Anda di halaman 1dari 4

Laporan Ruangan Tulip Bulan September

1. BOR  (Bed Occupancy Ratio)  = Angka penggunaan tempat tidur


BOR adalah prosentase pemakaian tempat tidur pada satuan waktu tertentu
(Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011). 
Indikator ini memberikan gambaran tinggi rendahnya tingkat pemanfaatan tempat tidur
rumah sakit. Nilai parameter BOR yang ideal adalah antara 60-85% (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011).

Rumus BOR :

(Jumlah hari perawatan / (Jumlah tempat tidur x Jumlah hari dalam satu
periode)) X 100%

= 890/ (36 x 30 ) x 100%


= 82,4%

2. AVLOS (Average Length of Stay) = Rata-rata lamanya pasien dirawat


AVLOS adalah rata-rata lama rawat seorang pasien (Depkes RI. 2005,
Kementerian Kesehatan 2011). 
Indikator ini disamping memberikan gambaran tingkat efisiensi, juga dapat memberikan
gambaran mutu pelayanan, apabila diterapkan pada diagnosis tertentu dapat dijadikan hal
yang perlu pengamatan yang lebih lanjut. Secara umum nilai AVLOS yang ideal antara
6-9 hari (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).

Rumus AVLOS :

Jumlah lama dirawat / Jumlah pasien keluar (hidup + mati)


=1175/315
=3,73hari

3. TOI (Turn Over Interval) = Tenggang perputaran tempat tidur


TOI adalah rata-rata hari dimana tempat tidur tidak ditempati dari telah diisi ke
saat terisi berikutnya (Depkes RI. 2005, Kementerian Kesehatan 2011).
Indikator ini memberikan gambaran tingkat efisiensi penggunaan tempat tidur. Idealnya
tempat tidur kosong tidak terisi pada kisaran 1-3 hari (Depkes RI. 2005, Kementerian
Kesehatan 2011).
Rumus TOI :

((Jumlah tempat tidur X Periode) – Hari perawatan) / Jumlah pasien


keluar (hidup + mati)

= ((36 x 30)-890) /315

= 1080-890/315

= 0,603hari

4. BTO (Bed Turn Over) = Angka perputaran tempat tidur

BTO adalah frekuensi pemakaian tempat tidur pada satu periode, berapa kali
tempat tidur dipakai dalam satu satuan waktu tertentu (Depkes RI. 2005, Kementerian
Kesehatan 2011).
Idealnya dalam satu tahun, satu tempat tidur rata-rata dipakai 40-50 kali (Depkes RI.
2005, Kementerian Kesehatan 2011).

Rumus BTO :

Jumlah pasien keluar (hidup + mati) / Jumlah tempat tidur

=315/36

=8,75

5. Kebutuhan dan ketersediaan Tenaga Ruangan Tulip

a. Kebutuhan tenaga perawat IGD


Cara perhitungan ketenagaan di IGD adalah berdasarkan jam perawatan untuk setiap
pasien dalamwaktu 24 jam dan berdasarkan jumlah kunjungan pasien IGD, rumus
perhitungan tenaga perawatIGD berdasarkan gabungan rumus philipine dan lokakarya
PPNI :
( Jumlah jam perawatan X 52 minggu x 7 hari X jumlah kunjungan ) (+10% )
41 mg X40 jam )

b. Sumber Daya Manusia

No Nama Perawat Pendidikan


1 M. fauzi , Amd.Kep D3 Keperawatan
2 Ns. Amril Adi M,S. Kep S1 Keperawatan
3 Siti Chodijah, Amd,Kep D3 Keperawatan
4 Ns.Purwanto, S. Kep SI Keperawatan
5 Ns. Maulidil Akbar,S. Kep S1 Keperawatan
6 Bona Asri, Amd, Kep D3 Keperawatan
7 Niken Safitri, Amd. Kep D3 Keperawatan
8 Asen Nuwiya, Amd, Kep D3 Keperawatan
9 Alan Nuari, Amd. Kep D3 Keperawatan
10 Elva Agustina, Amd. Kep D3 Keperawatan
11 Ns. Yunevri Verysta, S. Kep S1 Keperawatan
12 Yunia Tiara Fatma, Amd. Keb D3 Kebidanan

6. Evaluasi Perawat

No Evaluasi Karyawan Perencanaan


1 Kerjasama antar Perawat sudah Meningkatkan lagi kerjasama karyawan,
berjalan dengan baik, koordinasi dengan melakukan rapat koordinasi setiap
antara PJ Shift dan perawat bulannya
pelaksana terjalin dengan baik
2 Kelengkapan status 75% Lakukan analisa penyebab dan kendalanya
Masih ada beberapa Perawat yang kemudian lakukan conseling terhadap
belum melakukan pengisian status perawat dan evaluasi setiap harianya
pasien baru secara lengkap, seperti
jam masuk pasien ke ruangan,
penkes pasien,catatan kebutuhan
cairan pasien
4 Masih Ada beberapa perawat yang Menganalisa penyebabnya terlambat dan
terlambat datang dan tidak finger diberikan pengarahan untuk tidak
mengulanginya lagi
5 Perawat masih belum menguasai Untuk perawat yang belum menguasai
akreditasi akreditasi diberikan hukuman,seperti
menambah jam dinas atau melakukan presentasi
tentang akreditasi
6 Masih ada perawat yang belum Menganalisa penyebab dan melakukan
terampil dalam melakukan bimbingan atau pendampingan setiap
tindakan melakukan tindakan

7. KPI Rawat Inap

KPI Analisa Rencana tindak lanjut


Ketepatan identifikasi pasien Terjadinya kesalahan dalam Menganalisa penyebab
pemberian obat pasien pada terjadi nya insiden dan
pasien dengan nama yang sama memberikan hukuman
kepada perawat dan
melakukan pelatihan
tentang Identifikasi pasien
Monitoring pasien resiko jatuh Tidak ada kejadian pasien jatuh Mengingatkan kembali
selama peride september perawat untuk pematauan
pasien resiko jatuh dengan
pemasangan pagar
pengaman tempat tidur dan
mendekatkan bel pasien
Monitoring 6 benar pemberian Terjadinya kesalahan dosis dalam Meningkatkan pengawasan
obat pemberian obat dalam pemberian obat dan
memberikan pengarahan
tentang 6 benar oabat
Kematian pasien diruangan Kematian pasien diruangan rawat Meningkat pengawasan
inap sebanyak terhadap pasien yang perlu
diobservasi, dan
melakukan penilaian EWS
Ketepatan angka perawat Tenag perawat yang sudah ada Melakukan evaluasi
ruangan rawat inap sebanyak 12 orang, berdasarkan kebutuhan perawat dan
kondisi saat ini kebutuhan mengajukan penambahan
perawat sebanyak 17 orang jumlah tenaga

Anda mungkin juga menyukai