Anda di halaman 1dari 43

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN

DI PT. NUNAS CIPTA AGUNG KARANGSAMBUNG


KWh METER

18 Januari 2022 s.d 9 April 2022

Laporan
disajikan sebagai salah satu syarat
untuk mengikuti ujian laporan prakerin

Oleh
Rido Yulianto
Teknik Instalasi Tenaga Listrik
19469

PEMERINTAH PROVINSI JAWA TENGAH


DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
SMKNEGERI 2 KEBUMEN
2022
ii
MOTTO

1. Ilmu adalah milik kita sendiri, bukan untuk orang lain.


2. Semakin kita merasakan bosan dan pasrah,maka semakin dekat kita
dengan kesuksesan,sebab tidak ada sebuah keberhasilan tanpa kesulitan
3. Sambut masa depan cemerlang dengan berilmu
4. Jangan sia-siakan masa-masa berthalabul’ilmi
5. Makin dalam iman dan ilmu yang kamu miliki, maka kamu akan makin
merasakan kedamaian
6. Pendidikan bukan hanya untuk yang muda tapi untuk segala umur
7. Jadikan hidupmu lebih bermanfaat bagi orang lain
8. Jangansia-siakan masa mudamu dengan kegiatan yang tidak bermanfaat,
teruslah belajarlah! karena itu akan membuatmu mengerti arti kehidupan
9. Tujuan dari belajar adalah terus tumbuh. Akal tidak sama dengan tubuh,
akal terus bertumbuh selama kita hidup
10. Yang berkilau belum tentu baik,namun yang baik pasti akan berkilau
11. Tuntutlah ilmu dari lahir hingga ke liang lahat

iii
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT yang


telah memberikan rahmat dan karunianya kepada penulis, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan hasil pelaksanaan praktik kerja industri (PRAKERIN) ini
dengan baik.
Dalam penulisan laporan ini tidak lepas dari hambatan dan rintangan, akan
tetapi berkat bantuan dari berbagai pihak, maka segala macam hambatan dapat
teratasi, untuk itu penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang tulus
kepada :
1. Bapak Nurul Aini S.Pd M.Pd selaku kepala SMK Negeri 2 Kebumen.
2. Bapak Widadi S.Pd selaku Ketua Program Keahlian Teknik Instalasi
Tenaga Listrik SMK Negeri 2 Kebumen.
3. Bapak Burus M, Pd. selaku pembimbing laporan prakerin.
4. Bapak Sarjono selaku koordinator di PT. NUNAS CIPTA AGUNG
KARANGSAMBUNG
5. Seluruh Karyawan PT. NUNAS CIPTA AGUNG
KARANGSAMBUNGyang telah banyak membantu dalam pelaksanaan
praktik kerja industri, terima kasih atas segala perhatian, kesempatan
belajar, dan saran.
6. Bapak/Ibu guru yang telah memberi semangat dan dorongan.
7. Keluarga tercinta, Ibu dan Bapak. Terima kasih atas segala kasih sayang dan
perhatian serta “pengertian” yang amat berharga dan sangat berarti. Doa
kalian memberikan kekuatan untuk meraih cita-cita di hari esok.
8. Teman-teman yang selalu memberi semangat dan dukungan untuk tidak
menyerah.
9. Dan semua pihak yang selalu berdoa untuk keberhasilan penulis yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu, terima kasih atas segala bantuannya.
10. Tentu saja terima kasih kepada para pembaca yang telah meluangkan mata,
hati, dan waktu untuk membaca laporan ini. Semoga laporan ini dapat
memberikan sesuatu yang bermanfaat bagi siapa saja dengan berbagai cara.

iv
Dengan segala keterbatasan yang ada, saya menyadari bahwa Laporan
Praktik Kerja Lapangan ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu , kritik dan
saran yang sifatnya membangun , sangat diharapkan untuk penulisan yang lebih
baik di masa mendatang.

Kebumen,Oktober 2022

Penulis

v
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN ....................................................................... ii
MOTTO........................................................................................................ iii
KATA PENGANTAR .................................................................................. iv
DAFTAR ISI ................................................................................................ vi
DAFTAR GAMBAR .................................................................................... viii
DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................. ix
BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. 1
A. Latar belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan Prakerin ............................................................................ 2
1. Tujuan Umum ........................................................................ 2
2. Tujuan Khusus ....................................................................... 2
C. Manfaat ...................................................................................... 3
1. Manfaat bagi siswa ................................................................. 3
2. Manfaat bagi sekolah ............................................................. 3
3. Manfaat bagi perusahaan ........................................................ 4
BAB II KEGIATAN PRAKTEKINDUSTRI ................................................ 5
A. Orientasi Industri .......................................................................... 5
1. Profil industri ......................................................................... 5
2. Sejarah industri ...................................................................... 6
3. Bidang industri....................................................................... 7
4. Sarana dan prasana ................................................................. 7
5. Permasalahan dalam industri .................................................. 8
B. Teori Dasar ................................................................................. 8
1. KWh meter ............................................................................ 8
2. Pengertian .............................................................................. 8
3. KWhmeter Analog ................................................................. 10
4. KWh meter Digital ................................................................. 11

vi
5. Kumparan KWhmeter ............................................................ 13
C. Uraian Kegiatan .......................................................................... 14
1. Mengatasi gangguan pada JTR ............................................... 14
2. Mengatasi gangguan pada JTM .............................................. 16
BAB III PENUTUP ...................................................................................... 18
A. Kesimpulan ................................................................................ 18
B. Saran .......................................................................................... 18
1. Bagi sekolah ........................................................................... 19
2. Bagi perusahaan ...................................................................... 19
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 20
LAMPIRAN ................................................................................................. 21

vii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1 PT NUNAS CIPTA AGUNG KARAGSAMBUNG...................... 5


Gambar 2 Kontruksi KWh meter Analog ...................................................... 11
Gambar 3 Kontruksi KWh meter Digital ....................................................... 12
Gambar 4 Kumparan pada KWh meter.......................................................... 13

viii
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Kegiatan PKL ............................................................................ 22


Lampiran 2 Daftar Hadir PKL ....................................................................... 29
Lampiran 3 Jurnal Kegitan PKL .................................................................... 30
Lampiran 4 Lembar Konsultasi dan Bimbingan............................................. 34

ix
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
KWh Kilo Watt Hour meter merupakan alat ukur untuk menghitung
dan mengetahui pemakaian energi listrik yang biasa dipakai baik
dilingkungan perumahan, perkantoran maupun industri. Alat ukur ini sudah
mengalami perkembangan yang begitu luar biasa dalam beberapa tahun
terakhir ini. Dalam perkembangan teknologi sekarang ini KWh meter menjadi
suatu alat otomatis yang bisa mengirimkan hasil pengukuran kepada
perusahaan listrik yang bersangkutan.
Akan tetapi perusahaan tersebut belum menyediakan meteran otomatis
yang bisa dipakai diseluruh rumah-rumah karena biaya yang terhitung mahal.
Masalah yang sering terjadi dalam pencatatan tagihan tidak akurat karena
kekeliruan pencatatan. Saat ini KWh meter yang dikenal umum oleh
masyarakat adalah KWh meter analog. Sistem pembayaran listrik umumnya
dilakukan dengan menghitung energi listrik yang dipakai berdasarkan nilai
yang tertera pada KWh meter konvensional, dimana petugaslah yang
mencatat secara periodik. Ketika pengguna listrik ingin mengetahui besaran
konsumsi listriknya maka pengguna harus mengeceknya ke tempat biasa
membayar listrik. Sistem ini memungkinkan konsumen mengalami tunggakan
listrik, kesalahan pembacaan atau pencatatan KWh meter oleh petugas serta
tidak dapat mengetahui besar pemakaian konsumsi energi listrik setiap waktu.
Sistem ini sering disebut sistem pascabayar. Perkembangan teknologi
memberikan manfaat bagi kehidupan manusia dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan kemajuan teknologi, banyak peralatan yang dialihkan dari
bentuk manual ke bentuk otomatis. Hal ini dikarenakan peralatan otomatis
lebih mudah dalam penggunaanya, sehingga peralatan manual tidak dapat
diandalkan lagi dan mulai dialihkan menjadi peralatan yang lebih otomatis.
Sebagai contoh dalam hal ini adalah meteran listrik. Meteran listrik atau
KWhmeter sangat umum dijumpai pada setiap rumah pelanggan listrik.

1
Fungsi dari alat ini adalah menghitung seberapa besar pemakaian energi
listrik suatu bangunan entah itu di rumah, kantor maupun pabrik. Nilai
tersebut yang dihitung dalam satuan KWh Kilo Watt Hour setiap bulannya
akan dikalikan dengan harga satuan tarif dasar listrik TDL dan ditambahkan
dengan nilai abonemen plus pajak yang akan menghasilkan tagihan yang kita
terima setiap bulannya. Dengan sistem prabayar diharapkan dapat mengontrol
jumlah pemakaian energi listrik serta pengendalian penggunaan listrik dapat
lebih baik, karena pembayaran yang dilakukan Universitas Sumatera Utara
diawal dapat digunakan untuk membatasi konsumsi. Manfaat lain dari sistem
ini yaitu perbaikan system pengukuran dan memudahkan konsumen
memantau keluaran daya karena perangkat elektronik yang digunakan adalah
elektronis digital dengan tampilan digital.

B. Tujuan Praktik Kerja Industri

1. Tujuan Umum
a. Meningkatkan antara hubungan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK)
dengan dunia usaha atau dunia industri agar bertanggung jawab
terhadap peningkatan mutu pendidikan di SMK.
b. Untuk mengetahui dan melatih pemahaman aplikasi ilmu pengetahuan
teknik dalam dunia industri atau dunia usaha.
c. Untuk menambah wawasan mengenai sistem dan proses produksi yang
diteteapkan pada industri.

2. Tujuan Khusus
a. Siswa dapat mengetahui cara kerjaKWh meter
b. Siswa dapat mengetahui tentang komponen KWh meter

2
C. Manfaat Praktik Kerja Industri

1. Bagi Siswa
a. Mengetahui secara langsung perkembangan pembangunan dan dapat
menambah wawasan tentang dunia usaha atau dunia industri.
b. Memberi bekal tentang perindustrian sebelum terjun kelapangan kerja
secara nyata.
c. Mengenal cara kerja perusahaan/managemen secara umum dengan
lebih mendalam khususnya mengenai proses produksi tatalaksana yang
dilakukan.
d. Melatih pemahaman tentang aplikasi pengetahuan teknik yang terdapat
di industri.
e. Memperoleh ilmu dan pengetahuan serta pengalaman nyata tentang
kondisi yang ada di industri.
f. Sebagai pedoman berinteraksi dalam lingkungan kerja yang
sesungguhnya.
g. Memperoleh bekal keterampilan tambahan sebagai pelengkap
keterampilan yang didapati di sekolah.

2. Bagi Sekolah
a. Terjalinnya kerjasama yang baik dalam perkembagan teknologi antara
pihak sekolah dengan pihak industri.
b. Mengetahui tingkat keberhasilan dalam penerapan ilmu dengan aplikasi
yang nyata di dunia industri.
c. Memperoleh gambaran tentang perusahaan sebagai bahan informasi
untuk mengembangkan kurikulum yang ada.
d. Dapat mengetahui korelasi ilmu yang diberikan di bangku Sekolah
Menengah Kejuruan (SMK) dengan kondisi industri atau usaha secara
nyata.

3
3. Bagi Industri
a. Mengenalkan kepada masyarakat melelui kerja samaantar pihak industri
dengan pihak sekolah.
b. Dapat menyaring sumber daya manusia yang berpotensial untuk ditarik
bekerja di perusahaan.
c. Dapat masukan yang berharga ketika pembahasan masalah yang terjadi
di industri.
d. Dapat membantu meringankan pekerjaan - pekerjaan yang ada di
perusahaan.
f. Dapat membantu mempercepat proses produksi yang berjumlah besar.
e. Tidak menutup kemungkinan adanya saran, dari pelaksan prakerin yang
bersifat membangun sistem yang ada.

4
BAB II
KEGIATAN
A. Orientasi Industri
1. Profil Industri

Gambar 1
PT. Nunas Cipta Agung Karangsambung

Nama Industri : PT. Nunas Cipta Agung Karangsambung


Alamat : Desa Kedungwaru Kec. Karangsambung Kab. Kebumen
Jenis Usaha : Kantor Jaga
Nama Koordinator : Sarjono
Jumlah Karyawan : 8 orang

5
Jam Kerja : 24 jam
Karyawan :
a. Bapak Sarjono ( Koordinator)
b. Bapak Turyono
c. Bapak Subagi
d. Bapak Purwanto
e. Bapak Irfan Hanif F.
f. Mas Zaenal M.
g. Mas Dwi Fajar N.
h. Mas Rahmat Afif Y.

2. Sejarah Industri
Berawal dari akhir abad ke 19, perkembangan ketenagalistrikan di
Indonesia mulai ditingkatkan saat beberapa perusahaan asal Belanda yang
bergerak dibidang pabrik gula dan pabrik the mendirikan pembangkit listrik
untuk keperluan industry
Antara tahun 1942 ~ 1945 terjadi peralihan pengelolaan perusahaan
belanda tersebut oleh Jepang, setelah belanda menyerah kepada pasukan
tentara Jepang diawal perang dunia II
Proses peralihan kekuasaan kembali terjadi di akhir perang dunia ke II
pada Agustus 1945, saat Jepang menyerah kepada sekutu. Kesempatan ini
dimanfaatkan oleh para pemuda dan buruh listrik melalui delegasi / buruh
pegawai listrik dan gas yang bersama – sama dengan pimpinan KNI yang
berinisiatif menghadap Presiden Soekarno untuk menyerahkan perusahaan –
perusahaan tersebut kepada pemerintah Republik Indonesia pada tanggal 27
Oktober 1945.
Pada tanggal 27 Oktober 1945, Presiden Soekarno membentuk
Jawatan Listrik dan Gas dibawah Departemen Pekerjaan Umum dan Tenaga
dengan kapasitas pembangkit tenaga listrik sebesar 157,5 MW. Pada tanggal
1 Januari 1961, Jawatan listrik dan gas diubah menjadi BPU – PLN [ Badan

6
Pimpinan Umum Perusahaan Listrik Negara ] yang bergerak dibidang
listrik,gas,dan kokas yang dibubarkan pada tanggal 1 Januari 1965.
Pada tahun 1972, sesuai dengan Peraturan Pemerintahan No.17 status
Perusahaan Listrik Negara {PLN} ditetapkan sebagai Perusahaan umum
Listrik Negara dan sebagai pemegang Kuasa usaha Ketenagalistrikan
{PKUK}dengan tugas menyediakan tenaga listrik bagi kepentingan umum.
Namun pada tahun 1994 status PLN beralih dari Perusahaan umum menjadi
perseroan {Persero}dan juga sebagai PKUK dalam menyediakan listrik bagi
kepentingan umum hinggga sekarang.

3. Bidang Industri
PT. NUNAS CIPTA AGUNG KARANGSAMBUNGadalah kantor
jaga yang mengatasi gangguan yang hubungannya dengan distribusi listrik
dari gardu induk ke tiang distribusi ke konsumen. Dari arah timur daerah
perbatasan Wadasmalang, sebelah utara perbatasan Sadang, sebelah barat
daerah Logandu, dan sebelah selatan sampai Kemangguan adalah wilayah
jaga PT. NUNAS CIPTA AGUNG KARANGSAMBUNG.

4. Sarana dan Prasarana

a. 1 Ruan laporan
b. 1 Ruang Istirahat
c. 1 Kamar Mandi / WC
d. 1 Kamar Tidur
e. 1 Ruang Sholat
f. Dapur
g. Parkiran
h. 1 Mobil Kerja
i. 1 Paket Perkakas
j. 1 Paket Peralatan Instalasi Lengkap
k. 1 Buah Stik
l. 2 Buah Tangga PLN

7
m. 1 Paket Peralatan Keselamatan Kerja

5. Permasalahan Dalam Industri

a. Ketika akan menangani gangguan pegawai belum datang.


b. Sering menangani gangguan sampai larut malam atau melebihi
pergantian shif
c. Penataan barang kurang rapi sehingga ruang dalam mobil kantor
penuh dan susah dalam pengambilan barang
d. Cuaca yang kurang mendukung sehingga menghambat penanganan
e. Medan yang kurang mendukung sehingga memakan waktu dalam
penanganan kepada pelanggan.

B. Teori Dasar
Berdasarkan jenis kegiatan yang dilakukan saat melaksanakan prakerin
di PT NUNAS CIPTA AGUNG KARANGSAMBUNG saya akan
menguraikan salah satu materi antara lain:
Pengertian KWh meter
KWh (Kilo Watt Hour) adalah suatu alat untuk mengukur total
penggunaan energi listrik di tempat tertentu. Dengan kata lain, alat tersebut
menjadi patokan berapa banyak tagihan listrik yang harus Anda bayar.
Terdapat 3 jenis KWh meter yang biasa digunakan, antara lain:
a. KWh meter analog merupakan model meteran listrik lawas yang memiliki
counter digit sebagai penunjuk jumlah energi listrik. Meteran listrik
konvensional ini menggunakan sistem pascabayar;
b. KWh meter digital adalah model meteran listrik yang sudah dilengkapi
dengan program khusus dan layar LCD/LED untuk menampilkan jumlah
pemakaian listrik. Meteran listrik digital menerapkan sistem prabayar.

8
c. Smart meter merupakan model meteran yang terbaru. KWh ini memiliki
layar LED/LCD dan dapat dihubungkan dengan internet. Jenis ini
menggunakan sistem prabayar.

KWh meter mempunyai prinsip kerja sesuai dengan jenisnya masing-


masing. Berikut penjelasan lebih lengkapnya:
a. Prinsip Kerja KWh meter Analog
Meteran analog terdiri dari 7 elemen utama yang saling kerjanya
saling mendukung, antara lain:
1. Kumparan tegangan
2. Kumparan arus
3. Piringan aluminium atau elemen penggerak
4. Rem magnet penetral piringan aluminium
5. Gear mekanik atau register
6. Terminal klemp
7. Name plate
Pada intinya, prinsip kerja meteran listrik analog mengacu pada
metode induksi medan magnet. Berkat adanya medan magnet, piringan
aluminium dapat bergerak sehingga mendorong counter digit untuk
mengukur konsumsi daya listrik.
Lalu, bagaimana cara kerja lebih detailnya? Jadi, dimulai dari arus
yang melewati bagian kumparan yang kemudian memicu terjadinya fluks
magnet bolak-balik.
Karena fluks tersebut, maka muncul tegangan dan eddy current.
Adapun yang dimaksud dengan eddy current adalah perputaran dari aliran
listrik yang diinduksi melalui penggantian medan magnet di dalam
konduktor.
Bagian atas kumparan penggerak terdapat elemen putar yang disebut
piringan aluminium. Pergerakan piringan tersebut disebabkan oleh gaya
yang diberikan oleh kumparan. Piringan aluminium melakukan gerakan
berputar pada porosnya dengan bantalan yang dapat diatur.

9
Kecepatan putaran piringan aluminium sebanding dengan daya
listrik yang dikonsumsi. Dengan begitu, semakin besar listrik yang
digunakan maka perputaran piringan akan semakin cepat. Sedangkan
semakin kecil konsumsi listrik maka perputaran piringan pun semakin
lambat.
Selain jenis, fungsi KWh meter dan prinsip kerjanya juga penting
untuk diketahui agar sewaktu-waktu bisa memperbaiki kerusakan kecil
yang ada. Namun, apabila error yang terjadi sudah di luar kendali maka
Anda wajib menghubungi petugas listrik.
Beberapa fungsi utama dari meteran listrik antara lain:
1. Menghitung seberapa banyak energi listrik yang digunakan dalam
periode tertentu
2. Menjadi pembatas daya listrik yang dipakai oleh pelanggan
berdasarkan kontrak pemasangannya
3. Menjadi saklar untuk memutus aliran listrik yang dapat disebabkan
oleh pelanggan terdeteksi melakukan pemakaian di luar batas wajar,
terjadinya korsleting atau saat akan dilakukan perbaikan saluran listrik
sehingga memang arusnya harus dimatikan
4. Mengubah sinyal analog dari token listrik yang Anda masukan
melalui keypad karet menjadi angka digital yang ditampilkan pada
layar
5. Mendeteksi tabungan pulsa listrik secara real-time sehingga apabila
sudah habis dan Anda belum mengisi ulang, maka aliran listrik akan
diputus secara otomatis

b. KWh meter analog atau KWH meter elektromekanis


Adalah jenis KWh meter yang paling banyak digunakan di
Indonesia beberapa tahun yang lalu, umumnya penggunaan KWh meter
masih dapat ditemukan di daerah pedesaan.

10
Gambar 2
Konstruksi KWH Meter Analog

Cara kerja KWh meter sebenarnya cukup sederhana. Ada


piringanlogam non-magnetik yang terpasang di dalam KWH meter yang
akan berputar tergantung pada daya yang melewatinya.
Jadi, jika daya yang melewatinya tinggi, maka cakram akan
berputar lebih cepat dan apabila daya yang melewatinya rendah, cakram
akan berputar lebih lambat.
Laju rotasi pada nantinya akan menentukan pembacaan pada KWh
meter, semakin tinggi jumlah rotasi, maka semakin tinggi pula
pembacaan meterannya dan sebaliknya.
Untuk membuat cakram berputar maka membutuhkan energi listrik
tersendiri yang tidak terbaca di KWH meter, dibutuhkan daya sekitar 2
Watt untuk membuat cakram berputar.

c. KWh meter digital


Saat ini bisa dikatakan sebagai pengganti KWh meter analog.
KWH meter digital memiliki layar LED/LCD yang berguna untuk
membaca konsumsi listrik dari peralatan yang terhubung, membaca
digital pada KWH meter digital berbeda dengan KWH meter analog.

11
Gambar 3
Konstruksi KWh meter Digital

KWH meter digital saat ini bisa dikatakan sebagai pengganti KWH
meter analog. KWH meter digital memiliki layar LED/LCD yang
berguna untuk membaca konsumsi listrik dari peralatan yang terhubung,
membaca digital pada KWH meter digital berbeda dengan KWH meter
analog.
Dimana KWH meter digital jauh lebih efisien daripada KWH meter
analog karena pada KWH meter digital akan membaca setiap unit listrik
yang dikonsumsi.

Kumparan tegangan dengan koil yang diameternya tipis dengan


kumparan lebih banyak dari pada kumparan arus dengan koil yang
diameternya lebih tebal dengan kumparan yang lebih sedikit yang
tujuannya menimbulkan fluks magnet yang berbeda sudut phasornya

12
Gambar 4
Kumparan pada KWH Meter

1. Kumparan Arus
Difungsikan untuk membangkitkan fluk magnetik dari arus yang
melewati kumparan arus yang diinduksikan kepada piringan yang
akan berpotongan dengan fluks magnetik yang diinduksikan oleh
kumparan tegangan pada piringan yang sama untuk menimbulkan
momen untuk menggerakan piringan.
2. Kumparan Tegangan
Kumparan tegangan dengan koil yang diameternya tipis dengan
kumparan lebih banyak dari pada kumparan arus dengan koil yang
diameternya lebih tebal dengan kumparan yang lebih sedikit yang
tujuannya menimbulkan fluks magnet yang berbeda sudut phasornya

13
C. Uraian Kegiatan Prakerin
1. Mengatasi Gangguan Pada JTR
1) Tegangan Drop
Gangguan jenis ini menyebabkan semua perlatan listrik tidak
bisa kita operasikan secara maksimal karena tegangan meternya turun.
Cara penanganan :
a. Cek tegangan pada kwh dan fusebox
Jika tegangan pada kwh dan fusebox (sekring) turun.
kemungkinan ini dapatberasal dari dastang langsung dari
pal/togor listrk dimana SR rumah anda disalurkan.
b. Cek tegangan pada gastang
Jika tegangannya rendah maka lakukan pembaruan sambungan
kabel. Jika tegangannya baik maka ini sudah pasti disebabkan
oleh SR yang disalurkan dari pal/ togor listrik
c. Cek tegangan pada pal/togor listrik
Jika tegangannya turun, segera lakukan pembaruan sambungan
kabel SR rumah anda (pekerjaan ini hanya boleh dilakukan oleh
seseorang yang sudah berpengalaman jika anda belum
berpengalaman mintalah bantuaan kepada PLN atau pelayanan
teknik terdekat,mereka lebih berpengalaman dari segi alat dan
APD mereka lengkap)

2) Lost contact

Gangguan ini menyebabkan salah satu rumah atau beberapa


rumah (jika menyalur) mati listrik. Lost contact bisa terjadi di dastang
rumah maupun di pal/togor lisrik dimana SR rumah anda menyalur.
Cara pengananan :
a. Cek dastang ruma anda, bila tedapat tegangan lost contact
terjadi dipal/togor listrik tempat SR rumah anda disalurkan.

14
b. Cek pal/togor listrik tempat SR rumah anda disalurkan dan
diperbarui sambungan SR rumah anda

3) Kwh meter eror


Cara penanganannya adalah:
Dengan me-reset kwh meter anda, jika kwh meter biasa lebih mudah
karena kita tinggal melepas semua kabelpada kwh meter lalu
memasang nya lagi Jika kwh meter prabayar, ada beberapa tahap
untuk mereset, yaitu:
a. Lepas semua kabel pada kwh meter.
b. Tunggu sampai monitor dari kwh meter mati (sekitar kurang
lebih 5 menit).
c. Setelah monitor sudah mati lalu pasang kembali kabel pada
terminal nya. Pastikan kabel benar-benar terpasang kencang
padaterminalnya
d. Lalu masukan CT (Clear Teamper). CT adalah kode untuk
mengaktifkan kwh meter kembali. CT hanya dapat diminta oleh
petugas pelayan teknik/petugas PLN karena kode ini berasal dari
pusat dan apabila sudah digunakan tidak dapat digunakan
kembali.
e. Setelah CT sudah dimasukan (pastikan dengan benar) tunggu
beberapa saat dan kwh prabayar dapat digunakan kembali.
f. Apabila kwh meter masih belum normal, maka tindakan terakhir
yang dapat dilakukan oleh pelayan teknik / petugas PLN adalah
mengusulkan untuk ganti kwh meter rumah anda

4) MCB rusak
Gangguan ini menyebabkan listrik rumah tersebut sering terjadi
trip pada MCB yang mengakibatkan listrik padam.

15
Cara penanganannya
a. Mengecek kondisi MCB.
b. Memperbaiki apa bila masih bisa di gunakan.
c. Jika MCB sudah tidak bisa digunakan maka akan diganti
denganMCB yang baru.

2. Mengatasi gangguan pada JTM


1) Padam Komplek
Gangguan ini menyebabkan padam listrik di area komplek
tersebut dikarenakan terdapat berbagai macam gangguan. Contoh
gangguan yang menyebabkan padam komplek ada beberapa, yaitu
dahan yang menempel pada isolator dan mengenai jaringannya,
hewan yang menempel pada isolator, dan petir pun dapat
menyebabkan padam komplek.
Cara penanganannya:
a. Melakukan lokalisir (mencari gangguan) yang
menyebabkan padam komplek.
b. Menangani atau mengamankan gangguan
c. Mencopot FCO lalu mengganti fuse link sesuai dengan
ukuran yang dibutuhkan
d. Memasang kembali FCO tersebut
2) Memperbaiki kabel JTM putus
Gangguan ini menyebabkan padam komplek pada suatu daerah
yang dikarenakan kabel JTM pada jaringan putus.
Cara penangannya:
a. Lokalisr terlebih dahulu
b. Jika sudah menemukan kabel TM yang putus pada jaringan,
ambil kedua ujung kabel.
c. Sambung kedua ujung kabel menggunakan pipa
penyambung kabel.

16
d. Press pipa tersebut menggunakan handpress hingga kedua
kabel tersambung.
e. Tarik kabel dari pal ke pal menggunakan hoist

17
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dari uraian hasil Praktik Kerja Lapangan yang telah dilaksanakan,
maka dapat diambil kesimpulan bahwa saya dapat :
1. Memasang KWh meter baru pada bangunan baru karena untuk
memberikan sumber listrik dan untuk mengetahui/mengukur jumlah
pemakaian energi listrik.
2. Mengganti KWh meter analog karena tersambar petir yang mengakibatkan
KWh meter terbakar sehingga listrik padam satu rumah.
3. Memasukkan kode untuk KWh meter digital karena kehabisan token listrik
dan mengakibatkan pada layar KWh meter bertuliskan periksa.
4. KWh meter merupakan singkatan dari kilo Watt hour adalah suatu alat
untuk mengukur jumlah pemakaian energy kWh-meter listrik dalam setiap
jam.
5. Pada awalnya,fungsi kWh-meter ialah untuk menghitung pemakaian energi
listrik secara analog yangditampilkan dalam bentuk digit angka. Dengan
perkembangan teknologi, memungkinkanuntuk merancang dan mendesain
suatu kWh-meter yang sekaligus dapat menampilkannilai rupiah yang
harus dibayar sebagai tagihan pemakaian energi listrik. Prinsip kerjakWh-
meter melalui rumus daya yaitu P = I x V . Dan kWh-meter memiliki dua
jenisyaitu kWh-meter analog dan kWh-meter digital.

B. Saran
Berdasarkan prakerin yang sudah kami jalani,kami memiliki beberapa
saran dan masukan bagi pihak sekolah dan adik adik kelas. Semoga dengan
saran yang nanti kami berikan bisa bermanfaat dan dapat dijadikan alasan
alasan untuk memperbaiki teknik pelaksanaan prakerin di tahun mendatang.
Sehingga kegiata prakerin bisa berjalan dengan lancer dan dapat memberi
manfaat yang baik dan maksimal bagi semua pihak. Saran kami, antara lain

18
1. Bagi Sekolah
a. Pihak sekolah hendaknya lebih meningkatkan kerja sama dengan
perusahaan agar siswa lebih mudahdalam memperoleh tempat
prakerin
b. Pihak sekolah khususnya guru pembimbing sebaiknya dalam
memantau siswa yang prakerin di perbanyak lagi.
c. Pihak sekolah sebaiknya memperbanyak praktek untuk siswa,
supaya siswa tidak merasa kesulitan pada saat melakukan prakerin
karena teori terkadang berbeda dengan fakta di lapangan.

2. Bagi Perusahaan
Selama kegiatan Praktik Kerja Lapangan di PT. NUNAS CIPTA
AGUNG KARANGSAMBUNG saya mengucapkan terimakasih atas
segala bimbingan serta ilmu yang telah diberikan, sehingga saya dapat
lebih mengerti dan memahami dalam pembuatan laporan Praktek Kerja
Lapangan dan saya mengharapkan kepada pengurus PT. NUNAS
CIPTA AGUNG KARANGSAMBUNG untuk selalu :
a. Melakukan pengontrolan KWh meter serta pengaman jaringan
dengan baik dan benar agar tidak terjadi gangguan listrik.
b. Mengutamakan keselamatan dan kesehatan kerja, agar tidak
terjadi hal yang tidak diinginkan.
c. Perusahaan sebaiknya memperhatikan keselamatan dan
kesehatan kerja semaksimal mungkin, dan selalu menyiapkan
alat keselamatan kerjanya.

19
DAFTAR PUSTAKA

Tim PSG SMK N 2 Kebumen, Buku Pedoman Prakerin, Kebumen : Tim PSG
SMK N 2 Kebumen

Ananda,2022, Meteran Listrik, diambil pada tanggal 19 Oktober


2022https://www.gramedia.com/best-seller/fungsi-meteran-listrik/

Zaldi GSL, 2022, Kumparan pada kwh meter, diambil pada tanggal 19 Oktober
2022 darihttps://id.m.wikipedia.org/wiki/Kumparan

20
LAMPIRAN

21
Lampiran 1 : Gambar Kegiatan PKL

Gambar 5
Penggantian KWH Meter

22
Gambar 6
Penggantian Fuse Link

23
Gambar 7
Kegiatan Breefing

24
Gambar 8
Kegiatan Pemeliharaan Jaringan/ROW

25
Gambar 9
Perbaikan Kabel SR

26
Gambar 10
Perbaikan kabel JTM

27
Gambar 11
Penyerahan siswa PKL

28
Lampiran 2 : Daftar Hadir PKL

Tabel 1
Daftar Hadir Siswa

29
Lampiran 3 : Jurnal Kegiatan Siswa PKL

Tabel 2
Jurnal Kegiatan Siswa PKL

30
31
32
33
34

Anda mungkin juga menyukai