Anda di halaman 1dari 3

NAMA: GUSNA REKSI

NIM : 22002191

PRODI: ADMINISTRASI PENDIDIKAN

MATA KULIAH: DASAR-DASAR ILMU PENDIDIKAN

TUGAS 1: KONSEP HAKIKAT MANUSIA

A. Menurut Al-Qur;an

Dalam islam kajian kajian hakekat manusia sangat bertolak balakang


dengan yang ada di Barat. Dalam memahami eksistensi manusia, akal manusia
dibimbing dan di tuntut oleh otoritas wahyu, yaitu Al-Qur’an dan Hadist
Rasulullah SAW.

Dalam pandangan ilmuan muslim seperti yang dikemukakan oleh


Fahruddin An-Razi sebagaiamana yang dikutip oleh Atnin Atmas bahwa, manusia
memiliki beberapa karakteristik yang khas. Manusia berbeda dengan mahkluk
lain, termasuk dengan malaikat, iblis dan juga binatang, adalah karena manusia
memiliki akal dan hikmah serta tabiat dan nafsu. (Othman, Rahim, Absullah dan
Zulkarnain, 2018).

Menurut ibnul Jauzi manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu jasad dan roh.
(Azmi dan Zulkifli, 2018; Makmudi, tafsir, baharuddin, dan Alim, 2018), Bagi
ibnul Jauzi, perubahaaan roh lebih penting karena esensi manusia adalah makhluk
rohani atau berjiwa, berdasarkan hadist dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh
muslim, bahwa Allah tidak memandang jasad dan bentuk manusia, tetapi Allah
memandang hati dan amal manusia.

Dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada makna
pokok manusia ( Hakim dan Mubarok, 2017) yaitu :

 Basyar dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 27 kali, memberikan


referensi pada manusia sebagai makhluk biologis, antara lain terdapat
dalam surat Ali-Imran (3) : 7, sebagaimana Maryam berkata kepada
Allah: “ Tuhanku, bagaimana mungkin aku mempunyai anak, padahal
aku tidak disentuh basyar”.
 Al- Insan dalam Al-Qur’an disebut sebanyaak 65 kali yang kerap
berbicara tentang manusia secara utuh sebagai manusia.
 Al-Nas paling sering disebut dalam Al-Qur’an, yaitu sebanyak 240
kali. Al-Nas mengaacu pada manusia sebagai makhluk social, hal ini
dapat kita lhat dalam tiga segi :
 Bayaknya ayat yang menunjukaan kelompok sosial dengan
karakterstiknya.
 Dengan ungkapan aktsar al-nas , bahwa sebagian besar
manusia mempunyai kualitas rendah, baik dari segi ilmu
maupun iman.
 Al- Qur’an menegaskan bahwa petunjuk Al-Qur’an bukan
hanya di maksudkan kepada manusia perorangan, tetapi juga
manusia secara sosial. Al-Nas sering dihubungkan dengan
petunjuk atau al-kitab.

Dalam segi kedudukan, manusia disebut sebagai makluk individu dan


makhluk sosial; makhluk psikologis (spiritual) dan makhluk biologis yang
merupakan gabungan antara undur material dan unsur ruhani. Dari segi
hubugannya dengn tuhan, kedudukan manusia adalah sebagai hamba (makhluk)
yang terbaik ( Q.S.al-Tin (95): 4).

B. Menurut Pakar
1. Menurut Plato
Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki tiga unsur
yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana roh merupakan simbol kebaikan,
nafsu sebagai simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut
kemudian di kontrol dan dikendalikan oleh rasio/ akal.
2. Menurut M.J. Langeveld : 1955
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial,
individualitas dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar
dan tujuan dari kehidupa manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar
dan tujuan setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifaat
itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling
membantu, dan saling melengkapi, dan juga selalu berinteraksi dengan
manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interakasi tersebut
merupakan wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan
kepribadiannya.
3. Menurut Thomas Hobbes
Hakikat manusia adalah keberadan kontrak sosial dari manusia itu
sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang
lain.
4. Menurut Tafsir : 2010
Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai
dengan keberadaan kontak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu
sendiri tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri sendiri,
sehingga harus saling menghargai antar sesama dan saling menjaga
hak-hak satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai