
proses, maka pemberdayaan merupakan langkah awal bagi masyarakat yang tidak
berdaya menjadi berdaya dimana masyarakat bisa memiliki kekuatan, kemampuan
serta menguasai sesuatu yang mampu berdayakan kehidupan mereka, baik secara
pribadi, keluarga maupun dalam pembangunan desa. Pembangunan desa hakekatnya
merupakan basis dari pembangunan nasional, karena apabila setiap desa telah mapu
melaksanakan pembangunan secara mandiri maka kemakmuran masyarakat akan
mudah terwujud dan secara nasional akan meningkatkan indek kemakmuran
masyarakat desa khususnya desa Mojorejo Kecamatan Junrejo Kota Batu.
3. Latar belakang yang mampu menjadi dasar penelitian. Kesejahteraan rakyat
merupakan masalah pokok yang harus diperhatikan oleh pemerintahan indonesia.
Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk miskin pada tahun 2012
penduduk di perkotaan memiliki tingkat kemiskinan sebesar 8,6% sedangkat
penduduk di pedesaan memiliki tingkat kemiskinan sebesar 14,6% menurut
(BPS,2014). Mendefinisikan kemiskinan sebagai bentuk deprivasi dalam
kesejahteraan. Langkah pemerintah selanjutnya adalah menyusun strategi guna upaya
menyelesaikan permasalahan kemiskinan dengan cara melakukan strategi
pemberdayaan masyarakat. Pengembangan masyarakat merupakan aktivitas
pembangunan yangberorientasi pada kerakyatan dengan syarat menyentuh aspek-
aspek keadilan, keseimbangan sumber daya alam, partisipasi masyarakat, dan jika
memungkinkan berdasarkan prakarsa komunitas
Saran:
Untuk kedepannya peneliti seharusnya mencantumkan detail tempat pada judul. Serta
menambah kajian ilmiah yang sudah terlaksana sebagai bahan referensi. Serta dalam
pendahuluan ditambahkan latar belakang yang lebih mendalam sebagai acuan untuk
mengadakan penelitian. Pada hasil dan pembahasan, dapat ditambahkan pula penguatan
ilmiah pada hasil yang sudah dicapai. Selebihnya peneliti harus lebih teliti dalam
penyuntingan agar tidak ada typo.