Anda di halaman 1dari 2

GKN SOLUSI PENGENTASAN PENGANGGURAN DI ACEH

Oleh : Syahrezi AR

Pada tanggal 18 Maret 2013 hari Selasa bertempat di Gedung Balai Tgk. Chik
Ditiro Banda Aceh, Kementrian Koperasi dan UKM Republik Indonesia melalui
Deputi Pengembangan Sumber Daya Manusia bekerjasama dengan Dinas Koperasi
dan UKM Aceh. Kembali mengelar suatu perhelatan akbar yang bertajuk Kegiatan
Pemasyarakatan Pemahaman Perkoperasian melalui Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN) dengan tema “Spirit of Women Entrepreneurship” dengan harapan
nantinya kalangan wanita di Indonesia dapat menciptakan karakter wirausaha
yang tangguh andal, memiliki daya kreatifitas dan inovasi yang tinggi sehingga
mampu bersaing ditengah ekonomi globalisasi, peserta yang hadir pada acara
Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) ini mencapai 1.000 orang, yang terdiri 70
% kalangan wanita dan 30 % kalangan pria, mayoritas peserta mahasiswa
Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh dengan jumlah 730 orang dari pemuda
dan kelompok masyarakat di Provinsi Aceh sebanyak 270 orang, kegiatan
Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN) telah dilaksanakan untuk yang kedua
kalinya di Provinsi Aceh. Sebelumnya pada tahun 2012 dilaksanakan di kampus
Universitas Syiah Kuala Banda Aceh.

Sesuai dengan program Pemerintah Aceh saat ini sangat focus dalam upaya
pengurangan angka kemiskinan di Aceh, bedasarkan data Bapedda Aceh pada
tahun 2013 angka kemiskinan di Aceh 17,72 % dan pada akhir Desember 2014
angka kemiskinan di Aceh dapat diturunkan menjadi 15,5 %. Bapak Gubernur
dalam kata sambutannya yang diwakili Setda Aceh Menjelaskan bahwa
Pemerintah Aceh sangat mendukung adanya kegiatan Gerakan Kewirausahaan
Nasional (GKN) yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI,
diharapkan dengan adanya kegiatan ini nantinya akan melahirkan Wirausaha-
wirausaha baru di Aceh, sehingga dapat menekan angka kemiskinan dan
pengangguran di Provinsi Aceh.

Kegiatan GKN memiliki pengaruh yang besar dalam meningkatkan perekonomian


Negara. Berdasarkan riset sosiolog Harvard University David McClelland, suatu
negara akan maju bila jumlah wirausahawan di dalamnya mencapai dua persen
dari seluruh populasi penduduk.

Dari aspek kewirausahaan, Indonesia saat ini telah memiliki 1,56 persen atau
sekitar 3.707.205 wirausaha dari jumlah populasi penduduk Indonesia. Idealnya
untuk mencapai kemajuan dan kesejahteraan suatu bangsa, dibutuhkan
wirausahawan minimal sebanyak 2 persen dari populasi penduduk. Sebagai
gambaran kemajuan ekonomi negara seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Korea
Selatan dan Amerika Serikat sangat ditentukan oleh jumlah wirausahawannya
yaitu berkisar antara 2,1 persen sampai dengan 11,5 persen dari populasi
penduduk negeri tersebut.

GKN menunjukan komitmen pemerintah dalam menekan angka pengangguran


dan kemiskinan. Ini juga sebagai upaya pemerintah untuk mencapai sasaran untuk
menekan turunnya tingkat pengangguran dari 7 persen pada tahun 2011 menjadi
5–6 persen pada tahun 2014, kemudian pertumbuhan ekonomi dari 6,5 persen
pada tahun 2011 menjadi 7,7 persen pada tahun 2014 dan kemiskinan turun dari
12,5 persen menjadi 8–10 persen pada tahun 2014.

Berdasarkan data Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional, minat


lulusan lembaga pendidikan untuk berwirausaha sangat rendah, yaitu bagi lulusan
SLTA (22,63 persen) dan perguruan tinggi (6,14 persen). Sedangkan mereka yang
berpendidikan SD dan SMP justru memiliki kemandirian untuk berusaha sendiri
(32,46 persen). Terdapat kecenderungan para pemuda berpendidikan SLTA (61,87
persen) dan sarjana (83,20 persen) memilih menjadi pekerja atau karyawan
dibanding menjadi wirausaha. Hal ini berarti semakin tinggi tingkat pendidikan
seseorang, semakin rendah kemandirian dan motivasi untuk menjadi wirausaha.

Pada akhirnya dengan adanya kegiatan Gerakan Kewirausahaan Nasional (GKN)


yang diprogramkan oleh Kementerian Koperasi dan UKM RI yang dilaksanakan di
Aceh, diharapkan bagi Mahasiswa, Pemuda dan Kelompok Masyarakat yang telah
mengikuti Sosialisasi GKN akan dapat menciptakan karakter-karakter wirausaha
yang tangguh dan handal, memiliki daya kreativitas dan inovasi yang tinggi
sehingga mampu bersaing ditengah globalisasi perekonomian. Dikarenakan
peserta yang telah mengikuti kegiatan ini akan mengikuti proses seleksi dan
selanjutnya diberikan pelatihan bagaimana merencanakan suatu usaha, membuat
proposal usaha dan mengelola usahanya sehingga dapat meningkatkan motivasi,
minat dan semangat untuk berwirausaha, dan secara bertahap akan terwujud
sasaran akhir yakni tumbuhnya wirausaha-wirausaha baru yang mandiri dan
mampu menggerakkan ekonomi masyarakat.

Anda mungkin juga menyukai