Anda di halaman 1dari 4

SOAL REVIEW

MATERI ACIDI ALKALIMETRI

WAKTU : 50 Menit

Nama: Syalaisa Nanda Syabila

NIM: 21030121140194

Kelompok: 5-Selasa Siang

1. Bagaimana cara membedakan NaOH, Na2CO3, dan campuran?


Jawab:
Setelah percobaan atau praktikum selesai dilakukan, kita bisa membedakan
apakah sampel itu merupakan sampel NaOH, sampel Na2CO3, atau sampel
campuran dengan mengidentifikasi campuran bikarbonatnya, berdasarkan tabel
berikut.
Zat Hubungan untuk Milimol zat yang ada
identifikasi kualitatif
NaOH y=0 M x x
Na2CO3 x=y M x x
NaHCO3 x=0 M x y
NaOH + Na2CO3 x>y M x (x-y)
NaHCO3 + Na2CO3 x<y M x (y-x)

Keterangan:
M = molaritas larutan/sampel
x = Volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT 1 menggunakan indicator PP
y = Volume yang dibutuhkan untuk mencapai TAT 2 menggunakan indicator MO

Bila dilakukan titrasi NaOH menjadi NaCl,, diperlukan titrasi dengan volume titran
yang dibutuhkan sebesar x ml menggunakan indicator PP. Ketika kita menitrasi
sampel, lalu nilai y atau volume titran yang dibutuhkan untuk mencapai TAT II
menggunakan indikator MO itu mendekati 0, kita lihat tabel identifikasi campuran
bikarbonat. Jika kita lihat dan ternyata itu sesuai dengan tabel identifikasi campuran
bikarbonat pada hubungan identifikasi yang dimiliki NaOH yaitu nilainya y=0,
maka dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut merupakan sampel NaOH.

Bila dilakukan titrasi Na2CO3 menjadi NaCl, diperlukan titrasi dengan volume titran
yang dibutuhkan sebesar x ml menggunakan indicator PP. Ketika kita menitrasi
sampel, lalu nilai y atau volume titran yang dibutuhkan untuk mencapai TAT II
menggunakan indikator MO sama dengan nilai x atau volume yang dibutuhkan
untuk mencapai TAT I menggunakan indikator PP, kita lihat tabel identifikasi
campuran bikarbonat. Jika kita lihat sesuai dengan tabel identifikasi campuran
bikarbonat pada hubungan indentifikasi yang dimiliki NaOH yaitu nilainya y=x,
maka dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut merupakan sampel Na2CO3.
Bila dilakukan titrasi NaOH+Na2CO3 menjadi NaCl, diperlukan titrasi dengan
volume titran yang dibutuhkan sebesar x ml menggunakan indicator PP dan y ml
menggunakan indikator MO. Ketika kita menitrasi sampel lalu didapatkn data bahwa
sampel memiliki nilai x atau volume titran yang dibutuhkan untuk mencapai TAT
I menggunakan indikator PP lebih besar dari nilai y atau volume titran yang
dibutuhkan untuk mencapai TAT II menggunakan indikator MO, kita lihat tabel
identifikasi campuran bikarbonat. Jika kita lihat sesuai dengan tabel identifikasi
campuran bikarbonat pada hubungan indentifikasi yang dimiliki NaOH yaitu
nilainya y>x, maka dapat disimpulkan bahwa sampel tersebut merupakan sampel
campuran atau NaOH+Na2CO3.

2. Gambarkan diagram titrasi Na2CO3 lengkap dengan kondisi indikator


ditambahkan dan berubah warna !

Na2CO3 …….. Penambahan indicator PP

HCl

NaHCO3 ……..Indikator PP berubah warna


Penambahan indicator MO

HCl
NaCl
……. Indikator MO berubah warna

3. Jelaskan apa itu TAT dan TE ! adakah keterkaitan antara keduanya ?


Jawab:

Titik Ekivalen ialah Titik saat asam basa tepat habis bereaksi dimana jumlah titran
sama dengan jumlah zat yang akan diindentifikasi. TE tidak dapat dilihat dengan
panca indra. Sedangkan,Titik Akhir Titrasi ialah Titik pada saat indikator asam basa
berubah warna (misal saat larutan berubah warna menjadi merah muda jika
menggunakan indikator phenolftalein).

Sebenarnya TAT dan TE saling berdekatan dan indikasi perubahaan warna


indicato rjuga sangat tipis jaraknya. Namun pada akhrinya mereka tidak pernah
terjadi di 1 waktu yang bersamaan.Tetapi ada beberapa kejadian dimana titik
akhir titrasi terjadi bersamaan dengan titik ekuivalen tetapi ini jarang terjadi.

4. Sebutkan alasan mengapa NaOH (lebih kecil/lebih besar)* dibandingkan kadar


teoritis sesuaikan dengan hasil praktikum
Jawab: Pada praktikum kami, didaptkan kadar NaOH yang lebih besar dari kadar
teoritisnya. aktor yang menyebabkan kadar NaOH lebih besar dari kadar
teoritisnya: TAT yang terlewatkan dan Volatilitas HCl.

5. Via Vallen ingin menitrasi sampel yang mengandung NaOH dan Na2CO3
dengan HCl, teman kelompok Via membuat larutan HCl dari larutan pekat diambil
3.8 ml lalu dilarutkan dalam 250 ml, saat larutan HCl sudah jadi , Via tidak
sengaja menyenggol labu ukur dan menumpahkan 19 ml larutan tersebut, karena
ketakutan , Via menambahkan lagi aquadest sampai 250 lagi. Saat menitrasi
dengan indikator PP didapatkan 8 ml, dan Indikator MO didapat 4 ml. Hitung
kadar NaOH dan Na2CO3 yang terdapat di dalam larutan sampel tersebut. (ρ =
1.19 kg/l , % = 37 %, BM Na = 23,O = 16, H =1, C=12, Cl= 35,5).
Jawab:
Dik: V1= 250 mLV2= 481 mla= 1V PP= 8 mlV MO= 4mLρ = 1.19 kg/L% = 37
%BM Na = 23BM O = 16BM H =1BM C=12BM Cl= 35,5
Ditanya: a. Kadar NaOH,
b. Kadar Na2CO3
1. Mencari M HCl
M HCl = ρ x 10 x %/Mr
= 1,19 kg/L x 10 x 37%/36,5 g/mol
= 12,06 M
2. Mencari M2 HCl
V1x M1= V2.M2
250 ml x 12,06 M = 481 ml x M2
M2= 6, 2682 M

3. Mencari N HCl
N HCl= M HCl x valensi
= 6, 2682 M x 1
= 6, 2682 M

Maka,

4. Kadar NaOH
Kadar NaOH= V (PP-MO) x N HCl x BM NaOH x 1000/10ppm
= (8 ml-4 ml) x6, 2682 M x 40 g/mol x 1000/10ppm
= 100291,2 ppm
5. Kadar Na2CO3
Kadar Na2CO3= V (2MO) x N HCl x BM Na2CO3/2x 1000/10ppm
= (2x 4 ml) x 6, 2682 M x 106 g/mol/2x 1000/10ppm
= 265771,68 ppm

Anda mungkin juga menyukai