Anda di halaman 1dari 5

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Analisis Implementasi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Media Massa di


Website

Analisis Implementasi Penggunaan Bahasa Indonesia dalam Media Massa di Berita


Website mengacu pada penilaian tentang bagaimana bahasa Indonesia digunakan dalam
berita yang dipublikasikan di media massa, khususnya di situs web berita. Penggunaan
bahasa Indonesia yang baik dalam media massa sangat penting karena dapat
mempengaruhi pemahaman pembaca tentang berita dan konten yang disajikan. Bahasa
yang digunakan harus mudah dipahami dan menghindari penggunaan kata-kata yang
ambigu atau sulit dipahami oleh pembaca (Nurhayat, 2019).

Penggunaan bahasa Indonesia yang baik juga mencakup penggunaan tata bahasa yang
benar, penggunaan kosakata yang sesuai, dan gaya penulisan yang jelas dan padat. Jika
berita ditulis dengan baik, akan memudahkan pembaca untuk memahami konten yang
disajikan (Nurdjan et al., 2016). Penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan benar
dalam media massa dapat meningkatkan kualitas dan reputasi media tersebut. Dalam hal
ini, analisis implementasi penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa di berita
web perlu dilakukan secara berkala untuk menilai apakah penggunaan bahasa Indonesia
dalam berita yang dipublikasikan sudah baik atau masih perlu ditingkatkan.(richard
oliver ( dalam Zeithml., 2021a)

Analisis implementasi penggunaan bahasa Indonesia dalam media massa di berita web
juga dapat memberikan masukan bagi para penulis dan editor untuk meningkatkan
kualitas bahasa dalam berita yang dipublikasikan. Hal ini juga dapat membantu
meningkatkan pemahaman pembaca tentang berita dan meningkatkan citra positif media
massa sebagai sumber informasi yang andal dan berkualitas.

HASIL

a. Kesalahan Penulisan Nama Tempat

1) Analisis Kesalahan Penulisan Nama Tempat Pada Headline Berita Website


CNN Indonesia
Kalimat : KPK Periksa Eks Kepala Bea Cukai Yogya Soal Harta Rp15,7 M
Hari Ini.

Kesalahan : Kesalahan penulisan nama tempat yaitu Yogya yang seharusnya


Yogyakarta

Perbaikan : Penulisan yang benar “KPK Periksa Eks Kepala Bea Cukai
Yogyakarta Soal Harta Rp15,7 M Hari Ini.”.

b. Kesalahan Ejaan Dalam Penggunaan Imbuhan

2) Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Penggunaan Imbuhan Pada Headline


Berita Website Detiknews
Kalimat : Komunitas Pecinta Alam Deklarasi Dukung Airlangga Maju Capres
2024

Kesalahan : Tidak menggunakan kata imbuhan yang benar dalam penulisan


“Pecinta” yang seharusnya “Pencinta”

Perbaikan : Komunitas Pencinta Alam Deklarasi Dukung Airlangga Maju


Capres 2024

3) Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Penggunaan Imbuhan Pada Headline


Berita Website Sindonews.com

Kalimat : Kondisi Jenazahdan Kurangnya Data Pembanding Sulitkan Identifikasi


Korban Kebakaran di Plumpang

Kesalahan : Terletak pada kata “Sulitkan”

Perbaikan : Penulisan yang benar adalah “Kondisi Jenazah dan Kurangnya Data
Pembanding Menyulitkan Identifikasi Korban Kebakaran di
Plumpang

4) Analisis Kesalahan Ejaan Dalam Penggunaan Imbuhan Pada Headline


Berita Website Tribunnews.com
Kalimat : Diduga Gelapkan Pajak, 2 Kreator NFT di Israel Diperiksa

Kesalahan : Terdapat pada kata “Gelapkan” yang tidak sesuai dengan KBBI
(Kamus Besar Bahasa Indonesia)

Perbaikan : Seharusnya ditulis “Diduga Menggelapkan Pajak, 2 Kreator NFT di


Israel Diperiksa”

PEMBAHASAN

Hasil analisis data yang terdapat di headline media masa website ditemukan
data yang mengalami kesalahan penulisan nama tempat. Pada kalimat tersebut
penulisan nama tempat yang benar menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI)
adalah Yogyakarta, dan penggunaan singkatan seperti Yogya sebaiknya dihindari. Hal
ini karena nama tempat adalah identitas yang penting untuk dikenali dan diakui oleh
semua orang, dan penulisan yang salah dapat menyebabkan kebingungan atau
ketidakjelasan, terutama bagi orang yang tidak mengenal daerah tersebut . (Siti
Rokhmi Lestari & Eva Dwi Kurniawan, n.d.)

Kesalahan lain yang sering terjadi pada pemaparan berita website adalah
kesalahan ejaan pada penggunaan kata imbuhan.(Didah Nurhamidah, 2018) Hasil
analisis berikutnya yaitu terdapat data dalam headline berita detiknews, ditemukan
bentuk kesalahan pada kata “Pecinta”. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia
(KBBI), kata yang benar adalah "pencinta", bukan "pecinta". Walaupun kata "pecinta"
sering digunakan dalam bahasa sehari-hari, penggunaannya dianggap tidak benar
menurut KBBI. Oleh karena itu, sebelum menulis judul berita, sebaiknya penulis
memeriksa kembali ejaan dan penggunaan kata yang akan digunakan. Jika terjadi
kesalahan, sebaiknya dilakukan koreksi secepat mungkin agar tidak menimbulkan
kesalahpahaman yang lebih besar kepada pembaca. Sebagai media yang bertanggung
jawab, keakuratan dalam pemberitaan harus selalu diutamakan dan diperhatikan
dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Didah Nurhamidah, D. nurhamidah. (2018). Analisis Kesalahan Ejaan Pada Karangan


Mahasiswa Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Uin Syarif Hidayatullah Jakarta. Pena
Literasi, 1(2), 92. https://doi.org/10.24853/pl.1.2.92-107

Nurdjan, S., Firman, F., & Mirnawati, M. (2016). Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.
In Aksara Timur.

Nurhayat, A. (2019). Analisis Penggunaan Bahasa Jurnalistik dalam Berita Kriminal Di


Media Online Riauterkini.Com (Periode 1-31 Mei 2018). 3677, 1–69.

richard oliver ( dalam Zeithml., dkk 2018 ). (2021a). Angewandte Chemie International
Edition, 6(11), 951–952., 2013–2015.

Siti Rokhmi Lestari, S. S., & Eva Dwi Kurniawan, S. S. (n.d.). BAHASA INDONESIA
UNTUK PERGURUAN TINGGI Mata Kuliah Pengembangan Kepribadian.

Anda mungkin juga menyukai