Anda di halaman 1dari 6

TUGAS KELOMPOK HARI KE - 2

ANALISIS ISU KONTEMPORER

A. Jenis Isu Kontemporer


1) Keluhan Pasien tentang tidak nyamannya ruang tunggu puskesmas Sawangan 2.
2) Kurangnya Informasi mengenai letak ruangan dan jenis-jenis pelayanan di
Puskesmas Kaliangkrik
3) Belum adanya validasi suhu Cold Chain Product (CCP) untuk dikirimkan ke seluruh
Puskesmas di Kabupaten Magelang
4) Sarana dan prasarana masih kurang di setiap ruangan puskesmas
5) Belum ada media informasi untuk menyampaikan estimasi waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium.

B. Deskripsi Isu
1) Belum adanya validasi suhu Cold Chain Product (CCP) untuk dikirimkan ke
seluruh Puskesmas di Kabupaten Magelang
Produk farmasi menurut CPOB harus disimpan pada suhu (dan kelembapan) tertentu
untuk mencegah/meminimalkan risiko degradasi obat yang tentu akan mengurangi
kualitas dan keamanan obat. Cold Chain atau Rantai dingin adalah jenis rantai pasokan
dengan suhu yang terkontrol dari tahap produksi, hingga tahap transportasi,
penyimpanan, proses distribusi, dan pengiriman ke pengguna akhir. Rantai dingin
adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kondisi suhu dingin di mana
produk tertentu perlu disimpan selama penyimpanan dan distribusi. Mempertahankan
integritas rantai dingin memastikan bahwa produk diangkut dan disimpan sesuai dengan
kisaran suhu yang disarankan pabrik dari 2˚C hingga 8˚C hingga titik pemberian. Secara
singkat, rantai dingin adalah rantai pasokan barang sensitif yang dikontrol oleh suhu.
Produk CCP yang perlu disimpan pada suhu tertentu perlu dilakukan pemantauan suhu.
Ketika kondisi suhu dapat dipantau maka tenaga medis dapat mengetahui ketika harus
membuang obat yang tidak aktif atau tidak efektif. Produk CCP Diantaranya, produk
vaksin, suntikan, tingtur, obat oral, obat luar, produk darah dan farmasi lainnya. Salah
satu contoh dari produk CCP adalah vaksin. Vaksin dapat rusak dan tidak berkhasiat
ketika tidak disimpan dan didistribusikan pada suhu yang sesuai. Suhu pendistribusian
dan penyimpanan vaksin harus dipertahankan antara 2-8°C. Untuk menjaga kualitasnya,
vaksin harus terus disimpan dalam kisaran suhu yang ditentukan dari produksi hingga
penggunaan. Kurangnya suhu penyimpanan dan transportasi yang tepat untuk vaksin
adalah salah satu faktor umum yang membatasi imunisasi lengkap dan merata di banyak
negara. Sehingga untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan maka perlu
dilakukan validasi suhu Cold Chain Product (CCP) untuk dikirimkan ke seluruh
Puskesmas di Kabupaten Magelang.
2) Kurangnya Informasi mengenai letak ruangan dan jenis-jenis pelayanan di
Puskesmas Kaliangkrik
Letak ruangan dan jenis-jenis pelayanan merupakan hal yang penting untuk diketahui
oleh pengunjung/pasien karena merupakan informasi utama yang harus diketahui Ketika
ingin berobat atau berkunjung ke puskesmas. Kejelasan informasi dari tempat pelayanan
kesehatan sangat berpengaruh terhadap efektivitas pelayanan pasien. Jika pasien merasa
kebingungan atau nihil informasi maka pelayanan bisa terganggu atau terhambat.
Ditempat pelayanan puskesmas ini belum tersedia denah ruang yang bisa diakses
pengunjung baik ditempat maupun secara online. Kurangnya informasi tersebut
menyebabkan pasien kebingungan mencari ruang/poli pelayanan sehingga antrian
pelayanan terhambat.
Contoh si A sudah dipanggil ke Laboratorium tetapi karena kebingungan mencari
tempat lab tersebut sehingga menjadikan antrian bertumpuk. Kemudian contoh kedua si
B sudah mengantri hingga siang hari ternyata ingin periksa kesehatan secara lengkap
sedangkan pemeriksaan kesehatan pada puskesmas terbatas. Untuk menghindari hal-hal
tersebut maka perlu dibuat denah ruang sekaligus keterangan jenis-jenis pelayanan
kesehatan di setiap ruang/poli yang bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
3) Keluhan Pasien tentang tidak nyamannya ruang tunggu puskesmas Sawangan 2
Ruang tunggu merupakan tempat di mana para pengunjung dengan kondisi mental
dan fisik masing-masing berkumpul menjadi satu. Belum lagi, saat menunggu
konsultasi dengan dokter, pasien umumnya dihadapkan dengan antrean yang cukup
panjang. Salah satu cara agar pasien merasa nyaman saat datang berobat adalah dengan
membuat ruang tunggu puskesmas terasa nyaman. Pada puskesmas, kenyamanan
menjadi aspek yang seharusnya paling diutamakan dalam perancangan ruang tunggu.
Akan tetapi saat ini masih banyak ruang tunggu di puskesmas yang tidak
memperhatikan kenyamanan pasien maupun pengunjung.
4) Belum ada media informasi untuk menyampaikan estimasi waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium
Pemeriksaan laboratorium merupakan salah satu kegiatan pelayanan dalam suatu
instansi rumah sakit atau puskesmas. Hasil laboratorium diperlukan sebagai komponen
penunjang diagnosa dokter terhadap pasiennya. Beberapa contoh parameter
pemeriksaan laboratorium diantaranya adalah pemeriksaan darah rutin, kimia darah,
imunoserologi, urin dan feses. Masing-masing parameter pemeriksaan diselesaikan
dalam rentang waktu yang bervariasi sehingga disepakati adanya estimasi waktu tunggu
hasil laboratorium. Sosialisasi estimasi waktu tunggu hasil pemeriksaan kepada pegawai
telah dituangkan dalam SOP yang berlaku, sedangkan sosialisasi kepada pasien saat ini
masih melalui komunikasi verbal oleh petugas laboratorium. Terkadang pasien tidak
memperhatikan pesan dari petugas laboratorium sehingga informasi waktu tunggu hasil
laboratorium tidak tersampaikan dengan baik. Oleh karena itu, untuk memberikan
pelayanan yang cepat, tepat dan mudah diperlukan suatu media informasi mengenai
estimasi waktu tunggu hasil pemeriksaan laboratorium pasien poliklinik rawat jalan.
5) Kurangnya sarana dan prasarana di setiap ruangan puskesmas
Pengertian Sarana adalah segala sesuatu yang bisa digunakan sebagai media untuk
mencapai tujuan.Jadi lebih mengarah kepada alat atau benda yang digunakan untuk
mencapai tujuan.Misalnya sarana dalam sebuah kantor adalah meja, kursi, komputer
dan lain sebagainya. Sedangkan prasarana adalah segala hal yang menjadi penunjang
dalam perjalanan menuju tujuan tersebut atau sebuah proses. Intinya adalah, prasarana
lebih mengarah kepada benda atau alat yang tidak bisa bergerak.
Misalnya adalah dalam sebuah kantor, prasarana dalam kantor tersebut adalah
gedung itu sendiri, gudang, laboratorium, toilet, lahan parkir dan lain sebagainya.
Sarana Prasarana merupakan salah satu alat penunjang bagi terselenggaranya kegiatan
pelayanan Kesehatan di Puskemas , jika hal tersebut tidak terpenuhi maka akan
menghambat proses pelayanan, seperti contoh jika computer di ruang bp 2 rusak maka
dokter atau perawat kesulitan mengakses aplikasi simpus untuk mendata pasien dan
melakukan rujukan maka hal tersebut sangat mengganggu pelayanan.sarana dan
prasarana harus selau diperhatikan kelengkapannya untuk setiap ruangan.

C. Dampak Isu apabila tidak dicegah


1) Belum adanya validasi suhu Cold Chain Product (CCP) untuk dikirimkan ke
seluruh Puskesmas di Kabupaten Magelang :
a. Dapat terjadi kerusakan produk CCP sehingga tidak dapat digunakan
b. Berkurangnya atau tidak tersedianya produk CCP dikarenakan terjadi kerusakan
c. Terjadi kerugian produk CCP
d. Produk CCP tidak tersampaikan ke masyarakat
e. Dapat meningkatkan angka penderita terjangkit suatu penyakit
2) Kurangnya Informasi mengenai letak ruangan dan jenis-jenis pelayanan di
Puskesmas Kaliangkrik :
a. Penumpukkan antrian pada ruang/poli pelayanan
b. Kepuasan pelayanan berkurang
c. Waktu pelayanan kurang efektif
d. Kesadaran untuk berobat/berkunjung ke puskesmas menurun
3) Keluhan Pasien tentang tidak nyamannya ruang tunggu puskesmas Sawangan 2 :
a. Pasien tidak sabar dalam menunggu pelayanan.
b. Muncul komplain-komplain negatif tehadap puskesmas.
c. Menambah beban psikis pasien yang sedang sakit.
d. Pasien enggan datang puskesmas.
4) Belum ada media informasi untuk menyampaikan estimasi waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium :
a. Keterlambatan dalam pelayanan laboratorium
b. Terjadi miss communication antara petugas lab dengan dokter atau perawat
poliklinik terkait dengan hasil laboratorium
c. Keterlambatan penanganan pasien oleh dokter
d. Memunculkan komplain dari pasien poliklinik rawat jalan
5) Kurangnya sarana dan prasarana di setiap ruangan puskesmas :
a. Terhambatnya proses pelayanan
b. Berkurangnya kepuasan pasien akan pelayanan puskesmas
c. Ketikak nyamanan lingkungan puskesmas di puskesmas
d. Semua program puskesmas akan terhambat

D. Teknik Tapisan Isu

No Isu Kontemporer U S G Total Rangking


.
1. Keluhan Pasien tentang tidak nyamannya 3 3 4 10 5
ruang tunggu puskesmas Sawangan 2
2. Kurangnya Informasi mengenai letak 4 3 4 11 4
ruangan dan jenis-jenis pelayanan di
Puskesmas Kaliangkrik
3. Belum adanya validasi suhu Cold Chain 5 5 5 15 1
Product (CCP) untuk dikirimkan ke seluruh
Puskesmas di Kabupaten Magelang
4. Kurangnya sarana dan prasarana di setiap 5 4 4 13 3
ruangan puskesmas
5. Belum ada media informasi untuk 5 4 5 14 2
menyampaikan estimasi waktu tunggu hasil
pemeriksaan laboratorium
Teknik Tapisan Isu yang digunakan adalah USG (Urgency, Seriousness, dan Growth).
Berdasarkan teknik tapisan isu yang dilakukan, didapatkan 1 CORE isu yang memerlukan
perhatian khusus dan membutuhkan penyelesainnya (tindakan) yaitu isu "Belum adanya
validasi suhu Cold Chain Product (CCP) untuk dikirimkan ke seluruh Puskesmas di
Kabupaten Magelang".

E. Sebab Isu
1) Belum ada jadwal monitoring validasi suhu tiap tahun
2) Sarana dan Prasarana yang ada kurang memadai
3) Belum ada SOP distribusi CCP
4) Belum ada pelatihan mengenai CCP

F. Rekomendasi upaya pencegahan


1) Berkonsultasi dengan atasan dan pegawai mengenai gagasan tersebut
2) Dibuat jadwal untuk monitoring validasi suhu pengiriman CCP ke puskesmas dengan
jarak paling jauh dari gudang Farmasi di Kab. Magelang
3) Berkoordinasi dengan Pengelola Sarpras untuk mengajukan pemenuhan sarana
prasarana pendukung
4) Membuat SOP distribusi CCP
5) Mengajukan pelatihan mengenai CCP untuk para pegawai Instalasi Farmasi
G. Teknik Analisis Isu

Man Money
1. Belum adanya pelatihan mengenai 1. Belum ada anggaran pelatihan
CCP untuk pegawai Instalasi petugas untuk validasi suhu CCP
Farmasi 2. Belum tersedia anggaran untuk
2. Kurangnya jumlah SDM Petugas pembelian sarana prasaran yg
Validasi CCP mendukung validasi ccp

MASALAH
Belum adanya validasi suhu Cold
Chain Product (CCP) untuk
dikirimkan ke seluruh Puskesmas
di Kabupaten Magelang

Material Methods
1. Kurangnya ketersediaan sarana 1. Belum ada SOP distribusi CCP
prasaran yang memadai 2. Belum tersedia jadwal
monitoring validasi suhu tiap
tahun

Anda mungkin juga menyukai