Anda di halaman 1dari 85

REVIEW JURNAL PERILAKU ORGANSISASI

Untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah : Perilaku Organisasi

Dosen pengampu : Sofyan Hakim, SE., SAP., MM. MAP

Disusun oleh :

Tommy Rizky

2114140254

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI PALANGKARAYA


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

JURUSAN EKONOMI ISLAM

PRODI AKUNTANSI SYARIAH

TAHUN 2022/2023

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang,saya

panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,

dan inayah-Nya kepada saya sehingga saya dapat menyelasaikan tugas Critical Journal Report

untuk mata kuliah“Perilaku Organisasi.”

Critical Journal Report adalah tugas yang mengharuskan seseorang untukmegulas,

meringkas, dan mengevaluasi jurnal secarakritis. Sehingga kita dapatmegulas, meringkas, dan

mengevaluasi jurnal secara kritis. Sehingga kita dapat menguasai dan memahami isi dari jurnal

yang ingin disampaikan oleh penulis menguasai dan memahami isi dari jurnal yang ingin

disampaikan oleh penulis lebih dalam lagi.

Tujuan saya menulis tugas ini yang utama untuk memenuhi tugas individu dari dosen

pembimbing Bapak Sofyan hakim, S.IP., M.Si dalam mata kuliah “Perilaku Organisasi”.
Terlepas dari semua itu, saya menyadari sepenuhnya bahwa masih banyak kekurangan

dalam penulisan Critical Journal Report ini. Oleh karena itu, dengansenang hati saya menerima

segala saran dan kritik dari pembaca demikesempurnaan tugas ini. Semoga Critical Journal

Report ini membawa manfaatbagi para pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya bagi para

pembaca dan bagi penulis sendiri khususnya.

Penulis

November, 2022
BAB I

PENDAHULUAN
BAB II

RINGKASAN JURNAL

A. Identitas Jurnal

Judul : PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM KEPEMIMPINAN

Penulis : Sukatin, Andri Astuti, Anggi Rohmawati, Anju Ananta, Amelia Aprianti, Irfan

As-Sodiq.

Lembaga Penulis : Instititut Agama Islam Nusantara Batang Hari

Lembaga Penerbit : HUMANTECH : JURNAL ILMIAH MULTIDISPLIN INDONESIA

B. Ringkasan Jurnal

1.Pendahuluan

Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar kekuasaan untuk menggerakan dan

mempengaruhi orang lain. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakan orang yaitu, ancaman,

penghargaan, otoritas dan bujukan. Dengan adanya ancamanm maka bawahan akan takut dan

mematuhi semua printh atasan. Kepemimpinan merupakan suatu proses mempengaruhi orang

lain untuk melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang diharapkan. Kepemimpinan

adalah sebuah alat atau sarana sewaktu proses dalam organisasi untuk membujuk orang lain agar

bersedia melakukan sesuatu secara sukarela atau suka cita dalam mencapai sasaran organisasi.

(Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang
kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka

searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok

yang menjadi teladan panutan bagi yang dipimpinnya. Kepemimpinan berarti melibatkan orang

lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin. Pengambilan keputusan merupakan suatu hal

yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Mengambil keputusan kadang-kadang

mudah tetapi lebih sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil keputusan

tergantung pada banyak nya alternatif yang tersedia. Kita akan semakin sulit dalam mengambil

keputusan, keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputuan yang

tidak terlalu pengaruh terhadap orgamisasi, tetapi ada keputusan yng dapat menentukan

kelangsungan hidup organisai. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-

hati dan bijaksana.

2.Kajian Teori
Dalam penelitian ini menggunakan kajian teori dari (Muchlas Samani:2011) mengemukakan
Kepemimpinan itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri
yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang
lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.
Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral yang
kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga mereka
searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok
yang menjadi teladan panutan bagi yang dipimpinnya. Kepemimpinan adalah proses
mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok.
Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang dipimpin.

3. Metodologi Penelitian
Dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan, dimana mengumpulkan beberapa buku
yang terkait dengan masalah yang kami teliti dan beberapa dari sumber referensi lainnya. Lalu
kami analisa data tersebut sebagai bahan terkait masalah yang kami teliti. Dan Dalam penelitian
ini memilih buku yang banyak membahas terkait dengan kepemimpinan dan pengambilan
keputusan seorang pemimpin. Penelitian kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber
kepustakaan untuk sumber data penelitian tanpa harus melakukan penelitian lapangan.Tujuan
memilih metode kepustakaan yaitu agar dapat mendapatkan lebih banyak referensi terpercaya
serta dapat memilih referensi dari berbagai macam buku buku di perpustakaan.
4. Pembahasan

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang

pemimpin tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain

kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain

melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung. Dengan maksud untuk menggerakan

orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia

mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Kepemimpinan efektif adalah kepemimpinan yang

berorientasi pada efektivitas pencapaian sasaran dan efisiensi pengunaan sumber daya untuk

keberhasilan pencapaian tujuan. Menurut Anthony dan Robert mengemukakan bahwa efektivitas

kepemimpinan tergantung pada sejumlah variabel: (1) pemimpin, (2) pengikut, (3) situasi, dan

(4) hubungan interpersonal. Adapun beberapa sifat yang harus ada didalam jiwa seorang

pemmimpin antara lain: keinginan untuk menerima tanggung jawab, kemmpuan untuk bisa

perceptive, kemampuan untuk bersikap objektif, kemampuan menentukan prioritas, dan

kemampuan untuk berkomunikasi.

Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku perorangan dan dalam gambaran

proses keputusan ini secara relatif dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah laku organisasi

lebih penting daripada kepentingan perorangan. Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa "pengambilan keputusan adalah proses bagaimana menetapkan suatu

keputusan yang terbaik, logis, rasional, dan ideal berdasarkan fakta, data, dan informasi dari

sejumlah alternatif untuk mencapai sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan risiko terkecil,

efektif, dan efisien untuk dilaksanakan pada masa yang akan dating. Pengambilan keputusan
merupakan suatu hal yang mudah dan cepat untuk diselesaikan, namun juga melalui berbagai

macam pertimbangan. kadang kala mengalami dilema saat mengambil keputusan lalu

menghasilkan keputusan yang salah dan merugikan organisasi serta bawahanya.

Dasar Pengambilan Keputusan

Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

a. Kejelasan masalah, b. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan yang ingin dicapai c.

Pengetahuan alternatif: seluruh alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya, d. Preferensi

yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai criteria, e. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik

didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Macam-macam keputusan

Pertama, Keputusan Auto Generated, Keputusan semacam ini diambil dengan cepat dan kurang

memperhatikan. mempertimbangkan data, informasi, fakta, dan lapangan keputusannya.

Keputusan auto generated ini kurang baik, sebab risikonya besar. Tetapi jika seorang deci sion

maker dapat melakukannya dan berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju.

Keputusan auto generated ini biasanya diambil dalam keadaan gawat, misalnya sekompi tentara

telah dikepung musuh, pimpinannya harus secepatnya mengambil keputusan sebelum terlambat

dan hancur. Kedua, Keputusan Induce, Keputusan induced diambil berdasarkan scientific

management atau manajemen ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk

dilaksanakan dan risikonya relatif kecil; cuma proses pengambilan keputusan lebih lambat. Pada

dasarnya tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni "untuk mencapai hasil yang terbaik dan

risiko sekecil-kecilnya".

Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan


Tepat tidaknya keputusan yang diambil sangat tergantung kecapan kepribadian pengambilan

keputusan. Hal ini meliputi: penilainnya, kebutuhannya, tingkatan intelegensinya, kapasitasnya,

kapabilitasnya, keterampilannya, dan lainnya. Nilai-nilai kepribadian dari pengambilan

keputusan (pimpinan) itu akan tercermin pada keputusan yang diambilnya. Tipe pengambilan

keputusan (pimpinan) yang dikaitkan dengan macam-macam keputusannya dibedakan: Tipe

ketergantungan, Tipe eksploitatif, Tipe tabungan, Tipe pemasaran, Tipe produktif.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai suatu tehnik memecahkan suatu

masalah dengan mempergunakan tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah yang perlu diambil dalam

usaha memecahkan masalah dengan mempergunakan teknikteknik ilmiah. Langkah-langkah itu

adalah: a. Mengetahui hakikat dari pada masalah yang dihadapi, atau mendefinisikan masalah

yang dihadapi itu dengan setepat tepatnya. b. Mengumpulkan fakta dan data yang relevan. c.

Mengolah fakta dan data tersebut; d. Menentukan beberapa alternatif yang mungkin ditempuh: e.

Memilih cara pemecahan dari alternatif-alternatif yang diolah dengan matang. f. Memutuskan

tindakan apa yang hendak dilakukan. g. Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat

daripada keputusan yang telah diambil (Wendy Sepmady. 2021: 37).

5. Kesimpulan dan Saran

Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi pihak lain. Keberhasilan seorang

pemimpin tergantung pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan kata lain

kepemimpinan dapat diartikan sebagai kemampuan sesorang untuk mempengaruhi ornag lain

melalui komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan maksud untuk menggerakan

orang-orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia
mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Pada hakikatnya pembuatan atau pengambilan

keputusan adalah suatu pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi,

dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan merupakan tindakan yang paling tepat.

Pengambilan keputusan ( decision making ) merupakan tindakan pimpinan untuk memecahkan

masalah yang dihadapi dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu

diantara alternatif alternatif yang dimungkinkan.


BAB III

PEMBAHASAN

A.Relevansi antara Topik Jurnal dengan Karya-karya dan Bidang Keahlian Penulis

penulis jurnal ini merupakan seorang mahasiswa yang dapat dipercaya untuk membuat

jurnal tentang kepemimpinan ini. Karena dalam menuntut ilmu di sebuah institute atau

universitas ada salah satu matkul yang menjelaskan penting nya kempemimpinan dan

pengambilan keputusan. Dengan begitu cukup lah ilmu penulis dalam menulis jurnal ini.

B. Pokok-pokok Argumentasi Penulis dalam Pendahuluan

Dalam pendahuluan argumentasi penulis yaitu kepemimpinan bukan hanya saja

mengenai seseorang yang mempunyai kekuasaan, yang dapat menggerakan dan mempengaruhi

orang lain atau bawahannya dalam sebuah organisai, kelompok maupun lingkungan kerja.

Kepemimpinan memiliki cakupan yang luas yaitu sesorang yang mampu mengarahkan orang

lain untuk mencapai tujuan kebaikan bersama. Jadi tidak sembarangan dalam memimpin karena

orang lain atau bawahan akan melakukan apa yang di perintah atasannya. Jika perintah yang

diberikan tidak baik maka tentunya akan berdampak negatif. Sebagai pemimpin sebelum

memerintahkan bawahannya tentunya sudah merencanakan sesuatu sebelum memerintah.

Perencanan tersebut ketika sudah diputuskan bisa disebut dengan pengambilan keputusan.

Sebagai pemimpin sebelum mengambil keputusan haruslah memiliki perencanaan yang tepat

tidak sembarangan agar rencana tersebut berjalan dengan semestinya.

C. Pemilihan serta cakupan kajian teori

Adapun Literatur yang digunakan dalam penulisan adalah literatur baru karena
lah literatur baru karena disini mencakup beberapa pustakan di mana lebih banyak di atas tahun

2000 Hal ini merupakan langkah pembaharuan penelitian yang terdahulu, sehingga penelitian

terbaru memberikan informasi yang lebih baru dan yang akan sangat bermanfaat bagi pembaca

dengan pembaharuan-pembaharuan kemudian. Kajian penulis pada penelitian ini yaitu

pengembangan teori kepimpinan dari Muchlas Samani: 2011. Yang mengemukakan

Kepemimpinan itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri

yang unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang

lain. Yang berarti seseorang pemimpin mempunyai karakteristik khusus dapat berupa sifat,

kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian yang membedakan dengan orang lain atau

anggotanya. Dan menurut Muchlas Samani Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai

perilaku dan tipe kepemimpinannya. Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan

semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota untuk

mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal

semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan panutan bagi yang dipimpinnya.

Kepemimpinan adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari

orang-orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau

karyawan yang dipimpin. Jadi pada penelitian ini merupakan lanjutan atau pengembangan dari

teori sebelumnya.

D. Metodologi Penelitian yang digunakan dan Relevansinya

Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu dengan cara mengumpulkan

beberapa buku Pengambilan penelitian kepustakaan menurut penulis dapat dijadikan manfaat

sebagai sumber data penelitian tanpa harus penulis turun langsung ke lapangan. Dengan metode
ini juga penulis dapat memperoleh beragam refrensi yang terkait dengan penelitian. Refrensi

yang didapat pun dijamin terpercaya dengan memilih buku-buku yang ada di perpustakaan.
RINGKASAN JURNAL

Judul PENGAMBILAN KEPUTUSAN DALAM

KEPEMIMPINAN

Penulis Sukatin, Andri Astuti, Anggi Rohmawati, Anju Ananta,

Amelia Aprianti, Irfan As-Sodiq.

Lembaga Penulis Instititut Agama Islam Nusantara Batang Hari

Lembaga yang menerbitkan jurnal HUMANTECH : JURNAL ILMIAH MULTIDISPLIN

INDONESIA

Pendahuluan Kepemimpinan terkadang dipahami sebagai sekedar

kekuasaan untuk menggerakan dan mempengaruhi orang

lain. Ada beberapa faktor yang dapat menggerakan orang

yaitu, ancaman, penghargaan, otoritas dan bujukan.

Dengan adanya ancamanm maka bawahan akan takut dan

mematuhi semua printh atasan. Kepemimpinan

merupakan suatu proses mempengaruhi orang lain untuk

melakukan pekerjaannya sesuai dengan sasaran yang

diharapkan. Kepemimpinan adalah sebuah alat atau

sarana sewaktu proses dalam organisasi untuk membujuk

orang lain agar bersedia melakukan sesuatu secara

sukarela atau suka cita dalam mencapai sasaran

organisasi. (Kepemimpinan merupakan kekuatan

aspirasional, kekuatan semangat, dan kekuatan moral


yang kreatif, yang mampu mempengaruhi para anggota

untuk mengubah sikap, sehingga mereka searah dengan

kemauan dan aspirasi pemimpin. Padahal semestinya

pemimpin merupakan sosok yang menjadi teladan

panutan bagi yang dipimpinnya. Kepemimpinan berarti

melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang

dipimpin. Pengambilan keputusan merupakan suatu hal

yang sangat penting bagi individu maupun organisasi.

Mengambil keputusan kadang-kadang mudah tetapi lebih

sering sulit sekali. Kemudahan atau kesulitan mengambil

keputusan tergantung pada banyak nya alternatif yang

tersedia. Kita akan semakin sulit dalam mengambil

keputusan, keputusan yang diambil memiliki tingkat yang

berbeda-beda. Ada keputuan yang tidak terlalu pengaruh

terhadap orgamisasi, tetapi ada keputusan yng dapat

menentukan kelangsungan hidup organisai. Oleh karena

itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati

dan bijaksana.

Kajian Teori Dalam penelitian ini menggunakan kajian teori dari

(Muchlas Samani:2011) mengemukakan Kepemimpinan

itu mempunyai sifat, kebiasaan, temperamen, watak dan

kepribadian sendiri yang unik dan khas sehingga tingkah

laku dan gayanya yang membedakan dirinya dari orang


lain. Gaya atau style hidupnya ini pasti akan mewarnai

perilaku dan tipe kepemimpinannya. Kepemimpinan

merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan semangat,

dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu

mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap,

sehingga mereka searah dengan kemauan dan aspirasi

pemimpin. Padahal semestinya pemimpin merupakan

sosok yang menjadi teladan panutan bagi yang

dipimpinnya. Kepemimpinan adalah proses mengarahkan

dan mempengaruhi aktivitas-aktivitas tugas dari orang-

orang dalam kelompok. Kepemimpinan berarti

melibatkan orang lain, yaitu bawahan atau karyawan yang

dipimpin.

Metode Penelitian Dalam penelitian ini menggunakan metode kepustakaan,

dimana mengumpulkan beberapa buku yang terkait

dengan masalah yang kami teliti dan beberapa dari

sumber referensi lainnya. Lalu kami analisa data tersebut

sebagai bahan terkait masalah yang kami teliti. Dan

Dalam penelitian ini memilih buku yang banyak

membahas terkait dengan kepemimpinan dan

pengambilan keputusan seorang pemimpin. Penelitian

kepustakaan dapat sekaligus memanfaatkan sumber

kepustakaan untuk sumber data penelitian tanpa harus


melakukan penelitian lapangan.Tujuan memilih metode

kepustakaan yaitu agar dapat mendapatkan lebih banyak

referensi terpercaya serta dapat memilih referensi dari

berbagai macam buku buku di perpustakaan.

Pembahasan Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung

pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan

kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai

kemampuan seseorang untuk mempengaruhi orang lain

melalui komunikasi baik langsung maupun tidak

langsung. Dengan maksud untuk menggerakan orang-

orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran

dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak

pemimpin itu. Kepemimpinan efektif adalah

kepemimpinan yang berorientasi pada efektivitas

pencapaian sasaran dan efisiensi pengunaan sumber daya

untuk keberhasilan pencapaian tujuan. Menurut Anthony

dan Robert mengemukakan bahwa efektivitas

kepemimpinan tergantung pada sejumlah variabel: (1)

pemimpin, (2) pengikut, (3) situasi, dan (4) hubungan

interpersonal. Adapun beberapa sifat yang harus ada

didalam jiwa seorang pemmimpin antara lain: keinginan

untuk menerima tanggung jawab, kemmpuan untuk bisa


perceptive, kemampuan untuk bersikap objektif,

kemampuan menentukan prioritas, dan kemampuan untuk

berkomunikasi.

Pengambilan Keputusan

Keputusan adalah perilaku organisasi, berintisari perilaku

perorangan dan dalam gambaran proses keputusan ini

secara relatif dapat dikatakan bahwa pengertian tingkah

laku organisasi lebih penting daripada kepentingan

perorangan. Dari definisi-definisi di atas, dapat ditarik

kesimpulan bahwa "pengambilan keputusan adalah proses

bagaimana menetapkan suatu keputusan yang terbaik,

logis, rasional, dan ideal berdasarkan fakta, data, dan

informasi dari sejumlah alternatif untuk mencapai

sasaran-sasaran yang telah ditetapkan dengan risiko

terkecil, efektif, dan efisien untuk dilaksanakan pada

masa yang akan dating. Pengambilan keputusan

merupakan suatu hal yang mudah dan cepat untuk

diselesaikan, namun juga melalui berbagai macam

pertimbangan. kadang kala mengalami dilema saat

mengambil keputusan lalu menghasilkan keputusan yang

salah dan merugikan organisasi serta bawahanya.

Dasar Pengambilan Keputusan

Pada pengambilan keputusan secara logika terdapat


beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu: a. Kejelasan

masalah, b. Orientasi tujuan: kesatuan pengertian tujuan

yang ingin dicapai c. Pengetahuan alternatif: seluruh

alternatif diketahui jenisnya dan konsekuensinya, d.

Preferensi yang jelas: alternatif bisa diurutkan sesuai

criteria, e. Hasil maksimal: pemilihan alternatif terbaik

didasarkan atas hasil ekonomis yang maksimal.

Macam-macam keputusan

Pertama, Keputusan Auto Generated, Keputusan

semacam ini diambil dengan cepat dan kurang

memperhatikan. mempertimbangkan data, informasi,

fakta, dan lapangan keputusannya. Keputusan auto

generated ini kurang baik, sebab risikonya besar. Tetapi

jika seorang deci sion maker dapat melakukannya dan

berhasil baik maka pemimpin tersebut akan cepat maju.

Keputusan auto generated ini biasanya diambil dalam

keadaan gawat, misalnya sekompi tentara telah dikepung

musuh, pimpinannya harus secepatnya mengambil

keputusan sebelum terlambat dan hancur. Kedua,

Keputusan Induce, Keputusan induced diambil

berdasarkan scientific management atau manajemen

ilmiah, sehingga keputusan itu logis, ideal, rasional untuk

dilaksanakan dan risikonya relatif kecil; cuma proses


pengambilan keputusan lebih lambat. Pada dasarnya

tujuan kedua macam keputusan itu sama, yakni "untuk

mencapai hasil yang terbaik dan risiko sekecil-kecilnya".

Faktor-Faktor Pengambilan Keputusan

Tepat tidaknya keputusan yang diambil sangat tergantung

kecapan kepribadian pengambilan keputusan. Hal ini

meliputi: penilainnya, kebutuhannya, tingkatan

intelegensinya, kapasitasnya, kapabilitasnya,

keterampilannya, dan lainnya. Nilai-nilai kepribadian dari

pengambilan keputusan (pimpinan) itu akan tercermin

pada keputusan yang diambilnya. Tipe pengambilan

keputusan (pimpinan) yang dikaitkan dengan macam-

macam keputusannya dibedakan: Tipe ketergantungan,

Tipe eksploitatif, Tipe tabungan, Tipe pemasaran, Tipe

produktif.

Tahapan Pengambilan Keputusan

Pengambilan keputusan antara lain juga diartikan sebagai

suatu tehnik memecahkan suatu masalah dengan

mempergunakan tehnik tehnik ilmiah. Ada 7 langkah

yang perlu diambil dalam usaha memecahkan masalah

dengan mempergunakan teknikteknik ilmiah. Langkah-

langkah itu adalah: a. Mengetahui hakikat dari pada

masalah yang dihadapi, atau mendefinisikan masalah


yang dihadapi itu dengan setepat tepatnya. b.

Mengumpulkan fakta dan data yang relevan. c. Mengolah

fakta dan data tersebut; d. Menentukan beberapa alternatif

yang mungkin ditempuh: e. Memilih cara pemecahan dari

alternatif-alternatif yang diolah dengan matang. f.

Memutuskan tindakan apa yang hendak dilakukan. g.

Menilai hasil-hasil yang diperoleh sebagai akibat

daripada keputusan yang telah diambil (Wendy Sepmady.

2021: 37).

Simpulan dan Saran Kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung

pada kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Dengan

kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai

kemampuan sesorang untuk mempengaruhi ornag lain

melalui komunikasi baik langsung maupun tidak

langsung dengan maksud untuk menggerakan orang-

orang tersebut agar dengan penuh pengertian, kesadaran

dan senang hati bersedia mengikuti kehendak-kehendak

pemimpin itu. Pada hakikatnya pembuatan atau

pengambilan keputusan adalah suatu pendekatan yang

sistematis terhadap hakikat alternatif yang dihadapi, dan

mengambil tindakan yang menurut perhitungan

merupakan tindakan yang paling tepat. Pengambilan


keputusan ( decision making ) merupakan tindakan

pimpinan untuk memecahkan masalah yang dihadapi

dalam organisasi yang dipimpinnya dengan melalui

pemilihan satu diantara alternatif alternatif yang

dimungkinkan.

PEMBAHASAN

Hubungan penulis dengan penulis jurnal ini merupakan seorang mahasiswa yang dapat

karya yang dikaji dipercaya untuk membuat jurnal tentang kepemimpinan ini.

Karena dalam menuntut ilmu di sebuah institute atau

universitas ada salah satu matkul yang menjelaskan penting

nya kempemimpinan dan pengambilan keputusan. Dengan

begitu cukup lah ilmu penulis dalam menulis jurnal ini.

Pendahuluan Dalam pendahuluan argumentasi penulis yaitu kepemimpinan

bukan hanya saja mengenai seseorang yang mempunyai

kekuasaan, yang dapat menggerakan dan mempengaruhi

orang lain atau bawahannya dalam sebuah organisai,

kelompok maupun lingkungan kerja. Kepemimpinan memiliki

cakupan yang luas yaitu sesorang yang mampu mengarahkan

orang lain untuk mencapai tujuan kebaikan bersama. Jadi

tidak sembarangan dalam memimpin karena orang lain atau

bawahan akan melakukan apa yang di perintah atasannya. Jika


perintah yang diberikan tidak baik maka tentunya akan

berdampak negatif. Sebagai pemimpin sebelum

memerintahkan bawahannya tentunya sudah merencanakan

sesuatu sebelum memerintah. Perencanan tersebut ketika

sudah diputuskan bisa disebut dengan pengambilan keputusan.

Sebagai pemimpin sebelum mengambil keputusan haruslah

memiliki perencanaan yang tepat tidak sembarangan agar

rencana tersebut berjalan dengan semestinya.

Kajian Teori Kajian penulis pada penelitian ini yaitu pengembangan teori

kepimpinan dari Muchlas Samani: 2011. Yang

mengemukakan Kepemimpinan itu mempunyai sifat,

kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian sendiri yang

unik dan khas sehingga tingkah laku dan gayanya yang

membedakan dirinya dari orang lain. Yang berarti seseorang

pemimpin mempunyai karakteristik khusus dapat berupa sifat,

kebiasaan, temperamen, watak dan kepribadian yang

membedakan dengan orang lain atau anggotanya. Dan

menurut Muchlas Samani Gaya atau style hidupnya ini pasti

akan mewarnai perilaku dan tipe kepemimpinannya.

Kepemimpinan merupakan kekuatan aspirasional, kekuatan

semangat, dan kekuatan moral yang kreatif, yang mampu

mempengaruhi para anggota untuk mengubah sikap, sehingga

mereka searah dengan kemauan dan aspirasi pemimpin.


Padahal semestinya pemimpin merupakan sosok yang menjadi

teladan panutan bagi yang dipimpinnya. Kepemimpinan

adalah proses mengarahkan dan mempengaruhi aktivitas-

aktivitas tugas dari orang-orang dalam kelompok.

Kepemimpinan berarti melibatkan orang lain, yaitu bawahan

atau karyawan yang dipimpin. Jadi pada penelitian ini

merupakan lanjutan atau pengembangan dari teori

sebelumnya.

Metode Penelitian Penulis menggunakan metode penelitian kepustakaan yaitu

dengan cara mengumpulkan beberapa buku Pengambilan

penelitian kepustakaan menurut penulis dapat dijadikan

manfaat sebagai sumber data penelitian tanpa harus penulis

turun langsung ke lapangan. Dengan metode ini juga penulis

dapat memperoleh beragam refrensi yang terkait dengan

penelitian. Refrensi yang didapat pun dijamin terpercaya

dengan memilih buku-buku yang ada di perpustakaan.

Pembahasan Kerangka berpikir penulis dalam pembahasan yaitu mengenai

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

pihak lain. Keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada

kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Jadi dalam suatu

organisasi maupun kelompok baik dan buruknya berjalan atau

tidak tujuannya itu bisa dikatakan tergantung siapa yang

memimpinnya. Menjadi seorang memimpin harus bisa


mempengaruhi bawahannya cara tersebut bisa langsung

ataupun tidak langsung. Maksud mempengaruhi adalah dapat

menggerakan bawahannya dan mereka dengan senang hati

untuk melakukannya. Suatu kepemimpinan yang baik disebut

dengan kepemimpinan yang efektif. Kepempinan yang efektif

berarti seseorang berhasil memimpin dengan baik bawahnnya

dan mencapai tujuan yang tepat.

Simpulan dan Saran Penulis Pada bagian kesimpulan dan saran penulis menyimpulkan

kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi

pihak lain. Yaitu anggota dibawahnya untuk di pimpin.

Keberhasilan seorang pemimpin tergantung pada

kemampuannya untuk mempengaruhi itu. Jadi apabila

anggotanya tidak atau belum terpengaruh maka patut

dievaluasi apa yang kurang dilakukan oleh seorang pemimpin.

Dengan kata lain kepemimpinan dapat diartikan sebagai

kemampuan sesorang untuk mempengaruhi ornag lain melalui

komunikasi baik langsung maupun tidak langsung dengan

maksud untuk menggerakan orang-orang tersebut agar dengan

penuh pengertian, kesadaran dan senang hati bersedia

mengikuti kehendak-kehendak pemimpin itu. Pada hakikatnya

pembuatan atau pengambilan keputusan adalah suatu

pendekatan yang sistematis terhadap hakikat alternatif yang

dihadapi, dan mengambil tindakan yang menurut perhitungan


merupakan tindakan yang paling tepat. Pengambilan

keputusan ( decision making ) merupakan tindakan pimpinan

untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam organisasi

yang dipimpinnya dengan melalui pemilihan satu diantara

alternatif alternatif yang dimungkinkan.

Persetujuan/Kritik Saya sangat setuju dengan jurnal ini bahwasanya pengambilan

keputusan sangat dipengaruhi oleh kepemimpinan. Didalam

jurnal ini juga dijelaskan bahwa dalam mengambil keputusan

harus melalui pemikiran yang panjang sehingga itu akan

berpengaruh dalam kepemimpinan dalam suatu organisasi.

Dan satu lagi bahwasanya di jurnal ini ada membahas tugas

kepemimpinan yang dimana salah satu tugasnya ialah

mengambil keputusan.

Simpulan dan Saran Tindak Jurnal ini sudah sangat bagus karena dari segi pembahasan

Lanjut semuanya tersistematis dan mudah dipahami, Dari segi kajian

teori juga sama. Saran saya sebagai penulis review jurnal ini

ialah agar jurnal ini dapat lebih disebar luaskan lagi terutama

di kalangan mahasiswa. Jadi para mahasiswa dapat

mengetahui betapa pentingnya kempemimpinan dan

pengambilan keputusan. Mungkin itu saja saran saya agar

jurnal ini lebih dipublikasikan lagi.

RINGKASAN JURNAL
JUDUL PENGARUH PERILAKU ORGANISASI TERHADAP

PRESTASI KARYAWAN PADA PT. PERKEBUNAN

NUSANTARA II (PERSERO) MEDAN Tiur Rajagukguk

PENULIS Justilira

LEMBAGA PENULIS Fakultas Ekonomi - Universitas Methodist Indonesia

PENDAHULUAN Memahami perilaku organisasi berarti memahami perilaku para

anggota organisasi, baik secara individu maupun secara

kelompok. Memahami perilaku organisasi bukan memahami

bagaimana organisasi itu berperilaku, tetapi memahami

bagaimana para anggota organisasi itu berperilaku. Memahami

bagaimana para anggota organisasi berperilaku berarti berusaha

memahami perilaku manusia. Memahami perilaku manusia

adalah suatu hal yang sulit karena setiap manusia sebagai

individu mempunyai perilaku yang berbeda-beda Demikian pula

perilaku manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

faktor lingkungan, latar belakang, pengalaman, kemampuan dan

sebagainya. Perilaku organisasi lebih ditekankan pada

bagaimana membuat orang-orang terbiasa bekerja dalam tim

kerja yang efektif. Kinerja tim lebih unggul daripada kinerja

individu-individu bila tugas yang harus dilakukan menuntut

keterampilan ganda. Perilaku organisasi menunjukkan pada

suatu sikap dan perilaku dari individu dan kelompok dalam

organisasi serta interaksinya dengan konteks organisasi itu


sendiri. Organisasi dari segala tipe dan jenis dapat dikatakan

secara pasti berinteraksi dengan lingkungan internal dan

eksternalnya. Keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari

prestasi kerja karyawan.Ini bisa dilihat bahwa manjemen

perusahaan terkadang mengabaikan prestasi kerja karyawan

sehingga karyawan merasa prestasi karyawan tidak ada

hubungannya dengan perilaku organisasi. Ada hubungan kuat

antara kinerja dan prestasi kinerja, bahwa kinerja merupakan

hasil kerja yang dihasilkan oleh karyawan atau perilaku nyata

yang ditampilkan sesuai dengan peranannya dalam organisasi.

Dan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas

yang dicapai oleh seorang karyawan dalam melaksanakan

tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya.

KAJIAN TEORI  KONSEP PERILAKU ORGANISASI

Menurut Robbins dalam Sembiring (2012:13) Organisasi

adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara

sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat

diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus

menerus untuk mencapai tujuan bersama atau sekelompok

tujuan. Organisasi dipandang sebagai suatu satuan sistem

sosial untuk mencapai tujuan bersama melalui

usaha/kelompok.
 TEORI PRESTASI KARYAWAN

Menurut Hasibuan (2011:94),”prestasi kerja adalah hasil

kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugastugas

yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman, dan kesungguhan serta waktu”.

METODE PENELITIAN  Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada PT. Perkebunan Nusantara II

(persero) Medan.

 Populasi dan Sampel

Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh

karyawan yang bekerja pada Kantor Direksi PT.

 Metode analisis data

Metode analisis linear berganda dilakukan untuk mengetahui

seberapa besar pengaruh variabel bebas (perilaku organisasi)

terhadap variabel terikat (prestasi kerja karyawan). Di dalam

analisis data ini, penulis menggunakan bantuan aplikasi

software SPSS 22.0 for windows.

PEMBAHASAN Setelah dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil Kolom

pearson correlation menunjukkan korelasi antara skor item

dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji

validitas instrument. Uji kuesioner sebanyak 68 responden. Pada

signifikan 5% dengan derajat bebas df = n-2, df =68-2 rtabel

sebesar 0,239. Pada hasil dapat dilihat pearson correlation


(rhitung) lebih besar daripada rtabel ,sehingga seluruh

pertanyaan Perilaku Individu dinyatakan valid.

Kolom pearson correlation menunjukkan korelasi antara skor

item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji

validitas instrument. Uji kuesioner sebanyak 68 responden. Pada

signifikan 5% dengan derajat bebas df = n-2, df =68-2 rtabel

sebesar 0,239. Pada hasil dapat dilihat pearson correlation

(rhitung) lebih besar daripada rtabel , sehingga seluruh

pertanyaan Perilaku Kelompok dinyatakan valid.

Kolom Pearson Correlation menunjukkan korelasi antara skor

item dengan skor total item yang dapat digunakan untuk menguji

validitas instrument. Uji kuesioner sebanyak 68 responden. Pada

signifikan 5% dengan derajat bebas df = n-2, df =68-2 rtabel

sebesar 0,239. Pada hasil dapat dilihat pearson correlation

(rhitung) lebih besar daripada rtabel ,sehingga seluruh

pertanyaan sistem organisasi dinyatakan valid

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan analisis data yang dilakukan terhadap variabel

tentang Perilaku Organisasi terhadap Prestasi Karyawan. Maka

dapat disimpulkan bahwa:

1. Perilaku individu (X1) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t

hitung >t tabel (11,697 > 1,997) dan nilai signifikasi < taraf

signifikasi (α) 0,05 (0,000t tabel (5,586 > 1,997) dan nilai
signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000< 1,997) dan nilai

signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,045F tabel (76,481 >

3,14) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05

(0,000<0,05).

2. Perilaku kelompok (X2) berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t

hitung >t tabel (5,586 > 1,997) dan nilai signifikasi < taraf

signifikasi (α) 0,05 (0,000< 1,997) dan nilai signifikasi < taraf

signifikasi (α) 0,05 (0,045F tabel (76,481 > 3,14) dan nilai

signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05 (0,000)

3. Sistem organisasi (X3) berpengaruh negatif dan signifikan

terhadap prestasi karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai t

hitung < 1,997) dan nilai signifikasi < taraf signifikasi (α) 0,05

(0,045<0,05).

4. Perilaku organisasi berpengaruh positif dan signifikan

terhadap prestasi karyawan. Hal ini dapat dilihat dari nilai F

hitung >F tabel (76,481 > 3,14) dan nilai signifikasi < taraf

signifikasi (α) 0,05 (0,000<0,05)

PEMBAHASAN

Hubungan penulis dengan penulis jurnal ini merupakan seorang mahasiswa fakultas

karya yang dikaji ekonomi yang dapat dipercaya untuk membuat jurnal ekonomi
ini. karena keahlian nya memang dibidang ekonomi. apalagi di

jurnal ini banyak membahas tentang data-data,tentu bagi

mahasiswa ekonomi yang didalam nya ada pelajaran

statistik,mudah baginya dalam mengelola data hingga menjadi

informasi yang cukup untuk mengambil keputusan yang efektif

Argumen penulis dalam  Memahami perilaku organisasi berarti memahami

Pendahuluan perilaku para anggota organisasi, baik secara individu

maupun secara kelompok

 Perilaku organisasi lebih ditekankan pada bagaimana

membuat orang-orang terbiasa bekerja dalam tim kerja

yang efektif

 Kinerja tim lebih unggul daripada kinerja individu-

individu bila tugas yang harus dilakukan menuntut

keterampilan ganda.

 Memahami perilaku manusia adalah suatu hal yang sulit

karena setiap manusia sebagai individu mempunyai

perilaku yang berbeda-beda. Demikian pula perilaku

manusia dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain

faktor lingkungan, latar belakang, pengalaman,

kemampuan dan sebagainya.

 Keberhasilan perusahaan tidak terlepas dari prestasi kerja

karyawan.Ini bisa dilihat bahwa manjemen perusahaan

terkadang mengabaikan prestasi kerja karyawan sehingga


karyawan merasa prestasi karyawan tidak ada

hubungannya dengan perilaku organisasi.

 Dan prestasi kerja adalah hasil kerja secara kualitas dan

kuantitas yang dicapai oleh seorang karyawan dalam

melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab

yang diberikan kepadanya.

 Hasil dari kualitas prestasi kerja yang maksimal tidak

dapat dilepaskan oleh hasil yang dibangun oleh pihak

manajemen perusahaan karena tidak mungkin suatu

prestasi kerja yang bagus itu bisa diperoleh tanpa ada

penanganan serius dan mendalam dari pihak manajemen

perusahaan.

Pemilihan cakupan kajian  Pemilihan Konsep organisasi, dikarenakan objek yang

teori akan diteliti merupakan sebuah perusahaan besar yang

memiliki banyak organisasi. Jadi teori konsep organisasi

sangat cocok untuk jurnal ini. Selain itu ada alasan

penulis untuk menggunakan teori ini yaitu “Dalam

mengelola sumber daya manusia agar dapat bekerja

secara efektif perlu melakukan kegiatan manajemen kerja

(managing work) dan manajemen orang (managing

people). Fungsi yang berhubungan dengan manajemen

kerja atau tugas adalah fungsi perencanaan,

pengorganisasian, dan pengendalian. Sedangkan yang


terkait dengan manajemen orang berhubungan dengan

pelaksanaan fungsi komunikasi, kepemimpinan, dan

motivasi. Dengan melakukan fungsi tersebut, orang-

orang atau kelompok yang bekerja sama dapat bekerja

secara efektif dan efisien untuk mencapai tujuan

organisasi.” Disitu disebutkan bahwa ada perencanaan

dan lain sebagainya yang termasuk dalam teori konsep

organisasi.

 Yang kedua yaitu teori prestasi kerja, teori ini digunakan

untuk mengapresiasi para karyawan yang telah bekerja

keras dalam memajukan perusahaan. Dan teori ini

menjadi daya ukur untuk mengetahui kinerja karyawan.

Makanya teori ini dipilih

Relevansi Metode Penelitian Pada Jurnal ini menggunakan metode penelitian Obsevasi,Data

sampel dan populasi dan analisis data. Hubungannya ialah

sebelum kita melakukan kegiatan penelitian, tentu hal pertama

yang kita lakukan ialah melakukan pengamatan, yang dimana

disini penulis melakukan pengamatan di PT. Perkebunan

Nusantara II (persero) Medan. Karena Pt ini merupakan objek

penelitian kali ini. Karena pt merupakan suatu perusahaan yang

besar, yang tentunya banyak karyawan dan organisasi yang

terdapat didalamnya. Tentu itu memudahkan penulis untuk

menulis jurnal tentang perilaku organisasi. Karena saling


berkaitin dengan pembahasan.

Kedua, Menggunakan metode analisis data, hal ini untuk

memudahkan penulis membagi mana data yang penting dan yang

kurang penting. Dengan metode ini penulis juga bisa mengelola

data hingga menjadi informasi yang sempurna dalam

pertimbangan pengambilan keputusan.

Pemikiran penulis di Bagian Pada bagian pembahasan penulis hanya berfokus kepada hasil

pembahasan validasi terhadap data yang telah diperoleh dan dikelolanya

sewaktu pengamatan atau observasi. Contohnya “Setelah

dilakukan pengolahan data, diperoleh hasil Kolom pearson

correlation menunjukkan korelasi antara skor item dengan skor

total item yang dapat digunakan untuk menguji validitas

instrument. Uji kuesioner sebanyak 68 responden. Pada

signifikan 5% dengan derajat bebas df = n-2, df =68-2 rtabel

sebesar 0,239. Pada hasil dapat dilihat pearson correlation

(rhitung) lebih besar daripada rtabel ,sehingga seluruh

pertanyaan Perilaku Individu dinyatakan valid.” Nah pada bagian

ini dia menyampaikan hasil penelitian nya tentang “Hasil uji

validasi perilaku individu”, dan menyimpulkan bahwa data

tersebut valid. Begitulah kerangka pola pikir sang penulis

khususnya dibagian pembahasan. Hal ini juga juga dilakukanya

pada hasil uji validasi lainnya.

Simpulan dan Saran Penulis Berdasarkan penelitian dan kesimpulan yang dipaparkan oleh
penulis diatas, maka terkait dengan apa yang disimpulkan,

penulis menyarankan:

1. Bahwa dalam organisasi diharapkan terdapat tiga karakteristik

perilaku organisasi dalam prestasi karyawan yaitu perilaku

individu, perilaku kelompok, struktur organisasi dan proses

pencapaian tujuan organisasi.

2. Jika setiap bagian-bagian struktur dan desain kerja terorganisir

dengan baik maka tujuan organisasi dapat berjalan dengan baik.

Didalam organisasi juga perlu adanya komunikasi antaranya

keterkaitan satu sama lainnya dalam melakukan aktivitas,

komunikasi sesama karyawan juga sangat penting, jika karyawan

dapat berinteraksi dan bekerjasama dengan baik maka konfik

akan terhindari sehingga tim kerja yang ada diperusahaan dapat

diandalkan dalam mengambil keputusan pekerjaan.

3. Perilaku organisasi akan semakin penting dalam ekonomi

global ketika orang dengan berbagai latar belakang dan nilai

budaya harus bekerja bersama-sama secara efesien, efektif dan

produktif. Pemberian motivasi perlu diperhatikan dalam

menunjang pelaksanaan kegiatan yang dapat meningkatkan

kinerja karyawan. Hal ini akan berdampak baik pada pencapaian

prestasi kerja apabila diberikan motivasi yang baik dan

memotivasi.

4. Bagi para pembaca yang akan melakukan penelitian dalam


bidang yang sama, jika akan menggunakan penelitian ini sebagai

referensi, maka sekiranya perlu dikaji kembali. Karena tidak

tertutup kemungkinan masih ada pernyataan-pernyataan yang

belum atau yang kurang sesuai, saya sebagai penulis merasa

masih banyak kekurangan dan keterbatasan dalam

menyelesaikan penelitian ini.

Pembahasan Penulis jurnal Saya merasa bahwa jurnal ini sangat bagus karena ada proses

review yang nyata dalam data yaitu denga cara melakukan obsevasi

langsung. Kedua bahwa data dijurnal ini cukup berhasil karena

bisa menjadi pertimbangan pihak perusahaan untuk mengambil

keputusan yang efektif. Dan sebagai pembaca jurnal saya

mendapatkan beberapa ilmu dari jurnal ini.

Simpulan saran dan tindak Seperti yang saya jelaskan diatas bahwa dari segi informasi dan

lanjut dari penulis pereview data jurnal ini sukses, Namun ada beberapa kekurangan yang

jurnal cukup menonjol yaitu ada banyaknya rumus yang statistik yang

dimana jika orang awam yang membaca junral ini tentu mereka

akan kebingungan, jadi saran saya agar penulis mengurangi

penggunaan rumus yang sangat banyak karena hal itu bia

membuat orang awam akan kebingungan dalam membaca jurnal

tersebut.

Ada beberapa bahasa ilmiah yang cukup sulit dimengerti oleh

pembaca awam, saran saya agar penulis lebih menggunakan

bahasa yang lebih dipahami.


RINGKASAN

Judul PERILAKU ORGANISASI DALAM PELAYANAN PUBLIK

(STUDI PADA APARATUR DINAS KEPENDUDUKAN


DAN PENCATATAN SIPIL KOTA AMBON)

Penulis Chynthia Imelda Tjokro

Lembaga Penulis Staf Pengajar Jurusan Administrasi Bisnis, Polteknik Negeri

Ambon

Lembaga yang menerbitkan INTELEKTIVA

jurnal

Pendahuluan Organisasi merupakan wadah yang terbentuk dalam suatu

lembaga yang dibentuk dengan tujuan melaksanakan visi dan

misi yang bermanfaat atau memberi dampak bagi organisasi dan

bagi lingkungan sekitar. Untuk mewujudkan tujuan organisasi,

orang-orang didalamnya perlu bekerjasama satu dengan yang

lain. Selain itu, dalam berorganisasi, setiap orang dituntut

memiliki disiplin terhadap fungsi,peran dan tanggungjawab

yang telah dituangkan dalam job deskripsi yang sudah diatur.

Sifat kedisiplinan dan kerjasama yang baik akan menghasilkan

kinerja yang baik dalam organisasi sehingga visi dan misi dapat

terwujud Dalam berorganisasi,tentu saja ada beberapa tindakan

atau perilaku orang-orang didalamnya yang melaksanakan

peran mereka. Perilaku tersebutlah yang disebut perilaku

organisasi. Perilaku Organisasi menurut Thoha (2014:5), adalah

suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia

dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu.

Aspekaspek tersebut timbul dari pengaruh organisasi terhadap


manusia dan sebaliknya manusia terhadap organisasi. Dalam

lembaga pemerintahan daerah, perilaku organisasi sangat

mempengaruhi individu-individu didalamnya dimana mereka

bekerja sama untuk menghasilkan kinerja yang baik yang

bermanfaat bagi masyarakat banyak.Apabila terdapat unsur-

unsur diluar organisasi mempengaruhi kerjasama tersebut, maka

tujuan organisasi akan terganggu dan kepercayaan masyarakat

akan organisasi atau lembaga pemerintahan yang notabene

melayani masyarakat akan berkurang. Pemerintah kota Ambon

yang adalah institusi publik memiliki tanggungjawab besar

dalam pelayanan publik guna mewujudkan good corporae

governance yang baik dimata publik diantaranya dalam hal

administratif kependudukan. Pelayanan kependudukan yang

dilaksanakan melalui kantor catatan sipil kota Ambon menjadi

kosentrasi terbesar dalam hal pelayanan administrative

penduduk. Kepuasan pelayanan menjadi factor penting yang

harus diwujudkan karena kepercayan dan kepuasan masyarakat

akan meningkatkan kinerja pegawai didalamnya. Seirng dengan

berjalannya waktu, perubahan sistem dan kepemimpinan, maka

seyogyanya pelayanan public haruslah semakin membaik.

Kenyataannya,pelayanan kantor catatan sipil semakin

dikeluhkan masyarakat kota Ambon. Keluhan masyarakat

acapkali diteruskan ke pemerintah kota untuk kembali menilik


kualitas pelayanan di kantor catatan sipil Ambon yang masih

menerapkan sistem atau birokrasi yang menyulitkan

masyarakat.

KAJIAN TEORI  Pengertian Perilaku Organisasi

Adapun pengertian Perilaku Organisasi menurut Larry

L.Cummings (dalam Miftah Thoha, 2007:8) yaitu Suatu

cara berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-

persoalan dan menjelaskan secara nyata hasil-hasil

penemuan berikut tindakan-tindakan pemecahan. Lebih

lanjut, pengertian perilaku organisasi menurut Joe Kelly

guru besar manajemen pada Sir George Williams University

(dalam Miftah Thoha, 2003:173) mengemukakan bahwa :

perilaku organisasi dapat dirumuskan sebagai suatu sitem

studi dari sifat organisasi seperti misalnya: bagimana

organisasi dimulai, tumbuh, dan berkembang, dan

bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-anggota selain

individu, kelompok-kelompok pemilih, organisasi-

organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih besar.

 Manfaat Perilaku Organisasi

 Pengertian Birokrasi

Birokrasi adalah sarana atau wadah pemerintah dalam

melaksanakan pelayanan public melalui aspirasi masyarakat.

Birokrasi dalam suatu organisasi memiliki jenjang yang


dipegang oleh pejabat yang diangkat dan ditunjuk. Dalam

birokrasi terdapat aturan dan kebijakan yang dibuat dan harus

diketahui oleh pembuat mandat (Sedarmayanthi,2007).

METODE PENELITIAN Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Lokasi penelitian dititkberatkan pada dinas

kependudukan dan pencatatan sipil kota Ambon

PEMBAHASAN  Perbedaan Perilaku

Berdasarkan hasil observasi yang peneliti lakukan pada dinas

kependudukan dan pencatatan sipil kota Ambon, para pegawai

dalam mewujudkan suatu tujuan yang telah ditetapkan bersama

mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Kemampuan yang

berbeda ini dapat dilatar belakangi oleh pengalaman kerja

pegawai itu sendiri dan pendididkan yang tidak sama pada

setiap pegawai, pegawai ada yang lulusan SMA/Sederajat, dan

Sarjana. Sehingga cara pandang pegawai dalam setiap

pengerjaan tugas yang diberikan pimpinan cara penyelesaiannya

berbedabeda tetapi tetap dalam suatu tujuan dan

memprioritaskan keefisienan dan keefektifan.

 Sikap dan Perilaku Seseorang

Berdasarkan hasil observasi, yang dilakukan peneliti pada para

staf di kantor dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota

Ambon diketahui bahwa faktor yang menentukan sikap dan

perilaku para staf pegawai adalah faktor kebutuhan, faktor


kemampuan, dan juga faktor penghargaan dan lingkungan. Oleh

karena banyaknya faktor yang mempengaruhi perilaku pegawai,

maka seringkali suatu organisasi akan menghadapi kesulitan di

dalam menciptakan suatu keadaan yang memimpin kearah

terciptanya efektivitas dan efisiensi pelaksanaan kerja

Berdasarkan hasil wawancara dengan kepala dinas dan

sekertaris, diperoleh keterangan bahwa selaku pimpinan, kepala

dinas selalu berusaha untuk menciptakan lingkungan kerja yang

baik agar tujuan dari pada organisasi tercapai. Salah satu upaya

yang dilakukan yakni untuk meningkatkan kemampuan pegawai

dengan diadakannya diklat bagi pegawai yang memiliki

kemampuan yang masih rendah dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikannya. Adapun untuk memenuhi kebutuhan

pegawai dalam segi materi, memberikan kesejahteraan bagi

pegawai agar pegawai dalam bekerja fokus sehingga tujuan dari

pada organisasi dapat tercapai. Pimpinan juga selalu

mengadakan pendekatan-pendekatan dengan para pegawainya

baik dalam segi pekerjaan maupun diluar pekerjaan agar lebih

memahami lagi kepribadian dari para pegawainya sehingga

mudah untuk mengendalikan pegawainya baik secara personal

maupun organisasional.

SIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan hasil penelitian diatas,maka dapat disimpulkan

bahwa perbedaan perilaku yang terlihat pada tiap-tiap personal


staf pada dinas kependudukan dan pencatatan sipil kota Ambon

sangat mempengaruhi proses kerja para staf dalam melayani

masyarakat sehingga hasil kerja merekapun dapat berbeda-

beda.Hal ini terjadi karena adanya perbedaan kemampuan.

Perbedaaan kemampuan ini disebabkan adanya perbedaan

pegawai dalam menyerap informasi berdasarkan tingkat

pendidikan dan pengalaman kerja atau lamanya bekerja.

PEMBAHASAN

Hubungan penulis dengan Penulis merupakan salah satu staf pengajar administrasi di

karya yang dikaji polteknik diambon. Dari pekerjaan nya saja kita dapat melihat

bahwa beliau sangat ahli dalam bidangnya yang salah satunya

ialah tentang perilaku organisasi di pelayanan publik. Yang

dimana bahwa di pelayanan publik pasti ada bidang

administrasi, Disini beliau bisa jadi pengamat secara langsung

bagaimana perilaku organisasi terhadap pelayanan publik. Jadi

tidak diragukan lagi bahwa beliau sangat cocok dalam

penulisan jurnal ini.

Argumen penulis dalam  Organisasi merupakan wadah yang terbentuk dalam

Pendahuluan suatu lembaga yang dibentuk dengan tujuan

melaksanakan visi dan misi yang bermanfaat atau

memberi dampak bagi organisasi dan bagi lingkungan

sekitar. Mungkin argument ini dikemukan karena


beliau yang sering bekerja di instansi public yang

didalamnya banyak sekali terdapat organisasi

 Untuk mewujudkan tujuan organisasi, orang-orang

didalamnya perlu bekerjasama satu dengan yang lain.

Hal ini sangat jelas bahwa tujuan organisasi harus

digapai bersama. Karena tujuan organisasi adalah

tujuan bersama

 dalam berorganisasi, setiap orang dituntut memiliki

disiplin terhadap fungsi,peran dan tanggungjawab yang

telah dituangkan dalam job deskripsi yang sudah diatur.

Contohnya penulis yang menjadi staf pengajar di

pelayanan public

 Sifat kedisiplinan dan kerjasama yang baik akan

menghasilkan kinerja yang baik dalam organisasi

sehingga visi dan misi dapat terwujud. Ini merupakan

argument kesimpulan dari argument yang beliau

sampaikan sebelumnya.

Pemilihan cakupan kajian teori Pertama penulis mengambil kajian teori tentang pengertian

organisasi, Hal ini dikarnakan objek yang akan di teiliti ialaha

organisasi. Ada baiknya mengetahui objek terlebih dahulu

sebelum menelitinya. Makanya di pilih Pengertian organisasi

Kedua Manfaat organisasi, Penulis menggunakan kajian teori


ini supaya pembaca bisa mengetahui apa saja yang didapat

ketika mengikuti organisasi. Dan mengajak para pembaca agar

tertarik untuk ber organisasi

Ketiga memakai kajian teori tentang biokrasi karean sang

penulis melakukan penelitian di tempat pelayanan publik atau

sarana atau wadah pemerintah dalam melaksanakan pelayanan

public melalui aspirasi masyarakat yang sering disebut

biokrasi.

Relevansi Metode Penelitian Penelitian ini adalah penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Lokasi penelitian dititkberatkan pada dinas

kependudukan dan pencatatan sipil kota Ambon. Data

diperoleh melalui observasi, wawancara dan dokumentasi.

Aktivitas yang dilakukan dalam analisis data, yaitu data

reduction, data display dan conclusion drawing verification.

Informan penelitian ini adalah kepala kantor kependudukan

dan pencatatan sipil, sekertaris dan beberapa staf. Disitu

dilihat bahwa objek yang di observasi dan wawancara mereka

semua mempunyai pekerjaan di pelayanan public, Sehingga

data yang didapatkan untuk jurnal ini lebih tepercaya dan

terjamin karena diambil langsung dari para pekerja di

pelayanan public

Pemikiran penulis di Bagian  para pegawai dalam mewujudkan suatu tujuan yang

pembahasan telah ditetapkan bersama mempunyai kemampuan yang


berbeda-beda. Kemampuan yang berbeda ini dapat

dilatar belakangi oleh pengalaman kerja pegawai itu

sendiri dan pendididkan yang tidak sama pada setiap

pegawai, pegawai ada yang lulusan SMA/Sederajat,

dan Sarjana. Disini penulis menjelaskan bahwa dalam

mencapai tujuan bersama ada beberapa perbedaan

kemampuan yang didasari karena bedanya kasta

pendidikan masyarakat tersbut.

 Oleh karena itu baik kepala kantor maupun Sekretaris

dalam menyampaikan informasi kepada para

pegawainya selalu disampaikan dengan detail dan jelas

agar dapat dipahami oleh seluruh pegawai. Maksud

penulis disini ialah, agar para atasan agar lebih

memperhatikan kemampuan bawahanya dalam bekerja

 adanya perbedaan pegawai dalam menyerap informasi

dari pengalaman kerja atau lamanya bekerja. Hal ini

dapat terlihat dari pegawai yang masa kerjanya dan

tindakan atau keputusan yang diambil dengan tidak

terburu- buru sehingga hasil kerja dapat tercapai

dengan optimal. Hal ini memang sangat lumrah karena

orang yang sudah lama bekerja disuatu tempat

cenderung lebih tenang dalam pekerjaan nya dibanding

orang yang baru bekerja


 Oleh karena banyaknya faktor yang mempengaruhi

perilaku pegawai, maka seringkali suatu organisasi

akan menghadapi kesulitan di dalam menciptakan suatu

keadaan yang memimpin kearah terciptanya efektivitas

dan efisiensi pelaksanaan kerja

Simpulan dan Saran Penulis Berdasarkan kesimpulan yang ada,terdapat beberapa saran

terkait permasalahan yang masih dihadapi oleh dinas

kependudukan dan pencatatn sipil di kota Ambon yakni :

1) Pimpinan organisasi harus lebih selektif lagi dalam

menempatkan bawahannya dalam bekerja. Artinya bahwa

dalam penempatan pegawai harus disesuaikan berdasarkan

bidang yang dikuasai serta penempatan pegawai harus

disesuaikan berdasarkan kemampuan serta pengalaman yang

dimiliki oleh bawahannya.

2) Diikutsertakannya pegawai dalam pendidikan dan pelatihan

ini dapat bertujuan untuk memberikan pelayanan yang optimal

kepada masyarakat walaupun didasari oleh perbedaan

kebutuhan setiap pegawai.

3) Pimpinan juga harus senantiasa memotivasi para

pegawainya agar lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih

optimal lagi dalam memberikan pelayanan sehingga

masyarakat menjadi puas.

4) Mengadakan pendidikan dan pelatihan bagi pegawai yang


pengalaman kerjanya masih kurang, baik itu pelatihan teknis

maupun pelatihan administrasi.

5) Memberikan penghargaan, reward ataupun pujian untuk

menghargai hasil kerja dari para pegawainya.

6) Berusaha menciptakan lingkungan kerja yang baik serta

menyeragamkan kemampuan pegawai dalam bekerja agar

tercipta suatu kondisi yang efektif dan efisiensi dalam bekerja.

Karena pada dasarnya lingkungan mempunyai pengaruh yang

besar terhadap pembentukan perilaku.

7) Penelitian selanjutnya diharapkan menambah informan

yakni masyarakat sebagai pengguna jasa layanan publik agar

dapat diketahui tingkat kepuasan masyarakat terhadap

pelayanan aparatur dinas kependudukan dan pencatatan

sipilkota Ambon

Pembahasan Penulis jurnal Dari hingga data yang ada di jurnal ini saya menyetujui nya

review semua begitulah sampel keluh kesah orang yang bekerja. Baik

ia bekerja di pelayanan publik atau bekerja ditempat lainnya.

Tidak bisa dipungkiri juga bahwa perbedaan kasta pendidikan

menjadi salah satu pembuat perbedaan kemampuan para

pekerja. Namun tidak sedikit ada beberapa orang yang

pendidikan nya rendah tapi memiliki kemampuan yang bagus.

Hal ini yang sering disebut bakat atau keahlian. Namun

kembali lagi bahwa untuk menemukan bakat dan keahlian ya


harus belajar juga.

Simpulan saran dan tindak Kesimpulan dari saya, Sama seperti penulis bahwasanya agar

lanjut dari penulis pereview atasan lebih bisa memperhatikan bawahannya dalam bekerja.

jurnal Selain itu para atasan juga bisa meningkatkan sumber daya

manusia di perusahaan atau tempat kerjanya contohnya ialah

pelayanan publik.

Untuk tindak lanjut jurnal ini,supaya jurnal ini lebih

dipublikasikan dan bisa dibaca para pemerintah agar lebih

memperhatikan kinerja biokrasinya. Karena dalam jurnal ini

dibahas bahwa kurangnya perhatian dari atasan bisa menjadi

adanya perbedaan kemampuan dalam bekerja. Sisanya saya

sangat sependapat dengan penulis jurnal ini.

RINGKASAN

JUDUL PERILAKU ORGANISASI DALAM PELAYANAN

ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN (STUDI

PELAYANAN PEMBUATAN KARTU KELUARGA (KK)

PADA KANTOR KECAMATAN LEMAHABANG


KABUPATEN KARAWANG)

PENULIS HANNY PURNAMASARI, S.Sos, M.AP

LEMBAGA PENULIS KANTOR KECAMATAN LEMAHABANG KABUPATEN

KARAWANG

PENDAHULUAN Organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat

aktivitas orang-orang dalam bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan tertentu yang telah di tentukan bersama.

Organisasi juga merupakan proses penggabungan pekerjaan

yang para individu atau kelompok-kelompok harus melakukan

dengan bakat-bakat yang diperlukan untuk melakukan tugas-

tugas, sedemikian rupa sehingga memberikan saluran terbaik

untuk pemakaian yang efisien, sistematis, positif, dan

terkoordonasi dari usaha yang tersedia. Sebagai tempat atau

wadah lebih bersifat statis sedangkan sebagai proses lebih

bersifat dinamis karena dinamika, aktivitas, tindakan dan

hubungan yang terjadi dalam organisasi baik dalam organisasi

pemerintah maupun non-pemerintah.

Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

suatu kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari

pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek

yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi.

Kabupaten Karawang merupakan wilayah dari Jawa Barat


yang dalam menyelenggarakan dan melaksanakan

pemerintahan dibantu oleh kecamatan-kecamatan yang

merupakan bagian dari institusi pemerintahan Kabupaten

Karawang, diantaranya adalah Kecamatan Lemahabang.

KAJIAN TEORI Adapun pengertian Perilaku Organisasi menurut Larry

L.Cummings (dalam Miftah Thoha, 2007:8) yaitu Suatu cara

berpikir, suatu cara untuk memahami persoalan-persoalan dan

menjelaskan secara nyata hasil-hasil penemuan berikut

tindakan-tindakan pemecahan. Lebih lanjut, pengertian

perilaku organisasi menurut Joe Kelly guru besar manajemen

pada Sir George Williams University (dalam Miftah Thoha,

2003:173) mengemukakan bahwa : Perilaku organisasi dapat

dirumuskan sebagai suatu sitem studi dari sifat organisasi

seperti misalnya: bagimana organisasi dimulai, tumbuh, dan

berkembang, dan bagaimana pengaruhnya terhadap anggota-

anggota selain individu, kelompok-kelompok pemilih,

organisasi-organisasi lainnya, dan institusi-insitusi yang lebih

besar.

Pengertian perilaku menurut Miftah Thoha (2007 : 34) adalah

suatu fungsi interaksi antara seseorang individu dengan

lingkungannya. Sedangkan pengertian perilaku menurut

Sondang P. Siagian (1982 : 12) adalah keseluruhan tabiat dan

sifat seseorang yang tercermin dalam ucapan dan tindak


tanduknya sebagai anggota suatu organisasi.

METODE PENELITIAN Peneliti memilih fokus objek penelitian pada Kantor

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

wawancara serta dokumentasi.

PEMBAHASAN Manusia berbeda perilaku Berdasarkan hasil observasi yang

peneliti lakukan pada Kantor Kecamatan Lemahabang

Kabupaten Karawang, para pegawai dalam mewujudkan suatu

tujuan yang telah ditetapkan bersama mempunyai kemampuan

yang berbeda-beda. Kemampuan yang berbeda ini dapat

dilatarbelakangi oleh pengalaman kerja pegawai itu sendiri dan

pendididkan yang tidak sama pada setiap pegawai, pegawai

ada yang lulusan SMP, SMA/Sederajat, dan Sarjana. Sehingga

cara pandang pegawai dalam setiap pengerjaan tugas yang

diberikan pimpinan cara penyelesaiannya berbeda-beda tetapi

tetap dalam suatu tujuan dan memprioritaskan keefisienan dan

keefektifan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat Lemahabang,

diperoleh keterangan bahwa perbedaan perilaku dari para

pegawai pada kantor Kecamatan Lemahabang Kabupaten

Karawang itu disebabkan dari sumber daya manusianya itu

sendiri, artinya mereka belum memiliki pengalaman yang


merata dalam bekerja dan juga latar belakang pendidikan

pegawai yang berbeda.

Kebutuhan Berdasarkan hasil observasi, yang dilakukan

peneliti pada Kantor Kecamatan Lemahabang Kabupaten

Karawang, bahwa pegawai Kecamatan Lemahabang memiliki

kebutuhan yang berbeda dengan pegawai yang lainnya,

perbedaan ini disebabkan karena jabatan atau kedudukan

pegawai Kantor Kecamatan Lemahabang berbeda dan juga gaji

dari pada pegawai berbeda sehingga mereka memiliki

kebutuhan yang berbeda. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Camat Lemahabang, diperoleh keterangan bahwa pebedaan

kebutuhan pegawai itu disebabkan oleh beberapa faktor yaitu

karena gaji pegawai ada yang bisa memenuhi kebutuhannya

dan ada juga yang tida memenuhi kebutuhannya, pegawai ada

yang memiliki jabatan dan ada yang tidak memiliki jabatan

sehingga mereka yang memiliki jabatan dengan yang tidak

memiliki jabatan mempunyai kebutuhan yang berbeda.

Membuat Pilihan untuk Bertindak Berdasarkan hasil observasi,

yang dilakukan peneliti pada Kantor Kecamatan Lemahabang

Kabupaten Karawang, bahwa pegawai telah melakukan

tindakan yang cermat dan teliti untuk mengambil keputusan

untuk meningkatkan kualitas pelayanan administrasi

kependudukan dimasa mendatang. Misalnya dalam pembuatan


Kartu Keluarga (KK) maka pegawai pembuatan Kartu

Keluarga (KK) memberikan syarat-syarat yang jelas kepada

pemohon. Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat

Lemahabang, diperoleh keterangan bahwa Camat ketika ingin

mengeluarkan keputusan atau tindakan-tindakan untuk

perbaikan kecamatan dimasa mendatang terlebih dahulu

mendiskusikan dengan pegawainya agar keputusan yang

dikeluarkannya dapat dimengerti dan dipahami.

Pengalaman. Berdasarkan hasil observasi, yang dilakukan

peneliti pada Kantor Kecamatan Lemahabang Kabupaten

Karawang, bahwa pegawai memiliki pegalaman kerja yang

tidak merata dan juga kebutuhan yang berbeda dimasing-

masing pegawai sehingga pegawai belum seluruhnya

memahami lingkungan kerjanya dengan baik. Hal ini terlihat

dari pegawai dibagian kasi kependudukan, karena pengalaman

kerja mereka tidak sama sehingga dalam penyelesaian

pembuatan Kartu Keluarga (KK) melebihi waktu yang telah

ditentukan. Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat

Lemahabang, diperoleh keterangan bahwa pegawai di Kantor

Kecamatan Lemahabang belum memahami lingkungannya

secara merata hal ini karena pendidikan dan pengalaman kerja

mereka yang tidak merata.

Reaksi Senang atau Tidak Senang Berdasarkan hasil observasi,


yang dilakukan peneliti pada Kantor Kecamatan Lemahabang

Kabupaten Karawang, bahwa pegawai dalam menerima atau

menjalankan pekerjaanya merasa senang jika pekerjaan itu

sesuai dengan kemampuan yang dimilikinya, dan juga pegawai

menjadi tidak senang dalam mengerjakan pekerjaanya jika

pekerjaanya itu tidak dikuasi serta dapat menyita waktu yang

cukup lama. Berdasarkan hasil wawancara dengan Camat

Lemahabang, diperoleh keterangan bahwa, Camat selalu

berusaha agar pegawai senang mengerjakan tugas-tugas yang

diberikannya, oleh karena itu Camat selalu menerangkan

pekerjaan yang harus dikerjakan oleh pegawai agar dapat

dimengerti dan dipahami.

SIMPULAN DAN SARAN Simpulan Manusia berbeda perilaku Peneliti menganalisis

bahwa perbedaan perilaku pada kecamatan Lemahabang

Kabupaten Karawang, karena adanya perbedaan kemampuan.

Perbedaaan kemampuan ini disebabkan adanya perbedaan

pegawai dalam menyerap informasi dari pengalaman kerja atau

lamanya bekerja. Hal ini dapat terlihat dari pegawai yang masa

kerjanya dan tindakan atau keputusan yang diambil dengan

tidak terburu-buru sehingga hasil kerja dapat tercapai dengan

optimal. Kebutuhan Peneliti menganalisis bahwa salah satu

penyebab pegawai tidak bekerja sesuai dengan yang

diharapkan atasannya adalah karena para pegawai mempunyai


kebutuhan yang berbeda dengan pegawai lainnya. Seperti

kebutuhan aktualisasi diri dapat dilakukan dengan cara

meningkatkan kemampuan dan keterampilan pegawai melalui

program pendidikan dan pelatihan baik pelatihan teknis

maupun pelatihan administrasi. Membuat Pilihan Untuk

Bertindak Peneliti menganalisis bahwa pegawai berpikir

tentang masa depan dan akan membuat pilihan untuk

bertindak. Kebutuhan pegawai itu dapat dipenuhi lewat

perilakunya masing-masing. Seorang pegawai akan

mempertimbangkan pilihan-pilihan perilaku jika ia mepunyai

sedikit kepuasan dan penghargaan dari lingkungan tempat ia

bekerja. Pengalaman Peneliti menganalisis bahwa pengalaman

keja pegawai sangat mempengaruhi terhadap proses kerja

pegawai. Selain itu, lingkungan juga mempunyai pengaruh

yang sangat besar terhadap kemampuan pegawai. Reaksi

Senang Atau Tidak Senang Peneliti menganalisis bahwa faktor

ini juga sangat mempengaruhi seseorang dalam berperilaku.

Perasaan senang atau tidak senang akan menjadikan seseorang

berbuat yang berbeda dengan orang lain dalam rangka

menanggapi sesuatu hal. Sikap Dan Perilaku Seseorang

Peneliti menganalisis bahwa kemampuan ataupun lingkungan

dimana orang berada itu sangat mempengaruhi terhadap sikap

dan perilaku seseorang.


PEMBAHASAN

Hubungan penulis dengan Penulis merupakan seorang pekerja kantoran yang sudah

karya yang dikaji memiliki gelar sarjana sosial . Dari pekerjaan nya saja kita

dapat melihat bahwa beliau sangat ahli dalam bidangnya yang

salah satunya ialah tentang perilaku organisasi yang ada

dikantor beliau tersebut. Yang dimana pekerjaan perkantoran

pasti ada terdapat organisasi, Disini beliau bisa jadi pengamat

secara langsung bagaimana perilaku organisasi terhadap

pelayanan kependudukan. Jadi tidak diragukan lagi bahwa

beliau sangat cocok dalam bidangnya termasuk membuat

jurnal ini. Karena biasanya bagi orang yang memiliki gelar

sarjana mereka sudah terbiasa dalam membuat karya ilmiah.

Argumen penulis dalam Organisasi merupakan suatu wadah yang didalamnya terdapat

Pendahuluan aktivitas orang-orang dalam bekerja sama untuk mencapai

suatu tujuan tertentu yang telah di tentukan bersama. Penulis

berpendapat bahwa organiasi adalah suatu wadah untuk

mencapai tujuan bersama.

Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

suatu kelompok tertentu, meliputi aspek yang ditimbulkan dari

pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek

yang ditimbulkan dari pengaruh manusia terhadap organisasi.


Penulis berpendapat bahwa perilaku organisasi adalah ilmu

yang berkaitan dengan tingkah laku, sikap, perilaku manusia

dalam suatu organisasi.

Kabupaten Karawang merupakan wilayah dari Jawa Barat

yang dalam menyelenggarakan dan melaksanakan

pemerintahan dibantu oleh kecamatan-kecamatan yang

merupakan bagian dari institusi pemerintahan Kabupaten

Karawang, diantaranya adalah Kecamatan Lemahabang. Jadi

disini penulis menyatakan bahwa wilayahnya telah

menjalankan sistem pemerintahan dengan baik.

Pemilihan cakupan kajian teori Disini penulis mengambil cakupan kajian teori tentang

pengertian perilaku organisasi. Seperti yang saya sebutkan

sebelumnya dalam memulai sesuatu ada baiknya agar kita

mengetahui sesuatu tersebut. Begitupun yang dilakukan

penulis ini. Beliau ingin membuat jurnal tentang perilaku

organisasi, Tentu saja hal yang paling wajib beliau paparkan

ialah tentang apa itu perilaku organisasi? Agar pembaca dapat

memahami tema jurnal ini tentunya.

Manusia berbeda perilaku. Terbatasnya kemampuan ini yang

membuat orang bertingkah laku yang berbeda. Kajian teori ini

diambil karena adanya perbedaan kemampuan yang cukup

signifikan yang terjadi dalam penelitian sang penulis.

Maksudnya dalam dunia kerja.


Kebutuhan seseorang berbeda dengan kebutuhan orang lain.

Hal ini tentu saja termasuk dalam kajian teori karena perilaku

seseorang sangat dipengaruhi karena hal kebutuhan ini.

Membuat Pilihan untuk Bertindak.Teori expectancy

berdasarkan atas proporsi yang sederhana yakni bahwa

seseorang memilih berperilaku sedemikian karena ia yakin

dapat mengarahkan untuk mendapatkan hasil tertentu

(misalnya mendapatkan hadiah-hadiah atau upah, dan dikenal

oleh atasan yang menarik baginya karena sesuai dengan

tuntutan kebutuhannya).

Pengalaman.Memahami lingkungan adalah suatu proses yang

aktif, dimana seseorang mencoba untuk membuat

lingkungannya itu mempunyai arti baginya.

Reaksi Senang atau Tidak Senang.Perasaan senang tidak

senang ini akan menjadikan seseorang berbuat yang berbeda

dengan orang lain di dalam rangka menanggapi suatu hal.

Sikap dan Perilaku Seseorang.Telah disinggung di depan

beberapa yang mempengaruhi bagaimana seseorang itu

terangsang untuk berperilaku, dan telah ditekannkan pula

bahwa kemampuan seseorang adalah suatu pengaruh yang

amat penting di dalam pelaksanaan kerja.

Kalau dilihat dari pengambilan kajian teori yang diambil oleh

penulis, semuanya merupakan materi yang ada dalam perilaku


organisasi baik itu perilaku,sikap,motivasi,emosi, dan

lainsebagainya. Disini dapat dilihat bahwa penulis tidak

sembarangan dalam mengambil kajian teori. Dia emnagmbil

teori yang berhubungan langsung dengan kajian jurnal yaitu

tentang perilaku organisasi

Relevansi Metode Penelitian Peneliti memilih fokus objek penelitian pada Kantor

Kecamatan Lemahabang Kabupaten Karawang dengan

menggunakan metode penelitian deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan cara observasi,

wawancara serta dokumentasi. Analisis data dilakukan pada

saat pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai

pengumpulan data dalam periode tertentu. Aktivitas yang

dilakukan dalam analisis data, yaitu data reduction, data

display dan conclusion drawing verification. Dengan

penentuan informan dalam penelitian ini adalah Camat

Lemahabang, Sekretaris Camat Lemahabang dan para staff.

Jadi dapat dilihat bahwa metode penelitian yang diambil

penulis sangat relevan dengan tema jurnal

Pemikiran penulis di Bagian Kemampuan yang berbeda ini dapat dilatarbelakangi oleh

pembahasan pengalaman kerja pegawai itu sendiri dan pendididkan yang

tidak sama pada setiap pegawai, pegawai ada yang lulusan

SMP, SMA/Sederajat, dan Sarjana. Hal ini sangat jelas karena

dasarnya perbedaan kemampuan disebabkan karena ada nya


perbedaan ilmu yang dimiliki, Jadi semakin banyak ilmu

seseorang maka semakin besar pula dia punya kemampuan

yang besar.

pebedaan kebutuhan pegawai itu disebabkan oleh beberapa

faktor yaitu karena gaji pegawai ada yang bisa memenuhi

kebutuhannya dan ada juga yang tida memenuhi

kebutuhannya. Disini penulis menyebutkan bahwa perbedaan

kebutuhan disebabkan karena perbedaan jabatan dan gaji.

Biasanya orang tidak memilki jabatan dan memilki gaji

rendah, akan memiliki kebutuhan yang besar karena gaji nya

yang tidak mencukupi, jadi besar kemungkinan seseorang akan

memiliki utang, jadi gaji selanjutnya hanya untuk membayar

utang begitulah seterusnya.

bahwa pegawai telah melakukan tindakan yang cermat dan

teliti untuk mengambil keputusan untuk meningkatkan kualitas

pelayanan administrasi kependudukan dimasa mendatang.

Disini penulis mengapresiasi para pekerja dinas kependudukan

di daerahnya karena sudah melakukan yang terbaik untuk

masyrakat.

Camat ketika ingin mengeluarkan keputusan atau tindakan-

tindakan untuk perbaikan kecamatan dimasa mendatang

terlebih dahulu mendiskusikan dengan pegawainya agar

keputusan yang dikeluarkannya dapat dimengerti dan


dipahami. Penulis memberikan sedikit saran kepada camat

didaerah tersebut agar dalam membuat keputusan harus

didiskusikan dengan pegawai lain.

bahwa pegawai memiliki pegalaman kerja yang tidak merata

dan juga kebutuhan yang berbeda dimasing-masing pegawai

sehingga pegawai belum seluruhnya memahami lingkungan

kerjanya dengan baik. pegawai di Kantor Kecamatan

Lemahabang belum memahami lingkungannya secara merata

hal ini karena pendidikan dan pengalaman kerja mereka yang

tidak merata.

pegawai dalam menerima atau menjalankan pekerjaanya

merasa senang jika pekerjaan itu sesuai dengan kemampuan

yang dimilikinya, dan juga pegawai menjadi tidak senang

dalam mengerjakan pekerjaanya jika pekerjaanya itu tidak

dikuasi serta dapat menyita waktu yang cukup lama.

a faktor yang menentukan sikap dan perilaku pegawai dalah

faktor kebutuhan, faktor kemampuan, dan juga dipengaruhi

olah faktor penghargaan dan lingkungan. u upaya yang

dilakukan Camat untuk meningkatkan kemampuan pegawai

dengan diadakannya diklat bagi pegawai yang memiliki

kemampuan yang masih rendah dalam menyelesaikan tugas-

tugas yang diberikannya. Adapun untuk memenuhi kebutuhan

pegawai dalam segi meteri Camat memberikan kesejahteraan


bagi pegawai agar pegawai dalam bekerja fokus sehingga

tujuan dari pada organisasi dapat tercapai.

Simpulan dan Saran Penulis Berikut simpulan dan saran dari sang penulis :

Camat harus lebih selektif lagi dalam menempatkan

bawahannya dalam bekerja. Artinya bahwa dalam penempatan

pegawai harus disesuaikan berdasarkan bidang yang dikuasai

serta penempatan pegawai harus disesuaikan berdasarkan

kemampuan serta pengalaman yang dimiliki oleh bawahannya.

Diikutsertakannya pegawai dalam pendidikan dan pelatihan ini

dapat bertujuan untuk memberikan pelayanan yang optimal

kepada masyarakat walaupun didasari oleh perbedaan

kebutuhan setiap pegawai. Camat harus senantiasa memotivasi

para pegawainya agar lebih giat lagi dalam bekerja dan lebih

optimal lagi dalam memberikan pelayanan sehingga

masyarakat menjadi puas. Mengadakan pendidikan dan

pelatihan bagi pegawai yang pengalaman kerjanya masih

kurang, baik itu pelatihan teknis maupun pelatihan

administrasi. Camat harus memberikan penghargaan, reward

ataupun pujian untuk menghargai hasil kerja dari para

pegawainya. Camat harus berusaha menciptakan lingkungan

kerja yang baik serta menyeragamkan kemampuan pegawai

dalam bekerja agar tercipta suatu kondisi yang efektif dan

efisiensi dalam bekerja. Karena pada dasarnya lingkungan


mempunyai pengaruh yang besar terhadap pembentukan

perilaku.

Pembahasan Penulis jurnal Menurut saya jurnal ini sudah sangat bagus karena baik dari

review penulis, kajian teori,metode penelitian semuanya sangat

berkaitan dan bahu membahu menjadi satu materi. Dibagian

saran juga tidak hanya mengkritik subjek yang terlibat, Namun

penulis juga menulis saran/ solusi dalam menghadapi

permasalahan yang terjadi di dinas kependidikan tersebut. Dan

satu hal yang saya suka dari jurnal ini ialah, Cara penelitian

nya yang dilakukan dari dua sudut pandang, dari sudut

pandang pekerja dan sudut pandang camat. Dengan dua sudut

pandang ini maka akan memudahkan kita dalam memandang

suatu masalah, agar dalam suatu masalah tidak hanya berfokus

satu sudut pandang, tapi harus menilai dari sudut pandang

lainnya.

Simpulan saran dan tindak Simpulan dari saya ialah memang bahwa sanya perbedaan

lanjut dari penulis pereview dasar yang ada dalam dunia kerja adalah kemampuan, Namun

jurnal hal yang lumrah, jadi solusinya bisa kita selesaikan

denganmeningkatkan sumber daya manusia nya. Bagaimana

caranya? Disini saya langsung mencantumkan saran saya .

Yaitu para petinggi atau orang orang yang mempunyai jabatan

agar lebih bisa memperhatikan bawahan dalam bekerja, dan

diberikan pelatihan dan gaji yang sepadan dengan


pekerjaannya. Untuk tindak lanjut jurnal ini ialah supaya

semua pihak membaca junral ini tidak hanya untuk mereka

yang mempunyai pengalaman, yang tidak pengalaman juga

saya sarankan untuk membaca dan memahami jurnal ini.

Pahami bahwa tujuan bersama tidak akan bisa digapai sendiri,

melainkan harus bersama sama juga. Disitu lah penting nya

kerja sama dalam perilaku organisasi.

RINGKASAN

JUDUL Manajemen Perilaku Organisasi Dalam Mewujudkan Sumber

Daya Manusia Yang Kompeten

PENULIS Abdu Darim

LEMBAGA PENULIS Pascasarjana Institut Pesantren Kh. Abdul Chalim Pacet

Mojokerto

PENDAHULUAN Manajemen sebagai suatu system yang setiap komponennya

menampilkan sesuatu untuk memenuhi kebutuhan. Dengan

demikian, maka manajemen merupakan suatu proses untuk

mencapai tujuan organisasi secara efektif danefisien.

Lembaga pendidikan yang memiliki sumber daya manusia

yang berkualitas membutuhkan pembagian kerja yang

proporsional dan penempatan para pekerja menurut

kompetensinya masing-masing. Dengan demikian, setiap

pelaku pendidikan memikul tanggung jawab penuh sesuai

Lembaga pendidikan dengan sistem kerja yang profesional,


disamping menempatkan pelaku pendidikan yang sesuai

dengan spesialisasinya, juga mengatur sistem gaji yang

memiliki perbedaan yang adil, yaitu seimbang dengan beban

kerja yang ditanggung oleh para pelaku pendidikan.

Dalam sebuah organisasi, menurut Miftah Thoha bahwa

kinerja atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai

faktor yang dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor

lingkungan individu dan faktor organisasi. Faktor individu

meliputi: kemampuan, kebutuhan dan kepercayaan,

pengalaman, penghargaan, dan sebagainya. Adapun faktor

lingkungan organisasi meliputi tugastugas, wewenang,

tanggung jawab, sistem pengendalian, kepemimpinan, dan

sebagainya.

perilaku organisasi merupakan suatu studi yang menyangkut

aspek-aspek tingkah laku manusia dalam suatu organisasi atau

suatu kelompok tertentu. Selanjutnya, Duncan dalam Thoha

(2007:5) hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam suatu

perilaku organisasi adalah sebagai berikut:

a) Studi perilaku organisasi termasuk didalamnya bagian-bagi

an relevan dari semua ilmu tingkah laku yang berusaha

menjelaskan. b) Tindakan-tindakan manusia didalam

organisasi.

c) Perilaku organisasi sebagaiman suatu disiplin ilmu


mengenai bahwa individu dipengaruhi oleh bagaimana

pekerjaan di atur ada siapa yang bertanggung jawab untuk

pelaksanaannya.

d) Walaupun dikenal adanya keunikan pada individu, namun

perilaku organisasi masih memusatkan pada kebutuhan

manajer untuk menjamin bahwa keseluruhan tugas pekerjaan

yang bisa dijalankan.

Perilaku organisasi sering disingkat sebagai OB

(Organisational Behavior), perilaku organisasi mempelajari

tiga determinan perilaku dalam organisasi: perorangan

(individu), kelompok dan struktur.

Dalam menghadapi era globalisasi ini, organisasi perlu

meningkatkan kinerjanya agar mampu bersaing dalam banyak

konteks, yang bermakna bahwa kapasitas untuk 'berubah' dari

sebuah organisasi penting sekali. Organisasi yang harus

berubah adalah organisasi yang menggabungkan pembelajaran

dalam tempat kerjanya. Upayanya berupa kualitas adaptasi dan

aspek fundamental dimana individu harus melihat kedalam

perubahan suatu paradigma. Dalam kontek ini individu

haruslah merubah sikap atau dengan kata lain menyesuaikan

perkembangan jaman karena individu dianggap sebagai

penentu maju mundurnya suatu organisasi.

Pembangunan manusia seutuhnya merupakan cita – cita


bangsa. Sumber Daya manusia (SDM) adalah sebagai modal

dasar pembangunan yang terdiri atas dimensi kuantitatif yaitu

jumlah dan struktur penduduk, serta dimensi kualitatif yaitu

mutu hidup penduduk. Selain itu Sumber Daya Manusia juga

merupakan kunci keberhasilan dalam menyelenggarakan suatu

pembangunan guna memperlancar pencapaian sasaran

pembangunan nasional antara lain kualitas manusia dan

masyarakat Indonesia serta disiplin nasional yang merupakan

perwujudan kepatuhan kepada hokum Negara dan norma-

norma yang berlaku dalam masyarakat.

KAJIAN TEORI Manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan

terjemahan langsung dari kata management yang berarti

pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara

dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M.Echols dan

Hasan Shadily (1995:372) management berasal dari akar kata

to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan,

mengelola, dan memperlakukannya

Dalam kamus besar bahasa Indonesia (1995:470), kata

manajemen mempunyai persamaan arti atau sinonim dengan

kata pengelolaan. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia kata

pengelolaan dapat diartikan sebagai (1) proses, cara, perbuatan

mengelola; (2) proses melakukan kegiatan tertentu dengan

menggerakkan tenaga orang lain; (3) proses yang membantu


merumuskan kebijaksanaan dan tujuan organisasi; (4) proses

yang memberikan pengawasan pada semua hal yang terlibat

dalam pelaksanaan kebijaksanan dan pencapaian tujuan.

METODE PENELITIAN Metode yang digunakan penulis dalam penelitian ini adalah

pendekatan penelitian kualitatif. Moleong, (2012:6)

mengemukakan Penelitian kualitatif adalah penelitian yang

bermaksud untuk memahami fenomena tentang apa yang

dialami oleh subyek penelitian misalnya perilaku, persepsi,

dan persoalan tentang manusia yang diteliti, dan lain-lain.

PEMBAHASAN Pelaksanaan Manajemen perilaku organisasi madrasah pada

MI Tahun 2017/2018. Analisis pekerjaan dan jabatan tersebut

selama ini dilaksanakan melalui beberapa tahapan, Antara lain:

(1) pembuatan draft atau rancangan oleh kepala sekolah

dengan tim yang ditunjuk, (2) pembahasan dalam rapat pleno,

(3) rapat/siding pleno, (4) pembuatan dan penetapan SK.

(wawancara dengan MD) apa yang disampaikan benar bahwa“

pertimbangan yang dijadikan dasar dalam melakukan analisis

pekerjaan Antara lain jumlah siswa, jumlah kegiatan dan

program yang harus disesuaikan, disamping itu perlu tambahan

dukungan sarana prasarana serta kekuatan finansial dalam

rangka mencapai tujuan “.

Manajemen Rekrutmen, seleksi dan Penempatan Sumber Daya

Manusia.
Dari penelitian yang dilakukan didapatkan bahwa proses

rekrutmen dan seleksi calon guru dan pegawai atau karyawan

di MI dilaksanakan melalui beberapa tahapan: (1) Melihat

formasi yang dibutuhkan, (2) menyampaikan pengumuman,

(3) Melakukan pemanggilan, (4) wawancara dan (5)

penerimaan dan penempatan.

Adapun beberapa program-progran dan bentuk pelatihan yang

sudah dilaksanakan di MI Darussalam Pacet pada akhir akhir

ini adalah pelatihan profesi guru, KTSP, KK13, komputer,

perpustakaan dan lain lain. Masih ada pelatihan yang lain

diantarannya pelatihan calon kepala sekolah bagi yang

berminat mencalonkan diri untuk menjadi kepala sekolah

tentunya dengan persyaratan yang telah dittentukan.

Manajemen Evaluasi Sumber Daya Manusia. Sistem evaluasi

ini setidaknya bertujuan: Pertama, untuk memberikan dasar

bagi rencana dan pelaksanaan pemberian penghargaan bagi

guru dan karyawan atas kinerja mereka pada periode waktu

sebelumnya (toreward past performance), dan kedua, untuk

memotivasi agar pada waktu yang akan datang kinerja guru

dan karyawan tersebut bias lebih ditingkatkan (tomotivate

future performance improvement). Sistem evaluasi yang

dilakukan di MI Darussalam Pacet melalui cara, yaitu:

Pertama, evaluasi bulanan yang dilakukan untuk mengevaluasi


perjalanan program sekolah selama satu bulan dan melakukan

penyerapan terhadap kasus–kasus yang ada dilapanngan,baik

kegiatan KBM, kasus siswa. Kedua, rapat evaluasi tengah

tahun atau akhir semester. Ketiga, rapat evaluasi akhir tahun

pembelajaran hal ini dilakukan untuk mengevaluasi perjalanan

sekolah selama satu tahun. Hasilnya akan digunakan pedoman

pembuatan RAKS dan RAPBS berikutnya.

Sistem Pengawasan. Sistem manajemen pengawasan atau

control pada dasarnya merupakan upaya member petunjuk para

pelaksana program agar dalam melaksanakan programnya

sesuai dengan ketentuanketentuan yang telah disepakati

bersama. Sistem pengawasan di MI Darussalam Pacet adalah

dengan penentuan standar, supervisi kegiatan, pemeriksaan

dan perbandingan hasil dengan standar serta kegiatan

mengoreksi kegiatan atau standar.

Hambatan dan solusinya Manajemen perilaku organisasi

madrasah pada MI tahun 2017/2018. Hambatan Pelaksanaan

Managemen perilaku organisasi madrasah pada MI tahun

2017/2018. MI , dalam hal ini berdasarkan hasil wawancara

yang telah lakukan dengan kepala sekolah baik secara formal

maupun tidak formal, bahwa yang terlibat langsung dalam

pengelolaan dan perencanaan adalah Kepala sekolah, guru

serta bendahara sekolah.


SIMPULAN DAN SARAN Secara umum perencanaan SDM ini dilaksanakan dengan

melakukan analisis terhadap seluruh kegiatan atau beban

pekerjaan yang harus dilakukan oleh semua komponen

sekolah. Hasil analisis dituangkan dalam Tupoksi (Tujuan

Pokok dan Fungsi) yang dalam istilah manajemen merupakan

penjabaran analisis jabatan dan deskripsi jabatan atau

pekerjaan. Berdasarkan hasil analisis jabatan atau pekerjaan ini

dilakukan pengisian dan penempatan personil dalam jabatan

sesuai dengan kapasitas intelektual, kapabilitas, pengalaman

kerja dan ketauladanan. Pola yang dikembangkan dalam upaya

melakukan penarikan dan seleksi terhadap calon tenaga

pengajar dilaksanakan dengan mendasarkan pada

pertimbangan prestasi akademik, non akademik, berakhlak

baik, dan mengesampingkan hubungan kekrabatan atau dengan

kata lain lebih mengutamakann prestasi dan profesionalisme

ketimbang koncoisme.

PEMBAHASAN

Hubungan penulis dengan Penulis merupakan seorang mahasiswa pascasarjana yang

karya yang dikaji sudah memiliki gelar sarjana . Dari pekerjaan nya saja kita

dapat melihat bahwa beliau sangat ahli dalam bidangnya yang

salah satunya ialah tentang perilaku organisasi yang ada

dikantor beliau tersebut. Yang dimana pekerjaan perkantoran


pasti ada terdapat organisasi, Disini beliau bisa jadi pengamat

secara langsung bagaimana perilaku organisasi terhadap

pelayanan kependudukan. Jadi tidak diragukan lagi bahwa

beliau sangat cocok dalam bidangnya termasuk membuat

jurnal ini. Karena biasanya bagi orang yang memiliki gelar

sarjana mereka sudah terbiasa dalam membuat karya ilmiah

Argumen penulis dalam Lembaga pendidikan dengan sistem kerja yang profesional,

Pendahuluan disamping menempatkan pelaku pendidikan yang sesuai

dengan spesialisasinya, juga mengatur sistem gaji yang

memiliki perbedaan yang adil, yaitu seimbang dengan beban

kerja yang ditanggung oleh para pelaku pendidikan. kinerja

atau perilaku seseorang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang

dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu faktor lingkungan

individu dan faktor organisasi. Faktor individu meliputi:

kemampuan, kebutuhan dan kepercayaan, pengalaman,

penghargaan, dan sebagainya. Adapun faktor lingkungan

organisasi meliputi tugastugas, wewenang, tanggung jawab,

sistem pengendalian, kepemimpinan, dan sebagainya. Dalam

konsep Perilaku organisasi menuntut pemahaman yang

komplek tentang masingmasing individu dan kelompok, oleh

karena itu seorang pemimpin tidak boleh memandang sebelah

mata atau meremehkan sekecil apapun masalah yang terjadi

dalam organisasi agar semua program dapat berjalan lancar,


efektif dan efisien. Dalam menghadapi era globalisasi ini,

organisasi perlu meningkatkan kinerjanya agar mampu

bersaing dalam banyak konteks, yang bermakna bahwa

kapasitas untuk 'berubah' dari sebuah organisasi penting sekali.

Organisasi yang harus berubah adalah organisasi yang

menggabungkan pembelajaran dalam tempat kerjanya.

Upayanya berupa kualitas adaptasi dan aspek fundamental

dimana individu harus melihat kedalam perubahan suatu

paradigma. Dalam kontek ini individu haruslah merubah sikap

atau dengan kata lain menyesuaikan perkembangan jaman

karena individu dianggap sebagai penentu maju mundurnya

suatu organisasi. Dikarenakan individu adalah segalanya bagi

perkemban organisasi, mungkin bisa dikata bahwa organisasi

tanpa individu adalah suatu kebohongan belaka atau tak

mungkin. Dari hal ini maka kita lihat mengenai sebagian sifat

dan pemikiran individu yang harus dimiliki demi terwujudnya

suatu organisasi yang baik. Walaupun tanpa meniadakan

komponen-komponen lain seperti teknologi. Negara dikatakan

maju antara lain bila semakin tinggi tingkat pendidikan

masyarakat, semakin tinggi tingkat kesehatan penduduk seperti

misalnya tercermin dalam tingginya usia harapan hidup, serta

semakin tinggi pendapatan pendudukdan semakin merata

pendistribusiannya. Hal ini saling berkaitan, semakin tinggi


tingkat pendapatan suatu keluarga, semakin mampu pula

keluarga tersebut meningkatkan pendidikan anggota

keluarganya serta menjaga kesehatannya. Disamping itu,

dengan semakin tingginya tingkat pendidikan dan kesehatan,

semakin tinggi pula produktifitas dan kemampuan untuk

meningkatkan pendapatan. Selanjutnya bangsa dikatakan

mandiri apabila bangsa tersebut mampu mewujudkan

masyarakat yang berkehidupan layak, sejajar dan sederajad

dengan bangsa lain dengan kekuatan sendiri. dengan

terpenuhinya beberapa persyaratan antara lain meningkatnya

Sumber daya manusia yang terlihat semakin banyak tenaga

profesional yang mampu memenuhi tuntutan kebutuhan dan

kemajuan pembangunannya. Dengan demikian betapa

pentingnya kualitas sumber daya manusia, baik secara tenaga

penggerak atau pelaku pembangunan maupun sebagai tujuan

dan sasaran pembangunan nasional. Sumber Daya Manusia

sebagai inti pembangunan merupakan salah satu input (factor)

yang menentukan keberhasilan pembangunan, maupun sebagai

output atau yang ingin dihasilkan dari proses pembangunan

nasional pada dasarnya peningkatan mutu pendididkan sudah

sejak lama dibicarakan oleh para pelaku pembangunan

dibidang pendidikan, tetapi realitas dan bukti empirik yang

kita lihat dilapangan telah menunjukan bahwa mutu


pendidikan di Indonesia masih dikatakan rendah. Karena itu

dapat dikatakan bahwa sampai saat ini titik berat pembangunan

pendidikan masih ditekankan pada upaya untuk peningkatan

mutu. Dengan demikian Sumber Daya Manusia sebagai

komponen pendidikan yang dianggap menjadi kunci

keberhasilan pendidikan harus dibina dan dikembangkan

secara kontinew sehingga menjadi Sumber Daya Manusia

yang berkualitas mampu melaksanakan fungsinya secara

professional. Pada persoalan tentang rendahnya mutu

pendidikan yang terjadi di Negara ini, secara makro bila

dibandingkan dengan Negara–Negara lain, ternyata hal

tersebut terjadi di semua jenjang pendidikan, mulai dari

Pendidikan Dasar, Menengah dan Perguruan Tinggi, baik,

yang dikelola Depdiknas maupun Departemen Agama. Yang

lebih memprihatinkan lagi isu yang berkembang dimasyarakat

bahwa mutu pendidikan yang dikelola Departemen Agama

jauh dibawah mutu pendidikan yang dibawah naungan

Depdiknas Selanjutnya, organisasi dalam segala hal dinilai

sangat perlu bagi masyarakat. Dalam dunia industri,

pendidikan, pelayanan kesehatan, dan pertahanan.

Pemilihan cakupan kajian teori Manajemen berasal dari bahasa Inggris yang merupakan

terjemahan langsung dari kata management yang berarti

pengelolaan, ketata laksanaan, atau tata pimpinan. Sementara


dalam kamus Inggris Indonesia karangan John M.Echols dan

Hasan Shadily (1995:372) management berasal dari akar kata

to manage yang berarti mengurus, mengatur, melaksanakan,

mengelola, dan memperlakukannya. Penulis mengambil kajian

teori tentang manajemen karena tema jurnal ini ialah

manajemen perilaku organisasi, Yang dimana terdapat kiat

untuk mengatur, mengurus, melaksanakan, mengelola dan

memperlakukan perilaku organisasi agar dapat tercipta suatu

organisasi yang baik perilakunya. Rohmat (2010:4) dalam

modul mata kuliah Menejemen Mutu Terpadu dijelaskan

bahwa menejemen adalah pemisahan antara perencanaan dan

pelaksanaan yang mengakar pada tugas menejemen dan

pelaksaan individu terampil dalam pekerjaan menghasilkan

produk. Sementara manajemen menurut istilah adalah proses

mengkordinasikan aktifitas-aktifitas kerja sehingga dapat

selesai secara efesien dan efektif dengan dan melalui orang

lain (Robbindan Coulter, 2007:8). Sedangkan Sondang P

Siagian (1980: 5) mengartikan manajemen sebagai

kemampuan atau keterampilan untuk memperoleh suatu hasil

dalam rangka mencapai tujuan melalui kegiatankegiatan orang.

Disini penulis juga membawakan teori matkul manajemen dan

perilaku organisasi yang ingin mengingatkan para pembaca

betapa penting nya mencapai tujuan bersama. Dari kedua


matkul ini kita bisa belajar bahwa kegitan perilaku organisasi

sangat berkaitan dengan manajemen. Dimana ketika kita bisa

memanajemen perilaku sebuah organisasi maka akan mudah

dalam mencapai tujuan organisasi tersebut.

Relevansi Metode Penelitian Relavansi nya ialah Pendekatan penelitian kualitatif ini, untuk

melakukan penelitian yang berkaitan dengan manajemen

perilaku organisasi pendidikan mewujudkan SDM pada MI

tahun 2016. Penelitianya itu diskriptif kualitatif. Arikunto

(2002:206) berpendapat bahwa pada umumnya penelitian

deskriptif merupakan penelitian non hipotesa, sehingga dalam

rangka penelitiannya tidak perlu merumuskan hipotesis.

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah Kepala Sekolah

di MI Darussalam Pacet Tahun 2016. Sedangkan informan

dalam penelitian ini adalah Guru, siswa, wakil kepala bidang

kurikulum dan pengawas Sekolah. Sumber data utama dalam

penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan (Moloeng,

2012:157). Dapat ditarik kesimpulan bahwa sumber data

dalam penelitian ini adalah subjek dimana data dapat

diperoleh.Sumber data dalam penelitian ini adalah

perilaku,tindakan, peristiwa, ucapanucapan hasil wawancara,

dokumen dan interaksi guru-guru beserta para peserta didik

MI. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam

penelitian ini, penulis menggunakan metode observasi,


wawancara dan dokumen. Metode ini digunakan untuk

mengumpulkan data-data dari lapangan dengan jalan menjadi

partisipan secara langsung di MI Darussalam Pacet untuk

mengetahui manajemen perilaku organisasi pendidikan

mewujudkan Sumber Daya Manusia. Wawancara yang

dilakukan kepada para guru-guru, wakil kepala sekolah bidang

kurikulum, siswa dan pengawas sekolah untuk mengetahui hal-

hal sebagai berikut: a. Manajemen Perilaku organisasi

madrasah pada MI , mewujudkan sumber daya manusia yang

dilakukan oleh kepala sekolah b. Strategi manajemen perilaku

organisasi pendidikan yang dijalankan dan segala yang terkait.

Pemikiran penulis di Bagian Pembahasan temuan hasil penelitian di MI Darussalam Pacet

pembahasan yang penulis sajikan berdasarkan hasil wawancara,

dokumentasi dan observasi yang dilakukan secara formal

maupun tidak formal. Wawancara secara formal dan tidak

formal, observasi dan pencermatan dokumentasi dilakukan

langsung oleh peneliti. Adapun pembahasan temuan hasil

penelitian sebagaimanaberikut : Perencanaan SDM juga

dilakukan melalui beberapa tahapan seperti membuat

tupoksinya (Tugas pokok dan fungsi) terlebih dahulu dalam

arti beban kerjanya seperti apa, baru kemudian mencari dan

memilih personil yang tepat untuk melakukan tugas tersebut.

Dalam melakukan pengisian personil, disamping berdasarkan


kapasitas intelektual, kapabilitas dan pengalaman, juga

mempertimbangkan prestasi akademik dan keterampilan.

Rekrutmen guru, pegawai atau karyawan baru bagi sebuah

organisasi selalu menjadi sebuah tantangan tersendiri bagi

organisasi tersebut, termasuk didalamnya adalah lembaga

pendidikan. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari

perencanaan SDM, biasanya kebutuhan SDM ini diketahui

secara pasti setelah sebelumnya dilakukan analisis dalam

perencanaan. Namun terkadanng tidak sedikit pula organisasi

dihadapkan pada permintaan yang mendadak untuk mengisi

kekosongan secara cepat dan tepat karena kondisi diluar

perencanaan, suatu contoh, ketika pada suatu saat ditengah

tengah semester ada guru yang diangkat menjadi PNS dan

ditempatkan disekolah lain, maka harus secepatnya diisi

kekosongan tersebut. Dan apapun alasanya terjadinya

kekosongan dalam sebuah organisasi, yang jelas hal tersebut

harus segera diisi dan diselesaikan.

Adapun beberapa program-progran dan bentuk pelatihan yang

sudah dilaksanakan di MI Darussalam Pacet pada akhir akhir

ini adalah pelatihan profesi guru, KTSP, KK13, komputer,

perpustakaan dan lain lain. Masih ada pelatihan yang lain

diantarannya pelatihan calon kepala sekolah bagi yang

berminat mencalonkan diri untuk menjadi kepala sekolah


tentunya dengan persyaratan yang telah dittentukan.

Disamping melakukan pelatihan dilingkkungan lembaga

sendiri, MI juga mengikut sertakan para guru dan karyawan

mengikuti pelatihan diluar lembaga sesuai dengan undangan.

Baik ditingkat Kabupaten atau propinsi, bahkan sampai

tinngkat nasional. Sistem evaluasi ini setidaknya bertujuan:

Pertama, untuk memberikan dasar bagi rencana dan

pelaksanaan pemberian penghargaan bagi guru dan karyawan

atas kinerja mereka pada periode waktu sebelumnya (toreward

past performance), dan kedua, untuk memotivasi agar pada

waktu yang akan datang kinerja guru dan karyawan tersebut

bias lebih ditingkatkan (tomotivate future performance

improvement). Solusi dalam pelaksanaan Manajemen perilaku

organisasi madrasah pada MI tahun 2017/2018, maka perlu :

Mengadakan pengumuman rekrutmen tenaga pengajar yang

sesuai formasi yang dibutuhkan dengan memperhatikan

kualifikasi akademik dan non akademik. Melaksanakan

rekrutmen dan seleksi terhadap calon guru atau karyawan

dengan mendasarkan pada pertimbangan prestasi akademik,

non akademik, pengalaman kerja, berakhlak baik

diharapkanakan terpilih tenaga tenaga guru atau karyawan

yang benar benar professional dan proporsional.

Simpulan dan Saran Penulis Berdasarkan hasil analisis jabatan atau pekerjaan ini dilakukan
pengisian dan penempatan personil dalam jabatan sesuai

dengan kapasitas intelektual, kapabilitas, pengalaman kerja

dan ketauladanan. Pola yang dikembangkan dalam upaya

melakukan penarikan dan seleksi terhadap calon tenaga

pengajar dilaksanakan dengan mendasarkan pada

pertimbangan prestasi akademik, non akademik, berakhlak

baik, dan mengesampingkan hubungan kekrabatan atau dengan

kata lain lebih mengutamakann prestasi dan profesionalisme

ketimbang koncoisme. Terkait dengan pelatihan dan

pengembangan SDM yang selama ini dilakukan, evaluasi yang

dilakukan masih cenderung pada pengukuran keberhasilan dan

kegagalan pelatihan dari segi pelaksanaan, bukan berorientasi

pada apakah secara efektif pelatihan yang dilaksanakan itu

mampu mengubah perilaku dan apabila terjadi perubahan

perilaku dan adanya peningkatan, apakah benar benar

disebabkan karena pelatihan yang diikuti. Meskipun evaluasi

yang selama ini dilakukan dengan menggunakan tiga tahap

yaitu; (1) evaluasi bulanan, (2) evaluasi tengah semester, (3)

evaluasi akhir tahun, tetapi masih ada ketimpangan terhadap

perjalanan perjalanan dan pelaksanaan program itu sendiri. Hal

ini mengakibatkanTupoksi sebagai standar pekerjaan yang

digunakan sebagai tolok ukur keberhasilan dan kegagalan

seorang guru melakukan tugas pekerjaan yang menjadi


tanggung jawabnyya terabaikan. Dengan dukungan pembinaan

Kepala Madrasah kepada guru dan karyawan, kerjasama

Kepala Madrasah, guru, karyawan dan simpati masyarakat.

Kegiatan-kegiatan masyarakat yang mendukung kegiatan

pendidikan

Pembahasan Penulis jurnal Jurnal ini sudah bagus karena pembahasan dan tema sangat

review berkaitan. Walalupun jurnal ini berfokus pada materi

manajemen, Namun banyak ilmu tentang organisasi yang bisa

kita dapatkan. Terutama ilmu tentang cara

mengelola,mengatur, menjalan kan sebuah organisasi. Agar

tercapainya sebuah tujuan organisasi tersebut. Tanpa adanya

manajemen tentu suatu organisasi akan sangat kacau karena

tidak adanya yang mengatur jalan untuk mencapai tujuan

bersama tersebut.

Simpulan saran dan tindak Simpulan saya untuk jurnal ini yaitu Secara umum

lanjut dari penulis pereview perencanaan SDM ini dilaksanakan dengan melakukan analisis

jurnal terhadap seluruh kegiatan atau beban pekerjaan yang harus

dilakukan oleh semua komponen sekolah. Hasil analisis

dituangkan dalam Tupoksi (Tujuan Pokok dan Fungsi) yang

dalam istilah manajemen merupakan penjabaran analisis

jabatan dan deskripsi jabatan atau pekerjaan. Berdasarkan hasil

analisis jabatan atau pekerjaan ini dilakukan pengisian dan

penempatan personil dalam jabatan sesuai dengan kapasitas


intelektual, kapabilitas, pengalaman kerja dan ketauladanan.

Pola yang dikembangkan dalam upaya melakukan penarikan

dan seleksi terhadap calon tenaga pengajar dilaksanakan

dengan mendasarkan pada pertimbangan prestasi akademik,

non akademik, berakhlak baik, dan mengesampingkan

hubungan kekrabatan atau dengan kata lain lebih

mengutamakann prestasi dan profesionalisme ketimbang

koncoisme. Semua lembaga pendidikan ini sudah berjuang

semaksimal mungkin untuk memajukan pendidikan di tempat

tersebut. Namun walaupun masih ada beberapa kekurangan

namun para pegawai bahu membahu dalam menutupi

kekurangan tersebut. Untuk keselurhan jurnal ini saya sebagai

pembaca cukup puas namun ada beberapa kekurangan yang

menonjol yaitu kurang nya saran atau solusi dari sang penulis.

Kedepannya jika membahas suatu masalah agar dapat

dibarengi dengan solusinya.

Anda mungkin juga menyukai