Anda di halaman 1dari 2

GKN HARAPAN GENERASI MUDA ACEH

Dilaporkan Oleh Oloan Alsyah, Widyaiswara UPTD Balai Pelatihan Koperasi dan UKM Aceh

Pada tanggal 18 Maret 2014, gedung Sosial Banda Aceh dipenuhi oleh 1000 orang generasi muda yang
sebagian besar adalah mahasiswa Universitas Serambi Mekkah (USM), mereka menghadiri acara GKN
yaitu Gerakan Kewirausahaan Nasional yang diprakarsai oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya
Manusia Kementerian Koperasi dan UKM RI. Derap langkah mereka dipenuhi dengan pengharapan-
pengharapan dan gejolak-gejolak jiwa yang ingin menampakkan jati diri sebagai usahawan yang ingin
meraih sukses melalui langkah awal ini dengan bermodal tekad yang kuat, bakat/potensi diri yang belum
terasah dan keyakinan akan adanya bantuan dari pemerintah.

(GKN) adalah Gerakan Kewirausahaan Nasional yang pada tahun 2014 mengambil tema “ Spirit Of
Women Entrepreneurship”. bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan, pemahaman perkoperasian
dikalangan generasi muda dan kelompok masyarakat untuk mendorong pertumbuhan dan
pengembangan koperasi serta mendorong tumbuh dan berkembangnya wirausaha muda yang
potensial.

Dengan GKN ini diharapkan bakat-bakat yang masih terpendam dan potensi yang masih belum terasah
dapat ditimbulkan dan diasah pada kegiatan nyata atas dukungan modal dan motivasi dari Kementerian
Koperasi melalui GKN, tentunya kesemua ini harus melalui proses penyaringan agar yang benar-benar
mampu berkembanglah yang akan menerima dukungan pemerintah ini, hal ini dikemukakan oleh Bapak
Prakoso BS Deputi SDM Kementerian Koperasi dan UKM RI pada saat kata sambutan beliau.

Dalam kata sambutan dan sekaligus pembukaan oleh Bapak Gubernur yang diwakili oleh bapak Sekda
Aceh, Bapak Dermawan pada prinsipnya Pemerintah Aceh mendukung sepenuhnya acara ini sehingga
generasi muda Aceh dapat benar-benar memanfaatkan peluang yang diberikan oleh Kementerian
Koperasi dan UKM ini, karena dengan memanfaatkan potensi dan bakat yang ada akan dapat
menciptakan lapangan kerja. Bapak Gubernur juga mengemukakan bahwa masih sedikitnya jumlah
wirausaha Indonesia yaitu 0,2 % dari total penduduk, yang seharusnya paling sedikit 2 % baru suatu
Negara tersebut dapat dikatakan Negara makmur, dan juga membandingkan dengan Negara tetangga
Malaysia 3 % dan Singapura 7 %. Pada kesempatan itu juga Bapak Gubernur mengemukakan bahwa
Pemerintah Aceh membuka peluang sebesar-besarnya bagi rakyatnya untuk berwirausaha dengan
membuat program yang menunjang kewirausahaan ini.

Setelah acara pembukaan dilanjutkan dengan menerima motivasi dari Narasumber Bapak Dr. H. Abdul
Gani Asyik, M.A. Rektor USM , Kepala Dinas Koperasi dan UKM Aceh Bapak Muliyadi, S.Pd.MM dan
ditutup oleh motivator Bapak Abu Aly dari Jakarta.

Di dua motivator Bapak Abdul Gani dengan materi “MENCARI GAGASAN USAHA” dimana dijelaskan
bahwa Kunci utama sukses adalah melakukan bisnis yang tepat pada saat yang tepat (Murphy) dengan
terlebih dahulu mengenali panggilan jiwa yang sesuai dengan potensi dan bakat diri dan mempunyai
akses dalam melaksanakannya, dan Bapak Muliyadi dengan materi “SOSIALISASI UU 17/2012” dimana
dijelaskan bahwa pada saat ini bagi pembentukan Koperasi baru diberlakukan UU 17/2012 dan bagi
Koperasi yang sudah terbentuk sebelum bulan Oktober 2012 dapat menyesuaikan kepada UU 17/2012
paling lama tahun Oktober 2015, dijelaskan lebih lanjut adalah perbedaan yang sangat mendasar pada
penggantian Simpanan Pokok menjadi Setoran Pokok, Simpanan Wajib menjadi Setoran Modal Kerja
(SMK), Koperasi sudah dibagi menjadi 4 Jenis yaitu Koperasi Produsen, Koperasi Konsumen, Koperasi
Jasa dan Koperasi Simpan Pinjam serta penambahan wewenang pada Pengawas. Pada sesi ini terlihat
peserta serius mendengarnya yang nyaris senyap larut dengan keseriusan mereka dalam memasukkan
apa yang mereka dengar sehingga tidak ada yang terlewati yang tentunya dengan pengharapan dapat
dimanfaatkan pada saat keluar dari gedung Sosial dimana acara GKN dilaksanakan, dan hal ini mungkin
juga dengan kepiawaian dari moderator Drs. M. Dahlan Kepala Bidang Pembiayaan KUKM Dinas
Koperasi dan UKM Aceh yang mampu melarutkan peserta sehingga peserta harus mendengar satu
persatu kata-kata yang dikeluarkan dari kedua Narasumber di atas.

Keheningan ini dibuyarkan dengan tampilnya motivator terakhir Bapak Abu Aly dengan materi “Aku
Bangga Menjadi Saudagar”, yang dengan cara berbeda dari motivator pendahulu, mencoba memotivasi
peserta dengan gaya yang kocak dan gamblang, bahwa kesempatan untuk menjadi Wirausahawan yang
dipelopori oleh Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Koperasi dan UKM RI ini,
tidak boleh dilepaskan begitu saja dan akan berhasil dengan keyakinan akan bakat/potensi yang
dipunyai pada diri peserta, dengan kata kunci “ Hidup Mulia, Mati Terhormat serta hidup bermanfaat
dengan berproduktifitas”. Wirausahawan yang sukses adalah yang mempunyai selling skill (sukses
menjual apa saja), hal ini dapat dicapai dengan : Menjual produk yang bermanfaat pada pembeli dan diri
sendiri; Sukses dapat dicapai akibat kebiasaan; Pandai bergaul; Mempunyai tujuan hidup; Be happy right
now dan Percaya diri. Bapak Abu Aly dengan gaya mengajak seluruh peserta berpartisipasi langsung
dengan melakukan gerakan-gerakan penambah semangat untuk dapat mengejar sukses sebagai
wirausahawan, suasana ini tidak menyadarkan bahwa jam sudah menunjukkan pukul 13.30 yang mana
peserta seharusnya menyantap makan siangnya, tapi ini diabaikan peserta dikarenakan antusias yang
begitu besar dan pengharapan yang bergelora untuk menjadi seorang wirausahaan sukses. Acara GKN
ini ditutup dengan sukses oleh Bapak Abu Aly yang juga peserta tidak merasakan lapar dengan meminta
foto bersama dengan Bapak Abu Aly.

Anda mungkin juga menyukai