Anda di halaman 1dari 38

DEKALA

DESA BANTARAGUNG
KECAMATAN
JAMPANGTENGAH
Indikator Desa / Kelurahan Layak Anak (DEKELA)

Pertanyaan 1.
Apakah Sudah Memiliki PERDES Tentang Perlindungan Anak ( SUDAH )

Pertanyaan 5.
Apakah Sudah Memiliki Forum Anak (Lampirkan Dokumen Pendukung) ( SUDAH )

Matriks yang perlu dilengkapi:

Peran Forum Anak Desa/Kelurahan dan Pelapor


Indikator KLA
Kegiatan Perangkat Daerah yang terlibat

Hak Sipil dan Kebebasan

1. Mendata anak yang belum


mempunyai akta kelahiran
dibantu oleh Kepala Kader
Posyandu yang ada
diwilayah Desa Bantaragun g
Kepemilikan Akta 2. Koordinasi dengan
1. UPTD Kependudukan
Pemerintah Desa,para
Kelahiran Bagi dan Catatan Sipil
Kepala Sekolah (
Anak Paud,Sd,Mi,Smp,Mts)untuk
memastikan apakah masih
ada anak, siswa siswi yang
belum memiliki akta
kelahiran
1. Sosialisasi Forum anak 1. Kepala Seksi
Desa melalui media Pem Kecamatan
Informasi Layak Anak social dan sosialisasi Jampangtengah
melalui sekolah - sekolah Motekar dan Desa

1. Masih perlu arahan dan


Bimbingan supaya lebih
Partisipasi Anak berani dan percaya diri
menjadi peranan nya
menjadi pelapor
Peran Forum Anak Desa/Kelurahan dan Pelapor
Indikator KLA
Kegiatan Perangkat Daerah yang terlibat

Hak Sipil dan Kebebasan

Pencegahan 1. Sosialiasi oleh PAH dan KUA Kecamatan, MUI Desa


Perkawinan Anak MUI Desa

Lembaga Konsultasi
Penyedia Layanan
Pengasuhan Anak
bagi Orang
Tua/Keluarga
1. Terdapat 6 PAUD
Di desa
Bantaragung
Pengembangan Anak 2. Adanya
Usia Dini Holistik dan Dukungan
Integratif (PAUD-HI) Penyelengaraan
Paud dari
Pemerintah Desa
3. Terdapat 1 PAUD
HI di kedusunan
Cibungur
Standardisasi
Lembaga Pengsuhan
Alternatif

Tersedia
Infrastruktur (Sarana
dan Prasarana) di
Ruang Publik yang
Ramah Anak

Peran Forum Anak Desa/Kelurahan dan Pelapor


Indikator KLA
Kegiatan Perangkat Daerah yang terlibat

Hak Sipil dan Kebebasan

Sosialisasi/Penyuluhan
Persalinan di Fasilitas
Kesehatan dari Bidan
Pelayanan Kesehatan
Desa Untuk Bumil

Melaksanakan kegiatan
penimbangan setiap
Status GIZI Balita bulan di Posyandu yang
ada di Desa
Bantaragung

Penyediaan pemberian
Pemberian Makanan
makanan tambahan (
pada Bayi dan Anak
PMT) yang khusus
(PMBA) Usia di
dianggarkan dari
Bawah 2 Tahun
APBDesa

Fasilitas Pelayanan
Kesehatan dengan
Pelayanan Ramah
Anak

1. Sosialisasi PHBS
Kepada masyarakat
Rumah Tangga 2. Melaksanakan
dengan Akses Air Gerakan stop
Minum dan buang air besar
Sanitasi yang Layak sembarangan
3. Membangun Septi
Tank diwilayah
BABS
Tersedia Kawasan Menetralkan tempat/kawasan Pemerintah Desa
Tanpa Rokok dan olahraga tanpa iklan rokok
tidak ada iklan,
Peomosi, dan
Sponsor Rokok

Peran Forum Anak Desa/Kelurahan dan Pelapor


Indikator KLA
Kegiatan Perangkat Daerah yang terlibat

Hak Sipil dan Kebebasan

Wajib Belajar 12 Sosialisasi pada anak dan Dinas P&K/ Pengawas Pendidikan
Tahun orang tua anak

Satuan Pendidikan
Ramah Anak (SRA)

Tersedia Fasilitas
Untuk Kegiatan
Budaya, Kreativitas,
dan rekreatif yang
Ramah Anak

Peran Forum Anak Desa/Kelurahan dan Pelapor


Indikator KLA
Kegiatan Perangkat Daerah yang terlibat

Hak Sipil dan Kebebasan

Kebijakan, Upaya
Pencegahan,
Penyediaan layanan,
Penguatan dan
Pengembangan
Lembaga

Kasus Anak yang


Berhadapan dengan
Hukum (ABH); Anak

Korban Jaringan
Terorisme; Anak
Korban Stigmatisasi
Akibat dari Pelabelan
terkait dengan
Kondisi Orang
Tuanya

Anak Penyandang
Disabilitas,
Kelompok minoritas
dan terisolasi; Anak
Dengan Prilaku
Sosial Menyimpang
Anak yang
mengalami
Kekerasan,
Penelantaran,
Eksploitasi ekonomi
(BPTA) dan seksual.
Perdagangan, Serta
Kejahatan Seksual

Pertanyaan 6:
Apakah ada kelompok Olahraga/Kesenian anak (Lampirakan Dokumen Pendukung) ( ADA )

Pertanyaan 8:
Apakah Desa memiliki pencapaian kepemilikan akta kelahiran 90% (Lampirkan Dokumen Pendukung) (
TIDAK )

Pertanyaan 9:
Apakah di Desa sudah tidak ada lagi perkawinan Anak ?. ( TIDAK ) Matriks yang

perlu dilengkapi:
Jumlah Perkawinan
No RT/RW
<18 Tahun Usia 18 dan 19 Tahun

Desa Bantaragung 0

Pertanyaan 11.
Apakah di desa tidak memiliki kasus anak dengan Gizi buruk, Gizi kurang, Gizi lebih dan Stunting?
(Lampirkan dokumen pendukung). ( ADA )
Pertanyaan 12.
Berapa persentase yang tidak memiliki kasus anak dengan Gizi buruk, Gizi kurang, Gizi lebih dan
Stunting? (Lampirkan dokumen pendukung).( ADA )
Jawaban:
(a). Tidak Memiliki anak dengan Gizi Buruk. (Lampirkan dokumen

pendukung). [] 0%
[] 1% - 25%
[] 26% - 50%
[] 51% - 75%
[] 76% - 99%
[] 100%

(b). Tidak Memiliki anak dengan Gizi Kurang. (Lampirkan dokumen

pendukung). [] 0%
[] 1% - 25%
[] 26% - 50%
[] 51% - 75%
[] 76% - 99%
[] 100%
(c). Tidak Memiliki anak dengan Gizi Lebih. (Lampirkan dokumen
pendukung). [] 0%
[] 1% - 25%
[] 26% - 50%
[] 51% - 75%
[] 76% - 99%
[] 100%
(d). Tidak Memiliki anak dengan Stunting. (Lampirkan dokumen

pendukung). [] 0%
[] 1% - 25%
[] 26% - 50%
[] 51% - 75%
[] 76% - 99%
[] 100%

Pertanyaan 13:
Apakah di desa yang semua anaknya mendapatkan pendidikan Formal/Non-Formal? (Lampirkan
dokumen pendukung).

Matriks yang perlu dilengkapi:


Jumlah Anak yang mendapat pendidikan
No RT/RW
Formal Non formal

1 RW 001 122 25

2 RW 002 98 19

3 RW 003 47 5

4 RW 004 47 24

5 RW 005 39 21

6 RW 006 40 19

7 RW 007 40 12

8 RW 008 42 8

9 RW 009 92 52

10 RW 010 48 29

11 RW 011 14 12

Pertanyaan 14:
Apakah di desa memiliki ruang baca anak/layanan informasi layak anak (ILA). Termasuk ketersediaan di
ruang publik? (Lampirkan dokumen pendukung). ( MEMILIKI )

Pertanyaan 15 :
Apakah sudah memiliki Kawasan Tanpa Asap Rokok? (Lampirkan dokumen pendukung). ( BELUM )

Pertanyaan 17:
Apakah desa memiliki layanan PUD-HI (Pengembangan Anak Usia DIni-Holistik Integratif) ?
(Lampirkan dokumen pendukung). ( MEMILIKI )

Pertanyaan 20:
Apakah desa yang memiliki ruang/taman bermain bagi anak? (Lampirkan dokumen pendukung). (
TIDAK )

Pertanyaan 21:
Apakah di desa melaksanakan Fungsi Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Massyarakat (PATBM) atau
Sejenisnya? (Lampirkan dokumen pendukung). ( TIDAK )
Pertanyaan 22:
Lampirkan profil desa/kelurahan yang mebuat data pilah tentang anak menurut jenis kelamin, umur
dan berbasis indicator desa layak anak? (Lampirkan dokumen pendukung).

Pertanyaan 23:
Apakah terdapat anak yang bekerja di perkebunan/pertanian/melaut/asisten rumah tangga. Dan
lainnya? ( TIDAK )
PERATURAN DESA BANTARAGUNG

TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK

DESA BANTARAGUNG
KECAMATAN JAMPANGTENGAH
KABUPATEN SUKABUMI
PROVINSI JAWA BARAT
KEPALA DESA BANTARAGUNG
KECAMATAN JAMPANGTENGAH KABUPATEN SUKABUMI

PERATURAN DESA BANTARAGUNG


NOMOR 4 TAHUN 2022

TENTANG
PERLINDUNGAN ANAK

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA DESA BANTARAGUNG

Menimbang : a. bahwa Anak adalah amanah dan karunia Tuhan Yang Maha
Esa, yang dalam dirinya melekat harkat dan martabat sebagai
manusia seutuhnya;
b. bahwa anak adalah tunas, potensi dan penerus cita-cita
perjuangan bangsa yang memiliki peran strategis, dan
mempunyai ciri dan sifat khusus yang diharapkan dapat
menjamin kelangsungan eksistensi bangsa dan negara di masa
depan, maka perlu dilindungi dan dipenuhi hak-haknya;
c. bahwa berdasarkan hasil pemetaan Analisa Situasi Hak Anak
di Desa Pagelaran, diperlukan perlindungan untuk pemenuhan
hak anak;
d. bahwa untuk mewujudkan perlindungan dan pemenuhan hak
anak sebagaimana dimaksud dalam huruf b, dan c, maka perlu
diatur dengan Peraturan Desa.

Mengingat : 1. Undang-Undang nomor 14 tahun 1950 tentang


pembentukan daerah-daerah Kabupaten dalam lingkungan
Provinsi Jawa Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 1968 Nomor 31, Tambahan Lembaran Negara Nomor
2851);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang Kesejahteraan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1979 Nomor
32 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
3143);
3. Undang-Undang Nomor 3 Tahun 1997 tentang Pengadilan
Anak (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1997
Nomor 3 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3668);
4. Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi
Manusia (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999
Nomor 165 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 3886);
5. Undang – Undang Republik Indonesia Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2002 Nomor 109, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 4235);
6. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2004 tentang Kekerasan
Dalam Rumah Tangga (Lembaran Negara Republik Indonesia
Tahun 2004 Nomor 95 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4419);
7. Undang – Undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan
Informasi Publik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2011 Nomor 61 Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 4846);
8. Peraturan Pemerintah Nomor 68 Tahun 1999 tentang Tata
Cara Pelaksanaan Peranserta Masyarakat Dalam
Penyelenggaraan Negara (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 129, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3866);
9. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran
Negara Republik Indonesia tahun 2014 nomor 123, tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5539);
10. Peraturan Pemerintah Nomor 43 tahun 2014 tentang
Peraturan Pelaksanaan Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014
Tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun
2014 Nomor 123);
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 111 Tahun 2014
tentang Pedoman Teknis Peraturan Desa (Berita Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 2091);
12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 114 Tahun 2014
tentang Pedoman Pembangunan Desa (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 2094);
13. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 1 Tahun 2015 tentang Pedoman
Kewenangan Berdasarkan Hak Asal Usul dan Kewenanagan
Lokal Berskala Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun
2015 Nomor 158);
14. Peraturan Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan
Transmigrasi Nomor 2 Tahun 2015 tentang tentang Tata
Tertib dan Mekanisme Pengambilan Keputusan Musyawarah
Desa (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor
159);
15. Peraturan Daerah Sukabumi Nomor 9 Tahun 2015 Tentang
Desa (Lembaran Daerah Sukabumi Tahun 2015 nomor 9);
16. Peraturan Daeran Kabupaten Sukabumi Nomor 1 Tahun 2018
Tentang Penyelenggaraan Perlindungan anak ;
17. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 20 Tahun 2017 Tentang
Kabupaten Layak Anak.

Dengan Kesepakatan Bersama


BADAN PERMUSYAWARATAN DESA BANTARAGUNG
Dan
KEPALA DESA BANTARAGUNG

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PERATURAN DESA TENTANG PERLINDUNGAN ANAK

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam Peraturan Desa ini yang dimaksud dengan:
1. Desa adalah desa dan desa adat atau yang disebut dengan nama lain, selanjutnya
disebut Desa, adalah kesatuan masyarakat hukum yang memiliki batas wilayah
yang berwenang untuk mengatur dan mengurus urusan pemerintahan,
kepentingan masyarakat setempat berdasarkan prakarsa masyarakat, hak asal
usul, dan/atau hak tradisional yang diakui dan dihormati dalam sistem
pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2. Pemerintahan Desa adalah penyelenggaraan urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat dalam sistem pemerintahan Negara Kesatuan
Republik Indonesia.
3. Pemerintah Desa adalah kepala Desa atau yang disebut dengan nama lain
dibantu perangkat Desa sebagai unsur penyelenggara Pemerintahan Desa.
4. Badan Permusyawaratan Desa atau yang disebut dengan nama lain adalah
lembaga yang melaksanakan fungsi pemerintahan yang anggotanya merupakan
wakil dari penduduk Desa berdasarkan keterwakilan wilayah dan ditetapkan
secara demokratis.
5. Anak adalah seseorang yang belum berusia 18 (delapan belas) tahun, termasuk
anak yang masih dalam kandungan, dan anak yang berusia dibawah 18 tahun
sudah menikah.
6. Perlindungan anak adalah segala kegiatan untuk menjamin dan melindungi anak
dan hak-haknya agar dapat hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi,
secara optimal sesuai dengan harkat dan martabat kemanusiaan, serta
mendapat perlindungan dari kekerasan dan diskriminasi.
7. Keluarga adalah unit terkecil dalam masyarakat yang terdiri dari suami istri,
atau suami istri dan anaknya, atau ayah dan anaknya, atau ibu dan anaknya,
atau keluarga sedarah dalam garis lurus ke atas atau ke bawah sampai dengan
derajat ketiga.
8. Orang tua adalah ayah dan/atau ibu kandung, atau ayah dan/atau ibu tiri,
atau ayah dan/atau ibu angkat.
9. Wali adalah orang atau badan yang dalam kenyataannya menjalankan
kekuasaan asuh sebagai orang tua terhadap anak.
10. Anak terlantar adalah anak yang tidak terpenuhi kebutuhannya secara wajar,
baik fisik, mental, spiritual, maupun sosial.
11. Anak yang menyandang cacat adalah anak yang mengalami hambatan fisik
dan/atau mental sehingga mengganggu pertumbuhan dan perkembangannya
secara wajar.
12. Anak yang memiliki keunggulan adalah anak yang mempunyai kecerdasan luar
biasa, atau memiliki potensi dan/atau bakat istimewa.
13. Anak angkat adalah anak yang haknya dialihkan dari lingkungan kekuasaan
keluarga orang tua, wali yang sah, atau orang lain yang bertanggung jawab atas
perawatan, pendidikan, dan membesarkan anak tersebut, ke dalam lingkungan
keluarga orang tua angkatnya berdasarkan putusan atau penetapan pengadilan.
14. Anak asuh adalah anak yang diasuh oleh seseorang atau lembaga, untuk
diberikan bimbingan, pemeliharaan, perawatan, pendidikan, dan kesehatan,
karena orang tuanya atau salah satu orang tuanya tidak mampu menjamin
tumbuh kembang anak secara wajar
15. Kuasa asuh adalah kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik,
memelihara, membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai
dengan agama yang dianutnya dan kemampuan, bakat, serta minatnya.
16. Kuasa asuh adalah kekuasaan orang tua untuk mengasuh, mendidik,
memelihara, membina, melindungi, dan menumbuhkembangkan anak sesuai
dengan agama yang dianutnya dan kemampuan, bakat, serta minatnya.
17. Masyarakat adalah perseorangan, keluarga, kelompok, dan organisasi sosial
dan/atau organisasi kemasyarakatan.
18. Pendamping adalah pekerja sosial yang mempunyai kompetensi
profesional dalam bidangnya.
19. Perlindungan khusus adalah perlindungan yang diberikan kepada anak dalam
situasi darurat, anak yang berhadapan dengan hukum, anak dari kelompok
minoritas dan terisolasi, anak yang dieksploitasi secara ekonomi dan/atau
seksual, anak yang diperdagangkan, anak yang menjadi korban penyalahgunaan
narkotika, alkohol, psikotropika, dan zat adiktif lainnya (napza), anak korban
penculikan, penjualan, perdagangan, anak korban kekerasan baik fisik dan/atau
mental, anak yang menyandang cacat, dan anak korban perlakuan salah dan
penelantaran.
20. Setiap orang adalah orang perseorangan atau korporasi.
21. Perlindungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat disingkat PATBM Desa adalah
lembaga desa yang merupakan mitra/patner kerja pemerintah desa dalam
upaya pemenuhan hak anak,
22. Peraturan Desa adalah peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh
Kepala Desa setelah dibahas dan disepakati bersama Badan Permusyawaratan
Desa.

BAB II
MAKSUD DAN TUJUAN
Pasal 2

Maksud Penyelenggaraan perlindungan anak berasaskan Pancasila dan


berlandaskan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945

Pasal 3

Penyelenggaraan perlindungan anak yang berprinsip pada:


a. non diskriminasi;
b. kepentingan yang terbaik bagi anak;
c. hak untuk hidup, kelangsungan hidup, dan perkembangan; dan
d. penghargaan terhadap pendapat anak.

Pasal 4

Perlindungan anak bertujuan menjamin terpenuhinya hak-hak anak agar dapat


hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi secara optimal.

BAB III

HAK DAN KEWAJIBAN ANAK

Pasal 5

Setiap anak berhak untuk hidup, tumbuh, berkembang, dan berpartisipasi


secara wajar sesuai dengan harkat dan martabatnya.

Pasal 6

Setiap anak berhak atas suatu nama sebagai identitas diri dan status
kewarganegaraan.

Pasal 7

Setiap anak berhak untuk beribadah menurut agamanya, berpikir, dan


berekspresi sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, dalam
bimbingan orang tua.

Pasal 8

(1) Setiap anak berhak untuk mengetahui orang tuanya, dibesarkan, dan diasuh
oleh orang tuanya

(2) Dalam hal karena suatu sebab orang tuanya tidak dapat menjamin tumbuh
kembang anak, atau anak dalam keadaan terlantar maka anak tersebut berhak
mendapat pengasuhan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-
undangan yang berlaku.
Pasal 9

Setiap anak berhak memperoleh pelayanan kesehatan dan jaminan social


sesuai dengan kebutuhan fisik, mental, spiritual, dan sosial.

Pasal 10
(1) Setiap anak berhak memperoleh pendidikan dan pengajaran dalam rangka
pengembangan pribadinya dan tingkat kecerdasannya sesuai dengan minat dan
bakatnya.
(2) Selain hak anak sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), khusus bagi anak yang
menyandang cacat, juga berhak memperoleh pendidikan luar biasa, sedangkan
bagi anak yang memiliki keunggulan juga berhak mendapatkan pendidikan
khusus.

Pasal 11

Setiap anak berhak menyatakan dan didengar pendapatnya, menerima, mencari,


dan memberikan informasi, sesuai dengan tingkat kecerdasan dan usianya, demi
pengembangan dirinya sesuai dengan nilai-nilai kesusilaan dan kepatutan.

Pasal 12

Setiap anak berhak untuk beristirahat dan memanfaatkan waktu luang,


bergaul dengan anak yang sebaya, bermain, berekreasi, dan berkreasi

sesuai dengan minat, bakat, dan tingkat kecerdasannya demi


pengembangan diri.

Pasal 13

Setiap anak yang menyandang cacat berhak memperoleh rehabilitasi,


bantuan sosial, dan pemeliharaan taraf kesejahteraan sosial.

Pasal 14

(1) Setiap anak selama dalam pengasuhan orang tua, wali, atau pihak lain manapun
yang bertanggungjawab atas pengasuhan, berhak mendapat perlindungan dari
perlakuan:

a. diskriminasi;
b. eksploitasi, baik ekonomi maupun seksual;
c. penelantaran;
d. kekejaman, kekerasan, dan penganiayaan;
e. ketidakadilan; dan
f. perlakuan salah lainnya.

(2) Dalam hal orang tua, wali atau pengasuh anak melakukan segala bentuk
perlakuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1), maka pelaku dikenakan:
a. diberi peringatan oleh PATBM Desa atau Pemerintahan Desa;
b. bila peringatan baik lisan maupun tertulis tidak diindahkan, maka PATBM
Desa dan Pemerintahan Desa dapat mengajukan kasus tersebut kepada
pihak yang berwajib.
c. dalam hal terjadi kasus, maka PATBM Desa wajib mendampingi anak
tersebut.

Pasal 15

Setiap anak berhak untuk diasuh oleh orang tuanya sendiri, kecuali jika ada
alasan dan/atau aturan hukum yang sah menunjukkan bahwa pemisahan itu
adalah demi kepentingan terbaik bagi anak dan merupakan pertimbangan
terakhir.

Pasal 16

Setiap anak berhak untuk memperoleh perlindungan dari :

a. penyalahgunaan dalam kegiatan politik;


b. pelibatan dalam sengketa bersenjata;
c. pelibatan dalam kerusuhan sosial;
d. pelibatan dalam peristiwa yang mengandung unsur kekerasan; dan
e. pelibatan dalam peperangan.

Pasal 17
(1) Setiap anak berhak memperoleh perlindungan dari sasaran penganiayaan,
penyiksaan, atau penjatuhan hukuman yang tidak manusiawi.
(2) Setiap anak berhak untuk memperoleh kebebasan sesuai dengan hukum.
(3) Penangkapan, penahanan, atau tindak pidana penjara anak hanya dilakukan
apabila sesuai dengan hukum yang berlaku dan hanya dapat dilakukan sebagai
upaya terakhir.

Pasal 18

(1) Setiap anak yang dirampas kebebasannya berhak untuk :

a. mendapatkan perlakuan secara manusiawi dan penempatannya dipisahkan


dari orang dewasa;
b. memperoleh bantuan hukum atau bantuan lainnya secara efektif dalam
setiap tahapan upaya hukum yang berlaku; dan
c. membela diri dan memperoleh keadilan di depan pengadilan anak yang
objektif dan tidak memihak dalam sidang tertutup untuk umum.

(2) Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku kekerasan seksual atau yang
berhadapan dengan hukum berhak dirahasiakan.
Pasal 19

Setiap anak yang menjadi korban atau pelaku tindak pidana berhak
mendapatkan bantuan hukum dan bantuan lainnya.

Pasal 20

Setiap anak berkewajiban untuk:

a. menghormati orang tua, wali, dan guru;


b. mencintai keluarga, masyarakat, dan menyayangi teman;
c. mencintai tanah air, bangsa, dan negara;
d. menunaikan ibadah sesuai dengan ajaran agamanya; dan
e. melaksanakan etika dan akhlak yang mulia.

BAB IV

KEWAJIBAN DAN TANGGUNGJAWAB

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 21

Pemerintah Desa, masyarakat, keluarga, dan orang tua berkewajiban dan


bertanggungjawab terhadap penyelenggaraan perlindungan anak.

Bagian Kedua

Kewajiban dan Tanggungjawab Pemerintah Desa

Pasal 22
Pemerintah Desa wajib dan bertanggungjawab memberikan dukungan
sarana dan prasarana dalam penyelenggaraan perlindungan anak.
Pasal 23

Pemerintah Desa wajib memfasilitasi semua anak didesa mendapatkan akte


kelahiran, dengan cara:

a. memberikan sosialisasi kepada masyarakat.


b. memberikan pelayanan gratis bagi pengurusan akte kelahiran ditingkat
desa.

Pasal 24

Pemerintah Desa wajib memfasilitasi pelayanan kesehatan anak didesa.

a. mensosialisasikan kepada masyarakat tentang pentingnya kesehatan anak;


b. menyediakan tempat pelayanan kesehatan anak desa;
c. memfasilitasi terwujudnya lingkungan sehat;
d. pemerintah desa wajib mengalokasikan dana untuk kesehatan anak sesuai
dengan kemampuan keuangan desa.

Pasal 25

Pemerintah Desa wajib memfasilitasi pelayanan pendidikan anak ditingkat desa.

a. memfasilitasi penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini;


b. mensosialisasikan pentingnya pendidikan anak;
c. memfasilitasi bea siswa bagi anak kurang mampu dan siswa berprestasi;
d. mengkoordinasikan berdirinya Lembaga Pendidikan Nonformal (live skill)
bagi anak yang tidak meneruskan ke jenjang pendidikan lanjutan; dan
e. menganjurkan wajib belajar pendidikan dasar.

Pasal 26

Pemerintah Desa wajib memfasilitasi pengembangan bakat dan potensi


anak.

a. menyediakan sarana dan prasarana untuk kegiatan anak;


b. memfasilitasi keikutsertaan anak dalam kegiatan kelompok anak;

Pasal 27

(1) Pemerintah Desa wajib memberikan ruang partisipasi bagi anak dalam setiap
musyawarah dan pelaksanaan kegiatan yang diselenggarakan oleh desa;
(2) Pemerintah Desa wajib memfasilitasi tersedianya media untuk
pengembangan bakat dan potensi anak.

Kewajiban dan Tanggungjawab Lembaga Desa


Pasal 28

Lembaga desa wajib dan bertanggung jawab dalam hal;

(1) Membantu Pemerintahan Desa dalam rangka terselenggaranya perlindungan


anak sesuai dengan tugas pokok dan fungsi kelembagaanya;
(2) Mengkoordinasikan kegiatan yang berhubungan dengan perlindungan anak
dengan lembaga desa lainnya.

Kewajiban dan Tanggungjawab Masyarakat

Pasal 29

Masyarakat waijb dan bertanggung jawab mendorong terwujudnya


perlindungan anak ditingkat desa;

a. mensosialisasikan Undang-Undang Perlindungan Anak;


b. ikutserta menjaga, mendorong dan berpartisipasi aktif dalam
perlindungan anak.

Kewajiban dan Tanggungjawab Orangtua

Pasal 30

Orang tua wajib Ikutserta menjaga, mendorong dan berpartisipasi aktif


dalam perlindungan anak.

BAB V

PENYELENGGARAAN PERLINDUNGAN ANAK

Bagian Kesatu

Pendidikan

Pasal 31

Setiap anak berhak mendapatkan pendidikan dasar;

Pasal 32

Pendidikan sebagaimana dimaksud pada pasal 31 menjadi tanggungjawab


pemerintah, masyarakat, keluarga, dan orang tua;

Pasal 33

Tanggungjawab pendidikan dasar sebagaimana dimaksud pada pasal 32


meliputi :

(1) Sosialisasi wajib belajar pendidikan dasar;


(2) Mengupayakan bea siswa bagi anak keluarga yang tidak mampu;
(3) Mengupayakan pendidikan kesetaraan bagi anak putus sekolah;
(4) Mengupayakan dan memfasilitasi Pendidikan Usia Dini dan atau sejenisnya;
(5) Mengupayakan dan memfasilitasi TPQ dan Madrasah Diniyah;
Pasal 34

Pengaturan belajar anak waktu luang.

(1) Jam belajar anak jam.19.00 – 21.00 WIB

Bagian Kedua
Pernikahan Usia Anak
Pasal 35

Anak berhak, berkewajiban, menjaga dan melindungi dirinya serta


mencegah menikah di usia anak;

Pasal 36

Pemerintah Desa, masyarakat dan orangtua wajib mencegah terjadinya


pernikahan Usia Anak;

Pasal 37

Dalam keadaan khusus dan atau kondisi tertentu Pemerintah Desa dapat
memfasilitasi pernikahan usia anak sesuai dengan peraturan perundangan yang
berlaku;

Bagian Ketiga
Pekerja Anak
Pasal 38

Pemerintah Desa, masyarakat dan orangtua tidak diperbolehkan mempengaruhi,


membujuk, dan mengajak anak untuk bekerja secara komersial;

Pasal 39

Anak berhak untuk tidak dipekerjakan dan bekerja secara komersial;

Pasal 40

Dalam kondisi tertentu anak dapat di pekerjakan sesuai dengan kemampuannya,


adat istiadat lokal dan peraturan perundangan yang berlaku;

Bagian Keempat

Kekerasan Terhadap

Anak

Pasal 41

Anak berhak untuk mendapatkan perlindungan dari segala bentuk tindak


kekerasan;
Pasal 42

Pemerintah Desa, masyarakat dan orangtua wajib dan bertanggungjawab


menjaga, melindungi, mencegah anak dari tindak kekerasan;

Bagian kelima
Penyalahgunaan
NAPZA Pasal 43
Pemerintah Desa, masyarakat dan orangtua tidak diperbolehkan mempengaruhi,
membujuk, dan mengajak anak untuk menggunakan NAPZA.

BAB VI
KELOMPOK PERLINDUNGAN ANAK DESA
Pasal 44

Dalam rangka penyelenggaraan Peraturan Desa tentang Perlindungan Anak,


ditingkat desa dibentuk lembaga Perlidungan Anak Terpadu Berbasis Masyarakat
yang selanjutnya disingkat PATBM ;

Pasal 45

Kelompok Perlindungan Anak Desa sebagaimana dimaksud pasal 44 ditetapkan


dengan Keputusan Kepala Desa;

Pasal 46

Struktur kepengurusan Kelompok Perlindungan Anak Desa sebagaimana pada


pasal 44 terdiri dari seorang ketua, seorang wakil ketua, seorang sekretaris,
seorang bendahara, dan 5 (lima) seksi;

Pasal 47

Masa jabatan kepengurusan Kelompok Perlindungan Anak Desa sebagaimana pada


pasal 44, berlaku selama 4 ( empat ) tahun dan dapat dipilih kembali untuk periode
berikutnya;

Pasal 48
Keanggotaan Kelompok Perlindungan Anak Desa terdiri dari unsur perorangan,
pemerintahan desa, lembaga desa, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pendidikan, kaum perempuan, dunia usaha, pendamping anak, kader kesehatan,
dan Kelompok Anak;

BAB VII
KLETENTUAN PENUTUP
Pasal 49

(1). Peraturan ini mulai berlaku sejak tanggal diundangkan ;


(2). Agar setiap orang dapat mengetahui, memerintahkan pengundangan
Peraturan Desa ini dalam Lembaran Desa oleh Sekretaris Desa.
Ditetapkan di Bantaragung
pada tanggal 29 Maret 2022

KEPALA DESA BANTARAGUNG,

MAHMUDIN

Diundangkan di Bantaragung
pada tanggal 29 Maret 2022

SEKRETARIS DESA BANTARAGUNG,

ADI SETIAWAN

BERITA DESA BANTARAGUNG TAHUN 2022 NOMOR 4


KEPUTUSAN KEPALA DESA

KEPUTUSAN KEPALA DESA BANTARAGUNG


NOMOR : 141/Kep. 3 -PEMDES/I/2021

TENTANG

PEMBENTUKAN FORUM ANAK DESA BANTARAGUNG KECAMATAN


JAMPANGTENGAH KABUPATEN SUKABUMI

TAHUN 2021 - 2025

KEPALA DESA BANTARAGUNG

Menimbang : a. bahwa Anak merupakan potensi bangsa, tunas


bangsa,dan generasi penerus cita-cita perjuangan bangsa,
memiliki peran strategis serta mempunyai ciri dan sifat
khusus yang akan menjamin masa depan bangsa
Pembangunan Nasional.
b. bahwa Forum Anak merupakan suatu wadah dalam upaya
mewujudkan Pengarusutamaan hak-hak Anak dalam
kehidupan berkeluarga, bermasyarakat dan berbangsa;
c. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud
pada huruf a dan huruf b, perlu menetapkan Keputusan
kepala Desa/Lurah tentang Forum Anak.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 14 Tahun 1950 tentang


Pembentukan Daerah-Daerah Kabupaten Dalam
Lingkungan Propinsi Jawa Barat (Berita Negara tanggal 8
Agustus 1950);
2. Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1979 tentang
Kesejahteraan Anak (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 1979 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara
Republik Indonesia Nomor 3143).
3. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5587) sebagaimana
telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-
undang Nomor 9 tahun 2015 tentang Perubahan Kedua
Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang
Pemerintahan Daerah (Lembar Negara Republik Indonesia
Tahun 2015 Nomor 58, Tambahan Lembar Negara
Republik Indonesia Nomor 5679);
4. Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2014 tentang
Perubahan Atas Undang-undang Nomor 23 Tahun 2002
tentang Perlindungan Anak (Lembar Negara Republik
Indonesia Tahun 2014 Nomor 297, Tambahan Lembaran
Negara Republik Indonesia Nomor 5606);
5. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 02 Tahun 2009 tentang
Kebijakan Kabupaten/Kota Layak Anak;
6. Peraturan Menteri Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Nomor 03 Tahun 2011 tentang
Kebijakan Partisipasi Anak;
7. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Barat Nomor 5 Tahun
2006 tentang Perlindungan Anak;
8. Peraturan Daerah Nomor 7 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Pemerintah
Kabupaten Sukabumi (Lembaran Daerah Kabupaten
Sukabumi Tahun 2016 Nomor 7 Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Sukabumi Nomor 45);
9. Peraturan Bupati Sukabumi Nomor 67 Tahun 2016
tentang Struktur Organisasi dan Tata Kerja Dinas
Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Berita
Daerah Kabupaten Sukabumi Tahun 2016 Nomor 67 );
10. Keputusan Bupati Sukabumi Nomor : 065/Kep.966-
DP3A/2019 tentang Forum Anak Daerah,

MEMUTUSKAN :
Menetapkan :
KESATU : Forum Anak Desa Bantaragung Kecamatan Jampangtengah
Kabupaten Sukabumi Periode 2021 — 2025 dengan Susunan
Anggota sebagai tercantum dalam Lampiran yang merupakan
bagian tidak terpisahkan dari Keputusan ini.

KEDUA : Forum Anak Desa Bantaragung Kecamatan Jampangtengah


Kabupaten Sukabumi Sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU bertugas :
a. menyalurkan aspirasi anak;
b. mengindentifikasi kondisi sosial budaya dan isu yang
terkait dengan hak anak:
c. mengkoordinasikan semua kegiatan yang dilaksanakan
oleh divisi dalam Forum Anak Desa Bantaragung
Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi
d. melaporkan hasil pelaksanaan program Forum Anak Desa
Bantaragung Kecamatan Jampangtengah Kabupaten
Sukabumi kepada Kepala Desa Bantaragung Kecamatan
Jampangtengah Kabupaten Sukabumi
KETIGA : Forum Anak Desa Bantaragung Kecamatan Jampangtengah
Kabupaten Sukabumi Sebagaimana dimaksud dalam Diktum
KESATU berfungsi,menjadikan Forum Anak sebagai wahana :
a. untuk mempelajari serta mengembangkan ilmu
pengetahuan dan teknologi;
b. untuk komunikasi dan interaksi Anak Desa Bantaragung
Kecamatan Jampangtengah Kabupaten Sukabumi
c. untuk menciptakan kader-kader perubahan serta
motivator bagi anak-anak Desa Bantaragung Kecamatan
Jampangtengah Kabupaten Sukabumi
d. untuk berpikir kritis dan peka terhadap fenomena sosial
yang terjadi di masyarakat;
e. untuk meningkatkan kecintaan terhadap budaya Daerah
dan Nasional;
f. untuk turut peduli terhadap keberhasilan, keindahan dan
kelestarian lingkungan;

KEEMPAT : Dalam menjalankan tugasnya Forum Anak sebagaimana


dimaksud dalam Diktum KESATU dapat berhubungan
dengan pihak ketiga:

KELIMA : Pembiayaan yang berkaitan dengan pelaksanaan Tugas dan


Fungsi Forum Anak sebagaimana dimaksud pada Diktum
KEDUA dan KETIGA, dibebankan pada Anggaran Pendapatan
dan Belanja Desa Bantaragung Kecamatan Jampangtengah
Kabupaten Sukabumi dan APBD Kabupaten
Sukabumi, serta sumber lainnya yang sah dan tidak
mengikat;

KEENAM : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di : Bantaragung
Pada tanggal : 18 Januari 2021
Kepala Desa Bantaragung

MAHMUDIN, S.Pd.I
LAMPIRAN : SURAT KEPUTUSAN KEPALA DESA BANTARAGUNG
KECAMATAN JAMPANGTENGAH KABUPATEN SUKABUMI
NOMOR : 141/Kep. 3 -PEMDES/I/2021
TANGGAL : 18 Januari 2021
TENTANG : PEMBENTUKAN FORUM ANAK DESA BANTARAGUNG

SUSUNAN PENGURUS
FORUM ANAK DESA BANTARAGUNG
KECAMATAN JAMPANGTENGAH KABUPATEN SUKABUMI
PERIODE 2021 – 2025

PELINDUNG : 1. Mahmudin, S.Pd.I (Kepala Desa Bantaragung)


2. Badru Zaman (Tokoh Agama)

PEMBINA : 1. Adnan Ismail ( Kasi Kesejahteraan)


2. U. Salim Ma’ruf (Kasi Pelayanan)

FASILITATOR : 1. Sahrul Mobarok


2. Agung Riana

KETUA : Ragil Munggaran

WAKIL KETUA : Muhammad Fakih

SEKRETARIS : Muhammad Farhan

WK.SEKRRETARIS : Apri

BENDAHARA : Rafli Aprilian

KLASTER - KLASTER:
1. KLASTER I . HAK SIPIL DAN KEBEBASAN : 1. Bobi
2. Darwis
3. Iki

2. KLASTER II. LINGKUNGAN KELUARGA DAN : 1. Denda Pratama


PENGASUHAN ALTERNATIF 2. Abdul Majid
3. Aang

3. KLASTER III. KESEHATAN DASAR DAN : 1. Yusi Agustian


KESEJAHTERAAN 2. Delit Syifa Aulia

3. KLASTER IV. PENDIDIKAN DAN : 1. Lilis Cahyani


PEMANFAATAN WAKTU LUANG 2. Muhammad Reja
3. Jepri

5. KLASTER V. PERLINDUNGAN KHUSUS : 1. Lilis Cahyani


2. Rike Aulia
3. Ayu

Ditetapkan di : Bantaragung
Pada tanggal : 18 Januari 2021

KEPALA DESA BANTARAGUNG

MAHMUDIN, S.Pd.I
DOKUMENTASI PMT BALITA

DESA BANTARAGUNG
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN POSYANDU
FOTO DOKUMENTASI TAMAN BERMAIN ANAK PAUD
FOTO DUKUMENTASI CLUB OLAHRAGA FORUM ANAK

DESA BANTARAGUNG
FOTO DOKUMENTASI KREASI KESENIAN FORUM ANAK

DESA BANTARAGUNG
FOTO DOKUMENTASI RUANG BACA

DESA BANTARAGUNG
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PEMBINAAN DAN SOSIALISASI FORUM ANAK
DESA BANTARAGUNG
DOKUMENTASI FORUM ANAK DALAM PENDATAAN KIA KE RUMAH
PENDUDUK
DOKUMENTASI FORUM ANAK MEMBACA DI PERPUSTAKAAN DESA
DOKUMENTASI FORUM ANAK DALAM BERGOTONG ROYONG
DOKUMENTASI FORUM ANAK IKUT MENYEBRANGKAN ANAK SEKOLAH
FOTO DOKUMENTASI KEGIATAN PENYELENGGARAAN PHBS
MELALUI PEMBANGUNAN MCK
FOTO DOKUMENTASI FORUM ANAK NGOBROL DNGAN TEMAN SEBAYA
DOKUMENTASI PAUD HI

Anda mungkin juga menyukai