Anda di halaman 1dari 12

Fungsi Kerajinan Bahan Keras

1. Sebagai Benda Pakai

Karya kerajinan tentunya diciptakan dan


dibuat untuk mengutamakan fungsinya,
sedangkan unsur estetika hanya sebagai
faktor pendukung.

Contohnya seperti lemari, meja, rak buku,


kursi, dan lain sebagainya.
2. Sebagai Benda Hias

Hal ini berbeda dengan pengertian


sebelumnya,karya kerajinan ini dibuat
hanya digunakan sebagai benda
hiasan atau pajangan.
Fungsi ini lebih mendahulukan aspek
keindahan dibandingkan dengan
aspek kegunaan dan juga fungsinya.

Contohnya seperti jam tangan kayu,


gantungan kunci, hiasan dinding,
patung, bingkai, dan beberapa jenis
yang lain.
C. Proses Produksi Kerajinan Bahan Keras

Beragam benda kerajinan dari


bahan keras alam dan buatan
dapat diciptakan dan dibuat
berdasarkan :
1. bentuk
2. bahan.

Bahan-bahan yang digunakan dapat


dipilih berdasarkan ;
a. jenis bahan keras
b. karakteristik bahan keras
1. Teknik Pembuatan Kerajinan dari Bahan Keras

a. Teknik Anyam:
Kerajinan dibuat dengan cara menyilang-nyilangkan atau menggabungkan
bahan hingga menjadi sebuah karya. Bahan keras yang biasanya menggunakan
teknik anyam adalah bambu, rotan, dan plastik.
b. Teknik Potong Sambung
Secara rinci pengertian teknik potong sambung yang digunakan pada kerajinan
dari bambu, kayu, kaca, Besi, batu , dan lain-lain adalah sebagai berikut:
a. Teknik potong, ialah teknik dengan cara memotong atau memisahkan bahan
menjadi dua bagian atau lebih dalam membentuk benda kerajinan.
b. Teknik sambung, adalah teknik dengan cara menyatukan atau menggabungkan
dua bahan atau lebih menjadi satu dalam membentuk benda kerajinan.
Beberapa produk kerajinan dari bambu dengan teknik potong sambung adalah
mebel, gantungan kunci, pigura, dan sebagainya
c. Teknik Las:
Teknik las merupakan penyambungan logam dengan cara mencairkan
sebagian logam utama serta logam pengisi.
d. Teknik Patri:
Teknik patri ini merupakan teknik penyambungan bahan logam di bawah
pengaruh panas dengan bantuan bahan tambahan logam ataupun campuran
logam. Teknik ini biasa digunakan sebagai pengganti pengelasan pada bahan
yang peka pada suhu tinggi.
e. Teknik Ukiran:
Kerajinan yang menggunakan teknik ukiran melalui proses pencungkilan
hingga membentuk sebuah cekungan ataupun cembungan, kemudian
menjadi pola tertentu. Bahan keras yang diukir biasanya adalah batu dan
kayu.
f. Teknik Bubut:
Teknik ini memerlukan alat pahat bubut yang berfungsi untuk mengiris
serta membentuk benda. Teknik ini menghasilkan kerajinan yang simetris,
bulat, dan rapi. Kerajinan yang menggunakan teknik bubut misalnya vas
bunga dan asbak yang terbuat dari kayu.
g. Teknik Cor (Tuang dan Cetak):
Teknik ini diawali dengan pembuatan model menggunakan tanah liat
yang dilapisi lilin atau dengan menggunakan cetakan yang terbuat dari
batu. Langkah selanjutnya adalah menuangkan perunggu dalam cetakan.
h. Teknik Ukir Tekan:
Teknik membuat hiasan di atas permukaan plat logam yang tipis dan
memiliki ketebalan kurang lebih 0,2 mm untuk plat logam kuningan
dan 0,4 mm untuk plat logam tembaga. Alat yang digunakan untuk
ukir tekan terbuat dari tanduk sapi, bambu, atau kayu.
i. Teknik Etsa:
Teknik etsa menggunakan asam kuat untuk mengikis bagian permukaan
logam agar menghasilkan desain pada logam.

Anda mungkin juga menyukai