NIM : 22002191
A. Menurut Al-Qur;an
Menurut ibnul Jauzi manusia itu terdiri dari dua unsur yaitu jasad dan roh.
(Azmi dan Zulkifli, 2018; Makmudi, tafsir, baharuddin, dan Alim, 2018), Bagi
ibnul Jauzi, perubahaaan roh lebih penting karena esensi manusia adalah makhluk
rohani atau berjiwa, berdasarkan hadist dari Abi Hurairah yang diriwayatkan oleh
muslim, bahwa Allah tidak memandang jasad dan bentuk manusia, tetapi Allah
memandang hati dan amal manusia.
Dalam Al-Qur’an terdapat tiga istilah kunci yang mengacu pada makna
pokok manusia ( Hakim dan Mubarok, 2017) yaitu :
B. Menurut Pakar
1. Menurut Plato
Hakikat manusia merupakan makhluk yang memiliki tiga unsur
yaitu roh, nafsu dan rasio, dimana roh merupakan simbol kebaikan,
nafsu sebagai simbol keburukan dan penggunaan kedua unsur tersebut
kemudian di kontrol dan dikendalikan oleh rasio/ akal.
2. Menurut M.J. Langeveld : 1955
Hakikat manusia adalah makhluk yang memiliki sifat sosial,
individualitas dan moralitas, yang mana sifat tersebut menjadi dasar
dan tujuan dari kehidupa manusia yang sewajarnya atau menjadi dasar
dan tujuan setiap orang dan kelompoknya. Dengan keberadaan sifaat
itu pula maka setiap manusia akan saling membutuhkan, saling
membantu, dan saling melengkapi, dan juga selalu berinteraksi dengan
manusia lain untuk mencapai tujuan hidupnya, dan interakasi tersebut
merupakan wadah untuk pertumbuhan dan perkembangan
kepribadiannya.
3. Menurut Thomas Hobbes
Hakikat manusia adalah keberadan kontrak sosial dari manusia itu
sendiri, yaitu setiap orang harus menghargai dan menjaga hak orang
lain.
4. Menurut Tafsir : 2010
Hakikat manusia merupakan sosok makhluk sosial yang ditandai
dengan keberadaan kontak sosial di dalamnya. Dimana manusia itu
sendiri tidak dapat menjalani kehidupannya secara sendiri sendiri,
sehingga harus saling menghargai antar sesama dan saling menjaga
hak-hak satu sama lain.